ASKEP KLIEN DENGAN NYERI By: Susanti, S.Kep., Ns PENDAHULUAN •Dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan nyeri, ada beberapa hal yg harus diterapkan: 1.Mengenali hak-hak klien untuk dilakukan pengkajian 2.Mengkaji keberadaan nyeri klien, menentukan jenis dan intensitas nyeri klien 3.Mendokumentasikan hasil pengkajian yg telah dilakukan 4.Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam mengkaji dan menangani nyeri 5.Memberikan penyuluhan /HE kepada klien beserta anggota keluarga mengenai penanganan nyeri yg efektif PENGKAJIAN Menurut Donovan & Girton (1984), komponen-komponen untuk melakukan pengkajian pada pasien dengan nyeri, diantaranya: 1.Penentuan ada tidaknya nyeri Setiap perawat harus mempercayai ketika pasien melaporkan adanya nyeri (setiap nyeri yg dilaporkan oleh klien sifatnya nyata) Lanjutan… 2.Karakteristik Nyeri (Metode: P, Q, R, S,T) a. (P: Provocate) = Faktor pencetus b. (Q: Quality) = Kualitas c. (R: Region) = Lokasi d. (S: Severe) = Keparahan e. (T: Time) = Durasi a.Provocate Mengkaji penyebab atau stimulus nyeri pada klien, dengan melakukan pengamatan pada bagian tubuh yg mengalami cedera. Mengeksplore perasaan klien, menanyakan perasaan apa yg dapat mencetuskan nyeri (nyeri psikogenik) b.Quality Kualitas nyeri yg dilaporkan klien kepada perawat tiap klien berbedabeda (ungkapan subyektif) Deskripsi nyeri yg muncul: tajam, tumpul, berdenyut, berpindah-pindah, seperti tertindih, perih, tertusuk, dll Lanjutan… c.Region Mengkaji lokasi nyeri dengan cara meminta klien untuk menunjukkan bagian tubuh yg dirasakan tidak nyaman oleh klien d.Severe Tingkat keparahan nyeri : karakteristik yg paling subyektif Skala pengukuran tingkat keparahan nyeri: 1) Skala Intensitas Nyeri Numerik (0-10) Nyeri ringan : 1-3 Nyeri sedang : 4-6 Nyeri berat : 7-10 Lanjutan… Lanjutan… 2) Skala Analog Visual (VAS) Skala ini memberi kebebasan penuh pada pasien untuk mengidentifikasi keparahan nyeri yg ia rasakan Tidak ada nyeri Nyeri paling hebat 3) Skala Deskriptif Verbal (VDS) Tidak ada nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri hebat Nyeri sangat Nyeri paling hebat 4) Skala Nyeri Wajah e)Time Perawat menanyakan pada pasien untuk menentukan awitan, durasi, dan rangkaian nyeri. Ex: “Kapan nyeri mulai dirasakan?” “Apakah nyeri yg dirasakan terjadi pada waktu yg sama?” Lanjutan… 3.Respon Fisiologis a.Respon simpatik 1)Peningkatan frekuensi pernapasan 2)Peningkatan frekuensi denyut jantung 3)Peningkatan tekanan darah, pucat 4)Peningkatan kadar glukosa darah 5)Diaforesis 6)Penigkatan tegangan otot 7)Dilatasi pupil 8)Penurunan motilitas saluran cerna Lanjutan… 3.Respon Fisiologis b.Respon parasimpatik 1)Pucat 2)Ketegangan otot 3)Penurunan denyut jantung atau tekanan darah 4)Pernapasan cepat dan tidak teratur 5)Mual dan muntah 6)Kelemahan atau kelelahan Lanjutan… 4.Respon Perilaku Respon perilaku yg biasa ditunjukkan oleh pasien, antara lain: a.Merubah posisi tubuh b.Mengusap bagian yg sakit c.Menopang bagian nyeri yang sakit d.Menggeretakkan gigi e.Menunjukkan ekspresi wajah merintih kesakitan f.Mengerutkan alis g.Ekspresi verbal menangis, mengaduh, dan menjerit, Lanjutan… Lanjutan… 5.Respon Afektif Respon afektif yg biasa ditunjukkan pasien dan perlu diperhatikan saat pengkajian, diantaranya meliputi: a.Ansietas b.Ketidaktertarikan pada aktivitas fisik c.Perilaku menarik diri dari lingkungan d.Depresi 6.Pengaruh Nyeri thd Kehidupan Klien Perubahan-perubahan yg perlu dikaji terkait dengan kehidupan klien, diantaranya: a.Perubahan pola tidur (apakah nyeri mengganggu pola tidur klien) b.Pengaruh nyeri pada aktivitas seharihari, misal: makan, minum, mandi, BAK, BAB c.Perubahan interaksi terhadap orang lain (apakah nyeri mengganggu dalam berinteraksi terhadap orang