BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Sebagai Aktivitas Pemasaran Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dalam kegiatan suatu perusahaan atau lembaga. Setiap bagian dalam perusahaan, instansi ataupun lembaga tidak dapat menghindari komunikasi karena tanpa adanya komunikasi maka aktifitas perusahaan tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Komunikasi berpengaruh terhadap keberhasilan atau kegagalan atas ide yang disampaikan, sehingga melalui komunikasi segala kepentingan, keinginan dan harapan-harapan dapat diketahui. Komunikasi merupakan kegiatan penyampaian pesan yang dilakukan komunikator kepada komunikan, baik langsung maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan media dan diiringi dengan feedback. Komunikasi yang efektif merupakan hasil dari suatu proses pemikiran yang tersusun dan tergabung dengan pengetahuan yang mendalam mengenai kebutuhankebutuhan, aspirasi-aspirasi dan sikap-sikap kelompok sasaran. Apabila tidak demikian, keterpaduan hanya teori belaka karena komunikasi yang kita sampaikan dalam setiap kegiatan mungkin akan banyak meleset dari sasaran. Dalam kegiatan komunikasi pemasaran, komunikasi pemasaran biasanya digunakan untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain supaya bertindak sesuai 9 yang diharapkan. Contonya seorang penjual menjelaskan produk yang ditawarkan kepada calon komsumen, agar mereka tertarik dengan produk tersebut yang kemudian membelinya. Pada dasarnya tujuan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan pasar. Produk yang dihasilkan harus menjadi kebutuhan pasar atau kebutuhan konsumen. Jelas dapat dirasakan ada hubungan saling membutuhkan antara bagian pemasaran dan konsumen. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami konsumen demikian baiknya produk atau jasa cocok bagi konsumen dan produk atau jasa itu bisa terjual dengan sendirinya 1. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan menejerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. 2 1 2 Kotler, Op Cit., Hal 4 Ibid, hal: 7 Untuk menciptakan program kegiatan pemasaran yang baik perlu adanya suatu pemikiran bagaimana produsen dapat mencapai marketing objektifnya, yaitu penjualan. Manusia dan komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat terlepas satu sama lainnya. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir, dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlibat dalam tindakan – tindakan komunikasi. Tindakan komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia, mulai dari kegiatan yang bersifat individual, diantara dua orang atau lebih, kelompok, keluarga, organisasi, dalam konteks publik secara lokal, nasional, regional, dan global atau melalui media massa. Tindakan komunikasi dapat dilakukan secara verbal dan non verbal baik langsung maupun tidak langsung 3. Komunikasi pemasaran adalah gabungan dari komunikasi dan pemasaran. Komunikasi adalah proses dimana pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu atau antar organisasi dengan individu. Sedangkan pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan organisasi lainnya menstransfer nilai – nilai atau pertukaran antara mereka dan pelanggannya. Jika digabungkan, komunikasi pemasaran mewakili gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran mere/produk, 3 Sasa Djuarsa Sendjaja, dkk, Pengantar Komunikasi, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka Jakarta, 2001, hal.2 yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu yang disebarluaskan kepada khalayaknya. 4 Komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh khalayak sasaran dan membuat khalayak sasaran melakukan sesuatu dengan isi pesan yang akan disampaikan. Dalam hal ini terdapat unsur bujukan (persuasi) agar khalayak sasaran dapat menerima produk yang ditawarkan serta mempengaruhi konsumen agar mau melakukan tindakan pembelian sesuai dengan yang diinginkan oleh pengirim pesan. 2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran Pada dasarnya strategi adalah sebuah perencanaan (planning) dan manajemen (manajement) yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah jalannya saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik dan operasionalnya. 5 Di setiap masing – masing perusahaan mempunyai konsep strategi komunikasi pemasaran yang tentunya berbeda dengan perusahaan lain, untuk mengenalkan dan mempertahankan produknya dipasaran selama mungkin dan bisa bersaing dengan produk – produk yang sejenis yang lebih dulu ada dipasaran maupun 4 Integrated Marketing Communication-Terence A. Shimp hal 22 Prof. Drs. Onong Uchjana Efendi, M.A, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung :PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hal.12 5 produk yang baru. Maka dari itu, strategi sangatlah penting dalam hidup pribadi dan prusahaan, karena jika suatu perusahaan tidak memiliki strategi yang tepat maka perusahaan tersebut dipastikan tidak akan bisa bertahan dengan lama. Strategi menurut Lawrence R. Jauch & William F. Gueeck mendefinisikan bahwa, strategi adalah suatu rencana yang disatukan, menyeluruh, dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan lingkungan yang ada, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Sedangkan strategi menurut McDonald “How the company internal to go abaout achieving it’s objective” 6, yang berarti bahwa bagaimana sebuah perusahaan bisa melaksanakannya agar tujuan tersebut bisa dicapai. Dari beberapa penjelasan strategi diatas dapat dikatakan bahwa strategi mencangkup pencapaiannya melalui pelaksanaan sejumlah kegiatan secara tepat yang berkaitan dengan perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Strategi juga merupakan taktik yang menentukan bagaimana agar tujuan dapat dicapai dengan memadukan dan menyeimbangkan seluruh alat – alat komunikasi yang digunakan agar tercapainya suatu tujuan yang tepat. 