PERTEMUAN III MENGANALISIS PASAR KONSUMEN Pokok Bahasan: 1. Pengertian pasar konsumen 2. Model Perilaku konsumen 3. Karakteristik yang mempengaruhi perilaku konsumen 4. Tipe perilaku pembelian konsumen 5. Proses pengambilan keputusan 6. Proses keputusan pembelian produk baru 7. Perilaku konsumen luar negeri PASAR KONSUMEN MODEL PERILAKU KONSUMEN Perilaku konsumen menurut J paul Peter & Jerry C Oslo adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. James F Engel mendefiniskan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan/mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini. Dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu proses dan aktivitas yang berhubungan dengan pencarian, pemilihan,pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa yang menjadikan mendasari konsumen dalam membuat keputusan pembelian. Model Perilaku konsumen Model perilaku konsumen sebagian besar bersumber dari MODEL RANGSANG TANGGGAPAN. Gambar berikut menunjukkan rangsangan pemasaran dan lainnya yang masuk ke dalam “kotak hitam pembeli” dan menghasilkan tanggapan pembeli. Antecedent (misalnya Expectation) Performance outcome Black Box (Processing Psicology) Satisfaction/ Dissatisfaction Pada bagian kiri rangsangan dapat berupa elemen-elemen marketing mix dan rangsangan lain yang berupa kekuatan dan peristiwa besar dalam lingkungan pembeli, ekonomi, teknologi, politik dan buudaya. Semua rangsangan ini masuk melalui black box pembeli dan menghasilkan serangkaian tangggapan pembeli yang dapat diamati pada sebelah kanan gambar. KARAKTERISTIK YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN 1. FAKTOR BUDAYA Faktor budaya yang mempengaruhi pengaruh yang luas dan mendalam terhadap perilaku budaya ini terdiri dari beberapa komponen: Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar muncul dari pembelajaran. Sub budaya: setiap budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil dan memberikan lebih banyak cirri-ciri dan sosialisasi khusus anggotaanggotanya. Sub budaya terdiri dari bangsa, agama, ras dan daerah geoggrafis. Banyak sub budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relative lebih homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan hierarki. Para anggota dalam setiap jenjang tersebut memiliki nilai,minat dan tingkah laku yang sama. 2. FAKTOR SOSIAL Faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, peran serta status. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (melalui tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga adalah organisasi (kelompok kecil pembeli) yang paling penting dalam masyarakat. Angggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Misalnya dalam pembelian mobil keluarga. Dalam proses pembelian mobil ini mungkin ada peran suami/istri/anak rekan dll. Peranan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi: a. Initiatior, orang yang pertama kali memberikan gagasan atau menyarankan membeli produk tersebut. b. Influence (orang yang mempengaruhi) c. Decides, pembuat keputusan atau orang yang berperan besar dalam pembuatan keputusan. d. Buyer, adalah orang yang membeli produk yang sebenarnya. e. User atau pemakai, yaitu orang-orang yang menikmati atas produk yang dibeli. 3. FAKTOR PRIBADI Faktor pribadi sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelia. Seperti, umur dan tata siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup : pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( aio ) orang tersebut dan kepribadian dan konsep diri. (Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka). 4. FAKTOR PSIKOLOGIS Faktor psikologis seperti faktor motivasi (kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut), persepsi (proses menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti tentang dunia), pembelajaran (perubahan perilaku seseorang karena pengalaman) dan keyakinan dan Sikap, ( keyakinan = pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide). TIPE PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN Pengambilan keputusan oleh konsumen akan berbeda-beda menurut jenis keputusan pembelian, Assael dikutip Kotler (2000) membedakan empat perilaku pembelian berdasarkan empat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan di antara merek, seperti diilustrasikan gambar di bawah ini: PERBEDAAN MEREK Banyak Sedikit KETERLIBATAN Tinggi Rendah Complex buying Variety seeking buying behavior behavior Perilaku Pembelian yan Rumit Dissonance Habitual buying behavior Reducing Buying Behavior Perilaku pembeli Perilaku pembeli berdasarkan kebiasaan untuk mengurangi ketidakcocokan Keterlibatan tinggi disertai dengan berlangsungnya semua proses pengambilan keputusan. Selain itu disertai dengan upaya mencari informasi yang intensive. Keterlibatan rendah jika ada diantara tahap dalam proses tersebut terlewatkan dalam proses pengambilan keputusan dan cenderung kurang mencari informasi. Complex buying behavior (Perilaku Pembelian yan Rumit) Membutuhkan keterlibatan yang tinggi dalam pembelian Berusaha menyadari perbedaan-perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada. Terjadi ketika membeli produk-produk mahal, tidak sering dibeli, beresiko dan dapat mencerminkan diri pembelinya. Seperti mobil, televise, pakaian, jam tangan, komputer pribadi, dll. Biasanya konsumen tidak begitu mengetahui kategori produk sehingga harus berusaha mengetahuinya. Sehingga pemasar harus menyusun strategi untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang atribut produk, kepentingannya, merek perusahaan serta atribut penting lainnya. Dissonance Reducing Buying Behavior /Perilaku pembeli untuk mengurangi ketidakcocokan Mempunyai keterlibatan yang tinggi karena konsumen menyadari adanya sedikit perbedaan diantara berbagai merek. Terjadi untuk perilaku pembeli untuk produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko, dan membeli secara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Contoh pembelian pipa, karpet, pipa PVC dan lain-lain. Respon pembeli biasanya terfokus terhadap harga dan kenyamanan yang di tawarkan. Konsumen akan memperhatikan informasi yang akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Habitual buying behavior /Perilaku pembeli berdasarkan kebiasaan Dalam arti membeli karena kebiasaan bukan karena kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena mereka sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeli, mereka tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut karena mereka tidak terlibat dengan produk. Perilaku ini biasanya terjadi pada produk seperti gula, garam, air mineral dalam kemasan, deterjen dan lain-lain. Pemasar dapat membuat keterlibatan antara produk dan konsumennya, misalnya dengan menciptakan produk yang melibatkan situasi atau emosi personal melalui iklan. Misalnya dengan memberikan tambahan vitamin pada minuman dan sebagainya. Perilaku Pembelian karena Mencari Keragaman /Variety seeking buying behavior Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan. Merek dalam perilaku ini bukan merupakan suatu yang mutlak. Sebagai market leader, pemasar dapat melakukan strategi seperti menjaga agar jangan sampai kehabisan stok atau dengan promosi yang dapat mengingatkan konsumen akan produknya. Soalnya, sekali kehabisan stok, konsumen akan beralih ke merek lain. Apalagi para pesaing sudah menawarkan barang dengan harga yag lebih rendah. Ini jelas harus dicermati dengan baik. Perilaku demikian biasanya terjadi pada produk yang sering dibeli, harga murah dan konsumen sering mencoba merek-merek baru. Tugas kelompok: Untuk pertemuan selanjutnya review jurnal perilaku konsumen