BAB II USAHA RISOL SAYUR “WUENAK” SEBAGAI LANGKAH

advertisement
BAB II
USAHA RISOL SAYUR “WUENAK” SEBAGAI LANGKAH AWAL
MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama
pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan
bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan
perusahaan dimana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak
dalam bidang apa dan produk atau jasa apa saja yang diproduksi oleh suatu
perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis
rencanakan:
2.1 Data Perusahaan
1.
Nama Perusahaan
Risol Sayur ”Wuenak”
2.
Bidang Usaha
Produk Risol Sayur
3.
Jenis Produk / Jasa
Makanan Ringan Sehat
4.
Alamat Perusahaan
Jl. Ringroad No. 38 Sunggal, Medan
5.
Nomor Telepon
061-91232278
6.
Nomor Fax
Tidak di anggap perlu karena sudah ada E-mail
Universitas Sumatera Utara
7.
Alamat E-mail
[email protected]
8.
Bank Perusahaan
Akan Segera Menyusul
9.
Nomor
Akte
Akan Segera menyusul
Pendirian
10. N P W P
Akan Segera Menyusul
11. Mulai Berdiri
20 Juni 2013
Universitas Sumatera Utara
2.2 Biodata Pemilik / Pengurus
1.
Nama
Herta Aprilia Saragih
2.
Jabatan
Pimpinan
3.
Tempat dan Tanggal
Medan, 09 April 1991
Lahir
4.
Alamat Rumah
Jl. Mega No. 38 Ringroad Sunggal
5.
Nomor Telepon
08126304738
6.
Alamat E-mail
[email protected]
7.
Pendidikan
D – III Keuangan
1.
Nama
Cindy Monica
2.
Jabatan
Juru Masak
3.
Tempat dan Tanggal
Tebing Tinggi,02 September 1991
Universitas Sumatera Utara
Lahir
4.
Alamat Rumah
Jl. Dr. Mansyur No.86B
5.
Nomor Telepon
08192056986
6.
Pendidikan
DII-Keuangan
1.
Nama
Helena Oktaviani
2.
Jabatan
Staf Pemasaran
3.
Tempat dan Tanggal
Medan, 08 Agustus 1991
Lahir
4.
Alamat Rumah
Jl. Setia Budi No 50 D
5.
Nomor Telepon
082162758886
6.
Pendidikan
DIII-Kesekretariatan
Universitas Sumatera Utara
1.
Nama
Enni May Ketaren
2.
Jabatan
Staf Keuangan
3.
Tempat dan Tanggal
Medan, 1 November 1990
Lahir
4.
Alamat Rumah
Jl. Jamin Ginting Gg. Kamboja No. 41
5.
Nomor Telepon
087868369117
6.
Pendidikan
DII-Akuntansi
Universitas Sumatera Utara
2.3 Struktur Organisasi
HERTA APRILIA
Pimpinan
CINDY MONICA
HELENA OKTAVIANI
ENNI KETAREN
Juru Masak
Staf Pemasaran
Staf Keuangan
Gambar 2.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang baik sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi.
Karena dengan struktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masingmasing setiap individu.
Dalam tahap awal struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk
terlibat langsung dalam pengelolaan bisnis risol sayur ini. Kedepannya diharapkan
akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha
ini nantinya telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi
perusahaan yang besar dan menjadi salah satu usaha yang baik untuk dicontoh
oleh pebisnis pemula.
2.4 Aspek Pasar
2.4.1 Produk yang dihasilkan
Pada usaha ini, penulis menjual risol dengan isi sayur-sayuran yang
bergizi dan bermanfat bagi tubuh, seperti wortel dan kentang. Seperti yang sudah
diketahui, wortel memiliki kandungan vitamin A yang tinggi yang bermanfaat
bagi kesehatan mata, dan tidak memiliki kandungan lemak. Sedangkan kentang
yang diolah memiliki kandungan kalori yang cukup dan kandungan kolesterol
yang rendah. Selain itu, makanan ini juga aman dikonsumsi setiap hari karena
Universitas Sumatera Utara
tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh, seperti zat pengawet
dan zat pewarna. Hasil produksi disajikan dalam bentuk yang sederhana namun
tetap menggugah selera konsumen. Berikut adalah contoh hasil produksi.
Gambar 2.2 Hasil Produksi
2.4.2 Keunggulan Produk
Keunggulan kompetitif produk kami antara lain :
 Tim Inti
terdiri dari manajemen dan produksi dengan latar belakang
pendidikan yang mendukung..
 Penggunaan bahan-bahan alami tanpa bahan pengawet dan pewarna
 Inovasi rasa yang lebih enak, renyah, dan lebih gurih
 Harga yang lebih ekonomis dari produk sejenis risol sayur yang dihasilkan
dengan ukuran yang lebih besar
 Higienis dan sehat
 Disukai oleh hampir semua kalangan usia.
