oral ca didiasis: diag osa da pe atalaksa aa ya fakultas

advertisement
ORAL CADIDIASIS: DIAGOSA DA
PEATALAKSAAAYA
MAKALAH ILMIAH
“Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Individu 1 Penulisan Makalah Ilmiah”
DISUSU OLEH :
ama
: ADICAKRA SATYAUGRAHA SUTA
IM
: 090600079
DOSE PEMBIA:
SODAG PITAULI P, drg, PhD
FAKULTAS KEDOKTERA GIGI
UIVERSITAS SUMATERA UTARA
2009
ORAL CADIDIASIS: DIAGOSA DA
PEATALAKSAAAYA
Adicakra Satyanugraha Sutan
090600079
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara
Jl. Alumni No. 2, Kampus USU Medan 20155
ABSTRACT
Oral Candidiasis is a kind of infection that caused by yeast like fungus Candida albicans.
There are 4 types of candidiasis in oral cavity such as pesudomembranous candidiasis
(thrush), chronic hyperplastic candidiasis, erythematous candidiasis, and chronic
mucocutaneus candidiasis. The infection of candida caused discomfort, burning sensation,
creamy spot on the mouth and throat, and also soreness, redness, swelling at the corner of the
mouth of the patient. The treatment of oral candidiasis can be divided into two types of
medication such as topical medication and systemic medication. Good oral health is the best
way to keep our mouth from the infection of oral candidiasis.
Key words : oral candidiasis, infection, medication
PEDAHULUA
Oral candidiasis merupakan salah satu manifestasi dari penyakit mulut berupa infeksi
yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Penyakit ini sangat sering ditemukan pada
orang yang memiliki imunitas yang rendah seperti orang yang terkena HIV. Sebenarnya
penyakit ini dapat dicegah apabila kesehatan mulut kita dijaga dengan baik
dan
mengonsumsi makanan yang baik. Selain itu, apabila oral candidiasis tidak cepat dilakukan
perawatan akan berbahaya dan menyebabkan ketidaknyamanan pada mulut.1,2
Oral candidiasis merupakan infeksi rongga mulut yang umum terjadi pada manusia dan
memiliki banyak manifestasi klinis sehingga penyakit ini sering kali sulit untuk didiagnosa.
Penyebabnya adalah banyaknya faktor kemungkinan yang ada terhadap munculnya infeksi
1
ini. Setiap jenis manifestasi harus ditangani secara tepat sehingga diperlukan pengetahuan
tentang jenis pengobatan secara tepat pula. 2,7
Oleh karena itu akan dibahas lebih lanjut di dalam makalah tentang manifestasi klinis,
diagnosa serta penatalaksanaan oral candidiasis.
DEFIISI
Infeksi jamur yang disebabkan Candida Albicans dinamakan candidiasis atau dalam
bahasa inggris disebut dengan candidosis. Dahulu penyakit ini disebut dengan monialisis
karena organisme yang menyebabkan penyakit candidiasis adalah Monialisis albicans. 2,5
Oral candidiasis merupakan infeksi oportunistik*1 yang umum baik pada oral maupun
perioral yang biasanya dihasilkan dari perkembangan endogenik jamur candida secara
berlebihan.1,5 Selain dari Candida albicans, di dalam rongga mulut juga ditemukan spesies
candida lainnya seperti C.tropicalis, C.krusei, C.parapsilosis, C.guilermondi. Spesies-spesies
dari candida ini sering ditemukan dalam rongga mulut tetapi tidak menimbulkan penyakit.
Sampai saat ini organisme yang paling sering menimbulkan penyakit candidiasis yaitu jenis
Candida albicans. 5,8
ETIOLOGI / PEYEBAB
Oral candidiasis disebabkan oleh jamur bersel tunggal dari keluarga Cryptokokeae.
Terdapat tiga bentuk yaitu bentuk vegetatif yang merupakan blastospore (sel jamur)
berdiameter 1,5-5µm dengan bentuk oval, bentuk hype, dan clamydospore yang terdiri atas
sel-sel tubuh berdinding refraktil yang tebal dengan diameter keseluruhan 7-17µm. Bentuk
*1 Mikroorganisme yang merupakan flora normal dapat melakukan infeksi akibat adanya faktor-faktor pemicu.
