FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI BAGI PENGGUNA KARTU GSM AS (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unmul Samarinda) Syukrul Ikhsan ([email protected]) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Tetra Hidayati (promotor) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Saida Zainurossalamia ZA (co-promotor) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli kartu GSM As Pada Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda. dan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk membeli dominan kartu GSM As. Penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda. Metode Regresi Linier Berganda digunakan untuk melihat dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli kartu GSM As pada Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produk , harga, distribusi dan promosi secara bersamasama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam memilih kartu GSM As dan antara variabel bebas yang diteliti, menunjukkan bahwa variabel produk memiliki pengaruh dominan terhadap keputusan konsumen dalam membeli kartu GSM As. Kata kunci: produk, harga, distribusi, promosi, keputusan pembelian Abstract This study aims to determine the factors that influence consumer decisions in buying a GSM card As at Faculty of Economics Mulawarman University Samarinda. and to identify and analyze the factors which influence the decision of students to purchase dominant GSM Card As.The research was conducted at Faculty of Economics Mulawarman University Samarinda, Metode Multiple Linear Regression is used to view and analyze the factors that influence consumer decisions in buying the GSM card As at Faculty of Economics Mulawarman University Samarinda. The results of this study indicate that the factors product, price, distribution and promotion channels simultaneously or jointly have a significant influence on consumer decisions in choosing the GSM card As and between the independent variables studied, indicating that the variable products have a dominant influence on the consumer's decision to purchase a GSM card As. Key word: product, price, distribution, promotion, purchse decision I. Pendahuluan A. Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi dan informasi serta pertumbuhan dan penyebaran penduduk yang sangat pesat sekarang ini, sangatlah memberikan dampak pada segala aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah akan adanya tuntutan untuk berkomunikasi dengan lancar dalam menyampaikan informasi. Komunikasi adalah merupakan dasar interaksi antar manusia dan dapat terjadi pada siapa saja baik antara dosen dengan mahasiswa, orang tua, dengan anak, pimpinan dengan bawahan, pacar, teman dan lain sebagainya. Dengan hubunganya sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimana pun juga tidak terlepas dari individu yang lain. Secara kodrat manusia akan selalu hidup bersama-sama dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi yang mempengaruhinya. Mengingat betapa pentingnya sebuah informasi dalam aspek kehidupan manusia, maka komunikasipun akhirnya menjadi bagian yang sangat penting dalam melengkapi kehidupan manusia. Pada era sekarang ini komunikasi tidak cukup hanya dengan komunikasi langsung (Face to face). Sebagian besar bentuk komunikasi sudah dilakukan dengan cara tidak langsung melalui media/alat komunikasi, salah satunya adalah dengan telepon seluler (handphone). Kehadiran telepon seluler berawal hanyalah sebagai pengganti telepon tetap (Fixed Line) seperti telepon rumah dan kantor, tapi kini handphone sudah berkembang menjadi gadget multifungsi yang wajib di bawa kemanapun. Kelebihan dari telepon seluler adalah dapat dibawa ke mana-mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel, wireless), yang mana dalam hal ini orang bisa melakukan hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Telepon seluler pun bukan barang mewah lagi yang dulunya hanya bisa dinikmati kelompok tertentu, sekarang semua orang dengan mudah mendapatkan dan mengakses untuk dapat menggunakannya untuk berbagai keperluan, baik untuk urusan bisnis, keluarga, pendidikan ataupun keperluan lainya. Apalagi dengan perkembangannya sekarang ini telepon seluler sudah dilengkapi dengan fitur-fitur yang lebih lengkap dan canggih seperti fitur-fitur multimedia yang ada di komputer yang menjadikannya bukan hanya berfungsi untuk berkomunikasi, tapi sudah menjadikanya perangkat yang canggih dan pintar tentunya ini akan memudahkan konsumen dalam memenuhi berbagai kepentingan dan kebutuhanya. Lahirnya bermacam-macam kartu seluler atau kartu SIM (Subricider Identity Module) mempunyai korelasi yang sangat kuat terhadap perkembangan telepon seluler (handphone) dan kebutuhan masyarakat yang selalu ingin Going mobile. Dengan adanya tuntutan seperti itu membuat para perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi berlombalomba mengeluarkan SIM (subicider identity modul) yang berbasis teknologi GSM. Dengan perkembangannya sekarang ini khususnya di Indonesia sekarang ini terdapat dua jenis teknologi sistem telekomunikasi seluler yang disediakan penyedia layanan telekomunikasi yang bisa dipakai masyarakat dalam berkomunikasi yaitu (Global System for Mobile Communication) GSM dan (Code Division Multiple Access) CDMA. GSM adalah merupakan system teknologi digital yang digunakan dalam komunikasi mobile yang sudah lama beroperasi di Indonesia. Sedangkan CDMA merupakan system teknologi yang digunakan dalam berkomunikasi fixed (disambungkan dengan kabel) maupun mobile yang beroperasi setelah GSM. Walaupun kehadiran CDMA memberikan pengaruh yang cukup bersaing 1 terhadap GSM karena keunggulan dalam kejernihan suara, kecepatan transfer data dan tarif yang lebih murah dibanding GSM, akan tetapi yang paling dominan digunakan masyarakat sekarang ini adalah GSM (Global Sistem for mobile communication) karena kemudahannya dalam penggunaan, dan daerah pengguna yang luas. Pada perkembangannya saat ini banyak kita temui jenis operator yang mewarnai jaringan telekomunikasi seluler yang berbasis GSM terutama yang ada di Indonesia yakni Telkomsel, Indosat, PT.Exelcomindo Pratama (XL), Axis, fren, smart dan lain sebagainya. Tiga diantaranya merupakan penguasa pasar saat ini yaitu Telkomsel, Indosat dan Exelcomindo. Persaingan antar operator pun semakin ketat sekarang ini, karena semua operator berusaha dalam meraih pasar dan keuntungan dari para pelanggannya. Ditengah sengitnya persaingan operator kartu seluler saat ini, berbagai starategi dilakukan perusahaan untuk menarik perhatian konsumen dan mempertahankan pelanggannya, mulai dari persaingan tarif harga, persaingan akan layanan, hingga persaingan iklan di televisi. Dengan banyaknya kartu GSM yang di pasaran berarti memberikan keleluasan bagi konsumen untuk memilih merek yang sesuai dengan keinginannya. Sehinggga banyak dari konsumen yang sering berganti operator ataupun memiliki beberapa layanan dari beberapa operator tersebut, dengan tujuan agar mendapatkan kemudahan dalam berkomunikasi, mendapatkan tarif yang