BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Telaah Hasil Penelitian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya
Telaah hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud di sini adalah kajian
terhadap hasil – hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Hasil – hasil
penelitian tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selanjutnya penjelasan –
penjelasan tersebut akan dijadikan rujukan guna melengkapi penelitian ini, antara
lain adalah sebagai berikut :
Penelitian oleh dilakukan oleh Tambunan (2010) yang berjudul “Strategi
Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun pada Kawasan Parapat Sumatra
Utara”. Dalam penelitian ini yang menjadi pokok permasalahan adalah lebih
menganalisis mengenai periklanan, promosi penjualan (sales promotion),
penjualan secara langsung (personal selling), publikasi (publication) dan kendala
serta analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi
oleh dinas pariwisata kabupaten simalungun pada kawasan parapat sumatra utara
yang berhubungan dengan Promotion Mix.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
pendekatan matriks SWOT diketahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh
dinas pariwisata kabupaten simalungun pada kawasan parapat sumatra utara
adalah Strategi SO yaitu memanfaatkan hubungan kerjasama dengan wartawan
luar negeri, menjalin hubungan dengan media massa khususnya TV dan majalah
pariwisata baik dalam dan luar negeri. Strategi ST yaitu mempertahankan sistem
12
13
promosi
yang
telah
ada
dan
menciptakan
sistem
promosi
yang
baik,memperhatikan dan belajar dari Dinas Pariwisata daerah lainnya dalam
berpromosi, melakukan sosialisasi (promotion image) promosi pariwisata terpadu
melelui internet. Strategi WO yaitu lebih memperhatikan penentuan pasar utama,
mengembangkan kegiatan promosi dengan bauran promosi, menggalang
koordinasi antara departemen dalam negeri dan luar negeri, lebih peduli atau
memperhatikan setiap program promosi yang meningkatkan kualitas SDM dengan
melakukan pelatihan disamping pengenalan teori. Strategi WT yaitu promosi yang
dilakukan hendaknya lebih terfokus, efisien, dan efektif serta tepat sasaran.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama - sama
menggunakan teknik analisis data SWOT terhadap bauran promosi. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada lokasi penelitian
yaitu penelitian sebelumnya meneliti kawasan wisata dan penelitian ini meneliti
akomodasi.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Udayani (2002) yang berjudul
“Strategi Promosi De Lounge sebagai Fasilitas Penunjang di Hotel Radin Sanur”.
Dalam penelitian ini pelaksanaan strategi promosi yang meliputi periklanan
(advertising), promosi pejualan (sales promotion), penjualan perseorangan
(personal selling), dan hubungan masyarakat dan publisitas (public relation),
tetapi strategi promosi yang dilakukan oleh Hotel Radin Sanur dalam menjalankan
kegiatan promosi, Hotel Radin Sanur lebih menekankan melakukan dua usaha
yaitu promosi secara langsung dan promosi secara tidak langsung.
Promosi langsung yang dilakukan adalah promosi di dalam hotel itu
sendiri misalnya dengan cara memasang poster di lobby
hotel, meletakkan
14
beberapa brosur di meja receptionist dan meletakkan literature yang berkaitan
dengan keberadaan hotel di masing-masing kamar. Promosi tidak langsung
dilakukan di luar hotel dengan cara menggunakan sales marketing. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa promosi yang paling efektif yang digunakan Hotel
Radin Sanur dalam mempromosikan produknya adalah melalui periklanan karena
penyebarluasan informasi mengenai hotel dapat dengan mudah didapat oleh
wisatawan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah waktu
penelitian, lokasi penelitan, dan ruang lingkup permasalahan yang dimana pada
penelitian sebelumnya meneliti mengenai strategi promosi sebagai fasilitas
penunjang sedangkan penelitian sekarang mengenai penerapan strategi promosi
dalam meningkatkan tingkat hunian kamar.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Ulina (2011) yang berjudul “Strategi
Promosi Guna Meningkatkan Penjualan Kamar di Hotel Pardede Internasional
Medan”. Dalam penelitian ini pelaksanaan strategi promosi yang meliputi
periklanan (advertising), promosi pejualan (sales promotion), penjualan
perseorangan (personal selling), dan hubungan masyarakat (public relation),
tetapi strategi promosi yang dilakukan oleh Hotel Pardede Internasional Medan
dalam menjalankan kegiatan promosi, lebih menekankan melakukan promosi
secara langsung. Penelitian ini menggunakan analisis SWOT dengan menentukan
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam menganalisis situasi atau
keadaan objek yang diteliti.
Promosi langsung yang dilakukan adalah promosi di dalam hotel itu
sendiri / in-house promotion seperti, meletakkan beberapa brosur di meja
receptionist, meletakkan literature yang berkaitan dengan keberadaan hotel di
15
masing-masing kamar, dan promosi yang dilakukan di luar hotel/ outdoor
promotion, seperti bekerja sama dengan travel-travel agent, bekerja sama dengan
bank, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa promosi yang paling sering digunakan Hotel Pardede
Internasional Medan dalam mempromosikan produknya adalah melalui in-house
promotion dan out door promotion untuk memperoleh wisatawan.
Persamaan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah
persamaan dalam membahas mengenai strategi promosi dengan menggunakan
bauran promosi (promotion mix) dan menggunakan analisis SWOT. Sedangkan
perbedaannya adalah dalam hotel ini, tim sales
dalam promosinya selalu
mengutamakan dua kegiatan pokok yaitu in-house promotion dan out door
promotion yang tergabung dalam periklanan (advertising), kemudian ditambah
dengan kegiatan pemasaran yang lain yaitu pejualan pribadi (personal selling),
promosi penjualan (sales promotion), dan juga hubungan masyarakat (public
relation), selain itu yang membedakan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah waktu penelitian, lokasi penelitian, dan ruang lingkup
permasalahan.
