PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG TOILET TRAINING TODDLER TERHADAP PERILAKU IBU DI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI ISLAM KARAKTER (PAUDIK) NURUL-QURAN KECAMATAN DARUL IMARAH KABUPATEN ACEH BESAR THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION ON TOILET TRAINING TODDLER ON MOTHER’S BEHAVIOR IN EARLY CHILDHOOD EDUCATION ISLAMIC CHARACTER (ECEIC ) NURUL – QURAN DARUL IMARAH SUBDISTRICT – THE DISTRICTOF GREAT ACEH Nurhayati* Prodi D III Keperawatan Banda Aceh Poltekkes Kemenkes Aceh Email: [email protected] Abstrak: Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah PAUDIK Nurul Quran diketahui bahwa sering ditemui murid yang bersembunyi, takut, ada yang menangis saat ingin Buang Air Besar (BAB), ada beberapa anak yang masih suka ngompol ketika sedang bermain. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang toilet training todler terhadap perilaku ibu di PAUDIK Nurul Quran. Metode penelitian adalah pre eksperiment dengan desain One group pre-post test. Penelitian dilakukan dari Juni sampai dengan September 2015. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu (p value=0,016=0,05), ada pengaruh terhadap sikap ibu (p value= 0,000=0,05), dan tidak ada pengaruh terhadap tindakan ibu (p value= 0,333>=0,05). Kepada ibu-ibu disarankan dapat meningkatkan tindakan dalam mengajarkan toilet training pada anak-anak toddler yang merupakan buah hati dalam keluarga. Kata kunci : Pendidikan kesehatan, toilet training todler, perilaku ibu Abstract: The result of the interview with the head master of the ECEIC Nurul Quran known that often found out the pupils hid and felt afraid. There were some of then eho cried when they wanted to defecate, there were also some of them who still prefered to get wet on the their pants while playing. The aim of this research was to know the influence of health education on the toilet training toddler on mother’s behavior in the ECEIC Nurul Quran. The method of this research was pre experiment with the design of one group pre-post test. The research was conducted from June to September 2015. The result out that there was the influence of health education on mother’s knowledge (p value= 0,016=0,05), there was the influence on mother’s attitude (p value= 0,000=0,05), and there was not any influence on the mother's actions (p value = 0.333 .> = 0.05), it was suggested that mother’s could improve their action in dealing with toilet training by teaching the children as their sweet heart in the family. Keywords: Health education, toilet training toddlers, mother behavior 85 berkonsultasi kepada perawat untuk PENDAHULUAN Toddler Masa berada pengkajian kesiapan toilet training. 1 dalam rentang dari masa kanak-kanak mulai Keberhasilan toilet training tidak berjalan sendiri sampai mereka berjalan hanya dari kemampuan fisik, psikologis dan yaitu dan emosi anak itu sendiri tetapi juga mendekati usia 12 sampai 36 bulan. dari bagaimana perilaku orang tua atau Toddler berlari dengan tersebut mudah ditandai dengan ibu untuk mengajarkan toilet training kemandirian yang secara baik dan benar, sehingga anak diperkuat dengan kemampuan mobilitas dapat melakukan dengan baik dan benar fisik dan kognitif lebih besar. Toddler hingga besar kelak. Keberhasilan toilet terus kewaspadaan training tergantung pada kesiapan fisik, terhadap kemampuan mereka untuk intelektual, emosional dan motivasi mengontrol dengan anak. Selain itu tergantung sikap orang keberhasilan usaha ketrampilan baru. tua/pengasuh dalam menerapkan toilet Ketidakberhasilan training pada anak. Orang tua atau peningkatan meningkatkan dan pengontrolan perilaku senang usaha dapat negatif. pada menimbulkan Perilaku pengasuh tersebut yang disiplin dalam menerapkan toilet paling sering terjadi pada saat orangtua membantu dalam menghalangi tindakan mandiri pertama pelaksanaan toilet training karena anak kalinya pada anak. Orang tua melihat akan hal tersebut control diri yang semakin matang. 