bupati madiun provinsi jawa timur peraturan bupati madiun nomor

advertisement
BUPATI MADIUN
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN BUPATI MADIUN
NOMOR 30 TAHUN 2016
TENTANG
STANDART DAN TATA CARA PENGGUNAAN KENDARAAN DINAS
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MADIUN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MADIUN,
Menimbang :
bahwa
untuk
mewujudkan
tertib
administrasi
dan
pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah khususnya
berupa Kendaraan
Dinas agar penggunaannya dapat lebih
berdaya guna dan berhasil guna serta dengan adanya
ketentuan peraturan baru yang berkaitan dengan pengelolaan
barang milik daerah, perlu menetapkan Standart dan Tata
Cara Penggunaan Kendaraan Dinas Pemerintah Kabupaten
Madiun dengan Peraturan Bupati Madiun.
Mengingat :
1.Undang-undang Nomor
2
Tahun
1950
tentang
Pembentukan
Propinsi Djawa Timur (Himpunan
Peraturan-peraturan Negara tahun 1950) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun
1950 tentang Perubahan Dalam Undang - undang Nomor 2
Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-peraturan Negara
tahun 1950);
2. Undang-Undang
Nomor
Perbendaharaan Negara;
1
Tahun
2004
tentang
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara;
4. Undang-Undang
Keprotokoleran;
Nomor
9
Tahun
2010
tentang
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
tentang
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara;
-27. Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa
kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997
tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti
Rugi Keuangan dan Barang Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah ;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006
tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 11 Tahun 2007;
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN
KENDARAAN DINAS PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Kabupaten Madiun adalah Pemerintah
Kabupaten Madiun.
2. Bupati adalah Bupati Madiun.
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat
SPKD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Madiun.
-34. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang
selanjutnya disingkat BPKAD adalah Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Madiun selaku
Pembantu Pengelola barang milik daerah adalah pejabat
yang bertanggung jawab mengkoordinir
5. Kendaraan Dinas adalah setiap kendaraan bermotor
yang merupakan kekayaan Pemerintah Kabupaten Madiun,
baik roda 2 (dua) maupun roda 4 (empat) atau lebih.
6. Kendaraan pool yang selanjutnya disebut pool adalah
kendaraan operasional dinas yang dipergunakan untuk
kepentingan pelayanan tamu, karyawan atau kepentingan
masyarakat.
7. Surat
Penunjukan
Pemakaian
Kendaraan
Dinas
selanjutnya disingkat SPPKD adalah surat penunjukan
oleh Pejabat yang berwenang kepada Pegawai Negeri Sipil
atas pemakaian kendaraan dinas oleh pegawai yang
bersangkutan.
8. Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi
yang selanjutnya disingkat TPTGR adalah tuntutan yang
dikenakan kepada Pejabat Pemerintah atau Pegawai
Negeri Sipil yang karena perbuatannya melanggar hukum
dan/atau
melalaikan
kewajibannya
atau
tidak
melaksanakan
kewajibannya
sebagaimana
mestinya
sehingga mengakibatkan kerugian daerah.
9. Pemakai adalah Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil yang
ditunjuk memakai kendaraan dinas sebagaimana tertuang
dalam SPPKD.
10. Batasan Ruang Lingkup Kendaraan Dinas
a. Kendaraan Dinas Perorangan
Kendaraan perorangan dinas, yaitu kendaraan
bermotor yang digunakan bagi pemangku jabatan:
1) Bupati;
2) Wakil Bupati; dan
3) Sekretaris Daerah Kabupaten.
b. Kendaraan dinas jabatan, yaitu kendaraan yang
disediakan dan dipergunakan pejabat untuk kegiatan
operasional perkantoran;
c. Kendaraan
dinas
operasional
disediakan
dan
dipergunakan untuk pelayanan operasional khusus,
lapangan, dan pelayanan umum.
-411. Tim Pengawas Penggunaan Kendaraan Dinas Tim yang
dibentuk dari SKPD terkait yang bertujuan untuk
mengawasi dan mengevalusi penggunaan kendaraan dinas.
