Bio psikologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
BIOPSIKOLOGI
Biologi sebagai dasar perilaku
1. Isu-isu utama
2. Penjelasan biologi perilaku
3. Otak dan pengalaman yang disadari
Fakultas
Psikologi
2014
1
Program
Studi
Psikologi
Tatap
Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
61045
Firman Alamsyah AB, MA
Abstract
Kompetensi
Biopsikologi adalah ilmu yang
mempelajari mekanisme perilaku
dan pengalaman dari sisi fisiologi,
evolusi, serta perkembangan.
Mampu
menyebutkan,
mengidentifikasi,
menjelaskan,
menjabarkan
dan
membedakan
konsep-konsep biopsikologi
BIOPSIKOLOGI
Firman Alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Isu-isu utama dalam biopsikologi
1. Hubungan antara otak dan pikiran
Bio psikologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku dan pengalaman
dari sisi fisiologi, evolusi, serta perkembangan. Istilah biopsikologi memiliki makna yang
sama dengan psikobiologi, psikologi fisiologis, dan neurosains perilaku. Istilah biopsikologi
member tekanan bahwa tujuan akhirnya adalah mengaitkan antara topic-topik biologi dengan
psikologi.
Sebagai bidang studi, neurosains banyak memgandung konsep-konsep yang berkaitan
dengan perilaku. Pada bidang tersebut banyak terkandung detail-detail yang berkaitan dengan
anatomi dan kimia.
Sebagian besar pembahasan dalam biopsikologi terpusat pada fungsi otak.
Pemeriksaan seksama terhadap otak mengungkapkan adanya sub area yang sangat berbeda.
Pada tingkat mikroskopik, dapat diketahui bahwa terdapat dua tipe sel yaitu neuron dan glia.
Neuron adalah adalah sel saraf yang berperan dalam penerusan informasi antar neuron dan
ke otot serta kelenjar. Neuron memiliki beragam bentuk, ukuran dan fungsi. Glia secara
umum ukurannya lebih kecil daripada neuron, memiliki fungsi yang beragam, tetapi tidak
meneruskan informasi dalam jarak yang jauh.
Gambar 1. Sisi dorsal (sisi atas) dan sisi ventral (sisi bawah) otak manusia
2014
1
Biopsikologi
Firman alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2. Bentuk Neuron yang diperbesar
Perilaku dalam ilmu biopsikologi dijelaskan dalam empat
kategori:
1.
2.
3.
4.
Fisiologi
Ontogeny
Evolusi
Fungsional
Penjelasan biologi perilaku
1. Penjelasan fisiologis mengaitkan perilaku dengan aktifitas otak dan organ tubuh
lainnya. Kaitannya erat dengan sistem tubuh. Misalnya : reaksi kimia yang
menyebabkan hormon bekerja dan mempengaruhi aktifitas otak yang pada akhirnya
mengendalikan kontraksi otot.
Burung yang berkicau memiliki bagian otak yang menyebabkan burung dapat
berkicau. Bagian tersebut dipengaruhi oleh testoteron, alasan inilah bagian otak
tersebut lebih besar pada burung jantan dewasa dibandingkan burung jantan muda
maupun betina.
2. Penjelasan ontogeni (berasal dari bahasa Yunani, berarti asal muasal).
Menggambarkan perkembangan sebuah struktur ataupun perilaku. Penjelasan ini
melihat adanya pengaruh gen, nutrisi, pengalaman serta interaksi kesemuanya dalam
membentuk suatu perilaku. Misalnya, kemampuan untuk meredam sebuah impuls
terlatih semenjak balita hingga masa remaja, hal tersebut terjadi seiring dengan
tahapan perkembangan sisi depan otak.
Pada banyak spesies burung, seekor burung jantan muda belajar berkicau dengan
burung jantan dewasa. Perkembangan membutuhkan dua, yang pertama gen yang
yang mempersiapkan, dan kedua kesempatan mendengar suara kicauan yang tepat
pada tahap awal perkembangan kemampuan.