6 A. Usmara, Strategi Baru Manajemen Pemasaran, Yogyakarta: Amara Books, 2003, hal.23 Kata pemasaran sudah sangat dikenal dan sering didengar orang. Namun, jawaban yang diberikan setiap orang berbeda – beda dan pengertian pemasaran yang paling populer adalah penjualan. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut suatu sikap mental, suatu cara yang berfikir membimbing untuk melakukan sesuatu yang tidak selalu menjual benda tetapi juga menjual gagasan – gagasan, karier, tempat, undang – undang, jasa, hiburan dan kegiatan – kegiatan nirlaba lainnya seperti yayasan sosial dan keagamaan. 7 Namun menurut Philip Kotler, dalam bukunya : Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Komunikasi Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep berikut : Kebutuhan (need), dan Permintaan (demand). 8 1. Kebutuhan adalah ketidakberadaan beberapa kepuasan pasar manusia membutuhkan makanan, keamanan, hak milik dan harga diri, kebutuhan ini 7 Renald Kasali, Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting dan Positioning, PT Gramedia Pustaka Utama, Hal 51 Jakarta 2001 8 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Prenhalindo, hal 8. Jakarta 1997. tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar, mereka merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia. 2. Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik. Meskipun kebutuhan manusia sedikit, tetapi keinginan mereka banyak. Keinginan manusia terus dibentuk dan diperbaharui oleh kekuatan dan lembaga sosial, seperti sekolah, keluarga dan perusahaan. 3. Permintaan adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan menjadi permintaan jika didukung oleh daya beli. Oleh karena itu perusahaan harus mengukur tidak hanya beberapa orang yang menginginkan produk mereka, namun yang lebih penting berapa banyak yang benar – benar mampu membeli. Komunikasi pemasaran adalah salah satu proses sosial manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan mempengaruhi, menawarkan dan memberikan produk yang bernilai dengan pihak lain. 9 Strategi pada hakekatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. 9 Philip Kotler & Gary Amstrong, Dasar – dasar Pemasaran, Jilid 1 hal. 6 Demikian pula dengan strategi komunikasi yang perupakan panduan perencanaan komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini juga harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan dapat berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Strategi yang efektif merupakan hasil dari suatu proses yang tesusun dan tergabung dengan pengetahuan yang mendalam mengenai kebutuhan-kebutuhan, aspresiasi-aspresiasi dan sikap-sikap kelompok sasaran. Apabila tidak demikian keterpaduan hanya sebuah teori belaka, karena komunikasi yang kita sampaikan akan banyak meleset dari sasaran. Dalam pemasaran modern harus digunakan strategi pemasaran yang terintegrasi atau terpadu, hal ini mengingat sudah pesatnya perkembangan didunia pemasaran dengan semakin banyaknya inovasi yang dilakukan oleh para professional di bidang marketing. Dalam perkembangan berikutnya, industri jasa maupun non jasa memerlukan perhatian yang khusus sehingga pelayanan kepada konsumen nyaris tidak bisa dipisahkan dalam hal ini. Pemasar yang sukses dalam lingkungan yang baru adalah individu yang dapat mengkoordinasi bauran komunikasi yang ketat, sehingga dari media (periklanan) yang satu ke media yang lainnya, dari program event yang satu keprogram event yang lainnya secara intern dapat melihat bahwa merek tersebut berbicara dengan satu suara. Strategi komunikasi dalam pemasaran atau promosi memegang peranan penting khususnya dalam memenangkan persaingan pangsa pasar dengan memperkenalkan sesuatu yang lebih baik, lebih baru, lebih cepat, bahkan lebih murah. 2.3 Bauran Pemasaran Pemasaran dalam konsep awal yang sederhana dikenal bentuk bauran pemasaran atau Marketing Mix. Marketing Mix pada dasarnya terdiri dari 4 elemen penting atau yang disebut juga istilah 4P yaitu Product (produk), Price (harga), Place (distributor), Promotion (promosi) 10. 1. Product (produk), menentukan produk yang akan ditawarkan dengan segala pertimbangannya, misalnya kualitas, bentuk, warna, kemasan dan lain – lain. 2. Price (harga), menentukan berapa harga produk itu yang akan ditawarkan kepada konsumen. Penentuan harga ini juga harus melalui banyak pertimbangan, misalnya daya beli konsumen, margin yang diinginkan, dan lain – lain. 3. Place (tempat), menentukan saluran yang akan dipakai agar produk yang ditawarkan bisa terjangkau oleh pasar sasaran. Khususnya konsumen produk low 10 Sutisna, Prilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, 2001, hal 9 involvement yang cenderung tidak loyal. Sehingga ketersediaan produk dipasaran sangat menentukan tingkat penjualan produk. 