perubahan nilai moral tokoh medasing dalam novel

advertisement
PERUBAHAN NILAI MORAL TOKOH MEDASING DALAM NOVEL ANAK
PERAWAN DI SARANG PENYAMUN KARYA SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA
ARTIKEL ILMIAH
RENI
NPM 10080042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2014
PERUBAHAN NILAI MORAL TOKOH MEDASING DALAM NOVEL ANAK PERAWANN DI
SARANG PENYAMUN KARYA SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA
Oleh
Reni2,Silvia Marni, Muhardis3
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP
PGRI Sumatera Barat
ABSTRACK
Moral change does not happen by it self. However, is formed in relation to the object, people, group or
institusion. Environment that is closest to the daily life many hable an important rules such as parent, brothers, and
sisters at home and soon. There are many possibilities that influence the of on set of attitude someone. So also in the
novel Anak Perawan di Sarang penyamun by Tutan Takdir Alisjahbana purpose of this research was to describe the
changes in moral values character Madasing in the novel Anak Perawan di Sarang Penyamun by Sutan Takdir
Alisjahbana. This research is qualitative research using descriptive. Result of the research are 1). Findings research
is divided in to description figurs and moral values change charakter Medasing in the novel Anak Perawan di Sarang
Penyamun by Sutan Takdir Alisjahbana. 2). Analysis of changes in the value of moral caracter Medasing in the
novel Anak Perawan di Sarang Penyamun by Sutan Takdir Alisjahbana. 3). Discussions.
Keyword : change, value, moral, and novel
PERUBAHAN NILAI MORAL TOKOH MEDASING DALAM NOVEL ANAK PERAWANN DI
SARANG PENYAMUN KARYA SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA
Oleh
Reni1, Silvia Marni2, Muhardis3
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP
PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Perubahan moral tidak terjadi dengan sendirinya. Akan tetapi, terbentuk dalam hubungannya dengan
objek, orang, kelompok, maupun lembaga. Lingkungan yang terdekat dengan kehidupan sehari-hari banyak
memiliki peranan penting seperti orang tua saudara-saudara di rumah dan sebagainya. Terdapat banyak
kemungkinan yang mempengaruhi timbulnya sikap seseorang. Begitu juga dalam novel Anak Perawan di Sarang
Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perubahan nilai
moral tokoh Medasing dalam novel Anak Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Sumber datanya yaitu novel Anak
Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana. Hasil penelitiannya adalah pertama, temuan
penelitian terbagi dua yaitu deskripsi tokoh dan perubahan nilai moral tokoh Medasing dalam novel Anak Perawan
di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana. kedua, analisis perubahan nilai moral tokoh Medasing dalam
novel Anak Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ketiga, Pembahasan.
Kata Kunci : Perubahan, Nilai, Moral, dan Novel
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk hidup sosial yang terlibat dalam interaksi. Disetiap interaksi yang dilakukan
kadang kala menimbulkan permasalahan. Permasalahan yang dilakukan oleh manusia, menyebabkan terjadinya
ketidak- harmonisan antara masyarakat dengan masyarakat yang lain. Masalah yang dimaksud dapat berupa
perubahan nilai moral dan masalah kepemimpinan. Dari masalah-masalah tersebut menimbulkan perubahan nilai
moral yang terjadi dalam novel Anak Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana.
Setiap karya sastra mempunyai suatu potret kehidupan masyarakat. Dengan adanya suatu permasalahan
dalam kehidupan masyarakat, maka terjadilah sebuah konflik. Konflik yang terjadi dapat berupa perubahan nilai
tokoh utama dalam Novel. Adapun penelitian ini membahas novel dengan judul Anak Perawan Di Sarang
Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana. Novel ini diterbitkan pada tahun 1930 oleh Dian Rakyat Jakarta dengan
bentuk ilustrasi sampul yang menarik. Novel Anak Perawan Di Sarang Penyamun gelap berkombinasi warna biru
dan putih. Pada bagian sampul depan ini terdapat gambar satu orang perempuan dan tiga orang laki-laki.
Sumardjo dan Sumaini (1994:12) menjelaskan bahwa salah satu pengertian sastra adalah seni bahasa.
