KAPAN SESUNGGUHNYA YESUS DILAHIRKAN? - Esra

advertisement
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
1
KAPAN SESUNGGUHNYA
YESUS DILAHIRKAN?
Esra Alfred Soru*
Mungkin pada saat tulisan ini sampai kepada anda, anda sementara
sibuk dengan berbagai perayaan Natal. Kuucapkan “SELAMAT NATAL
dan TAHUN BARU”. Adalah baik jika kita merayakan dan bergembira
karenanya sebab Allah telah berkenan diam di antara kita, menjadi sama
dengan kita dengan tujuan mulia untuk menyelamatkan kita. Namun lebih
jauh dari itu, betapa pentingnya bagi kita untuk memahami beberapa hal
yang berhubungan dengan Natal sehingga kita dapat merayakannya
dengan pengertian dan pengetahuan yang baik tentangnya. Selama
beberapa hari ini saya akan membahas beberapa persoalan di sekitar
peristiwa Natal dan di bagian pertama tulisan ini akan membahas
“Kapankah Yesus dilahirkan?”
“Kapankah Yesus dilahirkan?” Pertanyaan ini mengacu kepada dua
hal yakni (1) “bulan apakah Yesus dilahirkan?” dan (2) “tahun berapa
Yesus dilahirkan?”
Bulan apakah Yesus dilahirkan?
Menyangkut tanggal kelahiran Kristus, benarkah Yesus dilahirkan
pada tanggal 25 Desember? Tidak! Tidak ada satu sumber pun yang
mengacu pada tanggal tersebut. Kalau kita membaca Alkitab dengan
seksama maka kita mempunyai satu acuan yang baik yakni dalam Luk 2:8
1
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
: “Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga
kawanan ternak mereka pada waktu malam”. Jadi waktu Yesus dilahirkan
bertepatan dengan saatnya para gembala tinggal di padang untuk menjaga
kawanan ternak. Dari fakta ini rasanya sulit untuk mengatakan bahwa
kelahiran Kristus terjadi pada bulan Desember. Mengapa? Karena bulan
Desember adalah musim dingin di Israel. (Catatan : Israel terletak pada
garis lintang yang sejajar dengan Jepang dan Korea Selatan). Herlianto
dalam website Yayasan Bina Awam (www.yabina.org) berkata :
“Kelihatannya bulan dan tanggal itu (25 Desember) tidak tepat, soalnya
pada bulan Desember – Januari, di Palestina, iklimnya cukup dingin
dengan beberapa tempat bersalju, sehingga agaknya tidak mungkin ada
bintang terang di langit dan para gembala bisa berada di padang Efrata
dalam keadaan musim demikian (Luk.2:8), demikian juga tentunya kaisar
Agustus tidak akan mengeluarkan kebijakan sensus dan menyuruh
penduduk Yudea melakukan perjalanan jauh dalam suasana dingin yang
mencekam sehingga Maria yang hamil mesti melakukannya”. Dengan
demikian Yesus tidak mungkin lahir pada bulan Desember. Klemens dari
Alexandria juga pernah mengatakan bahwa Yesus dilahirkan pada tanggal
25 Pachon (20 Mei) namun ini juga bukan suatu kepastian. Lalu bulan
apa? Kita memiliki data lain dari Alkitab yakni waktu ketika Zakharia
masuk ke Bait Allah dan bertugas di sana. Waktu itu berkisar bulan Siwan
(Mei – Juni) dan dengan memperhitungkan lama kandungan Elizabeth dan
Maria, maka diperkirakan kelahiran Yesus terjadi pada sekitar Hari Raya
Pondok Daun yakni di bulan Tishri (September – Oktober). Bulan ini
sepertinya lebih dapat diterima daripada bulan Desember meskipun ini
bukanlah suatu kepastian.
Mengapa menjadi 25 Desember?
Kalau memang waktu kelahiran Yesus bukanlah di bulan Desember,
lalu mengapa atau darimana munculnya tradisi Natal yang dirayakan
tanggal 25 Desember ini? Encyclopedia Britannica 2000 dengan topik
‘Christmas’mengatakan : “Alasan mengapa Natal sampai dirayakan
pada tanggal 25 Desember tetap tidak pasti, tetapi paling mungkin
alasannya adalah bahwa orang-orang Kristen mula-mula ingin tanggal itu
2
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
bertepatan dengan hari raya kafir Romawi yang menandai ‘hari lahir dari
matahari yang tak terkalahkan’ ...; hari raya ini merayakan titik balik
matahari pada musim dingin, di mana siang hari kembali memanjang dan
matahari mulai naik lebih tinggi di langit. Jadi, kebiasaan yang bersifat
tradisionil yang berhubungan dengan Natal telah berkembang dari
beberapa sumber sebagai suatu akibat dari bertepatannya perayaan
kelahiran Kristus dengan perayaan kafir yang berhubungan dengan
pertanian dan matahari pada pertengahan musim dingin. ... Tanggal 25
Desember juga dianggap sebagai hari kelahiran dari dewa misterius
bangsa Iran, yang bernama Mithra, sang Surya Kebenaran”. Lalu kalau
begitu apakah perayaan Natal ini berbau kekafiran seperti dituduhkan oleh
beberapa golongan belakangan ini? (Catatan : Beberapa gereja menolak
merayakan Natal karena beranggapan bahwa Natal bersumber dari tradisi
kafir). Tentu saja tidak! Harus diingat bahwa perayaan Natal yang
bertepatan dengan perayaan kafir itu bukan berarti bahwa umat Kristen
waktu itu menyembah dewa-dewa kafir. Sebaliknya justru mereka ingin
menjauhkan diri dari kekafiran. Perhatikan kata-kata Herlianto : “Pada
tahun 274, di Roma dimulai perayaan hari kelahiran matahari pada
tanggal 25 Desember sebagai penutup festival saturnalia (17-24
Desember) karena diakhir musim salju matahari mulai menampakkan
sinarnya pada hari itu. Menghadapi perayaan kafir itu, umat Kristen
umumnya meninggalkannya dan tidak lagi mengikuti upacara itu, namun
dengan adanya kristenisasi masal di masa Konstantin, banyak orang
Kristen Roma masih merayakannya sekalipun sudah mengikuti agama
Kristen. Kenyataan ini mendorong pimpinan gereja di Roma mengganti
hari perayaan ‘kelahiran matahari’ itu menjadi perayaan ‘kelahiran
Matahari Kebenaran’ dengan maksud mengalihkan umat Kristen dari
ibadat kafir pada tanggal itu dan kemudian menggantinya menjadi
perayaan ‘Natal.’ Pada tahun 336, perayaan Natal mulai dirayakan
tanggal 25 Desember sebagai pengganti tanggal 6 Januari. Ketentuan ini
diresmikan kaisar Konstantin yang saat itu dijadikan lambang raja
Kristen. Perayaan Natal kemudian dirayakan di Anthiokia (375),
Konstantinopel (380), dan Alexandria (430), kemudian menyebar ke
tempat-tempat lain”. (www.yabina.org). Herlianto melanjutkan : “Dari
kenyataan sejarah tersebut kita mengetahui bahwa Natal bukanlah
perayaan dewa matahari, namun usaha pimpinan gereja untuk
mengalihkan umat Roma dari dewa matahari kepada Tuhan Yesus Kristus
3
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
dengan cara menggeser tanggal 6 Januari menjadi 25 Desember, dengan
maksud agar umat Kristen tidak lagi mengikuti upacara kekafiran
Romawi. Masa kini umat Kristen tidak ada yang mengkaitkan hari Natal
dengan hari dewa matahari, dan tanggal 25 Desember pun tidak lagi
mengikat, sebab setidaknya umat Kristen secara umum merayakan hari
Natal pada salah satu hari di bulan Desember sampai Januari demi
keseragaman. Karenanya Encyclopedia Britannica 2000 dengan topik
‘from church year Christmas’ menulis : “...hari raya tentang kelahiran
Kristus, hari lahir dari ‘surya kebenaran’ (Mal 4:2) ditetapkan di Roma,
atau mungkin di Afrika Utara, sebagai suatu saingan Kristen terhadap
hari raya kafir dari surya yang tak terkalahkan pada titik balik matahari.
