HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Diajukan oleh : GALUH PRATIDINA F 100114028 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Naskah Publikasi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Disusun oleh : GALUH PRATIDINA F100114028 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 ii iii iv HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Galuh Pratidina [email protected] Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Drs. Soleh Amini, M.Si ABSTRAKSI Remaja mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi dan keinginan untuk memiliki banyak teman, namun kadang-kadang untuk membangun hubungan dengan orang lain tidak mudah. Berhubungan dengan orang lain memerlukan kemampuan berkomunikasi yang baik. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk 1. mengetahui apakah ada hubungan antara konsep diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja, 2. mengetahui tingkat kemampuan komunikasi interpersonal remaja, 3. mengetahui kondisi konsep diri remaja, 4. mengetahui sumbangan efektif konsep diri terhadap komunikasi interpersonal pada remaja. Sample dalam penelitian ini adalah siswa-siswi di SMP Negeri 1 Pedan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota non random sampling, dengan jumlah subjek sebanyak 109 orang. Metode menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala konsep diri dan skala komunikasi interpersonal. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product Moment dari Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien korelasi 0,625 dengan sig = 0,000; p < 0,001 artinya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja, sehingga hipotesis yang diajukan diterima, yaitu ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konsep diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal pada remaja. Sumbangan efektif konsep diri dengan kemampuan komunikasi interpersonal sebesar 39 % dan sisanya 71% dipengaruhi variabel lainnya. Konsep diri remaja termasuk ke dalam kategori tinggi dengan rerata empirik (RE = 99,43) dan rerata hipotetik sebesar 82,5. Tingkat kemampuan komunikasi interpersonal termasuk ke dalam kategori tinggi dengan rerata empirik (RE) 110,12 dan rerata hipotetik sebesar 92,5. Kata kunci : Konsep Diri, Kemampuan Komunikasi Interpersonal v anak. Itu sebabnya remaja harus PENDAHULUAN Salah satu yang mempelajari peranan orang dewasa banyak di hadapi oleh remaja adalah dan hidup sebagai orang dewasa di interaksi lingkungan sosial masalah di lingkungan orang sekolah. Dalam melaksanakan fungsi (Dacey interaksi sosial, remaja melakukan Mahayani, 2007). komunikasi dengan individu lain dan Dalam baik secara langsung maupun tidak dewasa Maureen pula dalam perkembangannya, remaja mempunyai kebutuhan untuk langsung. berkomunikasi dan keinginan untuk Sebagai makhluk sosial dan memiliki banyak teman, namun manusia yang unik, remaja termasuk kadang-kadang untuk membangun salah Remaja hubungan dengan orang lain itu sangat menarik untuk diamati. Usia sendiri tidak mudah. Berhubungan remaja adalah usia transisi antara dengan masa kanak-kanak ke masa dewasa. keterbukaan diri, apabila individu Masa remaja juga dianggap sebagai mau membuka diri kepada orang masa lain, maka orang lain yang diajak satu didalamnya. penyesuaian. individu masuk lain memerlukan dan bicara akan merasa aman dalam orang melakukan komunikasi antarpribadi dewasa, yang memiliki peraturan dan yang akhirnya orang lain tersebut norma tersendiri yang harus dipatuhi, akan turut membuka diri. Hal ini berbeda dengan peraturan dan norma sesuai yang berlaku saat ia masih anak- (2005), menghadapi mulai Maksudnya, orang lingkungan 1 dengan pendapat keterbukaan atau Sugiyo sikap terbuka sangat berpengaruh dalam menumbuhkan komunikasi Pada kenyataannya terdapat antar beberapa penelitian mengenai kemampuan komunikasi pribadi yang efektif. Keterbukaan masalah adalah pengungkapan reaksi atau Interpersonal tanggapan kita terhadap situasi yang oleh Apollo (dalam Adawiyah 2012) sedang dihadapi serta memberikan yang mengemukakan bahwa 