1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini situasi perekonomian di Indonesia masih berfluktuasi setelah terjadi krisis
ekonomi global. Eksistensi dan going concern suatu dapat tetap berkembang jika institusi
tersebut dapat memanfaatkan setiap peluang yang ada. Kondisi bisnis perusahaan dagang
maupun jasa selalu berhubungan dengan masa yang akan datang dengan penuh sekali
ketidakpastian, sehingga menuntut perusahaan untuk dapat melaksanakan dan memanfaatkan
dengan optimal fungsi-fungsi manajemen dengan baik, yang terdiri atas perencanaan
(planning), pengorganisasian (Organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian
(controlling). Supaya semua fungsi manajemen dapat optimal dalam dekade terakhir,
perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara berkembang terdorong untuk mereformasi
sistem manajemen mereka dan semakin memulai proyek-proyek besar untuk komputerisasi
sistem informasi keuangan yang di dalamnya terkait juga bagian anggaran investasi.
Noerlina (2003:154) memaparkan dalam jurnalnya bahwa “kebutuhan akan sistem
penganggaran modal yang baik sudah menjadi keharusan dalam kelangsungan operasi usaha.
Hal itu karena proses penganggaran modal berkaitan erat dengan penentuan kebijakan
investasi modal usaha guna mencapai tujuan usaha. Strategi penetapan kebijakan investasi
perusahaan yang tepat dengan sumber daya manusia yang andal di bidang Manajemen
Keuangan itu menjadikan perusahaan tetap dapat bertahan dan beroperasi dalam persaingan
yang ketat. Hal itu karena modal yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu investasi dapat
kembali dalam waktu yang direncanakan serta laba yang diperoleh dari investasi tersebut
terus meningkat. Sebaliknya, perusahaan dengan sistem penganggaran modal yang lemah
akan menjadikan modal yang dikeluarkan dalam suatu investasi sulit kembali dan perusahaan
mengalami kerugian.”
Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun, dievaluasikan dan diolah secara
sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa
yang akan datang. Anggaran tidak menjadi suatu kewajiban dalam suatu institusi untuk
dibuat. Di lapangan, masih banyak institusi kecil dan menengah yang mampu beroprasi tanpa
membuat anggaran. Namun semakin berkembang dan besar suatu institusi akan mengalami
kesukaran dalam melakukan evaluasi kinerja jika tidak menyusun anggaran. Efisiensi,
efektivitas dan produktivitas kerja pun menjadi tidak optimal. Oleh karena itu, penyusunan
anggaran dalam suatu institusi akan sangat membantu institusi tersebut untuk tetap tumbuh
dan berkembang dalam mencapai setiap tujuannya.
1
2
Terdapat beberapa jenis institusi, ditemui institusi yang bertujuan untuk sebanyakbanyaknya meraup laba namun kita juga dapat menjumpai institusi nirlaba yang tidak serta
merta bertujuan untuk meraih laba. Anggaran para institusi nirlaba juga merupakan alat yang
sedemikian penting untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan karyanya, sehingga institusi
nirlaba dapat mendanai kebutuhan modalnya dari pihak ketiga dan kebutuhan operasionalnya
dari pendapatan jasa yang diberi kepada publik. Institusi nirlaba dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu entitas pemerintah dan entitas nirlaba non pemerintah. Kelompok institusi nirlaba
seperti dijelaskan di atas meliputi badan sosial, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
Institusi nirlaba merupakan institusi yang menitik beratkan pada tanggung jawab sosial dan
harapan semua stakeholders perlu dilakukan penyesuaian dengan tujuan institusi tersebut.
Berdasarkan tujuan institusi yang mengedepankan tanggung jawab sosial tetapi tidak berarti
deficit, maka perlu dibuat anggaran demi menjamin eksistensi, going concern, perkembangan
dan pertumbuhannya.
Jack Diamond dan Pokar Khemani (2006:33) memberikan masukan untuk bagian buku
besar proyek yang di dalamnya terdapat analisa-analisa terhadap kelayakan sebuah proyek.
“This is an optional module that records the listing of projects approved, the total cost of the
budget allocation for the current year, the previous years’ cumulative expenditures, and the
balance remaining to project completion. There would need to be provision to deal with price
increases and approved contract variations. This module would need to agree with the
expenditure records of the cashbooks, as well as have an interface with the budget
preparation module”. Masukan hal ini semakin memastikan bahwa capital budget akan
semakin optimal, presisi, dan akurat jika ditunjang oleh sistem informasi yang terkonsep
dengan baik.
Davina F. Jacobs (2008:22) memberikan kesimpulan dalam jurnalnya yang berjudul A
Review of Capital Budgeting Practices bahwa sistem informasi menjadi suatu tool yang dapat
mengoptimalkan proses capital budget. “An effective capital budgeting process should form
an integral component of a sound over-all budgeting system. A well-designed public financial
management system supports each aspect of the system, including capital spending. Good
multi-year planning furthermore supports overall fiscal balance, with more stable spending
patterns for ministries and programs, and for their capital planning and execution. Good
budget execution and procurement will enable timely, within-budget completion of projects
(assuming good program and project management). Financial management information
systems will support the financial and program management needs of the executive, ministries
of finance and economy, spending ministries and program managers”.