...” Demikianlah asal usul perayaan Natal pada tanggal 25 Desember.
Tahun berapakah Yesus dilahirkan?
Sama seperti masalah tanggal/bulan kelahiran Kristus, tahun
kelahiran Kristus pun tidak pasti. Namun demikian, kita memiliki
beberapa acuan historis dari Alkitab. (1) Yesus dilahirkan pada zaman
raja Herodes (Mat 2:1). Kalau Yesus dilahirkan pada zaman raja Herodes
maka kita memerlukan informasi masa pemerintahan Herodes. Flavius
Josephus seorang sejarawan Yahudi memberikan informasi bahwa
Herodes mulai memerintah dari tahun 73 hingga tahun 4 SM (tahun
kematiannya). Itu berarti bahwa Yesus tidak mungkin lahir setelah tahun 4
SM karena sewaktu Yesus lahir Herodes masih hidup dan bahkan Herodes
ingin membunuhnya. Dari terang ini kita bisa memperkirakan bahwa
Yesus lahir beberapa tahun sebelum kematian Herodes (tahun 4 SM). (2)
Yesus dilahirkan pada saat Kaisar Agustus mengadakan sensus di mana
Kirenius menjadi wali negeri di Siria (Luk 2:1-2). Menurut catatan
Josephus, seorang bernama Kirenius pernah dikirim ke Siria dan Yudea
untuk menyelenggarakan suatu sesus pada permulaan tarikh masehi.
Sensus ini merupakan bagian dari operasi pembersihan setelah Arkhelaus
(putera Herodes Agung) dipecat dari jabatannya.
Peristiwa ini terjadi
beberapa tahun setelah Herodes mati (tahun 6-7 M). Melihat data ini
rasanya sulit mencocokkannya dengan acuan pertama di atas namun
penjelasan dapat diberikan untuk ini bahwa Lukas memberikan catatan
awal dari tugas Kirenius itu (beberapa tahun sebelum tahun 6-7 M) namun
4
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
mengingat masalah transportasi dan komunikasi yang sangat sulit waktu
itu maka tugas itu baru berakhir pada tahun 6-7 M seperti yang dicatat oleh
Josephus. (Informasi : Untuk memahami lebih jauh masalah ini, silahkan
baca buku John Drane “Memahami Perjanjian Baru” hal. 54-57). (3)
Yesus dibaptis ketika berumur 30 tahun yakni tahun ke 15 dari
pemerintahan kaisar Tiberius (Luk 3:1). Pemerintahan resmi Kaisar
Tiberius atas Roma dimulai pada tahun 14 M sehingga tahun ke 15
pemerintahnnya adalah tahun 28 M. Namun sebenarnya ia telah
memerintah bersama kaisar Agustus sejak tahun 11 M sehingga meskipun
ia secara resmi baru memerintah tahun 14 M (setelah Agustus mati) tetapi
sesungguhnya ia telah memegang kekuasaan sejak tahun 11 M. Mungkin
sekali Lukas menghitung tahun ke 15 pemerintahan Tiberius ini dari tahun
11 M sehingga tahun ke 15 pemerintahan Tiberius adalah tahun 25-26 M.
Kalau pada tahun 25-26 M Yesus berumur 30 tahun, maka dapat
diperkirakan waktu kelahiran Yesus dari sini yakni berkisar tahun 5 atau 4
SM. Dari semua data sejarah ini pada umumnya para ahli sejarah dan
teolog memberikan perhitungan tahun kelahiran Yesus di sekitar tahun 8
hingga tahun 4 SM. Ada yang berkata Yesus lahir sekitar tahun 8-5 SM,
ada juga yang memperkirakan tahun 6-4 SM.
Mengapa Yesus lahir “Sebelum Masehi”?
Dari beberapa perhitungan tahun kelahiran Yesus yang telah
dikemukakan di atas, semuanya mengacu pada masa sebelum Masehi.
Kata “Masehi” sesungguhnya mempunyai akar kata yang sama dengan
“Mesias” dalam bahasa Ibrani dan “Kristus” dalam bahasa Yunani. Jadi
sesungguhnya kata “Masehi” yang dipakai dalam perhitungan tahun-tahun
pada masa kini menunjuk pada Kristus. Jika kita menyebut tahun 50 SM
(Sebelum Masehi) artinya ada 50 tahun sebelum kelahiran Kristus. Jika
kita menyebut tahun 100 M (Masehi) maka maksudnya adalah 100 tahun
setelah kelahiran Kristus. Tentu sesuatu yang sangat menarik bahwa tahun
kelahiran Kristus dijadikan sebagai patokan perhitungan tahun dalam
dunia ini. Lalu bagaimana dengan perhitungan-perhitungan tahun
kelahiran Kristus yang mengacu pada masa sebelum Masehi? Jika kita
berkata bahwa Kristus dilahirkan sekitar tahun 8-5 sebelum Masehi
5
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
bukankah itu berarti bahwa Kristus lahir sekitar 5-8 tahun sebelum
kelahiran-Nya? Bukankah ini sebuah kejanggalan? Mengapa bisa terjadi
seperti ini?
Pada abad 6 kaisar Justinian memberikan perintah kepada seorang
yang bernama Dionisius Exegius untuk membuat sebuah kalender dengan
perhitungan tahun Masehi (tahun kelahiran Kristus) untuk mengganti
kalender Romawi saat itu yang memakai perhitungan tahun berdasarkan
tahun berdirinya kota Roma yang biasanya disingkat AUC (Ab Urbe
Condita). Menurut perhitungan tahun AUC, kelahiran Kristus jatuh pada
tahun 747 namun ternyata dalam pembuatan kalender Masehi itu Dionisius
Exegius membuat kekeliruan perhitungan dengan menempatkan kelahiran
Kristus pada tahun 753 AUC sehingga terjadi kekurangan sekitar 6 tahun.
(Informasi : Baca penjelasannya lebih lanjut dalam buku Selamat Natal
karangan Andar Ismail, hal. 43). Kekeliruan ini tidak sempat diperbaiki
karena kalender yang dibuat telah dipublikasikan ke seluruh kekaisaran
Romawi bahkan sudah diterima seluruh dunia pada masa kini (Catatan :
Jadi kalender yang kita pakai sekarang ini adalah hasil karya Dionisius
Exegius). Karena kekurangan ini maka Kristus yang seharusnya menurut
tarikh Masehi dilahirkan pada tahun 0 (nol) sebagai pusat perhitungan
tahun-tahun akhirnya bergeser kira-kira 6 tahun. Itulah sebabnya
perhitungan tahun kelahiran Kristus menjadi bergeser beberapa tahun dari
tahun 0 (nol) sehingga para sejarawan dan peneliti menempatkannya
sekitar tahun 6-4 SM. Dan dengan demikian perhitungan tahun kita saat ini
juga berkurang sekitar 6 tahun. Jadi seandainya tidak terjadi kekeliruan
perhitungan Exegius maka sekarang ini kita bukannya berada pada tahun
2004 melainkan mungkin di sekitar tahun 2008 atau 2010. Faktanya
Exegius telah salah menghitung dan akhirnya tahun-tahun berkurang 6
tahun sehingga kita saat ini masih berada di tahun 2004. Demikianlah
alasan bagi kejanggalan di sekitar tahun kelahiran Kristus.