BAB II
STANDAR TUJUAN
Pasal 2
(1) Standar tata cara penggunaan kendaraan dinas
dimaksudkan untuk memberikan pedoman kepada SKPD
dalam mengoperasionalkan kendaraan dinas guna
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi
SKPD
dengan
mempertimbangkan
rencana
kebutuhan serta dilaksanakan se-optimal mungkin agar
dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna.
(2) Standarisasi pengadaan dan penggunaan kendaraan dinas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan :
a. menyeragamkan jenis kendaraan dan memberikan
batasan maksimal baik jenis maupun isi silinder sesuai
dengan tingkat jabatannya;
b. menunjang
kelancaran
pelaksanaan
tugas-tugas
kedinasan ;
c. meningkatkan fungsi pelayanan kepada masyarakat;
d. meningkatkan kualitas hasil kerja;
e. menunjang
pelaksanaan
program
Pemerintah
Kabupaten Madiun sesuai dengan visi dan misi SKPD
masing-masing.
BAB III
+PENGADAAN KENDARAAN DINAS
Pasal 3
(1) Pengadaan Kendaraan Dinas Roda 4 (empat) dan
Roda 2 (dua) dilaksanakan oleh SKPD yang ditunjuk
yang mempunyai tugas dan fungsi kegiatan
pengadaan kendaraan dinas yang didahului dari
usulan
dari
RKBMD
dengan
memperhatikan
Kemampuan Keuangan Daerah serta ketersediaan
aset kendaraan dan skala prioritas kebutuhan SKPD
bersangkutan;
(2) Kecuali pada ayat (1) yaitu untuk Kendaraan
Operasional Khusus Kendaraan Roda 4 (empat) yaitu
Ambulance,
Pengangkut
Sampah,
Pemadam
Kebakaran, Mobil PJU, Patwal dan Kendaraan Roda 2
(dua) meliputi Kendaraan Penyuluh KB dan
Kesehatan, Patroli Jalan Raya dan Kendaraan
-5Operaional lainnya yang sejenis serta Pengadaan
Kendaraan Dinas yang berasal dari dana Non APBD II
yang Juklak dan Juknis diatur tersendiri;
(3) Terkait dengan mekanisme dan teknis pengadaan
kendaraan dinas akan diatur lebih lanjut.
BAB IV
STANDART PENGGUNAAN KENDARAAN DINAS
Pasal 4
(1)
No.
Standar Penggunaan Kendaraan Dinas Operasional /
Kendaraan Dinas Jabatan.
Jabatan
1
Ketua
DPRD
Kabupaten
2
Wakil
Ketua
DPRD
Kabupaten
3
Jumlah
Jenis
(unit)
Kendaraan
Sedan atau
Minibus
2.500 cc
1 (satu)
Sedan atau
Minibus
2.200 cc
Pejabat
Eselon I
1 (satu)
Sedan atau
Jeep
4
Pejabat
Eselon II
1 (satu)
5
Pejabat
Eselon III
1 (satu)
6
Pejabat
Eselon IV
1 (satu)
Kapasitas /
Isi Silinder
(maksimal)
1 (satu)
2.700 cc
Sedan atau
- Minibus
2.000 cc
(bensin)
- Minibus (solar) 2.500 cc
- Minibus
1.600 cc
(bensin)
- Minibus
(solar)
2.500 cc
Sepeda Motor
200 cc
Pasal 5
(1) Standar warna untuk kendaraan dinas operasional atau
kendaraan dinas jabatan adalah warna hitam kecuali untuk
ambulans, mobil pengangkut sampah, Mobil PJU, Pemadam
Kebakaran, mobil patwal dan kendaraan dinas yang sumber
dananya berasal dari Non APBD dengan petunjuk teknis
khusus;
(2) Pemakaian Tanda Nomor Kendaraan Dinas adalah warna
-6Merah dan Pemakaian plat nomor hitam atau duplikat
resmi
kepolisian
untuk
kendaraan
dinas
hanya
diperuntukkan kendaraan perorangan dinas, kecuali atas
persetujuan Bupati Madiun;
(3) Identitas kendaraan dinas yang menjadi aset daerah, status
kepemilikan harus atas nama Pemerintah Kabupaten
Madiun Jalan Alun-alun Utara Nomor 1-3 Kelurahan
Bangunsari Kecamatan Mejayan.