4. Promotion (promosi), menentukan bauran promosi yang akan ditempuh untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen, yaitu promosi penjualan, iklan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan pribadi, atau pemasaran langsung. Dalam proses mengkomunikasikan produk ke pasar sasaran, sangat perlu diperhatikan mengenai tema dan isi pesan yang harus disampaikan. Pesan komunikasi yang disampaikan terutama melalui iklan, akan sangat menentukan posisi produk dimata konsumen. Pada dasarnya pemasaran merupakan sebuah proses yang mencakup siapa konsumen yang akan di tuju, apa yang konsumen inginkan dan bagaimana mengembangkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta melakukan proses dalam menyampaikan atau memasarkan produk kepada konsumen dan pada kenyataannya proses pemasaran tersebut erat kaitannya dengan komunikasi, karena tanpa komunikasi pemasaran sulit terwujudkan. Komunikasi pemasaran (marketing communication) sebenarnya berkembang dari salah satu bauran pemasaran (marketing mix) yaitu promosi. Marketing mix tersebut terdiri dari periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan tatap muka (personal selling), publisitas (publicity), dan penjualan langsung (direct response). 2.4 Promotion Mix Pemasaran modern membutuhkan lebih daripada hanya mengembangkan produk yang baik, memberi harga yang menarik dan membuatnya terjangkau oleh pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi dengan pelanggan yang ada sekarang dan pelanggan potensial. Tipe perusahaan tidak dapat menghindari peranan sebagai komunikator dan promoter. Perusahaan modern mengelola suatu system komunikasi pemasaran yang kompleks. Perusahaan berkomunikasi dengan perantaranya, pelanggan dan public. Komsumen berhubungan dengan komunikasi mulut ke mulut dengan konsumen lain dan public. Sementara itu, tiap kelompok memberikan timbal balik komunikasi kepada kelompok lain. Dalam menentukan strategi bauran promosi yang tepat bagi perusahaan, pemasar perlu memahami terlebih dahulu kelima komponen dalam bauran promosi seperti dijelaskan dibawah: 1. Periklanan (advertising) Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau jasa seara non-personal oleh tertentu yang memerlukan pembayaran 11. Iklan dapat menjadi metode komunikasi yang sangat efektif karena bisa menjangkau audiens dalam jumlah besar. Jajaran media yang tersedia membuat kita dapat menemukan 11 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Jilid 2 Edisi Millenium,(Jakarta PT. Prenhallindo,2002) hal.658 kombinasi yang tepat untuk audiens tersebut dengan biaya yang memadai orang yang dicapai. Iklan merupakan salah satu bagian penting untuk membangun dan menciptakan image. Oleh karena itu, iklan mucul dengan berbagai ragam pengucapan yang disesuaikan dengan kepribadian khalayak sasaran. Tujuan utama peiklanan adalah menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan. Kelebihan dari periklanan adalah ikan dapat berpengaruh dan berlalu dengan sangt cepat. Dalam hal ini iklan stasiun radio banyak kita lihat diberbagai media baik cetak (seperti: surat kabar, majalah dan tabloid), maupun media elektronik (seperti: televisi). Penggunaan periklanan merupakan cara efektif yang dapat meraih konsumen lebih besar dan meningkatkan pengguanan produk oleh konsumen. Kerugian periklanan adalah tidak terjadinya interaksi seara langsung dengan konsumen dan mungkin saja tidak berhasil menarik perhatian pemirsa. 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan merupaka insentif jangka pendek dalam aktivitas promosi untuk merangsang pembelian suatu produk dengan cara yang bervariasi, seperti pameran dagang, insentif penjualan, kupon dan sebagainya. 12 Keuntungan dari promosi penjualan adalah bersifat responsive terhadap peristiwa-peristiwa khusus. Namun, demikian, biaya yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan periklanan. 12 Davit W. Cravens, Strategi Marketing, (Burr Ridge, Ilnois:Richard D. Irwin, Inc., 1994), hal 525 Dalam mengguanakan promosi penjualan, suatu perusahaan harus menetapkan tujuan, memilih kiatnya, mengembangkan program, menguji program itu lebih dahulu, menerapkan dan mengendalikan serta melihat hasilnya. Pada media penyiaran, kegiatan promosi mencoba untuk membujuk khalayak untuk tetap mengikuti program-program yang disiarkan dan sekaligus membujuk pemasang iklan untuk membeli waktu siaran yang tersedia. Promosi menjadi kegiatan yang sangat penting sehingga banyak media penyiaran yang membentuk bagian yang khusus menangani tugas ini yaitu bagian promosi yang dipimpin oleh seorang manajer promosi. 3. Penjualan Personal (Personal Selling) Personal selling merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan prentasi, menjawab pertanyaan dan menerima pesanan 13. Penjualan personal merupakan alat yang paling efektif dalam hal biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalm membangun prefensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Alsannya adalah karena penjualan personal, dibandingkan dengan periklanan, memiliki tiga manfaat, yaitu: 1. Konfrontasi personal. Penjualan mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing – masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian. 13 David W. Cravens, Op. Cit, hal 500 2. Mempererat. Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. 3. Tanggapan. Penjualan personal membuat konsumen/pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. Selain itu penjualan personal memilki kekuatan unik lainnya, yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tentang pasar dan mendapatkan umpan balik (feedback) dari pasar. Namun penjualan personal membutuhkan biaya yang lebih besar dari pada periklanan. Mungkin dua kali lipat besarnya walaupun kegunaannya hampir sama dengan periklanan yang meliputi pembentukan kesadaran terhadap produk, penyampaian informasi dan melakukan persuasi agar orang melakukan pembelian. 4. Penjualan Langsung (Direct Response) Penjualan langsung (direct response) merupakan suatu bentuk distribusi, yang artinya kegiatan-kegiatan perdagangan melalui penggunaan surat telpon dan alat penghubung nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan tertentu 14. Terlepas dari medium yang digunakan untuk penawaran produknya. Konsekuensinya direct reponse tidak terbatas untuk pemasaran secara langsung saja (tanpa took atau penjualan secara fisik), pedagang eceran juga dapat memanfaatkan untuk menarik para pembelinya. 14 Arif Isnaini, Metode&Strategi Pemasaran, (Mataram: NPT Press,2005), hal 120 Meski terdapat berbagai penjualan/surat langsung, pemasaran jarak jauh, pemasaran elektronik dan sebagainya. Semuanya memiliki empat karakteristik berikut. Pemasaran langsung bersifat: 1) Nonpublic. Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu. 2) Disesuaikan. Pesan dapat disiapkan untuk menarik orang yang dituju. 3) Terbaru. Suatu pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat untuk diberikan kepada seseorang. 4) Interaktif. Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut. Adapun kelemahan dari direct response adalah sebagai berikut: 1) Direct response bukan merupakan alat yang berpengaruh untuk membangun merk. 2) Daftar – daftar alamat pelanggan yang tersedia dipasar sangat bervariasi dan tidak menyajikan rincian mengenai kelompok sasaran yang tepat sebagaimana yang diperlukan, sehingga pesan yang disampaikan tidak efektif dan akan memboroskan biaya. 5. Publisitas (publicity) Philip Kotler mengatakan dalam komunikasi pemasaran publisitas merupakan stimuli non personal terhadap permintaan suatu produk atau jasa dengan menyebarkan berita-berita komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk baik di media cetak maupun media elektronik atau panggung yang tidak di bayar oleh sponsor 15. Fandi Tjiptono menjelaskan komunikasi pemasaran mengatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan aktifitas pemasaran yang berusaha menyampaikan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Begitu pula dengan stasiun radio siaran dalam menyampaikan informasi mengenai keberadaan suatu stasiun tersebut, mempengaruhi klien untuk beriklan di stasiun tersebut. Hal tersebut di lakukan dalam upaya untuk mempertahankan keberadaan atau positioning suatu stasiun radio dipasaran dan juga dalam menghadapi persaingan sesama stasiun radio siaran. Suatu komunikasi pemasaran dapat dikatakan berhasil jika pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh khalayak sasaran dalam hal ini klien pemasang iklan dan membuat khalayak sasaran melakukan sesuatu sesuai dengan isi pesan yang akan disampaikan. Dalam hal ini terdapat unsur bujukan (persuasion). Untuk menentukan tujuan strategis usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya diharapkan lebih mudah tercapai, perusahaan dapat mempergunakan teknik analisis SWOT. 15 Philip Kotler, Op. Cit, hal 568 2.4.1 Dasar Penentuan Strategi dengan Analisis SWOT SWOT adalah singkat dari kata – kata Strenth (kekuatan perusahaan), Weakness (kelemahan perusahaan), Opportinities (peluang bisnis), dan Threats (hambatan untuk mencapai tujuan). Apabila teknik analisa SWOT tersebut diterapkan dalam kasus menentukan tujuan – tujuan pemasaran yang ingin dicapai, hendaknya perusahaan menganalisis (a) kekuatan dan kelemahan mereka, (b) peluang bisnis yang ada, dan (c) berbagai macam hambatan yang mungkin timbul. 1. Analisis Lingkungan Internal (Strengths & Weakness) Selain mengetahui peluang yang menarik dilingkungannya, unit bisnis perlu juga memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk berhasil memanfaatkan peluang tersebut. Setiap unit bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya secara periodik. Kadang – kadang suatu unit bisnis gagal bukan karena depertemen – departemennya tidak memiliki kekuatan yang dibutuhkan, melainkan karena mereka tidak bekerja sebagai tim. 2. Analis Lingkungan Eksternal (Opportunities & Threats) Umumnya suatu bisnis harus memantau kekuatan lingkungan makro (demografi, teknologi, politik – hukum, dan sosial budaya) dan perilaki mikro utama (pelanggan, pesaing, saluran distribusi, pemasok) yang mempengaruhi kemampuannya memperoleh laba. Unit bisnis harus memiliki sistem inteljen pemasaran untuk mengikuti kecendrungan dan perkembangan penting yang terjadi. Untuk masing – masing kecendrungan atau perkembangan, manajemen perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ditimbulkannya. Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah untuk melihat peluang pemasaran baru. Peluang pemasaran adalah kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan 16. Peluang dapat digolongkan menurut daya tariknya, dan kemungkinan keberhasilannya perusahaan tergantung pada kekuatan bisnisnya yang tidak hanya harus sesuai dengan persyaratan berhasil dipasaran sasaran tersebut namun juga harus lebih unggul dari pesaingmya. Kompetensi saja belum berarti keunggulan kompetitif. Perusahaan yang paling berhasil adalah perusahaan yang dapat menciptakan nilai pelanggan tertinggi dan kecendrungan atau mempertahankannya dalam jangka panjang. Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat perkembangan yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemasaran defensif. 17 Ancaman seharusnya dibagi menurut tingkat keseriusan dan kemungkinan terjadinya. Bila manajemen telah berhasil mengidentifikasi ancaman dan peluang 16 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Jilid 1 Edisi Millenium, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 2002), hal. 88 17 Ibid, Hal.88 utama yang dihadapi oleh unit bisnis tertentu, kita dapat menjabarkan sifat daya tarik unit bisnis tersebut secara keseluruhan. Terdapat hasil yang memungkinkan, yaitu: 1) Suatu bisnis yang ideal adalah memiliki peluang utama yang besar dan ancaman utamanya kecil. 2) Suatu bisnis yang spekulatif adalah peluang dan ancaman utama yang besar. 3) Suatu bisnis yang matang adalah peluang maupun ancaman utamanya kecil. 4) Suatu bisnis yang bermasalah adalah yang berpeluang kecil dan memiliki ancaman yang besar. 2.5 STP (Segmentasi, Targetting, Positioning) Strategi merebut pasar audien terdiri dari sarangkaian langkah yang berkesinambungan yang menurut Kotler (1980) terdiri atas tiga tahap yaitu Segmentasi, Targetting, Positioning. 2.5.1. Segmentasi Audien Segmentasi audien adalah suatu konsep yang sangat pnting dalam mengembangkan bisnis penyiaran. Segmentasi diperlukan agar media penyiaran dapat melayani audiennya lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasive dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan audien yang dituju. Segmentasi audien dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk membagi – bagi atau mengelompok – kelompokkan audien kedalam kotak – kotak yang lebih homogen, khalayak audien umum memiliki sifat yang sangat heterogen, maka akan sulit bagi media penyiaran untuk melayani semuanya. Oleh karenanya harus dipilih segmen – segmen tertentu saja dan meninggalkan segmen lainnya. Bagian atau segmen yang dipilih itu adalah bagian yang homogen memiliki ciri – ciri yang sama dan cocok dengan kemampuan media penyiaran untuk memenuhi kebutuhan mereka. Konsep segmentasi audien memberi pegangan yang sangat penting dalam pemasaran, yaitu anjuran agra memilih bagian tertentu saja dari khalayak audien yang sangat luas agar dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya. Dewasa ini hampir tidak ada satu program pun yang dapat melayani kebutuhan seluruh segmen audien. Dengan adanya segmentasi audien maka media penyiaran dapat mendesain program-program yang lebih responsive terhadap kebutuhan audien. Teknik-teknik riset yang dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini dapat membantu pengelola program mendeteksi keinginan-keinginan audien. Jadi media penyiaran menempatka audiennya ditempat yang utama, dan menyesuaikan programnya untuk memuaskannya. Segmentasi audien juga akan membantu pengelola program untuk mendeteksi siapa saja pesaingnya. Para pesaing bukan semata-mata media penyiaran yang menayangkan program yang sam dengan media Anda, tetapi juga pesaing adalah media yang mampu menjadi alternative bagi kebutuhan audien. 1 Segmentasi Demografis Segmentasi audien berdasarkan demografi pada dasarnya adalah segmentasi yang didasarkan pada peta kependudukan misalnya: usia, jenis kelamin, besarnya anggota keluarga, pendidikan tertinggi yang dicapai, jenis pekerjaan audien, tingkat penghasilan, agama, suku, dan sebagainya. Kesemuanya ini disebut dengan variable-variabel terpenting saja dalam segmentasi demografi ini. Data demografi dubutuhkan antara lain untuk mengantisipasi perubahanperubahan pasar dan audien menyangkut bagaiman produsen atau pemasang iklan menilai potensial pasar dalam setiap area geografi yang dapat dijangkau suatu media penyiaran. Dengan demikian produsen mengalokasikan wilayah-wilayah penjualan pada setiap pasar yang potensial tersebut. Data demografi juga sangat dubutuhkan dalam menetapkan strategi periklanan kyaitu menyangkut bagaimana suatu produk dikomunikasikan kepada khalyalkhalayak sasaran. Dalam hal ini pemasang iklan perlu memahami media-media apa saja yang dapat menjangkau segmen pasarnya, beberapa anggran yang dibutuhkan untuk menjangkau masing-masing segmen itu, kapan sebaiknya disiarkan dan siapa bintang iklan yang cocok untuk menjangkau setiap segmen. Pengelola media penyiaran pun perlu memahami data demografi yang terkait dengan strategi iklan ini agar dapat meyakinkan pemasang iklan bahwa media penyiarannya sesuai dengan kebutuhan pemasang iklan. 