2 sebagai perilaku yang paling bermasalah selama usia toddler. Pada usia 3 tahun ini terbiasa Blum terjadi training keberhasilan dengan dan akan kemampuan Taubman dalam 3 Christophersen & VanScoyoc, peningkatan ketrampilan daya gerak, telah kemampuan untuk melepaskan pakaian empiris pada berbagai masalah toilet. dan perkembangan kontrol sfingter Salah satu studi mereka menyelidiki memungkinkan toilet anak-anak yang bersembunyi pada saat telah ingin buang air besar. Para penulis training jika anak untuk todler menerbitkan sejumlah juga studi mengembangkan kemampuan kognitif menyimpulkan yang penting. Untuk maslah toilet bersembunyi training pada anak orangtua sering penolakan bimbingan untuk buang air besar, 85 karena bahwa perilaku dikaitkan dengan sembelit, dan sulit Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Toilet Training Toddler … 86 memutuskan tinja. Penulis melaporkan pada hari Rabu tanggal 11 Maret 2015 bahwa menginstruksikan orang tua pukul 08.30 pagi, penulis memperoleh untuk menghindari asosiasi negatif data jumlah anak-anak didik yang ketika melatih toilet pada anak-anak sedang belajar di PAUDIK Nurul mereka. Instruksi tersebut memang Quran adalah 16 orang. Sering ditemui mengarah pada awal anak-anak yang bersembunyi, takut, ada pelatihan toilet. penelitian yang menangis saat ingin Buang Air menunjukkan bahwa orang tua harus Besar (BAB), bahkan ada beberapa dididik tentang tanda-tanda pelatihan anak yang masih suka ngompol saat toilet bermasalah (seperti bersembunyi, sedang bermain. Hal itu sering terjadi takut, nyeri baik pada anak yang sedang belajar di penyelesaian Hasil saat buang air) dan mengelola masalah jika mereka ingin PAUD maupun di buang air. wawancara dengan guru-guru PAUD Hasil penelitian tentang hubungan Hasil pada pukul 09.00 wib, mereka juga pengetahuan dan sikap dengan tindakan memberikan ibu tentang toilet training pada anak dengan Kepala Sekolah. usia toddler (1-3 tahun) menunjukkan TK A. Hasil gambaran wawancara yang sama dengan 5 bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang orangtua toddler yang toilet training yang baik 44 responden anaknya di PAUDIK Nurul Quran, atau tingkat didapatkan hasil 4 orang (80%) tidak pengetahuan ibu tentang toilet training mengerti dan tidak menerapkan toilet 46,8%, yang tidak sedangkan baik responden(53,2%). Andriyani bahwa (2014), dari 31 4 terdapat 50 Hasil penelitian 5 menunjukkan responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 17 training dengan mengantar berbagai alasan. Mereka menganggap bahwa BAK atau BAB akan dapat di lakukan sendiri oleh anak seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yang semakin besar, tanpa harus ada latihan lebih responden (54,8%) yang belum berhasil dahulu, melakukan toilet training pada anak- mengerti dan sabar melatih anaknya anak mereka. tentang toilet training sejak anaknya Melalui Studi pendahuluan yang penulis lakukan melalui metode wawancara dengan Kepala Sekolah hanya 20% ibu-ibu yang mulai duduk atau mulai berjalan supaya anaknya tidak mengompol jika sudah besar. 