1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang penelitian
Kemajuan teknologi dan informasi yang semakin berkembang membuat
perusahaan-perusahan berusaha meningkatkan kualitas produknya menjadi lebih
baik.Semua ini dilakukan agar perusahaan lebih kompetitif dari perusahaan
lainnya. Pada saat ini perusahaan harus lebih fleksibel dizaman yang selalu
berubah, ini akan menjadi suatu dorongan bagi perusahaan-perusahaan untuk
selalu meningkatkan produk yang dihasilkannya baik dari segi kualitasnya
maupun ragam produknya. Upaya yang harus dilakukan perusahaan dalam
memenuhi
keinginan
dan
kebutuhan
konsumen
serta
mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan adalah dengan melakukan strategi pemasaran
yang tepat dan terarah, seperti meningkatkan atribut produk, kebijakan harga dan
memilih saluran distribusi yang tepat untuk menghadapi persaingan yang ketat
pada saat ini.
Usaha yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
sekaligus memenangkan persaingan, perusahaan harus mempersiapkan strategi
pemasaran yang tepat untuk produknya. Produk yang ditawarkan ke pasaran harus
mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi agar memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsumen akan berusaha memenuhi
kebutuhannya dan mencari manfaat tertentu dari suatu produk, dan konsumen
akan mempertimbangkan produk mana yang akan dipilih untuk memenuhi
kebutuhan dan memberikan manfaat yang diperlukan.
Dalam memilih produk, konsumen tentu saja akan dipengaruhi oleh atribut
dari produk. Atribut produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan
menyertai produk tersebut, seperti merek, desain, warna, kualitas dan sebagainya.
Atribut merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendorong konsumen
untuk membeli produk, semakin baik atribut produk maka konsumen akan
semakin tertarik untuk membeli produk tersebut.
1
TVS adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor produksi
otomotif yang memproduksi kendaraan roda dua (motor). TVS juga tidak terlepas
akan persaingan yang semakin tajam khususnya dalam industri otomotif karena
banyaknya perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk sejenis. Oleh
karena itu dalam melaksanakan aktivitas penjualannya perusahaan harus dapat
merancang strategi pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan
dalam menciptakan dan meningkatkan pembelian konsumen terhadap produk
tersebut.
Produk motor yang ditawarkan oleh CV. Gutra Company adalah berbagai
tipe kendaraan yang beraneka ragam beserta harganya pada saat ini, antara lain:
Tabel 1.1
Produk Motor TVS Tahun 2010/2011
TYPE
TVS NEO X3i SW
Rp. 10.030.000
TVS NEO X3i SWD
Rp. 10.480.000
TVS NEO X3i CW
Rp. 11.470.000
TVS ROCKZ SW
Rp. 12.080.000
TVS ROCKZ CW
Rp. 13.080.000
TVS TROMAX DD
Rp. 14.860.000
TVS APACHE SD
Rp. 15.950.000
TVS APACHE DD
Rp. 17.610.000
Sumber: CV.Gutra Company
2
Tabel 1.2
Laporan Penjualan Produk Motor TVS Tahun 2010
DATE
TEST
RIDE
Xi
Xi
WALK IN
UNIT COLOR
4-Aug-10
2
2
1
Blue
Blue
02-Jan-10
2
2
1
Blue
7-Aug-10
3
3
2
05-Jan-10
1
1
1
Red
13-Aug-10
2
2
2
Red
26-Jan-10
2
2
1
Blue
14-Aug-10
3
3
2
Blue
Total
3
21-Aug-10
3
3
1
Red
22-Aug-10
4
4
1
Blue
28-Aug-10
2
2
Blue
Total
1
10
Xi
09-Feb-10
2
2
2
26-Feb-10
4
4
1
Red
27-Feb-10
3
3
1
Blue
Total
4
Blue
Xi
Xi
1-Sep-10
6
6
2
Green
2-Sep-10
4
4
1
Green
5-Mar-10
10
10
2
Blue
3-Sep-10
3
3
1
Blue
14-Mar-10
2
2
2
Blue
25-Sep-10
0
0
2
Blue
22-Mar-10
3
3
1
Blue
26-Sep-10
3
3
1
Blue
27-Sep-10
2
2
1
Green
29-Sep-10
2
3
2
Green
Total
10
Total
5
Xi
1-Apr-10
2
2
2
Red
7-Apr-10
4
4
2
Blue
18-Apr-10
1
1
1
Total
Blue
5
Xi
Xi
8-Oct-10
2
2
2
Blue
11-Oct-10
2
2
1
Green
Blue
14-Oct-10
2
2
2
3-May-10
1
1
1
Red
22-Oct-10
0
0
2
Blue
13-May-10
2
2
2
Red
25-Oct-10
2
2
1
Green
26-May-10
4
4
2
Blue
29-Oct-10
2
2
1
Blue
28-May-10
4
Red
31-Oct-10
3
Blue
4
1
Total
6
3
1
Total
10
Xi
Xi
13-Jun-10
2
2
1
Blue
3-Nov-10
5
5
2
Blue
14-Jun-10
3
3
2
Geen
6-Nov-10
2
2
1
Blue
16-Jun-10
4
4
1
Blue
11-Nov-10
2
2
1
Red
23-Jun-10
2
2
2
Red
13-Nov-10
2
2
1
Blue
Total
6
14-Nov-10
2
2
2
Blue
Xi
24-Nov-10
5
5
1
Red
16-Jul-10
2
2
2
Blue
26-Nov-10
2
2
1
Green
18-Jul-10
2
2
2
Blue
28-Nov-10
3
3
Blue
19-Jul-10
3
3
1
Red
Total
2
11
23-Jul-10
3
3
1
Green
24-Jul-10
4
4
2
Blue
29-Jul-10
1
1
1
Red
Total
9
Xi
2-Dec-10
0
2
2
Green
5-Dec-10
5
3
2
Blue
10-Dec-10
4
4
1
Blue
11-Dec-10
9
2
1
Red
17-Dec-10
4
2
2
Blue
23-Dec-10
5
4
2
Green
26-Dec-10
10
2
1
Red
30-Dec-10
5
2
2
13
Blue
Total
3
Dari table 1.2 menunjukan data penjualan kendaraan bermotor TVS setiap
bulannya mengalami peningkatan, hal tersebut disebabkan karena kebutuhan
konsumen yang selalu meningkat untuk mambantu kebutuhan konsumen
berkendaraan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.
Berbagai macam atribut
produk yang ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan, terutama TVS. Konsumen dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang
sulit mengenai atribut produk produk motor bebek, karena atribut produk yang
baik serta dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dapat menunjang
perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan seketat apapun.
Atribut produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing TVS
tidak kalah hebatnya, seperti halnya Honda sudah mempunyai merek yang bagus
dibenak konsumen dan terkenal dengan iritnya, Suzuki terkenal dengan kecepatan
motor bebek sekelasnya, Kawasaki yang mempunyai keunggulan dari desain
motornya, dan Yamaha yang terkenal memiliki kapasitas mesin besar. TVS NEO
X3imerupakan motor bebek berkapasitas mesin 110 cc, berbahan bakar irit
mempunyai kelebihan pada fitur dari motor lainnya. Disamping itu kelebihan
lainnya adalah pada harga, desain, kualitas produk, merek, nilai jual, dan fasilitas
yang dimiliki oleh dealer.
Berdasarkan uraian fenomena munculnya merek-merek motor yang baru
dan beragam yang memberikan banyak pilihan kepada konsumen, serta adanya
persaingan dalam pasar motor bebek, maka penulis ingin mengetahui bagaimana
minat beli konsumen berdasarkan atribut produk motor bebek yang ditawarkan.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk
mengadakan
penelitian
tentang:
“PENGARUH
ATRIBUT
PRODUK
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK KENDARAAN
BERMOTOR MEREK TVS NEO X3i”.
4
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis mencoba untuk
mengidentifikasi masalah yang akan dibahas, sebagau berikut:
1. Apa saja kelengkapan atribut produk motor merek TVS NEO X3i yang
ditawarkan oleh TVS
2. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap atribut produk motor merek
TVS NEO X3i
3. Seberapa besar pengaruh atribut produk motor merek TVS NEO X3i
terhadap minat beli konsumen
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk mencari data dan
informasiyang diperlukan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai
seberapa besar pengaruh atribut produk terhadapminat beli pada CV.Gutra
Company sehingga data-data, informasi dan gambaran tersebut dapat digunakan
oleh penulis untuk penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk
menempuh ujian sarjana pada Fakultas Manajemen dan Bisnis jurusan
Manajemen Universitas Widyatama.
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kelengkapan atribut produk dari motor merekTVS
NEOX3i
2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap atribut produk motor
merek TVS NEOX3i
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk motor merek
TVS NEOX3i terhadap minat beli konsumen
1.4 Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan hasil dari ini dapat
memberikan manfaat bagi produk:
5
a. Bagi perusahaan
Dengan adanya penelitian ini penulis diharapkan dapat menjadi
sumbangan dan bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam
pengambilan keputusan mengenai atribut produk di masa yang akan
datang
b. Bagi penulis
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
penulis mengenai Manajemen Pemasaran khususnya mengenai atribut
produk serta dampak terhadap minat pembelian konsumen, yang telah
didapat penulis pada masa perkuliahan, sehingga penulis dapat
membandingkan teori-teori tersebut dengan penerapan yang sebenarnya
dilingkungan dunia usaha yang nyata.
c. Bagi pihak lain yang berkepentingan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai
tambahan pengetahuan di bidang pemasaran khususnya atribut produk.
1.5 Kerangka Pemikiran
Pada situasi ekonomi seperti sekarang ini, masyarakat akan lebih selektif
dalam memutuskan apa yang akan mereka beli. Calon konsumenakan merasa
perlu dan semakin berusaha meluangkan lebih banyak waktu untuk lebih memilih
produk dengan membanding-bandingkan antara produk yang satu dengan produk
yang lain, sebelum akhirnya akan membuat keputusan pembelian.
Dalam upaya memasarkan produknya dan menjaring konsumen,
perusahaan harus berhadapan dengan lingkungan pemasaran yang terdiri dari
pelaku dan kekuatan-kekuatan yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan
untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaannya.
Perusahaan dalam menjalankan usahanya harus memutuskan apa dan bagaimana
strategi yang dijalankan atau dipakai menghadapi lingkungan eksternal dan
internalnya. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang
disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix), misalnya variabel produk
6
(product), variabel harga (price), variabel lokasi (place), dan variabel promosi
(promotion).Variabel-variabel ini dapat dikontrol oleh perusahaan dan dapat
dipergunakan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen.
Pengertian bauran pemasaran menurut kotler dalam bukunya Manajemen
Pemasaran (2007:23) adalah sebagai berikut:
“Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus
mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.”
Didalam bauran pemasaran, produk adalah unsur yang paling penting,
karena produk mencakup, seluruh perencanaan yang mendahului produksi aktual,
produk mencakup riset dan pengembangan, dan produk mencakup semua layanan
yang menyertai produk seperti instalisasi dan pemeliharaan. Kotler dalam
bukunya Manajemen Pemasaran (2005:69)menyatakan bahwa:
“Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan.”
Tujuan dari pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami
pelanggan dengan demikian sehingga produk atau jasa yang ditawarkan sesuai
dengan konsumen dan menjual dengan sendirinya. Idealnya pemasar harus
menghasilkan pelanggan yang siap untuk membeli, dengan demikian yang
diperlukan adalah membuat produk atau jasa tersebut tersedia dan siap dijual.
Produk tidak terlepas dari atribut produk. Pengertian atribut produk
menurut Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran (2008:103) adalah
sebagai berikut:
“Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting
oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian.”
Atribut produk menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan
pembelian atas produk dan mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen,
maka perusahaan harus menjadikan atribut produk sehingga faktor penting dan
merupakan dayatahan bagi konsumen.
7
Usur-unsur atribut produk yang cukup penting menutut Tjiptono
(2008:104) dalam bukunya Strategi Pemasaran, yaitu:
a. Merek
b. Kualitas Produk
c. Fitur Produk
d. Gaya dan Desain Produk
e. Pelayanan (Servive)
f. Jaminan (Guaranted)
g. Harga (Price)
Atribut-atribut yang menyertai suatu produk dapat menjadikan suatu ciri
yang dapat membedakan produk sejenis antara perusahaan satu dengan
perusahaan lain.
Dengan melihat uraian diatas dapat dilihat bahwa menyediakan berbagai
atribut produk yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam pemasaran.
Ciri berhasil atau tidaknya usaha pemasaran adalah besarnya tingkat penjualan
dari produk atau jasa yang disediakan olehperusahaan. Salah satu cara mencapai
keuntungan itu adalah dengan cara mempengaruhi konsumen agar melakukan
keputusan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Hal ini
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu penting yang menjadi tombak
perusahaan dalam melakukan mempengaruhi minat pembelian konsumen adalah
produk itu sendiri. Pemahaman terhadap hal tersebut memungkinkan pemasar
untuk mengembangkan sebuah program pemasaran yang efektif dan penting
artinya bagi pasar sasaran.
Minat beli konsumen akan timbul dengan sendirinya, jika konsumen sudah
merasa tertarik atau memberikan respon yang positif terhadap apa yang
ditawarkan oleh perusahaan.
Menurut McCarty (2002:298) pengertian minat beli adalah:
“Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang
untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan
kebutuhannya”.
8
Pemasar dapat menggunakan “Response Hierarchy Model” untuk dapat
mengubah sikap konsumen atau membuat konsumen bertindak. Tahap-tahap
respon konsumen dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 1.3
Model Hierarki Tanggapan (Response Hierarcy Model)
Tahapan
Model
“AIDA”
(a)
Model “Hierarki”
Pengaruh
(b)
Model “Inovasi
Adopsi”
(c)
Kesadaran
(awareness)
Tahapan
Kognitif
Perhatian
(attention)
Model
“Komunikasi”
(d)
Eksposur
(exposure)
Kesadaran
(awareness)
Pengetahuan
(knowlwdge)
Penerimaan
(reception)
Tanggapan
kognitif
(cognitive
response)
Tahapan
Afektif
Minat
(interest)
Rasa suka (liking)
Keinginan
(desire)
Preferensi
(preference)
Minat (interest)
Sikap (attitude)
Evaluasi
(evaluation)
Keyakinan
(conviction)
Tujuan
(intention)
Percobaan
(trial)
Tahapan
Perilaku
Tindakan
(action)
Pembelian
(purchase)
Perilaku
(behavior)
Adopsi
(adoption)
Sumber :Kotler (2003;633)
9
Semua model ini mengasumsikan bahwa pembeli melewati tahap kognitif,
afektif, dan konasi. Urutan ini adalah untuk mempelajari dan melakukan kerangka
kerja AIDA untuk mengusulkan mutu yang diharapkan dari pertama kali
konsumen melihat sampai terjadi keputusan pembelian
Pembentukan sikap melilui modal yang mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen menurut Kanuk (2004:225), yaitu:
1. Tahu atau Sadar (konitif)
Pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi
pengalaman langsung dengan objek dan informasi yang berkaitan dari
berbagai sumber.
