ANASTESI LOKAL DAN ANASTESI UMUM : Karya Tulis Ilmiah : http

advertisement
This page was exported from Karya Tulis Ilmiah [ http://karyatulisilmiah.com ]
Export date: Tue Jul 18 13:14:16 2017 / +0000 GMT
ANASTESI LOKAL DAN ANASTESI UMUM
LINK DOWNLOAD [28.46 KB]
ANASTESI LOKAL DAN ANASTESI UMUM
A. Definisi
Anastesi adalah usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dengan
penggunaan obat dalam prosedur pembedahan telah dilakukan sejak jaman kuno, termasuk dengan pemberian
ethanol dan opium (opiate) secara oral.Pembuktian ilmiah pertama dari penggunaan obat anestesi untuk
pembedahan dilakukan oleh William Morton di Boston pada tahun 1846 dengan menggunakan diethyl
eter.Sedangkan istilah anestesi dikemukakan pertama kali oleh O.W. Holmes yang artinya tidak ada rasa
sakit.Anestesi yang dilakukan dahulu oleh orang Mesir menggunakan narkotik, orang Cina menggunakan
cannabis Indica, dan pemukulan kepala dengan tongkat kayu untuk menghilangkan kesadaran.
Anestesi dibagi menjadi dua kelompok yaitu : (1) anestesi umum dan (2) anestesi lokal. Berikut ini akan
dijelaskan mengenai anestesi umum dan anestesi lokal.
1. Anastesi Umum
Anestesi umum adalah hilang rasa sakit disertai hilangnya kesadaran. Anestesi digunakan pada pembedahan
dengan maksud mencapai keadaan pingsan , merintangi rangsangan nyeri (analgesia), memblokir reaksi refleks
terhadap manipulasi pembedahan serta menimbulkan pelemasan otot (relaksasi). Anestesi umum yang kini
tersedia tidak dapat memenuhi tujuan ini secara keseluruhan, maka pada anestesi untuk pembedahan umumnya
digunakan kombinasi hipnotika, analgetika, dan relaksansia otot.
2. Anastesi Lokal
Menurut istilah, anestesi local (anestesi regional) adalah hilangnya rasa sakit pada bagian tubuh tertentu tanpa
disertai dengan hilangnya kesadaran.Anestesi local merupakan aplikasi atau injeksi obat anestesi pada daerah
spesifik tubuh, kebalikan dari anestesi umum yang meliputi seluruh tubuh dan otak.Local anestesi memblok
secara reversible pada system konduksi saraf pada daerah tertentu sehingga terjadi kehilangan sensasi dan
aktivitas motorik.
Anestetik lokal ialah obat yang menghambat hantaran saraf bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf
dengan kadar cukup. Obat ini bekerja pada tiap bagian susunan saraf.Sebagai contoh, bila anestetik lokal
dikenakan pada korteks motoris, impuls yang dialirkan dari daerah tersebut terhenti, dan bila disuntikkan ke
dalam kulit maka transmisi impuls sensorik dihambat.Pemberian anestetik lokal pada batang saraf
menyebabkan paralisis sensorik dan motorik di daerah yang dipersarafinya.Banyak macam zat yang dapat
mempengaruhi hantaran saraf, tetapi umumnya tidak dapat dipakai karena menyebabkan kerusakan permanen
pada sel saraf.Paralisis saraf oleh anestetik lokal bersifat reversible, tanpa merusak serabut atau sel saraf.