2.2 Deskripsi Konsep
2.2.1 Tinjauan Tentang Strategi
Strategi adalah hal sehubungan dengan menetapkan arah bagi perusahaan
dalam arti sumber daya yang ada dalam perusahaan serta bagaimana
mengidentifikasi kondisi yang memberikan keuntungan terbaik untuk membantu
16
memenangkan persaingan di pasar. Strategi akan meliputi tujuan jangka panjang
serta sumber keunggulan yang merupakan pengembangan pemahaman yang
dalam tentang pemilihan pasar dan pelanggan atau customer oleh perusahaan
yang juga menunjukkan kepada cara terbaik untuk berkompetisi dengan pesaing
di dalam pasar (Dirgantoro, 2002).
Pengertian strategi yang diuraikan oleh beberapa ahli yaitu strategi adalah
suatu rencana permainan untuk mencapainya (Kotler, 2002). Menurut (Alwi,
2008) strategi adalah cara untuk mencapai tujuan dengan melibatkan semua faktor
andalan dalam organisasi secara strategik. Sementara itu, ahli lain menjelaskan
strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya
dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi
sumber daya, (Chalder dalam Rangkuti, 2002).
Strategi
merupakan
tindakan
yang
bersifat
incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan di masa depan. Perencanaan
strategi hampir selalu di mulai dari ”apa yang dapat terjadi”, bukan mulai dari
”apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan, (Hamel dan Pharalad
dalam Rangkuti, 2002)
Jadi berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan, strategi adalah
suatu cara yang digunakan atau dijalankan oleh sebuah perusahaan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan dalam jangka panjang.
17
2.2.2 Tinjauan Tentang Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri
menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai
tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi
penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli
yang lain. Perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut
dalam memandang dan meninjau pemasaran. Dalam kegiatan pemasaran ini,
aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. Pertukaran merupakan kegiatan
pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa
dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi
kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan
keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran.
Menurut Kotler (1997) pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.
Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia
memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan
dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran biaya
juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual
(Swasta, 1996).
18
Jadi pemasaran merupakan proses sosial yang dilakukan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya dengan cara menukarkan produk yang bernilai, atau
dengan arti lain adalah usaha yang dapat memuaskan penjual dan pembeli.
2.2.3 Tinjauan Tentang Promosi
Komunikasi pemasaran saat ini memegang peranan penting bagi pemasar
untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konssumen maupun
masyarakat. Komunikasi ini dimaksudkan agar sasarn atau pembeli potensial
menyadari, mengatahui, dan menyukai apa yang disediakan perusahaan. Oleh
karena itu sangat diperlukan adanya suatu komunikasi pemasaran yang disebut
juga promosi.
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, apabila konsumen belum
pernah mendengarkannya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi
mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Adapun definisi dari promosi menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Menurut (Sutisna, 2001) menyatakan bahwa : “Promosi adalah usaha untuk
menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai
keberadaan produk di pasar”. Menurut (Alma, 2002) mengemukakan bahwa:
“Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan
calon konsumen tentang barang dan jasa”. Sedangkan menurut (Saladin, 2003)
menyatakana bahwa: “Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran
perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan
mengingatkan tentang produk perusahaan”.
19
Definisi para ahli diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa promosi
merupakan alat komunikasi dan penyampaian pesan yang dilakukan baik oleh
perusahaan maupun perantara dengan tujuan memberikan informasi mengenai
produk, harga, dan tempat. Informasi itu bersifat memberitahukan, membujuk dan
mengingatkan kembali kepada konsumen, atau para perantara.
Secara singkat promosi ini berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan
seseorang untuk dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah
sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan akan selalu ingat akan
produk tersebut. Dalam promosi ini, juga terdapat kombinasi dari beberapa unsur
yang dapat mendukung jalannya sebuah promosi tersebut yang biasa disebut
dengan bauran promosi.
1) Fungsi Promosi
Menurut Shimp (2000) Promosi memiliki lima fungsi yang sangat penting
bagi suatu perusahaan/lembaga. Kelima fungsi tersebut dijabarkan sebagai
berikut:
(1) Informing (Memberikan Informasi)
Promosi membuat konsumen sadar akan produk-produk baru, mendidik
mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi
penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.
Promosi menampilkan peran informasi bernilai lainnya, baik untuk merek
yang diiklankan maupun konsumennya, dengan mengajarkan manfaatmanfaat baru dari merek yang telah ada.
20
(2) Persuading (Membujuk)
Media promosi atau iklan yang baik akan mampu mempersuasi pelanggan
untuk mencoba produk dan jasa yang ditawarkan. Terkadang persuasi
berbentuk
mempengaruhi
permintaan
primer,
yakni
menciptakan
permintaan bagi keseluruhan kategori produk. Lebih sering, promosi
berupaya untuk membangun permintaan sekunder, permintaan bagi merek
perusahaan yang spesifik.
(3) Reminding (Mengingatkan)
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para
konsumen. Saat kebutuhan muncul, yang berhubungan dengan produk dan
jasa yang diiklankan, dampak promosi di masa lalu memungkinkan merek
pengiklan
hadir
di
benak
konsumen.
Periklanan
lebih
jauh
didemonstrasikan untuk mempengaruhi pengalihan merek dengan
mengingatkan para konsumen yang akhir-akhir ini belum membeli merek
yang tersedia dan mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.
(4) Adding Value (Menambah nilai)
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa memberi nilai
tambah bagi penawaran-penawaran mereka, inovasi, penyempurnaan
kualitas, atau mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai
tambah
tersebut
benar-benar
independen.
Promosi
yang
efektif
menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih
bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
21
(5) Assisting (Mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan)
Periklanan merupakan salah satu alat promosi. Promosi membantu
perwakilan penjualan. Iklan mengawasi proses penjualan produk-produk
perusahaan dan memberikan pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga
sebelum melakukan kontak personal dengan para pelanggan yang
prospektif. Upaya, waktu, dan biaya periklanan dapat dihemat karena lebih
sedikit waktu yang diperlukan untuk memberi informasi kepada prospek
tentang keistimewaan dan keunggulan produk jasa. Terlebih lagi, iklan
melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan klaim oleh perwakilan
penjual lebih kredibel.
Fungsi di atas ditujukan lebih kepada konsumen, maka sebenarnya
fungsi promosi juga memiliki tujuan untuk memenangkan persaingan dengan
kompetitor. Salah satu strategi memenangkan persaingan dalam dunia
pemasaran atau promosi adalah menggunakan Public Relations dengan baik.
