Bab Lima Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Perhitungan Bagi Hasil dan Akad Jual Beli pada Layanan Simpanan dan Pembiayaan di KSU BMT Rizky Prima Layanan Simpanan Pengertian tabungan yaitu simpanan dengan berdasarkan akad wadi’ah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Penarikan hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. Manajer BMT Rizky Prima menyatakan: “Di KSU BMT Rizky Prima ini dalam produk funding atau simpanan hampir sama dengan LKMS BMT yang lainnya Bu, diantaranya simpanan umum, simpanan idul fitri, simpanan pendidikan, simpanan qurban, simpanan berjangka, Bu”.1 Ia menambahkan: “Di dalam layanan simpanan akad yang dipakai terdiri dari akad wadi’ah atau bonus dalam pemberian imbalan pada simpanan yang di pakai pada simpanan umum, simpanan idul fitri, simpanan pendidikan, dan simpanan qurban. Selain akad wadiah dipakai pula akad mudharabah mutlaqoh atau investasi tak bersyarat dimana anggota dan BMT menyepakati besaran proporsi bagi hasil yang akan ditetapkan, dalam 1 Wawancara dengan Manajer KSU BMT Rizky Prima, Bapak Budy, tanggal 23 Juli 2013 91 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah layanan simpanan ini diterapkan pada simpanan berjangka.”.2 Simpanan Umum Simpanan umum merupakan simpanan yang dapat diambil sewaktu-waktu pada jam kerja, dengan setoran minimal Rp.10.000,-. Nisbah bonus yang diberikan dalam layanan ini adalah sebesar 5% untuk anggota dan 95 % untuk BMT. Dari hasil wawancara, peneliti juga sajikan bentuk laporan rekening koran tabungan di KSU BMT Rizky Prima yang bisa dilihat pada Tabel 5.1 di bawah ini: 3 Tabel 5.1: Laporan Rekening Koran Simpanan Umum LAPORAN REKENING KORAN SIMPANAN UMUM No. Rekening : 101.111.0016XX Periode : 14 Mei 2014 Nama Nasabah Nisbah BMT : Nona T Sampai Dengan Nisbah Anggota : 06 Januari 2015 No Tgl Trans : 95 % Bukti Kode Debet :5% Kredit Saldo Saldo Awal 0 1 14/05/2014 1036440 104 10.000 10.000,00 2 02/06/2014 1037802 100 2.000.000 2.010.000,00 3 02/06/2014 101 7,22 2.010.007,22 4 27/06/2014 1030619 200 5 01/07/2014 1038185 100 4.500.000 6.010.007,22 6 01/07/2014 101 1.349,16 6.011.356,38 7 23/07/2014 8 04/08/2014 1030973 200 9 06/08/2014 1038498 100 25/08/2014 1031193 200 11 27/08/2014 1038703 100 1.510.007,22 250.000 101 10 2 500.000 5.761.356,38 5.502,04 5.766.858,42 2.250.000 8.016.858,42 500.000 7.516.858,42 500.000 8.016.858,42 Wawancara dengan Manajer KSU BMT Rizky Prima, Bapak Budy, tanggal 24 Juli 2013 3 Wawancara dengan Manajer KSU BMT Rizky Prima Bapak Budy, tanggal 12 November 2014 92 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga 12 01/09/2014 101 7.721,19 8.024.579,61 13 01/10/2014 101 7.565,47 8.032.145,08 14 09/10/2014 1038740 200 15 29/10/2014 1039572 100 16 03/11/2014 17 28/11/2014 18 01/12/2014 19 17/12/2014 1032228 200 20 22/12/2014 1040148 100 1.000.000 9.045.536,95 21 23/12/2014 1040156 100 1.000.000 10.045.536,95 22 24/12/2014 1040159 100 2.000.000 12.045.536,95 23 05/01/2015 101 9.052,73 12.054.589,68 4.250.000,00 16.304.589,68 12.054.589,68 1039927 JUMLAH 2.000.000 6.032.145,08 1.500.000 7.532.145,08 101 6.813,11 7.538.958,19 100 1.500.000 9.038.958,19 101 6.578,76 9.045.536,95 1.000.000 8.045.536,95 Sumber : Hasil Data Penelitian Contoh perhitungan simpanan umum: Nona T mulai menabung pada 14 Mei 2014 dengan nisbah yang telah ditentukan oleh KSU BMT Rizky Prima sebesar 5% (karena simpanan umum) untuk anggota dan 95% untuk BMT Rizky Prima. Perhitungan bonus nona T adalah sebagai berikut : 14/5/2014. Nona T menabung sebesar 10.000. 2/6/2014. Nona T menabung sebesar Rp. 2.000.000. 2/6/2014. Bagi hasil yang didapat Rp 7,22 dari KSU BMT Rizky Prima, ini dikarenakan saldo pada akhir bulan Mei hanya sebesar Rp 10.000.00,- jumlah seluruh simpanan pada bulan Mei yang diterima BMT sebesar Rp. 2.825.474.710,94,- dan pendapatan yang diterima BMT pada bulan Mei sebesar Rp. 40.794.016,65,- maka hasil bonus Rp. 7,22 didapat dari perhitungan berkut: 93 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Saldo Simpanan Nona T Jumlah Seluruh Simpanan di BMT X Pendapatan KSU BMT Rizky Prima X Nisbah Anggota Rp .10.000 Rp .2.825.474.710.94 x Rp. 40.794.016.65 X 5% = Rp 7,22 Analisis perhitungan bonus pada simpanan umum: Berdasarkan tabel 5.6 dapat diketahui pada akhir bulan ke-6 total saldo nona T sebesar Rp.10.000 dan bonus yang diberikan BMT pada awal bulan ke-7 sebesar Rp.7.22,-. Kemudian pada akhir bulan ke -8 jumlah saldo tabungan nona T sebesar Rp.8.016.858,42,- dan bonus yang diberikan BMT untuk bulan itu sebesar Rp.7.721,19,- sedangkan pada akhir bulan ke-9 total saldo tabungan nona T sebesar Rp. 8.024.576,61,- namun bonus yang diberikan pada nona T untuk bulan itu sebesar Rp.7.565,47,- atau lebih sedikit dari pada bulan sebelumnya, sedangkan total saldo lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Hal itu dikarenakan besaran bonus yang diberikan BMT bergantung pada: 1) Pendapatan yang diterima BMT. 2) Total simpanan yang ada pada BMT. Sehingga walaupun proporsi bonus sama, besaran saldo anggota pada akhir bulan ke 9 lebih besar dari pada akhir bulan ke -8 namun bonus yang diberikan BMT dapat lebih kecil karena 2 hal tersebut. 1. Simpanan Idul Fitri Merupakan layanan simpanan untuk persiapan merayakan hari raya idul fitri. Akad yang di pakai dalam layanan ini adalah akad Wadiah atau titipan, sehingga BMT memberikan bagi hasil berupa bonus. Adapun besaran proporsi bonus yang diberikan oleh BMT adalah sebesar 8% untuk anggota. setoran minimal dalam layanan ini adalah Rp.10.000. dan untuk menarik anggota dalam layanan ini selain diberikan bonus juga setiap akhir periode diberikan doorprize. Secara 94 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga perhitungan penetapan dan pembagian bonus kepada anggota sama dengan simpanan umum. 2. Simpanan Pendidikan Merupakan simpanan yang dibuat untuk persiapan biaya pendidikan. Akad yang dipakai dalam simpanan ini adalah akad wadiah atau titipan, sehingga dalam pemberian imbalan hasil kepada anggota menggunakan bonus. Adapun proporsi bonus yang ditetapkan oleh BMT adalah 10% untuk anggota. dalam simpanan ini setoran minimal yang harus diberikan adalah minimal Rp.50.000 / bulan. Atau dapat dalam bentuk harian yaitu Rp.10.000 per hari. Dalam layanan ini pengambilan simpanan memang ditetapkan, sama dengan simpaan idul fitri yaitu tergantung dari waktu yang disepakati antara anggota dan BMT yang terbagi dalam waktu 6 bulan dan 12 bulan. Dalam perhitungan penetapan pemberian bonus pada simpanan ini sama dengan perhitungan yang dilakukan pada simpanan umum dan simpanan idul fitri. 