BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sumber daya alam merupakan suatu bentuk kekayaan alam yang pemanfaatannya bersifat terbatas dan berfungsi sebagai penunjang kesejahteraan makhluk hidup khususnya manusia yang bertujuan untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Menurut Bocco et all. (2005) pengelolaan sumber daya alam merupakan permasalahan utama di wilayah tropis karena sebagian besar penduduk memanfaatkan sumber daya alam seperti hutan, lahan dan air untuk menunjang aktivitas ekonomi dan kebutuhan hidupnya. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan lahan untuk budidaya pertanian akan meningkat sehingga mengakibatkan terjadinya peningkatan eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran oleh aktivitas manusia yang berakibat terjadinya alih fungsi lahan dari kawasan hutan menjadi kawasan budidaya atau peruntukan lainnya di DAS Gumuk yang berpengaruh terhadap siklus hidrologis dan bahaya terjadinya erosi. Erosi adalah proses hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagianbagian tanah dari suatu tempat yang terangkut oleh air atau angin ke tempat lain. Tanah yang tererosi diangkut oleh aliran permukaan akan diendapkan di tempattempat aliran air melambat seperti sungai, saluran-saluran irigasi, waduk, danau atau muara sungai. Hal ini berdampak pada mendangkalnya sungai sehingga 1 mengakibatkan semakin seringnya terjadi banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau (Arsyad, 2010). Proses terjadinya erosi bermula dari penghancuran agregat-agregat tanah sebagai pukulan air hujan yang mempunyai energi lebih besar dibandingkan dengan daya tahan tanah yang disebut sebagai erosi percik (splash erosion). Erosi percikan (splash erosion) adalah erosi hasil dari percikan/benturan air hujan secara langsung pada partikel tanah dalam keadaan basah. Besarnya curah hujan, intensitas, dan distribusi hujan menentukan kekuatan penyebaran hujan ke permukaan tanah, kecepatan aliran permukaan serta kerusakan erosi yang ditimbulkannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi erosi tanah meliputi: hujan, angin, kecepatan limpasan permukaan, jenis tanah, kemiringan lereng dan jenis penutup tanah baik oleh vegetasi maupun yang lainnya (Rahim, 2000). Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok energi, kepekaan tanah (erodibilitas) dan proteksi (Morgan, 1985). Menurt Suwardjo (1981) bahwa faktor yang mempengaruhi besarnya erosi adalah tanaman penutup, cara bercocok tanam, panjang dan kemiringan lereng, faktor curah hujan, tindakan konservasi tanah serta faktor tanah. Dampak yang ditimbulkan dari terjadinya erosi di lahan adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya produktivitas lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan 2 kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menghambat terjadinya erosi adalah dengan teknologi konservasi tanah dan air yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan secara maksimal, memperbaiki lahan yang rusak/kritis, dan melakukan upaya pencegahan kerusakan tanah akibat erosi. Menurut Arsyad (1989), usaha konservasi tanah bukan berarti usaha untuk menunda penggunaan lahan atau melarang penggunaan lahan, tetapi usaha untuk menyesuaikan penggunaan lahan dengan kemampuan lahannya dan memberikan perlakuan sesuai dengan syarat yang diperlukan agar lahan dapat berfungsi secara baik. Dalam penelitian kali ini untuk mempermudah dan menentukan konservasi tanah dan air yang sesuai dengan kondisi lahan di lapangan menggunakan program Sistem Pengolahan Sesuai Harkat atau disingkat SPLaSH 1.02. Program SPLaSH versi 1.02 merupakan suatu program aplikasi yang mampu memberikan rekomendasi pengolahan sumber daya lahan berdasarkan eksisting data lahan khususnya dalam hal aplikasi teknik konservasi. Penggunaan program SPLaSH 1.02 sangat membantu dalam melaksanakan tugas di lapangan dengan mempermudah pengolahan data seperti basis data curan hujan dan tanah sudah termaksud di dalam program, analisis sosial dan ekonomi (yang sederhana) perlu disertakan, program SPLaSH dapat digunakan untuk wilayah atau kawasan yang lebih luas. Program SPLaSH 1.02 disusun dengan 3 mengunakan bahasa Visual Basic versi 6.0 sedangkan untuk menghitung erosi dan pemilihan teknik serta konservasi tanah dan air, program SPLaSH 1.02 menggunakan rumus USLE (Universal Soil Lass Equation) dan TSL (Tolerable Soil Loss) dan Indeks Bahaya Erosi (IBE). Daerah Aliran Sungai Gumuk yang terletak di Boyolali merupakan daerah perbukitan, yang terletak di bagian timur Gunung Merapi, dengan lereng bervariasi antara 8-15 % sampai lebih dari 65 % , jenis tanah didominasi oleh Regosol dengan tekstur lempung berpasir (sandy loam-sandy). Wilayah tersebut diusahakan oleh masyarakat setempat untuk budidaya pertanian berupa tanaman sayur-sayuran dan tanaman mawar dengan sistem budidaya sebagian besar searah kontur. Kombinasi sifat tanah dan sistem budaya yang diterapkan petani sangat memungkinkan terjadinya erosi tanah yang sangat besar. Berkaitan dengan hal tersebut upaya konservasi tanah dan air merupakan pilihan yang harus dilakukan untuk mengurangi degradasi lahan sebagai akibat dari erosi tanah. Degradasi lahan yang terjadi di daerah tersebut secara tidak langsung akan berdampak terhadap daerah hilir, seperti pendangkalan sungai. Berkaitan dengan hal tersebut untuk mengkaji tingkat erosi dan memberikan teknik konservasi yang direkomendasikan pada DAS Mikro (micro catchment), maka penulis melakukan penelitian dengan judul “KAJIAN TEKNOLOGI TANAH DAN AIR DALAM MEMPREDIKSI EROSI LAHAN DENGAN PROGRAM SPLaSH VERSI 1.02 DI DAS GUMUK, BOYOLALI, JAWA TENGAH”. 4 1.2. Pokok permasalan, Tujuan dan Manfaat 1.2.1. Pokok Permasalahan DAS Gumuk yang merupakan salah satu Sub DAS Pusur di bagian hulu, merupakan daerah yang sudah banyak mengalami alih fungsi lahan dari lahan hutan menjadi lahan pertanian. Berdasarkan hal tersebut maka potensi terjadinya erosi di DAS Gumuk cukup tinggi. Selain itu faktor penyebab terjadinya erosi juga bisa disebabkan karena tingkat kelerengan lahan yang besar dan belum adanya tindakan konservasi lahan yang sesuai. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk memprediksi erosi yang terjadi dan teknik konservasi tanah sesuai dengan yang direkomendasikan dari program SPLaSH 1.02 di DAS Gumuk, Boyolali, Jawa Tengah. 1.2.2. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan dasar permasalahan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memprediksi erosi lahan serta menyusun rekomendasi teknologi yang tepat guna dalam upaya pengelolaan DAS Gumuk dengan mengunakan aplikasi program SPLaSH versi 1.02. 1.2.3. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah agar pihak-pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran dan prediksi besarnya tingkat erosi di DAS 5 Gumuk dan rekomendasi konservasi tanah di daerah aliran sungai ( DAS ) Gumuk. Oleh karena itu manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut: a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengkaji besarnya erosi pada lahan serta memberikan rekomendasi teknologi konservasi tanah dan air yang tepat dalam upaya pengelolaan DAS. b. Sebagai masukan untuk pengembangan kajian ilmiah atau referensi bagi penelitian terkait. c. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu pihak-pihak terkait yang menangani DAS Gumuk. 6