B. Administrasi Obat
Klasifikasi Anastesi Umum :
a. Anestesi Inhalasi
Onset llambat
Tidak menyenangkanuntuk pasien
Menggunakan sungkup(masker)
Gas : nitros oksida (N2O)
Cair: dietileter, halotan,
enfluran, iisofluran &
metoksiifluran
Metabolisme di hati
Eksresi di paru-paru
Potensi anestesi inhalasi
MAC 50%; semakinkecil MAC, semakin poten
MAC lebih tinggi pada orang dewasa : bayi
MAC menurun jika diberikan bersama obatdepresan napas
ES : muntah, depresi pusat napas (hati-hatipemberian bersama analgetik opioid)
Menurunkan kontraksi jantung (efek palingringan
nitros oksida, paling berat halotan)
Gangguan fungsi hati (tu halotan)
Toksik ke ginjal (metoksifluran > enfluran)
Hipertermi maligna (halotan tu dengankombinasi suksinilkolin)
Anemia megaloblastik (nitros oksida)
b. Anestesi Intravena
Onset llebih cepat
Lebih menyenangkanuntuk pasien
Diberikan intravena
terapipendinginan + dantrolen
Golongan barbiturate (tiopental), ketamin,fentanil, etomidat,propofol & benzodiazepine (diazepam,
midazolam).
Onset ditentukan oleh perfusi
– Propofol & etomidat
– Benzodiazepin
detik
menit
Durasi ditentukan kecepatan redistribusi
Tidak memiliki efek relaksasi otot &analgetik (kecuali ketamin)
ES :
– Ketamin _ mimpi buruk (dikurangi diberikan bersama
benzodiazepin dosis rendah), amnesia, analgetik,
– Tiopental _ depresi napas, menurunkan ambang nyeri
– Diazepam _ depresi napas (KI: PPOM)
– Midazolam _ depresi KV, amnesia
– Etomidat _ nyeri lokal daerah injeksi, mual, muntah, HT,
laringospasme, aritmia
– Propofol _ depresi napas & KV (KI: obstetri _ keamanan janin?)
– Opioid _ depresi napas, mual, muntah, hipotensi pada pemberian
cepat, kekakuan otot napas (diperlukan pelemas otot sebelum
pembedahan)
c. Anastesi Gas
1. Potensi ringan
2. Sukar larut dalam darah
3. N2O
Gas tdk berwarna, tdk berbau, lbh brt dp udara, dikombinasi dg O2
Potensi anestetik lemah, induksi cepat
efek analgesik baik (N2O 20%)
penggunaan lama : mual, muntah, lambat bangun.
Yang termasuk dalam golongan ini adalh siklopropan.
Anestesi gas yang kuat, berbau spesifik, tidak berwarna
Lebih berat daripada udara dan disimpan dalam bentuk cairan bertekanan tinggi.
Mudah terbakar dan meledak oleh karena itu, anestesi gas hanya digunakan pada closed methode.
Cara Pemberian Anestesi Umum
Anestesi inhalasi: halotan, enfluran, isofluran, sevofluran, desflurane, dan methoxyflurane merupakan cairan
yang mudah menguap. Obat-obat ini diberikan sebagai uap melalui saluran napas.
Cara pemberian anestesi inhalasi:
Open drop method: zat anestesi diteteskan pada kapas yang diletakkan di depan hidung penderita sehingga
kadar zat anestesi yang dihisap tidak diketahui dan pemakaiannya boros karena zat anestesi menguap ke udara
terbuka.
Semiopen drop method: cara ini hampir sama dengan open drop, hanya untuk mengurangi terbuangnya zat
anestesi maka digunakan masker.
Semiclosed method: udara yang dihisap diberikan bersamaan oksigen yang dapat ditentukan kadarnya.
Keuntungan cara ini adalah dalamnya anestesi dapat diatur dengan memberikan zat anestesi dalam kadar
tertentu dan hipoksia dapat dihindari dengan pemberian O2.
Closed method: hamper sama seperti semiclosed, hanya udara ekspirasi dialirkan melalui NaOH yang dapat
mengikat CO2, sehingga udara yang mengandung anestesi dapat digunakan lagi. Cara ini lebih hemat, aman,
dan lebih mudah, tetapi harga alatnya cukup mahal.
Jenis-jenis anestesi inhalasi generasi pertama seperti ether, cyclopropane, dan chloroform sudah tidak
digunakan lagi di negara-negara maju karena sifatnya yang mudah terbakar (misalnya ether dan cyclopropane)
dan toksisitasnya terhadap organ (chloroform).
