karya ilmiah - Portal Garuda

advertisement
KARYA ILMIAH
PELUANG
BISNIS
Peluang Bisnis Bagi Pengusaha
NAMA
: MUHLAS RAHMANTO
NIM
: 10.11.4445
KELAS
: S1TI-2L
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2010/2011
ABSTRAK
Dengan semakin terbatasnya sumber kekayaan alam sebagai factor modal serta
semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah menjadikan dunia
usaha bisnis sebagai ajang pertarungan yang semakin bersifat kompetitif. Oleh karena
itulah, dibutuhkan ide dan strategi untuk memulai bisnis.
Agar bisnis kita berjalan baik dan sukses dibutuhkan beberapa cara dan strategi
untuk mencapainya, seperti revolusi strategi, sumberdaya yang strategis, strategi
pemenuhan, strategi berbasis pengalaman pelanggan, satrategi berbasis jaringan, revolusi
strategi perusahaan kecil, konsistensi, dan strategi pemasaran.
Sekarang sudah banyak macam-macam bisnis yang ada di indonesia, mulai dari
bisnis online maupun yang lainnya. Untuk bisnis online, sekarang sedang sangat populer
bagi pengguna internet, namun tidak menutup kemunginan bisnis lain yang
menguntungkan, seperti di sektor peternakan, pertanian, makanan, industri, dan lainnya.
ISI
Ada tujuh tantangan di Indonesia yang bisa menjadi peluang bagi pengusaha.
Pertama, Indonesia sedang membutuhkan sumber daya yang besar, termasuk
sumber daya keuangan untuk mengembangkan ekonomi selama 15 tahun mendatang.
Produk domestik bruto di Indonesia kini US$ 700 miliar, dan ditargetkan melesat menjadi
US$ 4 triliun pada tahun 2025. Untuk menuju ke sana, sektor manufaktur dan jasa harus
lebih dikembangkan, ditambah teknologi dan investasi yang tinggi.
Yang kedua, perekonomian kawasan luar pulau Jawa belum berkembang maksimal.
Sekarang proporsi perekonomian Jawa terhadap perekonomian nasional disebutnya
mencapai 58 persen, dan tak boleh dibiarkan terus begitu karena daya dukung lingkungan
makin berkurang. Pebisnis ditantangnya mengembangkan ekonomi daerah di luar Jawa.
Peluang berikutnya adalah kebutuhan listrik yang terus meningkat. Setiap tahun ada
penambahan permintaan sebesar 3000 megawatt, dan diperkirakan bakal mencapai 80 ribu
megawatt di 2025. Bisa ditangkap, ada opportunity (kesempatan) usaha di bidang energi
dan pembangkit tenaga listrik.
Keempat, peluang di sektor infrastruktur. Ia memandang perlu ada pembangunan
besar-besaran agar konektivitas di dalam negeri maupun ke luar makin meningkat. Masih
banyak kebutuhan pembangunan dermaga, bandara, jalan tol, transportasi, dan irigasi.
Kemudian, kesempatan lain ada dalam pemenuhan kebutuhan dasar. Dengan
penduduk 240 juta orang dan daya beli yang meningkat, Indonesia memerlukan makin
banyak pangan, energi, dan air. Berarti, bisnis yang berhubungan dengan ketiga jenis
konsumsi itu bakal berkembang pesat. Ia ingin pengusaha membantu agar Indonesia makin
mandiri dalam memenuhi tiga kebutuhan tersebut.
Yang keenam adalah pembiayaan pembangunan nasional, yang diperkirakan bakal
makin diperlukan seiring dengan berjalannya pembangunan di Indonesia. Yudhoyono
mengatakan sekarang sekitar US$ 300 miliar siap diinvestasikan untuk mempercepat dan
memperluas pembangunan ekonomi. Dananya diperoleh dari perusahaan pelat merah,
swasta, dan mitra dari negara sahabat. Belum lagi belanja pemerintah, yang dalam empat
tahun setidaknya Rp 100 triliun bakal digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur.
Terakhir, perlu ada sinergi antara pebisnis dengan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah. Dengan begitu, kebijakan dan regulasi betul-betul tepat, sehingga dunia usaha
berkembang dan memberi manfaat bagi negara dan rakyat.
Selain peluang diatas ada juga di industri perunggasan. Peluang bisnis industri
perunggasan, terbuka lebar. Di dalam negeri, bisnis usaha daging broiler dan telur telah
mampu menyerap 2,5 juta tenaga kerja langsung. Dipekirakan dalam
setahunnya,
perputaran uang lebih dari Rp 50 triliun. Bisnis ini menyediakan lapangan kerja. Tidak
hanya di perkotaan saja, tetapi terbanyak justru di pedesaan.
Adanya bisnis ini justru akan menghambat laju urbanisasi ke kota. Bisnis ini juga
mampu menggerakkan ekonomi pedesaan dan meningkatkan daya beli petani.
Ditambahkan, sektor industri perunggasan seharusnya menjadi perhatian serius
pemerintah. Terutama untuk mendukung terwujudnya kemandirian pangan nasional.
Apalagi harga pangan dunia semakin tinggi akibat peningkatan populasi, pertumbuhan
ekonomi dan penurunan lahan pertanian.
Indikasi yang muncul di antaranya negara China yang sudah mengurangi ekpor
biji-bijian seperti jagung. Produk jagung merupakan bahan baku utama pakan. Dalam
waktu dekat ini pula, negara tirai bambu itu melakukan impor jagung dan akibatnya
mempengaruhi harga jagung dunia.
Di negara lain, Rusia telah melakukan swasembada produksi ayam dan babi.
Diperkirakan negara tersebut telah memenuhi 85 persen kebutuhan dalam negerinya pada
2015. Demikian pula dengan Brazil, yang mendapatkan keuntungan besar dari kenaikan
bahan baku pakan dan makin mengembangkan industri perunggasannya yang selama ini
masih terbesar di dunia.
Guna mewujudkan sektor perunggasan yang kuat di dalam negeri memang tidak
mudah. Apalagi banyak ditemui berbagai kendala. Seperti pertumbuhan ekonomi yang
relatif masih rendah, sektor riil yang belum tumbuh secara optimal, industri perunggasan
yang masih terfragmentasi, sarana produksi peternakan yang masih banyak impor seperti
jagung.
Industri perunggasan juga masih menghadapi permasalahan unggas, yakni belum
bebasnya Avian Influenza. Sedangkan dari sisi permodalan, industri ini masih terkendala
suku bunga perbankan yang masih tinggi.
Meningkatkan usaha di bidang industri perunggasan tidak hanya meningkatkan
kehidupan ekonomi. Sektor ini diharapkan mendorong peningkatan konsumsi protein
hewani. Konsumi daging dan telur Indonesia baru mencapai 4,5 kilogram per kapita per
tahun. Demikian pula dengan konsumsi telur, baru 80 kilogram per kapita per tahun.
Jumlah itu kalah jauh dengan negara Malaysia di mana setiap tahunnya bisa menkonsumsi
daging sebesar 38,5 kilogram per kapita dan telur sebanyak 311 kilogram per kapita per
tahun.
REFERENSI
M. Suyanto. 2007. Revolusi Strategis: Mengubah Proses Bisnis Untuk Meledakkan
Perusahaan. Yogyakarta: Andi.
http://www.radarjogja.co.id
http://www.tempointeraktif.com
Download