Pasal 6
Bupati Madiun mempunyai kewenangan dalam penetapan
standar dan penggunaan kendaraan dinas sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
TATA CARA PENGGUNAAN
Pasal 7
Setiap kendaraan dinas harus dicatat dalam Daftar Inventaris
SKPD sebagai kekayaan Pemerintah Kabupaten Madiun.
Pasal 8
Kendaraan Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
berdasarkan fungsinya dibedakan dalam 3 (tiga) golongan,
yaitu :
a. Kendaraan perorangan dinas;
b. Kendaraan dinas operasional; dan
c. Kendaraan dinas operasional khusus/lapangan.
Pasal 9
(1) Kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal (8) huruf a, merupakan kendaraan bermotor
dinas milik Pemerintah Kabupaten Madiun yang
dipergunakan untuk pelaksanaan tugas Bupati, Wakil
Bupati.
(2) Kendaraan dinas operasional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal (8) huruf b, merupakan kendaraan bermotor
dinas milik Pemerintah Kabupaten Madiun yang
dipergunakan oleh SKPD untuk melaksanakan tugas
pokok dan fungsi terkait pelaksanaan tugas dinas seharihari secara rutin yang multi guna dan multi fungsi berupa
sedan, jeep, station wagon, minibus, pickup, kendaraan
bermotor roda 2 (dua).
(3) Kendaraan
dinas
operasional
khusus/lapangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal (8) huruf c,
merupakan kendaraan bermotor dinas milik Pemerintah
-7Kabupaten. Madiun yang dipergunakan oleh SKPD untuk
menunjang tugas teknis lapangan.
Pasal 10
(1) Kendaraan Dinas hanya dipergunakan untuk kepentingan
Dinas secara optimal dan efisien.
(2) Penetapan penunjukan pemakaian kendaraan dinas
dilaksanakan dengan Keputusan Pengguna Barang dengan
memperhatikan fungsi kendaraan.
(3) Berdasarkan penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Sekretaris SKPD / pejabat yang membidangi masalah
sarana prasarana dan aset, menerbitkan SPPKD atas
nama masing - masing calon pemakai kendaraan dinas,
khusus Sekretariat Daerah SPPKD diterbitkan oleh
masing-masing Asisten Sekretaris Daerah.
(4) Pemakai kendaraan dinas bertanggung jawab sepenuhnya
atas kendaraan dinas, apabila terjadi kerusakan,
kecelakaan, kehilangan atau penyimpangan penggunaan di
luar ketentuan dinas, akan diproses sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
(5) Format Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
tercantum pada Lampiran A, sedangkan format SPPKD
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum pada
Lampiran B.
Pasal 11
(1) Sebelum SPPKD untuk kendaraan Dinas Operasional
diterbitkan, Calon Pemakai, kecuali untuk pool, diwajibkan
memberikan Surat Pernyataan kesanggupan mentaati
ketentuan pemakaian kendaraan dinas di atas materai
secukupnya dengan dilampiri :
a. Foto copy SIM/KTP yang masih berlaku;
b. SK Terakhir/Jabatan.
(2) Format Surat Pernyataan Kesanggupan dari Calon
Pemakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran C.
Pasal 12
Pejabat Pemerintah/Aparatur Sipil Negara karena tugasnya
hanya dapat memakai 1 (satu) unit Kendaraan Dinas roda 4
(empat) atau 1 (satu) unit Kendaraan Dinas roda 2 (dua).
-8Pasal 13
(1) Kendaraan Dinas Operasional yang dipergunakan untuk
pool serta Kendaraan Dinas Operasional khusus /
lapangan, SPPKD diatasnamakan Sub Bagian yang
menangani sarana dan prasarana pada SKPD.
(2) Pengoperasian Kendaraan Dinas Operasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Kepala Sub Bagian
yang menangani sarana dan prasarana pada SKPD dengan
persetujuan atasan langsungnya.