87 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 1, April 2016, 85-92 terikat adalah pengetahuan, sikap, dan METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ibu analitik kuantitatif dengan rancangan quasi experiment one group pre-post HASIL PENELITIAN test Karakteristik Individu design. sebelum Pengukuran dan setelah dilakukan diberikan perlakuan berupa pendidikan kesehatan tentang toilet training Berdasarkan karakteristik responden, diketahui usia responden toddler. mayaoritas berkisar antara usia >25-30 Rancangan ini dipilih karena penulis tahun sebanyak 14 responden (87,5%), tidak menggunakan kelompok kontrol. pendidikan Subyek penelitian dapat berupa benda Pendidikan Tinggi (S1) sebanyak 10 hal atau orang dan merupakan sesuatu responden yang sangat penting kedudukannya mayoritas dalam penelitian. 6 Adapun responden adalah (62,5%), bekerja pekerjaan 15 responden yang (93,8%). Data hubungan responden menjadi subjek dalam penelitian ini dengan anak adalah anak kandung total adalah seluruh ibu-ibu orang tua murid 16 responden (100%), mayoritas anak PAUDIK Nurul-Qur’an di Kecamatan pertama (ke 1) yaitu 12 responden Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar (75%), Jenis kelamin anak mayoritas berjumlah 16 orang. Data dikumpulkan perempuan menggunakan kuesioner pada tanggal 2 Status mengompol anak responden Juni 2015 (pretes) dan pada tanggal 12 mayoritas masih mengompol sebanyak September 2015 (postes). 9 Variabel 10 responden responden (56,3%), (62,5%). dan Anak bebas dalam penelitian ini adalah responden minum susu sebelum tidur pendidikan kesehatan tentang toilet sebanyak 10 responden (62,5%) . training toddler, sedangkan variable A. Pengetahuan ibu tentang toilet training toddler. Analisa Univariat Tabel 1. Perbedaan Mean nilai Pengetahuan Ibu sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Toilet Training Toddler (n=16) Variabel Pengetahuan Waktu f Mean Δ Mean Sebelum 16 7,56 1, 07 Sesudah 16 8,63 Dari tabel diatas dapat diketahui sebelum dan sesudah dilakukan bahwa terjadi peningkatan mean pendidikan kesehatan dengan selisih nilai pengetahuan responden dari mean nilai yaitu 1,07. Analisa Bivariat Tabel 2. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang toilet training toddler terhadap Pengetahuan ibu (n=16). Variabel f mean sd Thit P Pengetahuan 16 -1,063 1,569 -2,708 0,016 Berdasarkan tabel 2, dapat menolak Ho, artinya ada pengaruh diketahui hasil uji statistis dengan menggunakan paired pendidikan t-test kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan ibu dari menunjukkan pengetahuan respon- sebelum den dengan p.value = 0,016 (<0,05). pendidikan kesehatan tentang toilet Keputusan training toddler. yang diambil adalah dan sesudah diberikan B. Sikap ibu terhadap toilet training toddler. Analisa Univariat Tabel 3. Perbedaan Mean nilai Sikap Ibu sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Toilet Training Toddler (n=16). Variabel Sikap Bedasarkan Waktu Sebelum Sesudah tabel 3, dapat f 16 16 Mean 30,50 40,44 sesudah dilakukan Δ Mean 9,94 pendidikan diketahui bahwa terjadi peningkatan kesehatan yaitu 40,44 dengan selisih mean nilai pada variabel sikap mean nilai 9,94. Analisa Bivariat Tabel 4. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang toilet training toddler terhadap Sikap ibu (n=16). Variabel Sikap f 16 mean -9,938 sd 6,628 85 Thit -5,997 P 0,000 Berdasarkan diketahui tabel hasil 4 pendidikan kesehatan dalam statistis meningkatkan sikap ibu dari sebelum responden dan sesudah diberikan pendidikan dengan nilai p.value = 0,000 (<0,05). kesehatan tentang toilet training Keputusan yang diambil adalah Ho toddler. menunjukkan ditolak, uji dapat sikap artinya ada pengaruh C. Tindakan ibu terhadap toilet training toddler. Analisa