2. Keterkaitan (afetif)
Merupakan pernyataan atau ketertarikan emosi atau persepsi mengenai
produk atau merek tertentu yang dapat meningkatkan pengalaman dan
mempengaruhi apa saja yang timbul dipikiran individu.
3. Keputusan untuk membeli (konasi)
Komponen
yang
berhubungan
dengan
kemungkinan
atau
kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau
perilaku dengan cara tertentu. Komponen konasi ini sering dianggap
sebagai pernyataan maksud konsumen untuk membeli barang dan jasa.
Dengan semakin terbukanya wawasan konsumen mengenai produk yang
baik dan berkualitas, maka bintang iklan suatu produk menjadi sangat penting
karena konsumen akan selalu membanding-bandingkan antara produk yang
sejenis. Perusahaan harus mampu menempatkan produknya pada posisi yang
tinggi di masyarakat karena hal itu menjadi salah satu faktor yang menumbuhkan
minat beli konsumen. Produk yang diyakini memiliki kualitas yang baik dalam
persepsinya maka akan menarik minat beli konsumen dan mendorong untuk
membeli produk tersebut.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis merumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut:
10
“Atribut produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada
produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i”
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Dimana metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. (Nazir, 2007:7)
Sedangkan untuk pengumpulan data, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan peninjauan secara
langsung ketempat objek penelitian dan memperoleh data primer. Caracara pengumpulan data primer melalui :
a. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati dan
meninjau secara langsung ke perusahaan atau objek yang diteliti.
b. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulandata dengan cara bertanya
secara langsung dengan pihak atau pejabat yang berwenang yang
berhubungan dengan objek yang diteliti.
c. Kuisioner, yaitu lembar isian yang didalamnya berisi pertanyaan dan
pernyataan yang dapat mengolah data kualitatif menjadi kuantitatif
dengan pengujian hipotesis.
2. Studi Literatur (Library Research)
Yaitu informasi yang diperoleh dari buku-buku catatan dan sumbersumber lain yang berhubungan dengan objek dan masalah yang diteliti.
11
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Periode waktu yang digunakan dalam penelitianadalah Time Horizon yang
bersifat Cross Section, yaitu informasi dari sampel dan respon yang dikumpulkan
langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui
pendapat responden terhadap objek yang sedang diteliti.
Sebagai objek penelitian adalah CV. Gutra Company yang berlokasi di Jl.
Dr. Djunjunan No.76 Bandung, sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan
Juni 2011 hingga selesainya penyusunan skripsi.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Manajemen, Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
2.1.1 Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu usaha dalam pengelolaan fungsi-fungsi
organisasi atau perusahaan. Menurut Stoner (2001:14) mengatakan bahwa:
“Manajemen
adalah
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan pengguna sumber daya –sumber daya organisasi lainnya agar
tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.
Menurut Hasibuan (2007:10) yaitu:
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Dari beberapa difinisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
2.1.2 Pengertian Pemasaran
Konsep
pemasaran
digunakan
dalam
kegiatan
pertukaran
atau
perdagangan.Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang dapat menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.Tujuan aktivitas
pemasaran adalah untuk meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba
dengan cara memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan
berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk
atau jasa yang dihasilkan dengan tujuan akan memperoleh keuntungan dari proses
pertukaran tersebut.
13
Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar penjualan atau periklanan, tetapi
berpusat pada usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam
memenuhi kebutuhannya,
manusia mempunyai preferensi yang berbeda dari produk maupun jasa yang
dibutuhkan mereka, semakin banyak pula pilihan yang tersedia bagi konsumen
untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.Karena
itu pemasar harus berusaha mengidentifikasikan preferensi tersebut dan
memuaskan kebutuhan konsumen.
Pemasaran memiliki arti lebih dari sekedar menjual dan mempromosikan
suatu produk. Mengerti, menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyalurkan
nilai dan kepuasan konsumen akan suatu produk merupakan inti dari suatu
pemasaran. Pemasaran telah berperan secara kritis dalam menentukan kesuksesan
dari setiap kegiatan pemasaran.
Pemasaran sering dipandang sebagai suatu tugas untuk menciptakan,
memproduksikan, dan menyalurkan produk dan jasa kepada konsumen dan unitunit bisnis. Pemasaran diharapkan memiliki keahlian dalam merangsang
permintaan akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Ahli pemasaran telah mengemukakan definisi pemasaran yang berbedabeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai arti dari pemasaran,
tetapi meskipun demikian dari pengertian tersebut mempunyai persamaan.
Beberapa pendapat para ahli tersebut adalah sebagai berikut:
Pengertian pemasaran
menurut
American
Marketing Association
(AMA)yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2007:6) yang diterjemahkan oleh
Benyamin Molan adalah sebagai berikut:
“Suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan
mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan
organisasi dan para pemilik sahamnya.”
Sedangkan menurut Marketing Association of Australian and New
Zeland (MAANZ) yang dikutip oleh Buchari Alma (2007:3) memberikan
pengertian pemasaran sebagai berikut:
14
“Pemasaran adalah aktivitas yang memfasilitasi dan memperlancar
suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan melalui
penciptaan, pendistribusian promosi, dan penentuan harga dari
barang, jasa, dan ide.”
Berdasarkan definisi mengenai pemasaran diatas, dapat disimpulkan
bahwa pemasaran merupakan suatu aktivitas yang mencakup perencanaan dan
pelaksanaan konsep, penetapanharga, promosi, dan penetapan ide, produk dan jasa
melalui proses pertukaran dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia.
Pertukaran yang memiliki makna penting dalam pemasaran, mencakup
perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu
sebagai gantinya. Terjadi atau tidak terjadinya pertukaran tergantung kepada
kedua belah pihak apakah kedua belah pihak sepakat mengenai syarat-syarat yang
akan membuat keadaan kedua belah pihak menjadi baik.
2.1.3 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh
Kotler dan Keller (2007:6) yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan
mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:
“ Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar
sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan membutuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul.”
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa, manajemen pemasaran adalah
suatu seni dan ilmu yang menjadi sasaran individu atau organisasi untuk mencapai
tujuannya. Inti dari seni dan ilmu ini adalah memilih pasar sasaran yang tepat,
untuk mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan.
Usaha manusia dalam memuaskan kebutuhan salah satunya melalui proses
pertukaran. Proses pertukaran tersebut menurut Kotler (2007:14) membutuhkan
syarat-syarat sebagai berikut:
15
1. Sekurang-kurangnya terdapat dua pihak.
2. Masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang mungkin bernilai bagi
pihak lain.
3. Setiap pihak mampu berkomunikasi dan mengirimkan sesuatu produk
kepada yang lain.
4. Setiap pihak bebas menerima atau menolak tawaran.
5. Setiap pihak percaya, bahwa memang tetap atau perlu berhubungan
dengan pihak lain.
Dalam melaksanakan aktivitas pemasaran, suatu perusahaan perlu
mempertimbangkan berbagai faktor agar dapat mencapai sasarannya, yaitu
terpenuhinya kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan tersebut terdiri dari faktor-faktor yang tidak dapat dikuasai
perusahaan (uncontrollable factors) dan faktor-faktor yang dapat dikuasai
(controllable factors).Uncontrollable factors meliputi perkembangan teknologi,
demografi alam, ekonomi, kebudayaan, dan kekuatan politik. Sedangkan
controllable factors terdiri dari marketing resources yaitu produk, harga, tempat,
dan promosi yang dikenal sebagai faktor-faktor dari kebijaksanaan bauran
promosi (marketing mix) dan non marketing resources yaitu produksi, personalia,
keuangan, citra perusahaan, serta research and development
2.2 Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran
taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.Bauran pemasaran
terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi
permintaan produknya.
Agar sukses, perusahaan harus melakukan pekerjaan yang lebih baik
daripada pesaingnya untuk memuaskan konsumen sasaran.Untuk itu perusahaan
harus siap untuk merencanakan rincian dari bauran pemasaran, yaitu produk,
harga, distribusi, dan promosi yang dilakukan. Faktor-faktor ini biasa dikenal
dengan namamarketing mix yang merupakan controllable marketing variabletidak
16
dpat dikendalikan oleh perusahaan secara individu. Seperti perubahan-perubahan
faktor
kependudukan,
kondisi
perekonomian,
sosial,
undang-undang
kebijaksanaan pemerintah atau faktor alam.
Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007:23) yang
diterjemahkan oleh Benyamin Molan sebagai berikut:
“Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan
pemasarannya di pasar sasaran.”
Sedangkan pengertian bauran pemasaran menurut Lamb, Jr, et all
diterjemahkan oleh Octaveria (2001:55) adalah sebagai berikut:
“Bauran pemasaran adalah paduan strategi produk, distribusi,
promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang
pasar untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan
dwengan pasar yang dituju.”
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
merupakan perpaduan dari variabel pemasaran yang terkait dan dapat
dikendalikan serta dikombinasikan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang
telah di tetapkan.
2.3 Produk
2.3.1 Pengertian Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk juga merupakan
seperangkat kepuasan yang diperoleh konsumen jika mereka melakukan transaksi
(jual beli). Pengertian produk ada beberapa batasan baik itu produk nyata
(tangible) dan produk yang tidak nyata (intangible)
Pengertian
produk
menurut
Kotler
dan
Keller
(2007:4)
yang
diterjemahkan Benyamin Molan adalah sebagai berikut:
“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan”.
17
Adapun pengertian produk menurut Stanton yang diterjemahkan oleh
Buchari Alma (2008:139) mendefinisikan produk sebagai berikut:
“ Produk ialah seperangkat atribut, baik berwujud maupun tidak
berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik
pabrik, nama baik toko, yang menjual (pengecer), dan pelayanan
pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna
memuaskan keinginannya”.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk merupakan
segala sesuatu yang ditawarkan kepada pelanggan yang diciptakan oleh
perusahaan untuk digunakan dan di konsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan dan kebutuhan konsumen, baik bersifat berwujud maupun yang bersifat
tidak berwujud.
Pengertian di atas dapat diperjelas pada gambar berikut:
Gambar 2.1
Pengertian Produk
PEMENUHAN KEBUTUHAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN DAN
KEINGINAN
PENCAPAIAN
TUJUAN
ORGANISASI
Penawaran
PRODUSEN
PASAR
PRODUK
Permintaan
PROSES PERTUKARAN
KOMPETISI DAN
KAPASITAS
ORGANISASI
KAPASITAS DAYA
BELI
Sumber :Fandy Tjiptono(2008:95)Strategi Pemasaran
18
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas
“sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan perusahaan
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetisi
dan kapasitas perusahaan serta daya beli pasar. Selain itu, produk dapat pula
didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui
hasil produksinya.
2.3.2 Tingkatan Produk
Dalam merencanakan tawaran pasar, pemasar perlu memahami tingkatan
produk.Tiap tingkatan memiliki nilai tambah bagi pelanggannya, dan kelimanya
membentuk hierarki nilai pelanggan (customer value hierarchy).
Menurut Kotler (2007:408) ada lima level produk, yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat inti (core Benefit)
Merupakan tingkatan yang paling dasar, yaitu manfaat atas jasa yang
sebenarnya dibeli oleh pelanggan.Contohnya adalah seorang tamu
hotelmembeli “istirahat dan tidur”.
2. Produk Dasar (Basic Product)
Merupakan versi dasar dari produk atau manfaat umum yang diperoleh
dari produk yang dikonsumsi.Contohnya adalah sebuahkamar hotel
mencakup kamar mandi, tempat tidur, meja rias, meja tulis, dan lemari
pakaian.
3. Produk yang Diharapkan (Expected Product)
Merupakan seperangkat atribut atau kondisi minimal yang diharapkan oleh
pembeli ketika membeli suatu produk.Contohnya adalah tamu hotel dapat
mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk bersih, lampu baca, dan
ketenangan.
4. Produk yang Ditingkatkan (Augmented Product)
Merupakan produk yang memiliki manfaat tambahan yang lebih daripada
expected product atau yang melampaui harapan pelanggan. Contohnya
adalah suatu hotel dapat meningkatkan produknya dengan menyertakan
19
pesawat televisi dengan alat pengendali jarak jauh, bunga segar, check-in
yang cepat, check-out segera, dan lain-lain.
5. Calon Produk (Potential Product)
Merupakan keseluruhan penyempurnaan dan perubahan yang mungkin
dialami sebuah produk di kemudian hari.Produk potensial menekankan
pada evolusi dimana perusahaan mencari cara-cara baru yang agresif untuk
memuaskan dan membedakan tawaran pesaing.Contohnya adalah suatu
hotel menyediakan kamar president suite dengan berbagai fasilitas yang
mewah.
Gambar 2.2
Lima Tingkatan Produk
Sumber : Kotler (2005:70) Manajemen Pemasaran
2.3.3 Hierarki Produk
Setiap produk berkaitan secara hierarkis dengan produk-produk tertentu
lainnya.Hierarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan item
tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tertentu.
Hierarki Produk terdiri atas enam tingkatan menurut Kotler dan Keller
(2008:15) yaitu:
1. Keluarga kebutuhan (need family)
Yaitu kebutuhan inti atau dasar yang membentuk product family.Contohnya
adalah rasa aman.
20
2. Keluarga produk (product family)
Yaitu semua kelas produk kelas produk yang dapat memuaskan suatu
kebutuhan inti atau dasar dengan tingkat efektivitas yang memadai.Contohnya
adalah tabungan dan penghasilan.
3. Kelas produk (product class)
Yaitu sekumpulan produk di dalam product family yang dianggap memiliki
hubungan
fungsional
tertentu.Dikenal
juga
sebagai
katagori
produk.Contohnya adalah instrument keuangan.
4. Lini produk (product line)
Yaitu sekumpulan produk didalam kelas produk yang berhubungan erat karena
mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang
sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk ke dalam
kisaran harga tertentu. Lini produk dapat terdiri dari berbagai merek, atau satu
merek keluarga, atau merek individu yang sudah diperluas lininya. Contohnya
adalah asuransi jiwa
5. Jenis produk (product type)
Yaitu sekelompok barang di dalam lini produk yang memiliki bentuk tertentu
dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk.Contohnya adalah asuransi
jiwa berjangka.
6. Unit penyimpanan stok (stockkeping unit)
Yaitu unit yang berbeda di dalam lini produk atau merek yang dibedakan
berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain. Contohnya
adalah asuransi jiwa berjangka Prudential yang dapat diperbarui.
21
2.3.4 Klasifikasi Produk
Dalam merencanakan strategi pemasaran untuk suatu produk pemasar
telah mengembangkan beberapa klasifikasi produk yang didasarkan pada sifat
atau ciri dari produk.
