"Sehat adalah ..." Sebuah Analisis Psikolog i Indig e nous Pada Remaja di Prambanan, Yogyakarta Andrian Liem 1,2 Kwartarini Wah yu Yuniarti 2 Abstrak Keragaman budaya, lingkunga n, dan pengalaman hidup memungkinan beragamnya arti sehat bagi manusia. Penelitian ini dilakuka n terhada p 561 remaja SM P, SMA, dan SMK di daerah Prambanan (155 siswi dan 406 siswa) dengan rerata usia 15 tahun . Tujuan penelitian adalah mengetahui arti sehat bagi para remaja dan dianalisis melalui pendekatan psikolog i indigenous. Subjek diberi ang ket anonim dan diminta melanjutkan kalimat yang ada, yaitu "Seha t adalah ... ". Respon dari para subj ek kemud ian dikategorikan ke dalarn beberapa kategori. Empat kategori pertama adalah: "ba dan sehat" (45.45%), "j asmani dan rohani sehat" (15.69%), "aktif" (10.70%), "pemberian Tuhan" (6.6%). Hal tersebut mencerminkan bahwa sebagian besar remaja Prambanan mengartikan sehat sebagai kondisi fisik yang prima. Akan tetapi ada j uga remaja yang mengartikan sehat sebagai kombinasi antara fisik dan psikis yang baik. Di sisi lain, sehat bagi remaja Prambanan juga meluas ke konteks sosial, yaitu berinteraksi dengan orang lain. Konteks keagamaan ju ga tercermin dari respon yang mengartikan sehat sebagai pemberian dari Sang Mahakuasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa arti sehat bagi remaja Prambanan dipengaruhi oleh budaya indivi dualistik sekaligus kolektivisti k. Implikasinya , remaj a mempersepsi kesehatannya terkait dengan dirinya sendiri, interaksi dengan orang lain, dan aspek spiritual sehingga psikolog j uga perlu mempehatikan aspek-aspek tersebut ketika melakukan promosi kesehatan. Kata kunci: Psikologi kesehatan, arti sehat, remaja sekolah, psikologi indigenous lFakultas Psikologi, Universitas Ciputra, Surabaya (andrian.liem @ciputra.ac.id / 08995084594) 2Center for Indigenous and Cultural Psychology (CICP), Fakultas Psikolog i, Universitas Gadjah Mada , Yogyakarta UKRlDA - Temu I1miah Nasional Psikologi Klinis Kesehatan] 37