Kotler (dalam Kartajaya, 1992) memberikan singkatan pada strategi
penggunaan Public Relations ini dengan istilah P-E-N-C-I-L-S.
(1) Publications (Publikasi)
Perusahaan dapat mengusahakan penerbitan-penerbitan tertentu untuk
meningkatkan citra perusahaan.
(2) Event (Kegiatan)
Event yang dirancang secara tepat dapat mencapai suatu tujuan public
relations tertentu.
22
(3) News (Pemberitaan)
Semua usaha dilakukan supaya aktivitas tertentu dari perusahaan menjadi
bahan berita di media massa
(4) Community Involvement (Kepedulian pada masyarakat)
Perusahaan berusaha „akrab‟ dan „ramah‟ dengan masyarakat di
sekitarnya. Hal ini terutama perlu pada saat sebuah cabang suatu
perusahaan didirikan di suatu daerah baru.
(5) Identity Media (Penggunaan Media sebagai Identitas)
Semua stationery yang dipakai, mulai dari kartu nama, kertas, maupun
amplop, harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan citra
suatu perusahaan. Selain itu identity media juga dapat diterapkan pada
sarana dan sarana/prasarana lain, seperti gedung, mobil pengangkut
barang, dan lain sebagainya.
(6) Lobbying (Mempengaruhi)
Kontak pribadi yang dilakukan secara informal untuk mencapai tujuan
tertentu.
(7) Social Investment (Investasi Sosial)
Perusahaan dapat „merebut‟ hati masyarakat yang ditujunya dengan
melakukan partisipasi sosial seperti pembangunan jembatan, taman, dan
fasilitas umum lainnya.
23
2) Tujuan Promosi
Menurut Rossiter dan Percy (dalam Tjiptono, 2002) mengklasifikasikan
tujuan promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:
(1) Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category
need).
(2) Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk
kepada konsumen (brand awareness).
(3) Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).
(4) Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase
intention).
(5) Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase
facilitation).
(6) Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning)
Tujuan utama yang akan dilakukan oleh perusahaan secara mendasar
terdiri
dari
beberapa
alternatif
antara
lain
berupa
menginformasikan,
mempengaruhi, membujuk, mengingatkan sasaran konsumen tentang perusahaan
dan bauran pemasarannya (Swasta, 1999). Oleh karena itu, secara mendalam
tujuan promosi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
(1) Memodifikasikan tingkah laku
Ada beberapa
alasan yang menyebabkan orang-orang melakukan
komunikasi, diantarnya
memberikan
pertolongan
: mencari kesenangan, mencari bantuan,
atau
instruksi,
memberikan
informasi,
mengemukakan pendapat atau ide lain halnya dengan informasi, dari segi
24
lain, berusaha mengubah tingkah laku dan pendapat, serta memperkuat
tingkah laku yang ada. Penjual sebagai sumber selalu berusaha
menciptakan kesan yang baik tentang dirinya (promosi kelembagaan) atau
mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan. Sebagai tujuan utama
dari kegiatan promosi yang akan dilakukan adalah menginformasikan
seluruh aspek-aspek dan kepentiangan perusahaan yang berhubungan
dengan konsumen dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk dapat
diketahui dengan jelas.
(2) Memberitahu
Promosi yang bersifat meningkatkan ditujukan agar konsumen atau
pembeli yang ada tidak lupa akan produk perusahaan yang tetap setia
membeli produk perusahaan tersebut. Dengan mengingatkan konsumen
berarti terus dapat mempertahankan merek produk di hati masyarakat.
Cara ini baik dilakukan ketika produk memasuki tahap kedewasaannya di
dalam siklus kehidupan.
(3) Membujuk
Promosi yang dilakukan dapat dimaksudkan untuk memberitahukan
konsumen tentang produk yang ditawarkan perusahaan. Tujuan ini lebih
tepat dijalankan oleh perusahaan pada tahap-tahap awal dalam siklus
kehidupan produknya. Promosi yang bersifat informatif ini juga penting
bagi konsumen karena dapat membentu uraian pengambilan keputusan
untuk pembeli. Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan
dilakukan oleh perusahaan adalah mempengaruhi dan membujuk
25
pelanggan atau konsumen sasaran agar mau membeli atau mengalihkan
pembeli terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
(4) Mengingatkan
Sebagian masyarakat kurang menyukai promosi yang bersifat membujuk
atau persuasif. Tetapi pada kenyataannya promosi ini banyak dipakai
perusahaan terutama dalam upaya untuk meningkatkan penjualan,
mendorong pembelian. Perubahan mengharapkan adanya kesan positif dari
konsumen sehingga dapat memberi pengaruh yang lama terhadap perilaku
pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini banyak digunakan pada saat
produk tersebut mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus
kehidupan produk. Sebagai alternatif terakhir dari tujuan promosi yang
akan dilakukan perusahaan adalah mengingatkan kembali konsumen
sasaran selama ini dimiliki atas keberadaan perusahaan dan merk-merk
produk yang dihasilkan, yang tetap setia dan konsisten untuk melayani
konsumennya di manapun mereka berada.
Keseluruhan alternatif tujuan promosi yang dilakukan perusahaan tersebut
di atas, secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan promosi yang dilakukan
bekaitan erat dengan upaya bagaimana konsumen atau calon konsumen dapat
mengenal produk perusahaan memahaminya, berubah sikap menyukai, yakin dan
pada hakekatnya akhirnya membeli dan selalu mengingat akan produk .
26
Tujuan dilakukan promosi adalah (Rangkuti, 2009):
(1) Modifikasi tingkah laku
Pasar merupakan tempat pertemuan orang-orang yang hendak melakukan
suatu pertukaran di mana orang-orangnya terdiri atas berbagai macam
tingkah laku yang satu sama lain saling berbeda. Demikian juga pendapat
mereka mengenai suatu barang dan jasa, selera, keinginan, motivasi, dan
kesetiaannya terhadap barang dan jasa tersebut saling berbeda. Dengan
demikian, tujuan dari ini adalah berusaha untuk mengubah tingkah laku
dan pendapat individu tersebut, dari tidak menerima suatu produk menjadi
setia terhadap produk.