Selain keunggulan-keunggulan yang di atas ada beberapa pelayanan yang
diberikan sebagai ciri khas dari bisnis risol sayur ini antara lain :
a. Menerapkan pelayanan 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun ).
b. Dapat menerima pesanan dalam jumlah besar.
Universitas Sumatera Utara
Semua pelayanan tersebut ditujukan dengan maksud menarik simpati
pelanggan sehingga mereka akan tetap nyaman berlangganan.
2.4.3 Gambaran Pasar
Ditinjau dari jumlah konsumen, daya beli dan minat konsumen terhadap
makanan ringan, khususnya makanan ringan yang mengenyangkan, sehat, enak,
aman dan tentu saja harga yang terjangkau oleh semua konsumen, maka kami
optimis bahwa risol sayur yang dipasarkan akan terjual. Dalam sehari, perusahaan
memproduksi risol sayur sebanyak 200 buah. Namun, untuk mengantisipasi
permintaan konsumen yang berlebih, maka perusahaan juga membuat tambahan
risol sebanyak 50 buah dalam seharinya. Untuk per buahnya, risol sayur akan
dijual dengan harga Rp 1000. Dan perusahaan mengharapkan semua risol dalam
sehari dapat terjual.
Untuk tahap awal usaha risol sayur ini hanya di satu lokasi saja. Tetapi
jika usaha risol sayur “Wuenak” ini berkembang dengan baik maka penulis
berencana untuk membuka cabang dari bisnis penulis ini di lokasi lingkungan
yang lain, seperti lingkungan kampus dan lingkungan sekolahan.
2.4.4
Target Pasar
Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri
kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena
tingkat kepentingannya yang sangat tinggi. Dan pemasaran sendiri berarti suatu
sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
Universitas Sumatera Utara
dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Untuk itu penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang akan dituju
yaitu penduduk dari lingkungan ringroad. Selain dari penduduk lingkungan
ringroad sendiri target pasar yang dituju adalah masyarakat dari tempat lain yang
melewati atau sengaja berkunjung ke tempat usaha ini. Lingkungan tempat usaha
ini juga merupakan salah satu tempat tongkrongan yang cukup terkenal dan
banyak didatangi oleh masyarakat dari semua kalangan.
2.4.5
Strategi Pemasaran
Banyaknya persaingan di kawasan yang menjadi lokasi usaha risol sayur
mengharuskan kami melakukan stategi pemasaran yang dapat meningkatkan
penjualan risol sayur “Wuenak” ini. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah
mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan
alternative ke depan.
Secara
teoritis,
strategi
pemesaran
perusahaan
dapat
dilakukan
berdasarkan analisa 7P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler ((1997 : 399)
yang terdiri atas:
1. Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati
konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk risol
sayur yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi. Risol sayur
ini dibuat semenarik mungkin sehingga dapat menggugah selera masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2. Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen
darisegi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada
produk dengan harga yang lebih murah.
Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut
kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi,
ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya.
Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan margin
keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan
value proposition.. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara
pembeli dan produsen. Harga produk pastinya lebih murah dari produk pesaing.
Satu potong risol seharga Rp. 1.000.
3. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen
melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat
konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung. Dan juga
memasang spanduk dan menyebarkan brosur.
4. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke
tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.
5. People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
Universitas Sumatera Utara
langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai
pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan
sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik
ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat
melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut
untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja
yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual
produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen.
Karena usaha yang akan dilaksanakan ini masih tergolong pemasaran kecil
(sederhana), maka perusahaan juga melakukan promosi dalam bentuk yang
sederhana. Berbagai usaha pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut
1. Penjualan Tatap Muka (face to face), yaitu solusi bentuk promosi secara
personal dengan persentase lisan dalam suatu percakapan dengan calon
pembeli yang ditujukan untuk melakukan pembelian.
2. By phone, yaitu bentuk promosi dengan menggunakan media telepon,
untuk melakukan pemasaran kepada calon pembeli agar melakukan
pembelian.
Universitas Sumatera Utara
3. Pemasaran Langsung (Direct Marketing), yaitu suatu solusi bentuk
penjualan perorangan secara langsung kepada calon pembeli ditujukan
untuk mempengaruhi pembelian konsumen.
4. Mouth to Mouth, adalah kegiatan promosi yang dilakukan oleh
konsumen produk kita secara sukarela, dimana mereka menceritakan
pengalamannya mengkonsumsi atau menggunakan produk kita dan
menyarankan orang lain untuk mengkonsumsi atau menggunakan produk
tersebut.