Berdasarkan daya tahan dan wujud Fandy Tjiptono (2008:98)
mengklasifikasikan produk sebagai berikut:
1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods)
Adalah barang berwujud yang dapat di konsumsi hanya sekali atau beberapa
pengguna saja.Contoh sabun, pasta gigi, gula, dan kopi.
2. Barang tahan lama (durable goods)
Adalah barang berwujud yang biasanya dapat digunakan berkali-kali. Contoh
peralatan mesin, pakaian, lemari es.
3. Jasa (service)
Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis.
Akibatnya jasa biasanya memerlukan lebih banyak pengendalian, kredabilitas
pemasok, dan kemampuan penyesuain. Contoh salon, perbaikan barang.
Selain berdasarkan daya tahannya, Fandy Tjiptono (2007;98) juga
mengklasifikasikan barang berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk
tersebut dikonsumsi. Berdasarkan klasifikasi dapat dibedakan menjadi:
1. Barang Konsumsi (Consumer Goods)
Merupakan produk yang dibeli bertujuan untuk dikonsumsi pribadi atau
digunakan untuk pelanggan akhir. Para pemasar biasanya mengelompokan
barang-barang itu berdasarkan atas kebiasaan konsumen berbelanja, yang
terdiri dari:
22
A. Barang mudah (convenience goods)
Merupakan barang-barang yang biasanya dibeli pelanggan dengan
cepatdan dengan upaya yang sangat sedikit.Contohnya meliputi produk
tembakau, sabun dan koran. Barang mudah dapat dibagi lagi menjadi:
1. Kebutuhan pokok (staples)
Yaitu barang yang dibeli konsumen secara rutin.Contohnya adalah
seorang pembeli mungkin secara rutin membeli saus tomat Heiz, pasta
gigi Crest.
2. Barang dadakan (Impulse goods)
Yaitu barang yang dibeli berdasarkan keinginan seketika, tanpa
perencanaan atau usaha pencarian. Barang impulse sering sekali
diletakan dekat kasir, agar mudah terlihat konsumen dan konsumen
menjadi teringat untuk membelinya. Contohnya adalah permen,
majalah, dan lighter.
3. Barang darurat (emergency goods)
Yaitu barang yang dibeli pada saat kebutuhan itu mendesak. Contohnya
adalah payung di musim hujan, sepatu boot dan sekop saat badai salju
pertama di musim dingin.
B. Barang toko (shopping goods)
Adalah barang-barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan
kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan
pembelian. Contohnya meliputi furniture, pakaian, mobil bekas, dan
peralatan rumah tangga yang besar. Barang shopping di bagi menjadi:
23
1. Barang shopping homogen
Yaitu barang dengan mutu yang serupa tetapi mempunyai harga
yang cukup berbeda sehingga dapat dijadikan alasan perbandingan
dalam berbelanja.Contohnya TV, Komputer, Handphone, dan lainlain.
2. Barang shopping heterogen
Yaitu barang berbeda dalam hal keistimewaan dan jasa produk
yang mungkin lebih penting dari harganya.Contohnya pakaian dan
peralatan rumah tangga.
C. Barang khusus (specialty goods)
Adalah barang-barang dengan karakteristik unik atau identifikasi
merek untuk memperoleh barang-barang itu.Sekelompok pembeli yang
cukup
besar
bersedia
melakukan
usaha-usaha
khusus
untuk
membelinya.Contohnya meliputi merek dan jenis barang mewah,
mobil, komponen stereo, peralatan fotografi, dan setelan pria.
D. Barang yang tidak dicari (unsought goods)
Adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui
konsumen namun secara normal konsumen tidak berpikir untuk
membelinya. Produk-produk baru seperti pendeteksi asap dan
pengolah makanan adalah barang unsought hingga konsumen
diberitahu tentang produk itu melalui iklan. Contohnya adalah asuransi
jiwa, tanah kuburan, batu nisan, dan ensiklopedia.
24
2. Barang Industri (industrial goods)
Adalah barang yang dibeli oleh individu atau organisasi untuk keperluan
bisnis atau untuk diproses lebih lanjut. Berdasarkan bagaimana mereka
memasuki proses produksi dan harganya. Barang produksi dibagi kedalam
beberapa kelompok, yaitu:
a. Bahan baku dan suku cadang (material and parts)
Adalah barang-barang yang memasuki produk yang dihasilkan.
Barang-barang itu terdiri dari barang mentah (raw material), suku
cadang pabrik dan bahan baku(manufactured materials and parts)
b. Barang modal (capital items)
Adalah
barang-barang
tahan
lama
yang
memudahkan
pengembangan atau pengelolaan produk akhir.Barang modal
meliputi dua kelompok, yaitu instalasi dan peralatan.
c. Pasokan dan layanan bisnis (supplies and business service)
Adalah barang dan jaa tidak tahan lama yang membantu
pengembangan atau pengelolaan produk akhir.
2.4 Atribut Produk
2.4.1 Pengertian Atribut Produk
Atribut produk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang produk itu
sendiri. Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian atribut
produk ini, penulis mengemukakan beberapa pengertian atribut produk dari para
ahli sebagai berikut:
25
Pengertian atribut produk menurut Fandy Tjiptono (2008;103) adalah:
“Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting
oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan
pembelian”.
Sedangkan menurut Simamora (2001;103) mendefinisikan atribut produk
sebagai berikut:
“Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh
pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas,
kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual dan lain-lain”.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa atribut produk
merupakan unsur-unsur dari produk, seperti harga, kualitas, fitur,desain, dan lainlain yang dipandang penting oleh konsumen serta dijadikan bahan pertimbangan
konsumen dalam pengambilan keputusan dalam pembelian.
Suatu atribut merupakan satu kesatuan unsur dari bermacam-macam
atribut yang membentuknya, Dalam hal ini setiap produk mempunyai kemampuan
yang berbeda-beda dalam memberikan kepuasan kepada konsumen. Kepuasan
adalah faktor internal yang sulit dilihat atau diukur, sehingga konsumen akan
memandang produk dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda-beda.
Setiap perusahaan berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen melalui produk yang ditawarkan, sedangkankonsumen mencari
manfaat tertentu yang ada dalam suatu produk. Konsumen melihat suatu produk
sebagai kumpulan dari sifat-sifat dan ciri-ciri tertentu dengan kemapuan yang
berbeda dalam memberikan manfaat yang dicari dan dapat memuaskan.
Konsumen membedakan ciri-ciri produk yang mana yang dilihat relevan atau
menonjol, mereka akan memberikan perhatian yang lebih pada produk yang dapat
memberikan manfaat yang dicari. Ciri-ciri produk tersebut tercermin dari atributatribut yang melekat pada sebuah produk.
26
Untuk yang berbentuk barang berwujud maupun yang tidak berwujud,
pasti memiliki atribut atau karakteristik tertentu, atribut produk dapat berupa
bentuk, merek, kemasan, jaminan, lebel, harga, pelayanan, dan sebagainya.
2.4.2 Unsur-unsur dalam Atribut Produk
Menurut Tjiptono (2008;104) unsur-unsur yang penting dalam atribut produk
diantaranya meliputi :
1. Merek
Merupakan nama, istilah, tanda, symbol atau lambang, warna, desain, gerak,
atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat
memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Merek
digunakan oleh perusahaan untuk beberapa tujuan yaitu sebagai identitas yang
bermanfaat dan membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing, alat
promosi, membina citra, dan untuk mengendalikan pasar.
2. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsifungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang
dihasilkan, kemudahan dioprasika dan diperbaiki, dan atribut lain yang
berharga pada produk secara keseluruhan.
3. Fitur Produk
Fitur produk merupakan alat persaingan untuk mendiferensiasikan produk
perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya. Menjadi
produsen yang mengenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan dianggap bernilai
menjadi salah satu cara yang efektif untuk bersaing.
4. Gaya dan Desain Produk
Konsep desain lebih luas dibandingkan gaya. Gaya semata-mata mejelaskan
penampilan produk tertentu. Gaya yang sensasional mungkin akan dapat
perhatian dan mempunyai nilai seni, tetapi tidak selalu membuat produk
tertentu berkinerja lebih baik. Sedangkan desain bukan sekedar tampilan saja,
27
tetapi termasuk ke dalam jantung produk.Desain yang baik dapat memberikan
kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya.
5. Pelayanan(Service)
Pelayanan merupakan merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang
ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasranya tidak berwujud
dan
tidak
mengakibatkan
kepemilikan
apapun.
Salah
satu
untuk
mendiferensiasikan suatu perusahaan adalah memberikan pelayanan yang
tidak berkualitas dibandingkan dengan pesaing secara konsisten.Pelayanan
mempunyai sumbangan penting terhadap keberhasilan produk dalam bersaing
dipasar.
6. Jaminan (Guaranted)
Adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada
konsumen, para konsumen akan diberi ganti rugi bila produknya ternayata
tidak dapat berfungsi sebagai mana yang diharapkan atau dijanjikan.
7. Harga(Price)
Harga merupakan uang yang dibayarkan atas suatu barang atau layanan yang
diterima.Selain itu harga diartikan sebagai nilai yang diperlukan konsumen
untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian, pengunaan atau kepemilikan
barang atau jasa.Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menetapkan harga yang tepat. Bagi pembeliharga memberikan dampak
ekonomis dan psikologis.
Dampak ekonomisnya berkaitan dengan daya beli, sebab harga merupakan
biaya (cost) bagi pembeli. Semakin tinggi harga semakin sedikit produk yang
bias mereka beli begitu juga sebaliknya. Sedangkan dampak psikologinya
yaitu apabila harga suatu produk tinggi maka mencerminkan kualitas tinggi
dan harga rendah mencerminkan kualitas rendah pula.
28
2.5 Pengertian Perilaku Konsumen
Menganalisa perilaku konsumen berarti memahami sebagian kebiasaan
dari kehidupan manusia.Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, sosial, pribadi, dan psikologi.
Produsen menyadari bahwa perilaku konsumen memiliki kepentingan
tersendiri bagi mereka, karena jika perusahaan dapat memenuhi dan memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen maka mereka akan loyal terhadap produk
yang perusahaan tawarkan.
Pemahaman atas perilaku konsumen menjadi sangat penting bagi
keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
bukan hanya harus dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan ekonomi saja,
melainkan juga kebutuhan sosial dan motivasi lain yang diharapkan konsumen.
Perilaku konsumen terpusat pada ciriindividu mengambil keputusan untuk
memanfaatkan sumber daya mereka yang sudah tersedia seperti, waktu, uang, dan
usaha
guna
memperoleh
barang-barang
yang
berhubungan
dengan
konsumsi.Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan seperti
psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan juga ilmu ekonomi,
sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan gabungan dari
semua bidang ilmu.
Perusahaan yang ingin berhasil memasarkan produknya harus juga
memperhatikan perilaku konsumennya. Menurut Setiadi (2003;2):
“Perilaku
konsumen
adalah
merupakan
proses
pengambilan
keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan
dalam rangka evaluasi, mendapatkan, penggunaan, atau mengatur
barng-barang dan jasa”.
Pengertian Perilaku Konsumen menurut Shiffman dan Kanuk yang
diterjemahkan oleh Sumarwan (2007;13) adalah sebagai berikut:
29
“Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan
ini”.
Sedangkan menurut Kotler diterjemahkan oleh Molan (2005;201)
perilaku konsumen adalah:
“Mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau
pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat
mereka.”
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah
suatu proses pengambilan keputusan seseorang untuk melakuklan pembelian dan
menggunakan barang atau jasa dengan melakukan tindakan yang langsung terlibat
untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan mereka.
2.6 Pengambilan Keputusan Konsumen
Pemahaman atas perilaku pembelian konsumen mencadi sangat penting
bagi keberhasilan sistem pemasaran dari perusahaan. Dalam penyediaan barang
dan jasa bagi konsumen perusahaan untuk memuaskan bukan hanya kebutuhan
ekonomi saja tetapi juga kebutuhan sosial dan motivasi-motivasi lain. Untuk dapat
memuaskan kebutuhan konsumen inilah pengetahuan dan apresiasi yang lebih
terhadap perilaku konsumen diperlukan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:199) pengertian perilaku
pembelian adalah sebagai berikut:
“Perilaku pembelian konsumen mengacu pada perilaku pembelian
konsumen akhir, dimana individu dan rumah tangga yang
membelibarang atau jasa untuk konsumsi pribadi.”
30
Hampir seluruh perusahaan meneliti pengambilan keputusan pembelian
konsumen secar menditail untuk memperoleh jawaban apa yang konsumsi beli,
dimana membelinya, bagaimana caranya, dan seberapa banyak, kapan, dan
mengapa mereka membelinya.
Titik awal untuk dapat mengerti pembeli adalah dengan rangsangan dari
luar, yaitu pemasaran dan lingkungan yang memasuki kesadaran pembeli,
selanjutnya karakteristik pembeli dan proses keputusan membawa pada keputusan
pembelian.
Kotler diterjemahkan oleh Molan (2005:221) membagi empat jenis
perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan
tingkat perbedaan antara merek, yaitu:
1. Complex Buying Behaviour (perilaku pembelian yang kompleks)
Dalam perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga tahap, yaitu:

Pembelian mengembangkan keyakinan mengenai produk tertentu

Mengembangkan dan membangun sikap terhadap produk tersebut.

Membuat pilihan yang penuh pemikiran.
Konsumen termasuk ke dalam Complex Buying Behaviour ketika mereka
sangat dilibatkan dala pembelian dan sadar akan perbedaan signifikan di
antara merek.
2. Dissonance-Reducing Buyer Behaviour ( perilaku pembelian yang
mengurangi ketidak efisienan)
Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam pembelian tetapi melihat
sedikit perbedaan di antara merek. Keterlibatan tinggi didasari oleh fakta
bahwa pembelian mahal, jarang dilakukan, dan beresiko.
31
3. Habitual Buying Behaviour (perilaku pembelian karena kebiasaan)
Banyak produk dibeli dibawah kondisi keterlibatan konsumen rendah dan
tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek.
4. Variety-Seeking
Buying
Behaviour
(perilaku
pembelian
mencari
keragaman)
Beberapa situasi pembelian dikarakteristikan oleh keterlibatan rendah,
tetapi perbedaan merek yang signifikan. Konsumen banyak melakukan
pertukaran merek, hal ini terjadi karena alasan variasi bukan karena
ketidakpuasan.
2.6.1 Pengertian Pengambilan Keputusan Konsumen
Menurut Setiadi (2003:16) menyatakan bahwa:
“Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making)
adalah proses pengintegrasian yang mengkobinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih
salah atu diantaranya”.