6
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
2
Kelahiran Kristus Yang Ajaib (Dari Perawan Maria)
ANTARA “KATA ALKITAB”
DAN “KEBERATAN MASA
KINI”
Esra Alfred Soru*
Sebentar lagi umat Kristiani sedunia akan merayakan suatu hari raya
besar yakni NATAL. Suatu perayaan untuk mengingat suatu peristiwa
penting dalam sejarah dunia yakni kelahiran Yesus Kristus Sang
Juruselamat dunia. Ia yang adalah Allah pencipta alam semesta itu datang
menjenguk manusia dengan menyamar sebagai manusia. Itulah yang
dikenal dengan istilah “inkarnasi”.
Kesaksian Alkitab
Menurut kesaksian Alkitab, sewaktu Yesus berinkarnasi ke dalam
dunia ini, Ia tidak datang dengan kebesaran-Nya sebagai Allah alam
semesta melainkan datang dalam rupa seorang bayi mungil melalui rahim
seorang perawan Yahudi bernama Maria. Injil Matius dan Lukas
menggambarkan dengan jelas bahwa bayi yang dikandung perawan
Yahudi itu adalah hasil karya Roh Kudus dan bukan hasil hubungan
seorang laki-laki dan seorang perempuan. Sesungguhnya hal ini bukanlah
sesuatu yang terjadi secara mendadak atau kebetulan melainkan sudah
dinubuatkan jauh sebelumnya. Dalam Kej 3:15 dikatakan : “Aku akan
mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
7
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan
kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." Jadi ada satu janji
bahwa akan datang seorang keturunan perempuan itu yang akan berhasil
meremukkan kepala ular itu. Menarik untuk dipikirkan bahwa keturunan
yang akan datang itu tidak disebut sebagai keturunan laki-laki melainkan
keturunan perempuan. Dalam kebudayaan paternalistik seperti di Yahudi,
sering disebutkan dalam silsilah-silsilah tentang seorang laki-laki yang
memperanakkan. Contohnya Abraham memperanakkan Ishak, Ishak
memperanakkan Yakub, dst. Kalau dikatakan bahwa Abraham
memperanakkan Ishak maka dengan sendirinya orang mengerti bahwa
bukan Abraham yang melahirkan Ishak melainkan istrinya. Jadi kalau
Alkitab berkata tentang seorang laki-laki yang memperanakkan seseorang
maka sudah tentu harus dimengerti hal itu dalam hubungan dengan
seorang perempuan. Di sini sangat menarik bahwa ternyata keturunan yang
akan meremukkan kepala ular itu bukanlah disebut keturunan laki-laki
melainkan keturunan perempuan. Dengan demikian sebenarnya janji ini
ingin mengatakan bahwa akan datang seseorang keturunan perempuan
(tanpa laiki-laki) yang akan meremukkan kepala ular yakni iblis itu.
Siapakah keturunan perempuan yang akan meremukkan kepala iblis itu?
Dialah Yesus Kristus yang lahir bukan dari keturunan laki-laki (dan
perempuan) melainkan keturunan perempuan (tanpa laki-laki). Itulah
sebabnya Kej 3:15 ini sering disebut “Proto Evangelium” (Injil yang
pertama). Jadi sesungguhnya Kej 3:15 adalah sebuah tipe dari anti tipe
yang akan datang yakni Kristus sendiri. Janji ini diteguhkan lagi oleh nabi
Yesaya ketika ia berkata : “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan
memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang
perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak lakilaki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel”. Dan hal ini sungguh digenapi
dalam diri Yesus Kristus sewaktu masuk ke dalam dunia ini. Mat 1:20-23
berkata : “...sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh
Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan
Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa
mereka. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh
nabi : "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan
seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -yang berarti: Allah menyertai kita”. Jadi kedatangan Kristus ke dalam
dunia ini melalui seorang perawan adalah penggenapan nubuatan dalam
8
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
PL. Hal ini dipercayai dengan pasti oleh orang-orang Kristen yang sejati
bahkan muncul dalam rumusan Pengakuan Iman Rasuli yang kita ucapkan
setiap minggunya : “Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal
Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara
Maria...”
Perkembangan selanjutnya
Kepercayaan akan kelahiran Kristus dari seorang perawan sudah
dipercayai golongan ortodoks selama ribuan tahun namun rupanya dalam
perkembangan selanjutnya, doktrin/kepercayaan ini mulai ditentang dan
ditolak terutama oleh aliran liberal dan juga gerakan “Jesus History” atau
“Jesus Seminar”. Penolakan ini begitu hebat sehingga pokok ini menjadi
suatu pokok yang sangat kontroversial. Pokok ini yang paling banyak
diperdebatkan dalam studi Kristologi di samping topik kematian dan
kebangkitan Kristus. Millard J. Erickson berkata : “Di akhir abad 19 dan
awal abad 20, kelahiran Yesus dari seorang perawan berada di garis
depan perdebatan di antara golongan fundamentalis dengan golongan
modernis. Golongan fundamentalis bersikeras bahwa doktrin ini
merupakan kepercayaan yang sangat menentukan. Golongan modernis
menyangkal doktrin ini sebagai tidak penting atau tidak dapat
dipertahankan atau menafsirkannya kembali secara tidak harfiah. Bagi
golongan fundamentalis, doktrin ini merupakan jaminan keunikan
kualitatif dari keallahan Kristus, sedangkan bagi golongan modernis
doktrin ini mengalihkan perhatian dari kenyataan rohani-Nya kepada
persoalan yang sekedar biologis saja. (Teologi Kristen II; hal. 393-394).
Demikian pula D. James Kennedy : “Dari semua mujizat-mujizat dan
misteri dalam Alkitab, mujizat kelahiran Yesus Kristus melalui perawan
Maria sudah mengalami serangan yang paling galak. Anehnya, seranganserangan yang paling bersikap memusuhi datang dari mereka yang
menganggap dirinya sebagai ahli teologia dan pelayan-pelayan Injil.
Dengan mengaku bahwa mereka hanya ingin membersihkan semua yang
berbau “mistik” dan “dongeng” dari kisah-kisah dalam Injil…” (Solving
Bible Mysteries; hal. 69-70). Dan menariknya adalah bahwa penolakan
terhadap doktrin ini justru dimulai dari seorang Pendeta yakni Harry
9
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
Emerson Fosdick, Pendeta pada sebuah gereja megah “Riverside Church”
di New York yang adalah pemimpin aliran teologi liberal di Amerika
Serikat. Perhatikan kata-kata dalam khotbah Fosdick ini : “Aku ingin
meyakinkan anda saat ini juga bahwa aku tidak percaya pada kelahiran
melalui seorang perawan dan aku harap anda semua juga tidak. Doktrin
ini mengalihkan perhatian dari kenyataan rohani-Nya kepada persoalan
yang sekedar biologis saja. (Kennedy : 69; lihat juga Erickson : 394). D.
James Kennedy ketika mengutip kata-kata Fosdick ini berkomentar :
“Kata-kata itu diucapkan dalam paruh waktu pertama abad 20 dari atas
mimbar…sejak itu kata-kata tersebut selalu bergema di semua gereja
liberal di seluruh Amerika”. (Kennedy : 69).
Keberatan-keberatan terhadap doktrin ini
Ada beberapa keberatan yang biasa diajukan untuk menolak ajaran
tentang kelahiran Kristus dari seorang perawan. Kita akan melihatnya satu
per satu dan mengujinya. Apakah keberatan modern ini layak
menggugurkan kepercayaan ordoksi terhadap kelahiran ajaib Kristus dari
seorang perawan?
