BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Laporan Arus Kas laporan arus kas merupakan salah satu komponen utama laporan keuangan yang menyediakan informasi pengeluaran kas selama periode tertentu. mengenai penerimaan dan Laporan tersebut berisikan informasi mengenai perubahan posisi kas tertentu yang diakibatkan oleh aktivitas operasi, investasi dan pendanaan pada periode tersebut Informasi yang terdapat dalam laporan arus kas juga dapat memberikan gambaran untuk memprediksi kemampuan perusaliaan untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Jadi laporan ini sangat di perlukan oleh investor sebelum mengambil keputusan investasi. Arus kas dan suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan arus kasnya Menurut PSAK No 02 IAI (2004 : 23) arus kas merupakan aliran dana masuk dan keluar dari suatu perusahaan serta kas adalah investasi yang sifatnya sangat likud, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan. Laporan arus kas merupakan laporan yang menggantikan kedudukan laporan perubahan posisi keuangan karena dapat memberikan informasi tentang arus kas historis suatu perusahaan, sehingga pemakai laporan keuangan dapat mengetahui. dan menilai sumber dan penggunaan kas dan setara kas. 2. Klasifikasi Arus Kas Penyajian laporan arus kas diklasifikasikan ke dalam tiga aktivitas utama yaitu arus kas yang berasal dari kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pendanaan. Tujuan untuk mengklasifikasikan ini adalah untuk mengumpulkan transaksi-transaksi yang memiliki karakteristik yang sama dan memisahkannya dengan transaksi lain yang memiliki karakteristik yang berbeda. Pengklasifikasian laporan arus kas seperti di jelaskan dalam PSAK No. 02 IAI (2004 : 22) menyatakan bahwa laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menjadi arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. a. Arus kas aktivitas operasi {Operating activities) Arus kas aktivitas operasi dari aktivitas penghasilan utama pendapatan perusahaan atau transaksi yang masuk atau keluar dari dalam penentuan laba bersih. merupakan Jumlah indicator arus kas yang yang berasal menentukan dari apakah aktivitas dari operasi operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman. Memelihara kemampuan operasi perusahan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Arus kas operasi terutama diperoleh dari aktivitas pengahasilan utama berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba rugi bersih. Beberapa contoh arus kas operasi adalah: 1). Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa. 2). Penerimaan kas dari royality, komisi, fees dan pendapatan lain. 3). Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa. 4). Penerimaan kas kepada karyawan. 5). Penerimaan dan pembayran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya. 6). Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi. b. Arus Kas Aktivitas Investasi Arus kas aktivitas investasi adalah arus kas yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan aruskas mas depan dan pada umumnya melibatkan aktiva jangka panjang. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan karena arus kas tersebut mencerninkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan. Bebepara contoh arus kas investasi adalah: 1). Pembayaran arus kas untuk membeli aktiva tetap. Aktiva tetap tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisaidan aktiva yang dibangun sendiri. 2). Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tetap tidak berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya. 3). Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain. 4). Uang muka dari pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh lembaga keuangan) c. Arus Kas Aktivitas pendanaan Arus kas aktivitas pendanaan adalah arus kas yang melibatkan pos-pos dan kewajiban dan ekuitas pemilik meliputi mendapatkan atau mengembalikan pinjaman kreditur dan pemegang saham. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah: 1). Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya. 2). Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menebus saham perusahaan. 3). Penerimaaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya. 4). Pelunasan pinjaman. 5). Pembayaran kas oleh penyewa usaha (lessee) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (financial). 3. Metode Penyajian Laporan arus Kas Dalam penyajian laporan arus kas dapat digunakan dua metode yaitu, menurut (Warren et al, 2001 : 46) adalah sebagai berikut: 1). Metode Langsung (direct method) Melaporkan sumber kas operasi dan penggunaan kas operasi, sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari kas yang dibayarkan kepada pemasok atas barang dagang dan jasa serta kas yang dibayarkan kepada pegawai sebagi upah. Perbedaan antara penerimaan kas dan pembayaran kas dalam suatu operasi merupakan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Keunggulan utama dari metode langsung adalah bahwa metode ini melaporkan sumber dan penggunaan kas dalam laporan arus kas. Kelemahan utamanya adalah bahwa data yang dibutuhkan sering kali tidak mudah di dapat dan biaya pengumpulan umumnya mahal. 