ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN

advertisement
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3
BULAN DENGAN PENINGKATAN BERAT DI BPM
FARIDA YULIANI M.Kes MOJOANYAR
MOJOKERTO
NURHALIMAH
1211010074
Subject : Akseptor KB Suntik 3 Bulan, Asuhan Kebidanan, Peningkatan
Berat Badan
DESCRIPTION
Penambahan berat badan merupakan salah satu efek samping yang sering
dikeluhkan oleh akseptor suntik KB DMPA. Kelebihan berat badan merupakan
masalah yang penting, karena mempunyai resiko penyakit-penyakit tertentu, dan
mempengaruhi produktifitas kerjanya. Studi Kasus ini bertujauan memberikan
asuhan kebidanan pada akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat
badan.
Laporan tugas akhir ini berupa asuhan kebidanan pada ibu akseptor KB
suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan, dengan menggunakan lima
langkah dalam menejemen kebidanan kebidanan yang meliputi pengkajian,
perumusan diagnosa atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi dan
evaluasi. Penelitian dilakukan di BPM Farida Yuliani M.Kes Gayaman
Mojoanyar Mojokerto pada tanggal 12 juni 2015. Pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara dan pemeriksaan umum. Asuhan dilakukan
selama 3 minggu dengan kunjungan rumah sebanyak 2 kali yaitu mulai tanggal
14-30 juni 2015.
Asuhan kebidanan pada Ny “F” didapatkan hasil pemeriksaan Keadaan
umum : baik, Kesadaran : composmentis, Tekanan darah : 110/70 mmHg, Nadi :
86x/menit, Suhu : 36,5ºC, RR : 20x/menit, Tingi badan 158 cm, Berat badan
sebelum KB : 51 kg, Berat badan sesudah KB 60 kg. Asuhan yang dilakukan yaitu
memberikan KIE tentang efek samping KB suntik 3 bulan, pemantauan berat
badan, diet rendah kalori, olahraga teratur.
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “F”, penulis menemukan
kesenjangan antara teori dan kasus pada tahap evaluasi. Yaitu berat badan ibu
bertambah 1 kg. Hal ini kemungkinan disebabkan ibu tidak disiplin atau tidak
melaksanakan intervensi yang telah di anjurkan oleh petugas, dan peugas tidak
bisa mengawasi ibu setiap hari. Diharapkan bidan bisa meningkatkan mutu
pelayanan dan memberikan pelayanan kesehatan yang komprensif pada akseptor
KB suntik.
ABSTRACT
Weight gain is a frequent side effect complained of by DMPA injectable
acceptors. Excess body weight is an important issue, because it has the riks of
certain diseases, and effect the productivity of work. This case study aimed to
provide midwifery care in 3 monthly contraceptive injection acceptors with an
increase in body weight.
This final report formed in midwifery care in 3 monthly contraceptive
injection acceptors with an increase in body weight, using the five steps in
midwifery management that included assessment, determination of diagnosis or
midwifery problem, planning, implementation and evaluation. The study was
conducted in BPM Farida Yuliani M., Kes. Gayaman Mojoanyar Mojokerto on
june 12, 2015. The data was collected using interview techniques and general
inspection. Midwifery care done for 3 weeks with home visits as mony as 2 times
that began on 14-30 june 2015.
Midwifery care at Mrs. “F” obtained the results of the general state:
good, Consciousness: composmentis, blood pressure: 110/70 mmHg, pulsie: 86 x/
min, body temperature: 36,5 C, RR: 20x/ min, body height: 158 cm, body weight
before using contaception : 51 kg, body weight after using contraception : 60 kg.
Miwifery care that was done such as, giving KIE about side effects of 3 monthly
contraceptive injection, monitoring weight, low calorie diet, regular exerise.
After midwifery care at Mrs. “F”, the reseacher found the incompalibility
between the theory and the case at the evaluation result. Namely maternal weight
increased1 kg. This was due to the mother perhaps not discipline or implement
interventions that have been recommended by the health care, and the health care
could not monitor the mother every day. Midwifery is expected to improve quality
of service and provide comprehensive health services on 3 monthly contraceptive
injection acceptors.
Keywords : 3 Monthly Contraceptive Injection Acceptor, Midwifery Care,
increased Weight.
