8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, dengan berkomunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari hari di rumah tangga, ditempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam berkomunikasi. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu organisasi. Berbagai macam bentuk komunikasi diciptakan agar pesan yang ingin disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh manusia lainnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu timbulnya saling pengertian tidak ada manusia yang dapat menghindari komunikasi, ini membuktikan bahwa komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang penting. Komunikasi telah diartikan oleh berbagai ahli sesuai dengan sudut pandang yang berbeda beda : Menurut Hovlan, Jannis dan Kelley : “Communications is the proces by which an individual transmits stimully (usually verbal) to modifi the bahavior of other individuals” artinya : Komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. 1 1 Arni Muhamad, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, 2009. hlm 2 9 Definisi komunikasi yang lain adalah definisi komunikasi yang diungkapkan oleh Rosady Ruslan mendefinisikan bahwa komunikasi adalah : Interaksi antar manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dengan komunikan (penerima pesan). 2 Komunikasi melibatkan 3 unsur: pengirim (sender), media komunikasi, dan penerima (receiver). Keefektifan komunikasi bergantung pada ketiga unsur ini. Jika si pengirim tidak kompeten atau pesan yang disampaikan tidak jelas, maka si penerima tidak akan memahami makna dari tanda-tanda yang diberikan, dan proses komunikasi itu pun gagal. 3 Menurut Katz dan Robert Kahn adalah : Komunikasi adalah pertukaran informasi dan penyampaian makna yang merupakan hal utama dari suatu sistem sosial atau organisasi. Jadi komunikasi sebagai suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain. 4 Dengan demikian dapat dikatakan pula komunikasi adalah : sebagai suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan cara langsung atau tidak langsung agar timbul saling pengertian diantara orang-orang tersebut. 2.2 Komunikasi Organisasi Dalam kehidupan sehari-hari interaksi manusia dapat terjadi apabila manusia itu terjadi pada suatu lingkungan tertentu, secara tidak sadar lingkungan yang ada 2 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Jakarta, Rajawali Pers 2003, hlm 18 H Frazier Moore, Humas. Remaja Rosdakarya, Bandung 2005, hlm .89 4 Rosady Ruslan, Manajemen PR dan Media Komunikasi, Rajawali Pers 2003, hlm 83 3 10 disekitar manusia dapat juga disebut organisasi, dari definisi para ahli mengatakan organisasi adalah : Menurut George R Terry adalah suatu susunan dengan bagian-bagian terpadu sehingga hubungan mereka dipenuhi oleh hubungan secara keseluruhan. Sedangkan menurut : Sondang Sigian, Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang berkerja sama secara formal terikat dalam rangka pencapain dalam satu tujuan yang telah ditentukan, dimana terdapat alasan dan sekelompok yang disebut bawahan. 5 Organisasi tidak mungkin berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, para pegawai tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya, pimpinan tidak dapat menerima masukan informasi, dan para penyelia tidak dapat memberikan instruksi, koordinasi kerja tidak mungkin dilakukan, dan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi. 6 Oleh karena itu, komunikasi dalam organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Komunikasi organisasi menurut Goldhaber didefinisikan sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang 5 JB. Wahyudi, Dasar-dasar Manajemen Penyiaran, By George R Terry dan Sondang Siagian, Jakarta,PT. Gramedia Pustaka Utama 1994, hlm 77 6 Keith Davis dan John W. Newstrom, Perilaku Dalam Organisasi (7th Edition), Erlangga, Jakarta, 1993, hlm. 151 11 saling berubah-ubah. 7 Komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi. 8 Komunikasi dalam organisasi dapat menentukan jalannya proses suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Komunikasi akan selalu terjadi dalam setiap kegiatan organisasi dengan tujuan untuk menciptakan saling pengertian dan kerjasama pada setiap anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Roger: “ Komunikasi adalah darah kehidupan yang mengalir dalam organisasi. Komunikasi meliputi seluruh kegiatan dalam organisasi yang dapat menghasilkan alat kerja yang penting di mana akan timbul saling pengertian serta kerjasama di antara anggota organisasi”. 