Monthly_Review_NKI_ 201407.pub

advertisement
REKSA DANA
NARADA KAPITAL INDONESIA
Monthly Review — Juli 2014
Global Economic Review
• Data non-farm payrolls AS bulan Juni menunjukkan perbaikan yang
signifikan yaitu bertambah penyerapan tenaga kerja sebesar 288K, naik
dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya bertambah 217K. Sementara
itu, unemployment rate turun ke level 6,1% dari bulan sebelumnya 6,3%.
• The Fed kembali memangkas stimulus bulanannya sebesar USD 10 Miliar
dari USD 35 Miliar menjadi USD 25 Miliar, sementara itu Fed Rate masih
dipertahankan di level 0,25%.
• Tingkat Inflasi AS bulan Juni sesuai dengan ekspektasi yang bertahan di 2,1%
dan GDP AS kuartal 2 tercatat sebesar 4% diatas ekspektasi sebesar 3%.
• IMF menurunkan outlook pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,4% dari
prediksi sebelumnya sebesar 3,7%. Penurunan tersebut disebabkan oleh
resiko geopolitik di Ukraina dan Irak, serta diturunkannya outlook ekonomi
untuk bursa negara-negara berkembang.
• IMF memangkas proyeksi GDP Zona Euro tahun ini menjadi 1% YoY dari
sebelumnya 1,1% YoY.
• ECB mempertahankan suku bunganya di 0,15% dan memberikan spesifikasi
tentang program TLTRO yang lebih ekspansif dari versi sebelumnya.
• Data HSBC Manufacturing PMI China naik ke 52 dari 50,7, angka ini
merupakan level tertingginya dalam 18 bulan terakhir.
• GDP China naik ke 7,5% YoY di 2Q14 dari 7,4% YoY.
• Bank Dunia merevisi turun proyeksi ekonomi Indonesia menjadi 5,2% YoY
dari 5,3% YoY pada tahun ini.
• Pesawat Malaysian Air ditembak jatuh di timur Ukraina yang menewaskan
295 orang oleh pembenrontak pro-Rusia.
Domestic Economic Review
• Inflasi Indonesia bulan Juli tercatat sebesar 0,93% MoM yang meningkat
dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,43% MoM dan Inflasi secara
tahunan tercatat sebesar 4,53% YoY.
• Neraca perdagangan Indonesia bulan Juni mengalami defisit sebesar USD
300 juta dengan ekspor mencapai USD 15,42 miliar dan impor sebesar USD
15,72 miliar. Defisit perdagangan ini dipicu oleh defisitnya sektor migas
sebesar USD 0,60 miliar sementara sektor non migas mengalami surplus
sebesar USD 0,30 miliar.
• Cadangan devisa Indonesia bulan Juni tercatat naik sebesar USD 0,63 miliar
Indonesia Equity Market
Close % Chg (MoM)
JCI
5,088.80
4.31
YTD
19.06
Foreign Net Buy/Sell (bn Rp) 6,703.90
EIDO
27.96
5.99
Government Bond Yield (%)
Close % Chg (MoM)
Indonesia IDR 5yr
7.83
0.01
Indonesia IDR 10yr
8.16
(0.19)
US Treasury 10yr
2.50
(0.03)
Macroeconomic Data
Period
Last
BI Rate (%)
July'14
7.50
CPI (YoY%)
July'14
4.53
CPI (MoM%)
July'14
0.93
GDP (YoY%)
1Q'14
5.21
Reserves Assets (USD bn)
June'14
107.68
Market Indices
Close % Chg (MoM)
DJIA (USA)
16,493
(1.98)
S&P 500 (USA)
1,925
(1.79)
FTSE 100 (UK)
6,679
(0.96)
CAC (France)
4,203
(4.98)
DAX (Germany)
9,210
(6.34)
Nikkei 225 (Japan)
15,523
2.38
Hang Seng (HK)
24,532
5.79
SHCI (Shanghai)
2,185
6.69
Strait Times (Singapore)
3,344
2.73
BSE SENSEX (India)
25,481
0.26
BSET (Thailand)
1,500
0.97
PSE (Phillippine)
6,894
0.73
Commodities
Last
% Chg (MoM)
Tin 3m (USD/MT)
22,412
(0.59)
CPO (RMS/ton)
2,284
(6.39)
Crude Oil WTI (USD/bbl)
98
(7.04)
Others
Close % Chg (MoM)
USD/IDR
11,803
(0.61)
1,142.98
5.92
Reks a Dana Nara da Sa ha m
Indonesia (Rp/unit)
Source : Diolah dari berbagai sumber
Rekening Pembelian Unit Penyertaan,
atas nama REKSA DANA NARADA SAHAM INDONESIA :
•
•
•
Deutsche Bank AG, Cab. Jakarta , No. Rek. 0087767009
BCA, Cab. SCBD Sudirman-Jakarta No. Rek. 0063276666
Bank Mandiri, Cab. BEI-Jakarta No. Rek. 1040004431768
PT NARADA KAPITAL INDONESIA
Plasa Asia Lt. 17, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190
Tel : +62 21 51400023
Fax : +62 21 51400026
Email : [email protected]
www.naradakapital.com
Analisa dan informasi ini ditulis, diproduksi dan didistribusikan oleh PT Narada Kapital Indonesia. Semua informasi didapat dari
data-data yang tersedia untuk publik dan dari berbagai sumber. PT Narada Kapital Indonesia tidak bertanggung jawab atas kelengkapan data-data dari informasi tersebut.