Univariat Tabel 5. Perbedaan Mean nilai tindakan Ibu sebelum dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Toilet Training Toddler. Variabel Tindakan Berdasarkan table Waktu f Mean Sebelum Sesudah 16 16 34,25 34,38 0,13 sesudah dilakukan pendidikan 5 dapat Δ Mean diketahui bahwa terjadi peningkatan kesehatan yaitu 34,38 dengan selisih mean nilai pada variabel sikap mean nilai 0,13. Analisa Bivariat Tabel 6. Pengaruh pendidikan kesehatan tentang toilet training toddler terhadap Tindakan ibu. Variabel Tindakan f 16 mean -,125 sd 0,500 Berdasarkan tabel 5.8 dapat kesehatan Thit -1,000 dalam P 0,333 meningkatkan diketahui hasil uji statistik variabel tindakan ibu dari sebelum dan tindakan menunjukkan nilai p value sesudah = 0,333 (>0,05) Keputusan yang kesehatan tentang toilet training diambil adalah Ho diterima, artinya toddler. tidak ada pengaruh pendidikan 85 diberikan pendidikan sadar PEMBAHASAN Pendidikan Kesehatan yang kesejahteraan terhadap diri, masyarakat. Pengetahuan ibu. Berdasarkan dan tabel 1 dapat mempengaruhi keluarga, Notoatmodjo dan 9 menjelaskan bahwa tujuan pendidikan dijelaskan bahwa setelah dilakukan menanamkan pendidikan pendapat dan peningkatan mean nilai pengetahuan mengubah sikap responden dengan selisih mean nilai menanamkan tingkah laku/ kebiasaan yaitu 1,07, dan hasil analisis statistik baru, dan penyuluhan salah satu strategi juga untuk kesehatan terdapat kesehatan pengaruh terhadap terdapat pendidikan pengetahuan pengetahuan/pengertian konsep-konsep, dan meningkatkan persepsi, pengetahuan adalah dengan pemberian informasi responden tentang toilet training toddler yang yaitu p.value = 0,016 (<0,05). Hasil penyuluhan. Metode penyuluhan dalam penelitian ini sesuai teori Craven dan pendidikan kesehatan ini merupakan Hirnle (1996) dalam Mubarak 7 dapat metode adalah pengetahuan responden tentang toilet dan training karena diberikan peluang untuk kemampuan seseorang melalui teknik bertanya tentang hal-hal yang belum praktek belajar atau instruksi dengan diketahui dan dipahami tentang toilet tujuan mengingat kondisi nyata, dengan training, cara memberikan dorongan terhadap meningkatkan pengetahuan responden pengarahan diri, serta aktif memberikan dapat tercapai dengan baik. Dalam informasi-informasi. Lebih lanjut Joint proses penyuluhan, diketahui responden Committee on Terminology in Health mempunyai motivasi yang tinggi untuk Education of United States (1973) mengetahui kesehatan penambahan pengetahuan dalam Maulana 8 pendidikan kesehatan dapat dengan bahwa pendidikan yang dilakukan sehingga hal-hal meningkatkan tujuan yang untuk belum dipahami tentang toilet training toddler. merupakan proses yang mencakup Terbukti dari banyak pertanyaan yang dimensi dan kegiatan-kegiatan muncul pada saat sesi tanya jawab, intelektual, psikologi dan sosial yang diantaranya diperlukan mengenai untuk meningkatkan responden cara bertanya menghilangkan pengetahuan serta kemampuan individu kebiasaan anak memakai diapers pada dalam mengambil keputusan secara malam hari, cara menghadapi anak 85 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Toilet Training Toddler … 86 dengan karakteristik yang keras, dan responden dapat diterima dengan baik. cara melatih anak yang berkebutuhan Kondisi tersebut dipengaruhi juga oleh khusus seperti pada anak autis dan usia responden yang mayoritas >25-30 retardasi mental. Pada saat peneliti tahun sebanyak 14 responden (87,5%). merespon Hal ini dapat dibuktikan bahwa ibu-ibu pertanyaan-pertanyaan tersebut, responden terlihat dengan usia dewasa awal mayoritas untuk mempunyai anak-anak usia tooddler