(3) Apabila dalam pengoperasian kendaraan dinas operasional
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(2)
terjadi
kerusakan, kecelakaan, kehilangan atas pemakaian di luar
ketentuan dinas, maka segala akibat yang timbul menjadi
tanggung jawab pejabat kepala sub bagian yang
menangani sarana dan prasarana pada SKPD.
(4) Kendaraan Dinas Operasional yang tidak dipergunakan
untuk pool, SPPKD diatasnamakan masing-masing
Pemakai.
Pasal 14
(1) SPPKD berlaku paling lama 2 (dua) tahun dan dapat
diperpanjang.
(2) SPPKD tidak berlaku apabila:
a. Pemakai dimutasi ke jabatan lain atau SKPD lain;
b. Pemakai telah pensiun;
c. Pemakai meninggal dunia;
d. Dicabut.
(3) Dalam hal SPPKD sudah tidak berlaku sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), Pemakai wajib menyerahkan
kendaraan dinas kepada Pengguna Barang apabila:
a. Dimutasi ke jabatan lain atau SKPD lain, selambatIambatnya 1 (satu) minggu
setelah
diterbitkan
Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) Pemakai
yang bersangkutan;
b. Pensiun, selambat-Iambatnya 1(satu) minggu sebelum
terhitung mulai tanggal (TMT) pensiun.
(4) Apabila Pemakai meninggal dunia, maka Duda/Janda/Ahli
Waris Pemakai harus menyerahkan kendaraan dinas yang
dipakai kepada Pengguna selambat-Iambatnya 2 (dua)
bulan setelah tanggal kematian
(5) Apabila ketentuan pada ayat (3) dan
dilaksanakan, maka akan ditindaklanjuti
Pengawas Penggunaan Kendaraan Dinas.
(4) tidak
oleh Tim
Pasal 15
(1) Pencabutan SPPKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
-9ayat (2) huruf d dilakukan oleh atasan langsung pejabat
yang membidangi masalah sarana prasarana dan aset pada
SKPD dengan cara menerbitkan Surat Penarikan
Kendaraan Dinas yang menyatakan SPPKD dicabut.
(2) Pencabutan SPPKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilakukan apabila:
a. kendaraan dinas tidak pernah dipakai untuk keperluan
dinas dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah
menerima SPPKD;
b. memindahtangankan kendaraan dinas pada orang lain
yang tidak berhak;
c. melanggar peraturan lalu lintas yang mengakibatkan
tindak pidana.
d. Lain-lain hal dengan dasar pertimbangan teknis oleh
Pengelola Barang Milik Daerah.
(3) Format Surat Penarikan Kendaraan Dinas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran D.
Pasal 16
(1) Bagi Pemakai yang karena kelalaiannya terjadi kehilangan
kendaraan dinas dan atau terjadi kecelakaan yang
mengakibatkan kendaraan dinas rusak, maka Pemakai:
a. dikenakan TP-TGR
sesuai
perundangan yang berlaku;
ketentuan peraturan
b. tidak diperbolehkan memakai kendaraan
dinas
/
mendapat SPPKD yang baru selama proses TP-TGR-nya
belum selesai.
(2) Terhadap kendaraan dinas yang telah hilang, dokumen
kepemilikannya wajib dikembalikan kepada Bupati melalui
Kepala BPKAD untuk diproses sesuai ketentuan
perundangundangan yang berlaku.
Pasal 17
(1) Pelaksanaan Pinjam Pakai dituangkan dalam perjanjian
serta ditandatangani oleh:
a. Peminjam pakai dan Bupati, untuk barang milik
daerah yang berada pada Pengelola Barang; dan
b. Peminjam pakai dan Pengelola Barang, untuk barang
milik daerah yang berada pada Pengguna Barang.
(2) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit memuat:
a. para pihak yang terikat dalam perjanjian;
b. dasar perjanjian;
c. identitas para pihak yang terkait dalam perjanjian;
d. jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, dan
- 10 jangka waktu;
e. tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan
pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman;
f. hak dan kewajiban para pihak; dan
g. persyaratan lain yang dianggap perlu.
