konsep konsep revitalisasi revitalisasi tata lingkungan

advertisement
TESIS
KONSEP REVITALISASI TATA LINGKUNGAN TRADISIONAL
KONSEP REVITALISASI
BALUWARTI SURAKARTA
Oleh:
Nafi’ah Solikhah____3208.203.005
DOSEN PEMBIMBING
1. Ir. Purwanita Setijanti, MSc., PhD.
2. Dr‐Ing. Ir. Bambang Soemardiono
g
g
PROGRAM MAGISTER
BIDANG KEAHLIAN PERANCANGAN KOTA
JURUSAN ARSITEKTUR
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
2010
LATAR BELAKANG
Tata ruang Tata
ruang
kawasan tradisional
karakter spesifik
Identitas
kawasan
sense
of
place
DEFORMASI
ARSITEKTUR
meremehkan tradisi sendiri
Permukiman Permukiman
abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta
BALUWARTI
Tata Ruang Kotaraja Kerajaan Mataram (Jawa)
Saat ini, di kawasan Baluwarti mulai terjadi perkembangan fungsi baru yang
kurang
mempunyai
keterkaitan
(linkage) dengan Keraton Surakarta.
Kegiatan revitalisasi yang diterapkan di Baluwarti masih terbatas pada estetika kawasan (beautifikasi) yang (b
fk )
dilakukan pada bangunan tertentu sebagai objek tunggal lih
tanpa melihat kawasan Baluwarti sebagai satu kesatuan. Seperti merenovasi i
pendhapa dalem, penghijauan kawasan, pemasangan signage,
dll
Pergeseran kebudayaan
menyebabakan pergeseran
tatanan kehidupan
masyarakat & fisik kawasan
(Sidharta, 1989).
Perancangan kota erat kaitannya dengan 3 orientasi, yaitu : pembangunan, k
konservasi,masyarakat k
(Aplleyard, 1982).
Pada kawasan yang mengalami pergeseran identitas, orientasi id i
i
i
yang digunakan adalah konservasi yang fokus pada pelestarian & pengembangan kawasan bersejarah .
k
b
j h
RUMUSAN MASALAH
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
“upaya revitalisasi kawasan Baluwarti untuk mempertahankan dari pergeseran identitas kawasan masih terbatas pada estetika kawasan mengembangkan konsep revitalisasi tata
(beautifikasi) dan belum mensinergikan fungsi baru dengan potensi yang lingkungan tradisional di Baluwarti yang di Baluwarti yang
dimiliki kawasan untuk meningkatan aktivitas ekonomi (economic sedang mengalami pergeseran identitas.
revitalization) dengan merujuk kepada aspek sosial‐budaya dan lingkungan.”
SASARAN
RESEARCH QUESTION
RESEARCH
QUESTION
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran penelitian adalah :
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka muncul pertanyaan penelitian [research question] :
1.
Bagaimana perkembangan elemen‐elemen k b
l
l
pembentuk identitas kawasan Baluwarti ?
1.
Mengidentifikasi perkembangan elemen‐elemen d
fk
k b
l
l
pembentuk identitas kawasan Baluwarti.
2.
Faktor‐faktor apa saja yang menggeser identitas/ k k k
karakter kawasan ?
?
2.
Mengidentifikasi faktor‐faktor yang menggeser identitas kawasan.
d
k
3.
Bagaimana kriteria revitalisasi tata lingkungan tradisional kawasan Baluwarti yang sedang mengalami pergeseran identitas ?
l i
id i ?
3.
Mengembangkan konsep revitalisasi tata lingkungan tradisional kawasan Baluwarti yang sedang mengalami pergeseran identitas.
l i
id i
SINTESA KAJIAN PUSTAKA
Identitas kawasan
Æ elemen
elemen pembentuk identitas kawasan dari Lynch, meliputi : path, edges, pembentuk identitas kawasan dari Lynch meliputi : path edges
district, nodes, dan landmark. Karakter spasial
Æ Konsep tata ruang negara Mataram (Jawa), meliputi sistem klasifikasi simbolik tradisional jawa, gradasi kesakralan, kawasan pertahanan, dan pola pergerakan ritual.
p
g
Faktor yang menggeser identitas kawasan dari penelitian sejenis
Æ fisik, politik, ekonomi, sosial, kondisi bangunan bersejarah, kepemilikan tanah, kebijakan dan rencana pengembangan kawasan, lokasi dan perubahan fungsi, & ketidakselarasan desain.
Teori tahapan revitalisasi yang dikemukakan oleh Danisworo (2000)
Æ Intervensi fisik, Rehabilitasi ekonomi, dan Rehabilitasi sosial/ institusional.
Sintesa Sintesa
merupakan sari pati dari yang telah dipaparkan
telah dipaparkan pada kajian pustaka untuk kemudian dipakai sebagai dasar dalam melakukan penelitian.
Download