REKSA DANA
NARADA KAPITAL INDONESIA
Monthly Review — Juli 2014
menjadi USD 107,67 miliar, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh transaksi
penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah yang melampaui
kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
• BI kembali mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di bulan Juli pada
level 7,5%. Sementara itu, BI memprediksi GDP 2Q14 Indonesia sebesar
5.2%-5.3% YoY.
• Asumsi APBN 2015 yang diajukan pemerintah Indonesia disetujui oleh DPR
yaitu pertumbuhan GDP 5,5-6,0% YoY, inflasi 3,0-5,0% YoY, rupiah Rp.
11,500-Rp. 12,100 dan tingkat suku bunga SBN tenor tiga bulan 6,0-6,5%.
JCI
5200
5000
4800
4600
4400
4200
4000
3800
• KPU mengumumkan hasil final perhitungan suara pilpres dimana pasangan
Joko Widodo-JK unggul dengan perolehan suara sebesar 53,15% sementara
pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 46,85% suara. Atas hasil ini, kubu
Prabowo-Hatta akan mengajukan gugatan ke MK.
Industry Review
•
•
•
Volume Penjualan mobil di Juni mencapai 110,548 unit, tumbuh 13,8%
MoM dan 6% YoY. Sementara penjualan motor mencapai 750,829,
tumbuh 1,52% MoM dan 13,8% YoY.
Volume Penjualan semen di semester-I 2014 naik 3,9% YoY (1H14)
melambat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang sebesar 7,5% YoY
(1H13) dan lebih kecil dari target sebesar 5-6%.
Mahkamah Agung telah menetapkan sawit sebagai barang non strategis
yang dikenakan PPN yang perhitungannya mulai dari proses produksi
tandan buah segar (TBS) sampai pengolahannya di pabrik (PKS) dan
keseluruhan pajak masukan tersebut dapat memperoleh restitusi.
LQ45
950
900
850
800
750
700
Market Review
Pada bulan Juli, IHSG tercatat menguat sebesar 4,31% ke level 5.088,80
dengan sektor properti dan industri dasar sebagai sektor yang mengalami
penguatan terbesar masing-masing sebesar +12,53% dan +7,09% sementara
sektor agrikultur menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pelemahan
yaitu sebesar –5,84%. Investor asing tercatat membukukan akumulasi
pembelian bersih di seluruh pasar sebesar Rp 13,1 triliun. IHSG berhasil
menguat di bulan Juli menyusul kemenangan pasangan Jokowi-JK pada Pemilu
Pilpres yang direspon positif oleh pasar. Selain itu, positifnya mayoritas
laporan kinerja keuangan emiten pada 1H’14 dan data neraca perdagangan
bulan Mei yang mencatatkan surplus USD 70 juta ikut mendorong penguatan
IHSG. Sementara dari faktor eksternal, pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh
bursa AS yang kembali mencetak rekor tertinggi baru seiring membaiknya data
-data ekonomi AS. Namun, membaiknya perekonomian AS kembali
menimbulkan spekulasi The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga acuannya
lebih cepat dari ekspektasi.
USD-IDR
12600
12100
11600
11100
10600
10100
9600
Analisa dan informasi ini ditulis, diproduksi dan didistribusikan oleh PT Narada Kapital Indonesia. Semua informasi didapat dari
data-data yang tersedia untuk publik dan dari berbagai sumber. PT Narada Kapital Indonesia tidak bertanggung jawab atas kelengkapan data-data dari informasi tersebut.
Download