65% informasi tentang masa lalu yang dari 60 siswa kelas II SMF Bina relevan Farma untuk memberikan tanggapan kita di masa kini tersebut. Ketidakmampuan remaja dalam keinginan, masalah seorang diantaranya Madiun dalam memiliki berkomunikasi interpersonal. mengungkapkan perasaan Kota remaja, Rahmat (2000) menjelaskan serta konsep diri sebagai pandangan dan mengaktualisasikan apa yang ada perasaan dalam menjadikan Persepsi mengenai diri sendiri dapat masalah yang dihadapi oleh remaja bersifat psikis, sosial, dan fisik. semakin besar. Sehingga remaja Konsep memerlukan sebuah kemampuan dan menjadi konsep diri negatif dan keterampilan untuk mengungkapkan positif. diri mereka masalah yang mereka hadapi kepada orang lain, kemampuan mengenai diri dapat diri sendiri. berkembang Menurut Yunata, Indati, & dan Nugraha, 2012, bila seorang remaja keterampilan itu adalah komunikasi kesulitan dalam mengkomunikasikan yang baik dengan lingkungan. gagasannya kepada orang-orang yang dihormatinya, tidak mampu 2 berbicara di depan umum, atau ragu orang yang terjadi secara spontan dalam menyampaikan pendapatnya, dan tidak terstruktur. maka kemampuan komunikasi dan konsep dirinya tidak Terdapat aspek-aspek yang akan mempengaruhi komunikasi interper- berkembang. Untuk itu, diharapkan sonal seorang remaja dapat berkomunikasi Savitri, 2007), seperti : dengan a. Keterbukaan baik, dirinya sehingga dapat konsep menurut berkembang. Laswell Keterbukaan adalah Hubungan dengan konsep diri dan adanya kemauan komunikasi membuka diri, mungkin dapat disimpulkan dengan berpikir positif. Menurut Komunikasi komunikasi komunikator Hidayat interpersonal antara dengan (dalam untuk mengatakan tentang dirinya sendiri yang (2012), tadinya adalah tetap disembunyikan, jadi harus bersikap jujur pada seorang reaksi komunikan. dan pada stimulus- stimulus yang datang. Jenis komunikasi tersebut dianggap b. Kejujuran paling efektif untuk mengubah sikap, Bersikap jujur adalah pendapat, atau perilaku menusia mengungkapkan diri apa adanya berhubung prosesnya yang dialogis. atau sesuai dengan fakta yang Komunikasi selalu terjadi. Kejujuran menyebabkan pertemuan perilaku individu dapat diduga ( antara dua, tiga, atau mungkin empat predictable ) dan ini mendorong dihubungkan interpersonal dengan orang lain untuk percaya pada 3 individu tersebut (Rakhmat, keadaan orang lain baik secara 2005). intelektual maupun emosional. c. Kepercayaan e. Mendengarkan. Secara ilmiah “percaya” dapat didefinisikan Mendengarkan sebagai adalah proses aktif yang membutuhkan “mengandalkan perilaku orang konsentrasi untuk mencapai tujuan yang melakukan pemahaman terhadap dikehendaki,yang pencapaiannya stimulus tidak pasti dan dalam situasi feedback. yang penuh resiko” (Griffin mendengarkan lawan bicara dan dalam Rakhmat, 2005). Menaruh meresponnya maka dialog dapat kepercayaan terus berjalan. tanpa kecurigaan akan menaruh membantu memperlancar untuk bertujuan memberikan Dengan Rakhmat tercapainya saling (2009) mengemukakan bahwa faktor-faktor tujuan komunikasi. yang d. Empati mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah: Empati adalah a. Persepsi Interpersonal kemampuan untuk berpikir dan merasakan dengan dan yang seringkali tidak cermat,bila kedua belah pihak menanggapi berarti yang lain secara tidak cermat, berusaha menempatkan diri pada terjadilah kegagalan komunikasi. lain. yang sesuai seseorang dirasakan orang apa hal Persepsi Empati Kegagalan komunikasi ini dapat 4 diperbaiki bila orang ide, ataupun gagasan pada orang menyadari bahwa persepsinya mungkin salah. lain. Komunikasi c. Atraksi Interpersonal interpersonal kita akan menjadi Atraksi interpersonal lebih baik bila kita mengetahui artinya mampu meramalkan dari bahwa persepsi kita bersifat mana pesan akan muncul kepada subyektif dan cenderung keliru. siapa pesan akan mengalir, dan b. Konsep Diri lebih-lebih lagi bagaimana pesan Konsep diri merupakan akan diterima. Ketika individu faktor yang sangat menentukan mengetahui siapa tertarik pada dalam komunikasi interpersonal, siapa, atau siapa menghindari