3. Penjelasan evolusi. Penjelasan ini akan merekonstruksi sejarah evolusi suatu struktur
atau perilaku. Contoh, ketika seseorang merasa takut, seringkali merinding,
(menegaknya rambut halus pada lengan dan tengkuk). Sensasi merinding tidak ada
gunanya bagi manusia, karena pada lengan dan tengkuk hanya ditumbuhi rambut
pendek. Sementara bagi binatang lain (ayam) berfungsi agar badan membesar yang
bertujuan menakuti binatang lainnya. Perilaku tersebut muncul pada leluhur manusia
dan manusia mewarisi kemampuan tersebut.
Terdapat kasus dimana terdapat dua burung yang memiliki pola kicauan yang
menyerupai satu sama lain. Misalnya Kedidi belang dan Baird’ssandpiper. Pola
2014
1
Biopsikologi
Firman alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kicauan sama, kemiripan pola kicauan disebabkan hasil evolusi dari leluhur yang
sama.
4. Penjelasan fungsional. Menjabarkan alasan mengapa sebuah struktur atau perilaku
berevolusi pada sebuah populasi kecil yang terisolasi sebuah gen dapat terwariskan
secara tidak sengaja melalui sebuah proses yang disebut hanyutan genetika. Misalnya,
seekor jantan dominan yang memiliki banyak keturunan akan mewariskan seluruh
gennya, baik itu gen baik maupun buruk.
Pada sebagian besar burung yang berkicau hanya burung jantan yang berkicau dan
hanya dilakukan ketika tiba musim kawin atau ketika berada dalam wilayahnya.
Berfungsi mengusir jantan dan menarik burung wanita.
Otak dan pengalaman yang disadari
Penjelasan biologis mengenai perilaku akan mengangkat pertanyaan masalah pikiran
– tubuh dan pikiran – otak tentang adakah kaitan antara pikiran dan otak?
Pandangan Descartes, bahwa pikiran dan otak bersinggungan pada suatu titik, yaitu
kelenjar pineal. Kelenjar pineal adalah sebuah organ tunggal terkecil didalam otak yang dapat
Descartes temukan pada saat itu.
Gambar 3. Pandangan Rene Descartes tentang otak dan pikiran
Descartes mengerti bagaimana cahaya dari suatu obyek menjangkau retina yang ada
di belakang mata. Dari hal itu dia berasumsi bahwa semua informasi dikirimkan kembali
menuju kelenjar pineal. Pandangan yang menganggap pikiran – tubuh dan pikiran – otak,
keduanya adalah substansi yang berbeda, pikiran adalah substansi mental, dan otak adalah
substansi fisik, satu sama lain tidak saling mempengaruhi. Pendapat ini disebut sebagai
pandangan dualisme. Ada beberapa pandangan dalam biopsikologi:
a. Materialisme
Paham yang menganggap bahwa segalanya yang ada dijagad raya adalah materi
atau fisik. Peristiwa yang berkaitan dengan pengalaman mental keberadaannya
tidak ada.
2014
1
Biopsikologi
Firman alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Mentalisme
Paham yang menganggap bahwa sesungguhnya hanya pikiran yang ada. Dunia
fisik tidak mempunyai keberadaan, kecuali jika disadari oleh pikiran.
c. Posisi identitas
Paham yang menganggap bahwa proses yang berkaitan dengan mental itu sama
dengan proses yang berkaitan dengan proses otak tertentu. Dengan kata lain, jagad
raya hanya memiliki satu material yang memiliki aspek material dan juga mental.
2. Genetika Perilaku
Apapun yang dilakukan manusia, tergantung pada gen dan lingkungan. Tanpa adanya
gen ataupun kondisi lingkungan yang mendukung, kita tidak akan ada disini.
Genetika Mendel
Gregor mendel adalah seorang rahib yang hidup pada akhir abad 19. Mendel
mendemonstrasikan bahwa pewarisan sifat terjadi melalui gen. gen adalah unit pewaris sifat
yang mempertahankan identitas strukturalnya dari generasi ke generasi. Berdasarkan
ketentuan, gen pasti berpasangan karena gen-gen tersusun dalam kromosom (untaian gen)
yang juga berpasangan (pengecualian: pria memiliki kromosom seks X dan Y yang tidak
berpasangan dan memiliki gen yang berbeda
Gen adalah bagian dari sebuah kromosom. Kromosom tersusun dari molekul untai
ganda DNA (asam deoksiribobukleat). Sebuah DNA akan menjadi tempat untuk sintesis
molekul asam RNA (Ribonukleat). RNA adalah molekul untai tunggal. Satu molekul RNA
menjadi tempat untuk sintesisi molekul protein.