Maksudnya lahirnya sebuah karya sastra adalah untuk dapat dinikmati oleh pembaca. Untuk dapat menikmati suatu
karya sastra secara sungguh-sungguh dan baik diperlukan pengetahuan tentang sastra. Tanpa pengetahuan yang
cukup, penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman
yang tepat. Karya sastra bukanlah ilmu, karya sastra adalah seni, di manabanyak-banyak unsur kemanusiaan yang
masuk di dalamnya. Khususnya perasaan, sehingga sulit diterapkan untuk metode keilmuan, perasaan, semangat,
kepercayaan, keyakinan sebagai unsur karya sastra sulit dibuat batasannya.
Menurut Bertens (2007:141), nilai sekurang-kurangnya memiliki ciri-ciri, yaitu: (a) nilai berkaitan dengan
subjek, kalau tidak ada subjek yang menilai, maka tidak ada nilai juga. Entah manusia hadir atau tidak, gunung tetap
meletus. Tetapi untuk dapat dinilai sebagai indah atau merugikan, letusan gunung itu memerlukan kehadiran subyek
yang menilai, (b) nilai tampil dalam suatu konteks praktis, dimana subyek ingin membuat sesuatu. Dalam
pendekatan yang semata-mata teoritis, tidak akan ada nilai, dan (c) nilai-nilai menyangkut sifat-sifat yang ditambah
oleh subyek pada sifat-sifat yang dimiliki oleh objek. Nilai tidak dimiliki oleh obyek pada dirinya.
Nilai moral adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kelakuan baik buruk dari manusia. Moral selalu
berhubungan dengan nilai. Akan tetapi tidak semua nilai adalah nilai moral. Moral berhubungan dengan kelakuan
atau tindakan manusia. Nilai moral inilah yang lebih terkait dengan tingkah laku kehidupan kita sehari-hari. Nilai
merupakan nilai-nilai yang tampak pada tingkah laku tokoh atau ndalam novel. Nilai ini terdapat unsur instrinsik
perwatakan dan penokohan. Nilai moral terdiri dari beberapa jenis, hati nurani, hak dan kewajiban, dan kebebasan
dan tanggung jawab.
Pembentukan dan perubahan nilai moral tidak terjadi dengan sendirinya. Sikap terbentuk dalam
hubungannya dengan suatu objek, orang, kelompok, lembaga, nilai, melalui hubungan antar individu, hubungan di
dalam kelompok, komunikasi surat kabar, buku, poster, radio, televisi dan sebagainya, terdapat banyak
kemungkinan yang mempengaruhi timbulnya sikap. Lingkungan yang terdekat dengan kehidupan sehari-hari banyak
memiliki peranan. Keluarga yang terdiri dari orang tua, saudar-saudara di rumah memiliki peranan penting.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitiannya adalah kualitatif, dalam waktu tiga minggu, dan penelitian sendiri. Subjek penelitian
adalah novel Anak Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana. Pertama, membaca dan
memahami novel Anak Perawan Disarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana. Kedua, mencatat perubahan
nilai moral yang terjadi dalam tokoh utama. Ketiga, menginventarisasikan teks yang terdapat perubahan nilai moral
ke dalam format klasifikasi data. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri, format inventarisasi data untuk
mengidentifikasi perubahan nilai-nilai moral tokoh Medasing dalam novel anak Perawan di Sarang Penyamun
karya Sutan Takdir Alisjahbana dengan menggunakan format inventarisi data. Data yang telah dikumpulkan
dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut ini. Pertama, Mendeskripsikan data yang didapatkan dari novel
anak Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana. Kedua, Menganalisis data yang telah
dikumpulkan dari novel Anak Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana. Ketiga,
Menginterprestasikan data yang telah dikumpulkan dari novel Anak Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan
Takdir Alisjahbana. keempat, Menyimpulkan data yang telah diinterprestasikan. Kelima, Menulis laporan penelitian
perubahan nilai moral tokoh utama dalam novel Anak Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir
Alisjahbana.