Pengertian pengambilan keputusan menurut Plunkett, Attner, dan Allen
(2004:212) adalah:
“Decision making is the process of identifying problems and
opportunities,
developing
alternative
solutions,
choosing
an
alternative, and implementing it”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan
konsumen adalah suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternative
penyelesaian masalah yang dikumpulkan oleh seorang konsumen, dan
mewujudkannya dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah proses tersebut, barulah
konsumen itu dapat mengevaluasi pilihannya, dan menemukan sikap yang akan
diambil selanjutnya.
32
2.6.2 Medel Rangsangan Tanggapan Keputusan Pembelian
Menurut Kanuk (2007:6), titik tolak model rangsangan tanggapan
keputusan pembelian diperlihatkan dalam gambar 2.3 berikut. Rangsangan
pemasaran lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli
dan proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembelian tertentu.
Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli
mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian
konsumen.
Gambar 2.3
Model Rangsangan Tanggapan Konsumen
Rangsangan
Pemasaran
Rangsangan Lain
Ciri-ciri
pembeli
Proses Keputusan
Pembeli
Keputusan Pembeli
Produk
Ekonimi
Budaya
Pengenalan
Masalah
Pemilihan Produk
Harga
Teknologi
Sosial
Saluran
Politik
Pribadi
Pemasaran
Budaya
Psikologi
Pemilihan Merek
Pencarian
Informasi
Keputusan
Pembelian
Produksi
Prilaku
Pasca Pembelian
Pemilihan Saluruan
Pembelian
Penentuan
Pembelian
Waktu
Jumlah Pembeian
Sumber :Kanuk (2007:6)
2.6.3 Tahapan-tahapan Proses Keputusan Pembelian
Gambar 2.4 di bawah ini menunjukan bahwa proses pengambilan
keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku pasca
pembelian. Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian
aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. Pemasar perlu berfokus pada seluruh proses
pengambilan keputusan pembelian bukan hanya pada proses pembeliannya saja.
33
Gambar 2.4
Proses Keputusan Pembelian
Pengenalan
Masalah
Pencarian
Informasi
Evalusai
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku Pasca
Pembelian
Sumber: Kotler (2006:224) Manajemen pemasaran
Menurut Kotler (2006:224), mengemukakan ada lima tahap yang dinilai
konsumen dalam proses keputusan pembelian, yaitu:
1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Seorang pemasar harus dapat mengindentifikasi keadaan yang memicu
kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah
konsumen, pemasar dapat mengindentifikasi rangsangan yang paling sering
membangkitkan minat akan suatu akan katekori produk. Pemasar kemudian
dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen
2. Pencarian Informasi
Proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen tergerak untuk
mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar meningkatkan
perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif.
Sumber informasi konsumen terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu:
-
Sumber pribadi meliputi, keluarga, teman-teman, tetangga, kenalan.
-
Sumber niaga meliputi, periklanan, petugas penjualan, penjualan,
kemasan, dan pemajangan
-
Sumber umum meliputi, media masa, dan organisasi konsumen.
-
Sumber pengalaman meliputi, pernah menangani, menguji, dan
mempergunakan produk
34
3. Evalusi Alternatif
Setelah pencarian informasi, konsumen akan menghadapi sejumlah pilihan
mengenai produk yang sejenis. Pemilihan alternatifini melalui beberapa tahap
suatu evaluasi tertentu. Sejumlah konsep akan membantu memahami proses
ini.Yang pertama adalah sifat produk, bahwa setiap konsumen memandang
suatu produk sebagai himpunan dari sifat atau ciri tertentu dan disesuaikan
dengan kebutuhannya.Kedua adalah konsumen mencari keuntungan dari
produk-produk yang ditawarkan tersebut.Dan yang ketiga adalah konsumen
memandang tiap produk sebagai kumpulan atribut yang memiliki kemampuan
yang berbeda dalam memberikan keuntungan yang dapat memuaskan
kebutuhan.
4. Keputusan pembelian
Proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian
produk.
Ada dua faktor penyebab konsumen melakukan keputusan pembelian, yaitu:
-
Sikap orang lain, keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh temanteman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayainya.
-
Faktor-faktor situasi yang tidak terduga, yaitu faktor harga, pendapatan
keluarga, dan keuntungan yang diharapkan dari produk tersebut.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk konsumen akan mengalami level kepuasan atau level
ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk membeli
melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Selain itu pemasar harus
memantau tiga prilaku pasca pembelian yaitu:
a. Kepuasan Pasca Pembelian
Yang menunjukan bagai mana pembeli sangat puas, puas, atau tidak
puas setelah melakukan pembelian.Kepuasan pembeli merupakan
fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli terhadap suatu produk
dengan kinerja yang dirasakan pembelian atas produk tertentu.
35
b. Tindakan Pasca Pembelian
Kepuasn dan ketidak puasan konsumen terhadap suatu produk akan
mempengaruhi tindakan selanjutnya. Jika konsumen puas maka iaakan
menunjukan menujukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk
membeli kembali produk tersetut. Sedangkan pelangan yang tidak puas
akan
melakukan
sebaliknya,
mereka
akan
membuang
atau
mengembalikan produk tersebut atau mereka akan mengambil tindakan
produk seperti mengajukan keluhan keperusahaan, pergi kepengacara
atau mengaju kelompok-kelompok lain(seperti lembaga bisnis, swasta
atau pemerintah)
c. Pemakaian dan Pembuangna Pasca Pembelian
Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan
membuang produk.Jika konsumen menyimpan barang tersebut
kedalam lemari, maka kemungkinan produk tersebut tidak memuaskan.
Jika mereka menjual atau memperdagangkan produk, penjualan
produk baru akan menurun. Jika konsumen menemukan kegunaan baru
dari produk, pemasar harus mengembangkan produk tersebut.Jika
konsumen menjual produk tersebut pemasar harus mengetahui
bagaimana mereka menjualnya, terutama jika produk tersebut bisa
merusak lingkungan.
2.6.4 Faktor-faktor yang Mempengaeruhi Proses Keputusan Pembelian
Dalam proses keputusan pembelian konsumen, konsumen dipengaruhi
oleh beberapa factor utama yang berasal dari karakteristikkonsumen itu sendiri.
Kotler (2006:202), menjelaskan faktor-faktor utama tersebut adalah sebagai
berikut :
36
1. Faktor Budaya
Faktor budaya ini terdiri dari :
a. Budaya
Merupakan
penentu
keinginan
dan
perilaku
yang
paling
mendasar.Seseorang menciptakan kumpulan nilai, persepsi, preferensi,
dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lainnya.
b. Sub-budaya
Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang
memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggotaanggotanya.Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras,
dan daerah geografis.Banyak sub-budaya yang membentuk segmen
pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program
pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
c. Kelas Sosial
Pada dasarnya semua masyarakat memiliki stratasoial.Stratafikasi
tersebut kadang-kadang terbentuk sistem kasta dimana anggota kasta
yang berbeda dibesarkan dalam peran tertentu dan tidak dapat
mengubah
keanggotaan
kasta
mereka.Statifikasi
lebih
sering
ditemukan dalam kelas sosial.
2. Faktor Sosial
Merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen
yang tersusun secara hirarkis yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat,
dan perilaku yang serupa. Dan faktorsosial ini kemudian diuraikan lagi
menjadi :
a. Kelompok Acuan
Seseorang terdiri dari dari semua kelompok yang memiliki pengaruh
langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang dianamakan kelompok keanggotaan seperti keluarga, teman,
tetangga, rekan kerja, kelompok keagamaan, profesional, dan asosiasi
perdagangan.
37
b. Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang sangat
penting dalam masyarakat dan ia telah menjadi objek penelitian yang
luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang
paling berpengaruh. Keluarga dibedakan menjadi keluarga orientasi
dan keluarga proreaksi. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan
soudara
kandung
seseorang.
Dan
dari
orang
tua
seseorang
mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi
pribadi, harga diri dan cinta. Sedangkan pengaruh yang lebih langsung
terhadap perilaku pembelian sehari-hari disebut dengan keluarga
proreaksi yang terdiri dari pasangan dan anak-anak seseorang.
c. Peran dan Status
Seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang hidup
keluarga, klub, organisasi. Kedudukan orang-orang itu di masingmasing kelompok dapat dibentuk berdasarkan status dan peran. Peran
meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang dan
masing-masing peran menghasilkan status.
3. Faktor Pribadi
Keputusan pembeluan juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karakteristik tersebut terdiri dari:
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Setiap orang membeli barang-barang yang berbeda pada tingkat usia
tertentu dan tingkat manusia terhadap pakaian, perabot, rekreasi,
jugaberhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus
hidup keluarga, konsumsi seseorang pada saat muda dan bujangan
akan berbeda dengan konsumsi seseorang yang sudah bekeluarga dan
mempunyai anak.
b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Seorang
direktur perusahaan akan mempunyai pola konsumsi yang sangat
berbeda dengan seorang dokter dan lain sebagainya. Dan pilihan
38
produk
juga
sangat
dipengaruhi
oleh
keadaan
ekonomi
seseorang.Pemasar barang-barang yang peka terhadap harga terus
menerus
memperhatikan
kecenderungan
penghasilan
pribadi,
tabungan, dan tingkat suku bunga.
c. Gaya Hidup
Merupakan pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam
aktivitas, minat, dan opini.Gaya hidup menggambarkan keseluruhan
diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.
d. Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian diartikan sebagai karakteristik psikologi seseorang yang
berbeda dengan orang yang menyebabkan tanggapan yang relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.Yang juga
berkaitan
dengan
kepribadia
adalah
konsep
diri/citra pribadi
seseorang.Pemasaran selalu berusaha mengembangkan citra merek
yang sesuai dengan pribadi pasar yang ingin dituju.
4. Faktor Psikologi
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor utama
psikologi yaitu:
a. Motivasi
Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk
bertindak.Kebutuhan yang bersifat biologis muncul dari tekanan
seperti lapar, haus, dan tidak nyaman.Sedangkan kebutuhan lain
bersifat psikogenis yang berasal dari tekanan psokologis seperti
kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keangotaan
kelompok. Abraham Maslow mengatakan bahawa kebutuhan
manusia tersusun dalam hirarki paling mendesak sampai kebutuhan
yang
kurang
mendesak.
Berdasarkan
tingkat
kepentingannya,
kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan
keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan
aktualisasi diri.
39
b. Persepsi
Merupakan proses yang digunakan oleh seorang individu yang
memilih,
mengorganisasi,
menginterpretasi
masukan-masukan
informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
c. Pembelajaran
Meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.
Sebagian perilaku manusia adalahhasil belajar.Ahli teori pembelajaran
yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara
dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan dan penguatan.
d. Keyakinan dan Sikap
Keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut seseorang
tentang sesuatu hal.Keyakinan dapat berdasarkan pengetahuan,
pendapat, kepercayaan. Keyakinan seseorang terhadap produk tertentu
akan berakibat dorongan yang positif atau negatif terhadap proses
keputusan pembelian terhadap suatu produk. Sedangkan sikap,
merupakan evaluasi perasaan emosional, dan kecenrungan tindakan
yang tidak menguntungkan atau menguntungkan dan bertahan lama
dari seseorang terhadp suatu objek atau gagasan. Sikap menyebabkan
orang-orang berperilaku secara konsisten terhadap objek serupa.
2.6.5 Minat Beli Konsumen
Dalam usaha menarik atau menumbuhkan minat beli konsumen, pemasar
harus terlebih dahulu memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan.
Menurut McCharty (2002:298), minat beli konsumen didefinisikan sebagai
berikut:
“Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang
untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan
kebutuhannya”.
Pengertian minat beli menurut Howard yang dikutip oleh Durianto dan
Liana (2004:44) adalah sebagai berikut:
40
“Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana
konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit
produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.”
Sedangkan minat beli menurut Kinnear dan Taylor yang dikutip oleh
Thamrin (2003:142) adalah:
“Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku kosumen
dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk
bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.”
Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari
konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek
tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli
konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi
menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang
akan datang.
Menurut Bearman(2001:202) timbuhnya minat beli konsumen disebabkan
oleh unsur-unsur yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
1. Rangsangan
Rangsangan merupakan suatu isyarat yang ditujukan untuk mendorong
atau menyebabkan seseorang bertindak
2. Kesadaran
Kesadaran merupakan sesuatu memasuki pikiran seseorang.Kesadaran
dipengaruhi oleh pertimbangan atas barang atau jasa itu sendiri.
3. Pencariaan Informasi
Aspek pencarian informasi terdiri dari enam bagian yaitu:
a. Informasi interen
Bersumber dari pribadi konsumen itu sendiri dalam memilih barang
atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya.
41
b. Informasi ekstern
Informasi yang diperoleh dari luar diri konsumen, seperti iklan (media
cetak dan penjualan langsung) dan sumber sosial (keluarga, teman,
kolega).
c. Memastikan sifat yang khas dari setiap pilihan yang ada
Pada tahap ini, konsumen mengumpulkan informasi yang berhubungan
dengan ciri dan sifat dari setiap pilihan. Setelah menentukan
pilihannya, maka konsumen memutuskan barang yang akan dibelinya.
d. Pemilihan alternatif
Tahap ini dilakukan jika beberapa barang dan jasa merupakan suatu
pilihan yang sulit bagi konsumen untuk mengevaluasi alternatif yang
tersedia.
e. Pembelian
Suatu tahap suatu konsumen telah menentukan pilihannya dan benarbenar
bertindak
membeli
barang
atau
jasa
tersebut
dengan
mengeluarkan sejumlah uang untuk ditukar dengan barang atau jasa
yang diperolehnya. Di dalam pembelian terdapat faktor atas reaksi
yang mempengaruhinya antara lain:
1) Tempat pembelian.
2) Bentuk pembelian.
3) Barang atau jasa yang tersedia.
f. Tempat dimana membeli
Tempat pembelian merupakan salah satu pertimbangna konsumen
ketika akan membeli barang atau jasa. Sebuah toko atau penyalur yang
memiliki citra yang baik dalam pandangan konsumen akan
merangsang konsumen untuk berbelanja lebih lanjut, sehingga
diharapkan konsumen terbiasa membeli di tempat yang sama.
2.7 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat beli Konsumen
42
Simamora (2001:147)mendefinisikan atribut produk adalah faktor-faktor
yang diberikan yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk,
seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi (fiture), desain, layanan purna jual dan
lain-lain. Atribut yang terdapat pada suatu produk mengidentifikasikan siapa
penjual atau pembuat barang atau jasa. Didalamnya merupakan janji penjual untuk
memberikan tampilan manfaat dan jasa tertentu untuk pembeli. Konsumem
memandang atribut sebagai bagian penting dari suatu pruduk. Karena itu penjual
berusaha untuk merancang, menciptakan kemudian merealisasikan sebuah atribut
untuk produk.
Thamrin (2003:142), minat beli merupakan bagian dari komponen
perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk
bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanankan.