Contributor
: 1. Sri Wardini, M.Kes
2. Zulfa Rufaida, S.Keb., B.d., M.Sc
Date
: 09 Juli 2015
Type material : Laporan Penelitian
Identifier
:Right
: Open Document
Summary
:-
LATAR BELAKANG
Kontrasepsi sebagai bentuk upaya pencegahan kehamilan merupakan
salah satu esensi masalah Keluarga Berencana (KB) yang secara resmi dipakai
oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Keluarga
Berencana (KB) difokuskan pada perencanaan, pengaturan dan pertanggung
jawaban orang terhadap keluarganya (Noviyanti & Eminawati, 2010).
Saat ini tersedia banyak sekali metode atau alat kontrasepsi meliputi:
IUD, suntik, pil, implant, kontap, kondom. Alat kontrasepsi dengan suntik
merupakan alat kontrasepsi yang banyak dipilih oleh ibu-ibu di Indonesia
dikarenakan cara kerjanya yang efektif dan cara pemakaiannya yang praktis,
selain itu harganya juga lebih murah. Kontrasepsi jenis suntik banyak di pakai
karena sangat efektif, aman, murah, cocok untuk masa laktasi (menyusui) karena
tidak menekan produksi ASI dan angka kegagalan pemakaian kontrasepsi suntik
kurang dari 1% ( BKKBN Jawa Timur, 2010).
Penambahan berat badan merupakan salah satu efek samping yang
sering dikeluhkan oleh akseptor suntik KB DMPA ( Hartanto, 2003 ). Masalah
kelebihan berat badan merupakan masalah yang penting, karena selain
mempunyai risiko penyakit- penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi
produktifitas kerjanya. Akibat dari kelebihan berat badan diantaranya yaitu:
memiliki penampilan yang kurang menarik, gerakan tidak gesit, mudah letih dan
kurang mampu bekerja keras (Wiarto, 2013: 164).
Berdasarkan hasil survei Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2012, pemakaian kontrasepsi terbesar di Indonesia adalah KB suntik yaitu
sebesar 54,35%. Hal tersebut dapat menjadi indikator bahwa KB suntik
merupakan pilihan utama peserta KB untuk mencegah kehamilan dan mengatur
kesuburan. Di Jawa Timur, jumlah akseptor KB suntik mencapai 48,69%
(BKKBN Jawa Timur, 2010). KB suntik mempunyai efek samping amenorea
(30%), spotting (35%) (bercak darah) dan menoragia, seperti halnya dengan
kontrasepsi hormonal lainnya dan dijumpai pula keluhan mual (8%), sakit kepala
(10%) (pusing), perubahan berat badan (17%) (Hartanto dkk, 2005). Berdasarkan
studi pendahuluan yng dilakukan di BPS Farida Yuliani, dari sejumlah akseptor
KB suntik 3 bulan yang mengeluh mengalami peningkatan berat badan 85%.
Faktor yang mempengaruhi perubahan berat badan akseptor KB suntik
adalah adanya hormon progesteron yang kuat sehingga merangsang hormon nafsu
makan yang ada di hipotalamus. Dengan adanya nafsu makan yang lebih banyak
dari biasanya tubuh akan kelebihan zat-zat gizi. Kelebihan zat-zat gizi oleh
hormon progesteron dirubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit.
Perubahan berat badan ini akibat adanya penumpukan lemak yang berlebih hasil
sintesa dari karbohidrat menjadi lemak. (Suparyanto, 2010).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu lebih mengoptimalkan
peran petugas kesehatan dengan pemberian penyuluhan kesehatan atau konseling
kepada akseptor KB tentang efek samping KB suntik dan cara penangananya
sehingga akseptor bertambah mantap menggunakan KB suntik, terlebih
mengetahui cara efektif dalam mengatasi masalah kenaikan berat badan,
diantaranya mengatur pola makan dan melakukan aktivitas fisik.
( Abdul Bari Saifudin. 2010).
METODELOGI
Asuhan kebidanan ini dilakukan pada satu responden akseptor KB suntik 3
bulan dengan peningkatkan berat badan, dengan menggunakan lima langkah
dalam menejemen kebidanan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa atau
masalah kebidanan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Penelitian dilakukan
di BPM Farida Yuliani, M.Kes. Mojoanyar Mojokerto pada tanggal 12 juni 2015.
Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan pemeriksaan umum.