3. Simpanan Qurban Simpanan ini memang dibuat untuk anggota yang ingin menyiapkan ibadah qurban. Akad yang dipakai dalam simpanan ini adalah akad wadiah atau titipan. Dalam simpanan ini BMT menetapkan proporsi pemberian bonus untuk anggota sebesar 10%. Sistem dalam simpanan ini setoran minimal yang harus diberikan anggota minimal Rp. 15.000 / hari, dan pengambilan simpanan adalah 10 hari sebelum hari raya idul qurban. Dalam simpanan ini ada batas akhir penerimaan simpanan yaitu 15 hari sebelum hari raya idul qurban. Dalam hal perhitungan pemberian bonus kepada anggota, pada simpanan ini sama dengan simpanan pendidikan, simpanan idul fitri dan simpanan umum. Yang membedakan hanyalah terletak pada besaran proporsi bonus. Simpanan Berjangka Simpanan ini merupakan simpanan berjangka atau dalam bentuk deposito, dalam simpanan ini akad yang dipakai berbeda 95 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah dengan akad pada simpanan lainnya. Yaitu akad yang dipakai adalah akad Mudharabah atau investasi tak bersyarat. Manajer BMT Rizky Prima menyatakan: “Betul Bu, Akadnya dengan Mudharabah. Simpanan berupa investasi tidak terikat pihak ketiga pada KSU BMT Rizky Prima Bu, yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara Anggota atau nasabah pemilik dana (shahibul maal) dengan KSU BMT Rizky Prima (mudharib) dengan pembagian hasil sesuai dengan nisbah yang telah disepakati di muka Bu, selaku mudharib, KSU BMT Rizky Prima tidak menjamin dana nasabah kecuali diatur berbeda dalam perundang-undangan yang berlaku”.4 Mekanisme simpanan berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan dengan KSU BMT Rizky Prima. Adapun proporsi nisbah bagi hasil simpanan berjangka Syariah di KSU BMT Rizky Prima bisa dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2: Nisbah Bagi Hasil Simpanan Berjangka Syariah KSU BMT Rizky Prima JANGKA WAKTU 3 bln 6 bln 12 bln Sumber : Data lapangan BASIL ANGGOTA 35% 40% 48% BASIL BMT 65% 60% 52% Salah satu nasabah BMT Rizky Prima menyatakan: “Saya mempunyai simpanan berjangka syariah atau deposito syariah Bu. di KSU BMT Rizky Prima, deposito saya sebesar Rp. 90.000.000,- dengan jangka waktu simpanan 1 tahun Bu, nanti insya Allah akan saya perpanjang lagi kalau tidak perlu untuk saya ambil, sedangkan jatuh tempo setiap tanggal 5 dengan nisbah bagi hasil sebesar 48% untuk saya Bu, dan 52% 4 Wawancara dengan Bapak Budy, Manajer KSU BMT Rizky Prima tanggal 26 Juli 2013 96 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga untuk KSU BMT Rizky Prima, dengan menyimpan di KSU BMT ini saya sangat senang Bu.”5 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Amin, bisa diaplikasikan pendapatan yang diperoleh BMT selama bulan Januari 2013 (semisal) Rp. 110.000.000,-. Jumlah tabungan anggota di BMT sampai bulan Januari 2013 sebesar Rp. 4.500.000.000. Bagi hasil simpanan berjangka syari’ah/deposito syari’ah yang akan diterima pak Amin pada tanggal 5 Februari 2013 dapat dirumuskan sebagai berikut : Sb x bulan: Ssa x Pendapatan BMT x Nisbah anggota Jss Keterangan: Sb : Simpanan berjangka Ssa : Saldo simpanan anggota Jss : Jumlah seluruh simpanan di BMT Sehingga dapat dihitung : Tabungan Pak A min x Pendapa tan BMT x % Nisbah Bagi Hasil Total Tabungan BMT Rp.90.000.000 xRp.110.000.000 x 48% Rp.1.056.000 Rp.4.500.000.000 Selain wawancara dengan Pak Amin, Peneliti juga menyajikan laporan bagi hasil simpanan berjangka dengan nona T di LKMS KSU BMT Rizky Prima pada Tabel 5.3 di bawah ini: 5 Wawancara dengan Bapak Amin, anggota/nasabah KSU BMT Rizky Prima, tanggal 20 Juli 2013 97 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Tabel 5.3: Laporan Bagi Hasil Simpanan Berjangka Nama Anggota : Ibu Z Tgl. Registrasi : 27/12/2012 No. Rekening : 301.214.000023 Jangka Waktu : 12 Bulan Alamat : SEMARANG Tgl. Jatuh Tempo : 27/09/2014 Jml. Simjaka : 20.000.000 Nisbah Anggota : 48% Nisbah BMT : 52 % Perpanjangan Tanggal : Otomatis Bagi Hasil (Rp) Tanggal Bagi Hasil (Rp) 28/01/2013 161.433,00 30/07/2013 151.807,00 27/02/2013 152.289,00 27/08/2013 176.372,00 27/03/2013 154.995,00 27/09/2013 172.215,00 29/04/2013 170.943,00 28/10/2013 166.512,00 27/05/2013 170.633,00 27/11/2013 166.439,00 27/06/2013 151.778,00 27/12/2013 161.212,00 Jumlah 1.937.196,00 Sumber:Hasil Penelitian Laporan bagi hasil simpanan di atas didapat dari simpanan Ibu Z dengan no rekening 301.214.000023. ibu Z memasukkan simpanan berjangka sebesar Rp 20.000.000 dengan jangka waktu 12 bulan, sistem perpanjangan otomatis (bila tidak ada pemberitahuan pengambilan sebelumnya langsung diperpanjang), KSU BMT Rizky Prima ada ketentuan akad pembagian keuntungan dengan anggota yang telah disepakati yang ditentukan oleh KSU BMT Rizky Prima sebesar 48% untuk anggota dan nisbah KSU BMT Rizky Prima sebesar 52%. Analisis Bagi Hasil Simpanan Berjangka: Dari kasus simpanan ibu Z pada simpanan berjangka 12 bulan pendapatan bagi hasil yang di dapat ibu Z tiap bulan dapat berbeda seperti pada bulan ke 1 bagi hasil yang diterima ibu Z sebesar Rp.161.433,- dan pada bulan ke-2 ternyata bagi hasil yang diterima lebih kecil yaitu Rp. 152.298,- dan pada bulan ke-3 ibu Z mendapat 98 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga bagi hasil Rp.154.995,- hal ini menunjukkna bahwa pendapatan BMT tidak pasti dan bagi hasil anggota tergantung dengan pendaptan BMT dan jumlah saldo seluruh simpanan yang disalurkan oleh BMT. Pembiayaan Berbagai layanan pembiayaan yang ada pada BMT ini mempunyai tujuan yang berbeda-beda, diantaranya adalah pembiayaan musyarakah (syirkah), pembiayaan jual beli murabahah, pembiayaan sewa ijarah. Adapun deskripsi dari masing–masing layanan di atas adalah sebagai berikut : Pembiayaan musyarakah (syirkah) Pembiayaan musyarakah (syirkah) merupakan suatu bentuk akad kerja sama perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam suatu usaha, di mana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. Akad ini sesuai dengan prinsip keadilan sebagaimana yang diungkapkan John Rawls. Prinsip pertama bahwa setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar, tercermin pada kesamaan hak antara pihak KSU BMT Rizky Prima dengan UKM atau nasabah dalam hal pelaksanaan manajemen usaha. Segala informasi dan kebijakan terkait usaha yang dilakukan akad musyarakah dikelola secara profesional oleh kedua pihak. Adapun prinsip keadilan John Rawls yang kedua, yaitu perbedaan sosioreligius dan ekonomi diatur sehingga menguntungkan semua pihak. Hal ini tercermin pada pembagian keuntungan antar pemilik modal. Keuntungan maupun kerugian yang diperoleh dari usaha tersebut dibagi menurut proporsi penyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan bersama. Oleh karena itu, akad musrayakah harus memiliki sistem pelaporan yang transparan dan auditable. Akad musyarakah di dalam Islam atau Alquran diperbolehkan karena musyarakah sebagai bentuk kemitraan, di mana KSU BMT Rizky Prima dengan anggota menggabungkan modal atau kerja 99 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah mereka, untuk berbagi keuntungan, menikmati hak-hak dan tanggung jawab yang sama. Korelasi antara KSU BMT Rizky Prima dan Anggota bisa saling memberikan modal, pikiran atau kerja (tenaga). Karena KSU BMT Rizky Prima dan anggota berbagi keuntungan dengan cara yang disepakati dan menanggung kerugian sesuai dengan proporsi kontribusi modal. Pembagian keuntungan masing-masing pihak harus dinyatakan sebagai suatu proporsi atau persentase dan kerugian harus dibagi sesuai dengan kontribusi modal, sesuai dengan kesepakatan. Hal itu sesuai dengan Gambar 5.1 dan juga yang dikatakan oleh salah satu responden: “Ya Bu, Saya ini meminjam di KSU BMT Rizky Prima untuk tambahan modal bu, kemarin itu pinjaman yang saya ambil sebesar Rp. 10.000.000 juta selama 12 bulan Bu, sedangkan angsurannya tiap bulan sebesar Rp 1.033.333. Terima dari pinjaman total Rp 9.744.000 setelah dikurangi potongan administrasi dan provisi plus materai sebesar Rp 256.000 dengan adanya pembiayaan bagi hasil musyarakah ini Bu, bisa dapat membantu usaha saya yang kesulitan tambahan modal, karena bila lewat bank lain rumit, hanya di KSU BMT ini persyaratannya agak mudah Bu” 6 Gambar 5.1: Pembiayaan Sistem Bagi Hasil Akad Musyarakah 2 BMT 3 Analisis usaha Penetapan proporsi yang akan ditawarkan kepada Anggota 1. 