2). Metode Tidak Langsung (Inderect Method) Melaporkan arus kas operasi yang dimulai dengan laba bersih dan kemudian disesuaikan dengan pendapatan serta beban yang tidak melibatkan penerimaan langsung adalah bahwa metode ini memusatkan pada perbedaan antara laba bersih dan arus kas dari aktivitas operasi. Dalam hal ini metode tersebut menunjukan hubungan antara laporan laba 10 rugi. Neraca dan laporan arus kas, karena datanya dapat tersedia dengan segera maka metode tidak langsung umumnya lebih murah dibandingkan metode langsung. Perusahan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi informasi yang berguna mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung, informasi mengenai kas bruto dapat diterima dengan baik dari: 1). Dari catatan akuntansi perusahan 2). Dengan mengevaluasikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lam dalam laba rugi untuk : a) Perubahan persedian, piutang usaha dan utang usaha selama periode berjalan b) Pos bukan kas lainnya c) Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pembiayaan Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan mengevaluasikan laba rugi bersih dari pengaruh: 1). Perubahan persediaan piutang uasaha serta utang usaha selama periode berjalan 2). Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak di tangguhkan, keuntungan dan kerugian valas yang belum direalisasi, laba perusahaan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalan laba rugi konsolidasi. 3). Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pembiayaan. 11 Ilustrasi 2.1 PT. Hero Supermarket, Tbk Laporan Arus Kas (Metode Langsung) Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan xxx Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (xxx) Kas yang dihasilkan operasi (xxx) Pembayaran bunga (xxx) Pembayaran pajak penghasilan xxx Arus kas sebelum pos Iuar biasa xxx Hasil dari asuransi karena gempa bumi Arus kas bersih dari aktivitas operasi xxx xxx Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perolehan anak perusahaan X dengan Kas Pembelian tanah, bangunan dan peralatan Hasil dari penjualan peralatan Penerimaan bunga Penerimaan deviden Arus kas bersih dari aktivitas investasi xxx xxx xxx (xxx) (xxx) xxx Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penerbitan modal saham Hasil dari pinjaman jangka panjang Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan Pembayaran deviden (xxx) (xxx) xxx xxx Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan (xxx) Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode xxx xxx 12 1 lustra si 2.2 PT. Hero Supermarket, Tbk Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung) Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2004 (Dalam Jutaan Rupiah) Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba bersih sebelum pajak dan pos luar biasa xxx Penyesuaian untuk : Penyusutan xxx Kerugian selisih kurs xxx Penghasilan investasi (xxx) Beban bunga xxx Laba operasi sebelum perubahan modal kerja Kenaikan piutang dagang dan piutang lain Penurunan persediaan Penurunan hutang dagang Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Arus kas sebelum pos luar biasa Hasil penyelesaian asuransi gempa bumi Arus kas bersih dari aktivitas oprasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Perolehan anak perusahaan X dengan kas Pembelian tanah, bangunan dan peralatan Hasil dari penjualan peralatant Peneriamaan bunga Penerimaan deviden Arus kas bersih dari aktivitas investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Hasil dari penrbitan modal saham Hasil dari pinjaman jangka panjang Pembayaran hutang sewa guna usaha keuangan Pembayaran deviden xxx (xxx) xxx (xxx) xxx (xxx) (xxx) xxx xxx xxx (xxx) (xxx) xxx xxx xxx xxx xxx xxx (xxx) (xxx) Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan Arus Kas Bersih dan Setara Kas Kas dari setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode xxxx xxx 13 4. Manfaat Laporan arus Kas Laporan arus kas mempunyai banyak manfaat bagi pemakaian laporan keuangan baik pihak ekstemai maupun internal. Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan No. 02 IAI (2002 : 21), manfaat dan laporan arus kas dinyatakan sebagai berikut: 3ka digunakan dalam kaitannya dengan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungldnkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih dalam perusahaan. Manfaat laporan arus kas menurut Sofyan Syarif (2001 : 257 ) adalah sebagai berikut: 1. Menilai laporan perusahaan menghasilkan, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan pada masa lalu. 2. Menilai kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar deviden. 3. Menyajikan informasi bagi investor, kreditur, memproyeksikan return dan sumber kekayaan perusahaan. 4. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukan kas ke perusahaan di masa yang akan datang. 5. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas. 6. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama suatu periode tertentu. 14 Sedangkan menurut Theodorus M. Tuanakotta (2000 : 221), manfaat dari laporan arus kas adalah memberikan informasi yang akan : 1. Membantu investor atau kreditur dalam meramalkan jumlah ka yang mungkin mereka terima dalam bentuk bunga dan pembayam kembali hutang pokok. 