Seorang konsumen sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk
mulai dengan pengenalan masalah untuk mengetahui kebutuhan apa yang mereka
butuhkan tentang manfaat, kegunaan dari produk yang akan dipilih, informasi
tersebut dapat diperoleh dari teman, tetangga, promosi iklan, atau pameran,
ataupun dengan bereksprimen. Dari beberapa informasi yang didapat, diperoleh
beberapa alternatif pilihan mengenai produk dengan berbagai macam atribut
masing-masing, kemudian konsumen melakukan penelitian atas alternatif produk
dengan atribut mana yang bermanfaat bagi konsumen.
Soendjojo (1994) melakukan penelitian Analisis Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Sikap dan Minat Beli Konsumen Rokok Kretek Di Surabaya,
menyimpulkan bahwa faktor rasa / taste merupakan urutan pertama,disusul faktor
kesehatan sebagai urutan kedua, dan faktor harga urutan ketiga., faktor prestise
urutan keempat, faktor persahabatan urutan kelima, faktor pergaulan urutan
keenam, dan urutan terakhir adalah faktor kemudahan membeli. Faktor promosi
disimpulkan tidak popular untuk mendorong masyarakat membeli rokok.
Dari beberapa pemaparan teoritis diatas kita tidak dapat menganggapnya
absolut atau mutlak seperti halnya yang ada di dalam teori, oleh karena itu perlu
43
diadakannya sebuah penelitian yang objektif mengenai konsep atribut produk
dan pengaruh positif terhadap minat beli konsumen
BAB III
44
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini adalah perusahaan
yang secara langsung sebagai sumber data. Penelitian ini dilakukan pada CV.
Gutra Companny yang bergerak dibidang industry otomotif yang berlokasi di
jln.Dr.Djunjunan No.76 Bandung. CV. Gutra company merupakan salah satu
dealer resmi produk TVS untuk wilayah Bandung.
3.1.1 Sejarah TVS Group
TVS Group merupakan kelompok industry besar yang didirikan oleh TV
Sundaram Iyengar pada tahun 1911 dan memiliki lebih dari 37 anak perusahaan,
serta memperkerjakan lebih dari 45.000 karyawan diseluruh dunia dengan omset
2,7 milyar USD.
Dengan pertumbuhan yang stabil, ekspansi dan diversivikasi, TVS Group
berhasil mendapatkan posisi yang kuat dalam industri sepeda motor, komponen
otomotif dan perangkat computer.TVS Group juga sangat agresif dalam
menjalankan bisnis trasportasi, keuangan, dan asuransi.37 perusahaan yang
bernaung di bawah payung TVS disatkan oleh kesamaan prinsip kualitas,
customer service dan tanggung jawab sosial.TVS Motor Company adalah salah
satu perusahaan utama di bawah TVS Group.
Bermodalkan semangat untuk terus menjadi pionir, TVS Motor Company
akan menguatkan posisi sebagai salah satu perusahaan sepeda motor terbesar
India, serta satu diantara 7 perusahaan sepeda motor terbesar di dunia. pada
tahun1980 momen berkibarnya revolusi industry sepeda motor india dengan
meluncurkannya TVS 50, Moped twin seater pertama dengan harga terjangkau.
Sepeda motor ini langsung memimpin pasar transportasi pribadi di India.
Kemudian pada September 1984 perusahaan India pertama yang memperkenalkan
45
sepeda motor Indo-Japannese 100 cc, Juni 1994 TVS Scooty, skuter sub 100cc
otomatis pertama yang dibuat oleh perusahaan lokal India. Desember 1996
Shogun 110 cc, sepeda motor pertama India yang diaktifkan dengan catalytic
converter. Oktober 1997 Shaolin, sepeda motor 5 speed pertama India. April
2000, Fiero 150 cc, 4 tak pertama India dengan digital ignition. Dan yang terakhir
Agustus 2001 Victor sepeda motor 110 cc, 4 tak pertama India yang seluruh
prosesnya, mulai dari desain hingga produksi dibuat oleh perusahaan local India.
Dengan semakin berkembangnya zaman TVS melakukan berbagai inovasi
dengan meluncurkan beberapa sepeda motor.Yaitu : Januari 2004 Centra, sepeda
motor 100 cc, 4 tak yang menggunakan revolusioner VT-I yang paling irit
dikelasnya. Serta meluncurkan Star City untuk pasar yang mementingkan style
dan scooty pad yang merupakan skuter otomatis 90 cc yang lebih playful dan
powerful.
Terobosan terbaru TVS dengan memperkenalkan TVS Apache RTR 160,
sepeda motor 4 tak, 160 cc, 5 speed yang berhasil merebut perhatian banyak
orang, bukan hanya desainnya yang stylish tapi juga karena performanya yang tak
tertandingi.
3.1.2 Sejarah Singkat CV. Gutra Company
TVS Pasteur (CV.Gutra Company) merupakan Dealer Resmi TVS motor
yang berlokasi di jl. Dr. Djunjunan No.76 Bandung.Yang memberikan pelayan 35
(sales, service, sparepart) atau pejualan, perawatan dan suku cadang kendaraan
bermotor roda dua TVS. TVS Pasteur mulai beroperasi pada bulan Agustus 2007
dengan desain showroom yang representative berlokasi strartegis di pusat kota
Bandung, dekat dengan pusat pmerintahan, perbelanjaan, pendidikan, dan
pemukiman penduduk kota Bandung.
Visi TVS Pasteur ingin memperkenalkan beragam jenis produk TVS
Motor bagi masyarakat Bandung khususnya, dan misi TVS Pasteur adalah, untuk
meningkatkan produktifitas penjualan, serta memberikan pelayanan terbaik
46
kepada konsumen maupun pada komunitas. Kepuasan konsumen atas pelayanan
TVS Pasteur didukung oleh manajemen dan performa karyawan yang professional
dalam memberikan pelayanan, sesuai dengan standard Customer and Community
Satisfaction, dimana manajemen dari karyawan memperoleh pelatihan manajemen
serta pelayanan terhadap konsumen TVS.
Showroom TVS Pasteur didesain sesuai dengan standard Dealer TVS
Motor untuk memudahkan konsumen mengenal, dimana showroom TVS Pasteur
menunjukan identitas Dealer TVS Motor mulai dari eksterior dan interior secara
mekanik dan jelas, dengan menggunakan dominasi warna biru, merah dan putih
serta pemasangan logo TVS dan kuda sebagai identitas TVS Motor.Kecermatan
dan ketepatan penataan tata letak showroom menciptakan keselarasan fungsi kerja
dan aktivitas pelayanan dimana penataan produk penjualan, tempat pelayanan,
perawatan, dan perbaikan serta suku cadang.Serta ditunjang tata etak administrasi
dan pelayanan secara tepat.
Strategi marketing TVS Pasteur meliputi pemasangan iklan di Koran,
moving tempat strategis, personal selling, sales counter, pameran di beberapa
tempat perbelanjaan, event kerjasama dengan radio, memfasilitasi kegiatan club
TMC (TVS Club Community).
3.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas CV. Gutra Company
Gambar 3.1
47
STRUKTUR ORGANISASI
CV. GUTRA COMPANY
Branch Manager
Marketing & Sales
Adm
Manager
Manager
Sales Counter
Service &
Sparepart
Manager
Adm Staff
Mechanic
Salesman
Acc Staff
General Staff
Berikut ini akan diuraikan job Description yang ada pada CV. Gutra
Company:
1. Branch Manager
Berikut ini tugas, wewenang, dan tanggung jawab Branch Manager:
a. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan Gutra Company sesuai
dengan kebijakan dan prosedur yang telah di tetapkan.
b. Pengambilan keputusan kebijakan Gutra Company dan persetujuan
pengeluaran anggaran sesuai dengan otoritas yang dimilikinya.
2. Administration Marketing
Berikut ini, tugas wewenang dan tanggungjawab Administration Manager:
48
a. Mengelola aktivitas administrasi dan keuangan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan
b. Bertanggung jawab atas ketersediaan informasi administrasi,
keuangan, maupun kegiatan umum.
c. Mengatur dan membuat program kerja untuk peningkatan
produktifitas serta mengevaluasi kinerja karyawan dalam divisi
administrasi dan umum.
d. Kegiatan administrasi dalam perencanaan, pemesanan, dan
penerimaan
persediaan
kendaraan
sepeda
motor,
apparel,
accessories, dan sparepart.
e. Menyampaikan laporan aktivitas administrasi kepada Branch
Manager.
3. Marketing
Berikut tugas, wewenang, dan tanggung jawab marketing:
a. Mengelola aktivitas marketing sesuai dengan kebijakan dan
prosedur.
b. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas marketing
dan mengelola ketersediaan informasi penjualan serta aktivitas
marketing.
c. Merencanakan program peningkatan produktivitas sales counter
dan salesman.
d. Menyampaikan laporan aktivitas marketing kepada Branch
Manager.
4. Service & Sparepart Manager
49
Berikut ini tugas, wewenang, dan tangguingjawab divisi service dan part:
a. Mengelola divisi service & sparepart sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang telah ditetapkan.
b. Merencanakan persediaan dan peramalan pengeluaran sparepart
sepeda motor.
c. Mengatur dan membuat program kerja untuk peningkatan
produktivitas serta mengevaluasi kinerja staf counter service &
spareparts, mekanik.
d. Pengawasan standard pelayanan perawatan dan perbaikan.
e. Menyampaika laporan seluruh aktivitas divisinya kepada Branch
Manager.
5. Staf Administrasi dan Keuangan
Staf administrasi dan keuangan menyelenggarakan kegiatan administrasi
seperti kuitansi dan faktur pajak, surat pemesanan, surat penawaran, surat
pembelian, dan penjualan surat jalan, administrasi kendaraan (BPKB,
STNK), dan lain-lain.
6. Sales Counter dan Salesman
Sales counter memberikan informasi produk dan penawaran produk TVS
kepada calon konsumen atau konsumen yang datng langsung maupun
melalui telepon. Salesman melakukan penawaran produk TVS secara
langsung kepada calon konsumen melalui canvass, pameran, moving, dan
lain-lain.
7. Staf Counter dan Mekanik
Staf counter service & spareparts menyelenggarakan administrasi surat
permintaan perawatan, perbaikan sepeda motor konsumen.
50
3.1.4 Aktivitas Gutra Company
1. Penjualan
Gutra Company selalu menyediakan koleksi lengkap sepeda motor TVS dan
konsumen akan mendaptkan kepuasan pelayanan yang ramah melalui sales
counter dan salesman memberikan informasi fitur produk, harga, pembiayaan,
program garansi, pengiriman, perawatan. Penjualan Gutra Companysemua jenis
sepeda motor TVS, sparepart, apparel, dan accessories TVS.
2. Pemeliharaan
Gutra Company memberikan kepuasan bagi konsumen sepeda motor TVS
dengan memberikan pelayanan purna jual dengan pelayanan kepada konsumen
sesuai dengan standard Costumer and Community Satisfaction (CCS), yaitu salah
satunya dengan memberikan pelayanan, perbaikan, dan perawatan secara terbaik.
3. Suku Cadang
Gutra Company memberikan pelayanan ketersediaan Suku Cadang sepeda
motor TVS. Produk suku cadang TVS yaitu TVS Genuine Parts & Accessories
(TVSGPA) suku cadang tersebut terjamin keasliannya.
3.2 Meteodologi Penelitian
Dalam melakukan penyusunan skripsi, penulis menggunakan 2 metode
penelitian yaitu penelitian deskriptif dan metode survey.
Menurut Nazir (2007;7):
“Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system
pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada maa sekarang”.
51
Sedangkan metode survey menurut Nazir (2007;7), yaitu:
“Metode survey adalah penyelidikan yang dilakukan dengan
membedah dan mengenal masalah-masalah serta mendapatkan
pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang
berlangsung”.
3.2.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka dibutuhkan
pengumpulan data yang dapat mendukung hasil penelitian ini. Pengumpulan data
tersebut diperoleh melalui pengumpulan data primer dan sekunder yaitu :
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan peninjauan
langsung ke tempat obyek penelitian dan memperoleh data primer. Caracara pengumpulan data primer melalui:
a. Wawancara
Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan
pihak atau pejabat yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
b. Kuesioner
yaitu lembar isian yang didalamnya berisi pertanyaan dan pertanyaan
yang dapat mengolah data kualitatif menjadi kuantitatif dengan
pengujian hipotesis.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan
informasi literature-literatur yang ada untuk ditelaah serta catatan yang
diperoleh dibangku kuliah maupun mass media lainnya.Penelitian ini
52
dapat digunakan untuk mendapatkan data-data sekunder dan dapat
digunakan sebagai bahan penelitian tersebut. Penulis mencoba untuk
mengelola analisis yang kemudian akan diambil kesimpulan dan saransaran dengan batas kemampuan penulis.
3.2.2 Variabel Penelitian
Variabel
penelitian
merupakan
faktor-faktor
signifikan
yang
keberadaannya mempunyai pengaruh terhadap penilaian yang dilakukan baik
secara langsung maupun tidak langsung yang sifat pengaruhnya perlu
dipertimbangkan dalam penelitian keputusan.
Dalam melakukan penelitian ini terdapat dua variabel yang dipergunakan
yaitu :
-
Variabel Independent (bebas)
Menurut Umar (2002:62) variabel bebas adalah variabel
yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Yang menjadi
variabel bebas dalam penelitian ini yaitu atribut produk yang
dilambangkan dengan X.
-
Variabel Dependen (terikat)
Menurut Umar (2002:62) variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan
atau yang dipengaruhi oleh variabel independent.Yang menjadi variabel
terikat dalam penelitian ini yaitu minat beli konsumen yang dilambangkan
dengan Y.
3.2.3 Operasional Variabel
Variable-variabel yang digunakan dalam penulisan skripsi yaitu :
1. Variabel Independent (X)
53
Yaitu variable yang mempengaruhi variable lain. Dalam hal ini yang
menjadi variable bebas adalah atribut produk.