2. Anestesi Intravena. Beberapa obat digunakan secara intravena ( baik sendiri atau dikombinasikan dengan
obat lain) untuk menimbulkan anestesi, atau sebagai komponen anestesi berimbang (balanced anesthesia), atau
untuk menenangkan pasien di unit rawat darurat yang memerlukan bantuan napas buatan untuk jangka
panjang. Untuk anestesi intravena total biasanya menggunakan propofol.
Klasifikasi Anastesi Lokal :
a. Anestesi infiltrasi
Larutan anestesi didepositkan di dekat serabut terminal dari saraf dan akan terifiltrasi di sepanjang jaringan
untuk mencapai serabut saraf dan menimbulkan efek anestesi dari daerah terlokalisir yang disuplai oleh saraf
tersebut.
b. Anestesi regional (Fisher)
Larutan anestesi yang didepositkan di dekat batang saraf akan melalui pemblokiran semua impuls,
menimbulkan anestesi pada daerah yang disuplai oleh saraf tersebut. Anestesi ini dikenal sebagai ‘anestesi
regional' ‘atau anestesi blok'.
Mekanisme Kerja (Anastesi Lokal)
Bekerja langsung pada sel saraf & menghambatkemampuan sel saraf mentransmisikan impulsmelalui
aksonnya.Target anestetika lokal adalah saluran Na+ yangada pada semua neuron. Saluran Na+bertanggung
jawab menimbulkan potensial aksisepanjang akson dan membawa pesan daribadan sel ke terminal saraf
.Anestetika lokal berikatan secara selektif padasel. Na+, sehingga mencegah terbukanya sel.
C. Farmakokinetik dan Farmakodinamik
Farmakokinetik Anastesi Umum
Dalamnya anestesi ditentukan oleh konsentrasi anestesi di dalam susunan saraf pusat.Kecepatan pada
konsentrasi otak yang efektif (kecepatan induksi anestesi) bergantung pada banyaknya farmakokinetik yang
mempengaruhi ambilan dan penyebaran anestesi. Faktor tersebut menentukan perbedaan kecepatan transfer
anestesi inhalasi dari paru ke dalam darah serta dari darah ke otak dan jaringan lainnya. Faktor-faktor tersebut
juga turut mempengaruhi masa pemulihan anestesi setelah anestesi dihentikan.
Dipengaruhi / tek parsial zat anestetik dlm otak. Faktor penentu tekanan parsial :
1. Tekanan parsial anestetik gas yang diinspirasi
Untuk mempercepat induksi : kadar gas yang diinspirasi harus lebih tinggi daripada tekanan parsial yang
diharapkan di jaringan
Setelah tercapai, diturunkan untuk pertahankan anestesi
2. Ventilasi paru
Hiperventilasi dapat percepat masuknya gas anestetik ke sirkulasi & jaringan.
Zat larut dalam darah : halothan
3. Pemindahan gas anestetik dr alveoli ke aliran drh
Membran alveoli mudah dilewati gas anestetik secara difusi dari alveoli ke aliran darah
4. Pemindahan gas anestetik dari aliran dareh ke sel jaringan tubuh
Jaringan yang mempunyai aliran darah cepat, keseimbangan tekanan parsial lebih mudah tercapai sehingga
anestetik gas lebih mudah berpindah.
Farmakodinamik Anastesi Umum
Anestesi inhalasi bekerja secara spontan menekan dan membangkitkan aktivitas neuron berbagai area di dalam
otak.Untuk mendapatkan reaksi yangsecepat-cepatnya, obat ini pada permulaan harus diberikan dalam dosis
tinggi.
Senyawa intravena ini umumnya digunakan untuk induksi anestesi.Kecepatan pemulihan pada sebagian besar
senyawa intravena juga sangat cepat.
Farmakokinetik Anastesi Lokal
Struktur obat anestetika lokal mempunyai efeklangsung pada efek terapeutiknya.Semuanyamempunyai gugus
hidrofobik (gugus aromatik)yang berhubungan melalui rantai alkil ke gugusyang relatif hidrofilik (amina
tertier).
