PERAN IMUNISASI BAGI DAYA TAHAN TUBUH ANAK KARYA TULIS Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu pada Mata Bahasa Indonesia Semester Satu yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fauzan Ahmad, M. A. Disusun Oleh: Ruswita Miliana (G0E015006) PROGRAM STUDI D- III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG SEMARANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kepata Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Peran Imunisasi Bagi Daya Tahan Tubuh Anak”. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Muhammadiyah Semarang. Atas dukungan moral dan material yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga kepada: 1. Drs. H. M. Nur Fauzan Ahmad, M. A. sekalu dosen pengampu pada mata kuliah Bahasa Indonesia. 2. Rekan- rekan yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia. 3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun. 4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah Peran Imunisasi Bagi Daya Tahan Tubuh Anak, yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Kami merasa masih banyak kekurangan- kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini. Semarang, 14 Desember 2015 Penyusun i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 2 C. Tujuan .......................................................................................................................... 2 BAB II PERAN IMUNISASI BAGI DAYA TAHAN TUBUH ANAK .................................. 3 A. Pengertian Imunisasi ..................................................................................................... 3 B. Tujuan Imunisasi ........................................................................................................... 3 C. Manfaat Imunisas .......................................................................................................... 4 D. Macam- macam Imunisasi ............................................................................................ 4 BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 13 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah hal yang paling penting dalam sebuah keluarga, terutama kesehatan bayi dan anak. Untuk menjaga kesehatan bayi dan anak yaitu dengan cara memberikan imunisasi pada anak. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian, kecacatan, dari penyakit menular dan penyakit tidak menular termasuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah dengan meningkatkan kesadaran bahwa betapa pentingnya kesehatan. Imunisasi adalah suatu usaha yang membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin (Tresnawati, 2012: 184). Jadi, imunisasi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah suatu penyakit dengan cara pemberian vaksin. Imunisasi adalah suatu kegiatan yang tak pernah luput dari pandangan masyarakat terutama ibu yang memiliki bayi dan anak. Kegiatan imunisasi ini juga tidak lepas dari tugas seorang bidan. Peran seorang ibu pada program imunisasi sangatlah penting, karena orang terdekat dengan bayi dan anak adalah ibu. Demikian juga tentang pengetahuan, kepercayaan dan perilaku kesehatan ibu. Pengetahuan, kepercayaan dan perilaku kesehatan seorang ibu akan mempengaruhi kepatuhan pemberian imunisasi dasar pada bayi dan anak. Bidan juga ikut berperan penting dalam imunisasi. Seorang bidan harus memahami peran imunisasi untuk daya tahan tubuh anak dan memberikan pengarahan atau penyuluhan kepada ibu- ibu tentang manfaat imunisasi bagi tubuh anak. Dengan demikian, ibu- ibu yang sebelumnya kurang mengerti bahkan kurang perduli tentang imunisasi dapat mengetahui arti penting imunisasi bagi kesehatan bayi dan anak, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam meningkatkan tingkat kesehatan keluarga khususnya bayi dan anak. 1 2 Idealnya anak minimal harus mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Namun kenyataanya, masih banyak ibu- ibu yang tidak memberikan imunisasi kepada anak- anak dengan berbagai macam alasan. Maka dari itu, penyusun membuat makalah yang membahas tentang peran imunisasi bagi anak. Dari latar belakang di atas, maka penyusun mengambil judul “Peran Imunisasi Bagi Daya Tahan Tubuh Anak”. A. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian imunisasi? 2. Apa tujuan pemberian imunisasi? 3. Apa manfaat diberikannya imunisasi bagi anak? 4. Apa saja macam- macam imunisasi? B. Tujuan 1. Menjelaskan pengertian imunisasi. 2. Menjelaskan tujuan pemberian imunisasi. 3. Menjelaskan manfaat pemberian imunisasi. 4. Menerangkan macam- macam imunisasi. BAB II PERAN IMUNISASI BAGI DAYA TAHAN TUBUH ANAK A. Pengertian Imunisasi Imunisasi adalah suatu usaha yang membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin (Tresnawati, 2012: 184). Imunisasi merupakan usaha meberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh aagar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2008: 54). Imunisasi adalah dengan sengaja memasukan vaksin yang berisi mikroba hidup yang sudah dilemahkan pada balita (Widjaja, 2008: 35). Imunisasi adalah memasukan mikroorganisme penyebab penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan (dalam bentuk vaksin) kedalam tubuh bayi yang akan membuat antibodi yang sama dengan antibodi yang akan diproduksi jika ia terkena penyakit tersebut (Priyono, 2010: 145) Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa imunisasi adalah suatu usaha untuk menjaga kekebalan tubuh anak dengan cara memasukan vaksin yang terbuat dari mikroorganisme yang sudah dilemahkan untuk membentuk antibodi anak sesuai dengan penyakit terentu. B. Tujuan Imunisasi Menurut Trisnawati (2012: 184) pemberian imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan pada tubuh terhadap penyakit tertentu, seperti: 1. Poliomyelitis (kelumpuhan). 2. Campak (Measles). 3. Difteri (indrak). 4. Pertusis (batuk rejan/ batuk seratus hari). 5. Tetanus. 6. Tuberculosis. 7. Hepatiitis B. 3 4 Menurut Hidayat (2008: 54) tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit, sehingga dapat menurunan angka morbiditas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Dari dua kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa, tujuan dilakukannya imunisasi adalah memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu serta dapat mengurangi angka morbiditas dan angka kecacatan yang diakibatkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan pemebrian imunisasi. C. Manfaat Pemberian Imunisasi Menurut Tresnawati (2012: 185) imunisasi memiliki tiga manfaat, yaitu: 1. Manfaat untuk anak, yaitu mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, kecacatan dan kematian. 2. Manfaat untuk keluarga, yaitu menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit. Mendorong keluarga kecil menjadi kelurga yang sehat dan anak- anak akan menjalani masa kanak- kanak dengan aman. 3. Manfaat untuk negara, yaitu meningkatkan tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dam berakal untuk melanjutkan pembangunan negara dan memeperbaiki citra bangsa Indonesia diantara segenap bangsa di dunia. Menurut Suryanah (1996: 92) manfaat imunisasi ialah untuk menurunan angka morbiditas, mortalitas dan sequale (cacat). Berdasarkan dua kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa imunisasi memiliki banyak manfaat. Manfaat imunisasi yaitu menurunkan angka morbiditas, mortalitas, kecacatan, meningkatkan kesehatan suatu negara, dan menciptakan kehidupan yang aman dari bahaya penyakit bagi anak. D. Macam- macam Imunisasi 1. Pembagian Imunisasi Berdasarkan Mekanisme Pertahanan Tubuh Menurut Hidayat (2008: 54- 55) imunisasi berdasarkan mekanisme pertahanan tubuh, dibagi menjadi dua, yaitu imunisasi aktif dan imunisasi pasif. Berikut adalah penjelasan tentang imunisasi aktif dan imunisasi aktif. 5 a. Imunisasi Aktif Imunisasi aktif merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi suatu proses infeksi buatan, sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi yang spesifikyang akan menghasilkan respon seluler dan hormonal serta dihasilkannya cell memory. Jika benar- benar terjadi, maka tubuh anak dengan cepat merespon. Dalam imunisasi aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinnya, yang dijelaskan sebagai berikut: 1) Antigen merupakan vaksin yang berfungsi sebagai zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan (polisakarida, toksoid, virus yang dilemahkan, atau bakteri yang dimatikan). 