mendengar penjelasan peneliti terhadap dengan jumlah anak anak mayoritas hal-hal yang ditanyakan. berkisar 1-2 orang. Menurut Azwar, memusatkan perhatian Hasil penelitian ini sesuai dengan Probowati, 10 semakin cukup umur 12 tingkat memperoleh hasil uji kematangan dan kekuatan seseorang statistik yang sesuai dengan hasil akan lebih matang dalam berfikir dan penelitian ini, yaitu Berdasarkan hasil bekerja. uji t diketahui bahwa nilai t-hitung masyarakat, sebesar 5,060 > ttabel (2,032) dengan dewasa akan lebih dipercaya daripada nilai p= 0,000 (< 0,05, hal ini berarti Ho orang ditolak maka ada pengaruh signifikan kedewasaannya. Hasil penelitian ini pendidikan menggambarkan bahwa ibu-ibu toddler kesehatan pengetahuan ibu, terhadap Dari segi seseorang yang cukup tinggi hasil dengan tidak memahami dengan baik informasi yang sesuai dengan penelitian ini, hasil diberikan tentang toilet training. Faktor analisis statistik bahwa tidak terdapat lain yang mendukung yaitu faktor perbedaan yang bermakna pengetahuan pendidikan orang tua di PAUDIK Nurul orangtua sesudah Quran Kecamatan Darul Imarah Aceh diberikan pendidikan kesehatan toilet Besar bahwa paling banyak tingkat training toddler di PAUD Kelurahan pendidikan ibu yaitu pada tingkat Plaju Ulu dengan p value 0,50 >0,05 perguruan tinggi (S1) sebanyak 10 dan Asumsi peneliti bahwa adanya peningkatan mean nilai pengetahuan responden pada menunjukkan kesehatan yang penelitian bahwa ini pendidikan diberikan kepada awal lebih 11 sebelum dewasa yang sedangkan penelitian Kusumaningrum usia belum kepercayaan dapat orang (62,5%). Menurut Notoatmodjo, 13 Pendidikan akan mempengaruhi kognitif seseorang dalam peningkatan pengetahuan, karena pengetahuan sebenarnya tidak dibentuk hanya satu 87 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 1, April 2016, 85-92 sub saja yaitu pendidikan tetapi ada sub kondisi yang memungkinkan terjadi, bidang lain yang akan juga akan seperti pengalaman dalam merawat mempengaruhi pengetahuan seseorang anak, faktor lingkungan, dan pengaruh misalnya orang lain. Hal tersebut sesuai dengan pengalaman, keperibadian dan informasi, lainya, pada teori yang menjelaskan bahwa Sikap umumnya makin tinggi pendidikan merupakan reaksi atau respon yang seseorang makin mudah menerima masih tertutup dari seseorang terhadap informasi, berdampak suatu stimulus dan objek. Sikap tidak terhadap pengetahuan ibu. Ibu memiliki dapat langsung dilihat, tetapi hanya pengetahuan yang baik tentang toilet dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari training perilaku tertutup. Sikap secara nyata sehingga toddler setelah dilakukan pendidikan kesehatan. menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus Pendidikan Kesehatan terhadap Sikap Ibu Hasil hari merupakan reaksi yang bersifat penelitian menunjukkan adanya peningkatan mean nilai sikap dengan selisih mean nilai yaitu 9,94, dan terdapatnya pengaruh pendidikan kesehatan terhadap sikap ibu tentang toilet training dengan nilai p.value = 0,000 (<0,05). 8 pendidikan kesehatan merupakan suatu upaya atau untuk mengubah, menumbuhkan atau mengembangkan perilaku positif mereka, bersikap dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan, sedangkan menurut Azwar, 12 emosional terhadap stimulus sosial. Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan dan kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. 