PEMBAHASAN
Hati Nurani
Hati nurani adalah manusia memiliki kesaradan, kesadaran itu merupakan suatu tindakan yang akan
dilakukan dan di dasari uleh hati nurani manusia. Hati nurani yang tergambar dari tokoh Medasing di dalam novel
Anak Perawan di Sarang Penyamun karya Sutan Takdir Alisjahbana yaitu bahwa Medasing menyadari bahwa yang
dilakukannya harus bersifat kewanitaan.
Contoh
Sesungguhnya mereka itu sekawan penyamun. Tiap-tiap saudagar dan orang berharta yang lalu di antara
lahat dan tanah pasemah. tidak pernah dibiarkan mereka berjalan dengan sentosa. Orang pejalan itu di periksa dan
sekalian barang berharga padanya di rampas mereka. (APDP,1992 :2)
Berdasakan Kutipan tersebut mendeskripsikan bahwa tokoh Medasing belum adanya kesadaran untuk
berbuat baik kepada orang lain. Medasing hanya mengandalkan badannya yang besar, dan anak buahnya yang patuh
terhadap kepala penyamun.
Kebebasan dan tanggung jawab
Kebebsana merupakan kenyataan yang akrab dengan kehidupan manusia. Selain itu kebebasan di artikan
sebagai kesewenang-wenangan seseorang bisa berbuat sekehendak hatinya. Kebeban dan tanggung jawab dapat
dilihat pada tokoh Medasing bahwa Medasing bebas melakukan sesuatu yang terlarang dalam agama, dan
bertanggung jawab terhadap anak buahnya. Medasing sebagai kepala perampok medasing tetap mempertahan kan
tanggung jawabnya terhadap anak buahnya.
Contoh
Di atas teratak segera Medasing dengan teman-temannya berdua berkuasa, sebab di sana hanya tidur Haji
Sahak dengan istrinya da seorang anaknya yang perawan. Haji Sahak tiada berdaya lagi kena lembing, sehingga tak
adalah lagi yang berbahaya di atas itu bagi mereka. (APDP,1930:16)
Kutipan diatas terdapat perubahan nilai moral tokoh Medasing terhadap kebebasan dan tanggung jawab.
Kebebasan yang dimiliki Medasing yaitu ia bebas melakukan merampok Haji Sahak tanpa memandang rasa iba dan
kasihan. Haji Sahak yang telah bersusah payah mendapatkan harta yang begitu banyak.
Hak dan kewajiban
Hak dan kewajiban mempunyai hubungan timbal balik yaitu sikap kewajiban seseorang berkaitan dengan
halk orang lain dan sebaliknya setiap hak seseorang berkaitan dengan kewajiban orang lain untuk memenuhi hak
tersebut. Medasing sebagai kepala perampok mengambil hak orang lain dan merampok harta dari haji sahak.
Medasing tidak ada rasa takut sedikitpun untuk mengambil harta orang lain. Akan tetapi Medasing jiga melakukan
kewajibannya kepada allah.
Contoh
Apakah itu tadi? Keluar dari mulut Medasing pula, kesal dan sebal dan bunyi ia mengadu gerahamnya
menyatakan, bagaimana panas hatinya terganggu dari tidurnya. Baiklah kitaa lihat jahanam mana bermaksud
mengganggu kita, ujarnya lagi. Amat, pergilah engkau sebentar turun kebawah melihat apa yang mengejutkan kita
tadi. (APDP,1930:2)
Pada kutipan diatas menjelaskan bahwa Medasing orangnya pemarah dan kasar kepada semua orang.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai nilai moral ada tiga jenis yaitu, hati nurani,
kebebasan dan tanggung jawab, hak dan kewajiban. Perubahan nilai moral tidak bisa terjadi dengan sendirinya,
moral terbentuk dalam hubungannya dengan suatu objek, orang, kelompok, lembaga, nilai, melalui hubungan
individu, hubungan di dalam kelompok dan lain sebagainya.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan saran yaitu kepada pembaca di
harapkan kritik dan sarannya.
KEPUSTAKAAN
Bertens, K. 1993. Etika. Jakarta. Gramedia Pustaka.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Jakarta. FPBS IKIP Yogyarkata.
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Alisjahbana, S Takdir . 1393. Anak Perawan di Sarang Penyamun. Jakarta. Dian Rakyat.
Download