Asuhan dilakukan selama 3 minggu dengan kunjungan rumah sebanyak 2 kali
yaitu mulai tanggal 14-30 Juni 2015.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam pengkajian kasus pada Ny “F” usia 27 tahun Akseptor KB suntik 3
bulan dengan peningkatan berat badan di BPM Farida Yuliani M,.Kes di Desa
Gayaman Mojoanyar Mojokerto, diperoleh data subyektif yaitu ibu mengatakan
setelah menggunakan KB suntik 3 bulan selama 3 tahun berat badannya terus
bertambah dan mengganggu aktifitas sehari-hari. Sedangkan data obyektif yaitu
BB sebelum KB 51 kg, berdasarkan hasil pemeriksaan fisik di dapatkan BB ibu
60 kg, yang mengalami peningkatan berat badan pada tahun pertama yaitu 9 kg.
Analisa data dan merumuskan diagnosa masalah ditentukan berdasarkan
data subyektif dan obyektif yang diperoleh saat pengkajian yaitu ibu mengatakan
sejak menggunakan KB suntik 3 bulan berat badannya selalu bertambah BB
sebelum KB 51 kg BB setelah menggunakan KB 60 kg. Dari data yang diperoleh
berat badan ibu masih dikatakan normal.
Pada akseptor KB suntik 3 bulan Ny “F” usia 27 tahun dengan
peningkatan berat badan, penulis merencakan asuhan kebidanan berdasarkan
diagnosa / masalah yaitu beri penjelasan tentang efek samping KB suntik 3 bulan,
pemantauan berat badan, diet rendah kalori, olahraga teratur, memberitahu bahwa
berat badan ibu masih dikatakan normal, anjurkan suami untuk memberi
dukungan terhadap istri agar tetap percaya diri, serta anjurkan ibu untuk hentikan
pemakaian KB suntik 3 bulan dan mengganti alat kontrasepsi lain yang non
hormonal bila cara diatas tidak menolong dan berat badannya bertambah terus.
Pada kasus Ny “F” akseptor KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat
badan tindakan yang akan direncanakan sudah dilaksanakan seluruhnya dengan
baik misalnya memberikan penjelasan tentang efek samping KB suntik 3 bulan,
pemantauan berat badan, diet rendah kalori dengan menyesuaikan menu seimbang
sesuai kebutuhan dan olahraga teratur, memberitahu bahwa berat badan ibu masih
dikatakan normal, menganjurkan suami untuk memberi dukungan terhadap istri
agar tetap merasa percaya diri.
Pada hasil evaluasi pada Ny “F” akseptor KB suntik 3 bulan dengan
peningkatan berat badan sebagai proses akhir dari asuhan untuk mengetahui hasil
efektifitas dari asuhan yang diberikan. Setelah di lakukan asuhan kebidanan berat
badan ibu bertambah 1 kg, hal ini kemungkinan disebabkan ibu tidak disiplin atau
tidak melaksanakan apa yang telah dianjurkan oleh petugas, selain itu petugas
tidak bisa mengawasi ibu setiap hari.
KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan asuhan kebidanan Pada Ny “F” usia 27 tahun Akseptor
KB suntik 3 bulan dengan peningkatan berat badan maka dapat diperoleh
kesimpulan setelah dilakukan asuhan kebidanan berat badan ibu bertambah 1 kg,
hal ini kemungkinan disebabkan ibu tidak disiplin atau tidak melaksanakan apa
yang telah dianjurkan oleh petugas, selain itu petugas tidak bisa mengawasi ibu
setiap hari.
REKOMENDASI
Bagi responden dapat meningkatkan lagi informasi dan pengetahuan
tentang efek samping KB suntik 3 bulan agar ibu memantau berat badannya. Bagi
fasilitas pelayanan kesehatan hendaknya mampu memberikan informasi yang
jelas pada calon akseptor mengenai macam-macam alat kontrasepsi yang dapat
dipakai oleh akseptor dan efek samping yang ditimbulkan dari pemakaian alat
kontrasepsi tersebut. Bagi peneliti selanjutnya harus lebih cermat dan kooperatif
pada saat melakukan pengkajian data pada akseptor KB suntik 3 bulan.
ALAMAT CORRESPONDENSI
Email
No. HP
Alamat
: [email protected]
: 087754004533
: Dusun Tobalang III, Desa Waru Barat, Kec. Waru, Kab.
Pamekasan.
Download