3
Objek penelitian pada skripsi ini adalah salah satu institusi atau perusahaan pemerintah
atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bernama PT Perta Daya Gas yang terletak di
Jakarta. PT Perta Daya Gas adalah BUMN yang bergerak di bidang pendistribusian Gas di
wilayah Indonesia Timur. Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia sedang mengalami
pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan sehingga pemerataan pasokan energi gas
sebagai salah satu energi alternatif non oil untuk dijadikan bahan dasar pembangkit listrik
terutama di wilayah Indonesia Timur. PT Pertadaya gas merupakan perusahaan yang baru
dibentuk tahun 2012 oleh dua perusahaan yaitu PT INDONESIA POWER dan PT
PERTAMINA. Hal yang menjadi perhatian bagi PT Perta Daya Gas adalah menjamin
pasokan gas yang memadai untuk sektor Indonesia bagian Timur. Alasan dipilihnya PT Perta
Daya Gas sebagai objek penelitian dikarenakan perusahaan ini dalam tahap awal dalam
membangun sistem serta mencari pola penyusunan anggaran investasi yang optimal serta
terintegrasi sehingga dalam pembuatan keputusan akan pengalokasian anggaran investasi
dapat dilakukan secara real time dan informasi yang diberikan dapat dengan cepat didapatkan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang sudah dipaparkan di atas, maka terdapat
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. PT Perta Daya Gas masih melakukan analisa keuangan secara tidak terintegrasi.
2. PT Perta Daya Gas masih menggunakan Microsoft Excel sebagai alat untuk melakukan
analisa keuangan.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam sistem anggaran pada PT Perta Daya Gas.
2. Mengidentifikasi kelemahan pada sistem yang sedang berjalan pada PT Perta Daya Gas
dan menemukan solusi untuk mengatasi kelemahan dari sistem tersebut.
3. Menganalisis dan mengidentifikasi kebutuhan informasi serta memperbaiki kelemahan dari
sistem yang sedang berjalan.
4. Memberikan usulan sistem anggaran yang terdapat di PT Perta Daya Gas.
5. Merancang sistem informasi anggaran yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk
dapat mengatasi masalah dalam perusahaan.
4
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberi masukan bagi perusahaan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh
perusahaan dengan memberikan solusi yang tepat sehingga dapat membantu perusahaan
untuk meminimalisasi masalah-masalah yang dihadapi.
2. Menghasilkan rancangan sistem dan memperbaiki kelemahan yang ada pada sistem
anggaran perusahaan sehingga berjalan menjadi lebih baik dan satu kesatuan sistem
sehingga mendukung perusahaan mencapai tujuannya.
3. Dapat menunjang kebutuhan terhadap keakuratan data dan laporan yang dapat digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
4. Dapat menambah wawasan untuk melakukan penelitian selanjutnya sehubungan dengan
anggaran.
1.4 Ruang Lingkup
Dalam penulisan dan pengerjaan skripsi ini, terdapat beberapa cakupan pembahasan
yang hanya berhubungan dengan permasalahan yang ada. Ruang lingkup tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Objek pengamatan meliputi aktivitas-aktivitas pada Departemen Manajemen Stratejik
dan Manajemen Resiko.
2. Aktivitas anggaran yang dibahas adalah anggaran untuk proyek pembangunan Liquid
Natural Gas (LNG) Plant, Jetty, dan LNG Storage and Regas.
3. Objek pengamatan dan analisis yang dibahas adalah analisa kelayakan di bidang
finansial.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan untuk membangun sistem informasi penganggaran bagi
perusahaan adalah :
1. Metode penelitian
Dalam menyusun skripsi digunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Penelitian kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan referensi dan teori-teori
yang terkait dengan masalah pokok dalam skripsi dari berbagai buku, hasil penelitian
ilmiah, teori-teori yang telah ada, dan referensi lain secara pustaka maupun informasi
dari internet.
b
Penelitian lapangan (Field Research), dilakukan beberapa cara yaitu:
5
1. Pengamatan (Observation), yaitu melakukan pengamatan langsung di perusahaan.
2. Wawancara (Interview), yaitu tanya jawab dengan pihak-pihak terkait untuk
mendapatkan keterangan yang diperlukan.
3. Dokumentasi (Documentation), yaitu penelusuran bukti-bukti dan dokumendokumen yang terkait dengan kegiatan yang diteliti yaitu transaksi-transaksi yang
terjadi di dalam siklus payroll.
2. Metode Analisis dan Perancangan
Metode perancangan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan Object Oriented
Analysis and Design menurut Satzinger, dimana tahapan-tahapannya adalah sebagai
berikut :
1. Activity Diagram
2. Event Table
3. Class Diagram
4. Deployment Diagram
5. Use Case Diagram
6. Use Case Description
7. Sequence Diagram
8. Deployment Diagram
9. User Interface
1.6 Sistematika Penelitian
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab di mana masing-masing bab terbagi menjadi
beberapa subbab. Sistematikanya adalah sebagai berikut:
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, dan metodologi penelitian.
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini akan membahas mengenai teori-teori yang digunakan sebagai dasar
untuk membahas permasalahan dalam skripsi ini.
BAB 3
ANALISIS SISTEM INFORMASI ANGGARAN INVESTASI PT PERTA
DAYA GAS INDONESIA
Bab ini akan memaparkan profile perusahaan (sejarah, visi, dan misi), struktur
organisasi, dan tugas masing-masing bagian. Selain itu juga berisi tentang
sistem yang sedang berjalan di dalam perusahaan ini berkaitan dengan sistem
6
informasi penganggaran, serta mengevaluasi kelemahan dan dampaknya
terhadap perusahaan sesuai dengan apa yang sedang berjalan.
BAB 4
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANGGARAN INVESTASI PT
PERTA DAYA GAS INDONESIA
Bab ini akan membahas mengenai perancangan sistem informasi penganggaran
yang direkomendasikan pada PT Perta Daya Gas Indonesia.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan berisi simpulan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
dengan adanya sistem yang dirancang dan bagaimana perubahan ini akan
membantu perusahaan serta memberikan saran bagi perusahaan untuk
mengembangkan sistem di masa yang akan datang.
Download