13 Menurut Maulana, kegiatan tertentu yang dalam kehidupan sehari- suatu sikap belum tentu terwujud dalam tindakan. Untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan nyata maka diperlukan faktor pendukung atau Hasil Penelitian ini sesuai dengan Musfiroh, menunjukkan 14 hasil penelitian setelah diberikan perlakuan mempunyai sikap baik dalam memberikan toilet training yaitu (68,8%) Hasil analisis data diperoleh nilai p = 0,005 (< 0,05) yang berarti ada pengaruh penyuluhan terhadap sikap ibu dalam memberikan toilet training pada anak usia balita. Namun hasil Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Toilet Training Toddler … 88 penelitian ini tidak sesuai dengan Kusumaningrum, 11 hasil analisis tentang toilet training pada ibu di PAUDIK Nurul Quran Kecamatan statistik diperoleh kesimpulan tidak Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar, terdapat perbedaan yang bermakna ibu menjadi sadar dan merasa bahwa sikap orangtua sebelum dan sesudah toilet training sangat penting bagi anak- diberikan pendidikan kesehatan toilet anak mereka. training toddler dengan p value 0,68 > Pendidikan 0,05. Peneliti mean berasumsi nilai pendidikan dan peningkatan berpengaruhnya kesehatan tentang tolet training terhadap sikap ibu dikarenakan ibu telah memahami informasi yang diberikan melalui pendidikan tentang toilet training sehingga secara mayoritas ibu mengubah sikapnya dari berpandangan negatif menjadi berpandangan positif terhadap toilet training pada anak toddler. Hal tersebut disebabkan oleh pengetahuan yang diperoleh membawa responden untuk berpikir dan berusaha agar anak-anak mereka dapat BAB dan BAK pada tempatnya. Ibu-ibu sudah memahami dan berkeyakin bahwa manfaat toilet training pada anak akan berguna bagi anak-anak mereka saat tumbuh menjadi dewasa. Hal lain yang mendukung bahwa keseluruhan responden dengan anak toddler bertatus anak kandung yaitu (100%). Oleh karena itu dengan diberikannya pendidikan kesehatan Kesehatan terhadap Tindakan Ibu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p.value = 0,333 (>0,05) artinya tidak pengaruh pendidikan kesehatan tentang toilet training toddler terhadap tindakan responden dalam melakukan toilet training toddler, sedangkan terhadap pengetahuan dan sikap adalah berpengaruh. Dari hasil tersebut peneliti dapat menjelaskan bahwa hasil penelitian tentang tindakan ini tidak sesuai dengan Notoatmodjo, 9 bahwa pengetahuan akan menentukan apa yang seharusya seseorang lakukan, semakin baik pengetahuan seseorang maka akan semakin baik seseorang dalam melakukan tindakan, sebaliknya semakin kurang pengetahuan seseorang maka akan semakin tidak memenuhi syarat perilaku seseorang. Lebih lanjut menurut teori Green (1980) dalam Mubarak 7 seseorang menjelaskan bahwa perilaku atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, 89 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 1, April 2016, 85-92 sikap, kepercayaan, keyakinan, dan (mencerminkan tradisi. mandiri. Kedekatan interaksi orang tua- Toilet Training adalah tahap keteraturan) secara anak dalam toilet training ini akan perkembangan yang membuat stress membuat pada toddler dan frustasi pada orang tua percaya diri. Kegagalan dalam toilet karena hal ini merupakan langkah besar training diantaranya yaitu kebiasaan 15 mengompol berkesinam-bungan (anak dalam pembentukan otonomi anak. Berdasarkan teori tersebut dapat yang anak merasa aman mempunyai dan kebiasaan dijelaskan bahwa melatih anak dalam mengompol sejak lahir dan diteruskan melakukan toilet training baru dapat hingga mereka menjadi berusia dewasa dilakukan dan kebiasaan membuang air besar apabila seorang ibu mempunyai kesempatan dan kesabaran dalam melakukannya. Hasil penelitian ini sangat terkait dengan status (BAB) sembarangan. Hasil penelitian ini belakang dengan Supartini, bertolak 