Keberatan Pertama : Doktrin ini tidak masuk di akal dan bertentangan
dengan hukum alam.
Inilah keberatan pertama dan utama. Mana mungkin seorang
perempuan bisa hamil tanpa hubungan dengan seorang laki-laki? Ini
adalah suatu hal yang tidak masuk di akal. Benarkah demikian? Sebelum
menjawabnya, baiklah kita sadari satu hal bahwa sebenarnya akar dari
pandangan semacam ini adalah ketidakpercayaan terhadap mujizat. D.
James Kennedy menulis : “Jadi mengapa begitu banyak gereja dan
hamba-hamba Tuhan yang menolak kelahiran melalui perawan? Alasan
pertama adalah bahwa adanya kerancuan (bias) yang anti supernatural,
yaitu kerangka pemikiran naturalistik yang sama sekali menolak tentang
adanya mujizat. Jelas kalau anda tidak percaya kepada mujizat, anda
tidak akan bisa percaya tentang kelahiran melalui seorang perawan”.
10
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
(Kennedy : 77). Simak juga komentar Josh Mc Dowell & Don Steward, 2
apologet Kristen terkemuka : “Yang menjadi masalah utama bagi banyak
orang berkenaan dengan kelahiran dari anak dara itu ialah bahwa
kejadian itu suatu mujizat. Kitab Suci tidak membicarakan peristiwa ini
sebagai suatu kejadian yang biasa saja, melainkan sebagai perbuatan
Allah yang adikodrati. Mujizat kelahiran dari anak dara ini seharusnya
tidak menjadi masalah jika orang mengakui kemungkinan terjadinya
mujizat”. (Jawaban Bagi Pertanyaan Orang Yang Belum Percaya; hal.
72). Bandingkan ini dengan klimat Toni Evans : “Para perawan tidak bsia
hamil, kecuali secara adikodrati”. (Allah Kita Maha Agung; hal. 347).
Jadi kalau kita percaya bahwa Allah adalah Allah yang berada di atas alam
semesta maka tidak ada yang mustahil bagi Allah. Ia dapat melakukan apa
saja yang Ia kehendaki termasuk memasukkan Yesus ke dalam dunia ini
melalui seorang perawan. Mannford G. Gutzke dengan baik berkata :
“Kelahiran dari seorang perawan sama sekali bukan masalah bagi Tuhan.
Kalau memang ada Allah yang menciptakan alam semesta, kalau Ia
melemparkan galaksi-galaksi dari ujung-ujung jari-Nya, kalau Ia
menghiasi langit malam dengan kilauan Bima Sakti, maka bagi Dia
adalah hal yang amat kecil untuk menciptakan sebuah benih mungil dan
menanamkannya dalam rahim seorang perawan Yahudi muda”. (Gutzke
dalam Kennedy : 78). Sedangkan Stephen Tong dengan sangat indah
menulis : “Ketika Adam dicipta, Adam tidak memiliki ayah dan ibu. Jadi
Adam ada tanpa ayah dan tanpa ibu. Inilah cara kerja Allah yang
pertama. Tanpa pria, tanpa wanita, Allah menciptakan Adam. Ketika
Hawa dicipta, ia dicipta dari tulung rusuk Adam , setelah Tuhan membuat
Adam tertidur. Jadi Hawa datang dari tubuh Adam, sehingga Adam
mengatakan : “inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku”
(Kej 2:23). Maka modus kedua, Hawa dicipta dari pria, tanpa wanita.
Tuhan mencipta dengan memakai pria, tanpa wanita, maka terciptalah
Hawa. Ini adalah cara penciptaan yang kedua. Ketika Allah menjadikan
saudara dan saya, Tuhan memakai pria dan memakai wanita. Inilah cara
yang ketiga. Maka tinggal satu cara lagi yang tersisa yaitu tanpa pria,
dengan memakai wanita. Dengan cara yang keempat inilah Tuhan Yesus
lahir. Jikalau Allah adalah Allah yang hidup, mengapa kita berhak
membatasi Allah hanya dengan memakai tiga cara dan tidak
memperbolehkan Allah memakai cara yang keempat? Itulah sebabnya
orang Kristen percaya bahwa Allah sanggup memakai anak dara Maria
11
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
untuk melahirkan Yesus Kristus. Itu sesuatu yang sangat logis dan masuk
akal. (Yesus Kristus Juruselamat Dunia; hal. 77-78). Stephen Tong
melanjutkan : “Allah tidak boleh dibatasi oleh pemikiran dan kehendak
manusia. Allah yang sanggup menciptakan manusia tanpa lelaki dan
tanpa perempuan, juga adalah Allah yang sanggup menciptakan manusia
dengan memakai laki-laki dan perempuan, Allah yang menciptakan Adam,
juga adalah Allah yang menciptakan Hawa. Dan Allah yang menjadikan
kita semua dengan memakai laki-laki dan perempuan juga adalah Allah
yang bisa memakai perempuan tanpa laki-laki untuk melahirkan Yesus
Kristus”. (ibid : 78). Dengan demikian kita bisa melihat bahwa sebenarnya
kelahiran dari anak dara adalah sesuatu yang masuk akan dan bukannya
tidak masuk di akal.
Keberatan kedua : Doktrin tersebut hanya sedikit sekali dibicarakan di
PB (Injil Matius dan Lukas) dan dengan demikian diragukan
kebenarannya.
Seorang Pendeta Presbyterian di Amerika mengatakan : ‘Kelahiran
melalui seorang perawan hanya disebutkan dalam 2 kitab Injil dalam
Alkitab, yaitu Matius dan Lukas. Sedangkan dalam Injil Markus dan
Yohanes sama sekali tidak disinggung. Paulus juga tidak pernah
menyebutkan tentang itu. Karena itu aku tidak percaya’. (Kennedy : 78).
Bagaimanakah kita memberi jawab apda keberatan semacam ini? Memang
harus diakui bahwa hanya 2 Injil (Matius dan Lukas) yang menceritakan
kelahiran Yesus dari seorang perawan. Namun demikian, hal yang paling
mendasar adalah apakah kita percayai bahwa Alkitab adalah firman Allah
atau tidak. Jika kita percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah dan
dengan demikian tidak mungkin salah maka tidak peduli berapa banyak
yang dibicarakan tentang satu topik meskipun hanya satu kali. Yang
penting adalah jika topik itu pernah dibicarakan maka itu PASTI benar.
Kelompok “Jesus History” atau “Jesus Seminar” jelas menolak dan tidak
dapat menerima doktrin ini karena mereka tidak lagi mempercayai Alkitab
apalagi cerita-cerita Injil dan menganggap itu sebagai karangan para murid
Yesus.
12
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
Kalau suatu bagian Alkitab ditolak hanya karena itu tidak
dibicarakan oleh lebih dari 2 tokoh Alkitab maka kita mempunyai alasan
untuk menolak lebih banyak lagi. Contohnya : khotbah Yesus di bukit
tidak bisa dipercaya karena hanya dibicarakan dalam Injil Matius dan
Lukas. Markus dan Yohanes tidak membicarakannya. Paulus juga tidak
pernah menyinggung itu dalam surat-suratnya. Lagi pula perlu disadari
bahwa bahwa seorang penulis Alkitab tidak menyebutkan suatu topik
bukan berarti ia tidak mempercayainya. Bahwa Markus dan Yohanes tidak
membicarakan kelahiran dari anak dara bukan berarti mereka menolaknya.