2 Segmentasi Geografis Segmentasi ini membagi-bagi khalayak audien berdasarkan jangkauan geografis. Para penganut segmentasi ini percaya setiap wilayah memiliki karakter yang berbeda dengan wilayah lainnya. Oleh karenanya setiap wilyah di Indonesia peril dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakternya. Di Indonesia, banyak produk barang dan jasa yang memfokuskan penjualannya dipulau jawa karena di sinilah tinggal separuh penduduk Indonesia. Konsentrasi pembangunan yang lebih dipusatkan di pulau jawa menyebabkan wilayah ini memiliki penduduk dengan daya beli yang lebih kuat dan relative lebih mudah di jangkau oleh produsen yang berproduksi di jawa. 3 Segmentasi Geodemografis Ini merupakan gabungan dari segmentasi geografis dengan segmentasi demografis para penganut konsep ini percaya bahwa mereka yang menempati geografis yang sama cenderung memiliki karakter-karakter demografis yang sama. 4 Segmentasi Psikografis Psikografis adalah segmentasi berdasarkan gaya hidup dan kepribadian manusia. Gaya hidup mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumen seseorang. Para peneliti pasar yang menganut pendekatan gaya hidup cenderung mengklasifikasikan konsumennya berdasarkan variebel-variabel AIO yaitu Activity, Interest dan Opinion. 2.5.2 Target Audien Menentukan target audien adalah tahap selanjutnya dari strategi pemasaran media penyiaran. Target audien adalah memilih satu atau beberapa segmen audien yang akan menjadi focus kegiatan-kegiatan pemasaran program iklan. Sering kali targetting disebut juga dengan selecting karena audien harus diseleksi. Pengelola media penyiaran harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada beberapa bagian saja (segmen) dan meninggalkan bagian lainnya. Target audien berhubungan erat dengan adanya media yang dapat digunakan untuk menjangkau kelompok-kelompok atau segmen-segmen tertentu dalam masyarakat. Targeting mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu menyeleksi audien sasaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu dan menjangkau audien sasaran tersebut (reching). Audiens sasaran adalah orang – orang yang menginginkan diri mereka terekspos oleh informasi atau hiburan yang ditawarkan media penyiaran kepada mereka. Dalam hal ini perlu diketahui bahwa audien melakukan suatu proses yang disebut dengan selective exposure artinya secara aktif memilih mau apa tidak mengekspos dirinya terhadap informasi. Targeting atau menetapkan target audien adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target audien yang akan menjadi focus kegiatan-kegiatan iklan. Ada empat kriteria yang harus dipenuhi pengelola media penyiaran yang mendapatkan audien sasaran yang optimal yaitu sebagai berikut: 1) Responsive Audien sasaran harus responsive terhadap program yang ditayangkan. Kalau produsen tidak merespon maka pengelola media penyiaran harus mencari tahu mengapa hal itu terjadi. Tentu saja langkah itu harus dimulai dengan studi segmentasi audien yang jelas. Tanpa audien sasaran jelas maka media penyiaran menanggung resiko yang terlalu besar. 2) Potensial Penjualan Setiap program yang disiarkan harus memilki potensial penjualan yang cukup luas. Semakin besar kemungkinan program untuk mendapatkan audien sasaran maka semakin besar nilainya. Besarnya bukan hanya ditentukan oleh jumlah populasi, tetapi juga daya beli. Dalam hal ini daya beli audien terhadap produk iklan yang ditayangkan pada program itu. Daya beli adalah persoalan ekonomi makro dan potensial daerah bersangkutan, sedangkan keinginan membeli harus dapat diciptakan oleh bagian pemasaran. 3) Pertumbuhan memadai Audien tidak dapat dengan segera bereaksi. Audien bertambah secara perlahan-lahan sampai akhirnya meningkat dengan pesat. Kalau pertambahan audien lambat, tentu dipikirkan langkah-langkah agar program bisa lebih diterima audien. 4) Jangkauan Iklan Pemasang iklan biasanya sangat memikirkan media penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan produknya. Audien sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasang iklan dapat dengan tepat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya. Adakalanya suatu produk gagal menjangkau pasar karena staf pemasaran suatu perusahaan pemasang iklan tidak memiliki pengetahuan yang baik tentang media planning dan karakter-karakter media yang ada. Biasanya pemilihan media diserahkan sepenuhnya kepada biro iklan. Tetapi tidak semua biro iklan memiliki pengetahuan tentang media planning dengan baik. Adakalanya biro iklan mengambil langkah yang biasa karena kedekatan hubungannya dengan media-media tertentu. Adakalanya tidak ada media yang benar-benar pas untuk menjangkau pasar sasaran. Adakalanya media yang ada menjangkau pasar yang terlalu luas sehingga terlalu mahal untuk menjangkau pasar yang spesifik. 