Pasal 18
(1) Jangka waktu pinjam pakai barang milik daerah paling
lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali;
(2) Perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan pertimbangan mengoptimalkan barang
milik daerah yang belum atau tidak dilakukan
penggunaan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi
Pengguna Barang; dan
menunjang
pelaksanaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
(3) Apabila jangka waktu pinjam pakai akan diperpanjang,
permohonan perpanjangan jangka waktu pinjam pakai
disampaikan kepada Pengelola Barang/Pengguna Barang
paling lambat 2 (dua) bulan sebelum jangka waktu pinjam
pakai berakhir.
(4) Dalam hal permohonan perpanjangan jangka waktu
pinjam pakai disampaikan kepada Pengelola Barang/
Pengguna Barang melewati batas waktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), proses pinjam pakai dilakukan
dengan mengikuti tata cara permohonan pinjam pakai
baru.
Pasal 19
Dalam rangka tertib penggunaan kendaraan dinas akan
dibentuk Tim Pengawas Penggunaan Kendaraan yang terdiri
dari satuan kerja teknis terkait dengan Surat Keputusan
Bupati.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
Hal-hal terkait dengan Pengelolaan kendaraan dinas yang
yang tidak sesuai dengan Peraturan Bupati ini dalam waktu
paling lama 1 (satu) tahun harus sudah menyesuaikan
dengan ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Bupati ini.
- 11 -
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Madiun.
Ditetapkan di Madiun
Pada tanggal 4 Nopember 2016
BUPATI MADIUN,
ttd
MUHTAROM
Diundangkan di Madiun
Pada tanggal 4 Nopember 2016
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN MADIUN
ttd.
Ir. TONTRO PAHLAWANTO
Pembina Utama Muda
NIP. 19651110 199208 1 001
BERITA DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2016
SALINAN
Sesuai dengan aslinya
Kepala Bagian Hukum
ttd
WIDODO, SH. M.Si
Pembina Tingkat I
NIP. 19611215 198903 1 006
-1-
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MADIUN
NOMOR
: 30 Tahun 2016
TANGGAL
: 4 Nopember 2016
A. KEPUTUSAN PENUNJUKAN PEMAKAI KENDARAAN DINAS
(KOP SKPD)
KEPUTUSAN
KEPALA (NAMA SKPD) KABUPATEN MADIUN
NOMOR : 028/...... / .............. / 20...
TENTANG
PENUNJUKAN PEMAKAI KENDARAAN
DINAS
KEPALA (NAMA SKPD) KABUPATEN MADIUN
Menimbang :
bahwa dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan
tugas pemerintahan dan pembangunan di Pemerintah
Kabupaten Madiun, perlu memberikan fasilitas kendaraan
dinas operasional kepada Pegawai Negeri Sipil dengan
menetapkan Penunjukan Pemakai Kendaraan Dinas dalam
Keputusan Kepala (Nama SKPD) Kabupaten Madiun.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor
2
Tahun
1950
tentang
Pembentukan
Propinsi Djawa Timur (Himpunan
Peraturan-peraturan Negara tahun 1950) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun
1950 tentang Perubahan Dalam Undang undang Nomor 2
Tahun 1950 (Himpunan Peraturan-peraturan Negara
Tahun 1950);
2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang PokokPokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor
55,
Tambahan
Lembaran
Negara
Nomor
3041)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor
43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1974 (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);
3. Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
-2-
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5234);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelelaan Keuangan Daerah. (Lembaran Negara Tahun
2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelelaan Barang Milik Negara/Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun
2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5135);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997
tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti
Rugi Keuangan dan Barang Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan,
PERTAMA : Menunjuk Pemakai
Kendaraan
Dinas
Operasional
di
lingkungan (Nama SKPD) Kabupaten Madiun kepada Pegawai
Negeri Sipil dengan nama dan data kendaraan sebagaimana
tersebut dalam Lampiran.
KEDUA
: Atas pemakaian Kendaraan Dinas Operasional dimaksud,
kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan diwajibkan
mematuhi segala ketentuan yang tercantum dalam Surat
Penunjukan Pemakaian Kendaraan Dinas (SPPKD).
