BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai salah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sebagai salah satu negara yang berkembang, Indonesia mempunyai
kewajiban dalam menyelenggarakan berbagai macam tugas yang berguna bagi
masyarakat. Yaitu tugas negara untuk membangun negeri tercinta kita ini
tentunya dengan sumber penerimaan negara. Salah satu sumber dari
penerimaan negara yaitu pajak. Seperti kita ketahui pemungutan pajak sudah
ada sejak dari adanya upeti wajib kepada penguasa berupa hasil tanam pada
masa kerajaan, masa penjajahan hingga sekarang. Pemungutan pajak yang
semula berdasarkan aturan penguasa atau raja tanpa melibatkan pembayar
pajak melalui aturan yang dibuat antara penyelenggara pemerintah dengan
rakyat melalui perwakilannya.
Salah satu sektor pajak yang besar yang diperoleh negara adalah pajak
penghasilan. Menurut Resmi (2009) pajak penghasilan merupakan pajak yang
dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam suatu tahun pajak. Dalam hal ini yang merupakan subjek
pajak yaitu perorangan, perusahaan, atau badan hukum lainnya. Kita ketahui
bahwa saat ini banyak perusahaan yang bermunculan. Artinya hubungan yang
dijalin oleh perusahaan semakin meluas, termasuk hubungan dengan
pemerintah.
1
2
Hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan pemerintah ini
merupakan pemicu terjadinya konflik. Dalam sebuah hubungan agensi ada hak
dan kewajiban yang harus dipenuhi dan dapat diterima oleh kedua belah
pihak. Permasalahan agensi akan muncul apabila salah satu pihak tidak
memenuhi hak dan kewajiban sebagaimana mestinya. Dalam konteks ini
perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar pajak sesuai dengan
ketentuan
pemerintah,
dengan
menggunakan
laba
sebagai
dasar
perhitungannya. Sebaliknya pemerintah mempunyai hak untuk menerima
pembayaran pajak perusahaan itu dan hak yang diterima oleh perusahaan
adalah berupa rasa aman dan pelayanan publik.
Dengan menggunakan laba perusahaan sebagai dasar perhitungan pajak,
maka semakin besar laba yang diperoleh perusahaan maka semakin besar pula
kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. Begitu juga sebaliknya
jika laba perusahaan kecil maka kewajiban untuk membayar pajak kepada
pemerintah juga kecil. Dalam hal ini manajer perusahaan akan berusaha untuk
meminimalkan labanya, agar laba perusahaan lebih rendah dari yang
sesungguhnya diperoleh perusahaan. Hal ini sangat mudah dilakukan oleh
manajer karena manajer yang menguasai informasi perusahaan daripada
pemerintah. Dan manajer juga mempunyai kesempatan dalam mengatur laba
perusahaan dari periode ke periode yang labanya rendah, agar pajaknya
menjadi lebih rendah.
Motivasi lain untuk menurunkan pembayaran pajak kepada pemerintah
yaitu dengan memanfaatkan perubahan perundang – undangan perpajakan.
3
Perubahan peraturan perundang – undangan ini biasanya berfokus pada aturan
mengenai besar kecilnya batasan pajak yang akan dipungut oleh pemerintah.
Indonesia sudah empat kali melalukan perubahan peraturan
perpajakan.
Perubahan peraturan terakhir pada tahun 2008, dengan mengeluarkan Undang
–Undang No.36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan badan di Indonesia.
Yang semula sebelum tahun 2009 adalah tarif progresif menjadi tarif tunggal.
Dengan tarif 25 % yang mulai berlaku pada tahun 2010.
Salah satu kasus pajak yang dilakukan oleh Grup Bakrie, salah satunya
adalah PT.Kaltim Prima Coal (KPC) yang merupakan salah satu perusahaan
tambang batu bara milik Grup Bakrie selain PT. Bumi Resource Tbk dan
PT.Arutmin Indonesia yang diduga terkait tindak pidana pajak. Dimana KPC
diduga oleh Ditjen Pajak memiliki kurang bayar sebesar Rp. 1,5 Triliun dan
ditemukan adanya indikasi tindak pidana pajak berupa rekayasa penjualan
yang dilakukan KPC untuk meminimalkan pajak. Hal ini yang dapat
menimbulkan praktek manajemen laba yang berhubungan dengan beban pajak
tangguhan dalam merekayasa penjualan untuk meminimalkan pajak yang
dibayarkan kepada pemerintah.
