BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

advertisement
111
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan, pada penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Secara simultan atau bersama-sama variabel independent yang terdiri dari
inflasi, BI rate, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap US$, jumlah uang
beredar dan harga emas dunia berpengaruh terhadap pergerakan indeks
saham sektoral di semua sektor (9 sektor) yang ada di Bursa Efek
Indonesia.
2. Secara partial, inflasi berpengaruh negatif dan secara signifikan
mempengaruhi pergerakan indeks harga saham sektor pertanian dan tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pergerakan indeks harga saham 8
(delapan) sektor lainnya yaitu sektor pertambangan, sektor industri dasar,
sektor aneka industri, sektor industri barang konsumsi, sektor properti,
sektor infrastruktur, sektor keuangan dan sektor perdagangan. Hal ini
menjelaskan bahwa perubahan inflasi tidak selalu menjadi faktor penentu
dalam menjelaskan perubahan indeks harga saham secara sektoral di BEI.
3. Secara partial, BI rate berpengaruh negatif dan secara signifikan
mempengaruhi pergerakan indeks harga saham sektor properti dan sektor
perdagangan tetapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
111
112
pergerakan indeks harga saham 7 (tujuh) sektor lainnya yaitu sektor
pertanian, sektor pertambangan, sektor industri dasar, sektor aneka
industri, sektor industri barang konsumsi, sektor infrastruktur dan sektor
keuangan. Hal ini menjelaskan bahwa perubahan BI rate tidak selalu
menjadi faktor penentu dalam menjelaskan perubahan indeks harga saham
secara sektoral di BEI.
4. Secara partial, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap US$ berpengaruh negatif
dan secara signifikan mempengaruhi semua pergerakan indeks harga
saham sektoral di semua sektor (9 sektor) yaitu sektor pertanian, sektor
pertambangan, sektor industri dasar, sektor aneka industri, sektor industri
barang konsumsi, sektor properti, sektor infrastruktur, sektor keuangan
dan sektor perdagangan. Hal ini menjelaskan bahwa perubahan kurs
rupiah merupakan salah satu faktor penentu yang dapat menjelaskan
perubahan harga saham secara sektor (9 sektor) yang ada. Sektor yang
mendapat pengaruh paling kuat yaitu Indeks Sektor Industri Dasar dan
Kimia, sedangkan sektor yang mendapat pengaruh paling lemah yaitu
Indeks Sektor Pertanian.
5. Secara partial, jumlah uang beredar berpengaruh positif dan secara
signifikan mempengaruhi pergerakan indeks harga saham 5 sektor yaitu
sektor pertanian, sektor industri dasar, sektor aneka industri, sektor
keuangan dan sektor perdagangan tetapi tidak berpengaruh secara
112
113
signifikan terhadap pergerakan indeks harga saham 4 sektor yaitu sektor
pertambangan, sektor industri barang konsumsi, sektor properti dan sektor
infrastruktur. Hal ini menjelaskan bahwa perubahan jumah uang beredar
tidak selalu menjadi faktor penentu dalam menjelaskan perubahan harga
saham secara sektoral di BEI.
6. Secara partial, harga emas dunia berpengaruh negatif dan secara signifikan
mempengaruhi
pergerakan
indeks
harga
saham
sektor
properti,
berpengaruh positif dan secara signifikan mempengaruhi pergerakan
indeks harga saham sektor aneka industri tetapi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pergerakan indeks harga saham 7 (tujuh) sektor
lainnya yaitu sektor pertanian, sektor pertambangan, sektor industri dasar,
sektor industri barang konsumsi, sektor infrastruktur, sektor keuangan dan
sektor perdagangan. Hal ini menjelaskan bahwa pergerakan harga emas
dunia tidak selalu menjadi faktor penentu dalam menjelaskan perubahan
harga saham secara sektoral di BEI.
6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka diberikan beberapa saran
sehubungan dengan hasil yang didapat dari peneltian ini adalah sebagai berikut :
1. Kelima variabel independent yang ada yaitu tingkat inflasi, tingkat suku
bunga BI rate, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap US$, jumlah uang beredar
dan harga emas dunia secara bersama-sama bisa dipergunakan sebagai
113
114
acuan dalam menganalisa pergerakan indeks harga saham sektoral (9
sektor) di Bursa Efek Indonesia.