2
vegetatif merupakan bentuk yang sering dijumpai di mulut dan tidak bersifat patogen. Tetapi
jika terdapat bentuk hype (patogen) maka jamur berhubungan erat dengan lesi yang terjadi. 6
Oral candidiasis tidak dapat langsung muncul. Hal ini disebabkan karena jamur Candida
albicans merupakan jamur yang kurang patogen sehingga untuk terjadinya infeksi diperlukan
faktor predisposing baik sistemik maupun lokal.
Faktor-faktor predisposing di atas adalah:
1. Pregnancy (melahirkan)
2. Endocrinopathy / gangguan endokrin : Diabetes melitus, Hipoparatiroidism,
Hipoadrenalism, kehamilan.
3. Imunosupression : akibat HIV, keganasan penyakit, defisiensi nutrisi (zat besi,
folat, vitamin B12 atau zinc) 9, anemia,dll.
4. Antibiotik
5. Terapi Kortikosteroid
6. Lemah setelah operasi
7. Kesehatan mulut yang buruk
8. Penggunaan obat kumur anti bakteri
9. Peralatan prostodontik*2
10. Xerostomia (Sjogren’s syndrome)
11. Iritan lokal yang kronis (gigi tiruan dan alat ortodonti)
12. Radiasi pada kepala dan leher
13. Usia (bayi, kehamilan, usia lanjut) 1,6,8
Faktor lokal (kulit) yaitu trauma kronis pada epithelium dengan ditemukannya lesi mulut
keratotik. 1,6
*2 Alat-alat prostodontik yang dapat dilepas dari mulut sebaiknya disterilkan dengan disinfektan agar tidak
menyebabkan berkembangnya jamur.
3
EPIDEMIOLOGI
Oral candidiasis merupakan infeksi mulut yang paling sering terjadi. Penyakit ini biasa
menginfeksi pasien yang sangat lemah, bayi, orang tua, dan pasien yang mengalami
penurunan kerja sistem imun dengan prevalensi persebaran 10% - 15% dan 25% - 75% dari
populasi keseluruhan adalah carrier atau pembawa. 7
MAIFESTASI KLIIS
Infeksi Candida albicans pada rongga mulut memperlihatkan empat bentuk yang pada
masing-masing bentuk memiliki ciri atau gejala klinis yang berbeda. Keempat bentuk klinis
dari oral candidiasis adalah acute pseudomembranous candidiasis, erythematous candidiasis,
chronic hyperplastic candidiasis, dan chronic mucocutaneous candidiasis. Berikut ini akan
dijelaskan pembahasan dari setiap bentuk.
A.
Acute Pseudomembranous Candidiasis (thrush)
Pseudomembranous
candidiasis
atau
biasa disebut thrush merupakan jenis oral
candidiasis yang paling sering dijumpai. Jenis
ini biasanya dijumpai pada bayi dan orang
yang sangat lemah. Jenis ini juga dijumpai
pada
orang
yang
melakukan
terapi
Gambar 1: Thrush
kortikosteroid dan yang mengalami penurunan sistem imun seperti HIV. Jenis ini
dapat dikenali dengan adanya lesi berwarna putih menyerupai gumpalan keju atau
susu pada mukosa bukal mulut. Lesi putih tersebut tersusun atas kumpulan hype
kusut, ragi, sel-sel epitel, sel api, fibrin dan debris. 1-8,10
Pada bayi lesi mulai terlihat pada hari ke 2-5 kehidupan, berwarna putih dan
lembut serta . Lesi ini umumnya tidak nyeri dan dapat dilepaskan dengan mudah akan
4
tetapi meninggalkan permukaan yang berdarah. Pada orang dewasa lebih sering
terjadi inflamasi, eritema, dan terkikisnya bagian mulut yang menimbulkan rasa
menyakitkan. 4,6