(2) Memberitahu
Kegiatan promosi yang ditujukan untuk memberikan informasi kepada
pasar yag dituju tentang pemasaran perusahaan, mengenai produk tersebut
berkaitan dengan harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, keistimewaan,
dan lain sebagainya. Promosi yang bersifat informasi ini umumnya lebih
disukai dan dilakukanpada tahap-tahap awal dalam siklus kehidupan
produk. Hal ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan
permintaan primer sebab pada tahap ini sebagian orang tidak akan tertarik
untuk memilih dan membeli barang dan jasa sebelum mereka mengetahui
produk tersebut serta kegunaannya dan lain sebagainya. Promosi yang
bersifat informasi ini dapat membantu konsumen dalam mengambil
keputusan untuk membeli.
27
(3) Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk atau persuasif ini pada umumnya kurang
disenangi oleh sebagian masyarakat. Tetapi kenyataannya sekarang imi
banyak muncul justru adalah promosi tersebut. Promosi seperti itu
terutama untuk mendorong pembeli. Perusahaan tidak ingin memperoleh
tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan
kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar promosi dapat memberi pengaruh
dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat
membujuk ini akan menjadi dominan jika produksi yang bersangkutan
mulai memasuki tahap pertumbuhan dalam siklus kehidupan produk
tersebut.
(4) Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan terutama untuk
mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan dilakukan selama
tahap kedewasaan dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan
berusaha memperhatikan untuk mempertahankan pembeli yang ada, sebab
pembeli tidak hanya sekali saja melakukan transaksi, melainkan harus
berlangsung secara terus-menerus.
3) Faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi proses promosi
Faktor – faktor eksternal yang mempengaruhi proses promosi, di
dalam perkembangan organisasi sebuah perusahaan akan tidak lepas dari
pengaruh eksternal perusahaan (Williams, 2001). Secara umum kebijakan
management dalam menentukan arah perusahaan juga akan sangat ditentukan
28
oleh lingkungan perusahaan. Kondisi lingkungan perusahaan ini akan secara
tidak langsung membantu management untuk mengindentifikasi langkah apa
yang akan ditempuh untuk menjalankan strategi perusahaan , Lingkungan
eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi yakni
lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industri. Berikut uraian
mengenai kedua hal tersebut.
(1) Lingkungan umum
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal
organisasi yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas
dan faktor-faktor tersebut pada dasarnya berada di luar dan terlepas dari
operasi perusahaan. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit dampak implikasi
langsung
bagi
pengaturan
suatu
organisasi.
Namun
tetap
mampu
mempengaruhi kebijakan strategi dari organisasi perusahaan. Faktor-faktor
lingkungan umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
(1.1) Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi ini meliputi pertumbuhan ekonomi suatu Negara dan
hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi secara makro seperti : inflasi,
kebijakan pemerintah, dan lain-lain. Kenyataannya faktor ini akan
berkembang dan berimbas kepada ekonomi mikro yang lebih spesifik,
maka faktor ekonomi suatu Negara secara global juga akan
mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam menentukan arah dan
langkah perusahaan.
29
(1.2) Faktor Sosial dan Politik
Perkembangan strata social kemasyarakatan disuatu daerah akan
mempengaruhi organisasi perusahaan. Perkembangan politik Negara
yang secara tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan
ekonomi merupakan faktor yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Organisasi perusahaan akan cenderung mengikuti perkembangan sosial
politik yang terjadi guna antisipasi terhadap berlangsungnya stabilitas
dan kebijakan di dalam organisasi perusahaan
(1.3) Faktor Peraturan dan Undang-undang (Faktor Hukum)
Kepastian hukum di dalam suatu negara merupakan moment yang
sangat mempengaruhi pelaku pasar. Kebijakan Negara yang dituangkan
dalam Peraturan Perundang-Undangan secara tidak langsung akan
menentukan arah strategi perusahaan. Kepastian hukum merupakan
factor yang tidak bisa ditawar dan pasti akan sangat mempengaruhi
sebuah perusahaan.
(1.4) Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan memberikan
perubahan terhadap kebijakan perusahaan. Efisiensi pada saat
melakukan produksi dan distribusi juga sangat dipengaruhi oleh
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi.
Semakin
berkembangannya hal ini maka secara tidak langsung akan menuntut
management perusahaan untuk memilih yang terbaik bagi kepentingan
perusahaan.
30
(1.5) Faktor Demografi
Faktor tempat dan situasi alam juga tentunya tidak bisa dipisahkan.
Kondisi alam dan tata letak perusahaan yang berkaitan dengan alam
akan membutuhkan kebijakan yang harus sesuai guna menanggulangi
ancaman yang berasal dari lingkungan dan alam.
Jadi berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
lingkungan umum tersebut adalah sekumpulan elemen-elemen dalam
masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi suatu industri dan
perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya.
(2) Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor yang merupakan
ancaman dari pelaku bisnis baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan
intensitas persaingan di antara para pesaing yang secara langsung
mempengaruhi perusahaan.
Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan industri adalah
tingkatan dari lingkungan eksternal organisasi yang menghasilkan komponenkomponen yang secara normal memiliki dampak yang relatif lebih spesifik
dan langsung terhadap operasional perusahaan.
Kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai berikut :
1) Ancaman masuknya pendatang baru
2) Tingkat rivalitas di antara para pesaing yang ada
3) Tekanan dari produk pengganti
4) Kekuatan tawar menawar pembeli (substitusi)
31
5) Kekuatan tawar menawar pemasok
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan
peluang. Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis.
Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.
Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan analisis
lingkungan eksternal adalah dengan melakukan beberapa cara yaitu :
1) Pemindaian (scanning)
Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari
perubahan potensial dalam lingkungan umum, dan mendeteksi perubahanperubahan yang sedang terjadi. Pemindaian lingkungan merupakan hal
penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing
dalam lingkungan yang sangat tidak stabil, maka perusahaan dapat
meramalkan potensi pasar kedepannya, kaitannya terhadap penetapan
target perusahaan terhadap penjualan sebuah produk.