9 Komunikasi organisasi dapat didefinisikan pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. 10 Salah satu tantangan besar dalam komunikasi organisasi adalah proses yang berhubungan dengan aliran informasi. Aliran informasi dapat membantu menentukan iklim dan moral organisasi, yang pada gilirannya akan berpengaruh pada aliran informasi. Tantangan dalam 7 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta, 2002, hlm. 67 Pace dan Faules, op.cit., hlm. 33 9 Roger, Communication in Organization, New York, 1976, hlm. 6 10 Pace dan Faules, op.cit, hlm. 31 8 12 komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan informasi keseluruhan bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. 11 Untuk menjalankan dan mencapai tujuan tersebut maka dalam organisasi terdapat empat arah formal aliran informasi dalam organisasi. Keempat aliran informasi itu adalah: a. Downward Communication (Komunikasi ke bawah), yaitu dalam sebuah organisasi bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Biasanya kita beranggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai; namun, dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen. 12 Komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran menejemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah; pemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction); penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu dilaksanakan (job retionnale); penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices); pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik. 13 b. Upward Communication (Komunikasi ke atas), dalam sebuah organisasi bahwa informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih 11 Ibid., hlm. 170 Ibid., hlm. 184 13 Sendjaja S. Djuarsa, Teori Komunkasi, Pusat penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2002, hlm. 4.5 12 13 tinggi (penyelia). 14 Semua karyawan dalam perusahaan kecuali pimpinan mungkin akan melakukan komunikasi ke atas. Meminta informasi kepada seseorang yang memiliki otoritas lebih tinggi, memberikan permohonan atau komentar merupakan alasan tujuan dari komunikasi ini. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah, penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan; penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan; penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan; penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya. 15 c. Komunikasi horisontal, komunikasi ini terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individuindividu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama. 16 Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah; memperbaiki koordanasi tugas; upaya pemecahan masalah; saling berbagi informasi; upaya memecahkan konflik; dan membina hubungan melalui kegiatan bersama. Bentuk Komunikasi yang biasa digunakan dalam tiap periode adalah sebagai berikut : 1) Metode Lisan a. Rapat atau Diskusi b. Inteview 14 Pace dan Faules, op.cit., hlm. 189 Djuarsa, op.cit, hal.45 16 Pace dan Faules, op.cit., hlm. 195 15 14 c. Kontak Interpesonal d. Laporan lisan 2) Metode Tulisan a. Surat b. Memo c. Lotus Note ( Intranet ) d. Majalah internal/ buletin kilasan internal/ surat kabar e. Laporan tertulis f. Pedoman kebijaksanaan Organisasi sebagai kerangka kerja dari suatu manajemen yang menunjukkan adanya pembagian tugas wewenang dan tanggung jawab yang jelas antara pimpinan dan bawahan dalam suatu sistem manajemen yang diklarifikasikan kemampuannya selaku pimpinan dan adapula yang bertindak sebagai bawahan. 