Analisis Pengaruh Budaya Kerja, Budaya Organisasi dan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Nama NPM Jurusan Pembimbing : Gita Rachmawati : 13210024 : Manajemen : Dr. Ir. Suzanna Lamria Siregar, MMSI Latar Belakang Masalah Adanya pengeluaran yang tidak terduga apabila seseorang terkena penyakit, apalagi tergolong penyakit berat yang menuntut stabilisasi yang rutin atau biaya operasi yang sangat tinggi. Hal ini berpengaruh pada penggunaan pendapatan seseorang dari pemenuhan kebutuhan hidup pada umumnya, menjadi biaya perawatan dirumah sakit, obat-obatan, operasi, dan lain lain. Hal ini tentu menyebabkan kesukaran ekonomi bagi diri sendiri maupun keluarga. Dapat disimpulkan, bahwa kesehatan tidak bisa digantikan dengan uang, dan tidak ada orang kaya dalam menghadapi penyakit karena dalam sekejap kekayaan yang dimiliki seseorang dapat hilang untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, akhirnya memberikan solusi dari permasalahan di atas. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI atau POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun rakyat biasa. Latar Belakang Masalah Untuk bisa memenuhi dan melayani segala kebutuhan masyarakat Indonesia dengan baik dan cepat maka BPJS Kesehatan harus memperhatikan manajemen SDM (sumber daya manusia) yang ada pada instansi tersebut. Sumber Daya Manusia (pegawai) merupakan unsur yang strategis dalam menentukan sehat tidaknya suatu organisasi. Pengembangan SDM yang terencana dan berkelanjutan merupakan kebutuhan yang mutlak terutama untuk masa depan organisasi. Dalam kondisi lingkungan tersebut, manajemen dituntut untuk mengembangkan cara baru untuk mempertahankan pegawai pada produktifitas tinggi serta mengembangkan potensinya agar memberikan kontribusi maksimal pada organisasi. Masalah sumber daya manusia yang kelihatannya hanya merupakan masalah intern dari suatu organisasi sesungguhnya mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat luas sebagai pelayanan publik yang diukur dari produktifitas. Dalam meningkatkan produktifitas pegawai diperlukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan memperhatikan kebutuhan dari para pegawai, diantaranya adalah terbentuknya budaya kerja, budaya organisasi dan pengawasan yang baik dan terkoordinasi. Atas dasar uraian tersebut maka penulis tertarik untuk membuat penulisan dengan judul “Analisis Pengaruh Budaya Kerja, Budaya Organisasi dan Pengawasan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan”. Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah dan Tujuan Penelitian • 1. 2. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Apakah variabel budaya kerja, budaya organisasi dan pengawasan secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai ? Apakah variabel budaya kerja, budaya organisasi, dan pengawasan secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai ? Variabel manakah yang paling dominan yang mempengaruhi produktivitas kerja pegawai ? • Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, ternyata masalah produktivitas kerja pegawai merupakan masalah yang sangat kompleks dan menarik untuk diteliti. Namun karena keterbatasan pengetahuan peneliti serta ruang lingkupnya yang cukup luas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada masalah pengaruh budaya kerja, budaya organisasi dan pengawasan terhadap produktivitas kerja pegawai pada kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berlokasi di Jl. Let.Jend Suprapto, Cempaka Putih – Jakarta Pusat 10510, yang dipilih secara acak disetiap bagian. • 1. Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh budaya kerja, budaya organisasi, dan pengawasan secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Mengetahui pengaruh budaya kerja, budaya organisasi, dan pengawasan secara parsial terhadap produktivitas kerja kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Mengetahui pengaruh yang paling dominan terhadap produktivitas kerja kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. 2. 3. Kerangka Pemikiran Metode Penelitian • Penelitian ini menggunakan alat analisis uji validitas, reliabilitas, asumsi klasik (Normalitas, Multikolinieritas, Heteroskedastisitas), uji f, uji determinasi, uji t, uji regresi linier berganda. Untuk menganalisis pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent baik secara parsial maupun secara bersama-sama maka digunakan analisis Regresi Linear Berganda dengan menggunakan software SPSS versi 17. • Menentukan besarnya Sample dan r-tabel Rumus Slovin dalam Umar (2004) : >> 83 Responden Seluruh populasi berjumlah 500 pegawai. Berdasarkan populasi yang jumlahnya terlalu jauh berbeda dengan hasil perhitungan tersebut, maka penelitian ini mengambil sebagian populasi sebagai sampel. Jadi berdasarkan rumus diatas, maka dilakukan sampel sebanyak 83 responden dengan penyebaran kuesioner sebanyak 83 buah. Didapatkan r-tabel sebesar 0.2159 • Maka betuk persamaan seperti ini Y= a+b1X1 + b2X2 + b3X3 Dimana : Y = Produktivitas kerja a = Konstanta b1 = koefisien regresi variabel budaya kerja b2 = koefisien regresi variabel budaya organisasi b3 = koefisien regresi variabel pengawasan X1 = Budaya kerja X2 = Budaya organisasi X3 = Pengawasan Pembahasan Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan, dimana hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran. Seluruh indikator pada kuesioner penelitian ini di nyatakan valid. Hasil ini menunjukkan bahwa seluruh nilai r hitung yang ada, lebih besar dibandikan nilai r tabel (0,2159). Sesuai dengan kriteria yang telah dikemukakan Ghozali (2005), maka kuesioner antar semua variabel tersebut dinyatakan valid. 