2.5.3 Positioning Media Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak menempatkan media penyiaran didalam otaknya, didalam khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu terhadap suatu media penyiaran. Dengan demikian positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat. Pengelola media penyiaran harus mengetahui bagaimana khalayak memproses informasi, menciptakan persepsi dan bagaimana persepsi mempengaruhi pengambilan keputusannya. Sebab sekali informasi ditempatkan pada posisi yang salah, ia akan sulit diubah. Positioning menjadi penting bagi media penyiaran karena tingkat kompetisi yang cukup tinggi saat ini. Persepsi terhadap media penyiaran memegang peranan yang penting dalam konsep positioning karena khalayak menafsirkan media bersangkutan melalui persepsi yaitu hubungan – hubungan asosiatif yang disimpan melalui proses sensasi. Persepsi membangun manusia memahami dunia disekelilingnya untuk disimpan dalam memorinya. Hiebig & Cooper (1997) mendefinisikan positioning sebagai ‘membangun persepsi produk didalam pasar sasaran relatif terhadap persaingan’. Media penyiaran harus memiliki pernyataan positioning yang memiliki hubungan erat dengan strategi merebut audien. Pernyataan positioning harus mewakili citra atau persepsi yang hendak dicetak dalam benak khalayak audien. Citra itu harus berupa sutau hubungan asosiatif yang mencerminkan karakter suatu produk. Pernyataan positioning berupa kata – kata yang diolah dalam bentuk rangkaian kalimat yang menarik yang disimpan dengan manis. Kata – kata itu adalah atribut yang menunjukkan segi – segi keunggulan suatu media penyiaran terhadap para pesaingnya. Semua kata – kata harus dirancang berdasarkan informasi pasar. Pernyataan yang dihasilkan harus cukup singkat, mudah diulang – ulang dalam iklan atau bentuk – bentuk promosi lainnya, dan harus memiliki dampak yang kuat terhadap audien sasaran. Pernyataan positioning yang baik dan efektif harus mengandung dua unsur yaitu klaim yang unik dan bukti – bukti yang mendukung. 2.6 Pemasaran Radio Untuk klien Pemasang Iklan Bagian pemasaran (sales-marketing) memegang peran sangat penting dalam mendorong kemajuan media penyiaran, bahkan berperan sangat menentukan dalam kelangsungan hidup media penyiaran komersil. Sukses atau gagalnya departemen pemasaran dalam menjalankan fungsinya akan menentukan apakah suatu stasiun penyiaran akan tetap mengudara atau tenggelam. Media penyiaran adalah tempat untuk beiklan, pemasaran waktu siaran (airtime) merupakan sumber pendapatan utama bagi media penyiaran. Departemen pemasaran bertanggung jawab menjual waktu siaran kepada para pemasang iklan. Sering kali dikatakan bahwa bagian pemasaran merupakan tempat untuk mengumpulkan uang sedangkan penyiaran ialah mampu membayar setiap tagihan dan sekaligus mendapat keuntungan dari kegiatannya. Semakin besar pendapatan yang diperoleh, semakin besar dana yang tersedia untuk memproduksi atau membeli program yang lebih baik. Departemen program dan departemen pemasaran menjadi dua bagian yang sangat penting pada media penyiaran yang berpengaruh besar terhadap kekuatan stasiun penyiaran. Menurut Pringle-Starr-McCavitt (1991) 18, departemen pemasaran media penyiaran memiliki tanggung jawab antara lain: 1. Menjual waktu siaran kepada pemasang iklan, 2. Menyediakan sarana dimana pemasang iklan dapat mencapai target audiennya dengan biaya kompetitif, 3. Menghasilkan pendapatan yang cukup agar stasiun penyiaran dapat beroperasi secara kompetitif, 4. Menghasilkan keuntungan bagi pemilik stasiun. 2.7 Ruang Iklan Radio Pengertian radio menurut Sunarjo dan Djoenaesih S. Sunarjo; “Radio adalah keseluruhan system gelombang suara yang dipancarkan dari suatu stasiun dan kemudian dapat diterima baik dirumah, dikapal, dimobil dan lain sebagainya. 19 Isi siaran radio dan stasiun penyiaran sangat beragam. Stasiun radio pada umumnya memiliki format dan gaya siaran. Ada format hiburan, format budaya, dan 18 Morissan, M.A., Strategi mengelola radio dan televise, (Tangerang, Ramdina Prakarsa, 2005). hal 212 19 Sunarjo dan Djonaesih S. Sunarjo, Himpunan Istilah Komunikasi. Jogyakarta: Liberty, 1983, hal 108 format berita. Kemudian ada gaya siaran popular dan ada gaya humor. Karena beragamnya radio dan jenis acranya, membuat pendengar dapat menentukan pilihan stasiun dan acara yang disukai. Pilihan ini menjadikan pendengar radio memiliki segmentasi pasar yang relative tegas disbanding media televisi. Pilihan yang berbeda pada setiap orang menjadikan radio sebagai media yang bersifat pribadi. Beriklan melalui radio memerlukan pengetahuan tentang pembagian waktu yang digunakan. Pembagian waktu pada radio berhubungan dengan banyaknya pendengar dan biaya beriklan. Umumnya radio mengudara dari pukul 05.00 sampai dengan pukul 24.00. pembagian waktu pada radio ada yang disebut Drive Time. Drive Time adalah waktu yang banyak pendengarnya, yaitu antara pukur 06.00 sampai dengan pukul 10.00 dan pukul 15.00 sampai pukul 19.00. waktu tersebut sering disebut juga sebagai Prime Time untuk pemasang iklan pada Drive Time umumnya lebih besar dari waktu-waktu lainnya. Adakalnya, pembelian waktu siaran radio untuk beriklan juga mempertimbangkan jenis acaranya. Artinya, acara yang menjadi tempat penyisipan iklan yang akan dipasang apakah banyak pendengarnya atau tidak. Pihak radio dalam meyakinkan produsen dalam memasang iklan akan menunjukkan jumlah penggemar (fans) yang terdaftar pada acara tersebut. Bila pengegemarnya banyak, harga siaran menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan acara yang kurang pendengarnya. factor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilik acara dan stasiun untuk memasang iklan ratting yang dikeluarkan oleh biro-biro penelitian. Ratting adalah data yang menunjukkan sejauhmana acara atau siaran tersebut mendapat perhatian masyarakat. Pembelian waktu siaran radio dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Network Membeli waktu siaran radio yang memakai jaringan dengan cakupan wilayah yang luas (nasional). 