2.3 Komunikasi Internal Komunikasi internal didefinisikan oleh Lawrence D. Brennan yaitu : pertukaran diantara administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan tersebut lengkap dengan struktur organisasi dan pertukaran gagasan secara vertikal dan horizontal didalam perusahaan yang menyebabkan perusahaan pekerjaan yang berlangsung. Dimensi internal terdiri dari komunikasi vertikal dan horizontal yaitu : 15 1. Komunikasi Vertikal Komunikasi yang terjadi dari atas kebawah (downard communications) komunikasi ini terjadi dari pimpinan ke bawahan, dan dari bawah ke atas (upward communications) komunikasi ini terjadi dari pegawai kepada pimpinannya secara timbal balik (two way communications). Dalam hal ini pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk informasi, penjelasan kepada bawahannya, dan dari bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran dan pengaduan-pengaduan ke pimpinan. 2. Komunikasi Horizontal Komunikasi terdiri dari penyampaian informasi diantara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja sama, unit kerja meliputi individu-individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama, komunikasi horizontal biasanya berlangsung non formal biasanya karyawan berkomunikasi bukan pada jam kerja. 3. komunikasi Diagonal Komunikasi yang deisebuit dengan komunikasi silang (cross communications) atau lintas saluran adalah komunikasi antara pimpinan dengan pegawai seksi lainnya. Komunikasi terjadi tidak formal keinginan pegawai berkomunikasi melewati batasbatas fungsional dan berkomunikasi dengan orang-orang yang mengawasi dan diawasi bukan atasan atau bawahan mereka. 16 Komunikasi internal antara atasan atasan dan bawahan terjadi hubungan posisional yang sangat umum dan paling penting untuk kerja organisasi efektif dan efisiensi, didalam hubungan tersebut apakah dapat kualitas komunikasi atasan dan bawahan merupakan suatu fungsi dari hubungan interpesonal yang dibangun. 2.4 Kepuasan Komunikasi Kepuasan adalah ukuran untuk menunjuk tingkat organisasi untuk memenuhi kebutuhan karyawannya. Kepuasan komunikasi organisasi berarti menunjukan ukuran keberhasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawannya dalam hal berkomunikasi. Seorang ahli bernama Redding mengatakan bahwa : “Kepuasan komunikasi adalah semua tingkat kepuasan karyawan mempresepsikan lingkungan komunikasi secara keseluruhan”. 17 Istilah kepuasan komunikasi digunakan untuk menyatakan tingkat kepuasan yang yang dirasakan oleh para karyawan dalam lingkungan totalitasnya, maksud disini adalah karyawan merasa puas terhadap keseluruhan komunikasi yang terjadi didalam organisasi. Komunikasi yang terjadi didalam organisasi melalui beberapa arah aliran informasi terdiri dari komunikasi kebawah (downward communications), komunikasi ke atas (upward communications), komunikasi horizontal, komunikasi diagonal dan komunikasi informal, aliran komunikasi secara keseluruhan didalam komunikasi 17 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Penerbit Bumi Aksara, 2001, hlm 81 17 organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh para karyawan, berarti para karyawan mengalami kepuasan berkomunikasi di dalam organisasi atau perusahaan. Kepuasan adalah suatu konsep yang biasanya berkenaan dengan kenyamanan, jadi kepuasan komunikasi dalam komunikasi berarti karyawan merasa nyaman dengan pesan-pesan, media dan hubungan-hubungan dalam organisasi jika karyawan membutuhkan informasi tertentu dan kemudia informasi dikomunikasikan sesuai dengan keinginan karyawan, maka berarti karyawan akan mengalami kepuasan dalam berkomunikasi. Kepuasan komunikasi adalah suatu fungsi dari apa yang seorang dapatkan sesuai dengan apa yang diharapkan, kepuasan komunikasi bukan dilihat dari kefektifan pengungkapan pesan, tetapi bila pengalaman berkomunikasi memenuhi keinginan seseorang hal itu lebih mungkin dipandang sebagai sesuatu memuaskan, meskipun komunikasi tidak efektif menurut standar tertentu. Menurut Down dan Hazen ada delapan dimensi untuk mengukur kepuasan komunikasi yang stabil didalam perusahaan yaitu : 18 1. Sejauh mana komunikasi dalam organisasi memotivasi dan merangsang para karyawan untuk memenuhi tujuan organisasi dan untuk berpihak kepada organisasi. 