4 Mengajukan pembiayaaan Anggota 5 Tawar menawar dengan anggota dan menyepakati proporsi bagi hasil Sumber : Dinas Koperasi dan BMT Rizky Prima (Data Analisis) 6 Wawancara dengan Ibu Fitri, padagang kelontong, sebagai anggota atau nasabah KSU BMT Rizky Prima, tanggal 19 Juli 2013 100 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Salah satu nasabah menyatakan: “Injih (iya) Bu, saya pak Udin, pekerjaan saya berdagang kelontong di rumah Bu, betul saya kemarin mengajukan permohonan pembiayaan ke KSU BMT Rizky Prima, guna penambahan modal kelontong saya bu, sebesar Rp.15 jt. Selama ini saya tidak pernah telat membayar angsuran Bu, dan saya membuat pembukuan transaksi, untuk memudahkan saya mengontrol permodalan saya dan persedian dagangan yang telah saya miliki Bu, Rp 50.000.000, sedangkan pendapatan rata-rata tiap bulan dari usaha kelontong saya ini Bu sebesar Rp.5,5 jt. Bila saya proyeksikan tambahan pendapatan dalam pembukuan setelah pembiyaan dari KSU BMT Rizky Prima ini Bu, pada bulan pertama Rp. 6,2 jt dan di bulan kedua Rp. 6,7 jt.”7 Proyeksi tambahan pembiayaan seperti wawancara di atas dapat diaplikasikan dalam rumus nisbah seperti pada Tabel 5.4. Tabel 5.4: Proyeksi Tambahan Biaya pada Sistem Musyarakah Jumlah Pembiayaan Modal Nasabah Proyeksi pendapatan Usaha / Bulan Proyeksi Pendapatan BMT / Bulan Nisbah BMT Nisbah Nasabah Realisasi Pdptn dari Modal Pembiayaan Realisasi Pdptn dari seluruh Modal usaha Realisasi Pdptn dari Modal Nasabah A B P* G ** Nb Nn U U1 U2 * Usaha yang layak dibiayai, mempunyai Rasio Pendapatan minimal 10% dari modal * Bagi hasil yang diharapkan BMT minimal 1,5 % per bulan dari jumlah dana yang dibiayai. 7 Rumus U U1 U 2 / U A / BxU1 Rumus Nisbah BMT Nb AxG x (U1 U 2) AxP Wawancara dengan Bp. Udin, Anggota KSU BMT Rizky Prima pada tanggal 1 Oktober 2013 101 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Rumus Nisbah Nsbh Nn = (100 – Nb) x U 15 jt x 0,025 x(6.200.000 4.774.000) 15 jt x 0,10 Nb = Rp. 356.500,Nb Dari kedua responden tersebut dapat diketahui bahwa pembiayaan yang diberikan oleh BMT terdapat pemotongan biaya administrasi dan biaya operasional seperti halnya pada lembaga keuangan lainnya. Adapun dalam akad bagi hasil antara anggota dan BMT yang ditetapkan di awal adalah proporsi bagi hasil. Yaitu dengan cara tawar menawar besaran proporsi yang akan disepakati antara anggota dan BMT. Adapun proses dalam penetapan kesepakatan proporsi adalah sebagai berikut: 1. Anggota mengajukan besaran pembiayaan 2. BMT menganalisis usaha dan pendapatan anggota. 3. BMT menetapkan besaran proporsi bagi hasil berdasarkan analisis usaha dan pendaptan anggota (BMT memakai acuan pendapatan yang ingin dicapai sebesar 1,5 %) namun BMT akan selalu menawarkan di atas angka tersebut. 4. BMT menawarkan kepada anggota. 5. Anggota menyepakati dan pembiayaan dianggap sah dengan bagi hasil sesuai proporsi yang telah disepakati. Peneliti juga akan menyajikan pembiayaan dalam bagi hasil dengan anggota dan laporan pendapatan bersih yang bisa dilihat dalam Tabel 5.5 dan 5.6 di bawah ini: Tabel 5.5: Contoh Bagi Hasil dengan Anggota di BMT Rizky Prima 102 Pembiayaan : Bagi Hasil Anggota : Pak X Jenis usaha : Industri Pembuatan Tahu Sumedang Lama Usaha : 5 tahun Plafon pembiayaan : 6.000.000,00 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Rata-rata pendapatan bersih sebelum penambahan modal / bln : 350.000,00 Akad Pembiayaan : Musyarokah Tanggal Pencairan : 12-Des-13 Nisbah Anggota : BMT : 80%:20% Tabel 5.6: Laporan Pendapatan Bersih Dan Angsuran Pak X 8 Angsuran ke 1 Nisbah Pendapatan bersih Pak X 80% Pak X 20% BMT Angsuran Pokok Jumlah Angsuran Disetor setara % 560.000 448.000 112.000 2 500.000 612.000 1,9% 700.000 560.000 140.000 500.000 640.000 2,3% 3 570.000 456.000 114.000 500.000 614.000 1,9% 4 530.000 424.000 106.000 500.000 606.000 1,8% 5 520.000 416.000 104.000 500.000 604.000 1,7% 6 500.000 400.000 100.000 500.000 600.000 1,7% 7 610.000 488.000 122.000 500.000 622.000 2,0% 8 470.000 376.000 94.000 500.000 594.000 1,6% 9 320.000 256.000 64.000 500.000 564.000 1,1% 10 380.000 304.000 76.000 500.000 576.000 1,3% 11 460.000 368.000 92.000 500.000 592.000 1,5% 12 520.000 416.000 104.000 500.000 604.000 1,7% Sumber : Hasil Data Penelitian 8 Keterangan Ketentuan BMT 1. Bagi hasil yang diterima minimal disetarakan 1,5 % dari plafon 2. Apabila bagi hasil di bawah setara 1,5% maka BMT akan melakukan analisa usaha dan meminta keterangan kegiatan usaha tersebut. 3. Apabila alasan dapat diterima maka hubungan kemitraan akan berjalan seperti biasa dengan pendampingan agar dapat meningkatkan hasil. 4. Apabila usaha dinyatakan bangkrut maka pokok pembiayaan harus dikembalikan menurut kemampuan dan kesepakatan. Keterangan dalam Laporan dari Pak X saat bagi hasil di bawah setara 1,5% 1. Dikarenakan pedagang keliling yang menjajakan produk tersebut sedang libur atau tidak berdagang. Sehingga mempengaruhi jumlah pendapatan. 2. Adanya kenaikan bahan baku dan biaya operasional lainnya. 103 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Perhitungan Pembiayaan Musyarakah Pak X mengajukan pembiayaan untuk modal usaha , KSU BMT Rizky Prima menyetujui setelah dilakukan survei dan analisa hasil usaha. Plafon yang diajukan dalam pembiayaan usaha oleh Pak X sebesar Rp. 6.000.000, dari hasil survei usaha yang telah berjalan mampu menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 350.000,00 ratarata per bulan, karena usaha Pak X sudah berjalan dan KSU BMT Rizky Prima hanya menambah modal, maka menggunakan akad musyarakah (masing-masing memberikan kontribusi dana). Nisbah yang disepakati antara anggota dan KSU BMT Rizky Prima 80% (Anggota) : 20% (KSU BMT Rizky Prima). Dana dicairkan pada bulan 12/12/2013, angsuran mulai pada bulan Januari, hasil laporan pak X pada bulan Januari tanggal 11/1/ 2014 sebesar Rp 560.000 sehingga pendapatan yang diterima pak X sebesar Rp 448.000,00 dan KSU BMT Rizky Prima sebesar Rp 112.000,00 dengan rincian sebagai berikut: Pendapatan Pak X = 80 100 x Rp 560.000,00 = Rp 448.000,00 Pendapatan KSU BMT Rizky Prima = 20 100 x Rp 560.000,00= Rp 112.000,00 Dengan keterangan KSU BMT Rizky Prima memiliki patokan bagi hasil sebesar 1,5% tiap bulannya, apabila tidak terpenuhi KSU BMT Rizky Prima akan konfirmasi untuk minta penjelasan dari Pak X dan melakukan analisis juga audit. Setoran atau angsuran pada bulan Januari 2014 sebesar Rp 500.000,00 + Rp 112.000,00 = Rp 612.000,00 setara dengan 1,96 % bagi hasil untuk KSU BMT Rizky Prima. Analisis Pembiayaan Musyarakah: 1. Pak X dan BMT menyepakati proporsi bagi hasil sebesar 20% untuk BMT dan 80% untuk pak X dalam pembiayaan yang diajukan Pak X. Dalam sistem bagi hasil antara anggota satu dan lainnya walaupun dengan nominal pembiayaan yang sama, 104 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga namun besaran proporsi bagi hasil tiap orang dapat berbeda, hal itu dikarenakan adanya proses tawar menawar proporsi antara anggota dan BMT, dan dalam menawarkan proporsi bagi hasil BMT telah melakukan analisis usaha dan memakai acuan minimal bagi hasil yang ingin diperoleh yaitu 1,5 %, sehingga tiap anggota dapat berbeda proporsi bagi hasilnya. 2. Pada angsuran pertama pendapatan bersih Pak X sebesar Rp.560.000 sehingga dengan proporsi bagi hasil yang telah disepakati yaitu 20% untuk BMT, bagi hasil pada angsuran pertama adalah sebesar Rp.112.000 untuk BMT, pada angsuran bulan kedua pendapatan Pak X naik menjadi Rp.700.000 sehingga dengan proporsi bagi hasil yang sama, maka bagi hasil yang diberikan Pak X kepada BMT menjadi Rp.140.000. hal itu dikarenakan dalam sistem syariah bagi hasil pembiayaan di tentukan oleh 1)Proporsi bagi hasil yang akan disepakati antara anggota dan BMT. 2)Pendaptan bersih yang diperoleh anggota. Sehingga besaran bagi hasil tidak selalu sama melainkan tergantung dari proporsi yang disepakati dan pendaptan yang diperoleh. 