2. Secara partial, tingkat inflasi lebih baik dipergunakan untuk menganalisa
pergerakan indeks harga saham sektor pertanian karena mempunyai
pengaruh yang signifikan hanya pada sektor tersebut.
3. Secara partial, BI rate lebih baik dipergunakan untuk menganalisa
pergerakan indeks harga saham sektor properti dan sektor perdagangan
karena mempunyai pengaruh yang signifikan hanya pada sektor-sektor
tersebut..
4. Secara partial, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap US$ baik dipergunakan
untuk menganalisa pergerakan semua indeks harga saham sektoral di
semua sektor (9 sektor) karena mempunyai pengaruh yang signfikan pada
semua sektor.
5. Secara partial, jumlah uang beredar lebih baik dipergunakan untuk
menganalisa pergerakan indeks harga saham 5 sektor yaitu sektor
pertanian, sektor industri dasar, sektor aneka industri, sektor keuangan dan
sektor perdagangan karena mempunyai pengaruh yang signfikan hanya
pada sektor-sektor tersebut.
6. Secara partial, harga emas dunia lebih baik dipergunakan untuk
menganalisa pergerakan indeks harga saham sektor properti karena
mempunyai pengaruh yang signifikan hanya pada sektor tersebut.
114
115
Disebabkan adanya keterbatasan penelitian, maka diberikan juga saran untuk
penelitian lebih lanjut sebagai berikut :
1. Bagi investor/pemodal : dari hasil yang didapat maka investor/pemodal
saat akan melakukan investasi di pasar modal harus memperhatikan nilai
tukar (kurs) rupiah terhadap US$ karena variabel tersebut mempengaruhi
indeks harga saham sektoral di semua sektor (9 sektor).
2. Bagi investor/pemodal : jika ingin berinvestasi berdasarkan sektor
tertentu, hal yang perlu diperhatikan setiap sektornya adalah berbeda
dimana untuk sektor pertanian dipengaruhi inflasi, kurs dan jumlah uang
beredar. Sektor pertambangan, sektor
industri barang konsumsi dan
sektor infrastruktur hanya dipengaruhi oleh kurs. Sektor industri dasar dan
sektor keuangan dipengaruhi kurs dan jumlah uang beredar. Sektor aneka
industri dipengaruhi oleh kurs, jumlah uang beredar dan harga emas.
Sektor properti dipengaruhi oleh tingkat suku bunga BI rate dan kurs.
Sektor perdagangan dipengaruhi oleh tingkat suku bunga BI rate, kurs dan
jumlah uang beredar.
3. Bagi peneliti/akademisi : rentang waktu penelitian yang terbatas masih
dimungkinkan untuk diperpanjang agar bisa mendapatkan hasil dan
analisa yang lebih akurat karena semakin banyak sample maka hasilnya
akan mendekati kenyataan.
115
116
4. Bagi peneliti/akademisi : variable independent yang menjadi obyek
penelitian tidak semua berpengaruh secara signifikan, maka sangat
dimungkinkan untuk merubah dengan variable lain misalnya dari faktor
ekonomi makro (pertumbuhan ekonomi, cadangan devisa), faktor
komoditas (harga minyak, harga batubara), faktor perekonomian global
(indeks saham USA, Jepang, Singapura), dan lain-lain yang memungkinan
bisa memberikan pengaruh yang lebih signifikan pada variable dependent.
5. Bagi pemerintah : dari semua variable independent terlihat bahwa hanya
variabel nilai tukar (kurs) rupiah terhadap US$ yang berpengaruh terhadap
indeks harga saham semua sektor. Untuk itu pemerintah dalam hal ini
perlu untuk menjaga stabilitas rupiah karena pengaruh kurs terhadap
indeks saham adalah negatif, artinya semakin rupiah menguat (nilai tukar
menurun) maka indeks saham akan cenderung naik.
116
Download