Beban pajak tangguhan merupakan proksi dari insentif pajak yang
digunakan dalam penelitian sebelumnya oleh Christina Ranty Sumomba dan
YB. Sigit Hutomo (2012). Hasil dari penelitian tersebut bahwa perusahaan
manufaktur yang melakukan manajemen laba dipengaruhi oleh insentif pajak
yaitu beban pajak tangguhan dan perencanaan pajak. Beban pajak tangguhan
dan perencanaan pajak berpengaruh positif signifikan terhadap manajmeen
4
laba tahun pada 2008 – 2009. Penelitian ini berbeda dari penelitian
sebelumnya, perbedaannya yaitu periode yang digunakan dalam penelitian ini
pada tahun 2010 – 2011, dan dalam penelitian ini menambahkan proksi
insentif non pajak untuk mendeteksi perilaku manajemen laba akibat
perubahan tarif pajak.
Proksi insentif non pajak yang digunakan dalam penelitian ini pernah
digunakan dalam penelitian Maxson Wijaya dan Dwi Martani (2011). Hasil
dari penelitian ini bahwa insentif non pajak earning pressure berpengaruh
terhadap manajemen laba untuk perusahaan yang memperoleh laba dan
mengalami kerugian. Penelitian ini berbeda dengan penlitian tersebut, yaitu
perbedaannya penelitian yang dilakukan oleh Maxson Wijaya dan Dwi
Martani (2011) periode yang digunakan tahun 2008 dan 2009 serta
pengukuran manajemen laba menggunakan pendekatan Discretionary Accrual
sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan distribusi laba.
Penelitian yang lain yaitu penelitian yang dilakukan oleh Yin dan Cheng
(2004) menguji pengaruh dari insentif pajak dan non pajak terhadap praktek
manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan dalam menanggapi
perubahan tarif pajak di Amerika Serikat. Hasil penelitian Yin dan Cheng
menemukan bahwa manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan yang
memperoleh laba (profit firm) dipengaruhi oleh insentif pajak dan insentif non
pajak. Sedangkan insentif non pajak berpengaruh signifikan terhadap
perusahaan yang mengalami kerugian.
5
Dari hasil penelitian yang bervariasi tentang faktor yang mempengaruhi
manajemen laba akibat perubahan tarif pajak, peneliti tertarik untuk meneliti
kembali faktor yang mempengaruhi manajemen laba akibat perubahan tarif
pajak. Penelitian ini berfokus pada saat diberlakukannya tarif pajak 2010 yaitu
25%, maka penelitian ini diberi judul “ANALISIS PENGARUH INSENTIF
PAJAK DAN INSENTIF NON PAJAK TERHADAP MANAJEMEN LABA
PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2010 - 2011”.
B. Perumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian yang ada didalam latar belakang masalah, maka rumusan
masalah yang akan penulis angkat adalah sebagai berikut :
1. Apakah insentif pajak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba ?
2. Apakah insentif non pajak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba ?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian :
1. Untuk mengkaji pengaruh dari insentif pajak terhadap manajemen laba pada
perusahaan manufaktur.
2. Untuk mengkaji pengaruh dari insentif non pajak terdahap manajemen laba
pada perusahaan manufaktur.
Manfaat Penelitian :
6
1. Secara Teoritis
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terutama
tentang perubahan tarif pajak yang memberikan dampak terhadap perusahaan
melakukan manajemen laba untuk meminimalkan beban pajak dan faktor
insentif pajak serta insentif non pajak yang mempengaruhi praktik manajemen
laba tersebut. Dan bagi peneliti lain sebagai literatur untuk penelitian
selanjutnya.
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman kepada praktisi
bisnis dan dunia usaha mengenai pentingnya perubahan tarif pajak badan,
terhadap peusahaan dan diharapkan dapat memberi masukan, dalam
pengambilan
keputusan
untuk
perhitungan
pembayaran
pajakny
Download