Kecepatan onset anestetika lokal ditentukan oleh:
- kadar obat dan potensinya
- jumlah pengikatan obat oleh protein danpengikatan obat ke jaringan lokal
- kecepatan metabolisme
- perfusi jaringan tempat penyuntikan obat.
Pemberian vasokonstriktor (epinefrin) +
anestetika lokal dapat menurunkan alirandarah lokal dan mengurangi absorpsi sistemik.Vasokonstriktor tidak
boleh digunakan padadaerah dengan sirkulasi kolateral yang sedikitdan pada jari tangan atau kaki dan
penis.Golongan ester (prokain, tetrakain) dihidrolisiscepat menjadi produk yang tidak aktif olehkolinesterase
plasma dan esterase hati.Bupivakain terikat secara ekstensif pada proteinplasma.
Farmakodinamik Anastesi Lokal
Onset, intensitas, dan durasi blokade sarafditentukan oleh ukuran dan lokasi anatomissaraf.Saluran Na+
penting pada sel otot yang bias dieksitasi seperti jantung. Efeknya terhadapsaluran Na+ jantung adalah dasar
terap anestetika lokal dalam terapi aritmia tertentu (biasanya yang dipakai lidokain).Anestetika lokal umumnya
kurang efektif padajaringan yang terinfeksi dibanding jaringannormal, karena biasanya infeksimengakibatkan
asidosis metabolik lokal, danmenurunkan pH.
D. Toksisitas
Reaksi alergi lebih sering terjadi pada anestetik local golongan ester, sedangkan pada golongan amida jarang.
Efek toksik yang paling penting dari anestetik local tampak pada SSP. Efek toksik ini dapat berupa
peningkatan suasana perasaan yang diinduki oleh kokain, dan suatu efek perangsangan SSP yang bervariasi
mulai dari yang ringan (pusing dan gelisah) sampai berat (nitagmus dan kejang tonikklonik) yang diinduksi
oleh kebanyakan anastetik local. Kejang berat dapat disertai koma dengan depresi pernapasan dan
kardiovaskuler dapat mengalami blikade jantung dan gangguan lain dari fungsi elektrisitas jantung pada kadar
anastetik local plasma yang yang tinggi.
Bupivacain telah dilaporkan mempunyai toksisitas yang lebih besar pada kardiovaskuler daripada anestetik
local kerja-singkat jika tanpa disengaja diberikan secara intravena.
Metabolism prilokain menghasilkan suatu senyawa yang dapat menyebabkan
methemoglobinemia.Metabolisme anestetik local golongan ester menyebabkan pembentukan antibody pada
beberapa pasien.Alergi terhadap obat-obat ini dapat dihindari dengan menggunakan obat anestetik local
golongan maida yang jarang menyebabkan alergi.Toksisitas berat dapat diobati dengan baik dengan terapi
simtomatis.Kejang lebih sering diobati dengan sedative hipnotik kerja singkat, seperti thiopental atau
diazepam.Kadang-kadang oleh penghambat neuromuscular dapat diindikasikan untuk mengontrol aktivitas
kejang.
E. Aplikasi di bidang Kedokteran Gigi
Penggunaan Klinik
Lidokain memiliki indeks terapi yang luas dari penggunaan klinik sebagai anestesi lokal ; ini digunakan pada
sebahagian besar aplikasi ketika diperlukan anestesi lokal dari durasi tingkat menengah. Lidocain sering
digunakan sebagai agen antiarrhytmia.
Anestesi Lokal di Kedokteran Gigi
1.Ester
2. Amida
3. Hidroksi
berikut ini aplikasi dari teknik infiltrasi anastesi local :
1. Suntikan submukosa
Istilah ini diterapkan bila larutan didepositkan tepat di balik membrane mukosa. Walaupun cenderung tidak
menimbulkan anestesi pada pulpa gigi, suntikan ini sering digunakan baik untuk menganestesi saraf bukal
panjang sebelum pencabutan molar bawah atau operasi jaringan lunak.
2. Suntikan supraperiosteal
Dengan cara ini, anestesi pulpa gigi dapat diperoleh dengan penyuntikan di sepanjang apeks gigi. Suntikan ini
merupakan suntikan yang paling sering digunakan dan sering disebut sebagai suntikan infiltrasi.