2. Reliabilitas Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu di atas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga untuk selanjutnya item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur. Pembahasan Uji Asumsi Klasik 3. Uji Asumsi Klasik Asumsi klasik yang dibahas pada skripsi ini adalah uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Uji penyimpangan asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak dan ada tidaknya multikolinearitas, dan heteroskedastisitas dalam model regresi. Berikut dijelaskan lebih dalam mengenai uji asumsi klasik melalui hasil pengujian yang dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0. Hasil Uji Normalitas Pembahasan Uji Asumsi Klasik Hasil Uji Multikolinieritas Hasil Uji Heteroskedastisitas Pembahasan Uji simultan (Uji F) dan Uji Determinasi Hasil Uji F (Simultan) Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 32.819 dengan signifikansi sebesar 0.000 < 0.05 sehingga model regresi ini bisa digunakan untuk memprediksi produktivitas kerja pegawai, atau dapat dikatakan budaya kerja, budaya organisasi, dan pengawasan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai kantor pusat BPJS Kesehatan secara nyata (signifikan), artinya jika budaya kerja dan budaya organisasi baik serta pengawasan tinggi, maka produktivitas kerja pegawai juga akan meningkat. Hasil Uji Determinasi (R2) Di dapat dari hasil uji determinasi yang telah dikemukakan. Dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (R Square) yang diperoleh sebesar 0,555. Hal ini berarti 55,5% produktivitas kerja dapat dijelaskan oleh variabel budaya kerja, budaya organisasi dan pengawasan, sedangkan sisanya yaitu 44.5% produktivitas kerja dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. Uji Secara Parsial (Uji T) Hasil Secara Parsial (Uji T) Berdasarkan hasil analisis di atas dari ketiga variabel tersebut budaya kerja, budaya organisasi, dan pengawasan dapat diketahui bahwa variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap produktivitas kerja adalah dpengawasan, karena variabel tersebut memiliki pengaruh yang paling besar terhadap produktivitas kerja yaitu sebesar 4.847, diikuti dengan budaya organisasi sebesar 3.038, dan budaya kerja sebesar -0.348. Hasil signifikansi dua variabel yaitu variabel budaya kerja dan variabel pengawasan dibawah 0.005 yang artinya mempunyai pengaruh yg signifikan terhadap produktivitas kerja, sedangkan satu variabel yaitu variabel budaya kerja memiliki hasil signifikansi diatas 0.005 yang artinya tidak mempunyai pengaruh yg signifikan terrhadap produktivitas kerja. Uji Regresi Linear Berganda Hasil Uji Regresi Linear Berganda Dari hasil tersebut apabila ditulis dalam bentuk unstandardized dari persamaan regresinya adalah sebagai berikut : Y = 6,692 + -0,034 X1 + 0.290 X2 + 0.434 X3 Keterangan : Y = Produktivitas Kerja a = Konstanta X1 = Budaya Kerja X2 = Budaya Organisasi X3 = Pengawasan Kesimpulan dan Saran • 1. 2. 3. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. Budaya kerja, budaya organisasi, dan pengawasan secara bersama-sama berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai. Budaya kerja, secara parsial tidak berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai. Sedangkan budaya organisasi dan pengawasan secara parsial berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai Pengawasan merupakan variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap produktivitas kerja pegawai. •Saran Kantor pusat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebaiknya mempertahankan dan meningkatkan pengawasan agar produktivitas kerja pegawai dapat terus meningkat. Hal ini karena pengawasan merupakan variabel yang paling kuat dan dominan yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai. Upaya peningkatan pengawasan tersebut dapat dilakukan melalui pelaksanaan suatu tata tertib atau peraturan yang sudah ada di kantor agar dapat diterima dan dijalankan dengan baik oleh para pegawai. Namun kantor harus tetap memperhatikan variabel lainnya yaitu budaya kerja dan budaya organisasi.Untuk penelitian selanjutnya, apabila ingin meneliti variabel budaya kerja, sebaiknya di lakukan pengklasifikasian pada variabel budaya kerja. Kerena menurut penelitian sebelum nya (Dutt, 2012) menyatakan bahwa ada 4 budaya di dalam budaya kerja ini yaitu autocratic, bureaucratic, technocratic dan entrepreneurial. Dari penelitian itu bisa di temukan jenis budaya kerja apa yang di anut oleh objek perusahaan yang di teliti.