Tugas HTN BAB 7 ORGAN DAN FUNGSI KEKUASAAN NEGARA

advertisement
Anggota Kalompok:
Tabah Nursiona W N
: A220100018
A. Pembatasan Kekuasaan
Fungsi-fungsi kekuasaan
Menurut John locke fungsi-fungsi kekuasaan negara itu
meliputi:
1) Fungsi Legislatif
2) Fungsi eksekutif
3) Fungsi Federatif
Dalam studi ilmu administrasi publik dikenal pula adanya
teori yang membagi kekuasaan kedalam dua fungsi saja,
kedua fungsi itu adalah:
1. Fungsi pembuatan kebijakan
2. Fungsi pelaksanaan kebijakan
1.
2. Pembagian dan Pemisahan
Kekuasaan
Dapat dibedakan penggunaan istilah pembagian dan
pemisahan kekuasaan itu dalam konteks yang berbeda
yaitu konteks hubungan kekuasaan yang bersifat
horisontal atau vertikal. Dalam konteks vertikal,
pemisahan kekuasaan itu dimaksudkan untuk
membedakan
pemerintahan
atasan
dengan
pemerintahan bawahan
3. Desintralisasi dan Dekosentrasi
menurut hoogerwrakeputusanrf, desentralisasi
merupakan pengakuan atau penyerahan wewenang
oleh badan-badan publik yang lebih tinggi kepada
badan-badan publik yang lebih rendah kedudukannya
unyuk secara mandiri dan berdasarkan kepentingan
sendiri mengambil keputusan dibidang pengaturan
dan dibidang pemerintahan
Desentralisasi itu dapat dibedakan kedalam
kelompok besar yaitu
1. Dekosentrasi yang merupakan desentralisasi
administratif
2. Desentralisasi politik
Desentralisasi dalam arti dekosentrasi merupakan
pelimpahan beban tugas dari pemerintah
pusatkepada wakil pemerintah pusat didaerah
tanpa diikuti oleh pelimpahan kewenangan
untuk mengambil keputusan
 Pada hakekatnya desentralisasi sendiri dapat dapat
dibedakan darisegi karakteristiknya yaitu sebagai
berikut
1. Desentralisasi teritorial
2. Desentralisasi fungsional
3. Desentralisasi politik
4. Desentralisasi budaya
5. Desentralisasi ekonomi
6. Desentralisasi administratif
B. Cabang Kekuasaan Legislatif
1. Fungsi Pengaturan (Legislasi)
Cabang kekuasaan Legislatif adalah cabang kekuasaan
yang pertama mencerminkan kedaulatan rakyat
Fungsi legislatif menyangkut empat bentuk kegiatan
yaitu
1. Prakarsa pembuatan uu
2. Pembahasan rancangan uu
3. Persetujuan atas pengesahan rancangan uu
4. Pemberian persetujuan pengikatan atas perjanjian
dan dokumen hukum yang mengikat lainnya
lembaga parlemen dibedakan dalam tiga fungsi yaitu
a. Fungsi legislasi
b. Fungsi pengawasan
c. Fungsi anggaran
2. Fungsi Pengawasan
lembaga perwakilan rakyat diberikan kewenangan
untuk melakukan kontrol dalam tiga hal yaitu
1. Kontrol atas pemerintahan
2. Kontrol atas pengeluaran
3. Kontrol atas pemungutan pajak
fungsi-fungsi pengawasan oleh parlemen sebagai
lembaga perwakilan rakyat dapat pula dibedakan,
yaitu
1. Pengawasan terhadap penentuan kebijakan
2. Pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
3. Pengawasan terhadap penganggaran dan belanja
negara
4. pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran dan
belanja negara
5. Pengawasan terhadap kinerja pemerintahan
6. Pengawasan terhadap pengangkatan pejabat publik
dalam bentuk persetujuan atau penolakan ataupun
dalam bentuk pemberian pertimbangan oleh DPR
3. Fungsi Perwakilan
parlemen difungsikan sebagai forum perdebatan
mengenai berbagai aspirasi dalam rangka rule making,
dan public policy making serta public policy executing
tiga sistem perwakilan yang dipraktikkan diberbagai
negara demokrasi, diantaranya adalah
1. Sistem perwakilan politik
2. Sistem perwakilan teritorial
3. Sistem perwakilan fungsional
4. Fungsi Deliberatif dan Resolusi
Konflik
fungsi lembaga perwakilan rakyat itu pada pokoknya
ada 4 yaitu sebagai berikut
1. Fungsi representasi
2. Fungsi pengawasan
3. Fungsi pengaturan atau legislasi
4. Fungsi deliberasi dan resolusi konflik
C. Cabang Kekuasaan Yudisial
1.