2. Variable Dependent(Y)
Yaitu variable yang tergantung pada variable lain. Dalam hal ini yang
menjadi variable terikat adalah minat beli
Tabel 3.1
Operasional Variabel
variabel
Konsep
Indikator
Sub variabel
Uraian
Skala
variabel
Atribut
Produk
(X)
Atribut produk
adalah unsurunsur produk
yang dipandang
penting oleh
konsumen dan
dijadikan dasar
pengambilan
keputusan
pembelian
Tjiptono
(2008;103)
1. Merek
2. Kualitas
Produk
3. Fitur
 Identitas atau
nama
 TVS
NeoX3i
 Daya Tahan
 Duralife
engine
(sistem
pelumasan
oli
bertekanan
tinggi untuk
mengurangi
gesekan
agar mesin
tahan lama)
 Kehandalan
 Digital
Ignition
Mapping
(kekuatan
mesin)
 Hemat
bahan bakar
 Alat
pembeda dari
produk lain
 Icharge
 Iechono
 Istart

Penampilan
produk
Ordinal
 Sporty
54
 Head lamp
terbaru
 Desain
sayap
berlapis
 Teknolgi
lampu sein
yang
dimensional
4. Gaya dan
Desain

Pelayanan
yang
berkualitas
5. Pelayanan

6. Jaminan

7. Harga
Kewajiban
produsen
pada
konsumen
Nilai yang
diperlukan
konsumen
 Service
terhadap
produk yang
ditawarkan
2 kali ganti
oli dan 5
kali service
 Personal
seling
perusahaan,
ramah,detail
,siap
melayanani
konsumen
 Garansi 5
tahun untuk
block
mesin
 Garansi 3
tahun
untuk
masalah
mesin
 Kompetitif
dengan
harga
pesaing
55
Minat Beli Minat beli
(Y)
merupakan
dorongan yang
timbul dalam
diri seseorang
untuk membeli
barang dan jasa
dalam rangka
pemenuhan
kebutuhannya
McCharty
(2002:298)
1. Minat beli
berdasarkan
pengenalan
 Tingkat
Produk
 Pengenalan
Produk
2. Minat beli
berdaarkan
manfaat
 Tingkat
Manfaat
 Penguraian
Manfaat
3. Minat beli
berdasarkan
ketertarikan
 Tingkat
Ketertarikan
produk
 Ketertarikan
Produk
4. Minat beli
berdasarkan
fitur
 Tingkat Fitur
5. Minat beli
 Tingkat
Minat Beli
Ordinal
 Keunggulan
fitur yang
ditawarkan
 Minat beli
Konsumen
untuk
membeli
produk yang
ditawarkan
3.2.4 Jenis dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder.
1. Data Primer
Menurut Murti (2002:85) pengertian data primer yaitu:
“Data primer yaitu sumber data yang memberikan data kepada
pengumpul data”.
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, dapat
berupa tanggapan, saran, kritik, pernyataan, dan penilaian dari konsumen
sebagai responden, serta penjelasan dan keterangan dari pihak manajemen
CV. Gutra Company
2. Data Sekunder
Menurut Murti (2006:85) definisi data sekunder yaitu:
56
“Data sekunder adalah sumber data yang secara tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data”.
Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang didapatkan dari
data atau arsip yang dimiliki oleh perusahaan dan sumber-sumber yang
terkait lainnya, seperti literatur, buku, serta jurnal.
3.2.5 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2008:155)adalah :
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono (2008:115)adalah :
“Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”.
Adapun penentuan ukuran sampel yang akan diteliti dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya, menggunakan rumus, menurut
Umar (2002:7) sebagai berikut :
dimana :
n
= Jumlah sampel
N
= Jumlah populas
57
= Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditelorir (tingkat
kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)
Data yang diperoleh dari sub bagian konsumen TVS sebanyak 100 orang.
Sehingga dengan batas kesalahan sebesar 10%, maka perhitungan jumlah sampel
yang diambil sesuai dengan perhitungan jumlah sampel adalah sebagai berikut :
(
Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 responden
3.2.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam menjawab permasalahan
yang
telah
diidentifikasikan
pada
bab
sebelumnya,
penulis
berusaha
memperolehnya dari beberapa sumber :
a. Analisis Kualitatif
Dalam analisis kualitatif ini, data yang diteliti dan dianalisis tidak dalam bentuk
angka melainkan berupa tanggapan responden terhadap pengaruh kualitasnya
dengan menggunakan table-tabel yang akan menggambarkan pendapat
responden mengenai sikap mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dalam kuesioner, dimana setiap jawaban responden akan diberi bobot
penilaian.
b. Analisis Kuantitatif
Yaitu analiasis yang menginterpretasikan data dalam bentuk angka dan
digunakan sebagai alat dalam statistik sehingga memudahkan dalam
menaksirkan data yang diperoleh.
58
Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data
yang diperoleh dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pertanyaan
berdasarkan skala likert. Menurut Simamora (2004:147), skala likert dapat juga
disebut rating scale. Skala ini banyak digumakan karena memberikan peluang
kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk
persetujuan terhadap suatu pertanyaan. Adapun bobot penilaian jawaban dari
kuesioner tersebut sebagai berikut :
Tabel 3.2
Skala Likert
Pertanyaan
Bobot
5
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Cukup Setuju
2
Tidak Setuju
1
Sangat Tidak Setuju
Data-data yang telah terkumpul kemudian di proses dan dianalisis.
Analisis data dilakukan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Analisa data
secara kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan jawaban responden yang
kemudian disajikan dalam bentuk tabel-tabel. Sedangkan analisis kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan analisis data statistik, yang terdiri dari :
A. Uji Validitas dan Reabilitas
Terdapat dua syarat penting didalam sebuah kuesioner, yaitu keabsahan
sebuah angket untuk validitas dan reabilitas.
Pengujian validitas menurut Simamora (2004:172), yaitu :
59
‘Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
dan keahlian suatu instrument, suatu instrument yang dianggap valid
apabila mampu mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu
memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti”.
Semua item kuesioner yang digunakan mengukur atribut produk dan minat
beli konsumen, akan diuji validitasnya.
Nilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat pada nilai
Corrected Item-Total Correlation
masing-masing butir pertanyaan. Dengan r
tabel untuk 50 responden maka berdasarkan data perhitungan SPSS 17 koefisien
korelasi (r) diketahui bahwa seluruh item variabel X lebih besar dari r tabel 0,3
maka instrument dinyatakan valid. Begitu pula untuk variabel Y, jika variabel Y
lebih besar dari r tabel atau 0,3 maka instrument dinyatakan valid.
Menurut Simamora (2004:177)
“Reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner”.
Reliabilitas dapat didefinisikan sebagai indeks yang menunjukan sejauh
mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Keandalan disini dapat
berarti berapa kalipun variable-variabel pada kuesioner tersebut ditanyakan
kepada responden yang berlainan maka hasilnya tidak akan menyimpang terlalu
jauh dari rata-rata jawaban responden untuk variable tersebut. Atau dengan kata
lain reliabilitas dapat menunjukan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur
gejala yang sama. Pengujian reliabilitasi instrument dilakukan dengan internal
konsistensi dengan Teknik Belah Dua (split half) yang dianalisis dengan rumus
Spearman Brown.
Dimana :
= Reliabilitas internal seluruh instrument
60
= Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
Untuk keperluan itu maka butir-butir instrument dibelah menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan kelompok genap. Selanjutnya
skor data tiap kelompok itu disusun sendiri.Untuk kelompok ganjil, skor butirnya
dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Dalam teknik perhitungan
digunakan dengan program SPSS
B. Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
kuat atau lemahnya serta arah dan hubungan atribut produk dengan minat beli
konsumen. Kedua variabel diukur dengan skala ordinal. Analisis ini menggunakan
korelasi Rank Spearman, dengan rumus :
∑
Jika terdapat rank kembar dalam perangkingan baik dalam variabel X
maupun variabel Y, maka persamaan korelasi rank spearman dapat ditulis sebagai
berikut :
∑
∑
√∑
∑
∑
Dimana :
∑
∑
61
∑
=
Koefisien Korelasi
X
=
Variabel Bebas
Y
=
Variabel Terikat
n
=
Banyaknya pasangan data
=
Selisih Rank X dan Rank Y
∑
=
Jumlah kuadrat variabel X
∑
=
Jumlah kuadrat variabel Y
∑
Rank kembar dapat dikatakan berpengaruh terhadaprsnamun apabila proporsi dari
rank kembar ini cukup besar, maka perhitungan (koefisien korelasi) perlu
dimasukan faktor koreksinya, yang dapat mempergunakan rumus sebagai berikut :
Dimana:
T = faktor korelasi
t = menunjukan jumlah rank kembar dari penelitian
Nilai korelasi Spearman (rs) dapat berbeda pada ranking -1<rs<1 tanda
positif menunjukan korelasi bergerak searah artinya kenaikan atau penurunan
nilai-nilai variabel kepuasan pelanggan dan begitu juga sebaliknya.
62
Berikut ini penulis menyajikan pedaoman interprestasi koefisien korelasi
yaitu sebagai berikut :
Table 3.3
Interpretasi Nilai Koefisien dan Korelasi
Interval
Tingkat hubungan
0,00 – 0,19
Sangat Rendah
0,20 –0,39
Rendah
0,40 – 0,59
Sedang
0,60 –0,79
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2004 : 214)
Jika nilai (rs) sama dengan nol, maka hasil itu menunjukan tidak ada hubungan
antara kedua variabel tersebut, dan untuk mengetahui beberapa besarnya pengaruh
physical evidence terhadap kepuasan pelanggan.
C. koefisien determinasi
Analisa ini dipergunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi atribut
produk terhadap minat beli konsumen. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka dapat menggunakan rumus ;
Dimana :
63
Kd
= Koefisien Determinasi
r
= Koefisien Korelasi Rank Spearman
100% = Untuk mengetahui ndalam bentuk persen
Untuk mengetahui varibel X dan variabel Y mempunyai hubungan yang berarti
atau tidak, maka penulis membuat pengujian hipotesis.
3.2.7 Rancangan Pengujian Hipotesis
Analisa ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan oleh
penulis sebelumnya, dimana hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Rumus yang
dipergunakan untuk melakukan pengajuan hipotesis tersebut adalah :
√
Dimana :
Rs = koefisien korelasi
n = jumlah data
dimana hipotesis tersebut dalam hipotesis statistik menjadi :
Ho : t ≤ 0, artinya physical evidence tidak mempunyai pengaruh positif
terhadap minat beli konsumen
H1 : t < 0, artinya physical evidence mempunyai pengaruh positif terhadap
minat beli konsumen
Uji Statistik :
Untuk mengetahui apakah hipotesis yang dikemukakan diterima atau tidak
dihitung dengan nilai t yang terdapat pada table distribusi t.
64
Kriteria uji T :
 Jika
lebih
hipotesis(
besar
ditolak, (
atau
sama
dengan
(≥)
maka
diterima, terdapat hubungan positif dengan
minat beli konsumen pada produk kendaraan bermotor merek TVS NEO
X3i
 Jika
lebih kecil (<)
maka hipotesis (
diterima, (
ditolak, tidak terdapat hubungan positif antara atribut produk terhadap
minat beli konsumen pada kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i.
 Taraf signifikansi (α) = 5%
 Derajat kebebasan (df) = n-2
3.2.8 Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan dari pengujian yang dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan dari hasi t hitung dan t tabel.Penarikan kesimpulan dilakukan dengan
didukung oleh landasan-landasan teori dan studi kepustakaan yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti, serta wawancara yang dilakukan dengan pihak
perusahaan.
Gambar 3.2
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
65
4.1 Karakteristik Responden
Dalam penelitian Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli
Konsumen pada Produk Kendaraan Bermotor Merek TVS Neo X3i di Bandung
penulis membuat dan menyebarkan kuesioner pada sejumlah responden yang
merupakan para pengguna motor TVS Neo X3i di Jl Dr. Djundjunan no. 76
Bandung.
Hasil yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 50 responden
yang telah diteliti, memperlihatkan karakteristik responden yang berbeda, seperti
jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan status pekawinan. Adapun
karakteristik dari 50 responden tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase (%)
Laki-Laki
31
62%
Perempuan
19
38%
Total
50
100%
Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011
Tabel 4.1 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50 responde,
mayoritas responden adalah laki-laki, yaitu sebanyak 31 orang (62%) sedangkan
perempuan sebanyak 19 orang (38%). Data tersebut menunjukan bahwa populasi
yang berhasil menjadi sampel lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan
66
perempuan.Hal tersebut dikarenakan respondenlaki-laki lebih tertarik untuk
mengetahui lebih lanjut tentang atribut produk TVS Neo X3i.
Tabel 4.2
Usia Responden
Usia
Frekuensi
Persentasi (%)
< 21 Tahun
2
4%
21 - 30 Tahun
13
26%
31 - 40 Tahun
17
34%
41 – 50 Tahun
18
36%
> 50 Tahun
0
0%
Total
50
100%
Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011
Tabel 4.2 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan usia.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, orang (4%)
berusia kurang dari 21 tahun, 13 orang (26%) berusia antara 21 - 30 tahun, 17
orang (34%) berusia antara 31 - 40 tahun, dan 18 orang (36%) berusia antara 41 50 tahun. Data tersebut menunjukan bahwa populasi yang berhasil menjadi
sampel lebih banyak berusia tua dibandingkan dengan usia muda. Hal tersebut
dikarenakanusia 41-50 tahun adalah usia produktif, serta pada usia itu sudah dapat
mengambil keputusan sendiri.
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase
67
SMP
5
10%
SMA
13
26%
Diploma
8
16%
S1
15
30%
S2
9
18%
S3
0
0%
Total
50
100%
Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011
Tabel 4.3 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan
pendidikan terakhir. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50
responden, 5 orang (10%) berpendidikan SMP, 13 orang (26%) berpendidikan
SMA, 8 orang (16%) berpendidikan diploma, 15 orang (30%) berpendidikan S1,
dan 9 orang (18% berpendidikan S2. Data tersebut menunjukan bahwa populasi
yang menjadi sampel lebih banyak lulusan S1 dibanding lulusan yang lainnya.
Hal tersebut dikarenakan pada jenjang pendidikan tersebut responden
Tabel 4.4
Status Perkawinan Responden
Status Perkawinan
Frekuensi
Persentase
Menikah
31
26%
Belum Menikah
19
38
Total
50
100%
Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011
Tabel 4.4 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan
status perkawinan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50
responden, 31 orang (62%) sudah menikah dan 19 orang (38%) belum menikah.
Data tersebut menunjukan bahwa populasi yang menjadi sampel lebih banyak
68
sudah menikah dibandingkan belum menikah.Hal gtersebut dapat dilihat dari data
angket yang telah diisi oleh responden.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Deskripsi Atribut Produk Kendaraan Bermotor Merk TVS NEO X3i
Untuk mengetahui deskripsi atribut produk kendaraan bermotor merek TVS
NEO X3i berikut ini disampaikan hasil jawaban sebanyak 50 responden dengan
jumlah item pertanyaan sebanyak 16, dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.5
Identitas Merk TVS NEO X3i
1.
2.
3.
4.
Kriteria
1. Sangat tidak penting
2. Tidak penting
3. Kurang penting
4. Penting
5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
0
10
40
50
0
0
0
20
80
100
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa jawaban responden terhadap
item pernyataan identitas merk TVS NEO X3i adalah jawaban sangat tidak
penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20%, sangat penting
80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting
sebesar 100%, hal ini menunjukkan bahwa menurut responden identitas merk
TVS NEO X3i sangat penting, karena dengan adanya identitas atau merek dapat
69
mempermudah konsumen untuk mengingat nama dari motor TVS NEO X3i serta
mengetahui keunggulan dari produk TVS NEO X3i tersebut.