KETIGA
: Menugaskan Sekretaris (Nama SKPD) / atasan langsung
pejabat yang membidangi masalah sarana prasarana dan
aset (khusus Sekretariat Daerah SPPKD diterbitkan oleh
Kepala Bagian Umum) untuk menerbitkan SPPKD atas nama
masing masing Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
-3-
KEEMPAT
ditetapkan.
: Keputusan ini berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal
Ditetapkan di Madiun
Pada tanggal
Kepala SKPD
Tembusan Kepada Yth :
1. Bupati Madiun;
2. Sdr. Inspektur Kabupaten Madiun;
3. Sdr. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Madiun;
4. Sdr. Atasan Langsung PNS yang bersangkutan;
5. Sdr. PNS yang bersangkutan.
4
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA (NAMA SKPD) KABUPATEN MADIUN
TANGGAL
NOMOR
No
1
Nama
2
:
:
Jabatan
Merk /
Type
Tahun
Warna
Nomor
Polisi
Keterangan
3
4
5
6
7
8
Madiun, .........................................
KEPALA (NAMA SKPD)
...........................
Pangkat
NIP. ........................
5
B. SURAT PENUNJUKAN PEMAKAIAN KENDARAAN DINAS (SPPKD)
(KOP SKPD)
SURAT PENUNJUKAN PEMAKAIAN KENDARAAN DINAS
Nomor :
....................................................................................
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
:
NIP
:
Jabatan
:
Alamat
:
Sekretaris (Nama SKPD) / Kepala Bagian di Rumah
Sakit Umum Daerah yang membidangi masalah
perlengkapan dan aset Kabupaten Madiun
MENUNJUK
Pegawai Negeri Sipil dengan identitas sebagai berikut :
Nama
NIP
:
:
Jabatan
:
Alamat
:
sebagai Pemakai/Penanggung jawab
kendaraan
dinas
milik
Pemerintah Kabupaten Madiun penggunaan ................ (Nama SKPD) dengan
data kendaraan :
No. Polisi
:
Jenis
:
Merk/Type
:
Tahun Pembuatan :
No. Rangka
:
No. Mesin
:
1. Pemakai kendaraan dinas dimaksud diwajibkan :
a. Memelihara dan merawat kendaraan dinas dimaksud agar selalu dalam
keadaan baik dan siap pakai.
b. Mempergunakan dan mengoperasikan kendaraan dimaksud sematamata hanya untuk keperluan dinas.
c. Melaporkan
kepada
atasannya apabila
dimaksud memerlukan perbaikan.
kendaraan
d. Bertanggung jawab terhadap kehilangan, kerusakan berat dan atau
akibat kecelakaan.
e. Menyerahkan/mengembalikan kepada Kepala SKPD, apabila terjadi
mutasi keluar dari SKPD atau pensiun.
6
2. Pemakai kendaraan dinas dimaksud dilarang :
a. Meminjamkan kendaraan dinas dimaksud kepada pihak lain.
b. Mempergunakan dan mengoperasikan kendaraan dinas dimaksud
untuk keperluan lain selain keperluan dinas.
c. Menjadikan kendaraan dinas dimaksud sebagai jaminan utang.
d. Membiarkan kendaraan dinas dimaksud tidak terpelihara
(ditelantarkan), diletakkan di lokasi yang tidak aman atau kurang
terlindung.
3. Pemakai kendaraan dinas bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
kendaraan dimaksud, sehingga apabila terjadi kerusakan, kehilangan atau
penyimpangan penggunaan di luar ketentuan dinas, akan diproses sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian Surat Penunjukan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Madiun, ... ... ... ... .... ... ...
Kepala Bagian Umum / Sekretaris SKPD /
pejabat yang membidangi masalah sarana
prasarana dan aset Kabupaten Madiun
(...... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... ... ... .)
Tembusan :
Yth. Sdr. ................................
