BAB I PENDAHULUAN

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya
conceptio antara sel telur dan sel kelamin laki-laki sampai menjadi tua, ia akan
mengalami perkembangan( Gunarsa, 2004). Perkembangan merupakan merupakan
suatu proses yang kompleks melingkupi perubahan secara fisikal, presepsi,
intelektual, bahasa, emosi, sosial dan moral seorang individu. Namun pada proses
perkembangannya manusia sering menemui masalah.
Manusia dalam hidupnya tidak pernah lepas dari masalah terutama pada
proses perkembangan awal atau masa kehamilan . Jika hal tersebut dirasakan
menekan, mengganggu dan mengancam maka keadaan ini dapat disebut stres pada
masa kehamilan . Stres merupakan sebuah terminologi yang sangat populer dalam
percakapan sehari-hari.Banyak orang menggunakan istilah stress dalam menunjukkan
suatu tekanan dan tuntutan yang dialaminya.
Dalam kamus psikologi (Chaplin, 2002) stres merupakan suatu keadaan
tertekan baik secara fisik maupun psikologis. Stres bersumber dari frustasi dan
konflik yang dialami individu yang dapat berasal dari beberapa bidang kehidupan
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
manusia. Konflik antara dua atau lebih kebutuhan atau keinginan yang ingin dicapai,
yang terjadi secara berbenturan juga bisa menjadi penyebab timbulnya stres.
Ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan oleh seseorang, maka banyak pula
kemungkinan-kemungkinan yang dapat menyebabkan stres. Penelitian modern
tentang stres dimulai pada tahun 1956 saat seorang dokter Canada yang bernama
Selye (1907-1982) mempublikasikan The Stress of Life. Selye adalah ilmuwan
pertama yang berusaha menjelaskan cara stressor eksternal “menyusup” dan membuat
sakit. Stresor lingkungan seperti panas, dingin, kebisingan, rasa sakit, dan bahaya.
Menurut Selye, mengganggu keseimbangan tubuh kemudian menggerakkan sumbersumber dayanya untuk melawan stresor-stresor tersebut mengembalikan
fungsi tubuh keadaan normal (Carol Wade dan Carol Tavris, 2007) .
Menjadi ibu adalah impian para perempuan. Kehamilan adalah proses alam
yang paling dinantikan semua pihak dan kelahiran bayi merupakan anugeraha yang
terindah dalam kehidupan keluarga. Hampir semua perempuan, diseluruh pelosok
dunia mendambakan dirinya menjadi seorang ibu yang baik, mengalami kehamilan,
dan melahirkan anak-anak yang membanggakan.
Namun, kenyataannya banyak ibu yang menderita selama masa hamilnya.
Mereka dihinggapi rasa cemas takut ditinggal suami karena tubuh mereka tidak lagi
langsing, sering mabuk (muntah) dan tidak bisa mengendalikan diri, mengalami
dilemma dalam antara ia tetap bekerja atau menjadi ubu rumah tangga, dan sindrom
lainnya selama masa kehamilan.
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Stres pada masa kehamilan dapat mempengaruhi bayi yang dikandungnya,
seperti dikatakan Luke et al (dalam Papalia, 2008) bahwa kondisi kerja yang penuh
stres, kelelahan dalam berkerja, dan jam kerja yang terlalu panjang dapat
menyebabkan resiko kelahiran prematur.
Kecemasan ini akan muncul pada Trimester pertama (0-12 minggu) kemudian
akan berkurang pada Trimester II (12-28 minggu), dan pada Trimester III (28-40
minggu) kecemasan ibu akan muncul lagi .
Selama seorang wanita menjalani kehamilan, fisik dan jiwanya haruslah
dalam kondisi yang optimal agar janin yang dikandungnya pun tumbuh dan
berkembang secara sehat. Kondisi positif dan negatif pada ibu akan berpengaruh
secara langsung pada janin yang dikandungnya. Misalnya saja calon ibu yang
mengalami stress menyebabkan kegiatan janin dan denyut jantung janin meningkat.
Menurut Santrock (2002), ketika wanita hamil mengalami ketakutan,
kecemasan dan emosi lain yang mendalam, terjadilah perubahan psikologis antara
lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon
adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke
daerah kendungan dan dapat membuat janin kekurangan udara atau oksigen dan hal
ini tentu saja akan membahayakan kelangsungan hidup janin. Shella (2006)
menyatakan bahwa stres selama masa kehamilan akan menyebabkan kelahiran
prematur.
3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Stres dapat dialami oleh setiap orang termasuk ibu hamil. Pada masa
kehamilan dapat terjadi banyak hal yang dapat menimbulkan stres yang disebut stres
pada masa kehamilan. Stres pada masa kehamilan menjadi salah satu penyebab bayi
lahir prematur jika terjadi selama masa kehamilan, diluar faktor lainnya seperti
mengkonsumsi alkohol, merokok, faktor medis penghambat kehamilan dan faktor
medis yang dikaitkan dengan kehamilan.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang ingin dicari jawabannya melalui penelitian ini adalah :
Apakah terdapat perbedaan stres pada masa kehamilan antara ibu yang melahirkan
bayi prematur dengan ibu yang melahirkan normal.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
Ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan stres pada masa kehamilan antara ibu
yang melahirkan bayi prematur dengan ibu yang melahirkan bayi normal.
1.4 Manfaat dan Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
Segi Praktis
a. Bagi ibu hamil dan para wanita yang akan menjadi ibu, hasil penelitian ini di
harapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk menambah pengetahuan
mengenai stres pada masa kehamilan dan dampaknya, sehingga proses kehamilan
dapat berjalan dengan lancar.
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Bagi keluarga dan lingkungan sekitar, hasil penelitian di harapkan dapat menjadi
masukan untuk menambah pengetahuan bagaimana cara memperlakukan ibu yang
sedang mengandung agar tetap merasa nyaman dan tidak mengalami stres
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download