2) Pengawasan (monitoring)
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend
lingkungan melalui pengawasan yang berkelanjutan. Kritikal bagi
pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna
dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.
32
3) Peramalan (forecasting)
Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak
tentang apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahanperubahan dan tren itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.
4) Penilaian (assessing)
Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efekefek dari perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap
manajemen strategis suatu perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan
penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi pemahaman tersebut pada
organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan data-data yang
menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitifnya.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan faktor lingkungan eksternal
itu, dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu : lingkungan eksternal umum dan
lingkungan eksternal khusus. Pembagian ini terletak dari jauh dekatnya pengaruh
yang ditimbulkan kepada organisasi perusahaan. Pada lingkungan eksternal umum
mencakup beberapa aspek seperti : ekonomi, sosial, politik, hukum dan
demografi. Seluruhnya merupakan kebijakan ekonomi makro yang nantinya akan
mengerucut menjadi ekonomi mikro.
Pengaruh hal-hal tersebut terhadap organisasi perusahaan akan sangat
signifikan terutama dalam menjalan arah perusahaan guna mengatasi masalah
yang mungkin timbul dari faktor eksternal tersebut. Sementara faktor lingkungan
eksternal industri, lebih ditekankan pada aspek yang timbul dari hubungan antara
perusahaan kompetitor yang mengakibatkan perkembangan pasar akan terus
bergerak dinamis dan pergerakan ini akan mau tak mau diikuti perusahaan dalam
33
rangka menguasai dan mempertahankan pasar yang dimilikinya. Faktor eksternal
industri ini akan menimbulkan kebijakan perusahaan dalam menyiasati
perkembangan pasar dan keinginan konsumen.
2.2.4 Tinjauan Tentang Bauran Promosi (Promotion Mix)
Promosi merupakan suatu bentuk media komunikasi pemasaran, yang
dimaksud komunikasi pemasaran adalah suatu aktifitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan atau mengingatkan pasar
sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sehingga
komunikasi pemasaran dikatakan pula sebagai bauran promosi.
Komunikasi pemasaran atau sering disebut promosi merupakan suatu
konsep dari sebuah perusahaan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya.
Sehingga dapat membentuk identitas merek yang kuat dipasar dengan mengikat
bersama dan memperkuat semua citra dan pesan dari perusahaan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2004) menyatakan bahwa: “Bauran
promosi merupakan bauran tertentu pemasangan iklan (advertising), penjualan
personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan
masyarakat (public relation), dan alat-alat pemasaran langsung (direct marketing)
yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasangan iklan
dan pemasaran”.
Sedangkan menurut Saladin (2003), menyatakan bahwa: “Bauran promosi
adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan,
34
publisitas, dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan
perusahaan”.
Semua usaha dalam kegiatan promosi dilakukan melalui komunikasi yang
menggunakan kombinasi peralatan promosi yang disebut dengan bauran promosi.
Menurut Kotler dan Armstrong (2004) menyatakan bahwa bauran promosi terdiri
dari:
1. Advertising (Periklanan)
Setiap bentuk persentasi dan promosi non-personalyang memerlukan biaya
tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas.
2. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan
sebuah produk atau jasa.
3. Public Relation and Publicity (Hubungan Masyarakat dan Publisitas)
Membangun hubungan baik dengan berbagai public perusahaan dengan
sejumlah
cara
supaya
memperoleh
publisitas
yang
menguntugkan,
membanguin citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan
rumor, cerita, serta event yang tidak menguntugkan.
4. Personal Selling (Penjualan secara Pribadi)
Persentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan
menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan
pelanggan.
35
5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik
secara seksama denganb tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera,
maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng.
Promosi
merupakan
bagian
komunikasi
dalam
pemasaran
yang
menyediakan informasi dan pengetahuan dengan cara yang informatif dan
persuasif bagi wisatawan. Menurut (Morrison, 2002) menyebutkan 5 bauran
promosi yang dikenal dengan promotionnal mix, yaitu:
1. Advertising, adalah “paid”, komunikasi nonpersonal melalui berbagai
media oleh suatu perusahaan, organisasi-organisasi nirlaba dan individuindividu yang dalam beberapa cara diidentifikasi dalam pesan iklan dan
mereka yang berharap memberi informasi-informasi dan mempengaruhi
wisatawan. Jadi kata kunci dan definisi advertising adalah paid,
nonpersonal, dan indentified. Hospitality dan travel harus membayar
setiap kegiatan iklan baik dengan uang kas atau dengan sistem barter,
pendekatan komunikasi adalah nonpersonal, bukan merupakan sponsor
dan perwakilan mereka yang secara fisik hadir untuk memberikan pesan
kepada wisatawan. Kata identified menyatakan organisasi yang membayar
atau memasang iklan teridentifikasi secara jelas dalam iklan ini.
2. Personal selling, termasuk pembicaraan langsung yang dilakukan baik
melalui telepon atau bertatap muka antara penjual dengan calon
wisatawan.
36
3. Sales promotion, merupakan pendekatan lain dibandingkan dengan iklan,
personal selling, dan public relations. Wisatawan diberikan bujukan
singkat agar dengan segera melakukan pembelian. Seperti halnya iklan,
sponsornya dengan jelas diidentifikasi dan komunikasinya bersifat
nonpersonal. Contohnya kupon potongan harga, kontes dan undian, dan
premi atau hadiah.
4. Merchandising, terdiri atas material-material yang digunakan dalam hotel
untuk merangsan penjualan seperti menu, wine list, kartu pos, tanda-tanda,
poster, topi, t-shirt, dan poin yang lain, dan benda-benda promosi
pejualan.
5. Public Relations and Publicity, yang termasuk dalam public relations
adalah semua aktivitas yang digunakan oleh sebuah hotel atau travel
untuk menjaga atau meningkatkan hubungannya dengan organisasiorganisasi yang lain atau individu-individu. Sedangkan publicity adalah
salah satu teknik dari public relations yang merupakan non-paid
communication dan informasi tentang pelayanan dari sebuah organisasi.