3. Ketika anggota memperoleh pendapatan di bawah patokan minimal yang ingin diperoleh BMT, maka BMT akan melakukan investigasi. Seperti dalam kasus ini pada bulan ke 9 dan 10 pak X hanya memperoleh pendapatan sebesar Rp.320.000 sehingga bagi hasil hanya Rp.64.000 (1,1 % ) dan bulan ke 10 pak X hanya memperoleh pendaptan Rp.380.000 sehingga bagi hasil hanya Rp. 76.000 (1,3%) maka pada bulan ke 9 dan 10 KSU BMT Rizky Prima melakukan audit dan analisa usaha dikarenakan bagi hasil yang disetorkan ke KSU BMT Rizky Prima di bawah ketentuan yang ditetapkan oleh KSU BMT Rizky Prima , apabila bagi hasil di bawah standar KSU BMT Rizky Prima dikarenakan kesalahan manejemen, maka KSU BMT Rizky Prima memberikan teguran dan upaya untuk memperbaiki manejemen. Bila bagi hasil tetap di bawah standar KSU BMT Rizky Prima karena faktor makro dengan 105 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah contoh : kenaikan bahan baku yang tidak digantikan oleh yang lain (seperti kenaikan harga kedelai), penjualan sepi, KSU BMT tetap melakukan analisis dan musyarakah untuk mengatasi masalah kerugian. Pembiayaan dengan Akad Jual Beli Murabahah Murabahah merupakan jual beli barang pada harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh kedua pihak (penjual dan pembeli). Syaratnya adalah penjual harus memberitahu harga produk yang dibeli dan menentukan besar keuntungan sebagai tambahannya. Cara dan jangka waktu pembayaran disepakati bersama, dapat secara lump sum (sekaligus) ataupun angsuran, terhitung saat produk diserahkan pada pembeli. Akad ini sesuai dengan prinsip keadilan kedua John Rawls, yaitu mengatur perbedaan sedemikian rupa sehingga tetap menguntungkan semua pihak, terutama yang kurang beruntung. Bagi nasabah, akad ini sangat membantu, terutama bagi yang membutuhkan suatu barang, tetapi tidak mampu membeli secara kontan. Di sisi lain, jika membeli secara angsuran langsung pada penjual, umumnya disertai syarat dan bunga yang memberatkan. Adapun pihak KSU pun mendapatkan keuntungan/marjin yang telah disepakati bersama. Tentu saja, yang perlu diperhatikan adalah jumlah marjin, agar tidak sampai memberatkan nasabah. Akad ini digolongkan sebagai jual beli, karena barang yang dikehendaki nasabah terlebih dahulu disediakan oleh KSU dan sudah merupakan hak milik KSU. Rukun murabahah terdiri dari pihak yang berakad (penjual/ba'i dan pembeli/musytari), objek yang diakadkan (barang yang diperjual-belikan), sighat (serah/ijab dan terima/qabul), dan harga produk, baik harga pokok maupun keuntungannya. Manager BMT Rizky Prima menyatakan: “Ya Bu, syarat atau rukun murabahah sighat, serah (ijab), terima (qabul). Di KSU BMT Rizky Prima ini Bu syarat murabahah pihak yang berakad sebagai keabsahan suatu perjanjian (akad) para pihak harus cakap hukum, sukarela dan 106 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga tidak di bawah tekanan (terpaksa/ dipaksa) Bu dan objek yang diperjualbelikan. Barang yang diperjualbelikan tidak termasuk barang yang dilarang (haram), dan bermanfaat serta tidak menyembunyikan adanya cacat barang Bu, dan merupakan hak milik penuh pihak yang berakad. Sesuai spesifikasinya Bu, antara yang diserahkan dan yang diterima pembeli. Penyerahan dari penjual ke pembeli dapat dilakukan. Sighat harus jelas secara spesifik (siapa) para pihak yang berakad. Antara ijab qabul harus selaras dan transparan baik dalam spesifikasi barang tentunya penjelasan fisik barang itu Bu, maupun harga yang disepakati bersama, dan memberitahu biaya modal kepada pembeli, tidak mengandung klausul yang bersifat menggantungkan keabsahan transaksi pada kejadian yang akan datang”9 Lembaga keuangan syariah dapat mengimplementasikan pada produk penyaluran dana, yakni penjualan barang-barang investasi dengan kontrak jangka pendek dalam sekali akad. Model ini paling banyak digunakan lembaga keuangan syariah karena setting administrasinya yang sederhana. Istilah yang digunakan dalam lembaga keuangan konvensional adalah kredit investasi. Ia menambahkan: “Dalam pengertiannya Bu, murabahah adalah akad pembiayaan jual beli barang pada harga asal (harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh kedua belah pihak (penjual dan pembeli). Dan ini ada dasar hukumnya Bu, di Q.S. Al – Baqarah 275. “.... dan Allah menghalalkan jual – beli dan mengharamkan riba.”10 Pada praktiknya, banyak dijumpai lembaga keuangan syariah yang menggunakan sistem murabahah untuk kebutuhan modal kerja. Konsekuensinya, akad murabahah diperpanjang bahkan sampai menjadi berkepanjangan/ berkelanjutan ( evergreen ). Hal ini karena sifat dari modal kerja yang merupakan kebutuhan rutin dalam kegiatan usaha seperti yang bisa kita lihat pada Gambar 5.2 di bawah ini: 9 Wawancara dengan Manajer KSU BMT Rizky Prima ,Bapak Budi, 3 Oktober 2013 Wawancara dengan Bapak Budy, Manejer KSU BMT Rizky Prima 3 Oktober 2013 10 107 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Gambar 5.2: Pembiayaan Akad murabahah 2.Suvei harga barang BMT 4. BMT membayar Tunai 1.Mengajukan 3. Tawar menawar pembiayaan barang kesepakatan harga dan tempo angsuran SUPPLIER 5.Mengirim barang ANGGOTA Sumber: Dinas Koperasi dan KSU BMT Rizky Prima Salah seorang nasabah menyatakan: “Selamat siang juga Bu, Saya Pak Sugeng Bu, nasabah KSU BMT Rizky Prima Bu. Saya memiliki tabungan di KSU BMT Rizky Prima sejumlah Rp 3.500.000 tapi saya ingin membelikan sepeda motor untuk dipakai anak saya yang kelas 3 SMA Bu, seharga Rp. 13.500.000,-. Saya bersyukur KSU BMT Rizky Prima ini bisa bantu dengan pembiayaan murabahah bu, sehingga sepeda montor itu bisa saya miliki dan anak saya klo berangkat sekolah tepat waktu tidak terlambat, tidak seperti dulu, saat masih naik angkutan umum sering terlambat”.11 Contoh aplikasi perhitungan marjin dan harga jual berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Sugeng dapat dilihat pada Tabel 5.7. Tabel 5.7: Perhitungan Margin dan Harga Jual pada Pembiayaan Murabahah A Harga Barang G* Proyeksi Pendapatan BMT/ Bulan T Jangka Waktu Mp Margin / Mark Up Pembiayaan Um Uang Muka / urbun * margin yang diharapkan BMT minimal 1,5% per bulan dari dana untuk pembiayaan. 11 Wawancara dengan Pak Sugeng, tanggal 2 Oktober 2013 108 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Rumus Mp ( A Um) x G xT 1 jt Mp (13.500.000 3.500.000 x 20.000 x 24 1.000.000 Mp Harga jual = Rp. 4.800.000,= (A – Um) + Mp = Rp. 14.800.000. Analisis Pembiayaan Akad Jual Beli Murabahah: 1. BMT menetapkan margin pembiayaan dalam hal ini menetapkan harga jual dengan memakai pedoman yang sama dengan pembiayaaan lainnya yaitu memakai acuan pendapatan minimal yang ingin di capai BMT sebesar 1,5 % per bulan dari jumlah pembiayaan, sehingga dalam kasus di atas ketika Pak Sugeng mengajukan pembiayaan pembelian motor seharga Rp.13.500.000 dan Pak Sugeng sudah mempunyai tabungan di BMT sebesar Rp.3.500.000, maka dengan pedoman penetapan margin BMT, BMT menawarkan harga sepeda motor tersebut seharga Rp.14.800.000 dengan angsuran 24 bulan. Atau dengan bunga per bulan sebesar 2%. Dan ketika Pak Sugeng menyetujuinya maka jual beli dianggap sah. 2. Dalam layanan ini besaran margin tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak yaitu anggota dan BMT seperti halnya pada transaksi jual beli pada umumnya, ketika pembeli dapat menawar dengan harga lebih rendah maka akan memperoleh harga yang lebih rendah, dan sebaliknya BMT akan menawarkan dengan harga yang lebih tinggi terlebih dahulu atau di atas margin minimal yang ingin dicapai. Pembiayaan dengan Akad Sewa Ijarah Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang tersebut. 