Tabel 4.6
Duralife Engine yang ditawarkan TVS NEO X3i
5.
6.
7.
8.
Kriteria
1. Sangat tidak penting
2. Tidak penting
3. Kurang penting
4. Penting
5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
10
0
40
50
0
0
20
0
80
100
Berdasarkan table diatas diketahuin bahwa Duralife engine (sistem
pelumasan oli bertekanan tinggi untuk mengurangi gesekan secara dramatis dan
membuatnya lebih tahan lama)yang ditawarkan TVS NEO X3i adalah jawaban
sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 20%, sangat penting
80%. Maka jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan sangat
penting sebesar 100% hal ini menunjukan bahwa menurut responden Duralife
Engine yang ditawarkan TVS NEO X3i sangat penting, karena pada dasarnya
semua konsumen menginginkan kendaraan bermotor tersebut irit, awet mesinnya,
serta bertenaga
Tabel 4.7
70
Digital Ignition Mapping
Kriteria
9. 1. Sangat tidak penting
10. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
11. 4. Penting
12. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
0
20
30
50
0
0
0
40.0
60.0
100.0
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa Digital ignition Mapping
(kekuatan mesin) pada TVS NEO X3i adalah, jawaban sangat tidak penting 0%,
tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 40%, dan sangat penting 60%.
Jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar
100%.Hal ini menurut responden menunjukan bahwaDigital Ignition Mapping
pada TVS NEO X3i sangat penting.Karena
pada dasarnya setiap konsumen
menginginkan kendaraan bermotor khususnya TVS NEO X3i tersebut bertenaga
sesuai dengan torsi maksimal 8,5 Nm/4500 RPM.
Tabel 4.8
Hemat bahan bakar kendaraan bermotor TVS NEO X3i
Kriteria
13. 1. Sangat tidak penting
14. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
15. 4. Penting
16. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
0
10
40
50
0
0
0
20.0
80.0
100.0
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa performa mesin hemat
bahan bakar TVS NEO X3i sangat tidak penting 0%, tidak penting 0% , kurang
71
penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling
dominan adalah penting dan sangat penting yaitu sebesar 100%.Hal tersebut
menurut responden menunjukan bahwa performa bahwa hemat bahan bakar untuk
TVS NEO X3i sangat penting.Karena pada dasarnya setiap konsumen
menginginkan kendaraan bermotor khususnya TVS NEO X3i tersebut hemat
bahan bakar sehingga dapat menekan biaya operasional.
Tabel 4.9
Fitur iCharge yang terdapat pada TVS NEO X3i
Kriteria
Frekuensi
Persen
17. 1. Sangat tidak penting
0
0
18. 2. Tidak penting
0
0
30
60.0
20
40.0
0
0
50
100.0
3. Kurang penting
19. 4. Penting
20. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Berdasakan table diatas dapat diketahui bahwa fitur iCharge(teknologi
utnuk men-charger HP) yang terdapat pada TVS NEO X3i sangat tidak penting
0%, Tidak penting, 0%, kurang penting 60%, penting 40%, sangat penting
0%.Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan penting yaitu
sebesar 100%. Hal tersebut menurt responden menunjukan bahwa fitur iCharge
yang terdapat pada TVS NEO X3i kurang penting .Karena tidak efektif dan
kebanyakan responden tidak pernah men-charger HP dalam kendaraanya dengan
alasan keselamatan.
Tabel 4.10
72
iEcono untuk mengontrol system pengapian sesuai kondisi kendaraan pada
TVS NEO X3i
Kriteria
21. 1. Sangat tidak penting
22. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
23. 4. Penting
24. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
40
10
0
50
0
0
80.0
20.0
0
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa iEconountuk pengontrol
penggunaan bahan bakar sesuai kondisi kendaraan pada TVS NEO X3i, sangat
tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 80%, penting 20% dan sangat
penting 0%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan penting
sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa iEcono untuk
pengontrol pengapian kurang penting.Karena tanggapan responden akan lebih
boros pada pemakaian bahan bakar.
Tabel 4.11
Fasilitas iStart TVS NEO X3i siap digunakan kurang dari 3 menit
pada pagi hari
Kriteria
25. 1. Sangat tidak penting
26. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
27. 4. Penting
28. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
20
20
10
50
0
0
40.0
40.0
20.0
100.0
73
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa fasilitas iStart(sensor
temperature) pada TVS NEO X3i untuk siap digunakan dalam waktu 3 menit ,
sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 40%, penting 40% dan
sangat penting 20%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting,
penting, dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden
menunjukan bahwa iStart pada TVS NEO X3i untuk digunakan dalam waktu 3
menit penting.Karena mempercepat pengendara untuksegera mengunakan motor.
Tabel 4.12
Penampilan Sporty TVS NEO X3i
Kriteria
29. 1. Sangat tidak penting
30. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
31. 4. Penting
32. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
0
10
40
50
0
0
0
20.0
80.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penampilan sporty pada
TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%,
penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah
penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut menurut responden
menunjukan bahwa penampilan sporty pada
TVS NEO X3i sangat penting.
Responden akan lebih percaya diri dengan mengendarai TVS NEO X3i karena
sesuai dengan trend masa kini.
74
Tabel 4.13
Pemberian Headlamp Halogen Merk TVS NEO X3i
Kriteria
33. 1. Sangat tidak penting
34. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
35. 4. Penting
36. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
20
20
10
50
0
0
40.0
40.0
20.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pemberian Headlamp pada
TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 40%,
penting 40% dan sangat penting 20%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah
kurang penting, penting, dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut
responden menunjukan bahwa pemberian Headlamp pada TVS NEO X3i penting.
Karena memiliki pencahayaan yang lebih terang dan optimal serta terlihat lebih
jelas bagi pengendara kendaraan lain.
Tabel 4.14
Sayap desain berlapis untuk tampilan lebih modern TVS NEO X3i
Kriteria
37. 1. Sangat tidak penting
38. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
39. 4. Penting
40. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
0
10
40
50
0
0
0
20.0
80.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sayap desain berlapis untuk
memberikan tampilan lebih modern pada TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%,
75
tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 20%. Jadi
jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar
100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan sayap desain berlapis pada
TVS NEO X3i sangat penting. Karena memberikan model yang menawan bagi
motor TVS NEO X3i.
Tabel 4.15
Teknologi lampu sein yang dimensional untuk memencarkan sinar terang
Kriteria
41. 1. Sangat tidak penting
42. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
43. 4. Penting
44. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
10
30
10
50
0
0
20.0
60.0
20.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa teknologi lampu sein pada
TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 20%,
penting 60% dan sangat penting 20%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah
kurang penting, penting, dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut
responden menunjukan teknologi lampu sein pada TVS NEO X3i penting.Karena
dengan teknologi lampu sein yang dimensional akan memberikan nilai lebih pada
penampilan TVS NEO X3i, serta untuk lebih memperjelas pengendara lain akan
ke arah mana kendaraan tersebut melaju (ke kiri atau ke kanan).
76
Tabel 4.16
Pelayanan service terhadap produk TVS yang menawarkan 2 kali ganti oli
dan 5 kali service
Kriteria
45. 1. Sangat tidak penting
46. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
47. 4. Penting
48. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
0
20
30
50
0
0
0
40.0
60.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pelayanan service
terhadap produk TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%,
kurang penting 0%, penting 40% dan sangat penting 60%. Jadi jawaban yang
paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut
menurut responden menunjukan bahwa pelayanan service produk TVS NEO X3i
sangat penting. Karena responden beranggapan dengan adanya service 2 kali ganti
oli dan 5 kali service mesin seperti tune-up mengurangi pengeluaran perawatan
pada motor, dan untuk menjaga kondisi motor agar lebih baik.
Tabel 4.17
Personal seling ramah, detail, siap melayani konsumen
Kriteria
49. 1. Sangat tidak penting
50. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
51. 4. Penting
52. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
0
20
30
50
0
0
0
40.0
60.0
100.0
77
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pelayanan personal seling
yang ramah, detail, dan siap melayanani konsumen pada TVS NEO X3i, sangat
tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 40% dan sangat
penting 60%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat
penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa
pelayanan personal seling yang ramah, detail, dan siap melayani konsumen pada
TVS NEO X3i sangat penting. Karena responden beranggapan dengan adanya
personal seling akan mempermudah konsumen untuk bertanya mengenai produk
TVS NEO X3i serta konsumen akan lebih mengenal tentang produk TVS NEO
X3i tentang product knowledge.
Tabel 4.18
Pemberian garansi 5 tahun untuk block mesin
Kriteria
53. 1. Sangat tidak penting
54. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
55. 4. Penting
56. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
20
0
30
50
0
0
40
0
60
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i
memberikan garansi 5 tahun untuk block mesin, sangat tidak penting 0%, tidak
penting 0%, kurang penting 40%, penting 0% dan sangat penting 60%. Jadi
jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan sangat penting sebesar
100%. Hal tersebut menurut responden menunjukan garansi 5 tahun untuk block
mesin pada TVS NEO X3i sangat penting.Karena responden berangapan bahwa
block mesin ada kemungkinan mudah rusak sesuai dengan intensitas pemakaian.
78
Tabel 4.19
Pemberian garansi 3 tahun untuk masalah mesin
Kriteria
57. 1. Sangat tidak penting
58. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
59. 4. Penting
60. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
0
20
30
50
0
0
0
40.0
60.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i
memberikan garansi 3 tahun untuk mesin , sangat tidak penting 0%, tidak penting
0%, kurang penting 0%, penting 40% dan sangat penting 60%. Jadi jawaban yang
paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut
menurut responden menunjukan bahwa pemberian garansi 3 tahun untuk mesin
pada TVS NEO X3i sangat penting. Konsumen akan merasa tenang bila ada
kerusakan pada mesin selama 3 tahun dari awal pembelian.Hal ini merupakan hal
terpenting untuk menjaga kondisi mesin.
Tabel 4.20
Pemberian Harga yang kompetitif
Kriteria
61. 1. Sangat tidak penting
62. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
63. 4. Penting
64. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
0
10
40
50
0
0
0
20.0
80.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i
memberikan harga yang kompetitif, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%,
kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang
79
paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut
menurut responden menunjukan bahwa TVS NEO X3i memberikan harga yang
kompetitif sangat penting.Semakin banyaknya pesaing-pesaing motor bebek
sekelasnya TVS NEO X3i memberikan harga yang kompetitif sesuai dengan
dengan kelengkapan fitur dari TVS NEO X3i.
Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden.Untuk
memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut dibuat interval. Penentuan rentang
skor menggunakan formula sebagai berikut :
Sangat Setuju (SS)
=5
Setuju (S)
=4
Cukup Setuju (CS)
=3
Tidak Setuju (TS)
=2
Sangat Tidak Setuju (STS)
=1
Dalam penelitian ini penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5
(lima). Rumus yang digunakan menurut Riduwan (2004;81) sebagai berikut :
Dimana :
Rentang Nilai
= Nilai tertinggi – Nilai terendah
Banyaknya kelas interval
=5
Berdasarkan rumus diatas, maka panjang interval adalah
80
Maka interval dan kriteria penilaian rata-rata dapat diinterpretasikan sebgai
berikut :
Sangat Tidak Puas (STP)
= 1,00 – 1,79
Tidak Puas (TP)
= 1,80 – 2,59
Cukup Puas (CP)
= 2,60 – 3,39
Puas (P)
= 3,40 – 4,19
Sangat Puas (SP)
= 4,20 – 5,00
Tabel 4.21
Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden mengenai Atribut Produk
No pertanyaan
SS
S
CS
TS
STS
1
40
40
10
0
0
10
0
0
0
0
30
40
0
20
10
40
10
40
20
10
10
30
20
10
20
10
0
0
40
0
20
0
20
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
30
30
30
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
30
0
20
0
30
40
20
10
0
0
0
0
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Identitas/nama
Duralife engine yang
ditawarkan
Digital ignation mapping
Mesin hemat bahan bakar
Fitur icharge
Iecono sistem pengapian
Fasilitas istart
Penampilan sporty
Pemberian headlamp
Kelengkapan sayap desain
berlapis
Teknologi lampu sein
Pelayanan service
Personal seling
Garansi 5 tahun untuk block
mesin
Garansi 3 tahun untuk
mesin
Harga yang kompetitif
Jumlah total variabel X
Skor rata-rata
20
20
0
0
Rata Keter
jml
anga
rata
n
SP
240 4,80
SP
230 4,60
SP
230 4,60
SP
240 4,80
CP
160 3,20
SP
220 4,40
P
190 3,80
SP
240 4,80
P
190 3,80
SP
240 4,80
P
200 4,00
SP
230 4,60
SP
230 4,60
SP
210 4,20
SP
230 4,60
SP
240 4,80
70,4
3520
0
SP
4,40
81
Bedasarkan penilaian 50 responden penelitian, skor rata-rata keseluruhan
dari variabel Atribut Produk yang di peroleh sebesar 4,40. Hasil tersebut dapat
menunjukan bahwa konsumen sangat puas terhadap atribut produk kendaraan
bermotor merek TVS NEO X3i.
4.2.2 Deskripsi Minat Beli Konsumen pada Produk Kendaraan Bermotor
Merek TVS NEO X3i
Untuk mengetahui deskripsi minat beli konsumen kendaraan bermotor merk
TVS NEO X3i berikut ini disampaikan hasil jawaban sebanyak 50 responden
dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 5 pernyataan, dengan hasil sebagai
berikut.
Tabel 4.22
Pengenalan produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i
Frekuensi
65. 1. Sangat tidak penting
66. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
67. 4. Penting
68. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Persen
0
0
0
10
40
50
0
0
0
20.0
80.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden mengenal
produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak
penting 0%, kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi
jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar
100%.Haltersebut menunjukan bahwa responden mengenal produk TVS NEO
X3i sangat penting. Karena dengan mengenal produk
TVS NEO X3i akan
memberikan minat pada responden untuk membeli produk TVS NEO X3i.
Responden mengetahui merek berarti mengetahui product knowledgedan
mengetahui keunggulan dari produk TVS NEO X3i.
82
Tabel 4.23
Manfaat setelah menggunakan TVS NEO X3i
Kriteria
Frekuensi
Persen
69. 1. Sangat tidak penting
0
0
70. 2. Tidak penting
0
0
0
0
71. 4. Penting
30
60.0
72. 5. Sangat penting
20
40.0
50
100.0
3. Kurang penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i dapat
memberi manfaat setelah digunakan , sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%,
kurang penting 0%, penting 60% dan sangat penting 40%. Jadi jawaban yang
paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut
menurut responden, menunjukan bahwa produk TVS NEO X3i dapat memberi
manfaat setelah digunakan adalah penting. Responden beranggapan bahwa motor
TVS dapat memberikaan manfaat dan membantu menjalankan aktivitas atau
rutinitas mereka.