Kedudukan Kekuasaan Kehakiman
pengadilan adalah lembaga kehakiman yang
menjamin tegaknya keadilan melalui penerapan UU
dan Kitab UU
Dalam peradilan di Indonesia ada empat lingkungan
peradilan, lingkungan peradilan tersebut adalah
1. Pengadilan Negeri dan pengadilan Tinggi dalam
lingkungan peradilan umum
2. Pengadilan Agama dan pengadilan Tinggi Agama dalam
lingkungan peradilan agama
3. Pengadilan Tata Usaha Negara dan pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara dalam lingkungan peradilan Tata
Usaha Negara
4. Pengadilan Militer dan Pengadilan Tinggi Militer dalam
lingkungngan peradilan Militer
2. Beberapa Prinsip Pokok
Kehakiman
secara umum dapat dikemukakan ada dua prinsip
yang biasa dipandang sangat pokok dalam sistem
peradilan yaitu
1. Prinsip indipendensi
2. Prinsip ketidak berpihakan
Dalam the bangalore principles tercantum ada enam
prinsip penting yang harus dijadikan pegangan bagi
para hakim didunia yaitu
1. Independensi
2. Ketidakberpihakan
3. Intergritas
4. Kepantasan dan kesopanan
5. Kesetaraan
6. Kecakapan dan kesaksamaan
3. Struktur Organisasi Kehakiman
Pejabat-pejabat hukum yaitu
1. Pejabat penyidik
2. Pejabat penuntut umum
3. Advokat yang juga diakui sebagai penegak hukum
Tiga jabatan yang bersifat fungsional yaitu
1. Hakim
2. Panitera
3. Pegawai administrasi
D. Cabang Kekuasaan Eksekutif
Sistem Pemerintahan
Cabang kekuasaan eksekutif adalah cabang
kekusaan yang memegang kewenangan administrasi
pemerintahan negara yang tertinggi.
Tiga sistem pemerintahan negara yaitu
1) Sistem pemerintahan presidentil
2) Sistem pemerintahan parlementer
3) Sistem campuran
1.
Sistem pemerintahan bersifat parlementer apabila
a. Sistem kepemimpinannya terbagi dalam jabatan
kepala negara dan kepala pemerintahan sebagai dua
jabatan yang terpisah
b. Jika sistem pemerintahannya ditentukan harus
bertanggungjawab kepada parlemen
c. Kabinet dapat dibubarkan apabila tidak mendapat
dukungan parlemen
d. Parlemen juga dapat dibubarkan oleh kepala negara
apabila tidak dapat memberi dukungan kepada
pemerintah
sistem pemerintahan dikatakan bersifat presidentil
apabila
a. Kedudukan kepala negara tidak terpisah dari jabatan
kepala pemerintahan
b. Kepala pemerintahan tidak bertanggungjawab kepad
parlemen melainkam langsung bertanggungjawab
kepada rakyat yang memilihnya
c. Presiden sebaliknya juga tidak berwenang
membubarkan parlemen
d. Kabinet sepenuhnya bertanggungjawab kepada
presiden sebagai pemegang kekuasaan
pemerintahan negara
sementara itu dalam sistem campuran terdapat ciriciri presidentil dan ciri-ciri parlementer secara
bersamaan dalam sistem pemerintahan yang
diterapkan
2. Kementerian negara
dalam sistem parlementer kedudukan menteri adalah
bersifat sentral. Perdana menteri sebagai menteri
utama, menteri koordinator, menteri lainnya dalam
kabinet adalah kepala pemerintahan
Dalam sistem presidentil kedudukan menteri
sepenuhnya tergantung kepada presiden. Paara
menteri diangkat dan diberhentikan serta
bertanggungjawab kepada presiden
E. Perkembngan Organisasi negara
1.
Liberalisasi negara kesejahteraan dan perubahan
kelembagaan negara
Sejak dasawarsa 70 an abad XX muncul gelombang
liberalisasi politik , ekonomi dan kebudayaan
seluruh dunia
gelombang kedua terjadi sejak berakhirnya perang
dunia dua , fasisme dan totalitarianisme
menurut laporan OECD yang dikemukakan oleh Alice
rivlin tersebut untuk menghadapi tantangan ekonomi
global dan tidak kepoasan warga negara yang tuntutan
kepentingangnya terus meningngkat untuk itu perlu
adanya agenda pemberua yang bersifat mendasa
1. unit-unit pemerintahan harus mendeesentralisasikan
kewenangan dan devolusi pertanggung jawabkan
pelapisan pemerintah yang lebih rendah
2. Semua pemerintahan perlu mengadakan penilaina
kembali
3. Semua pemerintah negara modern dituntut untuk
memperkecil unit organisasi pelayanan
4. Semua pemeritahan dianjurkan untuk mengembangkan
kebijakan pelayanan
2. Belajar dari negara lain
menurut R. Rhodes, lembaga-lembaga mempunyai
tiga peran utama
1. lembaga-lembaga tersebut mengelola tugas yang
diberikan dengan mengkordinasikan kegiatan
lembaga lain
2. Melakukan pemantauan dan memfasilitasi
pelaksanaan berbagai kebijakan pemerintah pusat
3. Mewakili kepentingan daerah dalam berhadapan
dengan pusat
SEKIAN TERIMA KASIH
Download