Bukankah Markus dan Yohanes tidak menceritakan kelahiran Yesus?
Apakah itu berarti bahwa mereka tidak percaya bahwa Yesus dilahirkan?
Paulus juga tidak pernah menyebut mujizat-mujizat yang pernah dibuat
oleh Yesus. Jadi apakah Paulus tidak percaya bahwa Yesus pernah
membuat mujizat apa pun? Paulus tidak pernah menyebutkan
perumpamaan-perumpamaan Yesus. Apakah Paulus tidak percaya bahwa
Yesus pernah menyampaikan perumpamaan? Kalau kita mengikuti gaya
berpikir semacam ini maka kita bisa menghapus seluruh isi Kitab Suci.
Keberatan ketiga : Kalau Yesus dilahirkan dari seorang perawan (tidak
dengan laki-laki) maka itu berarti bahwa Yesus bukan sungguhsungguh manusia
Kristologi kaum Injili mengatakan bahwa Kristus dalam inkarnasiNya adalah Alla yang sejati dan manusia yang sejati. Ia 100% Allah dan
100% manusia. Muncul pertanyaan yang berhubungan dengan kelahiran
Kristus yakni jika Yesus dilahirkan dari dari seorang perawan maka itu
berarti bahwa Yesus bukan sungguh-sungguh manusia. Sebenarnya
keberatansemacam ini terlalu mengada-ada. Bukankah Adam dan Hawa
adalah sungguh-sungguh manusia meski mereka tidak memiliki ayah dan
ibu? Kalau Adam dan Hawa adalah sungguh-sungguh manusia meskipun
ia tidak memiliki ayah dan ibu mengapa Yesus bukan sungguh-sungguh
manusia hanya karena tidak memiliki ayah?
13
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
Keberatan keempat : Kisah kelahiran Yesus dari seorang perawan mirip
dengan ajaran agama-agama pra Kristen.
Keberatan berikut dalam hubungan dengan kelahrian Kristus yang
ajaib adalah bahwa ada cerita-cerita dari agama pra Kristen yang mirip
dengan cerita Injil tentang kelahiran Yesus. Dalam mitologi Yunani
diceritakan bahwa dewa Zeus mendekati Alcmene tanpa hubungan seksual
dan kemudian melahirkan Hercules, sang pahlawan yang lahir dari seorang
perawan. Legenda Budha menceritakan bahwa Budha dilahirkan dari
perawan Maya. Dari Hindu dikisahkan bahwa Wishnu, dalam inkarnasinya
yang kedelapan, muncul sebagai dewa Krishna, yang lahir melalui
perawan Devaki. Demikian pula dari Romawi, Kaisar Agustus dan
Alexander Agung dipercaya lahir dari perawan-perawan. Sumber-sumber
ini membuat beberapa orang percaya bahwa kisah kelahiran dari seorang
perawan yang terdapat dalam Injil merupakan saduran dari kisah-kisah
serupa yang terdapat dalam kesusasteraan agama-agama lain bahkan yang
lain melihatnya sebagai mitos, bahkan mitos yang dicuri/dipinjam dari
agama lain.
Sesungguhnya keberatan ini sama sekali tidak masuk di akal.
Mengapa? Karena kalau dipelajari dengan seksama, sesungguhnya ceritacerita itu bukannya mirip dengan cerita Injil melainkan sangat berbeda.
Kennedy membantah keberatan-keberatan ini (Kennedy: 81) dengan
berkata : “Dalam kasus Zeus yang menjadi ayah Hercules melalui seorang
perawan, kita menemukan apa yang biasanya ditemukan dalam mitologi
Yunani di mana dewa-dewa tidak lain adalah manusia-manusia yang
“diperbesar” menjadi ukuran dewa, dan dengan dosa-dosa serta
kelemahan manusia, hidup bersama dengan manusia. Dewa-dewa Yunani
sering kali digambarkan sebagai lebih menyukai perempuan-perempuan
(manusia) biasa. Tentang Budha, ibunya menyatakan bahwa seekor gajah
putih yang memiliki 6 buah taring dan pembuluh-pembuluh darah
berwarna merah datang mendekatinya, dan menyebabkannya
mengandung bayi yang kemudian menjadi Budha. Dalam kasus Wishnu,
menurut legenda, ia pertama kali menjelma menjadi ikan, lalu kura-kura,
selanjutnya beruang, singa, dan beberapa makhluk aneh lainnya. Sukar
melihat hubungan antara cerita ini dengan kisah kelahiran Yesus. Dalam
kasus Kaisar Agustus, ia mengaku bahwa ibunya, Olympia dihamili oleh
14
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
seekor ular; Alexander Agung juga mengaku bahwa ayahnya adalah
seekor ular. (Mengapa hal ini perlu disombongkan sungguh tidak bisa
dipahami)”. Jadi jelas bahwa ternyata semua mitos kafir ini sangat jauh
berbeda dengan kisah Yesus dan karenanya tidak mungkin kisah kelahiran
Yesus diambil dari mitologi-mitologi kafir ini. Simaklah kata-kata Budi
Asali : “Maria mengandung dari Roh Kudus” bukan berarti bahwa Allah /
Roh Kudus melakukan hubungan seks dengan Maria dan menyebabkannya
mengandung melalui hubungan seks itu. Dalam dongeng-dongeng kafir
kita sering membaca tentang dewa yang berhubungan seks dengan
manusia sehingga mempunyai anak. Tetapi kekristenan tidak mengajarkan
hal seperti itu. “Maria mengandung dari Roh Kudus”, artinya Roh Kudus
melakukan suatu mujijat sehingga perawan Maria itu mengandung tanpa
hubungan seks dengan siapapun”. (Eksposisi Injil Matius; hal. 20).
Akhirnya perhatikan kesimpulan Thomas Thorburn : “Semua cerita yang
bermacam-macam mengenai kandungan dan kelahiran yang gaib ini, yang
kita temui dalam dongeng-dongeng dan sejarah Mitologi, umumnya
mempunyai satu unsur serupa – semua nya itu justru menunjukkan
perbedaan atau ketidaksamaan dan bukannya persamaan di antara cerita
kelahiran Yesus di dalam agama Kristen dan di dalam dongeng-dongeng
yang beredar di kalangan agama-agama kafir”. (Critical Examination of
the Evidences for the Doctrine of the Virgin Birth; hal. 158).
Keberatan kelima : Yesus sering disebut sebagai anak Yusuf dan bahwa
“dikandung dari Roh Kudus” adalah istilah yang umum di Yahudi.
