MTU Mempermudah Akses Sertifikasi Bagi Tenaga Konstruksi di Daerah Direktorat Jenderal Bina Konstruksi (DJBK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyerahkan satu Mobile Training Unit (MTU) kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Penyerahan dilakukan oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Yusid Toyib kepada Gubernur Sumatera Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Mukti Sulaiman di Palembang, Selasa (8/3). Yusid Toyib mengatakan, sejak Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berlaku tahun ini, keberadaan tenaga kerja konstruksi bersertifikat menjadi sangat penting. Untuk itu Kementerian PUPR berinisiatif menyerahkan MTU dengan harapan adanya percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi di daerah. Karena MTU akan terus bergerak (mobile) untuk memberikan kemudahan pelayanan pelatihan dan sertifikasi kepada tenaga konstruksi. “Dengan diserahkannya MTU ini, segera tim turun ke lapangan, jelajahi desa/kelurahan, kecamatan, di seluruh provinsi Sumatera Selatan,” ujarnya. Yusid pun meyakini akan ada banyak sekali tenaga kerja konstruksi di Sumatera Selatan yang tersertifikasi. “Harapan kami jangan sampai tenaga kerja konstruksi di Indonesia, khususnya di Sumatera Selatan, tidak dapat bersaing dan hanya menjadi penonton di rumah sendiri,” tuturnya. Dalam hal ini, DJBK juga akan membagikan masing-masing satu MTU kepada setiap provinsi di seluruh Indonesia. Dalam acara tersebut juga berlangsung penandatanganan dokumen kerjasama antara DJBK Kementerian PUPR dengan Universitas Sriwijaya Palembang. Terkait dengan penandatanganan dokumen kerjasama antara DJBK PUPR dengan Universitas Sriwijaya, disepakati sejumlah poin kerjasama. Poin-poin kerjasama yang disepakati meliputi pembuatan skema sertifikasi tenaga kerja konstruksi untuk Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dan Politeknik. Skema sertifikasi tersebut, mempertemukan antara persyaratan kebutuhan industri dengan pasar tenaga kerja. Dalam kerjasama dengan Universitas Sriwijaya, DJBK Kementerian PUPR berperan sebagai jembatan untuk memudahkan industri konstruksi mendapatkan tenaga kerja berkualitas. DJBK juga membantu institusi pendidikan untuk dapat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempunyai kompetensi sesuai kebutuhan industri. page 1 / 2 Untuk mendukung peran tersebut, terdapat beberapa hal yang akan secara konsisten dilakukan oleh DJBK Kementerian PUPR yaitu memperbanyak jumlah instruktur dan asesor dari praktisi dan perguruan tinggi, distance training dan dukungan subsidi sertifikasi ahli muda bagi yang konsisten bekerja di bidang konstruksi. Kemudian pinjam pakai alat/sarana prasarana pelatihan/uji sertifikasi, harmonisasi sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) serta fasilitasi dukungan seminar/penyebarluasan penemuan-penemuan baru bidang konstruksi dari perguruan tinggi yang aplikatif di lapangan. “Kerjasama yang dilakukan oleh DJBK Kementerian PUPR tidak akan berhenti sampai disini. Kita terus membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak. Baik institusi pendidikan, badan usaha konstruksi maupun pemerintah daerah,” kata Yusid. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Mukti Sulaiman mewakili Gubernur Sumatera Selatan pun mengapresiasi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi karena telah menyerahkan MTU. Menurutnya, MTU akan meningkatnya jumlah tenaga kerja produktif di wilayah Sumatera Selatan. Selain itu Pemprov juga akan terus memberdayakan masyarakat Sumatera Selatan dalam membangun infrastruktur di wilayahnya sendiri. "Karena luasnya wilayah Sumatera Selatan, kami harap MTU ini nanti bisa ditambah lagi, agar masyarakat yang kami berdayakan pun lebih banyak lagi", ujarnya. Berdasarkan rencana strategis DJBK periode 2015-2019, diharapkan terdapat 750.000 tenaga kerja konstruksi bersertifikat baru. Jumlah ini meningkat 11 kali lipat dibandingkan dengan target 2010-2014, yang hanya mencanangkan 70.000 tenaga kerja bersertifikat. “Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, diharapkan, peningkatan jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat berlangsung secara signifikan,” katanya. Sebelumnya, kerjasama dalam meningkatkan tenaga kerja konstruksi bersertifikat sudah dijalin oleh DJBK PUPR dengan berbagai pihak, mulai dari kementerian terkait, badan usaha swasta dan lembaga perguruan tinggi. DJBK telah bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan dalam hal penyelarasan kebutuhan industri dan kurikulum di institusi pendidikan. Selain itu, DJBK bekerjasama dengan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk dan Politeknik Negeri Banjarmasin dalam penyelenggaraan uji kompetensi dan juga menjalin kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya. Salah satunya PT Wijaya Karya dalam proses sertifikasi tenaga kerja konstruksi. page 2 / 2 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)