I R PR D TJ Handriyanto Setiadi BI R O AN AL IS A AN G G AR AN D AN PE LA KS AN AA N AP BN – SE No. 04/REF/B.AN/II/2009 EN Catatan Mengenai Kebijakan Stimulus Fiskal 2009 0 R PR D KS AN AA N AP BN – SE TJ EN Krisis ekonomi global yang dimulai tahun 2008, di awal tahun 2009 ini menunjukkan kecenderungan memburuk. Krisis global tersebut dipastikan akan sangat mempengaruhi perekonomian nasional. Pengaruh tersebut diprediksi muncul melalui keterkaitan potensi ekspor dan investasi. Oleh karena itu Pemerintah harus mampu menjaga dampak tersebut tidak terlalu menghantam kuantitas dan kualitas pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah harus mampu mempersiapkan berbagai paket kebijakan antisipatif terhadap segala kemungkinan dampak merugikan dari krisis tersebut. I Catatan Mengenai Kebijakan Stimulus Fiskal 2009 A. Perkembangan Krisis Ekonomi Global 2008 Tidak ada satu negara yang kebal terhadap krisis global 2008 ini, setiap negara berusaha LA meminimalisir dampak terhadap perekonomian masing-masing. Setiap negara memiliki PE strategi/program dan besaran yang bervariasi dalam upaya penyelamatan infrastruktur D AN perekonomian dan stimulus bagi penyelamatan ekonomi. AR AN A.1. Australia G G Australia menyiapkan 42 miliar dollar Australia (26 miliar dollar AS), karena krisis ekonomi AN dunia telah menyeret perekonomiannya menuju resesi. Paket stimulus itu meliputi belanja IS A sebesar 28,8 miliar dollar Australia untuk sekolah, rumah, dan jalan, dan dana yang mau AL disalurkan senilai 12,7 miliar dollar ke masyarakat yang pendapatannnya rendah dan O AN menengah ( Kompas, 3 Februari 2009). BI R A.2. Amerika Paket stimulus Amerika diharapkan mampu menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan bisnis Amerika. Stimulus tersebut mengatur pemotongan pajak bagi peorangan dan bisnis sebesar $275miliar, menyuntikkan $540 miliar ke berbagai kegiatan, 1 termasuk perbaikan jalan dan jembatan, kenaikan tunjangan pengangguran, dan investasi untuk teknologi baru dan renovasi 10.000 sekolah (BBC Indonesia, 29 Januari 2009). Stimulus ini termasuk rencana pemotongan pajak senilai 275 miliar dolar AS, kredit senilai 500 dollar AS untuk setiap pekerja dan 1.000 dolar AS untuk setiap pasangan. PR R I Sebagian besar dana dari paket ini akan digunakan untuk proyek infrastruktur secara besar- D besaran.Sekitar 41 miliar dolar AS akan digunakan untuk memodernisasi sekolah-sekolah SE TJ akses internet broadband ke wilayah pedesaan (Analisa, 5 Februari 2009) EN AS, 30 miliar dolar untuk konstruksi jalan raya dan enam miliar dolar AS untuk memperluas – Namun, diluluskannya paket stimulus ekonomi Obama senilai 819 miliar dolar AS, di awal AP BN ternyata tidak mendapat respons positif di pasar saham AS. Indeks di pasar saham AS malah KS AN AA N mengalami penurun tajam setelah sempat naik pekan sebelumnya. Investor tampaknya ragu apakah paket ini bisa benar-benar mampu mendongkrak perekonomian AS. A.3. European Union (EU) PE LA Uni Eropa berkomitmen terhadap paket stimulus untuk ekonomi di kawasan euro. Yakni AN sekitar 1,5 persen dari total produksi UE, atau sekitar 200 miliar euro (USD264 miliar). D Rencana tersebut dirancang untuk pemulihan pertumbuhan dan ketenagakerjaan. AN Disamping itu kemungkinan penurunan pajak nilai tambah (Value Added Tax/VAT) pada G AR intensif pekerja. Kesepakatan UE ini juga menekankan pemotongan suku bunga yang AN G dilakukan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) dan bank sentral lainnya yang IS A mendukung pertumbuhan ekonomi dan mendesak bank swasta untuk mengurangi bunga AL bagi peminjam. UE juga mendesak pemerintah UE untuk menurunkan target pertumbuhan AN jangka menengah, yang merupakan referensi untuk tujuan tahunan ( Okezone, 12 BI R O Desember 2009). A.4. China China mengeluarkan paket stimulus untuk sektor automotif senilai 10 miliar yuan (USD4,5 miliar). Paket ini termasuk penurunan pajak, sebagai awal dari serangkaian