Keberatan ini dikemukakan oleh seorang teolog Skotlandia bernama
William Barclay. Barclay memulai keberatannya dengan berkata :
“Perikop ini (Mat 1:18-25) menceritakan tentang Yesus yang dilahirkan
oleh karya Roh Kudus. Perikop ini menuturkan cerita tentang kelahiran
dari perawan. Pokok ini merupakan doktrin yang penuh dengan kesulitan;
dan gereja kita tidak memaksa kita untuk menerima ajaran itu secara
hurufiah dan secara jasmani. Ajaran ini adalah salah satu ajaran yang
diterima oleh gereja. Gereja memberi kita keleluasaan untuk memahami
serta mengambil kesimpulan sendiri. ... yang ditekankannya dalam perikop
ini bukanlah pertama-tama bahwa Yesus lahir dari seorang wanita
perawan, melainkan Yesus lahir karena karya Roh Kudus”. (Pemahaman
Alkitab Setiap Hari: Injil Matius; hal. 30-31). Terhadap pernyataan
Barclay ini, Budi Asali berkomentar : “Ini jelas merupakan penafsiran
15
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
sesat yang sama sekali tidak menghargai otoritas Kitab Suci, dan ini
menunjukkan kesesatan William Barclay! Gereja manapun yang tidak
mengharuskan doktrin kelahiran Yesus dari seorang perawan, adalah
gereja yang sesat!” (Budi Asali : 19). Dalam bukunya yang lain Barclay
menulis : “Silsilah Yesus baik dalam Injil Lukas maupun Injil Matius (Luk
3:23-38; Mat 1:1-17) mengikuti silsilah Yusuf. Jadi aneh jika Yusuf bukan
ayah-Nya. Ketika Maria mencari-cari Dia sementara Yesus berdiskusi di
Bait Suci, Maria berkata kepada-Nya “Bapamu dan aku dengan cemas
mencari engkau” (Luk 2 :48). Sebutan bapa dengan pasti diberikan oleh
Maria kepada Yusuf. Berulang-ulang Yesus diacu sebagai putera Yusuf
(Mat 13 :55 ; Yoh 6 :24). Kitab-kitab lainnya dalam PB tidak berbicara
mengenai kelahiran dari anak dara itu. Meskipun dalam Gal 4 :4 Paulus
berkata-kata tentang Yesus sebagai ‘yang dilahirkan dari seorang
wanita’. Tetapi inilah ungkapan yang lazim bagi setiap manusia yang fana
(Ay 14:4; 15:14; 25:4). (Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Injil Lukas;
hal. 18). Barclay melanjutkan : “Apabila kita tidak memahami hal
kelahiran dari anak dara ini, lalu bagaimanakah timbulnya cerita itu?
Ada peribahasa Yahudi yang mengatakan bahwa pada setiap anak selalu
ada tiga yang terlibat – bapa, ibu dan Roh Allah. Mereka yakin bahwa
seorang anak tidak akan dilahirkan tanpa Roh Kudus. Ada kemungkinan
bahwa cerita-cerita PB mengenai kelahiran Yesus diungkapkan dalam
kata-kata indah, yang secara puitis dikatakan bahkan kalaupun ia
mempunyai seorang ayah manusiawi, Roh Kudus tetap bekerja dalam
kelahirannya secara unik”. (ibid : 18-19). Dan akhirnya Barclay berkata :
“Dalam hal ini kita dapat memutuskan sendiri. Kita dapat menerima
ajaran harfiah mengenai kelahiran dari seorang perawan; tetapi bisa juga
kita lebih suka untuk memahaminya sebagai cara yang indah untuk
menekankan kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan keluarga. (ibid : 19).
Apakah yang harus kita katakan tentang keberatan/pendapat Barclay
ini? Pertama-tama haruslah diingat bahwa secara hukum Yesus adalah
anak Yusuf. Karena itu tidak aneh, kalau silsilah-Nya dibuat melalui
Yusuf. Selain itu penyebutan Yesus sebagai anak Yusuf adalah penyebutan
dalam konteks manusia-Nya. Bukankah akhirnya Yusuf juga mengakui
Yesus sebagai anaknya? Jadi wajar kalau Yesus disebut sebagai anak
Yusuf. Bahwa Maria menyebut Yusuf sebagai Bapanya Yesus (Luk 2:48)
haruslah dilihat dari terang ini. Selain itu pula Barclay gagal melihat
16
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
konteks ayat ini di mana Luk 2:49 justru memperlihatkan kata-kata Yesus :
"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus
berada di dalam rumah Bapa-Ku?." Dengan kata lain, Ia mengatakan
bahwa Yusuf bukanlah bapa-Nya, karena Allahlah yang adalah Bapa-Nya.
Dapat ditambahkan pula bahwa penyebutna Yesus sebagai anak Yusuf
adalah menurut anggapan orang. Perhatikan Luk 3:23 : “Ketika Yesus
memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan
menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli..” (band. Yoh
6:42). Dengan demikian jelaslah bahwa penyebutan Yusuf sevagai bapa
Yesus atau Yesus sebagai anak Yusuf tidak cukup menjadi alasan untuk
menolak doktrin kelahiran Kristus dari anak dara.
Lalu bagaimana dengan peribahasa Yahudi yang dikatakan Barclay?
Haruslah diingat bahwa Luk 1:26-38 dan Mat 1:18-25 merupakan
historical narrative (cerita sejarah) dan karenanya harus ditafsirkan secara
hurufiah, tidak boleh dijadikan puisi/peribahasa. Seandainya benar bahwa
ada peribahasa Yahudi seperti itu, bukankah gambaran kitab Injil jelas
memperlihatkan cerita yang berbeda dari kebanyakan cara kelahiran anakanak Yahudi. Bapa, ibu dan Roh Kudus memang terlibat dalam kelahiran
seorang anak Yahudi tetapi Alkitab dengan jelas memperlihatkan bahwa
hanya ibu (Maria) dan Roh Kudus yang terlibat dalam proses kelahiran
Yesus.
Kita sedah menjawab semua keberatan terhadap doktrin kelahiran
Kristus dari seorang perawan dan kita sudah menemukan bahwa
keberatan-keberatan itu, tidak ada satu pun yang cukup kuat untuk
menolak doktrin ini. Doktrin kelahiran Yesus dari anak dara adalah doktrin
yang sangat penting dalam Alkitab dan peristiwa ini adalah sebuah
mujizat. Yesus Kristus adalah Allah yang ajaib dan karenanya layaklah
untuk dipikirkan bahwa Ia datang dan pergi dari dunia ini dengan cara
yang ajaib pula. Kiranya iman kita diteguhkan untuk mempercayai
peristiwa yang agung ini sambil merayakan dan menikmati sukacita Natal
tahun ini. SELAMAT NATAL!!!
* Penulis adalah pendiri dan ketua Sekolah Teologia Awam (STA)
“PELANGI KASIH”, alumnus “Sekolah Tinggi Alkitab Nusantara”
(STAN) – Malang.
17
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
Siapakah Orang 3Majus & Bintang
Apakah yang Mereka Lihat?
Esra Alfred Soru*
Satu kisah yang tidak dapat dipisahkan dari Natal adalah kisah
kunjungan orang Majus yang datang mencari dan menyembah Yesus.
Kisah ini hanya diceritakan oleh Matius sedangkan ketiga Injil yang lain
tidak menyinggung kisah ini sama sekali. Tentang hal ini beberapa orang
menaruh keraguan tentang historitas kisah ini namun sesungguhnya ini
bukanlah persoalan jika kita menyadari bahwa setiap pengarang Injil
mempunyai sumber-sumber sendiri dalam penulisan Injilnya. Mungkin
juga Matius mencatatnya karena sebelumnya Markus tidak mencatatnya
sedangkan Lukas dan Yohanes tidak mencatatnya karena merasa Matius
sudah mencatatnya. Kalau kita sungguh mempercayai kesaksian Alkitab,
kita tentu akan menerimanya tanpa keraguan apalagi dengan alasan-alasan
yang dipaksakan.
Gaya tulis Matius : Jawaban atas nubuatan
Kalau kita mempelajari sedikit latar belakang Injil Matius, kita
mengerti bahwa sebagai orang Yahudi, Matius mempunyai kepentingan
untuk meyakinkan para pembaca yang adalah orang Yahudi bahwa
sesungguhnya Kristus adalah Mesias yang dinanti-nantikan di mana Ia
menjawab semua nubuatan tentang Mesias. Itulah sebabnya dalam menulis
silsilah Yesus, Matius memulainya dari Abraham saja (tidak dari Adam)
yang mana merupakan nenek moyang bangsa Israel (Mat 1:1). Ini jelas
berbeda dengan Lukas yang menujukkan Injilnya bagi orang-orang gentile
(non Yahudi) sehingga menulis silsilah Yesus sampai ke Adam sebagai
manusia pertama bahkan sampai pada Allah. (Luk 3:38). Karena itu
18
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
Matius biasanya mencatat peristiwa-peristiwa tentang Kristus dan
menghubungkannya dengan PL sebagai bukti bahwa Kristus adalah
jawaban dan sentral dari berita PL. Demikianlah yang terjadi ketika Matius
mencatat peristiwa kunjungan orang-orang Majus saat Yesus dilahirkan.