2. Spot Pembelian waktu siaran radio terbatas pada satu stasiun radio saja (local). 20 Dewasa ini para pengelola media radio tidak lagi menikamati datangnya para pengiklan dalam membeli waktu siar (airtime) iklan. Dengan jumlah media radio yang semakin banyak menimbulkan persaingan yang ketat antar media radio dalam mendapatkan pengiklan. Pemasang iklan pun menjadi selektif dalam penempatan iklan melalui media radio. Bagaimana sesungguhnya acara kerja iklan dalam melakukan kampanye periklanan menurut AD Farbey (1997:10) dalam bukunya How to Produce Succesful Advertising, pasa dasarnya iklan berangkat dari tiga unsur, yaitu: 20 Moeryanto Ginting, Media Komunikasi Radio, Pustaka Sinar Harapan Jakarta 1996, hal. 114-115 a. Merumuskan dan mengidentifikasikan khalayak sasaran b. Mendapatkan media iklan yang mampu menjangkau khalayak sasaran dan membeli uang c. Mengisi ruang tersebut dengan pesanan kepada khalayak, yaitu menulis, merancang, dan menghasilkan pesan serta menyampaikannya. 21 Sehingga pengelola iklan pada dasarnya: a. Membeli dan menjual ruang iklan di media b. Mengembangkan dan menghasilkan pesan Ada banyak pihak yang terlibat dalam kampanye iklan, karena pada dasarnya periklanan adalah sebuah proses kerjasama. Ada tiga faktor utama didalam periklanan, yaitu: 1. Pengiklan, yang memeasang iklan, mengawasinya, menggunakannya, dan membayar biayanya. 2. Perusahaan periklanan atau agen media yang memberikan jasa konsultasi spesialis dan perencanaan serta melaksanakan program yang telah disetujui oleh pengiklan. 3. Media, yang menyediakan ruang atau waktu dan yang memungkinkan terjadinga proses komunikasi. Bentuk dasar copy iklan radio menurut Kevin Sweeney ada empat dan Burke menambahkan type iklan radio yang kelima yaitu: 21 AD Farbey, How to Produce Seccesful Advertising. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997 1. Jingle Jingle adalah suatu pembuatan iklan radio dengan menggunakan pendekatan ritme atau music. Kata-kata dibuat dengan pendekatan irama dan diiringi dengan suara music. Produk yang akan di iklankan dimasikkan dalam naskah lagu tersebut. 2. Narasi (Narative) Iklan radio berbentuk narasi berupa naskah iklan yang dibuat dalam carita. Iklan serperti ini acapkali menggunakan dialog yang kadang-kadang dibumbui dengan humor. Para actor menhisahkan bagaimana keuntungan memakai suatu produk, apa yang dirasakannya, bagaimana cara menggunakannya dan dimana dapat diperoleh. Para pendengar akan diberi pengetahuan sekaligus memotivasi mereka untuk membeli produk yang diiklankan. 3. Straight Delivery Bentuk naskah iklan radio straight delivery adalah iklan yang langsung menjual. Penyiar langsung menawarkan produk yang akan dijual. 4. Personality Iklan dalam bentuk ini adalah iklan yang langsung dibacakan oleh penyiar radio yang bersangkutan. Kepada penyiar diberikan script untuk dibacakan. Iklan radio seperti ini disebut ad-lib commercial. 5. Interviews dan Testimonial Type iklan Interviews dan Testimonial adalah iklan radio yang dibuat dari hasil wawancara dengan para pengguana suatu produk. Hasil wawancara ini tentu yang mendukung atau membenarkan bahwa produk yang ditawarkan layak dipilih. Dengan demikian merupakan bukti bagi calon konsumen lainnya bahwa produk tersebut baik untuk digunakan. 22 2.8 Sumber Pendapatan Radio Siaran Perusahaan radio siaran sebagai sebuah uasaha yang memerlukan biaya untuk proses produksi siaran dalam mencari keuntungan. Melalui keuntungan radio siaran dapat berlangsung dengan baik. Ada dua sumber pendapatan radio siaran yaitu pembuatan spot iklan dan penjualan Airtime iklan. a. Penjualan Airtime Iklan Pemasukan dari iklan yang menggunakan airtime radio, baik berupa spot atau sponsor program. Pemasukan dari penjualan airtime adalah pemasukan utama dari sebuah stasiun radio siaran swasta. Setiap penjualan airtime radio mempunyai harga yang berbeda-beda dalam pemutaran spot dan biaya sponsor program yang ditetapkan oleh perusahaan radio. b. Pembuatan Spot Iklan Pembuatan spot iklan radio terkadang dibuat oleh radio yang akan memutar atau mengudara iklan tersebut. Biasanya iklan yang dibuat radio menggunakan pengisi suara penyiaran yang dipilih sesuai karakter dari pesan produk sampai pembuatan produksi spot siap jadi untuk diudarakan. Pendapatan pembuatan spot iklan sebagai elemen pendukung dari pendapatan radio. 22 Moeryanto Ginting Munthe, Op, Cit., hal 118-121 Bentuk kerjasama antara lain radio dan pengiklan pada akhirnya memberikan keuntungan pada kedua belah pihak. Melalui biaya yang dikeluarkan pengiklan dalm membeli airtime radio, pengiklan diuntungkan dari pesan iklan yang disiarkan sekaligus mempengaruhi masyarakat untuk menggunakan atau mengalokasikan produk yang di iklankan. 23 23 Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran Teori dan Praktek. Bandung: mandar Maju,1990,hal.123