2) Pelarut dapat berupa air steril atau beruapa cairan kultur jaringan. 3) Preservatif, stabiliser dan antibiotik yang berguna untuk mencegah tumbuhnya mikroba sekaligus untuk stabilisasi antigen. 4) Adjuvans yang terdiri atas garam aluminium yang berfungsi untuk meningkatkan imunogenitas antigen. b. Imunisasi Pasif Imunisasi pasif merupakan pemberian zat (imunoglobulin), yaitu suatau zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. 2. Macam- macam Imunisasi dan Fungsinya a. Lima Imunisasi Dasar Lengkap Menurut Hidayat (2007: 62- 64) macam- macam lima imunisasi dasar lengkap diantaranya adalah: 1) Imunisasi BCG Imunisasi BCG (bacillus calmette guerin), merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya TBC yang berat. Pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat, seperti TBC pada 6 selaput otak, TBC Milier (pada seluruh lapanagan paru) atau TBC tulang. Imunisasi BCG merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah dilemahan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah satu kali dan waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0- 11 bulan. Tetapi pada umumnya diberikan pada umur 2 atau 3 bulan. Cara pemberian imunisasi BCG melalui intra dermal. 2) Imunisasi DPT Imunisasi DPT (diptheri, pertusis dan tetanus), merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit diptheri. Imunisasi DPT ini merupakan vaksin yang mengandung racun kuman diptheri yang telah dihilangkan sifat racunnya, tetapi masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toksoid). Frekuensi pemberian imunisasi DPT adalah tiga kali. Waktu pemberian imunisasi DPT antara umur 2- 11 dengan interval 4 minggu. Cara pemberian imunisasi DPT melalui intra muskular. Imunisasi DPT memiliki efek samping ringan dan berat. Efek ringan seperti pembengkakan dan nyeri pada tempat penyuntikan, sedangkan efek berat tersebut adalah terjadi menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, kejang, enchephalpathy, dan shock. 3) Imunisasi Polio Imunisasi Polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi adalah empat kali. Waktu pemberian imunisasi pada umur 0- 11 bulan dengan interval 4 minggu. Cara pemberiam imunisasi polio melalui oral (mulut). 7 4) Imunisasi Campak Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk pencegahan penyakit campak pada anak, karena penyakit campak tergolong dalam penyakit menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian vaksin polio adalah satu kali. Waktu imunisasi campak pada umur 9- 11 bulan. Cara pemberian imunisasi campak melalui subkutan dan efek sampingnya adalah dapat menyebabkan ruam pada tempat suntikan dan panas. 5) Imunisasi Hepatitis B Imunisasi hepatitis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis yang kandunganya adalah HbsAg dalam bentuk cair. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis sebanyak tiga kali dengan interval satu bulan dan lima bulan. Waktu pemberian imunisasi hepatitis B pada umur 0- 11 bulan dan cara pemberian imunisasi ini melalui intra muskular. b. Macam- macam Imunisasi yang Dianjurkan Menurut Djamaludin dan Eeveline (2010: 74- 78) imunisasi yang dianjurkan merupakan program imunisasi non-PPI. Anajuran ini berdasarkan rekomendasi dari organisasi profesi kedokteran anak, yakni Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jenis imunisasi ini merupakan pelengkap dari program imunisasi yang diwajibkan pemerintah bagi anak- anak Indonesia. Berikut adalah tabel rincian jrnis imunisasi yang dianjurkan. 8 Nama Imunisasi HIB Penyakit yang Cara Pemberian Dicegah Vaksin (Haemophilus HIB influenzae type B) adalah salah Disuntikkan. satu penyakit yang disebabkan bakteri. oleh Menular melalui udara dan dapat mengakibatkan komplikasi seperti serius, meningitis (radang selaput otak) dan pneumonia Keterangan Diberikan sebanyak empat kali, yaitu: 1) Usia dua bulan. 