2.4.6
Analisis Pesaing
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan
pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi kekuatan
persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan
tawar-menawar pemasok. Kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama
menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industry.
Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk
usaha risol sayur ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut
pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis
maupun yang berbeda seperti pastel, molen, dan jenis gorengan lainnya.
Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk risol sayur
ini.
Universitas Sumatera Utara
•
Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada
Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi
dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan
sebagainya.
Dan dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari
usaha risol sayur ini adalah produk sejenis, adapun keunggulan dan kelemahan
dari pesaing usaha kami adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1
Analisis Pesaing
PESAING
KEUNGGULAN
1.
Perusahaan
KELEMAHAN
1.
memiliki brand
Risoles Gogo
image yang kuat
2.
Staf yang telah
Harga yang lebih
mahal
2.
Pelayanan yang
kurang baik
berpengalaman
2.5 Aspek Produksi
2.5.1
Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Bahan baku yang digunakan adalah
(dihitung berdasarkan kebutuhan untuk membuat 200 risol dan tambahan 50 risol
per hari):
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2
Bahan Baku dan Bahan Penolong
No.
Uraian
Banyak
@
JumlahHarga
1
Terigu
9kg
5.000
45.000
2
Wortel
10kg
5.000
50.000
3
Kentang
2kg
5.000
10.000
4
Tepung roti
2kg
7.000
14.000
5
Telur
9 butir
1.000
9.000
6
Minyak Goreng
2kg
14.000
28.000
7
Bawang Putih
1kg
4.000
4.000
8
Toples / pengemas
1pack
65.000
65.000
9
Cabai
1 kg
20.000
20.000
11
Garam
1 kg
5.000
5.000
Total
197.000
2.5.2 Proses Produksi
Gambar 2.3 Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan
proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud.
Bentuk proses biasa digambarkan dalam bentuk keterangan dari awal pemilihan
Universitas Sumatera Utara
bahan-bahan baku sampai risol siap untuk disajikan. Setelah itu risol sayur siap
untuk di jual ke konsumen. Prosesnya sebagai berikut:
Bahan untuk membuat kulit risol : (untuk 10 buah risol)
250 gr terigu
2 sdm susu bubuk
½ sdt garam
4 butir kuning telur, kocok sebentar
1 sdm margarin yang dicairkan
600 ml air matang
Cara membuat kulit risol :
Campur terigu, susu bubuk, garam, kuning telur. Aduk sambil tuang air sedikit
demi sedikit hingga tercampur rata dan jadi adonan lembut. Tambahkan margarin
cair, aduk rata. Diamkan adonan selama 15 menit. Panaskan wajan dadar anti
lengket, olesi dengan sedikit minyak. Tuang adonan dengan sendok sayur tipistipis. Tunggu sampai matang, kemudian angkat. Ulangi terus sampe semua
adonan habis.
Bahan Isi Sayur-sayuran
2sdm margarin
2 siung bawang putih, iris halus
1 bh wortel dan kentang yang sudah dipotong dadu
3 buah cabai merah, buang isinya, dan iris halus
Garam secukupnya
Universitas Sumatera Utara
250 gr daging cincang
200 cc air + ½ bks kaldu bubuk rasa sapi, aduk rata
1 sdt bumbu kari instan
2 sdm terigu larutkan dengan sedikit air kaldu
Pembuatan :
1.Panaskan margarin. Tumis bawang putih hingga layu
2.Masukkan daging, wortel dan kentang beserta cabai merah, aduk terus hingga
harum dan daging berubah warna
3. Tambahkan air kaldu.
4. Setelah semua matang, tambahkan larutan terigu, aduk-aduk sampai rata, dan
adonan mengental
5. Angkat dan dinginkan.
6. Ambil 1 lembar kulit risoles. Taruh adonan sayur dan daging tadi diatas kulit
7. Masukkan risoles ke dalam larutan putih telur yang sudah dikocok lepas, angkat
dan gulingkan ke dalam tepung panir sampai semuanya tertutup tepung panir.
8. Goreng di dalam minyak yang banyak dan sangat panas dengan api yang kecil.
2.5.3 Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus
dirinci sedetail mungkin.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3
Peralatan
Nama Mesin/Peralatan
Merk
Jumlah
Harga
Unit
Jumlah
Harga
1. Kompor Gas
Miyako
2
400.000
800.000
2. Gilingan
Philips
1
400.000
400.000
3. Tabung Gas
Pertamina 2
100.000
200.000
1
15.000
15.000
4. Penyaring
5. Kuali
Maxim
1
50.000
50.000
6. Katel
Claris
1
40.000
40.000
1
15.000
15.000
4
20.000
80.000
15.000
300.000
500
100
50.000
7. Pengocok
8. Baskom
Kiramas
9. Box Plastik
Tulipware 20
10. Plastik
11. Nampan
Claris
1
20.000
20.000
12. Teplon
National
1
70.000
70.000
Total
Pembelian
2.040.000
Mesin/Peralatan
2.5.4 Sarana Penunjang
Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet,
dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4
Sarana Penunjang
Jenis Biaya
Jumlah Biaya
1.