7
C. SURAT PERNYATAAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
:
NIP
:
Pekerjaan / Jabatan
:
Alamat Rumah
:
MENYATAKAN
1. Bahwa saya bersedia menggunakan dan mengoperasikan kendaraan dinas
semata-mata hanya untuk keperluan dinas.
2. Bahwa saya bersedia memelihara dan merawat kendaraan dinas dimaksud
agar selalu dalam keadaan baik dan siap pakai dan saya tidak akan
menuntut ganti rugi apapun ataupun biaya pengganti atas segala biaya
yang telah saya keluarkan berkaitan dengan pemeliharaan dan perawatan
kendaraan dinas dimaksud.
3. Bahwa saya bersedia menyerahkan/mengembalikan kepada SKPD melalui
Sekretarisl Kepala Bagian di Rumah Sakit Umum Daerah yang membidangi
masalah perlengkapan dan aset, apabila terjadi mutasi keluar dari SKPD
atau pensiun
4. Bahwa saya bersedia bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa
kendaraan dinas dimaksud berupa kehilangan, kerusakan dan atau akibat
kecelakaan.
5. Bahwa apabila saya dalam pemakaian kendaraan dimaksud tidak mentaati
ketentuan Penggunaan Kendaraan Dinas Milik Pemerintah Kabupaten
Madiun, maka bersedia diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk menjadi periksa dan
untuk dipergunakan seperlunya.
Madiun, .......................
Yang Membuat Pernyataan
.........................................
NIP. .................................
8
D. SURAT PENARIKAN KENDARAAN DINAS
(KOP SKPD)
Nomor : 028/ ...... / ..... /...
Sifat
: Segera
Lampiran : Perihal : Penarikan Kendaraan Dinas.
Madiun, ............ 20...
Kepada
Yth. Sdr. .........................
di MADIUN
Dalam rangka tertib administrasi pengelolaan barang milik
Pemerintah Kabupaten Madiun khususnya penggunaan kendaraan
dinas operasional (Nama SKPD) Kabupaten Madiun, bersama ini
disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Sesuai dengan Peraturan Bupati Madiun Nomor .... Tahun 2016
tentang Pedoman dan Tata Cara Penggunaan Kendaraan Dinas
Pemerintah Daerah Kabupaten Madiun, pada Pasal 10 ayat (3)
ditegaskan bahwa bagi pengguna kendaraan dinas yang sudah
purna tugas (pensiun) atau dimutasi ke jabatan lain atau SKPD
lain selambatlambatnya 1 (satu) minggu sejak tanggal pensiun
atau sejak Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) harus
menyerahkan kendaraan yang digunakannya.
2. Berdasarkan daftar buku inventaris Pemerintah Kabupaten
Madiun, salah satu kendaraan dinas operasional roda 4 (empat)
yang belum dikembalikan adalah dengan data sebagai berikut :
Merk/Tipe
: ... ... ... ... ... ... ... ... .
No. Rangka : ... ...... ...... ...... ....
No. Mesin
: ...... ... ...... ... .......
Tahun
: .........................
Warna
: ... ... ... ... ... ... ... ... .
No. Polisi
: ...... ......... ..........
Sehubungan dengan hal tersebut, agar Saudara mengembalikan
kendaraan dinas dimaksud kepada (Nama SKPD) Kabupaten Madiun
melalui Kepala Bagian Umum / Sekretaris / Kepala Bagian di Rumah
Sakit Umum Daerah yang membidangi masalah perlengkapan dan
aset, paling lambat ............ (1 (satu) hari sejak surat ini diterbitkan).
Dengan diterbitkannya Surat Penarikan Kendaraan Dinas ini, maka
Surat Penunjukan Pemakaian Kendaraan Dinas (SPPK D) atas nama
Saudara Nomor ...... tanggal.... dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.
Demikian untuk menjadikan maklum dan atas kerjasamanya
disampaikan terima kasih.
KEPALA (NAMA SKPD)
...........................
9
TIM PENGAWAS :
1. INSPEKTORAT
2. DISHUB
3. SATPOL PP
4. BAGIAN HUKUM
5. BAGIAN UMUM
6. BAGIAN ASET (BPKAD)
Download