Gejala lain yang dialami pasien yang timbul akibat pseudomembranous
candidiasis ini yaitu rasa makanan buruk dan terkadang tidak berasa serta sensasi
terbakar pada mulut dan kerongkongan. 4,5
Selain itu, lesi putih tersebut sering hilang secara spontan sebagai akibat dari
meningkatnya kondisi si pasien. 2
B. Erythemathous Candidiasis
Erythematous candidiasis terdiri atas dua yaitu denture sore mouth / denture
stomatitis dan angular cheilitis.1
Denture sore mouth merupakan suatu peradangan difus dari daerah pendukung
gigi tiruan rahang atas, dengan atau tanpa disertai tanda pecah-pecah dan peradangan
dari komisura mulut (angular cheilitis). Penyakit
ini lebih sering mengenai wanita. Faktor yang
menyebabkan adalah trauma dan kegagalan
melepas gigi tiruan, diabetes, anemia, dan terapi
steroid. Gejala yang timbul adalah munculnya lesi
Gambar 2 : Erythematous candidiasis
berupa
bercak
yang
mengenai
seluruh
permukaan jaringan bawah gigi tiruan atas, mukosa berwarna merah terang dan
kenyal. Pada celah antar lesi terdapat cairan berwarna keputihan disertai bercakbercak thrush. Infeksi ini akan berlanjut ke daerah intertrigenous pada komisura bibir
menyebabkan angular cheilitis. 1,5-7
Angular cheilitis disebut juga cheilocandidiasis. Penyakit ini disebabkan oleh
gabungan candida dengan bakteri, kebiasaan menjilat bibir, usia lanjut, kekurangan
5
nutrisi, dan penurunan dimensi vertikal bibir.
Penyakit ini merupakan infeksi lanjutan dari
denture sore mouth yaitu dengan karakteristik
terdapat fisur (retakan merah) di sudut-sudut bibir
serta adanya burning sensation di dalam mulut.
Umumnya angular cheilitis berhubungan dengan Gambar 3 : Angular cheilitis
infeksi candidiasis intraoral namun terkadang kulit perioral sekitar mulut juga
terinfeksi yang sebagian besar dialami oleh anak-anak. 3,7-8
C. Chronic Hyperplastic Candidiasis
Chronic hyperplastic candidiasis disebut
juga candidal leukoplakia memiliki karakteristik
berikut yaitu terdapat bercak putih, sama seperti
pada penderita pseudomembranous candidiasis,
tetapi yang membedakan adalah plak atau
bercak putih tersebut dapat diraba, melekat erat
Gambar 4 : Hyperplastic candidiasis
dan tidak dapat dikerok. Infeksi candidiasis jenis ini umumnya terjadi pada lidah,
palatum atau mukosa bukal. Infeksi ini pula sering dialami oleh perokok. 3,5-6
D. Chronic Mucocutaneus Candidiasis (CMC)
CMC sering terjadi akibat dari kerusakan dalam imunitas seluler atau struktur
epidermis. Baik jenis pseudomembranous maupun jenis hyperplastic dari respon
jaringan terhadap organisme ini akan dijumpai dalam pasien yang telah terinfeksi
secara kronis. 1,4
Terdapat empat kategori CMC yaitu: (1). Familial CMC yaitu kelaianan familial
yang menyerang kedua jenis kelamin dengan kemungkinan diwariskan sebagai faktor
resesif autosomal dan ditandai dengan candidiasis mulut yang kronis serta infeksi
6
hyperplastik dari lipatan kuku bayi, (2). Diffuse CMC
dengan penyebab utama kekurangan zat besi, ditandai
dengan penyebaran luas ke kulit
granuloma
kandida,
(3).