DNA. Molekul yang
mereplikasi diri
Protein. Beberapa protein
menyusun struktur tubuh.
Sisanya adalah enzim yang
mengatur laju kimia
RNA. Mengopi salah satu
rantai DNA
Gambar 4. DNA mengontrol pertumbuhan organisme
2014
1
Biopsikologi
Firman alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa protein menjadi menjadi pembentuk struktur tubuh, dan ada pula sejumlah
protein menjadi Enzim yang berfungsi sebagai katalis biologis yang mengatur reaksi kimiawi
dalam tubuh.
Individu yang yang memiliki pasangan identik sebuah gen dalam dua kromosom
disebut sebagai individu homozigot untuk gen tersebut. Individu yang tidak memiliki
pasangan yang cocok untuk gen tersebut disebut sebagai individu heterozigot.
Beberapa gen ada yang dominan dan adapula yang resesif. Gen dominan
menunjukkan pengaruh yang kuat dalam kondisi homozigot. Gen resesif hanya menunjukkan
pengaruhnya dalam keadaan homozigot. Contoh seseorang memiliki gen mata coklat
(dominan) dan juga memiliki gen mata biru (resesif) akan memiliki mata berwarna coklat
tetapi dapat menurunkan gen untuk anaknya.
 Kromosom dan pindah silang
Setiap kromosom terlibat dalam reproduksi dan tidak saling bergantung satu sama
lain. Tiap spesies memiliki jumlah kromosom tertentu, misalnya pada manusia
terdapat 23 kromosom dan pada lalat buah terdapat 4 pasang kromosom.
Jika seseorang memiliki gen BbCc dimanaa gen B dan C tidak terletak dalam satu
komponen yang sama, maka penurunan gen B atau b tidak tergantung pada gen C
atau c. lain halnya jika gen B dan C terletak dalam satu kromosom satu
kromosom yang sama, maka salah satu kromosom memiliki gen BC sementara
pasangan kromosomnya akan memiliki gen bc. Ketika seseorang menurunkan gen
B, maka kemungkinan seseorang juga menurunkan gen C.
Pengecualian tersebut dapat terjadi sebagai akibat dari pindah silang. Sepasang
kromosom
dalam
proses
reproduksi
dapat
mengalami
kepatahan
dan
penyambungan ulang sedemikian rupa sehingga bagian kromosom yang satu
tersambung dengan bagian kromosom yang lain.
 Gen terpaut kelamin dan gen terbatas kelamin
Gen yang berada dalam kromosom seks dikenal dengan gen terpaut kelamin
(sex-linked genes). Selain kromosom tersebut, semua kromosom lain adalah
kromosom autosom. Gen-gen dalam kromosom autosom disebut dengan gen
autosom.
Pada mamalia terdapat dua kromosom kelamin, yaitu kromosom X dan kromosom
Y. Mamalia betina memiliki dua kromosom X dan satu kromosom Y. Mamalia
jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y.
2014
1
Biopsikologi
Firman alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gen terbatas kelamin (sex - limited genes). Berbeda dengan gen terpaut
kelamin. Gen terbatas kelamin terdapat pada kedua jenis kelamin. Tetapi
pengaruhnya hanya atau lebih besar hanya atau lebih besar pada salah satu jenis
kelamin saja. Contohnya gen yang mengatur jumlah rambut didada pria, gen yang
mengatur ukuran payudara pada wanita, gen yang mengatur jumlah kokok ayam.
Kedua jenis kelamin memiliki gen-gen tersebut.
 Penyebab Variasi
Evolusi tidak akan terjadi jika reproduksi hanya menghasilkan keturunan yang
memiliki gen yang sama dengan orang tuanya. Salah satu penyebab adanya
variasi adalah rekombinasi. Rekombinasi menghasilkan satu set gen baru
setengah bagian berasal ari bapak, sisanya berasal dari Ibu. Set gen yang barus
tersebut akan menghasilkan karakteristik yang berbeda dari kedua orang tuanya.
