dr.Yuli Sulistyowati FK UII: Merokok Sebabkan Penuaan Dini

advertisement
Universitas Islam Indonesia
dr.Yuli Sulistyowati FK UII: Merokok Sebabkan Penuaan Dini
Saturday, 08 October 2011
Sebatang rokok menghasilkan lebih dari 10 milliar radikal bebas, yakni molekul aktif yang dapat merusak protein dan
DNA. Juga sinar matahari, kurangnya istirahat, life style (konsumsi junkfood, makanan berkarbon), kerja terlalu keras,
stress kronis, kecanduan alkohol merupakan sebagian dari penyebab penuaan dini.
Demikian pernyataan dr. Yuli Sulistyowati, M.Kes, Sp.KK dalam seminar dengan tema 'Aesthetic Care In Daily Practise:
From Basic to Clinic' di Audittorium MMTC Jl Magelang Yogyakarta. Seminar ini merupakan rangkaian Milad X Fakultas
Kedokteran (FK) UII, mengulas berbagai problematika dan tindakan penanganannya seputar kesehatan kulit yang
sering dialami masyarakat seperti jerawat (acne), anti penuaan (anti aging), pemutihan (whitening), bedah plastik dan
estetik. Bukan hanya itu, dibahas juga tinjauan Islam mengenai berbagai upaya mempercantik diri seiring dengan
menjamurnya klinik kesehatan di masyarakat. Kaitannya dengan anti penuaan (anti aging), dr. Yuli Sulistyowati,
M.Kes, Sp.KK menjabarkan, ada berbagai upaya guna mengatasi penuaan pada kulit yakni mikrodermabrasi
(meratakan kulit), chemical peeling, dermafiller (injeksi pada kerutan agar tampak halus), injeksi botox, Radiofrekuensi,
dan Laser. “Terkadang, menjadi cantik (awet muda) itu mahal dan menyakitkan. Beauty Is Pain―guraunya. Jerawat
(acne) “Jerawat pasti dialami setiap orang mulai dari usia akil baligh (remaja) dan bisa muncul di wajah, dada, maupun
punggung―sebut dr. Betty Ekawati S, Sp. KK dalam makalahnya ‘Trends and Management of Acne’. Banyak hal yang
menyebabkan tumbuhnya jerawat yakni kurang tidur, stress, dan pengaruh hormonal. “Belum ada penelitian yang
menyebutkan bahwa asumsi makanan memiliki pengaruh langsung terhadap munculnya jerawat―tegasnya. Jerawat ini,
lanjutnya, akan benar – benar hilang minimal 3 – 4 bulan setelah dilakukan treatment (terapi, penanganan medis). Untuk
itu, dibutuhkan kesabaran sekaligus kegigihan seorang pasien dalam melakukan pengobatan dan konsultasi dengan
dokter. “Lakukan terapi dengan baik dan benar. Konsultasi dan komunikasi yang baik antara pasien dan dokter akan
berpengaruh pada penanganan jerawat ini―himbaunya. dr. Betty Ekawati S, Sp. KK juga menyarankan agar berhati – hati
dalam melakukan perawatan seperti facial dan lain sebagainya. “Juga dalam merawat wajah, konsultasikan dengan
dokter dan amati indikasi dengan cermat setiap produk―sarannya. Sementara dr. Rosmelia Malik, M.Kes. Sp. KK
menambahkan dalam materinya mengenai pemutihan kulit ‘Whitening : Is It Necessary?’, “Allah SWT sungguh Maha
Kita diciptakan dengan warna kulit yang berbeda karena memang disesuaikan dengan daerah
persebarannya―ungkapnya. Kulit manusia di daerah tropis cenderung berwarna cokelat atau hitam sebab jaringan kulit
membutuhkan perlindungan melanosom dari sinar terik matahari. Kemudian pakar ahli bedah dr Ishandono Dahlan,
M.Sc., Sp. B-KBP menguraikan berbagai macam sudut pandang mengenai ‘cantik’ serta segala hal mengenai bedah
plastik dan estetik. Sementara Ust. Mochlasin Sofyan, S.Ag. M.Ag. membahasnya menurut tinjauan Islam. “Semoga,
seminar ini dapat memberikan tambahan wawasan baik bagi kalangan medis maupun nonmedis―harap Dekan FK UII dr.
Isnatin Miladiah, M.Kes. yang turut hadir memberi sambutan sekaligus membuka secara resmi seminar.
http://arsip.uii.ac.id
Powered by Joomla!
Generated: 30 October, 2017, 09:05
Download