109 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Manajer BMT Rizky Prima menyatakan: “Rukun ijarah di KSU BMT Rizky Prima ini Bu, Pihak yang berakad penyewa, dan pemilik barang yang disewa, obyek yang diakadkan, obyek yang disewakan, harga sewa yang disepakati kedua belah pihak, sighat, serah (ijab), terima (qabul). Syarat ijarah Bu, para pihak yang berakad harus dalam kondisi cakap hukum. Sukarela (ridha) dan tidak dalam keadaan dipaksa/terpaksa/berada di bawah tekanan kesepakatan kedua belah pihak untuk melakukan penyewaan Bu”.12 Objek pada transaksi ijarah adalah penggunaan manfaat atas sebuah asset dan salah satu rukunnya adalah harga sewa. Oleh karena itu, ijarah sesungguhnya bukan kelompok dari jual beli. Namun, pada implementasinya, lembaga keuangan syariah KSU BMT Rizky Prima menerapkan produk Ijarah Muntahiya Bit Tamlik/Wa Iqtina dan mengelompokkan produk ini ke dalam akad jual-beli, karena memberikan opsi kepada penyewa untuk membeli asset yang disewa pada akhir masa sewa. Hal ini disebabkan untuk proses kemudahan dari segi operasional lembaga keuangan syariah dalam hal pemeliharaan asset pada masa atau sesudah sewa. Adanya akad ijarah membantu nasabah dalam menjalankan usahanya, khususnya mereka yang tidak mampu membeli aset sebagai modal usaha. Sistem sewa atau ijarah membuka peluang bagi masyarakat untuk berwirausaha tanpa modal besar, sehingga membantu menciptakan kemerataan pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat. Dalam sejarah Islam, ijarah telah diterapkan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Beliau menetapkan adanya sewa tanah/lahan dengan pembagian keuntungan antara pemilik lahan dan pengguna lahan. Adapun pembagian tersebut berdasarkan kesepakatan antara kedua pihak. Ijarah juga bisa diartikan sebagai akad pembiayaan sewa kepemilikan hak atas manfaat dari penggunaan sebuah asset sebagai ganti dari pembayaran. Sedangkan sewa-beli (ijarah wa iqtina) atau disebut juga Ijarah Muntahiya bi tamlik adalah sewa yang diakhiri 12 Wawancara dengan Manajer KSU BMT Rizky Prima, Bapak Budy tanggal 24 Juli 2013 110 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga dengan pemindahan kepemilikan, yang bisa dilihat pada Gambar 5.3 di bawah ini: Gambar 5.3: Pembiayaan Akad Ijarah 2. Negosiasi BMT dan pemilik obyek sewa BMT Pemilik Obyek Sewa 4.Membayar 6.Membayar sewa tiap bulan kepada BMT 1.Mengajukan pembiayaan Sewa Barang 3.Negosiasi sewa sesuai kesepakatan dengan pemilik penetapan harga sewa 5. Menempati Obyek ANGGOTA sewa Obyek sewa Sumber: Dinas Koperasi dan KSU BMT Rizky Prima Contoh nasabah BMT Rizky Prima, Bp Agus menyatakan: “Saya Pak Agus Bu, saya dan istri melihat peluang warnet berprospek Bu, sehingga saya mempunyai usaha warnet di jalan Tembalang Bu, ya itulah Bu, tempat usahanya masih sewa selama 2 tahun, tinggal tersisa 2 bulan. Sehingga saya dan istri berkeinginan memperpanjang kontrakan, tapi cash dana yang dimiliki baru digunakan memperbaharui 3 unit komputer Bu, sehingga saya dan istri mengajukan pembiayaan guna sewa ruang usaha selama 2 tahun lagi, yang akan di angsur selama 1 tahun dulu Bu. Sedangkan harga sewa dari pemilik sebesar Rp.7,5jt/thn Bu”.13 13 Wawancara dengan Pak Agus, Nasabah KSU BMT Rizky Prima, tanggal 26 Juli 2013 111 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Berdasarkan hasil wawancara, dalam pembiayaan ijarah, diaplikasikan dengan harga sewa serta fee, total yang harus dibayarkan oleh Pak Agus kepada BMT bisa di lihat pada Tabel 5.8 di bawah ini: Tabel 5.8: Perhitungan Pembiayaan dengan Sistem Ijarah Harga Perolehan Sewa Pendapatan yang diharapkan BMT Jangka Waktu Margin / Mark Up Pembiayaan Uang Muka / urbun A G* T Mp Um * fee ijarah yang diharapkan BMT adalah 1,5% per bulan dari jumlah pembiayaan. Rumus Mp ( A Um) xG xT 1 jt Mp (15.000.000 0) x 20.000 x12 1.000.000 Mp = Rp.3.600.000,Angsuran = A + MP/12 = 15.000.000 + 3.600.000/12 = 1.550.000,-/bulan Analisis Pembiayaan Akad Sewa: Layanan pembiayaan ini dalam mekanisme penentuan margin sewa sama dengan pembiayaan lainnya yaitu dengan menetapkan patokan margin minimal yang ingin di capai BMT yaitu sebesar 1,5 % per bulan. Dan BMT cenderung menawarkan dengan margin di atas batas minimum kepada anggota. Sehingga ketika anggota tidak menawar, maka BMT akan memperoleh margin di atas batas minimal yang ingin di capai. Dalam kasus di atas margin yang diperoleh BMT tiap bulan adalah sebesar 2% yaitu dari harga sewa selama 24 bulan sebesar Rp.15.000.000 dan anggota akan mengangsur selama 1 tahun 112 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga sehingga dengan patokan margin minimal 1,5 % per bulan BMT harus mendapat keuntungan Rp.225.000 per bulan. Namun BMT tidak menawarkan dengan margin demikian, BMT menawarkan lebih sehingga disepakati seperti perhitungan di atas yaitu dengan angsuran Rp. 1.550.000 per bulan atau setara bunga 2 % per bulan. Sama halnya dengan akad jual beli, dalam akad ini besaran margin tergantung dari tawar menawar antara anggota dan BMT. Lain–lain Pada layanan pembiayaan di BMT Rizky Prima anggota harus membayar beberapa biaya administrasi dalam proses pencairan dana, namun kebanyakaan anggota yang mengakses pembiayaan langsung memotong biaya tersebut dari dana yang dibiayai oleh BMT. Adapun biaya administrasi yang harus dibayarkan anggota adalah sebagai berikut : Tabel 5.9: Ilustrasi biaya administrasi layanan pembiayaan BMT Rizky Prima KSU BMT Rizky Prima Pinjaman Rp. 5.000.000 Potongan - Admin provisi Rp. 125.000 - Materai Rp. 12.000 ----------------- + Total potongan Rp. 137.000 Penerimaan Rp. 4.863.000 Catatan : Telat tidak dikenakan denda asal masih dalam bulan tersebut, apabila berganti bulan berikutnya baru dikenakan denda sebesar 1% dari angsuran dana dimasukan ke baitulmal, apabila anggota tidak mampu membayar denda BMT tidak akan memaksa karena sifatnya sosial Pada layanan pembiayaaan di BMT ini jika anngota terlambat dalam mengangsur maka tidak akan dikenakan denda apabila keterlambatan masih pada bulan yang bersangkutan, namun apabila sudah masuk pada bulan berikutnya maka akan dikenakan denda 113 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah sebesar 1% dari angsuran pokok, namun denda tersebut akan dimasukkan ke dalam dana infaq. Perhitungan Bunga pada Layanan Pembiayaan di KSU Cari Makmur Simpanan dan Layanan Simpanan Untuk program layanan simpanan pada KSU ini diantaranya adalah Simpanan Camar Tama, Simpanan Investasi (Camar Inves), Simpanan Camar Hari Raya (Camar Raya), Simpanan Hari Tua, Simpanan Beasiswa Berencana (Camar Siswa), Simpanan Berjangka (Camar Sito). Adapun diskripsi dari masing-masing layanan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Simpanan Camar Tama Simpanan camar tama merupakan simpanan sukarela yang multi fungsi dan dapat diambil sewaktu-waktu pada jam kerja, simpanan ini bebas biaya bulanan, dengan minimal setoran Rp.10.000, jasa (bunga simpanan) dihitung tiap bulan, terdapat poin undian yang akan diundi setiap tahunnya untuk kelipatan nominal yang ditentukan. Serta dalam awal pembukaan rekening anggota mendapatkan souvenir yang menarik. Adapun bunga atau jasa yang diberikan tiap bulannya adalah sebesar 1% Seperti kata Kabag Administrasi KSU Cari Makmur berikut ini: “Ya Bu, selain program pembiayaan di KSU Cari Makmur juga ada produk simpanan yang pertama Siarta (Simpanan Camar Tama) Bu, yang merupakan simpanan sukarela yang multifungsi dan transaksinya dapat dilakukan sewaktu-waktu pada jam kerja Bu, mempunyai fasilitas jasa yang dihitung setiap bulannya Bu, bebas biaya bulanan, minimal setorannya Rp 10.000, Bu. O injih Bu, mendapatkan poin undian yang diundi setiap tahunnya Bu, untuk kelipatan nominal yang telah ditentukan 114 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Bu, selain itu juga mendapatkan souvenir pada awal pembukaan rekening simpanan”.14 2. Simpanan Investasi (Camar Invest) Program simpanan ini merupakan simpanan investasi jangka panjang 1 kali tanam, jangka minimal penempatan adalah 5 tahun, dan hasil investasi dapat diambil pada waktu yang telah disepakati sesuai jatuh tempo. Balas jasa atau bunga pada simpanan ini sama yaitu sebesar 1% per bulan. Seperti contoh berikut : Bapak A memberikan investasi jangka 5 tahun sebesar 10.000.000. adapun hasil investasi Bapak A adalah 1% x (12x5)= 1% x 60 = 60% . 