karena setiap orang bertingkah siapa,individu dapat meramalkan laku sedapat mungkin sesuai arus komunikasi interpersonal dengan konsep dirinya. Faktor yang ini tertarik merupakan penting dalam kemampuan interpersonal, yang amat terwujudnya terjadi. Semakin individu dengan seseorang, maka semakin besar komunikasi karena akan kecenderungan jika berkomunikasi individu dengan orang seseorang mempunyai konsep lain. Kesukaan kepada orang diri positif maka akan mampu lain, sikap positif, dan daya tarik mengeluarkan seseorang disebut sebagai atraksi segala sesuatu yang ada pada dirinya terutama interpersonal. dalam mengeluarkan pendapat, d. Hubungan Interpersonal 5 Orang berhubungan de ngan orang lain mengharapkan b. Diri moral & etik (morality & karena sesuatu ethical yang diri Aspek menggambarkan memenuhi kebutuhan mereka. Konsep self). ini bagaimana individu memandang nilai-nilai adalah moral-etik yang dimilikinya. sekumpulan keyakinan dan perasaan Meliputi sifat-sifat baik atau seseorang mengenai dirinya. sifat-sifat jelek yang dimiliki dan Keyakinan seseorang mengenai penilaian dalam hubungannya dirinya bisa berkaitan dengan bakat, dengan Tuhan. minat, kemampuan, penampilan fisik c. Diri sosial (social self ). Aspek dan lain sebagainya. Konsep diri ini mencerminkan sejauhmana merupakan seseorang perasaan mampu dan berharga mengenai siapa dirinya (Sarwono, dalam lingkup interaksi sosial 2011). dengan orang lain. kesadaran Maria (2007) mengemukakan bahwa aspek-aspek konsep d. Diri pribadi (personal self ). diri Aspek ini menggambarkan meliputi: perasaan a. Diri fisik (physical self). Aspek seorang pribadi, dan evaluasi ini menggambarkan bagaimana terhadap individu hubungan kesehatan, memandang kondisi badan, dan mampu sebagai kepribadiannya pribadinya atau dengan orang lain. penampilan fisiknya. e. Diri Aspek 6 keluarga (family self ). ini mencerminkan perasaan berarti dan berharga yang dalam orang tua tidak sayang. kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Menurut ada padanya sehingga b. Kegagalan Nina W.Syam Kegagalan yang terus- (2012), konsep diri dipengaruhi oleh menerus faktor faktor sebagai berikut: menimbulkan pertanyaan kepada a. Pola asuh orang tua diri sendiri dan berakhir dengan Pola asuh orang tua turut dialami kesimpulan seringkali bahwa semua menjadi faktor signifikan dalam penyebabnya mempengaruhi konsep diri yang kelemahan terbentuk. Sikap positif orang membuat orang merasa dirinya tua yang terbaca oleh anak, akan tidak berguna. menumbuhkan konsep dan terletak diri. pada Kegagalan c. Depresi pemikiran yang positif serta Orang yang sedang sikap menghargai diri sendiri. mengalami depresi akan Sikap negatif orang tua akan mempunyai pemikiran yang mengundang pertaanyaan pada cenderung negatif anak, dan menimbulkan asumsi memandang bahwa segala dirinya tidak sukup dan sesuatunya, dalam merespon termasuk berharga untuk dikasihi, untuk menilai dirinya sendiri. Segala disayangi dan situasi atau stimulus yang netral semua itu akibat kekurangan akan dipersepsi secara negatif. dan dihargai Misalnya tidak diundang ke 7 sebuah pesta, maka berfikir menggunakan 3 kelas, yaitu bahwa saya “miskin” maka saya kelas A, B, dan F sebanyak 109 tidak pantas diundang. Orang siswa. yang melihat sampel dalam penelitian ini apakah dirinya mampu survive menggunakan quota non random menjalani ehidupan selanjutnya. sampling yaitu sampel didasarkan depresi sulit d. Kritik Internal Terkadang mengkritik Teknik pembatasan pengambilan pengambilan atas jumlah sample diri sendiri memang dibutuhkan tertentu. Merode pengumpulan untuk menyadarkan seseorang data menggunakan skala konsep akan diri perbuatan yang dan skala komunikasi dilakukannya. Kritik terhadap interpersonal. Teknik analisis diri sendiri sering berfungsi data menjadi regulator atau rambu- produck moment dari Pearson. rambu dalam bertindak menggunakan korelasi dan berperilaku agar keberadaan kita HASIL DAN PEMBAHASAN diterima oleh masyarakat dan Hasil dapat beradaptasi dengan baik. dilakukan analisis dengan yang telah menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson maka diperoleh hasil nilai METODE PENELITIAN Subjek yang diambil koefisien korelasi (r) sebesar 0,625 dalam penelitian adalah remaja dengan signifikan (p) = 0,000 < 0,01, usia 12-17 tahun. Penelitian yang berarti ada hubungan positif 8 yang sangat signifikan antara konsep kategori tinggi ini karenakonsep diri diri dengan kemampuan komunikasi yang interpersonal. Hasil penelitian ini terbentuk secara instant, melainkan mendukung Rakhmat dengan proses belajar sepanjang komunikasi hidup manusia. Ketika individu lahir, bergantung individu tidak memiliki pengetahuan pendapat (2011), sukses interpersonal banyak dimiliki manusia pada kualitas konsep diri seseorang tentang yaitu positif dan negatif. Konsep diri harapan yang dicapainya serta tidak yang positif lahirlah pola perilaku memiliki penilaian tentang dirinya. komunikasi yang Konsep diri berasal dari berkembang melakukan sejalan pertumbuhan, terutama akibat positif interpersonal pula, yakni dirinya, tidak tidak persepsi yang lebih cermat dan hubungan mengungkapkan Dalam berinteraksi, setiap individu petunjuk-petunjuk dengan memiliki individu yang membuat orang lain daopat akan menafsirkan dengan cermat pula. Tanggapan yang diterima dijadikan Berdasarkan menerima lain. tanggapan. kategorisasi cermin bagi individu untuk menilai skala konsep diri, Rerata empirik dan memandang dirinya sendiri. konsep diri tergolong tinggi (RE = Dimana 99,43) dan RH = 82,5. Hasil tersebut mulai mengerti siapa dirinya, apa menunjukkan yang bahwa frekuensi pada akhirnya diinginkannya konsep diri remaja terdapat pada melakukan kategori dirinya (Sobur, 2010). tinggi atau positif. Penerapan konsep diri yang termasuk 9 penilaian individu serta dapat terhadap Berdasarkan kemampuan kategorisasi komunikasi komunikasi adalah proses pernyataan interper- antar manusia, dimana yang sonal retata empirik tergolong tinggi dinyatakan itu adalah pikiran atau (RE = 110,12) dan RH = 92,5. Hasil perasaan seseorang kepada orang lain penelitian dengan menggunakan bahasa sebagai bahwa tersebut menunjukkan kemampuan komunikasi alat penyalurnya. interpersonal remaja sebagian besar Koefisien termasuk dalam = tinggi. = 0,3906 (pengkuadratan Menurut Raudah (2012), sejak lahir dari koefisien korelasi (R)). Artinya tidak Konsep diri memiliki sumbangan bisa kategori determinasi dilepaskan dari komunikasi. Secara kodrati manusia efektif harus hidup bersama dengan orang kemampuan lain. interpersonal pada remaja di SMP Untuk membutuhkan itu cara manusia 39% terhadap komunikasi bisa Negeri 1 Pedan. Sisanya (100%- berinteraksi dengan manusia lain. 39% = 71%) hal ini berarti masih Bahkan terdapat sebuah untuk sebesar penelitian sisa 71% berasal dari mengemukakan 70% waktu bangun sumbangan variabel lain yang turut kita digunakan untuk beromunikasi. berperan dalam menentukan faktor Dengan komunikasi, kita membentuk kemampuan saling interpersonal pengertian, persahabatan, menumbuhkan memelihara sayang, menyebarkan kasih komunikasi namun tidak diperhatikan dalam penelitian ini. pengetahuan Adanya korelasi yang positif dan melestarikan peradaban. Hakikat dan signifikan antara konsep diri 10 dengan kemampuan komunikasi yang berbeda perlu interpersonal pada remaja di SMP penelitian Negeri 1 Pedan menunjukkan bahwa menggunakan konsep diri mempunyai peranan variabel-variabel lain yang belum penting dalam menentukan perilaku. disertakan Hal ini sesuai dengan pendapat ataupun Rakhmat diri memperluas ruang lingkup penelitian sangat dan lebih berhati-hati terhadap skala komunikasi yang akan digunakan sebagai alat (2011), merupakan menentukan faktor Konsep yang dalam interpersonal, karena setiap orang lebih dilakukan lanjut atau dalam dengan dengan menambah penelitian ini, menambah dan ukur. bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian a. Kesimpulan dapat disimpulkan bahwa konsep diri 1. Ada hubungan positif yang memberikan kontribusi terhadap sangat signifikan antara kemampuan komunikasi interper- konsep diri dengan sonal pada remaja. Penelitian ini