Mba, Sudah sering saya baca di milis-milis ttg penyakit seperti keponakan mba ini, bb kurang, batuk pilek, flek paru, obat 6 bulan. Menurut yg saya baca, pengobatan 6 bulan itu dilakukan untuk terapi penyakit TBC, jadi tidak ada istilah flek paru dalam dunia kedokteran, mungkin istilah ini dipakai para dokter untuk 'menghaluskan' TBC mengingat penyakit ini masih dianggap penyakit yg tidak 'elit'. Seingat saya sudah sering juga artikel ttg TBC ini bolak-balik di milis ini, intinya bahwa tidak mudah menegakkan diagnosa TBC pada anak, jadi menurut saya mba harus kritis, kalo perlu cari 2nd, 3rd opinion dst, karena kasihan bayi masih 10 bulan sudah dikasih obat-obatan yg belum tentu dia butuhkan tapi sudah pasti punya efek samping buruk. Masalah bb kurang, batuk pilek adalah masalah biasa pada anak, penyebabnya juga bisa macam-macam. Mungkin mba bisa search lagi file milis ttg TBC, batuk pilek, bb kurang dll. Dari sekian tulisan dokter ttg TBC pada anak, ada satu yg menurut saya sangat tegas/keras yg pernah saya dapat dari milis MLDI yaitu tulisan Dr. Muherman Harun, beliau secara ekstrim bilang bahwa "Selama 24 tahun saya kembali di Indonesia ditambah 7 tahun bekerja di Biro Konsultasi Pemberantasan TB di Amsterdam, di antara anak Indonesia yang dibuat diagnosis TB, saya belum pernah mendeteksi kasus Primer TB. Semua (nyaris 100% dari) anak/bayi Indonesia yang dinyatakan TB oleh dokter spesialis/umum, menurut hemat saya termasuk sejawat saya di luar negeri, tidak menderita TB." Nah lo! Berikut petikan lengkapnya: =========== Para sejawat, Ada perbedaan besar antara batuk kronis berulang (BKB) dan (Primer) TB (juga disebut childhood TB) yang perlu kita cermati. Bersama ini ingin saya menjelaskan tentang Primer TB berkaitan dengan BKB. Sebetulnya kita semua pernah diajari sewaktu di bangku kuliah kedokteran.tentang pembagian jenis TB sbb: Primer TB Sub Primer TB Post Primer TB. Apa itu primer TB? Apabila seorang (bayi/balita) yang belum pernah terinfeksi, kemasukan kuman TB. Apa yang terjadi? Terjadi primer afek = infiltrat di alveolus paru. Primer afek itu sebesar kl. 2 mm tak bakalan tampak pada foto Rontgen toraks. Kemudian terjadi reaksi pembengkakan kelenjar getah bening di daerah hilus. Pembengkakan kelenjar getah bening tersebut ditambah afek primer = kompleks primer. Pada foto Rontgen toraks,hanya bisa terlihat pembengkakan kelenjar getah bening di hilus (sedangkan primer afek sering tak tampak).. Apa akan terjadi dengan kompleks primer tersebut? Anak terkait akan tetap sehat. Dan kl 90% dari mereka seumur hidupnya tak pernah akan menderita TB. Dari anak sehat dengan primer TB, sebagian kecil akan jatuh sakit TB. Tanpa vaksinasi BCG, Prim TB dapat menimbulkan komplikasi terkenal menjadi Subprimer TB dengan meningitis TB, Milier TB dan Pleuritis TB. Yang tidak berkomplikasi akan tetap sehat. Kalau kekebalan mereka akan anjlok, mereka akan jatuh sakit, disebut Post primary TB atau adulthood TB. Kebanyakan pada orang berusia produktif (15 -35 tahun). Diperiksa Rontgen toraks, semua dokter mudah mengenalinya. Lazimnya tampak infiltrat mungkin disertai kaverna di apeks paru. Apakah anak kecil juga bisa menderita post primary TB? Bisa, tetapi amat jarang (belum tentu ditemukan 1 pasien per tahun di praktek saya yang menangani anak BKB). Dan anak TB itulah akan memiliki keluhan paru yang sama seperti pada orang dewasa dengan TB (batuk 3 - 4 minggu, panas, nyeri dada, dsbnya). Dan anak itu kadang-kadang bahkan bisa mengeluarkan dahak dengan BTA positif pada pemeriksaan mikroskopis. Tetapi keadaan anak TB post primer berbeda sekali dari BKB. Sebab batuk kronis berulang biasanya pada malam/pagi hari atau subuh, diakibatkan cuaca dingin/berubah. Dan selalu ada pencetus batuk/pilek ("allergen"). Rontgen toraks pada BKB sering hanya menunjukkan penambahan corak bronkhovaskuler, tetapi celakanya terlalu sering dianggap sebagai flek yang diobati dengan obat anti-TB selama lebih dari 6 bulan (standar lama pengobatan TB), bahkan selama 24 ataupun 48 bulan tentunya mubazir! Begitu disebut flek (yang hanya merupakan penambahan corak bronkhovaskuler), seluruh isi rumah anak langsung disuruh diperiksa Rontgen toraks, diperiksa tuberkulin atau diperiksa sputum BTA dengan hasilnya 100% nihil. Oleh karena itulah saya amat berkeberatan apabila dibuat Rontgen toraks pada anak dengan BKB sebab tidak perlu. Kalau tidak perlu, pemeriksaan Rontgen sebaiknya dilarang. Kalau perlu, pemeriksaan Rontgen dapat diadakan, tidak tergantung waktu, kapan Rontgen terdahulu dibuat.. Cukup dengan anamnesis/pem. fisik terarah dokter dapat dibuat diagnosis BKB tepat, tanpa foto toraks,. Selama 24 tahun saya kembali di Indonesia ditambah 7 tahun bekerja di Biro Konsultasi Pemberantasan TB di Amsterdam, di antara anak Indonesia yang dibuat diagnosis TB, saya belum pernah mendeteksi kasus Primer TB. Semua (nyaris 100% dari) anak/bayi Indonesia yang dinyatakan TB oleh dokter spesialis/umum, menurut hemat saya termasuk sejawat saya di luar negeri, tidak menderita TB. Dr Muherman Harun ================== Semoga bermanfaat. yuli -----Original Message----From: [email protected] [mailto:[email protected]]On Behalf Of Izza, Ishmatul (EXT) Sent: Wednesday, October 03, 2007 1:59 PM To: milis-nakita List Member Cc: [email protected] Subject: [milis-nakita] {02} Dear Nakiters, Keponakanku Farrel (10 bulan ) beratnya 7,8 kg, Sudah sebulan ini dia batuk dan pilek, padahal sudah ke dokter dan minum obatnya, tapi koq belum sembuh juga. Dan mamanya kembali ke dokter, karena batpilnya tidak kunjung sembuh, setelah di diagnosa ternyata dia ada flek di paru-paru nya. Kata dokter, farrel tidak boleh kecapean, tidak boleh dalam udara yang panas, udara yang dingin..jadi musti sekitar 24-26 derajat lah..Farrel musti minum obat selama 6 bulan dan ga boleh putus-putus, kalo terputus sehari saja, dia musti ulang dari hari pertama. Saya ingin bertanya, apakah AC mempengaruhi penyakit ini..?karena DSA nya bilang AC tidak pengaruh terhadap penyakit ini tapi debu.. Saya kasihan melihat keponakan saya yang musti minum obat selama 6 bulan tanpa putus-putus. Apakah tidak ada jalan lain..? Saya mohon pencerahan dan sharingannya bila ada yang pernah kena penyakit vlek paruparu... Thanks Matul