18 R.Wayne Pace. Don F. Faules, Komunikasi Organisasi IT, Rosda karya, Bandung, 2001, hlm.164-165 18 2. Sejauh mana para karyawan terbuka pada gagasan, mau mendengarkan dan menawarkan bimbingan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan. 3. Sejauh mana para individu menerima informasi tentang lingkungan kerja saat itu. 4. Sejauh mana pertemuan-pertemuan diatur dengan baik, pengarahan tertulis singkat dan jelas, dan jumlah komunikasi dalam organisasi cukup. 5. Sejauh mana terjadinya desas-desus dan komunikasi horizontal yang cermat dan mengalir bebas. 6. Sejauh mana informasi tentang organisasi sebagai suatu keseluruhan yang memadai. 7.Sejauh mana para bawahan responsif terhadap komunikasi ke bawah dan memperkirakan kebutuhan penyelia. 8. Sejauh mana karyawa merasa bahwa mereka mengetahui bagaimana mereka dinilai dan bagaimana kinerja mereka dihargai. Tabel 2.4. 1 Sifat-sifat Kepuasan komunikasi dan Iklim Komunikasi 19 KEPUASAN Pekerjaan Kom. Individu Mikro (Konkret dan mudah ditentukan) Tingkat Abstraksi IKLIM Organisasi Kom. Organisasi Makro ( Abstrak Gabungan ) Tingkat Analisis Individu Kelompok Besar Tingkat Pengaruh Mengevaluasi Menjelaskan Definisi Evaluasi diri atau kondisi evenftif,internal Penjelasan Fenomena yang reaksi efektif atas meningkatnya jumlah eksternal bagi individu suatu citra hasil yang diinginkan orang-orang sebagai individu suatu citra gabungan atau hasil pekerjaan mereka entitas fenomena global organisasi komunikasi Sumber : Komunikasi Organisasi. R. Wayne Pace & Don. F. Faules. Rosda.2000. hlm 163 Tabel 2.4.2 Dimensi Kepuasan Komunikasi dan Iklim Komunikasi Kepuasan Komunikasi Informasi yang Iklim Komunikasi berkaitan dengan Kepercayaan pekerjaan Pembuatan keputusan Kecukupan Informasi Kejujuran Kemampuan perbaikan untuk menyarankan Keterbukaan Mendengarkan dalam komunikasi 20 Efisiensi berbagai saluran Memikirkan tujuan-tujuan Kualitas media berkinerja tinggi Cara sejawat berkomunikasi Informasi tentang organisasi secara keseluruhan Integrasi Organisasi Sumber : Buku Komunikasi Organisasi, R. Wayne & Don. F Faules.2000 Dari penjelasan tabel ( Tabel 1.2 dan tabel 2.2 ) dapat dijelaskan bahwa yang dibahas dalam iklim komunikasi organisasi secara keseluruhan, persepsi-persepsi anggota organisasi terhadap unsur-unsur yang ada di organisasi secara keseluruhan (makro), dan sifat iklim komunikasi yaitu lebih menjelaskan tentang kepercayaan diantara anggota-anggota organisasi, adanya keterbukaan keterlibatan karyawan dalam mengambil keputusan sedangkan pada kepuasan komunikasi lebih menyoroti kepuasan tingkat individu dalam menilai komunikasi yang berjalan didalam organisasi dan apakah informasi-informasi yang ada didalam organisasi sesuai dengan harapan karyawan atau tidak. Selain itu yang dibicarakan pada kepuasan komunikasi adalah informasi-informasi yang menyangkut tentang pekerjaan didalam organisasi. Terkadang kepuasan komunikasi hampir sering disama artikan dengan iklim komunikasi didalam organisasi, sebagai persepsi karyawan terhadap kualitas 21 hubungan komunikasi yang terjadi diorganisasi tempatnya berkerja berkenaan dengan kenyamanan berkomunikasi dimana kepuasan sangat penting untuk kinerja perusahaan. Faktor-faktor pencapaian kepuasan dalam berkomunikasi yaitu : 1. Dukungan Atasan Persepsi karyawan terhadap hubungan dengan atasan mengenai ada atau tidaknya dukungan yang diberikan atasan karyawan, bisa berupa : a) Karyawan merasa atasan memberikan dorongan untuk dapat menyelesaikan masalah. b) Karyawan memiliki perasaan kehadirannya diperlukan oleh perusahaan. c) Karyawan merasa atasan sangat menyukai pekerjaan yang dipekerjakannya d) Karyawan merasa atasan turut memperhatikan prestasi kerjanya. e) Atasan sering memuji hasil pekerjaan yang telah dilakukan karyawan. 