dan timbulnya
Endocrine
candidiasis
syndrome yaitu penyakit resesif autosomal, dimulai
dari
Gambar 5 :
Mucocutaneous Candidiasis
serangan
CMC
disusul
dengan
terjadinya
hipoparatiroidism dan hipoadrenalism, dan (4). CMC
of late onset yaitu penyakit yang terjadi pada umur >35
tahun, tanpa riwayat abnormalitas klinis yang berarti. 1,4-6
DIAGOSA
Untuk menegakkan diagnosa yang tepat maka diperlukan langkah-langkah sebagai
berikut yaitu: (1). Melakukan anamnesis dan gejala klinis yang khas, (2). Melakukan
pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan dengan pemeriksaan langsung dengan larutan
KOH 10-20% dan/atau dengan pengecatan gram, apabila hasilnya positif diagnosa dapat
ditegakkan, apabila hasilnya negatif dilakukan pemerikasaan laboratorium lanjutan dengan
teknik kultur untuk memastikan spesies penyebab, (3). Melakukan histo PA apabila diagnosa
dinyatakan meragukan. 3
DIAGOSA BADIG
A. Pseudomembranous Candidiasis (Thrush) dengan Difteria
Perbedaan dapat dilihat pada letak maksudnya pada thrush lesi putih terletak di
palatum dan membran mukosa bukal sedangkan pada penyakit difteri terletak pada
faring. Perbedaan lainnya adalah apabila pada thrush lesi putih tersebut diangkat
7
hanya akan menimbulkan bekas merah sedangkan pada difteri akan timbul
pendarahan. 3
B. Chronic Hyperplastic Candidiasis dengan Leukoplakia. 3
PEATALAKSAAA
Penatalaksaan oral candidiasis dapat dilakukan dengan cara pemberian obat anti jamur.
Terdapat tiga teknik pengobatan berdasarkan jenisnya sebagai berikut:
AMA OBAT
DOSIS
EFEK SAMPIG
KETERAGA
PEGOBATA TOPIKAL : Pemberian obat secara lokal
ystatin (Mycostatin)
pastillles
1-2 pastilles
4-5 x sehari
Menyebabkan radang
pada mulut, mual
Hirup perlahan, jangan
dikunyah atau langsung
ditelan
ystatin (Mycostatin)
Oral suspension
5ml 4x sehari
Untuk 7-14 hari
Menyebabkan sakit
perut/ mulas
Gerakkan di sekitar
mulut sebelum ditelan
Clotrimazole
(Mycelex) Oral
Troches
10 mg 4-5x sehari
Untuk 1-2 minggu
Menyebabkan rasa
berubah dan saki perut /
mulas
Hirup perlahan, jangan
dikunyah atau langsung
ditelan
PEGOBATA SISTEMIK : Pemberian obat secara sistemik
Ketonazole (Nizoral)
tablet
200 mg /hari, 7-14 hari;
400 mg /hari, 14-21 hari
Mual, muntah, sakit
perut; meracuni hati
Periksa fungsi hati saat
menggunakan obat ini;
berikan bersama
makanan
Itraconazole
(Sporanox)
100 mg /hari, 7-14 hari;
200 mg /hari, 14-21 hari*
Mual, muntah, sakit
perut; meracuni hati
Periksa fungsi hati saat
menggunakan obat ini.
Fluconazole (Diflucan)
200 mg /hari, 7-14 hari;
200 mg /hari, 14-21 hari*
Mual, muntah, sakit
perut; meracuni hati
Periksa fungsi hati saat
menggunakan obat ini
Amphotericin B
(Fungizone)
100 mg /hari 4x sehari
(oral suspension)
Amphotericin B lipid
complex (Abelcet)
0.5 mg/kg perhari, untuk
14-21 hari (intravena)*
Untuk bentuk intravena:
Meracuni ginjal,
kehilangan elektrolit,
demam, kedinginan,
berkeringat
Untuk Oral suspension:
Gerakkan di sekitar
mulut sebelum ditelan;
Periksa fungsi ginjal
Menimbulkan
pembengkakan
Berguna untuk infeksi
yang kambuhan 7 hari
dalam satu bulan;
kondisi tidak beraturan
PEGOBATA LAI
Gentian violet (1%
larutan pada air)
Diberikan pada daerah
yang terinfeksi, 2x sehari
untuk 3 hari
*Esophageal candidiasis
8
Tabel 1:
Daftar nama obat, dosis, serta efek samping dari penggunaan obat untuk
penanganan penyakit Oral candidiasis. 9
PECEGAHA
Sebelum mengalami oral candidiasis lebih baik kita mencegahnya. Hal ini disebakan oral
candidiasis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam mulut, rasa nyeri di bagian mukosa
mulut, lidah, dan tenggorokan, serta adanya burning sensation di mulut.