Tabel 4.24
Ketertarikan mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai TVS NEO X3i
Kriteria
73. 1. Sangat tidak penting
74. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
75. 4. Penting
76. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
10
0
40
50
0
0
20
0
80
100
83
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden mempunyai
ketertarikan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kendaraan
bermotor TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang
penting 20%, penting 0% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling
dominan adalah kurang penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut
menurut responden, menunjukan bahwa produk TVS NEO X3i mempunyai
ketertarikan untuk mendapat informasi lebih lanjut mengenai TVS NEO X3i
sangat penting. Karena dengan mendapatkan informasi yang lebih lanjut
responden mempunyai pertimbangan untuk membeli produk kendaraan bermotor
TVS NEO X3i.
Tabel 4.25
Minat membeli kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i
Kriteria
77. 1. Sangat tidak penting
78. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
79. 4. Penting
80. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
0
10
40
50
0
0
0
20.0
80.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa minat membeli TVS NEO
X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20%
dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan
sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden, minat membeli
kendaraan bermotor TVS NEO X3i sangat penting. Karena menurut responden
dengan minat membeli motor TVS NEO X3i merupakan suatu dorongan untuk
pemenuhan kebutuhan responden sehari-hari
84
Tabel 4.26
Minat menggunakan TVS NEO X3i
Kriteria
81. 1. Sangat tidak penting
82. 2. Tidak penting
3. Kurang penting
83. 4. Penting
84. 5. Sangat penting
Total
Sumber: data diolah 2011.
Frekuensi
Persen
0
0
10
0
40
50
0
0
20.0
0
80.0
100.0
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa minat menggunakan TVS
NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 20%,
penting 0% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah
kurang penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut menurut
responden,
menunjukan bahwa
minat menggunakan TVS NEO X3i sangat
penting.Karena untuk purna jual dan bagi TVS NEO X3i tinggi rendahnya
penjualan mempengaruhi minat beli pada kendaraan bermotor merek TVS NEO
X3i.semakin baik image dan penjualan terhadap produk tersebut maka semakin
banyak yang menginginkan atau menggunakan produk tersebut.
Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden.Untuk
memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut dibuat interval. Penentuan rentang
skor menggunakan formula sebagai berikut :
Sangat Setuju (SS)
=5
Setuju (S)
=4
Cukup Setuju (CS)
=3
Tidak Setuju (TS)
=2
Sangat Tidak Setuju (STS)
=1
85
Dalam penelitian ini penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5
(lima). Rumus yang digunakan menurut Riduwan (2004;81) sebagai berikut :
Dimana :
Rentang Nilai
= Nilai tertinggi – Nilai terendah
Banyaknya kelas interval
=5
Berdasarkan rumus diatas, maka panjang interval adalah:
Maka interval dan kriteria penilaian rata-rata dapat diinterpretasikan sebgai
berikut :
Sangat Tidak Puas (STP)
= 1,00 – 1,79
Tidak Puas (TP)
= 1,80 – 2,59
Cukup Puas (CP)
= 2,60 – 3,39
Puas (P)
= 3,40 – 4,19
Sangat Puas (SP)
= 4,20 – 5,00
86
Tabel 4.27
Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden mengenai Minat beli
konsumen
No
Pertanyaan
1
2
3
Pengenalan produk
Manfaat setelah menggunakan
Ketertarikan informasi
Minat membeli berdasarkan
4
fitur
5
Minat menggunakan
Jumlah total variabel Y
Skor rata-rata
SS
S
CS
TS
ST
S
40
20
0
40
10
30
40
10
0
0
10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
40
0
10
0
0
jml
240
220
190
240
230
1120
Keter
anga
n
SP
4,80
SP
4,40
SP
3,80
SP
4,80
SP
4,60
Ratarata
22,40
4,48
SP
Berdasarkan penilaian 50 responden penelitian, skor rata-rata keseluruhan
dari variabel Y yang diperoleh sebesar 4,48. Hasil tersebut dapat menunjukkan
bahwa minat beli konsumen terhadap produk kendaraan bermotor TVS NEO X3i
tersebut sangat tinggi.
4.3 Pengujian Validitas Instrumen
4.3.1 Hasil Pengujian Terhadap Validitas Variabel X
Dari perhitungan uji validitas data variabel X yang diukur dengan 16 item
pernyataan menggunakan software SPSS 17.0 for window, diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.28
Uji Validitas Variabel X
(Atribut Produk Kendaraan Bermotor Merek TVS NEO X3i)
Corrected Item
No. Pernyataan
Angka Kritis Keterangan
Total Correlation
1.
Pernyataan 1
.901
0,3
Valid
2.
Pernyataan 2
.894
0,3
Valid
87
3.
Pernyataan 3
.330
0,3
Valid
4.
Pernyataan 4
.901
0,3
Valid
5.
Pernyataan 5
.316
0,3
Valid
6.
Pernyataan 6
.635
0,3
Valid
7.
Pernyataan 7
.798
0,3
Valid
8.
Pernyataan 8
.901
0,3
Valid
9.
Pernyataan 9
.798
0,3
Valid
10.
Pernyataan 10
.901
0,3
Valid
11
Pernyataan 11
.852
0,3
Valid
12
Pernyataan 12
.428
0,3
Valid
13
Pernyataan 13
.865
0,3
Valid
14
Pernyataan 14
.854
0,3
Valid
15
Pernyataan 15
.865
0,3
Valid
16
Pernyataan 16
.901
0,3
Valid
(Sumber : Pengolahan Data, 2011)
Berdasarkan tabel diatas, maka hasil pengujian validitas variabel X (atribut
produk sepeda motor roda dua TVS) tersebut lebih besar dari 0,3, dengan
menggunakan rumus korelasi pearson moment butir instrumen yang paling tinggi
adalah koefisien korelasi dengan nilai 0,936 dan butir instrumen yang paling
rendah adalah koefisien korelasi dengan nilai 0,401. Dari uraian tersebut, dapat
diperoleh kesimpulan bahwa butir instrumen variabel X dinyatakan valid dan
mampu untuk mengukur variabel atribut produk sepeda motor rua dua TVS.
4.3.2 Hasil Pengujian Terhadap Validitas Variabel Y
Dari perhitungan uji validitas data variabel Y yang diukur dengan 5 item
pernyataan menggunakan software SPSS 17.0 for window, diperoleh hasil sebagai
berikut:
88
Tabel 4.29
Uji Validitas Variabel Y (Minat Beli)
Pernyataan
Corrected Item
Total Correlation
1.
Pernyataan 1
2.
Angka Kritis
Keterangan
.976
0,3
Valid
Pernyataan 2
.503
0,3
Valid
3.
Pernyataan 3
.976
0,3
Valid
4.
Pernyataan 4
.976
0,3
Valid
5.
Pernyataan 5
.970
0,3
Valid
No.
(Sumber : Pengolahan Data)
Berdasarkan tabel diatas, maka hasil pengujian validitas variabel Y (minat
beli) tersebut lebih besar dari 0,3, dengan menggunakan rumus korelasi pearson
moment butir instrumen yang paling tinggi adalah koefisien korelasi dengan nilai
0,922 dan butir instrumen yang paling rendah adalah koefisien korelasi dengan
nilai 0,819. Dari uraian tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa butir
instrumen variabel Y dinyatakan valid dan mampu untuk mengukur variabel
minat beli kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i
4.4 Pengujian Relibilitas Instrumen
4.4.1 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X
Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for window diperoleh
hasil pengujian reliabilitas variabel X sebagai berikut:
Tabel 4.30
RELIABILITAS X (Atribut produk sepeda motor roda dua TVS)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
89
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.801
13
Hasil dari statistik reliabilitas variabel X diperoleh cronbach’s Alpha lebih
besar dari 0,50 yaitu 0,964 > 0,50 yang menyatakan bahwa instrumen tersebut
reliabel.
4.4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Y
Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for window diperoleh
hasil pengujian reliabilitas variabel X sebagai berikut:
Tabel 4.31
RELIABILITAS Y (Minat beli)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.819
N of Items
18
Hasil dari statistik reliabilitas variabel Y diperoleh cronbach’s Alpha
lebih besar dari 0,50 yaitu 0,986 > 0,50 yang menyatakan bahwa instrumen
tersebut reliabel.
90
4.5 Pengujian Hipotesis
Dari hasil jawaban kuesioner variabel X (atribut produk kendaraan
bermotor merek TVS NEO X3i) dan jawaban variabel Y (minat beli), maka
penulis melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Terdapat
pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merek
TVS NEO X3i
terhadap minat beli”.

H0 = 0 Tidak terdapat pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merek
TVS NEO X3i terhadap minat beli.

Ha ≠ 0 Terdapat pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merek TVS
NEO X3i terhadap minat beli.
4.6 Analisis Korelasi Variabel
Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for windowdiperoleh
data sebagai berikut :
Tabel 4.32
Korelasi Variabel (Rank Sperman)
Correlations
Atribut
produk
Spearman's rho
Atribut
produk
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Minat beli
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Minat beli
1.000
.949**
.
.000
50
50
.949**
1.000
.000
.
50
50
91
Correlations
Atribut
produk
Spearman's rho
Atribut
produk
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Minat beli
Correlation
Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Minat beli
1.000
.949**
.
.000
50
50
.949**
1.000
.000
.
50
50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2tailed).
Dari tabel di atas, dapat diperoleh korelasi antara pengaruh atribut produk
kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i terhadap minat beli konsumen.
Berarti pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merk TVS terhadap
minat beli sangat kuat. Hal ini berdasarkan interpretasi pada tabel interpretasi
pada bab III nilai 0.949 terletak pada kisaran angka 0.800 – 1.000 untuk kategori
sangat kuat.
92
4.7 Koefisien Determinasi
Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for windowdiperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 4.33
Uji Hipotesis (t-hitung)
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
B
Std.
Error
(Constant)
.675
1.071
Atribut
produk
.309
.015
Standardize
d
Coefficients
Correlations
Beta
Zeroorder Partial Part
.947
t
Sig.
.630
.532
20.38
1
.000
.947
.947 .947
a. Dependent Variable: Minat
beli
Dari tabel di atas, dapat diperoleh thitung sebesar 20,381,
ttabel diperoleh
darin-2 (50-1 = 49) maka diperoleh .ttabel = 2,000. Untuk menguji hipotesis, kita
dapat membandingkan thitung dan ttabel yaitu 20,381 > 2,000, maka Ho ditolak dan
Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif atribut produk
sepeda motor roda dua TVS terhadap minat beli.
93
Gambar 4.1
Diagram daerah penerimaan Ha Uji Hipotesis X-Y
Hasil pengujian hipotesis diatas, maka Ho ditolak, dan Ha diterima,
menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara atribut produk terhadap minat
beli konsumen.
4.8 Kriteria Pengujian
Untuk menghitung koefisien determinasi maka dihitung berdasarkan pada
rumus di Bab III sebagai berikkut:
Kd = rs2 x 100%
Kd = (0.949)2 X 100 %
Kd = 90%
94
keterangan:
Kd
= koefisien determinasi
rs
= koefisien rank spearman
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi tersebut diperoleh sebesar
90%, menunjukkan bahwa pengaruh atribut produk sepeda motor roda dua TVS
terhadap minat beli sebesar 90%. Sedangkan sisanya 10% di pengaruhi oleh
faktor-faktor lain diluar atribut produk, misalnya iklan atau promosi
95
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang diperoleh melalui
penyebaran kuesioner kepada 50 orang responden mengenai pengaruh atribut
produk terhadap minat beli konsumen pada produk kendaraan bermotor merek
TVS NEO X3i, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tanggapan konsumen terhadap Atribut produk kendaraan bermotor TVS,
dapat dikatakan sangat puas hal ini dilihat dari nilai rata-rata responden
yang menujukkan sangat baik yaitu 4,40 yang berada pada interval 4,20 –
5,00.Hal yang mendukung atribut produk terhadap TVS NEO X3i antara
lain karena mesin yang hemat bahan bakar, penampilan yang sporty, serta
harga yang ditawarkan oleh perusahaan.
2. Tanggapan konsumen mengenai Minat beli terhadap produk kendaraan
bermotor Merek TVS, dapat dikatakan sangat tinggi hal ini dlihat dari nilai
rata-rata responden yang menujukkan sangat tinggi yaitu 4,48 yang berada
pada interval 4,20 – 5,00.Hal-hal yang mendukung terjadinya minat beli
konsumen kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i antara lain karena
pengenalan produk kendaraan bermotor tersebut serta minat membeli
berdasarkan fitur yang dimiliki oleh kendaraan bermotor merek TVS NEO
X3i tersebut.
3. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk
Kendaraan Bermotor Merek TVS Neo X3i berdasarkan hasil uji korelasi
senilai 0.949 yang menunjukkan hubungan sangat kuat. Hasi uji koefisien
determinasi sebesar 90%, menunjukkan bahwa pengaruh atribut produk
sepeda motor roda dua TVS terhadap minat beli sebesar 90%. Sedangkan
sisanya 10% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar atribut produk,
misalnya iklan atau promosi dan uji hipotesis bahwa terhitung 20,381 dan
tabel 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis
96
yang penulis ajukan pada bab I, yaitu “Pengaruh Atribut Produk
Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Kendaraan Bermotor
Merek TVS NEO X3i “, dapat diterima.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada kesimpulan yang telah
diuraikan sebelumnya, maka penulis mencoba untuk memberikan saran/usulan
yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan
TVS untuk dapat memberikan inovasi baru serta dapat lebih meningkatkan atribut
produk untuk minat beli konsumen.
1. Berdasarkan hasil penelitian, pihak manajemen CV. Gutra Company
secara keseluruhan telah cukup baik dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya, hal yang perlu ditingkatkan dalam hal kedisiplinan waktu
karyawan agar bekerja lebih efektif lagiagar dapat lebih memberikan
keleluasaan pada konsumen untuk banyak bertanya mengenai speck yang
ditawarkan perusahaan.
2. Dalam hal kenyamanan show room sebaiknya lebih di tata dengan rapi,
pencahayaan ruang yang baik dan semenarik mungkin, dengan pelayanan
yang lebih ramah dari sales perusahaan serta banyak memberikan bonusbonus menarik seperti pencucian motor gratis tiga kali, pemberian
merchandise berupa, kaos, payung dan sebagainya,
3. CV.Gutra Company sebaiknya lebih sering mengadakan kegiatan road
show dan menjadi sponsor tunggal dari acara, mengikuti pameran dan
banyak memberikan informasi pada konsumen mengenai produk-produk
terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan besar TVS beserta atribut
produknya dengan cara menyebarkan flayer atau baliho, sehingga
perusahaan mendapatkan informasi mengenai seberapa besar pengaruh
atribut produk terhadap minat beli konsumen pada kendaraan bermotor
merek TVS NEO X3i.
97
Download