2. Keikutsertaan dalam pengambilan keputusan Persepsi karyawan terhadap adanya kebebasan untuk ikut serta dalam proses pengambilan keputusan didalam perusahaan, hal tersebut bisa berupa a) Atasan melibatkan karyawan dalam rapat-rapat perusahaan. b) Karywan merasa bebas melontarkan pendapat dalam rapat-rapat perusahaan. c) Karyawan dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi perusahaan. d) Karyawan merasa pendapatnya dihargai. 3. Keterbukaan dan Keterusterangan 22 Persepsi karyawan terhadap ada atau tidaknya keterbukaan dalam keterusterangan dalam perusahaan. Adapun dalam bentuk hubungan secara vertical (upward dan downward) atau horizontal. Hal tersebut bisa berupa : a) Atasan mau memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh karyawan secara terbuka. b) Atasan bersedia memperbaiki kesalahn yang dilakukannya c) Karyawan merasa atasan memberikan kesempatan pada karyawan untuk memberikan kritik. d) Karyawan merasa atasan mau mendengarkan masalah yang menggangu pikirannya. 4. Kepercayaan dan Kredibilitas Persepsi karyawan terhadap sumber pesan atau kegiatan komunikasi dalam perusahaan dapat dipercaya, termasuk pula persepsi karyawan terhadap kredibilitas atasannya, hal tersebut dapat dilihat dari : a) Karyawan menganggap atasan memiliki kemampuan untuk memimpin mereka b) Karyawan merasa atasannya telah menduduki jabatan yang tepat. c) Karyawan merasa yakin kan kebenaran informasi yang disampaikan atasan. d) Karyawan merasa percaya sumber yang menyampaikan pesan atau informasi yang berkaitan dengan pekerjaan diperusahaan. e) Karyawan merasa percaya sumber yang menyampaikan pesan atau informasi yang berkaitan dengan pekerjaan diperussahaan. f) Karyawan merasa dipercaya untuk menjalankan pekerjaannya. 23 5. Kejelasan tentang tujuan organisasi Persepsi karayawan tentang jelas dan tidaknya tujuan dan sasaran prestasi perusahaan yang dikomunikasikan kepada mereka, hal tersebut dapat dilihat dari ; a) karywan mengetahui tentang tujuan usaha perusahaan. b) Karyawan mengetahui struktur organisasi perusahaan secara jelas. c) Karyawan .merasa atasan sudah menginformasikan aktifitas dan tujuan perusahaan secara terbuka. d) Karyawan diberitahukan oleh atasan tentang kemajuan perusahaan yang telah dicapai. 2.3 Kepuasan Kerja Karyawan Definisi secara umum mengenai kepuasan mengandung arti sebagai suatu sikap umum suatu individu terhadap pekerjaannya, dapat dipertegas lagi bahwa kepuasan kerja merupakan seperangkat perasaan karyawantentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan mereka. Pekerjaan disini sangat luas artinya, tidak hanya sekedar melaksanakan suatu pekerjaan tetapi lebih dari itu yaitu berhubungan dengan rekan kerja dan atasan, mengikuti aturan dan kebijakan organisasi, memenuhi standar kinerja dan lingkungan kerja. 19 Hal-hal yang biasanya ditanyakan kepada karyawan untuk mengukur kepusan kerja antara lain berhubungan dengan unsur-unsur utama pekerjaan yang meliputi : 19 Ibid hlm.148 24 sifat dasar pekerjaan, penyelia, upah, kesempatan promosi, hubungan dengan rekan sekerja dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan. Unsur-unsur utama yang sering dinyatakan kepada karyawan untuk mengukur kepuasan kerja karyawan : 20 1. Sifat Dasar Pekerjaan Merupakan sikap karyawan dalam menilai pekerjaan yang mereka kerjakan didalam perusahaan, menyangkut apakah pekerja-pekerjaan mereka tersebut memberikan kesempatan karyawan untuk menggunakan kemampuan mereka. Menawarkan beragam tugas atau tantangan pekerjaan. 2. Supervisor ( Kepemimpinan ) Merupakan sikap karyawan dalam hal menilai kepemimpinan yang dijalankan oleh atasannya, menyangkut apakah atasan dapat memimpin dengan baik dan adil, mendengarkan pendapat karyawan dan memahami karyawan. 