kebijakan untuk memperkuat industri utama di tengah krisis ekonomi. Pemangkasan pajak penjualan menjadi 5 persen dari 10 persen untuk mobil dengan mesin kurang dari 1,6 liter. Kebijakan 2 ini akan diberlakukan mulai 20 Januari sampai akhir tahun ini. Paket stimulus itu juga akan memberikan sebesar 5 miliar yuan untuk subsidi petani yang berniat mengganti kendaraan roda tiga atau truk yang ketinggalan zaman dengan yang baru, yakni kendaraan kecil. Pemerintah juga diperkirakan mengeluarkan kebijakan untuk mendukung delapan industri PR R I lainnya, termasuk pembangunan kapal, petrokimia, dan tekstil (Okezone, 16 Januari 2009). D A.5. Korea Selatan TJ EN Pemerintah Korea mengeluarkan kebijakan stimulus bagi industri otomotif, semikonduktor SE dan Petrokimia. Saat diumumkan Indeks Kospi langsung merespon positif, dengan naiknya BN – Saham-Saham Hyundai, Kia , Posco dan Doosan (Viewbiznews, Januari 2009) AP A.6. Jerman KS AN AA N Pemerintah Jerman menyetujui paket stimulus yang dimaksudkan untuk mendorong ekonomi terbesar Eropa itu keluar dari resesi. Stimulus direncanakan senilai 50 miliar euro (67 miliar dolar), dan merupakan langkah kedua yang dilakukan Berlin guna mendorong Paket tersebut mencakup investasi infrastruktur senilai 17-18 PE LA pertumbuhan ekonomi. D Stimulus Indonesia 2009 AN B. AN miliar euro (Analisa, 5 Februari 2009) G AR B.1. Rincian stimulus yang direncanakan oleh Pemerintah senilai Rp. 71,3 Triliun 1 adalah : AN G (i) Penghematan pembayaran pajak – tarif PPh Badan, pribadi dan PTKP Rp. 43 Triliun. IS A (ii) Subsidi pajak DTP (ditanggung pemerintah) dan BM DTP dunia usaha dan RTS (rumah AL tangga sasaran – insentif PPN migas dan minyak goreng Rp.2.8 Triliun, Bea masuk BB O AN dan BM Rp. 2.5 Triliun, PPh Karyawan Rp. 6.5 Triliun, PPH Panas Bumi Rp. 0.8 Triliun. BI R (iii) Subsidi dan Belanja Negara – penurunan harga solar dan subsidi solar Rp. 2.8 Triliun, Diskon beban puncak Rp. 1.4 Triliun, Belanja Infrastruktur Rp. 10,2 Triliun, Perluasan PNPM Rp. 0.6 Triliun. 1 Angka pada Paparan Menteri Keuangan pada Rapat Komisi XI, 27/1/2009. 3 Tujuan stimulus : meningkatkan daya beli, meningkatkan daya saing usaha dan ekspor, meningkatkan belanja infrastruktur yang padat karya. C. Catatan terhadap Stimulus Fiskal Indonesia 2009 PR R I Banyak kalangan mengharapkan stimulus fiskal disusun dengan pertimbangan dan strategi yang EN D matang agar efektif dan efisien dalam menjangkau sasarannya. Stimulus ekonomi diharapkan komprehensif, dari bidang energi, fiskal, moneter, TJ C.1. SE perbankan, serta dukungan terhadap sektor riil. Stimulus harus membangkitkan BN – kepercayaan dan keyakinan masyarakat untuk mengambil inisiatif berusaha/ berbisnis. AP Kondisi rupiah yang kian terpuruk kini membuat banyak orang mengambil posisi wait KS AN AA N and see. BI sebagai penjaga otoritas moneter dan fiskal sewajarnya menjaga rupiah (Bambang Soesatyo, Sindo 2009 ) C.2. Diperlukan kesinambungan kebijakan pemerintah dalam blanket guarantee PE LA (penjaminan) terutama simpanan dalam bentuk rupiah. Kebijakan ini akan membuat AN deposan besar tidak akan memindahkan dananya ke luar negeri (capital flight). Pemerintah memberikan stimulus fiskal moneter kepada sektor riil dan masyarakat AN D C.3. AR konsumen dalam negeri. Stimulus dapat diberikan meliputi subsidi pajak dan bea G G masuk, untuk sektor riil serta pemberian insentif pajak. Menurunkan BI Rate sehingga mendorong penurunan bunga kredit. Diperlukan pula AN C.4. IS A terobosan dalam perkreditan perbankan : kemudahan letter of credit (L/C), dukungan Kondisi kebijakan fiskal lain yang terintergrasi sangat diperlukan untuk memberikan BI R O C.5 AN AL pendanaan perbankan bagi ekspor komoditas andalan. iklim pertumbuhan yang favourable, seperti : (i) Mengusahakan turunnya kembali harga BBM (premium dan solar). Kondisi ini akan mendinamisasi kegiatan ekonomi rakyat dan memperkuat daya beli masyarakat. (ii) Meningkatkan penyerapan anggaran APBN. Mengingat historis kinerja penyerapan anggaran pemerintah. 