Banyak hal yang dilakukan oleh pemasaran dalam melakukan promosi
untuk memenangkan persaingan.
1.
Membuat materi promosi untuk tiap-tiap unit usaha yang ada dalam hotel,
sehingga dapat memberikan informasi tentang segala produk, jasa-jasa dan
fasilitas yang tersedia di hotel termasuk berbagai macam kegiatan yang
terjadi di hotel.
2.
Ada keterpaduan antara kegiatan periklanan, public relation, dan usahausaha penjualan lainnya.
37
3.
Dilakukan penerbitan secara berkala untuk, leaflet, booklet, brosur sesuai
dengan event yang ada di hotel, yang diberikan kepada tamu yang datang
diterima tepat pada waktunya.
4.
Membuat suatu event dengan kultur lokal sehingga akan memberikan
kesan positif bagi para tamu hotel.
5.
Amati dan pelajari orang-orang yang banyak menggunakan jasa
perhotelan, dan berikan perhatian padanya pada event tertentu.
6.
Merencanakan pemasangan iklan hotel dimulai dari perencanaan, desain,
copy writing, sampai pada pemilihan media dan anggaran.
7.
Memelihara hubungan baik dengan masyarakat di sekitar hotel, dengan
wartawan dan media massa, dan mempublikasi berbagai acara atau
kegiatan yang berlangsung di hotel dengan mengajak partisipasi
masyarakat lokal.
Menurut Yoeti (2007), menyatakan bahwa kegiatan promosi terdiri dari
empat hal penting, yaitu: personal selling, advertising, sales promotion, dan
publicity.
1. Personal Selling
Personal Selling merupakan pekerjaan yang berkaitan dengan personal selling
biasanya prestasinya sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan kemauan
pelakunya. Itulah sebabnya suatu perusahaan perlu melakukan talenscouting
untuk mencari “bibit unggul” yang kemudian diberikan training untuk lebih
memantapkan kemampuan tadi. Training yang perlu diberikan adalah:
38
1) Product Knowledge, yaitu pengetahuan tentang produk yang
dihasilkan terutama mengenai : kualitas, manfaat, dan kelebihan dari
produk lain.
2) Market Knowledge, yaitu pengetahuan tentang : potensi pasar,
kebiasaan konsumen, peranan perantara,dan daya beli konsumen.
3) Salesmaship, biasa disebut juga sebagai keterampilan menjual, yaitu
bagaimana membuat konsumen yang tadinya enggan membeli
akhirnya bersedia membeli menjadi pembeli yang potensial.
Di dalam dunia perhotelan, hal ini sangat penting dan karena itu suatu hotel
perlu membentuk salesdepartement yang bertanggung jawab melakukan
koordinasi dalam kegiatan hotel sales, dalam kegiatan sehari-hari tugas dan
tanggung jawab seorang sales manager sebagai berikut:
1) Membina hubungan baik dengan perusahaan, lembaga, organisasi,
dan orang-orang yang biasa menggunakan fasilitas hotel selama ini.
2) Membalas dan menjawab semua surat masuk yang berkenaan dan
menyangkut rencana pemakaian kamar atau fasilitas lain yang ada di
hotel.
3) Membina hubungan kerja sama yang lebih baik dengan front office,
housekeeping, foods & beverage, convention service, atau banquette
dan bagian accounting.
4) Mengamati dan memonitor tingkat persaingan
yang terjadi, baik
dalam skop lokal, regional, nasional ataupun internasional.
5) Membina kerjasama dengan hotel reservation service, tour operator,
maskapai penerbangan dan chains hotel service.
39
6) Merencanakan dan membuat bahan-bahan promosi, seperti iklan,
brosur dan leaftlet yang berkaitan dengan fasilitas hotel seperti untuk
keperluan kamar, restoran, kolam renang, sarana olahraga, dan lainlain, baik untuk disebarluaskan maupun untuk keperluan tamu di
kamar-kamar.
2. Advertising
Advertising (periklanan) merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran
yang perlu dilakukan dunia usaha termasuk industri perhotelan. Usaha jasa
seperti perhotelan, fungsi utama iklan adalah memberikan informasi dan
menarik tamu untuk datang serta menggunakan fasilitas hotel yang tersedia.
Namun demikian perlu diketahui bahwa fungsi komunikasi sebenarnya bukan
sekedar menarik tamu untuk menginap di hotel, tetapi yang lebih penting
adalah meningkatkan citra hotel, bagaimana manajemen hotel dapat
memelihara loyalitas tamu agar menjadi pelanggan yang setia. Walaupun
demikian secara umum fungsi iklan dalam kegiatan operasi suatu hotel antara
lain :
1) Sebagai pengenalan diri, atau pemberitahuan pada khalayak tentang
keberadaan (waktu pembukaan), nama, lokasi, dan fasilitas yang
dimiliki serta pengenalan diri sebelum beroperasi.
2) Sebagai pemberitahuan mulainya beroperasi menerimatamu dengan
menjelaskan : jumlah kamar yang tersedia, jenis dan macam kamar
yang ada, serta tarif masing-masing kamar untuk suatu periode
tertentu (tarif pengenalan).
40
3) Sebagai pemberitahuan pada pemakai potensial untuk memanfaatkan
fasilitas yang tersedia, seperti: restoran, coffe shop, bar, night club
atau discotique, sauna atau fitnes centre yang tersedia.
4) Penawaran untuk menginap di hotel dengan memberikan tarif-tarif
khusus pada hari-hari tertentu, seperti hari raya, liburan dan lain-lain.
5) Iklan pemberitahuan kalau ada acara-acara khusus yang istimewa,
seperti acara old and new pada pergantian tahun.
3. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Sales Promotion lebih menekankan penjualan produk dengan
memberikan hadiah pada pembeli dalam beberapa bentuk yang lazim
diberikan. Pada barang-barang manufaktur misalnya, untuk menarik orang
agar melakukan pembelian, bayar sepuluh dapat dua belas, atau dalam hal
mobil, beli satu mobil dapat hadiah satu TV atau cassette video misalnya.