Mungkin saja Matius mencatat peristiwa ini dan melihatnya sebagai
penggenapan dari harapan yang terdapat dalam Maz 72:10-11 : “Kiranya
raja-raja dari Tarsis dan pulau-pulau membawa persembahanpersembahan; kiranya raja-raja dari Syeba dan Seba menyampaikan
upeti! Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala
bangsa menjadi hambanya!” dan juga nubuatan dalam Yes 60:6 :
“Sejumlah besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari
Midian dan Efa. Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa
emas dan kemenyan, serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN”.
Siapakah orang-orang Majus itu?
Siapakah orang-orang Majus itu? Tidak banyak keterangan dari
Alkitab tentang mereka kecuali informasi bahwa mereka berasal dari
Timur (Mat 2:1). Banyak penafsir setuju bahwa “Timur” di sini menunjuk
kepada bagian timur dari Yudea yang menunjuk kepada daerah Persia dan
Arabia (Kej 25:6). Sebagian menganggapnya daerah Mesopotamia dan
Babilonia. Kata “Majus” ini adalah kata yang sulit dipahami dalam
pengertian kita saat ini. Alkitab-Alkitab bahasa Inggris menyebutnya ‘wise
man’ (orang bijaksana). Kata ini dalam dalam bahasa Yunaninya adalah
‘magoi’. Dalam perkembangan di kemudian hari kata ini sering
dihubungkan dengan kata ‘magician’ yang dapat berarti tukang sihir.
Namun sesungguhnya arti kata ini tidaklah sesempit pengertian masa kini.
J.J. de Heer berkata : “Pada aslinya kata itu berarti imam-imam di Persia,
... ‘. (Tafsiran Alkitab Injil Matius; hal. 22). Homer A. Kent, Jr juga
memberikan keterangan : “Orang-orang Majus (magoi) aslinya
merupakan kasta imamat di kalangan orang Persia dan Babilonia (band.
Dan 2:2, 48; 4:6-7; 5:7). Nama ini kemudian oleh orang Yunani
dikenakan pada semua ahli sihir atau dukun (Kis 8:9; 13:8). Matius
menggunakan kata ini dalam arti yang lebih baik untuk mengacu pada
tokoh-tokoh terhormat dari agama Timur”. (The Wycliffe Bible
19
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
Commentary; hal. 25). Dalam Albert Barnes’ Notes on the Bible juga
dicatat bahwa : “Orang-orang ini adalah ahli-ahli filsafat, imam-imam
atau ahli-ahli perbintangan. Mereka hidup terutama di daerah Persia dan
Arabia. Mereka adalah orang-orang terpelajar di daerah timur yang
mahir dalam astronomi, agama dan obat-obatan. Dengan demikian kita
mengerti bahwa orang-orang Majus ini adalah para imam, orang-orang
terpelajar/terhormat, orang-orang kaya dan berkedudukan tinggi yang
sangat pandai dalam hal-hal agama, pengobatan dan perbintangan.
Perhatikan juga keterangan William Barclay berikut ini : “Para Majus
adalah orang-orang yang mengetahui filsafat, ilmu kedokteran dan ilmu
alam. Mereka juga mampu menafsirkan mimpi serta meramalkan hal-hal
yang akan terjadi….orang Majus adalah orang yang baik dan suci, yang
selalu berusaha mencari kebenaran”. (Pemahaman Alkitab Setiap HariMatius; hal. 40). Selanjutnya Herodatus memberikan keterangan lebih
rinci tentang orang-orang Majus ini bahwa : “Mereka aslinya berasal dari
sebuah suku bangsa Medi. Bangsa Medi adalah sebagian dari kekaisaran
Persia. Bangsa Medi pernah mencoba untuk menggulingkan kuasa Persia
dan menggantikannya dengan kuasa Media. Usaha ini gagal. Sejak saat
itu bangsa Majus tidak pernah lagi mempunyai keinginan atau ambisi
untuk memiliki kekuasaan dan Prestise. Dan selanjutnya mereka memilih
menjadi imam saja. Di tengah-tengah bangsa Persia para Majus tersebut
berfungsi persis sama seperti fungsi orang-orang Lewi di tengah-tengah
bangsa Israel. Mereka menjadi guru dan pembimbing para raja Persia. Di
Persia tidak ada persembahan yang dapat dipersembahkan kecuali kalau
ada orang Majus yang hadir dalam upacara itu. Jadi orang Majus
dianggap sebagai orang suci dan orang yang bijaksana” (ibid : 39).
Orang-orang Yahudi percaya bahwa mereka adalah imam-imam dalam
kerajaan Syeba dan Arabia yang adalah keturunan Abraham dari Ketura
dan mereka mengajar atas nama Allah yang telah mereka terima dari
tradisi lisan Abraham (Kej 25:6). Sangat mungkin mereka ini sudah
memiliki hubungan dengan orang-orang Yahudi dalam pembuangan, atau
dengan nubuat dan pengaruh Daniel, sehingga mereka memiliki nubuatnubuat Perjanjian Lama mengenai Mesias. (The Wycliffe Bible
Commentary; hal. 25).
Berapa jumlah mereka?
20
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
Tentu saja jumlah mereka sangatlah banyak di daerah mereka
sendiri. Namun berapa banyakkah yang datang mencari Yesus dan
menyembah-Nya? Banyak dari antara kita merasa bahwa mereka
berjumlah 3 orang dan demikian pula menurut tradisi. Bahkan tradisitradisi ini sampai memberitahukan nama ketiga orang Majus ini. Tradisi
abad 6 mengatakan bahwa 3 orang Majus ini adalah Bithisarea,
Melichior, dan Gathaspa sedangkan tradisi Armenia abad 14 mengatakan
bahwa ketiga orang Majus itu adalah 3 orang raja, masing-masing bernama
Gasper (raja Arab), Melkhior (raja Persia) dan Balthazar (raja India).
Walaupun demikian kita harus sadar bahwa Alkitab sama sekali tidak
memberitahukan jumlah orang-orang Majus ini maupun nama-nama
mereka. Sangat mungkin bahwa jumlah tersebut (3 orang) dikaitkan
dengan 3 persembahan yang dibawa mereka yakni emas, mur dan
kemenyan. Namun persoalanya adalah apakah jumlah persembahan
menentukan jumlah pemberi? Jelas tidak harus demikian. Bisa jadi
mereka berjumlah lebih dari 3 orang namun membawa 3 macam
persembahan.
Bintang apakah yang mereka lihat ?
Lalu bintang apakah yang dilihat oleh para majus itu yang menuntun
mereka dalam mencari Yesus? Sudah terdapat banyak usaha untuk
menjelaskan bintang Natal/bintang Betlehem ini secara ilmiah. (1) Ada
yang berkata bahwa ini adalah konyungsi planet yakni situasi dimana
beberapa planet berada dalam satu garis dengan bulan yang terlihat dari
bumi sehingga terlihat beda dengan bintang-bintang pada umumnya.
