1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi nanopartikel magnetik saat ini telah banyak dikembangkan karena memiliki sifat superparamagnetik. Nanopartikel magnetik memiliki kelebihan dimana sifat kemagnetannya dapat diubah-ubah melalui modifikasi permukaan partikel, pengontrolan ukuran butir partikel, dan dapat mengetahui interaksi momen antar partikel. Nanopartikel magnetik dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang seperti biomedis, biosensor, dan diagnosa medis. Dalam bidang teknologi, spesifik penggunaan nanopartikel magnetik untuk perangkat elektronik seperti pada media penyimpanan data, chip memori komputer dan bidang biomedis sebagai aplikasi pengobatan hipetermia (Kim dkk, 2010). Nanopartikel magnetik yang saat ini banyak diteliti adalah nanopartikel ferrite. Hal ini disebabkan nanopartikel ferrite memiliki keunggulan dibandingkan dengan bahan lainnya. Keunggulan nanopartikel ferrite antara lain mudah termagnetisasi, memiliki koersifitas rendah, serta energi anisotropinya yang rendah. Nanopartikel ferrite berperan penting dalam bidang bioteknologi dan biomedis. Nanopartikel ferrite telah digunakan sebagai drug delivery, sensor biomolekuler, separasi biomolekul dan purifikasi. Nanopartikel ferrite juga digunakan untuk pencitraan secara in vivo dan terapi hipertermia. Kontrol terhadap komposisi partikel dan fungsionalisasi permukaan sangat penting untuk dipahami agar teknologi nanopartikel ferrite dapat diaplikasikan (Nakhjavan, 2011). Jenis nanopartikel magnetik saat ini yang banyak menarik perhatian peneliti adalah zinc ferrite (ZnFe2O4). Hal ini disebabkan ZnFe2O4 memiliki sifat soft- magnetic dan memiliki struktur spinel normal dengan ion Zn2+ menempati bagian tetrahedral dan ion Fe3+ menempati bagian oktahedral (Tung dkk, 2002). ZnFe2O4 yang berukuran bulk pada suhu 10 oK menunjukkan 1 sifat antiferomegnetik. 2 ZnFe2O4 yang berukuran bulk akan bersifat paramagnetik pada suhu yang lebih tinggi. ZnFe2O4 yang berukuran nano memiliki sifat superparamagnetik. Sifat superparamagnetik merupakan sifat material nanopartikel magnetik yang memiliki magnetisasi sangat tinggi saat diberikan medan magnetik luar, namun ketika tidak ada medan magnet luar maka nilai magnetisasi rata-ratanya menjadi nol. Nanopartikel ZnFe2O4 berpotensi untuk diaplikasikan dalam bidang medis berdasarkan sifat-sifat yang dimilikinya, diantaranya dapat digunakan sebagai radiosensitizers dalam terapi kanker, serta mampu dipisahkan dari lingkungan sel kanker dengan menggunakan medan magnet luar setelah radiotherapy (Meidanchi dan Akavan, 2014). Proses fabrikasi dilakukan untuk mengontrol ukuran butir partikel dengan sintesis nanopartikel melalui metode kopresipitasi. Metode kopresipitasi dipilih karena prosedurnya yang relatif sederhana dan menghasilkan distribusi ukuran butir yang relatif kecil. Selain itu metode ini juga dapat dilakukan dalam kondisi suhu ruang (Lu dkk, 2007). Nanopartikel ZnFe2O4 memiliki beberapa kekurangan diantaranya mudah teroksidasi dan mudah teraglomerasi, sehingga perlu dilakukan modifikasi untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan enkapsulsi. Enkapsulasi nanopartikel magnetik dapat menggunakan molekul inorganic/organic, silika dan polimer. Salah satu bahan yang digunakan sebagai modifikasi adalah silika. Silika merupakan bahan enkapsulasi yang paling sering digunakan karena sifat biokompatibilitasnya (Umut, 2013). Coskun dan Kormaz (2014) menyatakan bahwa pengaruh ZnFe2O4 yang dienkapsulasi dengan silika dapat mengurangi aglomerasi, tetapi memiliki kekurangan sebab menggunakan bahan TEOS (tetraethoxysilane) yang bersifat racun, tidak ramah lingkungan dan harganya mahal. Dalam penelitan ini nanopartikel ZnFe2O4 menggunakan perkusor silika yang berbeda yaitu Na2SiO3 (sodium silicate sollution). Prekusor ini memiliki kelebihan diantaranya tidak bersifat racun, ramah lingkungan dan harganya ekonomis. Untuk melihat apakah terjadi ikatan antara Na2SiO3 dan ZnFe2O4 maka peneliti tertarik 3 untuk mengkaji ikatan antara kedua unsur senyawa tersebut dengan cara menganalisa gugus fungsinya. 1.2 Rumusan Masalah Adapun masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara melakukan sintesis nanopartikel ZnFe2O4 yang dienkapsulasi dengan silika? 2. Bagaimana mekanisme ikatan dan gugus fungsi nanopartikel ZnFe2O4 yang dienkapsulasi silika? 1.3 Batasan Penelitian Penelitian ini akan dibatasi hanya pada pelapisan nanopartikel ZnFe2O4 dan analisis gugus fungsi pada pengaruh variasi konsentrasi silika 5%, 10%, 15%, 20%, 30% dan 50%. Ukuran butir, struktur kristal, gugus fungsi dan morfologi menggunakan uji XRD, TEM dan FTIR. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan nanopartikel ZnFe2O4 yang dienkapsulasi dengan silika. 2. Menganalisa ikatan dan gugus fungsi nanopartikel ZnFe2O4 yang dienkapsulasi dengan silika. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini adalah: 1. Dapat digunakan dalam berbagai aplikasi biomedis, teknologi, dan ilmu pengetahuan. 2. Dapat dipakai sebagai acuan dalam penelitian selanjutnya maupun dalam pengembangan aplikasinya. 1.6 Sistematika Penelitian Penulisan tesis dilakukan setelah pengolahan data dan hasil dari penelitian ini diketahui sehingga dalam tulisan dapat dijabarkan segala hal yang terjadi dalam penelitian baik itu proses dan hasil maupun kesimpulan dari tujuan penelitian ini. 4 Tesis akan ditulis dalam enam bab, yaitu: pendahuluan, tinjauan pustaka, dasar teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran; ditambahkan dengan daftar pustaksa dan lampiran. Bab I merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dilakukan dalam penelitian mengenai enkapsulasi nanopartikel ZnFe2O4 dengan menggunakan silika, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan tesis. Bab II berisi tinjauan pustaka yang menjelaskan tentang penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan kopresipitasi nanopartikel ZnFe2O4 dan setelah dienkapsulasi dengan silika. Bab III berisi dasar teori yang berkaitan dengan metode kopresipitasi nanopartikel ZnFe2O4 setelah dienkapsulasi dengan silika dan karakterisasi material. Bab IV menjelaskan metode penelitian yang mencakup alat dan bahan yang digunakan dalam preparasi ZnFe2O4, langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian, serta teknik pengolahan data yang digunakan. Bab V berisi tentang hasil yang diperoleh dari setiap kegiatan penelitian berikut pembahasannya. Bab VI merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran bagi penelitian lain berikutnya. Daftar pustaka berisi tentang seluruh pustaka yang diacu dalam penelitian ini, sedangkan lampiran berisi data-data yang diperoleh dalam penelitian, teknis analisa data dan dokumentasi penelitian.