kemampuan terdapat beberapa kelemahan seperti interpersonal penelitian semakin positif konsep diri ini tidak dapat digeneralisasikan pada remaja di maka tempat komunikasi lain atau remaja pada komunikasi yang artinya kemampuan interpersonal umumnya. Untuk penerapan populasi remaja akan semakin baik, yang lebih luas dengan karakteristik sebaliknya semakin negatif 11 konsep diri maka komunikasi interpersonal pada remaja di interpersonal remaja semakin SMP Negeri 1 Pedan. Sisanya buruk. Dilihat dari hasil nilai (100% - 39% = 71%) hal ini koefisien korelasi (r) sebesar berarti masih terdapat sisa 0,625 dengan signifikan (p) = 71% berasal dari sumbangan 0,000 < 0,01. variabel 2. Tingkat kemampuan komunikasi lain yang turut berperan dalam menentukan interpersonal faktor kemampuan remaja pada penelitian ini komunikasi interpersonal tergolong tinggi, yaitu dapat namun diperhatikan dilihat dari rerata empirik dalam penelitian ini. (RE) sebesar 110,12 dan tidak b. Saran rerata hipotetik (RH) sebesar 1. Bagi remaja 92. Bagi remaja disaran- 3. Kondisi Konsep diri remaja kan untuk menerima diri apa pada penelitian ini tergolong adanya, meningkatkan penge- positif (tinggi), yaitu dapat nalan akan diri dengan cara dilihat dari rerata empirik memahami kondisi kesehatan (RE) sebesar 99,43 dan rerata dan memperhatikan hipotetik (RH) sebesar 82,5. penampilan fisik. 4. Konsep diri Hal-hal memiliki tersebut akan meningkatkan sumbangan efektif sebesar konsep diri menjadi positif. 39% Apabila terhadap komunikasi 12 remaja memiliki konsep diri yang positif maka remaja ia terpenuhi. mampu menerima akan rasa aman Kebutuhan rasa keberadaan dirinya dan orang aman yang terpenuhi akan lain, meningkatkan sehingga terancam perasaan yang dapat psikologis. mengakibatkan rasa cemas 3. Bagi Guru akan berkurang. Bagi guru diharapkan 2. Bagi orangtua dapat Orangtua diharapkan dapat kesehatan membimbing memantau interaksi sosial antar siswanya. Dengan dan memantau dan memberikan memberi kebebasan remaja pemahaman melalui pelajaran mengaktualisasikan bimbingan dirinya dan konseling untuk pembentukan konsep tentang konsep diri dapat diri. Yaitu dengan cara dapat mengurangi menciptakan dalam suasana rasa menghadapi keluarga yang harmonis yaitu lingkungan sosial. dengan menghargai sesama 4. Bagi teman sebaya keluarga dan suasana menciptakan Teman sebaya sangat nyaman mempengaruhi pembentukan sehingga remajapun merasa konsep diri remaja. Untuk senang dan berharga sebagai pergaulan bagian dari anggota keluarga, sosial lebih dapat berteman dengan teman dari yang gugup itu kebutuhan 13 di lingkungan diharapkan remaja yang dapat memperbaiki diri. Remaja yang (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. pandai (2011). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. menempatkan dirinya pada lingkungan yang teman sebaya baik dapat mengembangkan identitas Roudah, Farida. (2012). Komunikasi Terhadap Remaja Yang Sedang Sakit. Artikel diambil darihttp://www.scribd.com/do c/117977125/MakalahKomunikasi-Remaja-OkeFR#scribd dirinya kearah yang positif. DAFTAR PUSTAKA Sarwono, S. W. (2011). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Adawiyah, R. (2012). Hunungan Antara Konsep Diri Dan Kecemasan Komunikasi Pada Mahasiswa Psikologi Uin Suka Yogyakarta. Skripsi Savitri, R. d. (2007). Kesepian Ditinjau Dari Kualitas Komunikasi Pada Remaja Dengan Orang Tua Tunggal. Skripsi Tidak Diterbitkan Hidayat, D. (2012). Komunikasi Antar Pribadi dan Medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu Sugiyo. (2005). Antarpribadi. UNNES Press Mahayani, N. (2007). Hubungan antara konsep diri dengan komunikasi interpersonal. Skripsi Maria, Komunikasi Semarang: Yunata, S. D., Indati, A., & Nugraha, Y. J. (2012). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja. Jurnal Psikohumanika, Vol. V. No. 1, 35-36. Ulfah. (2007). Peran Persepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri Terhadap Kecenderungan Kenakalan Remaja. Tesis (Tidak diterbitkan). Rakhmat, J. (2000).Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 14