murah dan layanan yang ditawarkan karena setiap operator tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bagi para konsumen, apa yang mereka inginkan tentunya selalu ingin dipuaskan terhadap suatu produk atau jasa yang mereka beli dan mereka gunakan. Oleh kerena itu setiap perusahaan harus selalu berorientasi pada keinginan konsumen agar dapat mempertahankan hidup perusahaan dengan cara menetapkan strategi yang baik dan kompetitif khususnya marketing mix (4P) produk, harga, distribusi dan promosi, sehingga apa yang mereka tawarkan bisa diterima dan dibeli konsumen.. PT.Telkomsel atau biasa dikenal dengan sebutan Telkomsel merupakan salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler tertua dan terbesar di Indonesia yang memfokuskan pada penyediaan sarana komunikasi berbasis teknologi satelit. Telkomsel juga merupakan operator telekomunikasi seluler GSM pertama di Indonesia dengan layanan pascabayar dan prabayar. Sebagai perusahaan telekomunikasi yang telah lama beroperasi Indonesia Telkomsel hampir menguasai 50% pangsa pasar di Indonesia dengan jumlah pelanggan lebih dari 100 juta pelanggan pada tahun 2011 (www.telkomsel.com) terbanyak dari pesaing-pesaingnya. Ini disebabkan Telkomsel memiliki jaringan yang sudah menjangkau seluruh provinsi, kabupaten dan seluruh wilayah kecamatan di Indonesia yang mana lebih luas dibandingkan pesaingnya. Kualitas jaringan yang ditawarkan Telkomsel merupakan standar dunia, dimana tingkat keterhubungannya mencapai 98,66% kenyamanan koneksi juga didukung akses jaringan Dual-Band GSM 900, 1800, plus 3G (WCDMA/HSDPA). Selain itu dari layanannya Telkomsel memiliki, layanan transfer pulsa, internasional roaming, layanan dunia 3G, NSP, Telkomsel call me, Telkomsel Flash, mobile banking, mobile wallet T-Cash, BlackBerry Internet Service, Telkomsel SMS me, call waiting, call forwarding, SMS, MMS dan GPRS dan ribuan konten layanan lainnya. Guna menunjang kebutuhan dan kepuasan konsumenya Telkomsel juga memiliki sarana penyaluran guna mempermudah pelangganya mendapatkan layanannya seperti: berupa Call Center, GraPARI, GeraiHALO, KiosHALO, Outlet Dealer, dan M-Kios. Dari segi promosi Telkomsel melakukan promosi melalui media cetak dan media elektronik. Semua yang dimiliki 2 Telkomsel ini digunakan untuk mendukung produknya seperti: GSM KartuHalo (pascabayar), GSM Simpati (prabayar), GSM Kartu As (prabayar), Telkomsel Flash (internet), Kartu Facebook dan lain-lainnya. Dari semua produk tersebut, jelas bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya berkomunikasi. Tapi dalam hal ini pembahasan akan difokuskan pada kartu As. Kartu As diposisikan oleh Telkomsel pada peluncuranya tahun 2004 sebagai kartu seluler GSM yang memberi kualitas terbaik dengan harga terjangkau dibandingkan produkproduk sebelumnya serta dilengkapi dengan layanan andal yang didasarkan pada pemenuhan keinginan konsumen. Adapun jika dibandingkan antara Kartu As dengan produk operator GSM lainya perbedaan yang kompetitif terletak pada segi kualitas produk dan layanannya. Kartu As memiliki kualitas jaringan Telkomsel yang mana tidak bisa ditemukan di operator GSM lainya. Dengan kualitas jaringan dimilikinya konsumen tidak harus mengganti kartu seluler yang disebabkan hilangnya koneksi jaringan, konsumen bisa menggunakan Kartu As dimana saja dan kapan saja. Selain itu dari segi inovasi layanannya Kartu As juga menawarkan paket-paket menarik yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggannya. Sehingga konsumen bisa menikmati penggunaan Kartu As dengan tarif yang terjangkau dengan jangkauan yang luas. Diferensiasi produk inilah yang menjadi keunggulan Kartu As. Walaupun harga keseluruhan yang ditawarkan Kartu As belum lebih murah dibandingkan dengan GSM operator lainya (selalu bersaing) baik itu harga kartu perdana (Kartu As, IM3 dan XL Rp.4000) maupun tarif. Ini bisa dilihat pada skema tarif salah satu paket yang di tawarkan Kartu As dan beberapa kartu seluler GSM lainya dibawah ini: Tabel 1.1. Skema Tarif: SMS,Nelpon dan Internet 00.00-16.59 Gratis Sesama Operator (Rp.150/SMS) kirim 7 1000 SMS 16.59-23.59 (Rp.150/SMS) GSM Time As Akumulasi Pemakaian kirim 80 SMS Gratis Operator Lain Keterangan 20 SMS Gratisan SMS berlaku hanya pada satu hari, hari berikutnya kembali ke awal lagi 20 SMS 10 XL 00.00-23.59 (Rp.150/SMS) kirim 8 500 SMS semua operator IM3 00.00-24.00 (Rp.150/SMS) kirim 5 100 SMS As 00.00-16.59 (Rp.25/detik)100 detik 100 menit 16.59-23.59 (Rp.25/detik)100 detik 50 menit (Rp.25/detik) 120 200 menit XL 00.00-23.59 IM3 00.00-17.00 (Rp.25/detik)100 detik 60 menit 17.00-24.00 (Rp.25/detik)100 detik 30 menit detik Disambung Ke halaman berikutnya 3 30 SMS (Rp.25/detik) 120 detik Gratis 10 menit (Rp.30/detik) 120 detik Gratis 15 menit (Rp.25/detik) Gratisan nelpon berlaku hanya pada satu hari, hari berikutnya kembali ke awal lagi Lanjutan: Tabel 1.1. Skema Tarif Nelpon, SMS dan Internetan Tarif internetan As 06.00-16.59 16.59-23.59 XL 00.00-23.59 06.00-17.59 IM3 17.00-24.00 (Rp.5/kB) hingga akumulasi pemakaian 400 kB kemudian Gratisan gratis sampai dengan 3MB, setelahnya Rp.5/kB internetan Rp.5/kB berlaku hanya Rp 1000 berlaku untuk 1 kB pertama, selanjutnya gratis pada satu hari, internetan 2 MB setelahnya Rp.1/kB hari berikutnya Rp.1/kB kembali ke awal lagi Rp.2/kB Skema tarif bisa berubah kapanpun sesuai syarat dan ketentuan yang diberlakukan masing-masing operator seperti: paket yang dipakai (dengan perhitungan: akumulasi pemakaian,saldo pulsa, kecepatan akses, waktu dan lain-lainya), masa berlaku tarif, zona (daerah/tempat) dan lain sebagainya Sumber: Google.com (diolah) Dari Tabel.1.1. Skema Tarif diatas bisa disimpulkan bahwa, tidak adanya perbedaan yang kompetitif antara tiga tarif GSM diatas, semuanya memiliki kelemahan dan keunggulan dimata para konsumen dan selalu bersaing baik itu skema tarif diatas maupun skema tarif paket yang lain. Hanya saja dengan mengacu pada luasnya jaringan Telkomsel dan inovasi layanan yang dimiliki Kartu As tak bisa dipungkiri tentunya penggunaan jaringan dalam satu jalur akan lebih hemat di bandingkan migrasi ke operator GSM yang lain. Adapun Paket perdana yang umum yang dimiliki Kartu As antara lain adalah: Kartu As Gratis 100x Lipat: konsumen bisa menikmati Bonus pulsa gratis 100x lipat buat nelpon, SMS, online & chatting, Kartu As Gratis Nelpon 300 Menit & Online: pelanggan dapat menikmati gratis nelpon 300 menit berlaku 30 jam sekaligus online 1MB untuk facebook, twitter dan chatting, Kartu As BonbAStis: pelanggan dapat menikmati gratis telepon kesesama Telkomsel atau SMS ke semua operator dengan nilai tertentu, Kartu As Extra Ampuh: konsumen bisa menikmati gratis nelpon 300 menit dan 1000 SMS, Kartu As Rp 0: skema tarif Kartu As Rp 0, dan Kartu As Jagoan Serbu: beli layanan dengan harga serba seribu. Keputusan konsumen dalam melakukan pembelian akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang datang dari suatu unit usaha yang mana bisa dikendalikan oleh unit usaha itu sendiri. Faktor-faktor tersebut adalah produk, harga, distribusi, dan promosi. Semua faktor ini merupakan faktor yang sangat penting yang mana saling berkaitan antara satu dengan yang lain, keempat faktor tersebut sering disebut bauran pemasaran (marketing mix). Sebagai unit usaha yang ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan harus mengetahui apa yang menjadi daya tarik konsumen membeli produk kartu As, dengan mengetahui apa yang menyebabkab konsumen membeli, maka perusahaan dapat menentukan dan menyusun strategi yang kompetitif khususnya marketing mix, sehingga perusahaan dapat menarik lebih banyak konsumen dan mempertahankan konsumennya. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen membeli dan mengggunakan suatu produk khususnya pengaruh faktor bauran pemasaran (4P) yang ditawarkan oleh para pemasar kartu GSM As untuk mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli kartu GSM As khususnya di kalangan mahasiswa yang mana merupakan salah satu kelompok pengguna 4 kartu GSM As. Mengingat kartu GSM As juga bukan satu-satunya kartu GSM di samarinda, untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul: “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Membeli Bagi Pengguna Kartu GSM As (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda)”. B. Perumusan Masalah Memperhatikan dari uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Apakah faktor produk, harga, distribusi, dan promosi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan membeli bagi pengguna kartu GSM As di kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman di Samarinda ? 2) Dari faktor-faktor tersebut, faktor mana yang berpengaruh dominan dalam pengambilan keputusan membeli bagi pengguna kartu GSM As di kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman di Samarinda ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor produk, harga, distribusi, dan promosi dalam keputusan membeli bagi pengguna kartu GSM As di kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman di Samarinda. 2) Untuk mengetahui dan menganalisis,faktor mana yang berpengaruh dominan dalam keputusan membeli bagi pengguna kartu GSM As di kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman di Samarinda. II. Tinjauan Teoritis A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Sebagai bahan referensi dan rujukan terhadap analisis hasil penelitian ini, maka diperlukan beberapa peneliti terdahu Table 2.1. Penelitian Terdahulu No 1. Peneliti Judul Everesty Analisis Variabel Anggraini (2009) Bauran pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Flexi Trendy (Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman) Variabel Independent a. Produk b.Harga c. Distribusi d.Promosi Defendant e. Keputusan Pembelian Di Sambung Ke Halaman Berikutnya 5 Metode Analisis Hasil Penelitian . Faktor produk, harga, distribusi, dan promosi menunjukan pengaruh yang siginifikan terhadap keputusan mahasiswa membeli kartu Flexi Regresi Trendy. Dan faktor harga linear mempunyai pengaruh berganda dominan terhadap keputusan mahasiswa membeli kartu Flexi Trendy. Lanjutan: Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu 2. Sandy Arintoko Pengaruh Bauran Independent (Skripsi Pemasaran a.Produk Fakultas Terhadap b. Harga Ekonomi Keputusan c. Distribusi Universitas Pembelian Kartu d. Promosi Negeri Malang, Seluler (Studi Defendant 2008). Pada Pengguna e.Keputusan http://library.um. kartu seluler IM3 Pembelian ac.id, diakses 08 di Kelurahan Agustus 2012 Sumber Sari Malang) 3. Titin Purnamasari (Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makasar, 2011). SKRIPSI_3.pdf, diakses 08 Agustus 2012 Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Keputusan Dalam Memilij Kartu GSM XL Pada PT Exelcomindo, Tbk Makasar Independent a. Kualitas Produk b. Harga c. Distribusi d. Promosi Defendant e.Keputusan Pembelian Regresi linear berganda Regresi linear berganda Faktor produk, harga, distribusi, dan promosi menunjukan pengaruh yang siginifikan terhadap pembelian kartu Flexi IM3. Dan faktor produk mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan membeli Kartu IM3 Faktor kualitas produk, harga, distribusi dan promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan untuk memilih kartu GSM XL pada PT EXELCOMINDO. Dan variable kualitas kartu mempunyai pengaruh yang dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian/pemilihan kartu GSM XL. B. Dasar Teoritis Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dintaranya adalah bauran pemasaran. Menurut Assauri (2007:198) marketing mix merupakan kombinasi variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel marketing mix tersebut adalah: 1. Produk Menurut Assauri (2007:200) Produk adalah sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimilki, digunakan atau dikonsumsi yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi dan gagasan atau buah pikiran. Dalam produk ini terkandung fungsi produk tersebut, yang sering dinyatakan sebagai produk plus (pelayanan) seperti: mutu/kualitas, penampilan (features), pilihan yang ada (option), gaya (style), merek (brand names), pengemasan (packaging), ukuran (size), jenis (produk lines), macam (product items), jaminan (warranties), dan pelayanan (service). Menurut Kotler & Armstrong, (2004:346) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil 6 produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. 2. Harga Menurut Assauri (2007:223) Harga adalah merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainya hanya unsur biaya saja. Menurut Suharno dan Sutarso (2009:20) harga adalah sejumlah uang yang digunakan untuk mendapatkan barang atau jasa. Harga memiliki berbagai ragam istilah, tergantung pada jenis produknya apa. Yang terpenting bagi pelanggan dalam kaitan dengan harga adalah, bagaimana harga mencerminkan biaya pelanggan. Sedangkan menurut Kotler (2004:78) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaatmanfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. 3. Distribusi Menurut Kotler dan Armstrong (2004:350) pengertian saluran distribusi atau saluran pemasaran merupakan kumpulan organisasi saling tergantung yang terlibat dalam proses menyediakan produk atau jasa agar dipakai atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna distribusi. Menurut Suharno dan Sutarso (2009:21) distribusi adalah usaha-usaha pemasar untuk menjamin ketersediaan produk bagi pasar sasaran pada saat dibutuhkan. Pemasar perlu menjamin bahwa produk yang ditawarkan akan tersedia pada saat konsumen membutuhkan dimanapun, kapanpun dan berapapun. Aktivitas terpenting dari distribusi dalam menjaga kemudahan dan kenyamanan dalam memperoleh produk yang diinginkan pasar sasaran. Saluran distribusi adalah sekumpulan pihak yang saling bergantung yang terlibat dalam proses mendistribusikan produk dan jasa, sehingga siap digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Saluran distribusi terdiri dari pihak-pihak perusahaan, penyalur, agen, dan retail, hingga kepada konsumen. Fungsi saluran distribusi secara umum memiliki fungsi untuk memindahkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Pemindahan tersebut akan membantu mengurangi perbedaan waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari mereka yang akan mempergunakanya. Dengan perkembangannya sekarang ini saluran distribusi telah berkembang multi tugas seperti: infomasi, promosi, kontak, penyesuaian, negosiasi, peran lain (menyimpan, pengiriman, pembiayaan, dan penanggungan resiko). 