4 (iv) Menurunkan tarif dasar listrik (TDL) (v) Mendorong penggunaan produksi dalam negeri. (vi) Mengupayakan pertumbuhan sektor padat karya terutama dalam proyek infrastruktur. Perlu diberikan proteksi bagi kepentingan industri manufaktur yang berbasis tenaga PR R I C.6. D kerja seperti sektor pertanian pangan dan energi serta mendorong produksi nasional EN agar efisien dan efektif serta meningkatkan daya beli masyarakat untuk mengalihkan SE TJ penyerapan produk ekspor. Sementara itu menurut Kadin Indonesia stimulasi tersebut sebaiknya bukan hanya dari BN – C.7. fungsi mengoptimalkan koordinasi pemberdayaan dengan seluruh KS AN AA N meningkatkan AP sisi insentif fiskal dan alokasi APBN untuk pembangunan infrastruktur, tetapi juga harus masyarakat. pemerintah Termasuk di daerah dalam dalamnya adalah pemberdayaan sektor-sektor ekonomi. Pemerintah juga dapat memberikan fasilitas LA berupa keringanan dalam PPN (Pajak Pertambahan Nilai) dan Bea Masuk Ditanggung PE Pemerintah (BMDTP), pajak penghasilan dan PPN. Selain itu PPh dan PPN diharapkan AN bisa dinegosiasi atau kewajiban membayarnya ditunda. Kewajiban kredit yang jatuh G AR AN D tempo (agar) bisa dinegosiasi (MS. Hidayat, Kadin, 3 Februari 2009). AN G Terdapat beberapa catatan lain berkaitan dengan implikasi dari langkah-langkah Pemerintah IS A untuk meluncurkan stimulus fiskal 2009, antara lain : Stimulus yang dilakukan pemerintah akan menciptakan defisit APBN. Pembiayaan AL D.1. AN dari defisit ini harus diutamakan dari sumber sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) BI R O yang tidak terserap dari APBN 2008. Setelah itu dimungkinkan membiayai dari hutang domestik dengan penerbitan SBN (surat berharga negara) dengan pertimbangan kondisi portofolio, resiko dan pasar secara prudent (berhati-hati). Pilihan pinjaman luar negeri untuk sementara adalah alternatif yang perlu dipertimbangkan kembali. D.2. Karena sebagian besar besaran belanja dalam APBN merupakan kebijakan desentralisasi fiskal maka diperlukan langkah-langkah untuk mempercepat transfer 5 dana tersebut agar segera terserap. Dalam Laporan BPK Perwakilan Daerah di Provinsi-Provinsi terdapat beberapa temuan yang berulang mengenai ketidaktepatan waktu bahkan jumlah dari transfer dana desentralisasi, terutama dana bagi hasil (DBH)2. Hubungan keuangan antara pusat dan daerah yang ditetapkan melalui Menteri Keuangan (PMK) No.04/PMK.07/2008 harus dapat R I Peraturan PR diimplementasikan sehingga menjamin pengalokasian dan penyaluran pendanaan EN D desentralisasi yang efisien, tepat dan transparan. Stimulus yang diterapkan Pemerintah, baik berupa Tax Cutting (Insentive) ataupun SE TJ D.3. – Spending Increasing harus dalam proporsi yang tepat agar mampu secara bersama BN menahan perlambatan ekonomi, bahkan menstimulasi pertumbuhan. Secara simultan AP juga diperlukan koordinasi yang tidak setengah hati antar Bank Indonesia dan KS AN AA N Pemerintah. Koordinasi internal juga sangat diperlukan antar instansi di pemerintah (seperti Ditjen pajak, Otoritas Pasar Modal, Kementerian Perdagangan, hingga Pemda- LA Pemda melalui Depdagri). Setidaknya sudah kita pahami bersama bahwa koordinasi PE antar instansi pemerintahan secara historis memiliki catatan yang kurang mantap dalam D BI R O AN AL IS A AN G G AR AN yang perlu diantisipasi. AN sinkronisasi kewenangan dan tanggung jawab. Sekali lagi ini adalah latent constraint 2 Mengenai hal ini lihat Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Penetapan, Penyaluran dan Penerimaan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2006 dan 2007 (Semester 1) serta Laporan Hasil Hasil Pemeriksaan BPK Perwakilan atas Penetapan, Penyaluran dan Penerimaan Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2006 dan 2007 (Semester 1) pada Provinsi/Kabupaten/Kota di Kalimantan Selatan, Gorontalo, dan Kalimantan Timur. 6