Pencegahan oral candidiasis dapat dilakukan dengan beberapa tindakan yaitu sebagai
berikut: (1).Memelihara kesehatan mulut dengan menyikat gigi dua kali sehari, berkumur
dengan antiseptic mouthwash (seperti Listerine atau Vardesol), berkumur dengan 3% larutan
hidrogen peroksida setelah menyikat gigi. (2). Mengonsumsi makanan yang baik dengan
mengurangi atau menghindari gula karena merupakan makanan bagi Candida, mengurangi
dan menghindari alkohol karena alkohol mengubah gula dan mempercepat pertumbuhan
Candida, mengonsumsi banyak bawang putih karena merupakan anti jamur alami,
mengonsumsi susu atau yoghurt yang mengandung bakteri Acidophilus karena membantu
menjaga keseimbangan tubuh dan melawan mikroorganisme pengganggu seperti Candida. 9
PEMBAHASA
Setiap jenis manifestasi dari oral candidiasis memiliki karakteristik masing-masing.
Sebagian besar dari jenis tersebut memiliki gejala dan tanda-tanda yang mirip seperti
terbentuknya lesi putih di dalam rongga mulut dan adanya sensasi terbakar di dalam mulut.
Kasus yang terjadi di dunia klinis menunjukkan bahwa oral candidiasis sering timbul sebagai
akibat dari kelainan fungsi sistemik. Kelainan sistemik seperti penurunan sistem imunitas
dapat menyebabkan mikroorganisme yang kurang patogen yang berada di dalam mulut
memiliki peluang untuk berkembang dan bertambah banyak yang lambat laun menyebabkan
9
infeksi di sekitar rongga mulut. Perkembangan mikroorganisme tersebut akan menjadi
semakin banyak dan akan menjadi ganas. Oleh karena itu pengobatan dalam bentuk topikal
maupun sistemik dilakukan. Penggunaan obat anti jamur tersebut sebagian besar
menimbulkan efek samping. Oleh karena itu cara yang terbaik mengatasi oral candidiasis
yaitu dengan menjaga kesehatan mulut secara teratur sehingga keseimbangan flora dalam
mulut menjadi lebih baik. 7
Jadi gejala dan tanda-tanda dari menifestasi oral candidiasis harus dikenali dan diingat
agar memudahkan dalam penegakkan diagnosa. Oral candidiasis sebenarnya dapat dicegah
dengan perawatan kesehatan mulut secara teratur tetapi apabila sudah terjadi infeksi dapat
ditanggulangi dengan pemberian anti jamur baik secara topikal maupun secara sistemik.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Lynch MA, Brightman VJ, Greenberg MS. Burket ilmu penyakit mulut: diagnosa &
terapi. Alih Bahasa. PP. Sianita Kurniawan. Grogol: Binarupa Aksara, 1994: 267-287.
2.
Farmer ED, Lawton FF. Stones oral and mouth diseases. 5th ed. Great Britain: The
English Language Book Society and E&S Livingstone LTD, 1966 : 634-637.
3.
Bag / SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNAIR / RSU Dr. Soetomo. Atlas
penyakit kulit dan kelamin. 5th ed. Surabaya: Airlangga University Press, 2008: 86-91.
4.
Gupta LC, Gupta A, Gupta A. Oral medicine. 1st ed. Delhi: A.I.T.B.S Publishers &
Distributors, 1999: 13-16.
5.
Neville BW, Damm DD, Allen CM, Bouquot JE. Oral & maxillofacial pathology. 2nd ed.
Pennsylvania: Saunders, 2002: 187-199.
6.
Gayford JJ, Harskell R. Penyakit mulut: clinical oral medicine. Alih Bahasa. Lilian
Yuwono. 2nd ed. Jakarta: EGC, 1979: 56-63.
10
7.
Rossie K, Guggenheimer J. Oral candidiasis: clinical manifestations, diagnosis, and
treatment. PP&A. 1997; Vol. 9 (6): 635-641.
8.
Zunt SL. Oral candidiasis: diagnosis & treatment. <http://www.mmcpub.com/.pdf>
(3
Oktober 2009).
9.
Anonymous. Oral candidiasis and HIV diseases. <http://www.projectinform.org/.pdf> (3
Oktober 2009).
10. Anderson
KM.
Diagnosis
and
treatment
of
oral
candidiasis
infection.
<http://www.utmem.edu/.pdf> (3 Oktober 2009).
11
Download