4. Promosi Menurut Suharno dan Sutarso (2009:21) promosi adalah aktivitas komunikasi pemasaran mengenai produk dan mempersuasi pasar sasaran untuk membelinya. Aktivitas promosi banyak menyangkut bagaimana mengkomunikasikan dan mempersuasi pelanggan. Upaya ini dapat dijalankan dengan berbagai bentuk baik periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi maupun kehumasan. Yang terpenting dari kegiatan ini adalah bagaimana bisa berkomunikasi dengan pasar sasaran. Menurut Gitosudarmo (2000:120) promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Adapun alat-alat yang dapat dipergunakan untuk mempromosikan produknya pengusaha dapat memilih beberapa cara yaitu: advertasi, promosi penjualan (sales promotion), personal selling, publisitas (publication). 7 5. Keputusan Pembelian Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai berikut: Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Proses keputusan pembelian bisa di lihat pada gambar di bawah ini: Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pemebelian Perilaku Pasca Pembelian Gambar 2.1. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian (Sumber: Kotler, 2004:204) 1. Pengenalan Masalah Proses membeli diawali saat pembeli menyadari akan adanya masalah kebutuhan dalam dirinya. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesunggunya denga kondisi yang inginkanya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan dari dalam diri pembeli atau kebutuhan normal seseorang (internal) seperti rasa lapar, dahaga dan lain sebagainya. Dan bisa pula disebabkan rangsangan dari luar (eksternal). 2. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Pencarian informasi ini dapat dibedakan menjadi dua tingkat: Pertama, keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja. Yang disebut perhatian yang meningkat. Kedua pencarian informasi yang aktif dimana seseorang akan mencarinya secara aktif seperti mencari bahan-bahan bacaan, menelpon teman-temannya, dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Informasi yang didapat oleh seseorang konsumen biasanya melalui beberapa sumber antara lain Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan), sumber komersil (iklan, sales, penyalur, kemasan dan pameran), sumber umum (media massa, orgnisasi konsumen), dan sumber pengalaman (pernah menangani, menguji, menggunakan produk). Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari sumber-sumber komersial, yaitu sumber-sumber yang di dominasi oleh para pemasar. Tapi informasi yang efektif biasanya berasal dari sumber-sumber pribadi. 3. Evaluasi Alternatif Setelah informasi di dapat konsumen, konsumen akan memproses informasi tersebut untuk membuat pilihan merek untuk membuat keputusan akhir. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional. Kosumen mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang dimana setiap merek berada pada ciri masing-masing kepercayaan merek menimbulkan citra merek. 4. Keputusan Membeli Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan pembelian konsumen. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain, faktor ini tergantung pada dua hal (1). Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap altenatif pilhan konsumen dan (2). Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembelianya. Kemudian tujuan pembelian juga dipengaruhi oleh faktor-faktor keadaan yang tidak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti: pendapatan 8 keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Pada saat kosumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli. 5. Perilaku Sesudah Pembelian Produk yang dilakukan konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian. C. Kerangka Konsep Dari tinjauan teoritis diatas dapat ditarik kesimpulan suatu kerangka konsep dari permasalahan yang diungkapkan dengan model konsepsi sebagai berikut: Faktor Produk X1 Faktor Harga X2 Keputusan Pembelian (Y) Faktor Distribusi X3 Faktor Promosi X4 Gambar 2.2. Kerangka Konsep III. Metode Penelitian A. Definisi Operasional Agar dapat diperoleh gambaran yang jelas, maka pernyataan yang terdapat dalam definisi konsepsional tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kartu GSM As perlu dijelaskan dalam operasional penelitian. Adapun penjelasan variabel-variabel yang dibahas dalam penulisan ini akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Keputusan Pembelian (Y)\ Yaitu suatu pilihan konsumen untuk melakukan pembelian Kartu As sebagai salah satu produk GSM yang ada di samarinda dengan indikator sebagai berikut: a. Variabel produk yang mempengaruhi keputusan pembelian Kartu As seperti: Telkomsel sudah sangat dikenal, memiliki jaringan yang luas, memiliki tawaran paket yang menarik (SMS, nelpon dan internetan), memiliki sinyal yang kuat di berbagai lokasi, memiliki layanan fitur yang lengkap (Blackberry, Iphone dan hanphone lainnya) dan memiliki layanan pelanggan (service) yang andal. b. Variabel harga yang mempengaruhi keputusan pembelian Kartu As seperti: harga kartu perdana GSM As sangat terjangkau, harga isi ulang pulsa voucher dan elektrik sangat bervariasi (banyak pilihan), tarif nelpon Kartu GSM As sangat terjangkau, tarif SMS Kartu GSM As sangat terjangkau, tarif internetan Kartu GSM As terjangkau dan bonus pulsa dari Kartu GSM As saat pengisian ulang pertama dan isi ulang dengan saldo yang besarnya. 9 c. Variabel distribusi yang mempengaruhi keputusan pembelian Kartu As seperti: oulet-outlet voucher Kartu As sangat mudah ditemukan, kartu perdana dan pengisian pulsa Kartu GSM As selalu tersedia di outlet saat dibutuhkan, layanan pelanggan (service) Kartu GSM As sangat mudah didapatkan di outlet yang tersedia d. Variabel promosi yang mempengaruhi keputusan pembelian Kartu As seperti: iklan Kartu As yang ada di media cetak dan elektronik, infomasi tentang Kartu As dari penjual, promosi Kartu GSM As di pameran dan event (sponsor). 2. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian (X) a. Produk (X1) Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh Kartu GSM As untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk kartu GSM As adapun indikatornya sebagai berikut: 1. Telkomsel sudah sangat dikenal 2. Memiliki jaringan yang luas 3. Memiliki tawaran paket yang menarik (SMS, nelpon dan internetan) 4. Memiliki sinyal yang kuat di berbagai lokasi 5. Memiliki layanan fitur yang lengkap (Blackberry, Iphone dan hanphone lainnya) 6. Memiliki layanan pelanggan (service) yang andal. b. Harga (X2) Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan harga adalah sejumlah uang dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan apa yang ditawarkan oleh kartu GSM As yang dinyatakan dengan uang. adapun indikator yang terkait sebagai berikut: 1. Harga kartu perdana GSM As sangat terjangkau 2. Harga isi ulang pulsa voucher dan elektrik sangat bervariasi (banyak pilihan) 3. Tarif nelpon Kartu GSM As sangat terjangkau 4. Tarif SMS Kartu GSM As sangat terjangkau 5. Tarif internetan Kartu GSM As terjangkau dan 6. Bonus pulsa dari Kartu GSM As saat pengisian ulang pertama dan isi ulang dengan saldo yang besarnya c. Distribusi (X3) Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan distribusi adalah sesuatu yang ditawarkan oleh kartu GSM As agar konsumen mudah dalam memperoleh atau membeli kartu GSM As. adapun indikator yang terkait sebagai berikut: 1. oulet-outlet voucher Kartu As sangat mudah ditemukan 2. kartu perdana dan pengisian pulsa selalu tersedia di outlet saat dibutuhkan 3. layanan pelanggan (service) Kartu GSM As sangat mudah didapatkan di outlet yang tersedia. d. Promosi (X4) Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan promosi adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pihak kartu GSM As agar konsumen mengenal, mengerti terbujuk, tertarik membeli kartu GSM As. Adapun indikator yang terkait sebagai berikut: 1. iklan Kartu As yang ada di media cetak dan elektronik 2. infomasi tentang Kartu As dari penjual 3. promosi Kartu As di pameran dan event (sponsor). B. Jangkauan Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah pada Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman yang berlokasi di Jl. Tanah Grogot Kampus Gn. Kelua Samarinda. 10 C. Rincian Data yang Diperlukan Untuk membahas permasalahan yang dikemukakan, maka di perlukan berbagai jenis data sebagai berikut: 1. Gambaran umum kartu As 2. Gambaran umum Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda 3. Data Hasil Jawaban responden 4. Data-data lain yang berhubungan dengan penulisan ini D. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatakan data yang diperlukan dalam menunjang penyelesaian penulisan ini, maka penulis melakukan pengumpulan data dengan cara: 1. Penelitian Lapangan (Field Work Research) Mengumpulkan data dengan cara terjun langsung ke lapangan dengan teknik sebagai berikut: a. Wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung kepada responden yang memakai atau menggunakan kartu GSM As b. Kuesioner, yaitu dengan jalan memberikan daftar pertanyaan secara langsung kepada responden (mahasiswa) di Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Menggunakan kepustakaan sabagai sarana pengumpulan data sekunder yang bersumber dari buku atau literatur sebagai dasar teori serta konsep yang penulis gunakan dalam penulisan dan untuk mendukung penelitian ini. F. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2003:90). Sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2003:91). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probabilitas. Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah sampling aksidental yaitu merupakan teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti maka orang tersebut dapat djadikan sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (sugiyono, 2003:67). Diketahui jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman samarinda sebanyak 6.681 Mahasiswa 2011/2012 (unmul.co.id). Dari survei yang dilakukan peneliti pada 100 Mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda tercatat 60 atau (60%) mahasiswa menggunakan Kartu As. dengan begitu jumlah populasi bisa diketahui dengan cara sebagai berikut: Perhitungan: = 6.681 Jumlah mahasiswa x 60% Jumlah Hasil survey = 4009 jumlah populasi Adapun penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode menurut Slovin yang mana rumusnya sebagai berikut: 𝑁 1 + 𝑁𝑒 2 Keterangan : n = Ukuran sampel 𝑛= 11 N = Ukuran Populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan sebesar 10 % Perhitungan : 𝑛= 𝑁 1 + 𝑁𝑒 2 = 4009 1 + 4009 ( 10 % )2 = 4009 1 + 4009 ( 0.1)2 = 4009 1 + 40.09 = 4009 41.09 = 97.57 = 100 Mahasiswa E. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Alat Analisis Dalam menganalisis dan pengujian hipotesis sehubungan dengan permasalahan dalam penulisan ini. Penulis menggunakan model sampel Regresi linear berganda. Sedangkan untuk menilai tanggapan konsumen (responden) mengenai indikator-indikator yang terkait atau faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen membeli dan menggunakan kartu GSM As maka penulis menggunakan jawaban yang berdasarkan skala likert yang diberi nilai sebagai berikut: Sangat Setuju diberi nilai 5 Setuju diberi nilai 4 Cukup Setuju diberi nilai 3 Kurang Setuju diberi nilai 2 Tidak Setuju diberi nilai 1 Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh keempat faktor tersebut digunakan model sampel regresi linear berganda yang dikemukakan oleh Usman Husaini (2003:242) dengan rumus sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + ..…bnXn Model tersebut diaplikasikan sesuai variable yang diteliti yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana Y : Pengambilan Keputusan a : Konstanta b1, b2, b3, b4 : Koefisien regresi X1 : Faktor Produk X2 : Faktor Harga X3 : Faktor Distribusi X4 : Faktor Promosi e : Kesalahan Pengganggu (error atau sisa) Untuk menguji hipotesis penulis menggunakan Uji F (uji serentak) dan Uji t (Uji Parsial). 12 1. Koefisien Korelasi Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan antara varibel bebas (X) dan Varibel terikat (Y) menurut Rangkuti (2005:168) maka digunakan Rumus: R= 𝑏1 𝑥 1 𝑦+𝑏2 𝑥 2 𝑦+𝑏3 𝑥 3 𝑦+𝑏4 𝑥 4 𝑦+𝑏5 𝑥5 𝑦 𝑦2 Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada berikut: Tabel 3.1. Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 – 0,199 Sangat rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2003:149) 2. Koefisien Determinasi Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variasi variable bebas (X) yang dapat dijelaskan oleh variabel terikat (Y) yang diperhitungkan terhadap variebel terikat (Y) semakin besar nilai R2 maka semakin maka semakin tepat model regresi yang dipakai. Rangkuti (2007:265) menyatakan bahwa koefisien determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini: b1 Σx1 Y + b2 Σx2 Y b3 Σx3 Y b4 Σx4 Y R2 = ΣY 2 3. Uji F (uji serentak) Uji F dikenal dengan Uji serentak yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya. dengan 𝛼 = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95 %. Uji F dapat dihitung dengan Rumus: 𝑅2 F hitung = 𝐾 −𝑅 2 ( 𝑁−𝐾−𝐼 ) (Rangkuti, 2007:165) Keterangan 𝑅 2 = Koefisien determinasi k = Jumlah variable indenpenden n = Banyaknya Sampel Kemudian pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus hipotesis sebagai berikut: H0 = Berarti tidak ada hubungan antara variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap varibel Y Ha = Berarti ada hubungan antara variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap varibel Y Kriteria pengujian hipotesis, yaitu: Jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha Jika F hitung < F tabel maka H0 diterima dan menolak Ha 4. Uji t ( uji parsial ) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui setiap masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variable terikat maka selanjutnya dapat dijelaskan variebel mana yang diantara variable bebas tersebut yang dominan berpengaruh terhadap variable terikat, dengan 𝛼 = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95% uji t dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: 𝑏 t hitung = 𝑆𝑏 (Rangkuti, 2007:166) dimana 13 b = Parameter estimasi dari varibel X Sb = Standar error dari variable X Kemudian pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus hipotesis sebagai berikut: H0 = Berarti tidak ada hubungan antara variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap variabel Y Ha = Berarti ada hubungan antara variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap variabel Y Untuk mengetahui hipotesis ditolak atau diterima, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha. Berarti ada hubungan secara nyata antara variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap variabel Y b. Jika t hitung < t table maka H0 ditolak dan menerima Ha, Berarti ada hubungan secara nyata (negatif) antara variabel X1, X2, X3, dan X4 terhadap variabel Y Untuk memudahkan perhitungan dalam penelitian ini, maka penulis perhitunganya menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20. IV. Analisis dan Pembahasan A. Analisis dan Hasil Pembahasan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Regresi Linear Berganda Setelah hasil kuesioner dikumpulkan dan disusun dalam sebuah tabel seperti yang tercantum dalam tabel lampiran data tersebut dimasukan ke dalam computer dan menganalisisnya dengan program SPSS versi 20 oleh karena itu pokok permasalahan dan tujuan penelitian ini dapat diberi jawaban melalui perhitungan tersebut yaitu analisis regresi berganda. Untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) terhadap keputusan membeli dan menggunakan (Y) akan digunakan model analisis regresi berganda sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4…….bkXk+ e Dimana dapat diketahui hasilnya sebagai berikut: Y = 0.706 + 0.229 X1 + 0.191X2 + 0.200X3 +0.175X4 Dari persamaa tersebut dapat dijelaskan bahwa: 1. Koefisien b0 = 0,706 menunjukan bahwa bila Produk (X1), Harga (X2), Distribusi (X3) dan Promosi (X4) sama dengan nol atau tidak mengalami kenaikan maka diperkirakan Keputusan Pembelian (Y) sebesar 0,706. 2. Koefisien regresi variabel X1 = 0.229 menunjukan bahwa faktor produk (X1) bertambah maka keputusan pembelian (Y) akan bertambah sebesar 0.229 dengan asumsi Harga (X2), Distribusi (X3) dan Promosi (X4) tetap. Begitu juga bila produk (X1) berkurang maka keputusan pembelian (Y) berkurang sebesar 0.229 dengan asumsi Harga (X2), Distribusi (X3) dan Promosi (X4) tetap. 3. Koefisien regresi variabel X2 = 0.191 menunjukan bahwa faktor harga (X2) bertambah maka keputusan pembelian (Y) akan bertambah sebesar 0.191 dengan asumsi produk (X1), Distribusi (X3) dan Promosi (X4) tetap. Begitu juga bila harga (X2) berkurang maka keputusan pembelian (Y) berkurang sebesar 0.191 dengan asumsi produk (X1), Distribusi (X3) dan Promosi (X4) tetap. 4. Koefisien regresi variabel X3 = 0.200 menunjukan bahwa faktor distribusi (X3) bertambah maka keputusan pembelian (Y) akan bertambah sebesar 0.200 dengan asumsi produk (X1), harga (X2) dan Promosi (X4) tetap. Begitu juga bila distribusi (X3) berkurang maka keputusan pembelian (Y) berkurang sebesar 0.200 dengan asumsi produk (X1), harga (X2) dan Promosi (X4) tetap. 14 5. Koefisien regresi variabel X4 = 0.175 menunjukan bahwa faktor promosi (X4) bertambah maka keputusan pembelian (Y) akan bertambah sebesar 0.175 dengan asumsi produk (X1), harga (X2) dan distribusi (X3) tetap. Begitu juga bila promosi (X4) berkurang maka keputusan pembelian (Y) berkurang sebesar 0.175 dengan asumsi produk (X1), harga (X2) dan distribusi (X3) tetap. Regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel variabel dependen terhadap indenpenden. Penyelesaian regresi berganda dapat dilakukan dengan bantuan computer melalui program SPSS sebagai berikut: Tabel. 4.1. Hasil Perhitungan b0, b1, b2, b3, b4 (b0 = Konstanta, b1, b2, b3, b4= Koefisien Regresi) Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta .706 .414 .229 .097 .222 .191 .087 .199 .200 .088 .220 Model 1 (Constant) Produk Harga Distribusi Promosi .175 .084 .193 T Sig. 1.707 2.352 2.192 2.279 .091 .021 .031 .025 2.089 .039 a. Dependent Variable: Keputusan Sumber Data: Data Primer (Diolah,2012) Setelah mengetahui nilai koefisien b0, b1, b2, b3, b4 dan persamaan garis regresinya maka untuk mengukur hubungan antara variabel produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) terhadap keputusan membeli dan menggunakan Kartu As (Y) dengan cara menghitung koefisienya sebagai berikut: Tabel. 4.2. Model Summary Pengaruh Variabel Produk (X1), Harga (X2), Distribusi (X3) dan Promosi (X4) Terhadap Keputusan Membeli dan Menggunakan Kartu As (Y) Model 1 R .595a Model Summary R Square Adjusted R Square .355 .327 Std. Error of the Estimate .29127 a. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk, Distribusi Sumber Data: Data Primer (Diolah,2012) Untuk mengukur hubungan variabel indenpenden terhadap variabel dependen, digunakan koefisien korelasi (R). dari hasil perhitungan korelasi (R), diperoleh nilai 0.595 yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara variabel produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) terhadap keputusan membeli dan menggunakan Kartu As (Y). Sesuai dengan Interprestasi Sugiyono (2003:149) interval 0.400-0.599 masuk dalam kategori sedang. Untuk mengukur derajat kecocokan variabel X1, X2, X3 dan X4 terhadap variabel Y ditunjukan oleh koefisien determinasi (R2 ). diperoleh nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0.355 yang menunjukan bahwa faktor produk, harga, distribusi dan promosi dapat mempengaruhi keputusan membeli dan menggunakan Kartu As sebesar 35.5% sedangkan sisanya 64.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. 15 Standard error of estimate adalah 0.29127 (satuan yang dipakai adalah variabel dependen atau hal ini adalah keputusan pembelian Kartu As). Standar deviasi keputusan pembelian Kartu As (Y) adalah adalah 0.35, karena Standard error of estimate lebih kecil dari standar deviasi keputusan pembelian Kartu As (Y), maka model regresi lebih baik bertindak sebagai prediktor keputusan pembelian Kartu As (Y) dari pada rata-rata keputusan pembelian Kartu As (Y) itu sendiri. Uji F dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel. 4.3. Anova Pengujian Statistik Uji F Variabel Produk (X1), Harga (X2), Distribusi (X3) dan Promosi (X4) Terhadap Keputusan Membeli dan Menggunakan Kartu As (Y) ANOVAa Df Mean Square Model Sum of Squares Regression 4.427 4 1.107 1 Residual 8.060 95 .085 Total 12.487 99 a. Dependent Variable: Keputusan b. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, Produk, Distribusi F Sig. 13.046 .000b Sumber Data: Data Primer (Diolah,2012) Untuk mengetahui pengaruh semua variabel indenpenden secara bersama-sama terhadap variabel dependen, dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji F, dengan membandingkan Ftabel dengan Fhitung nilai kritis F dengan tingkat signifikasi 0.05 dan degree of freedom (df)=(n –k -1) = 100-4-1= 95, nilai kritis Ftabel adalah F 0.05 (4;95) = 2.4675. jadi diketahui nilai Fhitung sebesar 13.146 dan Ftabel 2.4675 yang berarti Fhitung > Ftabel maka. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa faktor produk, harga, distribusi dan promosi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan mahasiswa membeli dan menggunakan Kartu As diterima. Untuk melakukan pengujian variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat digunakan statistik uji t dengan membandingkan thitung dengan ttabel yaitu dengan tingkat signifikasi 0.05 dan degree of freedom (df) = (n –k -1) = 100-4-1= 95, nilai t tabel dengan uji 1 arah adalah t (0.05;95)= 1.6691 Tabel.4.4. Hasil Pengujian Uji t (Uji Parsial) Model 1 (Constant) Produk Harga Distribusi Promosi Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta .706 .414 .229 .097 .222 .191 .087 .199 .200 .088 .220 .175 .084 .193 T Sig. 1.707 2.352 2.192 2.279 .091 .021 .031 .025 2.089 .039 a. Dependent Variable: Keputusan Sumber Data: Data Primer (Diolah,2012) Koefisien regresi variabel X1 sebesar 0.021, X2 sebesar 0.031, X3 sebesar 0.025 dan X4 sebesar 0.039. Hal ini berarti setiap perusahaan (karena tanda +) produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) akan meningkatkan keputusan pembelian Kartu As (Y) masing-masing sebesar 0.021, 0.031,0.025 dan 0.039 16 Berdasarkan Tabel.4.32. maka dapat diuraikan perbandingan thitung dengan ttabel dari masing-masing variabel tersebut, yaitu: 1. X1 diketahui thitung 2.352 > 1.6691 ttabel berarti faktor produk mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan membeli dan menggunakan Kartu As. 2. X2 diketahui thitung 2.192 > 1.6691 ttabel berarti faktor harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan membeli dan menggunakan Kartu As. 3. X3 diketahui thitung 2.279 > 1.6691 ttabel berarti faktor distribusi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan membeli dan menggunakan Kartu As. 4. X4 diketahui thitung 2.089 > 1,6691 ttabel berarti faktor promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan membeli dan menggunakan Kartu As. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diketahui bahwa semua variabel indenpenden yaitu faktor produk, harga, distribusi, dan promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli dan menggunakan Kartu As di kalangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda. Karena nilai thitung dari masing-masing variabel indenpenden tersebut masih lebih besar dari nilai ttabel 1.6691. B. Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis Regresi Linear Berganda dengan program SPSS versi 20 diperolah persamaan regresi, yaitu: Y = 0.706 + 0.229 X1 + 0.191X2 + 0.200X3 +0.175X4 Dari persamaa regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa, jika variabel yang terdiri dari produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) meningkat, maka akan meningkatkan nilai keputusan pembelian (Y). Dari hasil perhitungan uji F diperoleh Fhitung>Ftabel yang berarti variabel produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) Kartu GSM As pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. Nilai koefisien determinasi (R2 ) diperoleh sebesar 0.355 yang menunjukan bahwa 35.5% pengambilan keputusan mahasiswa dipengaruhi oleh. produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4). Dan 64.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini. Hal ini menunjukan bahwa masih banyak faktor lain yang mungkin menjadi pertimbangan konsumen, misalnya seperti: faktor psikologis, faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya dan sebagainya yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian Kartu GSM As pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. Dari hasil perhitungan uji t dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent yaitu produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) terhadap variabel dependent keputusan pembelian (Y). Hasil dari masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel Produk Dari perhitungan uji t diperoleh nilai thitung>ttabel dengan nilai signifikan (0.000<0.05). Hal ini dapat dimaknai bahwa variabel independent produk (X1) berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel dependent (Y). Ini disebabkan karna Kartu GSM As memiliki beberapa kelebihan dari segi produknya untuk memenuhi kebutuhan konsumennya seperti: Telkomsel sudah sangat dikenal, jaringan yang luas, tawaran paket yang menarik (nelpon,SMS dan internetan), sinyal yang kuat di berbagai lokasi, layanan fiturnya yang lengkap (Blackberry dan hanphone lainya) dan layanan pelanggan (service) yang andal. Menurut Kotler & Armstrong, (2004:346 produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Hal ini juga sesuai dengan penelitian-penelitian terdahulu oleh Everesty Anggraini (2009) yang menyatakan produk berpengaruh signifikan positif terhadap pembelian Kartu Flexy di 17 kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman, kemudian oleh Sandy Arintoko (2008) yang menyatakan produk berpengaruh signifikan terhadap pembelian kartu seluler IM3 pada pengguna kartu seluler IM3 di Kelurahan Sumber Sari Malang. (http://library.um.ac.id, diakses 08 Agustus 2012) dan Titin Purnamasari (2011) juga menyatakan produk berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan keputusan untuk memilih Kartu GSM XL pada PT. Exelcomindo. (http://SKRIPSI_3.pdf, diakses 08 Agustus 2012). b. Variabel Harga Dari perhitungan uji t diperoleh nilai thitung>ttabel dengan nilai signifikan (0.000<0.05). Hal ini dapat dimaknai bahwa variabel independent harga (X2) berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel dependent (Y). Ini disebabkan karna Kartu GSM As menawarkan harga kartu perdana yang sangat terjangkau, isi ulang pulsa voucher dan elektrik yang sangat bervariasi (banyak pilihan), tarif nelpon, SMS dan internetan yang bersaing dan bonus pulsa dari Kartu GSM As yang diberikan kepada konsumenya saat pengisian ulang pertama dan isi ulang dengan saldo yang besar. Menurut Kotler (2004:78) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Hal ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Everesty Anggraini (2009) yang menyatakan harga berpengaruh signifikan positif terhadap pembelian Kartu Flexy di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman, kemudian oleh Sandy Arintoko (2008) yang menyatakan harga berpengaruh signifikan terhadap pembelian kartu seluler IM3 pada pengguna kartu seluler IM3 di Kelurahan Sumber Sari Malang. (http://library.um.ac.id, diakses 08 Agustus 2012) dan Titin Purnamasari (2011) juga menyatakan harga berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan keputusan untuk memilih Kartu GSM XL pada PT. Exelcomindo. (http://SKRIPSI_3.pdf, diakses 08 Agustus 2012). c. Variabel Distribusi Dari perhitungan uji t diperoleh nilai thitung>ttabel dengan nilai