60% x 10.000.000 = 6.000.000, sehingga hasil investasi Bapak A sebesar Rp. 16.000.000 3. Simpanan Camar Hari Raya (Camar Raya) Simpanan ini merupakan simpanan yang memang diperuntukkan untuk persiapan hari raya idul fitri,adapun ketentuan dalam layanan ini adalah simpanan disetor pada tiap minggu dengan nominal Rp.5.000 per minggu selama 48 minggu. Penarikan simpanan yaitu setahun sekali menjelang hari raya. Dan dalam layanan ini bebas biaya bulanan. Dalam layanan simpanan ini, balas jasa atau bunga yang diberikan KSU kepada anggota adalah 1% per bulan. 4. Simpanan Hari Tua Merupakan simpanan berencana untuk membantu menyiapkan dana pensiun. Adapun dalam simpanan ini bersifat bulanan dengan nominal yang tidak ditentukan. Dalam simpanan ini terdapat periode waktu yang akan menetukan besaran bonus pada tiap waktu, seperti perhitungan di bawah ini. Salah seorang nasabah KSU Cari Makmur menyatakan: 14 Wawancara dengan Kabag Administrasi KSU Cari Makmur, Heni Lestari, tanggal 12 September 2013 115 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah “Saya Bu Andika, Bu. Saya pensiunan, suami saya meninggal setahun yang lalu Bu. Sejak 5 tahun yang lalu saya menyimpan dana saya Bu, di KSU Cari Makmur Bu, Cuma sedikit Rp 100.000 per bulan hasil investasi saya itu sudah turun saya ambil Bu, karena sudah 5 tahun bulan Agustus kemarin saya mendapatkan Dana Bu, sebesar Rp 5.400.000 Bu, mbak Heny pegawai KSU Cari Makmur bilang uang saya masih mengendap sebesar Rp 960.000 Bu dan bisa saya ambil bila saya nanti di saat membutuhkan”.15 5. Simpanan Beasiswa Berencana (Camar Siswa) Program simpanan ini berencana, yang dirancang untuk kebutuhan pendidikan putra-putri anggota yang akan memberikan manfaat lebih. Adapun fasilitas, nasabah dapat menentukan nominal dan jangka waktu sendiri sesuai kebutuhan pendidikan anak, mendapatkan souvenir pembukaan simpanan, serta dapat diusulkan sebagai penerima beasiswa Koperasi Cari Makmur bagi anak yang berprestasi. Contoh perhitungan simpanan Camar Siswa adalah sebagai berikut. Sebagaimana penjelasan Kabag Administrasi KSU Cari Makmur di bawah ini: “Ya Bu, saya kasih data nasabah dalam simpanan Camar siswa Bu dengan nominal per bulan, Rp 100.000 salah satunya Bp Sriyono,Bu. Bila menabung terus, nantinya Bapak Sriyono ini mendapatkan hasil investasi sebesar Rp 13.500.000. Bu, dengan simpanan tiap bulan sebesar Rp 100.000 Bu, lama menabung 9 tahun Bu”.16 6. Simpanan Ziarah Plus. Program simpanan ini dibayar secara rutin per bulan selama 2 tahun dengan fasilitas plus berangkat ziarah gratis. Simpanan ini berdasarkan tujuan ziarah per kelompok yang berjumlah kurang lebih 42 orang. Adapun fasilitas yang didapatkan yaitu gratis berangkat ziarah pada tahun pertama, transportasi yang nyaman, serta tabungan akan dibagi tanpa potongan pada tahun kedua. 15 Wawancara dengan Bu Andika, nasabah/anggota dari KSU Cari Makmur, 20 September 2013 16 Wawancara dengan Kabag Administrasi KSU Cari Makmur, Heni Lestari, 12 September 2013 116 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga 7. Simpanan Berjangka ( Camar Sito). Produk simpanan berjangka dengan alternatif satu kali tanam dengan fasilitas jasa. Fasilitas ini dapat diambil setiap bulan melalui simpanan camar tama atau transfer bank, mendapatkan bonus satu kali jasa untuk penempatan dengan jangka minimal 1 tahun sesuai dengan ketentuan yang berlaku, mendapatkan souvenir menarik. Simpanan berjangka dapat dijaminkan untuk kredit. Jasa simpanan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku. Adapun bagi hasil jasa yang yang diberikan pada simpanan ini adalah sebagai berikut : Tabel 5.10: Kriteria bunga/ balas jasa yang ditawarkan pada simpanan Beasiswa Terencana Jangka Waktu Jasa/ tahun (%) 6 bulan 1 tahun 2 tahun 3 tahun keatas 10% 12% 14% 15% Perhitungan Bunga pada Layanan Simpanan Perhitungan KSU Cari Makmur memakai hitungan jasa. Adapun perhitungan untuk semua jenis simpanan adalah sama,yang membedakan hanyalah besaran bunganya. Namun bunga yang ditetapkan di koperasi ini untuk simpanan adalah berkisar 1% . Contoh perhitungan jasa pada simpanan camar siswa sebagai berikut : Simpanan camar siswa 1 tahun : Rp 10.000.000 Jasa : Rp 12% pertahun atau 1% per bulan Jadi bunga perbulan : 1% x Rp 10.000.000 = Rp 100.000 Layanan Pembiayaan Dalam hal layanan pembiayaan, KSU ini hanya memiliki satu program layanan yaitu pinjaman multi guna dengan pinjaman untuk modal usaha dan biaya pendidikan. 117 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Salah satu pejabat di KSU Cari Makmur menyatakan: “Betul Bu, dalam pembiayaan di Cari Makmur ada 3 produk pinjaman, yang pertama pinjaman triwulan, pinjaman jangka pendek maksimal 3 bulan diperuntukkan khusus untuk pedagang yang pembayaran angsurannya bisa dibayar mingguan Bu. Yang keduanya Bu, pinjaman produktif (bulanan) yaitu pinjaman anggota dan calon anggota untuk keperluan modal usaha dalam pengembangan usaha yang plafon pinjamannya disesuaikan dengan simpanan yang ada untuk nilai plafon di luar perhitungan simpanan dengan disertai agunan Bu. Ketiga yang terakhir Pinjaman anggota dan calon anggota untuk keperluan sesuai kebutuhan anggota dan calon anggota dengan menyertakan jaminan/agunan Bu”.17 Pembiayaan ini mengunakan angsuran bunga yang harus dibayar dengan sistem flat rate yang telah ditentukan di awal dengan kesepakatan. Rata-rata pinjaman dengan menggunakan flat rate anggota/nasabah KSU Cari Makmur, salah satunya Ibu Sudarsih yang sudah lima tahun menjadi anggota, sebagaimana hasil wawancara dengan beliau berikut ini: “Injih mbak, saya ibu Sudarsih umur saya 48 tahun, dalam mengajukan pembiayaan untuk keperluan pengembangan usaha jahit kerudung, mbak. Saya minta tambahan pinjaman karena tahun-tahun yang lalu cuma sedikit paling banyak Rp 10.000.000, alhamdulilah pinjaman saya tahun ini bisa banyak sebesar Rp 25.000.000 jangka waktu 1 tahun, angsuran per bulannya Rp 2.583.000. Saat saya terima dulu Rp 23.500.000 mbak, dalam pembayarannya angsurannya saya dak pernah telat mbak, karena saya udah punya tabungan tiap minggu saya isi, kalau sudah mendapatkan hasil dari penjualan usaha jahitan kerudung langsung saya setorkan mbak, saya takut bila kena denda mbak, ya bagaimana caranya saya harus bisa menabung tiap minggu mbak, supaya tahun depan bisa mengajukan pinjaman lebih banyak lagi.”18 Perhitungan bunga pada pembiayaan Dalam hal perhitungan bunga pinjaman KSU Cari Makmur hanya menghitung dengan rata – rata bunga antara 2%-2,8% per bulan. 17 Wawancara dengan Kabag Administrasi KSU Cari Makmur, Heni Lestari, tanggal 12 September 2013 18 Wawancara dengan Ibu Sudarsih, nasabah atau anggota dari KSU Cari Makmur 20 September 2013). 