Dalam hal perhotelan, kegiatan sales promotion perlu pula dilakukan pada
waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu musim sepi (low season), seperti
misalnya : penawaran khusus pada waktu liburan sekolah. Pada kesempatan
seperti ini ada bermacam-macam cara yang dilakukan karena persaingan
sangat tajam. Ada yang mengambil kebijakan sebagai berikut : pesan satu
kamar, boleh pakai tiga kamar atau setiap kamar yang dipesan hanya
dikenakan tarif 50 persen tarif biasa yang berlaku. Selain itua ada pula,
dengan kondisi seperti tersebut diatas, ditambah dengan layanan antar jemput
ke airport secara cuma-cuma.
41
Saat ini sudah merupakan kebiasaan pada hotel-hotel berbintang
memberikan minuman selamat datang (welcome drink), satu extra bed untuk
anak dibawah umur 12 tahun secara gratis atau keranjang buah ditaruh dikamar
waktu tamu masuk (check-in) semuanya itu tidak lain adalah kegiatan sales
promotion dalam rangka menarik tamu agar lebih betah dan memilih hotel kita.
4. Publicity (Publikasi)
Publikasi yang dilakukan melalui macam-macam media, baik melalui
media cetak, atau media elektronik. Pada suatu hotel publikasi yang biasa
dilakukan adalah: kesuksesan manajemen pemilik dengan mengekspos
tentang keberhasiannya mengembangkan hotel yang dipimpinnya, dari
seorang klerek menjadi direktur dihotel tersebut. Biasanya cara ini
dilaksanakan dengan minta bantuan seorang ahli untuk menyusun naskahnya
dengan memberikan bahan-bahan yang diperlukan, sehingga dapat disusun
lebih menarik tentang hal-hal yang perlu diketahui masyarakat tentang hotel
yang bersangkutan. Hal ini biasa dilakukan pada hari ulang tahun hotel yang
bersangkutan atau kegiatan dalam mengahadapi suatu event
yang akan
diadakan di hotel tersebut. Kesempatan yang demikian perlu dimanfaatkan
untuk publikasi, karena dianggap dapat meningkatkan citra hotel secara tidak
langsung.
Jadi secara umum dapat disimpulkan dari beberapa pendapat para ahli yang
termasuk bauran promosi atau promotion mix adalah:
42
1. Advertising, adalah setiap bentuk persentasi atau komunikasi dan promosi
non-personal melalui berbagai media yang memerlukan biaya tentang
gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas bertujuan untuk
memberikan informasi dan menarik tamu untuk datang serta menggunakan
fasilitas hotel yang tersedia.
2. Personal selling, persentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah
perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan, termasuk pembicaraan langsung
yang dilakukan baik melalui telepon atau bertatap muka antara penjual
dengan calon wisatawan.
3. Sales promotion, insentif-insentif
jangka pendek untuk mendorong
pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa, pendekatan ini lain
dibandingkan dengan iklan, personal selling, dan public relations.
Wisatawan diberikan bujukan singkat agar dengan segera melakukan
pembelian dengan memberikan hadiah pada pembeli dalam beberapa
bentuk yang lazim diberikan.
4. Merchandising, terdiri atas material-material yang digunakan dalam hotel
untuk merangsan penjualan seperti menu, wine list, kartu pos, tanda-tanda,
poster, topi, t-shirt, dan poin yang lain, dan benda-benda promosi
pejualan.
5. Public Relations adalah semua aktivitas yang digunakan oleh sebuah hotel
atau travel
untuk menjaga atau meningkatkan hubungannya dengan
organisasi-organisasi yang lain atau individu-individu.
43
6. Publicity (Publikasi) adalah hal yang dilakukan melalui macam-macam
media, baik melalui media cetak, atau media elektronik. Pada suatu hotel
publikasi yang biasa dilakukan adalah: kesuksesan manajemen pemilik
dengan mengekspos tentang keberhasiannya mengembangkan hotel yang
dipimpinnya, dari seorang klerek menjadi direktur dihotel tersebut.
2.2.5 Tinjauan Tentang Hotel
1) Pengertian Hotel
Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata. Tanpa
adanya
hotel,
wisatawan
tidak
dapat
menikmati
liburan
dengan
menyenangkan. Hal ini disebabkan karena hotel menyediakan layanan
menginap dan layanan lainnya yang dibutuhkan dengan kenyamanan.
Pemerintah
memberikan
klasifikasi
terhadap
kualitas
hotel
dengan
mengkategorikan dalam hotel melati dan hotel berbintang. Pengklasifikasian
tersebut dimaksudkan antara lain agar memudahkan para wisatawan memilih
kualitas hotel sesuai dengan kemampuannya.
Dilihat dari asal katanya, perkataan Hotel berasal dari bahasa Latin
Hospes yang mempunyai pengertian untuk menunjukkan orang asing yang
menginap di rumah seseorang (teman, kenalan, atau musafir yang dihormati).
Kemudian dalam perkembangannya kata Hospes menjadi hotel dalam bahasa
Perancis, dan seterusnya menjadi hotel dengan pengertian sebagai rumah
penginapan (Suarthana, 2006). Menurut (Sihite, 2000) Hotel adalah: “Jenis
akomodasi yang menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makan dan
44
minuman, serta jasa-jasa lainnya untuk umum yang tinggal untuk sementara
waktu dan dikelola secara komersial”.
Sedangkan
menurut
keputusan
Menteri
Pariwisata,
Pos
dan
Telekomunikasi no. KM.94/HK103/MPPT-87 dinyatakan bahwa “Hotel
adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, serta jasa
lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial” (Suarthana, 2006).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hotel adalah suatu
jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang
menyediakan jasa penginapan, pelayanan makanan dan minuman serta jasa
penunjang lainnya, yang disediakan untuk umum dan dikelola secara
komersial.
2) Klasifikasi Hotel
Klasifikasi
atau
penggolongan
hotel
ialah
suatu
sistem
pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan,
berdasarkan ukuran penilaian tertentu.
Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut
kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim
digunakan. Sistem klasifikasi atau penggolongan hotel dapat dibedakan
menjadi 8 kategori, (Bagyono, 2005).