signifikan (0.000<0.05). Hal ini dapat dimaknai bahwa variabel independent distribusi (X3) berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel dependent (Y) ini disebabkan Kartu GSM As menjamin ketersedian produk bagi pasar sasaranya untuk mempermudah pelangganya menemukan produknya seperti: oulet-outlet voucher Kartu As sangat mudah ditemukan, kartu perdana dan pengisian pulsa Kartu GSM As selalu tersedia di outlet saat dibutuhkan, layanan pelanggan (service) Kartu GSM As sangat mudah didapatkan di outlet yang tersedia. Menurut Kotler dan Armstrong (2004:350) pengertian saluran distribusi atau saluran pemasaran merupakan kumpulan organisasi saling tergantung yang terlibat dalam proses menyediakan produk atau jasa agar dipakai atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna distribusi. Hal ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Everesty Anggraini (2009) yang menyatakan distribusi berpengaruh signifikan dan positif terhadap pembelian Kartu Flexy di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman, kemudian oleh Sandy Arintoko (2008) yang menyatakan distribusi berpengaruh signifikan terhadap pembelian kartu seluler IM3 pada pengguna kartu seluler IM3 di Kelurahan Sumber Sari Malang. (http://library.um.ac.id, diakses 08 Agustus 2012) dan Titin Purnamasari (2011) juga menyatakan distribusi berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan keputusan untuk memilih Kartu GSM XL pada PT. Exelcomindo. (http://SKRIPSI_3.pdf, diakses 08 Agustus 2012). d. Variabel promosi 18 Dari perhitungan uji t diperoleh nilai thitung>ttabel dengan nilai signifikan (0.000<0.05). Hal ini dapat dimaknai bahwa variabel independent distribusi (X3) berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel dependent (Y) Ini disebabkan informasi Kartu GSM As untuk mempengaruhi konsumen mudah didapatkan seperti di iklan Kartu As yang ada di media cetak dan elektronik, infomasi dari penjual dan promosi di pameran dan event (sponsor). Menurut Gitosudarmo (2000:120) promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Hal ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Everesty Anggraini (2009) yang menyatakan promosi berpengaruh signifikan positif terhadap pembelian Kartu Flexy di kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman, kemudian oleh Sandy Arintoko (2008) yang menyatakan promosi berpengaruh signifikan terhadap pembelian kartu seluler IM3 pada pengguna kartu seluler IM3 di Kelurahan Sumber Sari Malang. (http://library.um.ac.id, diakses 08 Agustus 2012) dan Titin Purnamasari (2011) juga menyatakan promosi berpengaruh signifikan positif terhadap pengambilan keputusan untuk memilih Kartu GSM XL pada PT. Exelcomindo. (http://SKRIPSI_3.pdf, diakses 08 Agustus 2012). Dari keempat faktor tersebut diketahui variabel produk (X1) berpengaruh dominan dibandingkan variabel harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4). Maka hipotesis kedua yang menyatakan variabel produk (X1) berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian (Y) diterima . Hal ini dapat dilihat dari nilai thitung dan nilai koefisien beta (𝜷) dimana nilai thitung untuk variabel produk (X1) lebih besar dari variabel harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4). Dari dari nilai koefisien beta (𝜷) variabel produk (X1), juga menunjukan hal yang sama dimana nilai koefisien beta (𝜷) variabel produk (X1) juga yang paling besar diantara variabel yang lain. V. Penutup A. Simpulan Berdasarkan uraian diatas dan analisis yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka disimpulkan: 1. Nilai yang didapatkan dari hasil regresi linear berganda menunjukan bahwa variabel faktor produk (X1), faktor harga (X2), (faktor distribusi) (X3) dan faktor promosi (X4) mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). 2. Nilai koefisien korelasi (R) diketahui sebesar 0.595 hal ini menunjukan bahwa faktor artinya variabel produk (X1), faktor harga (X2), (faktor distribusi) (X3) dan faktor promosi (X4) memiliki pengaruh sedang terhadap variabel keputusan (Y). Nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0.355 hal ini berarti variabel faktor produk (X1), faktor harga (X2), (faktor distribusi) (X3) dan faktor promosi (X4) mempengaruhi keputusan mahasiswa membeli dan menggunakan kartu GSM As (Y) sebesar 35,5% dan sisanya 64,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dikutkan dalam penelitian ini. 3. Hasil analisis dengan uji F diperoleh nilai Fhitung>Ftabel yang mana H0 ditolak Ha diterima yang berarti variabel produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) secara bersama-sama memberi pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) Kartu GSM As pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. 4. Hasil pengujian uji t diperoleh secara parsial terdapat pengaruh dari variabel produk (X1), harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4) terhadap keputusan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman membeli dan menggunakan Kartu GSM As (Y) hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai thitung>ttabel. Dari keempat faktor tersebut diketahui 19 variabel produk (X1) berpengaruh dominan dibandingkan variabel harga (X2), distribusi (X3) dan promosi (X4). B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa membeli dan menggunakan Kartu GSM As, dapat diberikan saran sebagai berikut 1. Faktor-faktor pengambilan keputusan mahasiswa meliputi faktor produk, harga, distribusi dan promosi berpengaruh positif terhadap keputusan membeli dan menggunakan kartu GSM As, sehingga bagi pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan dan meningkatkan mutu produk dan pelayanan yang ditawarkan. 2. Jika dilihat dari hasil pengujian maka faktor produk harus tetap menjadi prioritas utama dalam meningkatkan keputusan mahasiswa membeli dan menggunakan kartu GSM As karena faktor ini mempunyai pengaruh yang paling signifikan. 3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan nilai, faktor produk, harga, distribusi, dan promosi berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mahasiswa, namun ada faktor lain juga berpengaruh. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel bebas lain yaitu: budaya, sosial, pribadi dan psikologis. 20 Daftar Pustaka Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran, Cetakan Kedelapan Edisi Satu PT. Raja Grafindo Pusada. Jakarta. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Administrasi, Edisi Kedua CV. Alfabeta. Kotler Philip. 2004. Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian, Jilid I dan II Edisi Milinium II Prenhanlindo. Jakarta. Kotler & Armstrong. 2004. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid II. Jakarta: Erlangga. Gitosudarmo, Indriyo. 2004. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, Cetakan Keenam. BPFE-Yogyakarta. Suharno, dan Yudi Sutarso. 2009. Marketing in Practice, Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman. Samarinda. Rangkuty, Freddy. 2007. Riset Pemasaran, PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 21