118 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Kabag Administrasi KSU Cari Makmur menyatakan: “Ya Bu, saya carikan data nasabah yang mendapat pinjaman dengan perhitungannya untuk mengetahui dalam hitungan di KSU Cari Makmur karena tidak ada hitungan khusus Bu, semua lewat sistem dan mengunakan persentase untuk mempermudah bila ada salah satu anggota atau nasabah baru yang ingin buruburu mengetahui berapa bunganya, kurang lebih hitungannya, biar gampang bu, ada data di kami anggota Bapak Kardi yang pinjam di KSU Cari Makmur ini, meminjam sebesar Rp 5.000.000 dalam jangka waktu 10 bulan Bu, jasa ke KSU Cari Makmur nantinya sebesar 2% per bulan Bu, dengan sistem Flat rate, angsuran pokok setiap bulan sebesar Rp 600.000 Bu, dengan perhitungan Rp 5.000.000 : 10 = Rp 500.000 serta ada tambahan bunga setiap bulan Rp 5.000.000 : 2% = Rp 600 per bulan total angsurannya Bu” .19 Lain-Lain Pada layanan pembiayaan ini terdapat beberapa biaya administrasi yang harus dibayar oleh anggota, dan biasanya biaya ini dipotong dari dana yang disalurkan seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 5.11: Ilustrasi biaya administrasi pembiayaan KSU Makmur KSU Cari Makmur Pinjaman Rp. 5.000.000 Potongan : - Admin Rp. 100.000 - Asuransi Rp. 50.000 - Provisi Rp. 50.000 - Materai Rp. 7.000 - Buka Rek Rp. 150.000 - Simpanan Rp. 100.000 Pokok (jika baru) __ + Total Potongan Rp. 457.000 Penerimaan Rp 4.543.000 Catatan : Telat meski satu hari maupun 20 hari selama 1 bulan dikenakan denda 2 % dari angsuran 19 Wawancara dengan Kabag Administrasi KSU Cari Makmur, Heni Lestari, tanggal 12 September 2013 119 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah Sehingga dalam pembiayaan anggota harus membayar biaya administrasi tersebut. Adapun mekanisme lainnya adalah tentang keterlambatan angsuran. Dimana anggota terlambat dalam satu hari maupun 20 hari anggota akan dikenakan denda sebesar 2% dari angsuran. Perbandingan KSU BMT Rizky Prima dan KSU Cari Makmur dalam Kaitannya dengan Keadilan Distributif Secara ringkas, perbandingan lembaga keuangan mikro syari’ah dengan konvensional dapat dilihat pada Tabel 5.12 di bawah ini: Tabel 5.12: Perbandingan KSU BMT Rizky Prima dan KSU Cari Makmur KSU BMT Rizky Prima - 120 Simpanan Pada layanan simpanan di KSU BMT Rizky Prima anggota tidak dapat mengetahui besaran bonus atau bagi hasil dari simpanan mereka, hal itu dikarenakan pada sistem syariah ditetapkan hanyalah proporsi bagi hasil atau bonus semata. Sedangkan besaran bonus dan bagi hasil yang diterima anggota tiap bulan dapat berbeda dan hal itu dipengaruhi oleh : 1) Besaran simpanan anggota 2) Proporsi yang disepakati 3) Pendapatan yang diperoleh KSU BMT Rizky Prima 4) Jumlah seluruh simpanan yang dapat dikumpulkan KSU BMT Rizky Prima Sehingga besaran nominal bagi hasil tidak bisa di tentukan di awal karena sesuai dengan kemampuan atau hasil usaha dari KSU BMT Rizky Prima. KSU Cari Makmur - Simpanan Pada layanan simpanan di KSU Cari makmur yang menggunakan sistem balas jasa konvensional dengan sistem jasa atau bunga. Besaran jasa atau bunga anggota dapat diketahui di awal. Ketika pendapatan koperasi sedang turun maupun naik, anggota koperasi tetap memdapatkan besaran jasa atau bunga sebesar 1 %. Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga - Pembiayaan Pada layanan pembiayaan terdapat 3 akad yang dipakai yaitu bagi hasil, jual beli,dan sewa. Dimana praktek dari masing-masing akad adalah sebagai berikut : 1) Akad bagi hasil musyarakah : Pada akad bagi hasil, ketika anggota mengajukan pembiayaan yang disepakati di awal adalah besaran proporsi bagi hasilnya, bukanlah nominal melainkan proporsi bagi hasil. Dan ketika proporsi itu di sepakati maka itulah yang menjadi acuan bagi hasil. Sehingga besaran bagi hasil adalah pendapatan bersih anggota dikalikan dengan proporsi. Dan kemungkinan besar besaran bagi hasil tiap bulan berbeda karena tergantung dari pendapatan anggota. 2) Akad jual beli murabahah : pada akad ini sama halnya dengan kegiatan jual beli pada umumnya. Dimana KSU BMT Rizky Prima sebagai penjual menawarkan kepada anggota dan anggota menawar kepada KSU BMT Rizky Prima. Ketika disepakati maka transaksi dianggap sah. 3) Akad Sewa ijarah : prinsip dari akad ini adalah sama dengan jual beli, dimana KSU BMT Rizky Prima sebagai perantara sewa menawarkan harga sewa kepada anggota ketika anggota sepakat, maka transaksi dianggap sah. - Pembiayaan Pada layanan pembiayaan di KSU Cari Makmur memakai konsep konvensional dengan penetapan jasa atau bunga dengan flat rate, maka besaran balas jasa dari pembiayaaan sudah pasti dan tidak ada proses tawar menawar. sehingga ketika anggota mengakses pembiayaan, maka angsuran tiap bulan sudah dapat diketahui dan sesuai dengan pokok angsuran dan besaran bunga sebesar 2-2,8%, pada jenis pembiayaan. konsekuensi pada sistem ini adalah ketika anggota mengalami kerugian maka anggota tetap harus membayar angsuran. - Lain-lain Pada layanan pembiayaan di BMT terdapat biaya administrasi dan biaya keterlambatan setoran yang diantaranya adalah : - Lain –lain Pada layanan pembiayaan di KSU ini juga ditetapkan biaya administrasi yang diantaranya : 1) Biaya admin = 2% dari 121 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah 1) 2) Potongan admin provisi = 2.5 % dari pembiayaan Materai = Rp.12.000 Dan untuk keterlambatan angsuran BMT tidak membebankan denda apabila keterlambatan masih pada bulan berjalan, sedangkan ketika sudah masuk bulan selanjutnya maka akan kena denda 1 % dari pokok angsuran dan dimasukkan ke dalam dana infaq. Sehingga jika anggota meminjam Rp. 5.000.000 maka biaya administrasi sebesar : Provisi = Rp.125.000 Materai = Rp.12.000 Maka potongan = Rp.137.000 2) 3) 4) 5) 6) pembiayaan Asuransi = 1% dari pembiayaan Provisi =1% dari pembiayaan Materai = Rp.7000 Buka Rekening = Rp.150.000 (untuk yang baru) Simpanan Pokok = 100.000 (untuk baru) Keterlambatan angsuran dimana anggota terlambat dalam satu hari maupun 20 hari anggota akan dikenakan denda sebesar 2% dari angsuran. Sehingga jika anggota meminjam Rp. 5000.000 maka biaya administrasi sebesar : Admin = Rp.100.000 Asuransi = Rp.50.000 Provisi = Rp.50.000 Materai = Rp.7.000 Maka potongan = Rp.225.000 Sumber : Data yang diolah dari penelitian Berdasarkan pembahasan antara KSU BMT Rizky Prima dan KSU Cari Makmur yang dikorelasikan dengan keadilan distributif, dapat ditarik benang merah bahwa konsep bagi hasil pada KSU BMT Rizky Prima pada layanan simpanan dan pembiayaan lebih bersifat adil dalam hal keadilan distributif daripada sistem konvensional pada KSU Cari Makmur, hal ini dikarenakan pada layanan simpanan dan pembiayaan dengan akad bagi hasil besaran nominal bagi hasil bergantung dari kemampuan usaha, dalam hal ini untuk layanan simpanan adalah besaran bonus serta bagi hasil yang diberikan untuk anggota atau nasabah setiap bulannya tergantung dari jumlah keuntungan yang diterima KSU BMT Rizky Prima dari usahanya atau pembiayaan serta dari total dana yang berhasil dihimpun dari simpanan. Sehingga besaran bagi hasil atau bonus kepada anggota atau nasabah dapat tidak pasti. Namun dalam layanan simpanan pada awal anggota mengakses layanan simpanan BMT telah menawarkan proporsi bagi hasil atau bonus yang akan diberikan. Sehingga ketika proporsi demikian disepakati maka dianggap sah. 122 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga Layanan pada KSU BMT Rizky Prima juga dinilai lebih berkeadilan distributif dikarenakan sama halnya dengan simpanan, yaitu di awal transasksi pembiayaan antara anggota dan BMT telah melakukan tawar menawar proporsi bagi hasil, bukan nominal bagi hasil. Sehingga ketika kesepakatan proporsi bagi hasil disepakati maka transaksi dianggap sah. Dalam hal ini karena yang disepakati hanyalah proporsi sehingga besaran nominal bagi hasil ditentukan oleh laba bersih yang diperoleh oleh anggota. sehingga besaran nominalnya tiap bulan dapat berbeda sesuai