1. Luas dan jumlah kamar
1) Hotel kecil (small hotel), adalah hotel yang memiliki lebih dari 25
kamar atau kurang dari 100 kamar.
45
2) Hotel menengah (above average hotel), ialah hotel yang memiliki
lebih dari 100 kamar dan kurang dari 300 kamar.
3) Hotel besar (large hotel), yaitu hotel yang memiliki lebih dari 300
kamar.
2. Jenis tamu yang menginap
1) Hotel keluarga (family hotel), adalahhotel yang dirancang untuk
keluarga.
2) Hotel bisnis (bussinese hotel), adalah hotel yang dirancang untuk
para usahawan.
3) Hotel wisata (tourist hotel), adalah hotel yang dirancang untuk para
wisatawan.
4) Hotel transit adalah hotel yang dirancang khusus untuk orang-orang
yang melakukan persinggahan sementara dalam suatu perjalanan.
5) Hotel perawatan kesehatan (cure hotel), adalah hotel yang dirancang
untuk orang-orang yang sedang menginginkan penyembuhan dari
suatu penyakit atau meningkatkan kesehatannya.
6) Hotel konvensi (convention hotel),
adalah hotel yang dirancang
untuk keperluan orang-orang yang menyelenggarakan konvensi.
3. Lama tamu menginap
1) Transient hotel, yaitu hotel yang para tamunya menginap hanya
untuk satu atau dua malam.
2) Semi-residential hotel, yaitu hotel yang para tamunya lebih dari 12
malam sampai satu minggu.
46
3) Residential hotel, yaitu hotel yang para tamunya menginap untuk
jangka waktu lama, lebih dari satu minggu.
4. Lokasi
1) Mountain hotel, adalah hotel yang terletak di daerah pegunungan.
2) Beach hotel, adalah hotel yang terletak di tepi pantai.
3) City hotel, adalah hotel yang terletak / berlokasi di perkotaan.
4) Highway hotel, adalah hotel yang terletak di tepi jalan bebas
hambatan dan biasanya diantara dua kota.
5) Airport hotel,
adalah hotel yang terletak tidak jauh dari bandar
udara.
6) Resort hotel, adalah hotel yang berlokasi di kawasan wisata.
5. Lamanya buka dalam setahun
1) Seasonal hotel, yaitu hotel yang hanya buka pada waktu-waktu
tertetu dalam setahun (3 bulan, 6 bulan, 9 bulan).
2) Year-round hotel, yaitu hotel yang buka sepanjang tahun.
6. Berdasarkan tarif kamar
1) Economy class hotel, ialah hotel yang memiliki tarif kamar kelas
ekonomi (harga kamar relatif murah).
2) First class hotel, yaitu hotel dengan tarif kamar mahal.
3) Deluxe / luxury hotel, yaitu hotel yang memiliki harga kamar
sangat mahal.
7. Menurut bintang (star)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM. 10/
P.V.301/Pht/77 tanggal 22 Desember 1977 tentang Peraturan Industri
47
Perhotelan dan Klasifikasi hotel antara lain ditentukan menurut bintang,
yaitu bintang satu hingga bintang lima. Perbedaan bintang tersebut
terlihat pada fasilitas, peralatan dan mutu serta standar pelayanan.
Penentuan kelas atau bintang diadakan setiap tiga tahun sekali dan
ditetapkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Pariwisata dalam bentuk
sertifikat.
8. Unsur atau Komponen Harga Kamar (Type of Plan)
1) European Plan Hotel (EP), ialah hotel yang menetapkan bahwa
harga kamar hanya untuk kamar saja.
2) Continental Pelan Hotel (CP), ialah hotel yang menetapkan bahwa
harga kamar termasuk makan pagi.
3) Modified American Plan Hotel (MAP), ialah hotel yang
menetapkan bahwa harga kamar termasuk dua kali makan (makan
pagi, siang atau malam)
4) Full American Plan (FAP), ialah harga kamar termasuk tiga kali
makan.
Penggolongan atau jenis-jenis hotel dijelaskan oleh United States Lodging
Industry dalam Sulastiono (2008:26) dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Residential Hotel, adalah hotel dimana wisatawan tinggal lama (menetap)
dan biasanya bangunannya menyerupai apartemen , menyediakan layanan
yang diperlukan oleh penghuni, tersedia pula ruang makan dan bar.
2. Transit Hotel, adalah hotel yang diperuntukkan bagi orang-orang yang
melakukan perjalanan untuk bisnis, sehingga sering disebut commercial
48
hotel, hotel ini biasanya terletak di dalam kota atau dipusat-pusat
perdagangan.
3. Resort Hotel, adalah hotel yang bisanya menampung orang-orang yang
melakukan perjalanan untuk berlibur (weekend) dan biasanya terletak
ditempat-tempat peristirahatan seperti di pegunungan dan di daerah pantai.
Menurut
Keputusan
Menteri
Kebudayaan
dan
Pariwisata
No
KM.3/HK.001/MKP.02 tentang penggolongan kelas hotel, hotel di Indonesia
menurut jenisnya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : golongan kelas hotel
berbintang dan golongan hotel kelas melati. Golongan kelas hotel menurut
peraturan ini dapat dibedakan menjadi lima perjenjangan kelas, yaitu : hotel
bintang satu sampai dengan hotel bintang lima. Golongan kelas hotel dapat
ditingkatkan dan diturunkan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan. Setiap hotel
berbintang maupun hotel melati dapat diberikan penghargaan (award) tambahan
setelah memenuhi persyaratan dasar dalam kriteria penggolngan kelas hotel, yaitu
“hotel berlian”. Dengan dikeluarkannya peraturan terbaru ini, maka akan ada hotel
melati dengan kategori berlian, karena memenuhi persyaratan tambahan yang
telah ditetapkan.
Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut,
ataupun yang berada di bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri
Perhubungan disebut Hotel Non Bintang.
Tujuan umum daripada penggolongan kelas hotel adalah :
1) Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor (penanam modal) di
bidang usaha perhotelan.
49
2) Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan yang
akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan golongan kelasnya.
3) Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara pengusahaan hotel.
4) Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (demand) dan penawaran
(supply) dalam usaha akomodasi hotel.
Download