Contoh: seorang ibu dengan rambut pirang berombak dengan seorang bapak
rambut hitam lurus kemungkinan akan mempunyai anak dengan rambut hitam
berombak ata rambut pirang lurus.
Adanya mutasi. Mutasi adalah perubahan pada satu gen. contoh: gen untuk mata
coklat dapat bermutasi menjadi gen bermata biru
Pewarisan sifat lingkungan
Untuk menentukan besarnya kontribusi pewarisan sifat, para peneliti secara umum
berpegang pada dua jenis bukti. Pertama, peneliti membandingkan antara individu kembar
monozigot (berasal dari satu sel telur, kembar identik) dan kembar zigotik (berasal dari dua
sel telur, kembar fraternal). Kedua, para peneliti mengamati anak-anak yang diadopsi.
Apapun kesamaan antara anak tersebut dan orang tua biologisnya, akan tetap menunjukkan
pengaruh pewarisan sifat. Jika suatu variasi dalam sebuah karakteristik tersebut memiliki
tingkat pewarisan sifat (hereditability) yang tinggi.
 Kasus –kasus yang membingungkan
Manusia adalah hewan percobaan yang sulit penanganannya. Para peneliti tidak
dapat mengatur pewarisan sifat dan lingkungan manusia, bahkan metode
perkiraan pewarisan sifat terbaik pun terjadi kesalahan.
Sebagai contoh, untuk menentukan perbedaan antara pengaruh pewarisan sifat
dan prenatal. Anak biologis dari orang tua yang: Mempunyai IQ rendah,
catatan kriminal, dan penyakit jiwa, kemungkinan akan menghadapi masalah
yang sama seperti masalah orang tua biologis mereka. Selain mewariskan gen
kepada anak-anaknya, orang tua biologis tersebut juga memberikan suatu
2014
1
Biopsikologi
Firman alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
lingkungan prenatal bagi anak mereka. Pada banyak kasus, selama kehamilan,
sang ibu menderita gizi buruk dan perhatian medis yang tidak memadai. Selama
hamil, si ibu juga merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan
sehingga mempengaruhi perkembangan janin pada otak anak.
Gen dapat mempengaruhi perilaku dengan cara merubah kondisi lingkungan.
Sebagai contoh, jika gen dalam tubuh manusia menyebabkan seseorang lebih
sering mengalami ledakan amarah, maka orang lain termasuk orang tua akan
menangani orang tersebut dengan keras. Perlakuan orang-orang disekitarnya akan
membuat marah lebih meledak lagi. Dickens dan Flynn (2001) menyebut
fenomena ini sebagai efek penggali (multiplier effect). Jika pengaruh genetik
atau prenatal menghasilkan peningkatan terhadap suatu perilaku.
Pengaruh gen atau
prenatal
Peningkatan tendensi
akan sesuatu
Kondisi lingkungan yang mendukung
 Modifikasi Lingkungan
Sifat-sifat yang memiliki tingkat pewarisan sifat yang tinggi juga dapat diubah
oleh lingkungan. Sebagai contoh, tikus dari galur yang berbeda akan memiliki
perillaku yang berbeda akan memiliki perilaku yang berbeda jika ditempatkan
pada jalur teka-teki tanda tambah (eleveated plus maze).
Percobaan pada tikus ternyata menunjukkan bahwa pengaruh gen ternyata
tergantung pada perbedaan prosedur yang tidak tampak, seperti penanganan tikus
oleh para peneliti atau bahkan bau badan para peneliti.
Contoh kasus pada manusia. Fenilketonuria atau PKU adalah ketidakmampuan
genetis untuk metabolisme asam amino fenilalanin. Jika tidak dilakukan
2014
1
Biopsikologi
Firman alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perawatan terhadap penderita, maka fenilalanin akan terakumulasi sehingga
meracuni tubuh dan mengganggu perkembangan otak, sehingga pada penderita
anak-anak menyebabkan keterbelakangan mental, kegelisahan, dan sifat mudah
tersinggung.
2014
1
Biopsikologi
Firman alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Kalat, W. J. 2010. Biopsikologi. Penerbit Salemba Humanika. Edisi ke 9. Jakarta Selatan.
2014
1
Biopsikologi
Firman alamsyah AB, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download