2. membantu mereka dalam mengevaluasikan resiko yang mungkin terjadi. Manfaat arus kas bagi investor secara rinci adalah untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas bersih yang positif di masa yang akan datang, menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar deviden bagi para pemegang saham dan untuk memenuhi keperluan lainnya yang digunakan untuk pendanaan ekstemal. B. Analisa Laporan Arus Kas Menurut Theodorus M. Tuanakotta (2000 : 221) laporan arus kas merupakan salah satu perangkat analisis utama yang dapat digunakan oleh investor sebelum mengambil keputusan investasi. Analisis atas laporan arus kas bennanfaat sebagai evaluasi atas kinerja keuangan perusahaan dalam menilai kekuatan dan kelemahan manajemen dalam mengelola kas, kebijakan investasi, profitabilitas, efisiensi dan dikelompokan sebagai berikut: sumber-sumber kas. Rasio arus kas dapat 15 1. Rasio Likuiditas Rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memvbayar kembali hutang-hutang jangka pendeknya yang telah jatuh tempo. Rasio ini dianggap dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang keadaan perusahaan karena saldo yang dipakai adalah saldo yang benar-benar telah terjadi. Menurut Theodorus M. Tuanakotta (2000 : 221) rasio ini memberikan informasi mengenai perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya semakin baik. Akan lebih baik apabila perusahaan memiliki rasio penutupan hutang jangka pendek di atas 40% rasio ini dapat di hitung dengan rumus : Kas dari Aktivitas Operasi Rasio Penutupan Hutang Jangka Pendek = Rata-Rata Hutang Lancar 2. Rasio Kualitas Penerimaan/laba Menurut Theodorus M. Tuanakotta (2000 : 221) rasio ini menilai kualitas laba yang dihasilkan oleh perusahaan, bila dibandingkan dengan kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi perusahaan. Kas dari kegiatan operasi adalah kas yang diperoleh dari aktivitas operasi yang terdapat dalam laporan arus kas. Melalui rasio ini dapat dilihat berapa laba bersih yang diperoleh bila dibandingkan dengan arus kas yang diperoleh melalui aktivitas operai. Rasio ini dapar dihitung: 16 Laba Bersih Laba Bersih terhadap kas = Dari Penerimaan Operasi Kas dari Kegiatan Operasi 3. Rasio Solvabilitas Menurut Theodorus M. Tuanakotta (2000 : 221) menghitung rasio solvabiiitas bagi investor adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana perusahaan di biayai oleh hutang dan menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka panjangnya. Dengan menggunakan rasio ini pengukuran atas kemampuan perusahaan membayar bunga dengan menggunakan kas dari aktivitas operasi dan semakin tepat Semakin tinggi rasio ini maka solvabilitas perusahaan akan semakin baik. Rasio Kemampuan Kas Dalam menutapi Bunga : Kas dari Aktivitas Operasi + Bunga Yang Hams Dibayar Bunga Yang Masih Hams Dibayar 4. Rasio Kecukupan Kas Menurut Theodorus M. Tuanakotta (2000 : 221) rasio ini bertujuan untuk menilai kecukupan atas kas untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Tujuan dari rasio ini adalah untuk menganalisa kemampuan penisahaan untuk 17 membayar hutang-hutangnya dengan mengandalkan kas dari aktivitas operasi. Rasio ini dapat dihitung dengan cara : Total Hutang Penutupan Hutang = Kas dari Aktivitas Operasi 5. Rasio Pengembalian Arus Kas Menurut Theodorus M. Tuanakotta (2000 : 221) rasio ini mempunyai fungsi yang sama dengan retur on investment (ROI) Ietak perbedaan pada angka yang dipergunakan dalam mengihitung rasio tersebut. ROI dihitung berdasarkan informasi yang berbasis akrual, sedangkan rasio pengembalian arus kas menggunakan basis kas. Rasio ini mencakup: a. Rasio Arus Kas terhadap Laba Bersih Rasio mencerminkan perbandingan antara arus kas dari aktivita operasi dengan pendapatan bersih yang terdapat dalam laporan laba rugi. Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan arus kas dari kegiatan operasi. Rasio ini dapat di hitung dengan rumus : Rasio Arus Kas Terhadap Laba Bersih = Kas dari Aktivitas Operasi . Laba Bersih 18 b. Rasio Arus Kas Secara Keseiunihan Rasio ini bertujuan untuk mengukur batasan arus kas dari kegiatan operasi yang dapat di gunakan untuk batasan arus kas dari kegiatan operasi yang dapat digunakan untuk membiayai aktivita investasi dan pendanaan. Rasio ini dapat di hitung dengan rumus : Rasio Arus Kas Keseluruhan = Kas dari Aktivitas Operasi Arus Kas Keluar dari Aktivitas Investasi dan Pendanaan 6. Rasio Effisien Rasio ini dapat dilakukan perbandingan antara tingkat pengembalian pendapatan terhadap arus kas dari aktivitas operasi perusahaan. Rasio ini meliputi: a. Arus Kas Terhadap Pendapatan Melalui rasio ini dapat dilakukan perbandingan antara tingkat pengembalian pendapatan arus kas aktivitas operasi perusahaan. Rasio ini dapat di hitung dengan rumus : Rasio Arus Kas Terhadap Pendapatan = Kas dari Aktivitas Operasi Pendapatan Operasional Neto 19 b. Hasil Pengembalian Arus Kas Terhadap Aktiva Rasio ini bertujuan untuk membandingkan tingkat pengembalian opeasi terhadap aktiva. Sehingga dapat dinilai tingkat efisiensi dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan kas dan aktivitas operasi. Rasio ini dapat di hitung dengan rumus : _ „^ Hasil Pengembalian Arus Kas Atas Aktiva = Kas dari Aktivitas Operasi Total Aktiva