BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Daging padat atau dikenal dengan bakso dikenal seluruh dunia, seperti polpette di Italia dan caper di Jerman. Ketenaran bakso dan bakso ikan dikenal di seluruh Asia. Biasanya, bakso Indonesia diproduksi dari daging dengan penggilingan daging, daging dijadikan bentuk padat dengan garam, tajin (tepung ubi kayu) dan bawang putih. Adonan di bentuk menjadi bola dan dimasak dengan air mendidih. Bakso biasanya disajikan dengan sup ayam dan yang dibagi-bagikan oleh penjual keliling dari suatu kereta dorong pada sudut jalan (Paml.isueya, 1983; Triatmojo, 1992). Keteuaran bakso di Indonesia telah menarik minat untuk dijadikan makanan tradisioual, sebagai kesempatan bisnis oleh industri makanan Indonesia Beberapa ke daiam produksi dan perusahaan makanan Indonesia mengintegrasikan bakso membawa bakso ke dalam skala industri Dalam rangka memenubi kebutuhan akan bakso tersebut, tuntutannya meningkat, pengolah mempunyai upscaled dari industri rumah menuju produksi massal bakso dipak dalam ruang bampa membungkus dan yang dijual dibekukan pada supermarket atau toko bahan makanan. Bakso tradisional diproduksi dari daging diperoieh dari penmotong daging tradisional dan pasar tradisional lokal. Sulit bagi industri besar untuk memperoleh jumlah yang cukup dari daging segar. Penggunaan sekarang inj, daging akan meJiadi suatu solusi yang cuku[ banyak pemakaiannya untuk membuat bakso yang besar, dengan membiarkan produsen 1 bakso untuk mempunyai persediaan baban baku dalam gudang dan membatasi kebutuhan akan pembelian daging sebari-hari. Sudah tidak asing lagi bagi penduduk kota Jakarta akan kata bakso. Bentuk yang bulat atau elips. Bukan banya bentuk saja, namun jenisnya juga beragam. Dari bakso sapi, bakso urat sapi, bakso ikan, bakso udang, bakso telur dan tahu bakso. Pengolahannya dari daging potong sisa penjrnllan, tulang dan jeroan, kemudian diolah menjadi satu. Pembuatannya secara massal ataupun satuan dan dapat digunakan dengan mesin aJ:au tangan. Bakso ini banyak ditemukan di masing-masing daerah dengan kenikmatan rasa yang berbeda dan earn penjualan yang berbeda. Cam penyajian dapat dengan campuran mi aJ:au bihun, tergantung peminaJ: dari konsumen pemakan .bakso ini. Bakso Jenggo merupakan salah saJ:u bakso yang memiliki rasa yang berbeda dari bakso laiunya. Rasa daging yang disajikan memilild rasa daging sapi asli dan rasanya tidak mengandung kadar k:imia. Sehingga peminat yang mengkonsumsi bakso ini merasa nikmat dan beranggapan bahwa Bakso Jenggo adaJah daging o Jahan yang sebat. 1.2 Ruang Linglrup Tugas Akhir Membuat kemasan Bakso Jenggo yang menarik dengan komunikasi visual yang terancang rapi dan baik, agar meningkatkan penjualan Bakso Jenggo sehinga menjadi sebnah makanan yang bayak di konsurnsi dikalangan masyarakaJ:. 2