disekitarnya) Lanjutan… 7.Persepsi Klien tentang Nyeri Perawat perlu mengkaji persepsi klien terhadap nyeri, bagaimana klien menghubungkan antara nyeri yg ia alami dengan proses penyakit 8.Mekanisme Adaptasi Klien terhadap Nyeri Perawat perlu mengetahui cara-cara klien sendiri untuk mengatasi nyeri yg dirasakan, seperti: mengubah posisi, melakukan tindakan ritual, masase bagian tubuh yg sakit, mengompres bagian tubuh yg nyeri dengan kompres dingin atau kompres hangat. Apabila cara tsb efektif, perawat dpt memasukkannya dlm rencana tindakan Lanjutan… DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan yg mungkin muncul pada klien dengan gangguan nyeri: 1.Ansietas b/d nyeri kronis 2.Nyeri akut b/d cedera fisik (pasca pembedahan) 3.Nyeri kronik b/d kontrol nyeri yg tidak adekuat 4.Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri muskuloskeletal 5.Gangguan mobilitas fisik b/d nyeri insisi 6.Gangguan pola tidur b/d nyeri yg dirasakan INTERVENSI KEPERAWATAN Masalah keperawatan: Nyeri akut Intervensi keperawatan: 1.Pantau faktor yg menyebabkan nyeri 2.Kurangi atau hilangkan faktor-faktor yg dapat meningkatkan nyeri 3.Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan metode yg digunakan ketika merasakan nyeri 4.Kolaborasi bersama klien untuk memulai tindakan menurunkan rasa nyeri, ada beberapa teknik: a.Relaksasi b.Distraksi c.Imajinasi terbimbing d.Stimulasi kulit 5.Kolaborasi: pemberian analgesik (jelaskan rute pemberian obat yg akan digunakan: IV, IM, SC, Rectal) 6.Pantau tanda vital dan efek yg timbul setelah pemberian obat 7.Berikan HE/penyuluhan kepada klien dan keluarga terkait dengan penyakit klien 8.Ajarkan klien/keluarga teknik noninvasif untuk menurunkan nyeri (relaksasi, distraksi, masase/stimulasi kulit) 9.Evaluasi respon klien terhadap penurunan rasa nyeri Lanjutan… IMPLEMENTASI KEPERAWATAN 1.Tindakan Mandiri Perawat: a.Relaksasi: napas dalam & relaksasi otot Napas dalam: 1)Anjurkan pasien untuk duduk relaks 2)Anjurkan pasien untuk tarik napas dalam dengan pelan 3)Tahan beberapa detik kemudian lepaskan (tiupkan lewat mulut) 4)Saat menghembuskan udara anjurkan pasien untuk merasakan relaksasi Relaksasi otot: 1)Anjurkan pasien untuk mengepalkan tangan dan mintalah pasien untuk merasakan ketegangan, biarkan ketegangan berlangsung beberapa detik 2)Mintalah pasien untuk melepaskan kepalan dan relaks 3)Lanjutan tindakan yg sama pada beberapa otot (lengan, bahu, muka, kaki) Lanjutan… b.Distraksi: pengalihan perhatian pasien terhadap respon nyeri a)Distraksi visual: menonton TV, melihat pemandangan, melihat lukisan, menonton acara yg bersifat humor, atau acara yg disukai pasien b)Distraksi auditory: mendengarkan musik yg disukai c.Imajinasi terbimbing a)Upayakan kondisi lingkungan kondusif (tidak gaduh, tidak bising, tidak ada bau menyegat, tidak ada cahaya yg terang/silau) b)Anjurkan klien menutup mata, berkonsentrasi penuh, dan relaks Lanjutan… d.Stimulasi kulit a)Mandi air hangat b)Masase pada bagian tubuh yg sakit c)Kompres dengan air dingin atau air hangat d)TENS (Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation): alat yg menggunakan aliran listrik baik dengan frekuensi tinggi atau rendah yg dihubungkan pada beberapa elektroda pada kutaneus (permukaan kulit) Lanjutan… 2.Tindakan Kolaborasi a.Pemberian Analgesik NonOpiat: -Salisilat -Asetaminophen -NSAIDs (Piroxicam, Ketorolac, Ibuprofen) b. Pemberian Analgesik Opiat: -Codein -Morphine sulfate Lanjutan… EVALUASI Evaluasi keperawatan terhadap pasien dengan masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri, diantaranya: 1.Klien melaporkan adanya penurunan rasa nyeri 2.Mampu mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yg dimiliki 3.Mampu menggunankan terapi yg diberikan untuk mengurangi rasa nyeri