3. Suntikan subperiosteal
Tekhnik ini, larutan anestesi didepositkan antara periosteum dan bidang kortikal. Tekhnik ini digunakan
apabila tidak ada alternative lain karena akan terasa sangat sakit. Tekhnik ini biasa digunakan pada palatum
dan bermanfaat bila suntikan supraperiosteal gagal untuk memberikan efek anestesi walaupun biasanya pada
situasi ini lebih sering digunakan suntikan intraligamen.
4. Suntikan intraoseous
Suntikan ini larutan didepositkan pada tulang medularis. Setelah suntikan supraperiosteal diberikan dengan
cara biasa, dibuat insisi kecil melalui mukoperiosteum pada daerah suntikan yang sudah ditentukan untuk
mendapat jalan masuk bur dan reamer kecil pada perawatan endodontic. Dewasa ini, tekhnik suntikan ini
sudah sangat jarang digunakan.
5. Suntikan intraseptal
Merupakan modifikasi dari tekhnik intraoseous yang kadang-kadang digunakan bila anestesi yang menyeluruh
sulit diperoleh atau bila dipasang gigi geligi tiruan imediat serta bila tekhnik supraperiosteal tidak mungkin
digunakan. Tekhnik ini hanya dapat digunakan setelah diperoleh anestesi superficial.
6. Suntikan intraligamen atau ligament periodontal
Jarum diinsersikan pada sulkus gingival dengen bevel mengarah menjauhi gigi. Jarum kemudian didorong ke
membrane periodontal bersudut 30° terhadap sumbu panjang gigi.Jarum ditahan dengan jari untuk mencegah
pembengkokan dan didorong ke penetrasi maksimal sehingga terletak antara akar-akar gigi dan tulang
interkrestal.
Anestesi regional (Fisher) :Walaupun tekhnik ini dapat digunakan pada rahang atas, tekhnik tersebut
mempunyai manfaat khusus dalam kedokteran gigi yaitu untuk menganestesi mandibula. Penggunaan tekhnik
infiltrasi pada mandibula umumnya tidak dapat dipertanggungjawabkan karena densitas bidang kortikal luar
dari tulang. Dengan mendepositkan larutan anestesi di ruang pterigomandibular di dekat foramen mandibula
anestesi regional pada seluruh distribusi saraf gigi inferior pada sisi tersebut akan dapat diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Ebong.Makalah Anestesi Lokal Maksila. 6 Mei
2009.http://www.myspace.com/restiebongschizoprenz/blog/487522508. (24 Maret 2011).
Sunaryo. Kokain dan Anestetik Lokal Sintetik.Dalam : ed. Ganiswarna SG. Farmakologi dan Terapi. Jakarta:
Gaya Baru, 1995: 234-47.
Gunawan, Sulistia Gan. 2009. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Staf pengajar departemen farmakologi fakultas kedokteran universitas sriwijaya.2009.Kumpulan Kuliah
Farmakologi edisi 2.Jakarta : EGC
http://www.doktergigionline.com/2011/05/lidokain.html
http://yukiicettea.blogspot.com/2009/09/introduction-local-anaesthesia-in.html
http://email-dentin.blogspot.com/2011/02/anestesi-lokal-dalam-kedokteran-gigi.html
http://farmakologi.files.wordpress.com/2009/09/anestesi-lokal.pdf diakses pukul 23.11 pada 29 April 2012
melalui Mozila firefox
http://www.scribd.com/doc/83931191/Anestesi-Umum-Materi-Obat-Neuromuskulardiakses pukul 21.34 pada
28 April 2012 melalui mozila firefox.
Post date: 2016-06-09 23:21:01
Post date GMT: 2016-06-09 23:21:01
Post modified date: 2016-06-09 23:21:01
Post modified date GMT: 2016-06-09 23:21:01
Powered by [ Universal Post Manager ] plugin. MS Word saving format developed by gVectors Team www.gVectors.com
Download