17 bahwa pekerjaan ibu yaitu status ibu bekerja dalam perkembangan anak usia 18-36 sebanyak (93,8%) bulan harus dapat perhatian orang tua mungkin ibu-ibu adalah latihan BAB dan BAK. Pada toddler kurang tahapan usia 18-36 bulan kemampuan untuk sfingter ani untuk mengontrol rasa berinteraksi dan membimbing anak ingin defekasi mulai berkembang dan untuk latihan ke toilet saat akan BAB biasanya sejalan dengan anak mampu dan BAK, sehingga walaupun hasil berjalan, pengetahuan dan sikap sudah baik, semakin mampu untuk mengontrol rasa namun dalam tindakan tidak terdapat ingin peningkatan mean nilai yang signifikan. kebiasan BAB dan BAK yang baik dan Hal ini didukung oleh Wolly and teratur pada anak merupakan kegiatan 15 sehingga dengan responden sangat anak mempunyai kesempatan Wong, 16 toilet training bagaimana keinginan usia menyatakan bahwa melalui anak mereka untuk akan kedua BAB dan sfingter BAK. tersebut Mengatur yang harus dilakukan orang tua sejak belajar usia 18-36 bulan., karena apabila hal mengendalikan tersebut terabaikan maka kemungkinan buang air yang anak akan menjalankan kebiasaan selanjutnya akan menjadikan mereka buruk yang selama ini dilakukan seperti terbiasa mengompol dan ketergantungan dengan menggunakan toilet Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Toilet Training Toddler … 90 18 dipengaruhi oleh kesibukan orang tua. bahwa kebiasaan yang salah dalam Kesibukan mengakibatkan ibu tidak mengontrol mempedulikan pampers. Didukung oleh Handayani, BAB dan BAK akan tentang penggunaan menimbulkan hal-hal yang buruk pada diapers yang sudah saatnya di ganti anak sehingga dimasa menyebabkan mendatang. anak tidak Dapat disiplin, manja, dan yang terpenting adalah pada saatnya nanti anak akan mengalami anak gelisah, menangis sampai popoknya kotor sebanyak 23 responden (52,27%) dari 44 responden. Peneliti berasumsi bahwa tidak terdapat berbeda dan tidak dapat secara mandiri tindakan ibu dengan p value=0,333> mengontrol buang air besar dan buang (0,05), air kecil. Sebagaimana penelitian Mota kurangnya kesempatan orang tua dalam & Barros 19 peningkatan mean masalah psikologi, anak akan merasa dapat disebabkan nilai karena yang menjelaskan bahwa memberikan perhatian dan bimbingan anak-anak yang belum dilatih dengan toilet training pada anak, karena ibu-ibu benar infeksi sibuk bekerja mulai dari pagi sampai saluran kemih, disfungsi berkemih, sore hari. Kondisi bekerja seharian juga sembelit, encopresis dan penolakan dapat membuat ibu menjadi lelah yang untuk pergi ke toilet lebih sering. mengakibatkan ibu tidak sanggup untuk Pelatihan yang salah bisa menjadi melakukan faktor penyebab untuk kandung kemih penanganan khusus pada anak-anak dan pada mereka seperti melatih anak BAB dan gilirannya menimbulkan masalah bagi BAK ke toilet secara teratur. Hal itu anak-anak dan keluarga mereka. bisa terjadi karena seorang ibu yang mengalami gangguan Penelitian enuresis, usus, yang Kusumaningrum, 11 bekerja hal-hal mempunyai yang butuh keterbatasan menunjukkan hasil analisis statistik kemampuan, bahwa tidak terdapat perbedaan yang kesempatan dalam menjalani fungsinya bermakna tindakan orangtua sebelum sebagai ibu. dan sesudah diberikan p value 0,68 >0,05. Hasil penelitian 20 dan pendidikan kesehatan toilet training toddler dengan lain yaitu Istiqomah, kesabaran, KESIMPULAN Ada pengaruh pendidikan kesehatan menunjukkan dalam meningkatkan pengetahuan ibu bahwa penggunaan diapers atau popok tentang toilet training toddler, ada 91 Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes Vol. 9 No. 1, April 2016, 85-92 pengaruh pendidikan kesehatan