3. Kompensasi (Upah atau Gaji) Merupakan sikap karyawan dalam menilai imbalan, gaji yang selama ini berjalan, menyangkut apakah gaji yang diberikan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. 4. Promosi 20 Stephen P. Robin, Prilaku Organisasi, PT. Prenhalindo, Jakarta, 2001, hlm 50 25 Merupakan sikap karyawan dalam menilai jenjang karir dan penghargaan yang diberikan perusahaan yang menyangkut adanya promosi yang adil, pasti tidak meragukan dan sesuai dengan harapan mereka. 5. Hubungan Interpesonal Merupakan sikap karyawan dalam menilai hubungan yang terjadi antar karyawan ditempat kerja, menyangkut adanya keakraban dengan rekan sekerja, rekan sekerja yang ramah dan saling mendukung. 6. Kebijakan Atasan dan Perusahaan Merupakan sikap karyawan dalam menilai setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh atasan maupun perusahaan, seperti kebijakan tentang promosi jabatan, kenaikan gaji dan sebagainya. Kepuasan kerja karyawan yang tinggi tentunya dapat mencerminkan citra internal perusahaan yang positif, seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukan sikap kerja yang positif terhadap pekerjaannya menunjukan sikap yang negatif. Sering terjadi ketidakpuasan kerja karyawan biasanya disebabkan oleh adanya atasan yang ingin mengetahui kebutuhan akan bawahannya, hal tersebut dapat terjadi karena yang dilakukan atasan sangat berbeda dengan yang diinginkan atau harapan bawahannya. 2.4 Peran Humas didalam Organisasi Didalam organisasi atau perusahaan Humas mempunyai peran penting didalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan perusahaan. Humas 26 merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi atau perusahaan. Humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi atau perusahaan secara positif. Seorang praktisi humas dituntut harus mampu mengerjakan banyak hal, bisa menjadi seorang penasehat. Kedudukan seorang humas didalam perusahaan adalah sebagai jembatan komunikasi antara suatu organisasi, lembaga atau perusahaan dengan berbagai publiknya, Irving Smith Kogam, dalam artikel Public Relations mengatakan bahwa fungsi pokok Public Relations antara lain adalah fungsi manajemen sebagai peneliti dan penilai. Menyelaraskan kibijakan organisasi dan kepentingan umum, serta merumuskan dan melaksanakan suatu program kerja untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat. 21 Dan fungsi dapat disimpulkan bahwa fungsi dapat disimpulkan bahwa fungsi utama adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik organisasi dengan publik internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian dan menumbuhkan motivasi, partisipasi, publik dalam upaya menciptakan hubungan baik yang harmonis dan menguntungkan. Tugas humas didalam organisasi atau perusahaan, menyampaikan pesan atau informasi dari perusahaan secara lisan tertulis atau visual kepada karyawan lainnya sehingga memperoleh pengertian yang benar dan tepat mengenai kondisi perusahaan, 21 F.Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan praktek, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1996,hlm 9 27 tujuan dan kegiatannya, untuk bisa memperlancar penyebaran informasi. Humas mempunyai tugas-tugas antara lain : 1.Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat asa organisasinya, baik itu yang berkenaan dengan kebijakan, produk jasa maupun dengan personelnya. 2. Memantau pendapat umum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan citra keinginan, reputasi maupun kepentingan-kepentingan organisasi dan menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak manajemen atau pimpinan puncak untuk ditanggapi atau ditindaklanjuti. 3. Memberikan nasehat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai berbagai masalah komunikasi yang penting 4. Menyediakan berbagai informasi kepada khalayak perihal kebijakan organisasi, kegiatan produk jasa dan personalia selengkap mungkin dalam menjangkau pengertian khalayak. 22 22 Ibid hlm 10