yang diperoleh anggota, namun proporsinya tetap sama seperti yang disepakati di awal. Hal ini lah yang menyebabkan layanan simpanan dan pembiayaan pada BMT Rizky Prima lebih berkeadilan distributif daripada KSU Cari Makmur. Rangkuman KSU BMT Rizky Prima mempunyai layanan simpanan dengan dua akad dalam balas jasa yaitu dengan akad wadiah atau titipan dimana BMT memberikan bonus setiap bulannya berupa bagi hasil. Dan yang kedua adalah akad Mudharabah atau investasi tidak bersyarat dimana pada akad ini ada kesepakatan besaran proporsi bagi hasil antara anggota dan BMT. Namun untuk besaran bonus dan bagi hasil simpanan BMT telah ditentukan sehingga jika anggota menyepakati proporsi tersebut maka transaksi dianggap sah karena ada kesepakatan. Kedua akad ini jika ada besaran nominal bonus dan bagi hasil, tergantung dari pendapatan yang diterima BMT, besaran jumlah simpanan yang diperoleh BMT, dan besaran tabungan masing-masing anggota. Sehingga besaran nominal bonus dan simpanan dapat berbeda dan tidak pasti. Dalam layanan tabungan di KSU BMT Syariah yang menggunakan 2 akad ini, wadiah (titipan) dan mudharabah (investasi) jika dikorelasikan dengan konteks keadilan John Rawls adalah kebahagiaan terbesar bagi semua orang atau setidaknya sebanyak mungkin orang (The greatest happiness of the greatest numbers). Bagaimana total kebahagian itu didistribusikan diantara individu. Serta ia juga tidak peduli bagaimana satu orang mendistribusikan kebahagian pada setiap kurun waktu yang berbeda. Begitu juga dengan sudut 123 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah padang agama Islam , harta harus berputar (diniagakan sehingga tidak hanya berpusat pada satu orang karena untuk kemakmuran dan kesejahteraan manusia. Untuk sistem bagi hasil KSU BMT Rizky Prima mengunakan beberapa akad (1) Akad bagi hasil musyarokah (akad antara 2 pemilik modal untuk menyatukan modalnya pada usaha tertentu, sedangkan pelaksanaannya bisa ditunjuk salah satu dari mereka), KSU BMT Rizky Prima dalam pembiayaan akad musyarakah memiliki patokan bagi hasil sebesar 1,5% tiap bulan, apabila pihak anggota tidak bisa memenuhi yang sesuai dengan akad, KSU BMT Rizky Prima akan melakukan konfirmasi untuk minta penjelasan dan melakukan analisis dan audit. (2) Akad bagi hasil Murabahah (jual beli barang pada harga asal atau harga perolehan dengan tambahan keuntungan atau margin yang disepakati oleh kedua pihak, penjual dan pembeli), pembiayaan dengan akad jual beli salam (pembelian atau jual beli yang dilakukan dengan cara pembeli melakukan pemesanan). Pembeli akan melakukan pembayaran di muka terlebih dahulu atas barang yang dipesan atau diinginkan tersebut baik dengan pembayaran di muka maupun dengan angsuran, (3) Akad sewa ijarah (akad pemindahan hak guna atau manfaat atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang tersebut, yang bila dikorelasikan dengan konsep John Rawl tentang keadilan sosial, lebih terkait dengan masalah struktur dasar masyarakat dalam menetapkan beban dan kewajiban individu dalam suatu kerja sama sosial. Dimana: Pertama, bentuk kerja sama selalu berpijak pada keadilan, sedangkan coordinated activity berpijak pada efektifitas atau efisiensi. Kedua, kerja sama (organizing principle), aturan dibuat untuk mengatur anggota-anggotanya ( mengikat, mengatur kepentingan anggota). Ketiga, pembiayaan di KSU BMT Rizky Prima sesuai juga dengan prinsip keadilan John Rawls bahwa setiap orang memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar, tercermin yang pada kesamaan hak antara pihak KSU BMT Rizky Prima dengan anggota dalam hal pelaksanaan manajemen usaha. Segala informasi dan kebijakan terkait usaha yang dilakukan setiap akad dikelola secara profesional oleh kedua pihak. Adapun prinsip keadilan John Rawls yang lain mengenai 124 Perbandingan Sistem Bagi Hasil dan Bunga perbedaan sosioreligius dan ekonomi diatur sehingga menguntungkan semua pihak, yang tercermin pada pembagian bagi hasil antar pemilik modal. Sedangkan LKM Konvensional di KSU Cari Makmur, dalam operasionalnya bentuk simpanannya ada bermacam-macam seperti menggunakan simpanan camar tama, simpanan camar hari raya, simpanan hari tua, simpanan beasiswa berencana, simpanan ziarah plus, simpanan berjangka (camar cito) dengan bunga atau jasa sebesar 1%, besaran jasa atau bunga balas jasa sudah jelas ditetapkan di awal, dalam hal pembiayaan ada pinjaman multi guna, pinjaman modal usaha dan biaya pendidikan dengan jasa atau bunga yang ditetapkan sebesar 2-2,8% untuk layanan pembiayaan penetapan besaran angka tersebut tergantung dari besaran pembiayaan dan jangka waktu angsuran. Dalam penelitian ini BMT Rizky Prima lebih mendekati pada keadilan distributif “The principle of fair equality of opportunity “ (prinsip kesamaan kesempatan yang adil), dimana: Pertama, bagi hasil dan bonus pada simpanan sesuai dengan kemampuan usaha BMT atau pendapatan yang diperoleh BMT sesuai dengan proporsi bagi hasil dan bonus yang telah disepakati. Untuk pembiayaan bagi hasil yang disetor dari anggota, pembiayaan kepada BMT sesuai dengan jumlah yang didapat atas laba atau keuntungan pada bulan itu, dibagi sesuai dengan kesepakatan proporsi bagi hasil di awal; Kedua, ketentuan denda meski diberlakukan namun sifatnya fleksibel sesuai dengan kemampuan anggota dan dana disalurkan ke baitul maal; Ketiga, kegiatan KSU BMT Rizky Prima lebih bersinergi, yang lebih mampu secara ekonomi bisa didekatkan dengan yang kurang mampu bahkan bersifat sosiologis, tolong menolong, memberi dan menerima, bisa saling menguntungkan. Hasil temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Kholim (2004), dimana sistem keuangan konvensional yang menggunakan sistem bunga dinilai sebagai sistem yang tidak menguntungkan masyarakat yang berada dalam tingkat miskin. BMT merupakan salah satu lembaga penyedia jasa keuangan bukan bank tanpa bunga yang memiliki potensi akses lebih besar kepada masyarakat miskin. Hal ini menunjukkan bahwa sistem bagi hasil syariah lebih fleksibel dalam hal balas jasa, sehingga sistem ini cocok 125 Keadilan Distributif : Studi tentang Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) di Jawa Tengah untuk pengembangan usaha masyarakat miskin. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Euis Amalia (2009) dengan judul “Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia”, yang menunjukkan pentingnya pengembangan ekonomi Islam melalui serangkaian reformasi kebijakan pemerintah untuk penguatan LKM dan UKM melalui restrukturisasi. Kebijakan itu harus berbasiskan kepentingan rakyat dan harus difasilitasi dengan memadai untuk melakukan pemberdayaan (empowerment) SDM, dimana ekonomi Islam harus dikembangkan karena sudah terbukti sistem tersebut lebih berpihak kepada masyarakat miskin dengan sistem yang fleksibel dan atas dasar keadilan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Alamsyah (2012), yang menemukan bahwa sistem keuangan konvensional berbasis riba belum sepenuhnya menyejahterakan rakyat, sehingga memandang perlunya sistem LKMS. Perbedaan temuan penelitian ini dengan penelitianpenelitian terdahulu adalah, penelitian ini dapat menyajikan perbandingan perhitungan balas jasa kedua koperasi yang menggunakan sistem yang berbeda yaitu konvensional dan syariah. Sehingga penelitian ini dapat menyajikan kontribusi secara riil LKMS dalam ikut mewujudkan keadilan distributif dalam masyarakat dalam kaitannya dengan pemberian kesempatan yang lebih luas kepada kelompok masyarakat menengah ke bawah untuk mengakses permodalan sehingga mereka dapat mengembangkan usaha bisnisnya untuk peningkatan kesejahteraan mereka. 126