I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sungai sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup termasuk manusia. Namun, bahan-bahan pencemar dari kegiatan manusia yang masuk ke sungai telah menurunkan kualitas air sungai. Hal ini dapat menganggu kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kualitas air dari ekosistem perairan tawar termasuk sungai merupakan salah satu sasaran biodiversitas 2010 yang dipilih oleh Convention on Biological Diversity (CBD) (Mace dan Baillie 2007). Sungai Cisadane melintasi Provinsi Jawa Barat dan Banten. Sungai ini memiliki fungsi dan nilai yang sangat tinggi bagi kehidupan manusia dan hidupan liar. Sungai dipergunakan manusia sebagai sumber air untuk kebutuhan pertanian, rumah tangga dan industri. Sungai ini juga menjadi habitat bagi berbagai hidupan liar. Namun, berbagai kegiatan manusia dapat menyebabkan penurunan kualitas air Sungai Cisadane. Kualitas air sungai harus terus dilakukan dan ditingkatkan untuk mempertahankan keberlanjutan nilai dan fungsi sungai bagi semua makhluk hidup. Bahan-bahan pencemar yang berasal dari daratan terbawa oleh air limpasan (runoff) menuju sungai. Pencemar tersebut dapat secara efektif dikendalikan oleh vegetasi riparian yang bertindak sebagai penyaring/penjerap pencemar (Tourbier 1994). Ekosistem riparian adalah ekosistem peralihan (ecotone) yang berada di antara ekosistem akuatik sungai dan teresterial/daratan (Wenger 1999). Ekosistem yang berada di tepian sungai ini ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan yang telah beradaptasi untuk hidup di tempat yang seringkali tergenang air sungai terutama saat hujan turun (Mitsch dan Gosselink 1993). Vegetasi yang tumbuh di ekosistem riparian tersebut dinamakan vegetasi riparian. Vegetasi riparian menurut pakar dapat menjaga kualitas air sungai, mengatur suhu air (Mitsch dan Gosselink 1993; Bailey 1995), dan mengendalikan erosi tebing sungai (Jones et al. 1999). Vegetasi riparian berperan penting dalam menjaga produktivitas perikanan sungai. Vegetasi riparian dapat mencegah terjadinya sedimentasi di sungai yang sangat menguntungkan hewan-hewan 2 seperti ikan yang menyukai dasar sungai tidak berlumpur (Jones et al. 1999). Vegetasi riparian juga dapat menjadi pemasok serasah (energi) ke sungai yang sangat diperlukan dalam produktivitas perikanan sungai (Allan 1995; Johnson et al. 1995). Vegetasi riparian juga sebagai habitat hidupan liar teresterial (Mitsch dan Gosselink 1993), tempat bagi hewan-hewan untuk mencari perlindungan, kawin dan memijah (Mitsch dan Gosselink 1993; Sparks 1995; Jones et al. 1999). Riparian memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting namun riparian mengalami ancaman akibat kegiatan manusia yang memanfaatkannya. Pemanfaatan tepian sungai sebagai lahan permukiman, pertanian, industri, transportasi dan komunikasi (Malanson 1995) turut menghancurkan riparian. Selain itu, kegiatan pembangunan fisik seperti normalisasi sungai, pembuatan talud, bendungan, tanggul, sudet, dan penguatan tebing sungai dengan beton dan kanal (Maryono 2005) juga melenyapkan riparian. Kegiatan normalisasi sungai yang memindahkan arus sungai yang berkelok-kelok hingga menjadi arus lurus, menyebabkan deforestasi vegetasi riparian (Johnson et al. 1995). Petts (1996) menyebutkan hilangnya vegetasi riparian menjadi faktor utama penurunan dan kepunahan fauna akuatik. Fungsi dan nilai riparia yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan akuatik dan teresterial telah menumbuhkan upaya untuk mengembalikan (merestorasi) riparian yang hilang atau rusak. Upaya memulihkan riparian tersebut didahului dengan mengkaji vegetasi riparian yang ada di sepanjang sungai. Penelitian ini akan difokuskan pada kajian vegetasi riparian di sepanjang Sungai Cisadane. Selain itu, penelitian juga menganalisis dampak tidak langsung dari vegetasi riparian terhadap terhadap kualitas air Sungai Cisadane. 1.2 Kerangka Pemikiran Kegiatan manusia yang telah memanfaatkan hutan teresterial dan riparian di sepanjang Sungai Cisadane sebagai lahan permukiman, pertanian, industri, dan infrastruktur telah mengubah penutupan lahan dan menghilangkan vegetasi riparian Sungai Cisadane. tersebut dapat Perubahan penutupan lahan dan vegetasi riparian mengancam fungsi ekologis vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane. Jika ini terjadi maka akan 3 menurunkan fungsi dan nilai Sungai Cisadane bagi masyarakat dan hidupan liar. Kajian tentang peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane dilakukan melalui kajian faktor tutupan lahan di Daerah Aliran Sungai/DAS Cisadane, vegetasi riparian kualitas air sungai dan manfaat sungai bagi masyarakat. Hasil kajian diharapkan dapat memberikan arahan bagi pengelolaan Sungai Cisadane dengan menekankan pada peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane. Kerangka pemikiran dalam menganalisis peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat dapat dilihat pada Gambar 1. 1.3 Perumusan Masalah Peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air sungai telah dilaporkan oleh sejumlah peneliti. Namun, di Indonesia, penelitian tentang peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air sungai belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ditekankan pada bagaimana peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air di Indonesia dengan Sungai Cisadane sebagai studi kasus penelitian. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian dimaksudkan untuk menganalisis peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane. Tujuan penelitian ini akan dicapai melalui tahapan berikut yaitu: a. Menganalisis penutupan/pemanfaatan lahan Sungai Cisadane; b. Mengidentifikasi manfaat Sungai Cisadane bagi penduduk; c. Menganalisis struktur dan komposisi vegetasi riparian Sungai Cisadane; d. Menganalisis kualitas air sungai (biofisikokimia); dan e. Menganalisis peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane. 4 Tekanan: permukiman, pertanian, industri, infrastruktur dll. Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisadane Vegetasi riparian gangguan Fungsi ekologis vegetasi riparian: mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane Penurunan Kualitas Air Sungai Cisadane - Fungsi ekologis sungai Nilai air sungai Kajian peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane Tutupan lahan DAS Cisadane vegetasi riparian: struktur komposisi Kualitas air S.Cisadane -fisikokimia -makrozoobentos Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian. Manfaat Sungai Cisadane 5 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian bermanfaat bagi: a. Ilmu pengetahuan sebab memberikan kajian ilmiah tentang peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane; b. Pemerintah sebagai rujukan rujukan dalam upaya pengelolaan berkelanjutan Sungai Cisadane dan riparian Sungai Cisadane; dan c. Masyarakat sebab dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat akan vegetasi riparian dan pentingnya menyelamatkan Sungai Cisadane dan riparian Sungai Cisadane. 1.6 Novelty (Kebaruan) Kebaruan dari penelitian berupa pemahaman lanjut tentang peranan vegetasi riparian dalam mempertahankan kualitas air Sungai Cisadane.