2) Usia empat bulan. 3) Usia enam bulan. 4) Usia antara 15- 18 bulan. (radang paru). Pneumokokus (PVC) Pneumokokus adalah Disuntikkan. penyekit yang menyebabkan (radang paru otak), selaput empat kali, yaitu: 1) Usia penyakit pneumonia meningitis Diberikan sebanyak (radang otak) dan otitis (radang telinga tengah). dua bulan. 2) Usia empat bulan. 3) Usia enam bulan. 4) Usia antara 12- 15 bulan. Influenza Influenza penyakit menyerang pernapasan. adalah Disuntikkan. Dimulai saat umur yang enam bulan. Pada saluran tiap tahunnya harus diberikan satu kali. 9 MMR campak, (Measless/ 1) Campak dianggap Disuntikkan. Mumps/ sebagai penyakit gondong dan ringan namun sangat Rubella/ campak menular. Anak yang Jerman. terkena campak, kulitnya akan kemerah- merahan dan mengalami demam. 2) Gondong adalah penyakit yang disebabkan oleh virus melalui udara. 3) Campak Jerman disebabkan oleh virus rubella. Media penularanya melalui batuk dan bersin. Jika terkena pada ibu yang sedang hamil, yang beresiko kecacatan. bayi dilahirkan mengalami Diberikan sebanyak dua kali, yaitu: 1) Usia 15 bulan. 2) Usia 6 tahun. 10 Tifoid Tifus adalah Disuntikkan. penyakit akut infekssi pada saluran cerna yang Diberikan pada saat anak berumur 2 tahun dan diulang dapat setiap 3 tahun sekali. Hepatitis A adalah Disuntikkan. Diberikan saat anak penyakit hati yang berumur disebabkan Pemberian menyebabkan kematian. Hepatitis A virus oleh hepatitis Meskipun A. tidak 2 tahun. 2 kali dengan interval 6- 12 minggu. menimbulkan kesakitan bagi penderitanya, namun dapat bersifat ganas dan mematikan. Varisela Cacar air adalah Disuntikkan. Dilakukan saat anak penyakit kulit yang berumur sangat menular dan tahun. banyak 10- 12 dijumpai pada anak- anak. c. Vaksin Kombinasi Menurut Djamaludin dan Eeveline (2010: 78) selain jenis- jenis imunisasi di atas, saat ini sudah ditemukan vaksin kombinasi yang menjadi cara lebih efektif dalam melinduni kekebalan daya tahan tubuh anak. Contoh vaksin kombinasi diantaranya: 1) Vaksin kombinasi “DPT+ MMR” : vaksin untuk mencegah bayi dari Difteri- Pertusis- Tetanus dan campak- gondong rubella. 2) Vaksin kombinasi “DPat+ Hib” : vaksin untuk mencegah penyakit DPT dan Hib. 11 3) Vaksin kombinasi “5 in 1” : vaksin untuk mencegah penyakit Difteri- Pertusis- Tetanus, Polio, dan Hib. Vaksin kombinasi ini cukup memberi keuntungan. Terutama unttuk meminimalisir jumlah suntikan. Dengan demikian, dampak trauma akibat suntikan dapat dikurangi. BAB III PENUTUP Imunisasi adalah suatu usaha untuk menjaga kekebalan tubuh anak dengan cara memasukan vaksin yang terbuat dari mikroorganisme yang sudah dilemahkan untuk membentuk antibodi anak sesuai dengan penyakit terentu. Tujuan dilakukannya imunisasi adalah memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu serta dapat mengurangi angka morbiditas dan angka kecacatan yang diakibatkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan pemebrian imunisasi. Manfaat imunisasi yaitu menurunkan angka morbiditas, mortalitas, kecacatan, meningkatkan kesehatan suatu negara, dan menciptakan kehidupan yang aman dari bahaya penyakit bagi anak. Ada 4 macam jenis imunisasi, yaitu: 1. Imunisasi berdasarkan mekanisme pertahanan tubuh yang meliputi imunisasi aktif dan pasif. 2. 5 dasar imunisasi dasar lengkap. 3. Imunisasi yang dianjurkan. 4. Vaksin kombinasi. 12 DAFTAR PUSTAKA Djamaludin, dr.Eveline. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi dan Balita. Jakarta: PT WahyuMedia Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Siapa Bilang Anak Sehat Pasti Cerdas. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Priyono, Yunisa. 2010. Merawat Bayi Tanpa Baby Sitter. Jakarta: MedPress Suryanah. 1996. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK. Jakarta: EGC Tresnawati, Frisca. 2012. Asuhan Kebidanan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher Widjaja, M. C. 2008. Mencegah dan Mengatasi Demam pada Balita. Jakarta : Kawan Pustaka 13