Namun persoalannya adalah karena konyungsi planet bersifat tetap untuk
jangka waktu lama, tentu agak kurang cocok dengan apa yang dilihat
orang majus. (2) Kepler pernah mengatakan bahwa bintang ini adalah
“Supernova”. Supernova adalah planet yang meledak dan kehabisan
energi sampai akhirnya meredup. Ini terjadi pada tanggal 10 Oktober 1604
di mana sementara Kepler, mengamat-amati hubungan Jupiter dan
Saturnus yang terdapat dalam konstelasi Sagitarius di langit, tiba-tiba
muncul sebuah bintang secerah Jupiter, yang tampak di antara Jupiter dan
Saturnus. Kepler menghitung bahwa kejadian ini terjadi setiap hampir 800
21
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
tahun sekali. Berarti 2 kejadian sebelumnya terjadi sekitar tahun 7 SM. Ia
lalu menulis sebuah buku berjudul De Stella Nova in Pede Serpentarti dan
menghubungkan supernova ini dengan tahun kelahiran Kristus seperti
perhitungan Laurence Suslyga bahwa Kristus lahir di tahun 4 SM. Tahun
1614 Kepler mempublikasikan kesimpulannya bahwa supernova yang
kelihatan tahun 1604 juga adalah supernova yang tampak di tahun 7 atau 6
SM dan dikenal sebagai bintang Betlehem. Kepler percaya bahwa
supernova itu sengaja "ditempatkan" Tuhan untuk memimpin orang-orang
Majus untuk berjumpa dengan Yesus. Terhadap pendapat ini Herlianto
berkata bahwa : “Kelihatannya supernova juga tidak cocok, karena
supernova sekalipun bisa meledak dan kelihatan sangat terang dan bisa
berlangsung beberapa minggu, data Alkitab tidak menunjukkan adanya
bintang yang sinarnya sangat terang, kecuali bahwa bintang itu seakanakan petunjuk arah”. (www.yabina.org) (3) Ada juga yang berkata bahwa
bintang itu adalah sebuah meteor yakni benda langit yang juga
mengelilingi matahari, tetapi ketika dekat dengan bumi ia bisa tertarik
gaya tarik bumi sehingga ketika memasuki atmosfir bumi ia terbakar
karena gesekan dengan udara dan terlihat seperti bola api. Ada yang
berkeberatan dengan pandangan semacam ini dengan alasan bahwa meteor
biasa jatuhnya cepat sehingga tidak cocok dengan apa yang dilihat orang
Majus yang seakan-akan berhenti di atas Betlehem. (4) Pandangan lain
tentang bintang Betlehem ini yang paling banyak diterima adalah bahwa
itu adalah sebuah komet yang kemudian hari disebut komet Halley
berdasarkan penemunya yakni Edmond Halley. Tentang ini Herlianto
memberi penjelasan :“Komit adalah benda langit yang mengelilingi
matahari melalui lintas edar berbentuk parabola, dan bila sedang
mendekati bumi maka akan kelihatan berekor (bintang berekor) dan akan
kelihatan bergerak ke arah yang berlawanan dengan ekornya sehingga
terlihat menunjuk arah tertentu. Komit bila terlihat di bumi bisa
berlangsung selama beberapa minggu. Kemungkinannya, komitlah yang
dilihat orang majus, apalagi kala itu kehadiran komit dipercaya sebagai
pertanda adanya peristiwa besar di bumi, seperti bencana atau kelahiran
atau kematian orang besar. Pada waktu Julius Caezar meninggal tercatat
terlihat komit selama seminggu. Kemungkinan bintang itu komet memang
besar, karena dalam Matius 2:1-10, terlihat bahwa bintang itu menunjuk
suatu arah, berpindah tempat dan terlihat selama beberapa hari”. (ibid).
Herlianto melanjutkan : “Komit itu muncul pada akhir tahun 1758 sampai
22
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
Maret 1759. Komit itu mulai tercatat oleh astronom Cina pada tahun
239sM (Encarta), dan terakhir terlihat pada tahun 1986. Dari beberapa
kehadiran komit yang kemudian dinamakan Halley itu lamanya berkisar
75 sampai 79 tahun. Dengan mengambil median 77, dihitung dari tahun
239sM, kemungkinan besar pada tahun-tahun sekitar 8 SM komit Halley
mendekati dan terlihat di bumi dan berada di atas Yudea di hari kelahiran
Yesus. Namun juga ada yang menolak dugaan ini dengan alasan bahwa :
“Catatan mengenai penampakan komet tidak cocok dengan kelahiran
Tuhan. Misalnya, Komet Halley tampak pada tahun 11 S.M., tetapi hari
Natal yang pertama terjadi sekitar tahun 7 sampai 5 SM”. (Artikel
©Hx'02). Kalau begitu bintang apakah yang dilihat orang-orang Majus itu?
Kita memang tidak dapat mengetahuinya dengan pasti dan itu tidaklah
penting. Satu hal yang pasti adalah apa pun bintang itu, Allah telah
memakainya sedemikian rupa untuk melaksanakan kehendak-Nya. Dalam
artikel ©Hx'02 kembali dikatakan bahwa : “Tuhan telah sering
menggunakan cahaya surgawi yang istimewa untuk membimbing umatNya, seperti kemuliaan yang memenuhi Kemah Suci (Keluaran 40:34-38)
dan Bait Suci (1 Raja-raja 8:10) dan cahaya yang menyinari Rasul Paulus
(Kisah Para Rasul 9:3). Tanda-tanda yang menunjukkan kehadiran Tuhan
seperti itu dikenal sebagai Kemuliaan Shekinah, atau tempat tinggal
Tuhan. Cahaya istimewa ini adalah manifestasi yang tampak dari
keagungan Tuhan. Beberapa penjelasan para ahli astronom di atas
mengenai Bintang Betlehem sangat bermacam-macam, tetapi semuanya
itu menuju kepada satu kesimpulan saja. Satu hal yang dapat kita
simpulkan bahwa munculnya Bintang Betlehem tersebut adalah salah satu
kasih karunia Allah untuk menyambut datangnya Juruselamat dunia yang
turun ke bumi untuk menyelamatkan umat manusia yaitu Tuhan Yesus
Kristus”.
Mengapa mereka bertemu Yesus di dalam rumah ?
Matius 2 :11 berkata : ‘Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu
dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah
Dia...’ Jadi mereka bertemu bayi Yesus di dalam rumah. Mengapa bukan
di kandang ? Bukankah Yesus dilahirkan di kandang? Beberapa orang
memakai ayat ini untuk menunjukkan kontradiksi Alkitab namun
23
Kapan Sesungguhnya Yesus dilahirkan? – Esra Alfred Soru
sesungguhnya tidaklah demikian. Kita harus memahami bahwa waktu di
mana para Majus menjumpai Yesus, bukanlah tepat pada saat Yesus
dilahirkan (di kandang) namun beberapa waktu setelah Yesus dilahirkan
sehingga tentunya Maria dan Yusuf sudah pindah dari kadang ke sebuah
rumah. Jadi para gembala hadir pada saat Yesus dilahirkan makanya
mereka bertemu Yesus di kadang namun para Majus hadir beberapa waktu
kemudian makanya mereka bertemu Yesus di rumah. Itu berarti bahwa
para gembala tidak pernah bertemu dengan para Majus. (Catatan : Kalau
bikin drama Natal, jangan pertemukan para gembala dan para Majus sebab
ini keliru). Jadi tidak ada kontradiksi dalam Alkitab!
• Penulis adalah pendiri dan ketua Sekolah Teologia Awam (STA)
“PELANGI KASIH”, alumnus “Sekolah Tinggi Alkitab
Nusantara” (STAN) – Malang.
•
Dipublikasikan oleh:
http://www.geocities.com/thisisreformed/kapanyesusdilahirkan.html
24
Download