Listrik
Rp 100.000,-
2.
Air
Rp 40.000,-
3.
Biaya telefon
Rp. 50.000
Total Biaya Sarana Penunjang
Rp 190.000,-
2.6 Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)
Pekerja tetap yang dibutuhkan oleh usaha risol sayur ini adalah 4 orang
yang terdiri dari Juru Masak, Staf Pengembangan/Pimpinan, Staf Pemasaran dan
Staf Keuangan. Semua SDM yang bekerja dalam usaha ini adalah lulusan
perguruan tinggi, dengan bidang pendidikan yang sesuai dengan dengan bidang
produksi yang akan ditekuni, yang semuanya akan bekerja sama untuk
menghasilkan produksi risol sayur yang berkualitas dan banyak diminati oleh
masyarakat.
2.7 Rencana Pengembangan Pasar
2.7.1 Strategi Produksi
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan
kuantitas dari risol sayur yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga
Universitas Sumatera Utara
dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk menarik lebih banyak lagi
konsumen dan mempertahankan konsumen tersebut agar tidak lari membeli jenis
risol lain.
2.7.2 Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi
marketing yang akan dilakukan adalah dengan dengan lebih memasarkan usaha
ini dengan melakukan penjualan langsung kepada masyarakat umum, agar risol
sayur yang dihasilkan lebih dikenal dan diminati.
2.7.3 Strategi Keuangan
Jika pemilik usaha ingin usaha yang dijalankan berhasil dan mendapatkan
keuntungan maka pemilik usaha perlu juga menerapkan strategi keuangan yang
baik. Salah satunya pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan
usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini
didapat selama menjalankan usaha risol sayur tersebut.
2.8 Analisis Keuangan
2.8.1 Proyeksi Keuangan
Dalam memulai usaha risol sayur ini, perusahaan memulainya dengan
modal sendiri, dengan sistem patungan bersama anggota-anggota lain, tanpa
melakukan pinjaman kepada orang atau pihak-pihak lain. Dana awal yang
dibutuhkan adalah sebesar Rp 8.000.000, setelah dihitung dari semua biaya-biaya
yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
Jadi, bila dihitung berdasarkan modal awal yang dibutuhkan dengan
jumlah anggotanya, maka masing-masing anggota mengumpulkan dana sebesar
Rp 2.000;000-,.
a. Sumber Pendanaan
Tabel 2.5
Sumber Pendanaan
Anggota
Uraian
1
2
Jumlah
3
4
(c = a + b +
c + d)
1.Modal
2,000.000
2.000.000
2.000.000
2.000.000
8.000.000
0
0
0
0
0
Sendiri
2. Pinjaman
Jumlah (1+2)
8.000.000
b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Tabel 2.6
Modal Investasi
Jumlah
Uraian
a. Tanah
0
b. Bangunan
0
c. Mesin/Peralatan
2.040.000
d. Peralatan Kantor
200.000
Jumlah
2.240.000
Universitas Sumatera Utara
2.9 Pemanfaatan IT
Dalam meningkatkan produk risol sayur pemilik usaha juga perlu
memperhatikan pemanfaatan IT. Hal ini dilakukan agar risol sayur dapat
berkembang dengan cepat dan dapat mempertahankan produknya di lingkungan
masyarakat. Dalam persaingan dunia bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini,
IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Dalam pemanfaatan
IT, kedepannya Risol Sayur “Wuenak” akan menggunakan jaringan internet.
Selain itu IT juga mempermudah dalam penyusunan rencana keuangan dan dapat
meningkatkan komunikasi antara sesama pegawai.
2.10 Analisis Resiko Usaha
2.10.1 Analisis Resiko Usaha
−
Banyaknya usaha yang sama
−
Mendapatkan jenis sayur-sayuran wortel dan kentang yang tidak baik
seperti: busuk atau ukuran yang kecil.
−
Perubahan selera pasar terhadap jenis cemilan lain selain risol sayur .
−
Penurunan daya beli konsumen terhadap risol sayur.
Universitas Sumatera Utara
2.10.2 Antisipasi Resiko Usaha
−
Modal/cadangan modal yang lebih besar serta lebih berhati-hati mengelola
setiap anggaran dana yang akan dikeluarkan.
−
Melakukan promosi, sehingga mendapat pelanggan baru
−
Membuat inovasi baru terhadap risol sayur baik rasa maupun bentuk
kemasan.
−
Meningkatkan kualitas produk dan juga SDM
Universitas Sumatera Utara
Download