dalam Keperawatan meningkatkan sikap ibu tentang toilet Aceh, Kepala Sekolah PAUDIK Nurul training toddler dan tidak ada pengaruh Quran pendidikan dalam Kabupaten Aceh Besar dan kepada meningkatkan tindakan ibu terhadap seluruh responden yang telah ikut toilet training toddler. berpartisipasi kesehatan Poltekkes Kecamatan. aktif Kemenkes Baiturrahman dalam kegiatan penelitian ini. SARAN Diharapkan orangtua kepada toddler ibu-ibu untuk dapat Daftar Pustaka 1 Potter & Perry, 2005, Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Jakarta, EGC 2 Hildayani, Rini. 2005. Trik Sukses Toilet Training. Majalah Ayah Bunda Edisi Nomor 9. Jakarta : PT. Aspirasi Pemuda. 3 Christophersen,ER and VanScoyoc, S., 2008, Toilet Training and Toileting Problems: How DoWe Advise Parents?, AAP Section on Developmental and Behavioral Pediatrics Newsletter. 4 Lestari, P., 2013, Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Ibu tentang Toilet Training pada Anak Usia Toddler (1-3 tahun) di Posyandu Dusun Grogol desa Mojorembun kecamatan Rejoso kabupaten Nganjuk. 5 Andriyani,S., 2014, Analisis FaktorFaktor yang berhubungan Toilet Training pada Anak Prasekolah, Jurnal Vol.2 No.3 Desember 2014 6 Notoatmodjo,S, 2007. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka. Aksara. meluangkan waktu untuk mengajarkan/ melatih toilet training pada anak sehingga anak berhasil melakukan BAB dan BAK ke toilet dengan baik dan tidak mengalami kebiasaan yang kurang baik dimasa mendatang. Untuk menambah satu karakter yang Islami di sekolah PAUD IKNQ maka kepada pimpinan dan guru-guru dapat menerapkan dan membiasakan murid-murid untuk selalu BAB dan BAK pada tempatnya (toilet) agar suasana sekolah tetap terjaga bersih dengan cara memperhatikan keinginan berkemih dan buang air besar pada setiap murid. Ucapan Terima Kasih Terima kasih yang tak terhingga kepada : Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh. Kepala Unit Penelitian Poltekkes Kemenkes Aceh, Ketua Jurusan Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Toilet Training Toddler … 92 7 Mubarak, 2012, Promosi Kesehatan, Yogyakarta, Graha Ilmu 8 Maulana. 2009. Promosi Kesehatan, Jakarta, EGC. 18 Handayani. 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Toilet Training. Jurnal keperawatan. UNDIP: Semarang 9 Notoatmodjo,S., 2007, Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta 19 Mota, DM., dan Barros AJ., 2008, Toilet Training: Methods, Parental Expectations and Associated Dysfunctions, Jornal de Pediatria, Vol. 84 No.1 20 Istiqomah, 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Asuh dengan Pelaksanaan Toilet Training Secara Mandiri Pada Anak Usia Toddler di TPA Citra RSU Rajawali Citra Bantul. 10 Probowati, R.,W. 2014, Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Toilet Training Anak Usia 1-3 Tahun terhadap Pengetahuan Ibu di desa Sambon Banyudono Boyolali, Naskah Publikasi 11 Kusumaninggrum, A., Natosba, J., Julia, EL., 2011, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Perilaku Orang Tua Dalam Toilet Training Toddler, Artikel penelitian. 12 Azwar, Saifuddin.2009. Sikap Manusia Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar 13 Notoatmodjo, S., 2012, Pendidikan dan Prilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. 14 Musfiroh, M., Wisudaningtyas., BL, (2014), Penyuluhan terhadap Sikap Ibu dalam Memberikan Toilet Training pada Anak, jurnal Vol 9, No 2. 15 Sylvia. 2007. Patofisiologi. Edisi 6. Jakarta : EGC 16 Wong. 2000. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Jakarta: EGC 17 Supartini. Yupi. 2004. Buku Ajar Konsep Keperawatan Anak. Jakarta: EGC