ORIENTASI DAN PENDALAMAN TUGAS ANGGOTA

advertisement
ORIENTASI DAN PENDALAMAN TUGAS
ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
saripedia.wordpress.com
I.
PENDAHULUAN
Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan
rakyat yang dalam pelaksanaannya menganut prinsip kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Untuk melaksanakan prinsip-prinsip
kedaulatan rakyat tersebut perlu diwujudkan lembaga perwakilan rakyat baik di pusat
maupun di daerah yang mampu melaksanakan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan
ketatanegaraan. Untuk mengembangkan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah, perlu diwujudkan lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai
penyelenggara pemerintahan daerah bersama dengan pemerintah daerah yang diharapkan
mampu mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia1.
Lembaga perwakilan rakyat daerah yang telah dibentuk pada tiap tingkatan
pemerintahan daerah untuk masing-masing provinsi/kabupaten/kota adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pada tingkat provinsi telah dibentuk DPRD provinsi
sedangkan pada tingkat kabupaten/kota telah dibentuk DPRD kabupaten/kota. Peran DPRD
disini adalah salah satu lembaga yang mewakili seluruh lapisan masyarakat dalam
pemerintahan.
DPRD bersama-sama dengan pemerintah daerah, memegang kekuasaan pemerintahan
daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Kekuasaan pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
1
PP Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Penjelasan Umum.
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
1
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
19452. Pemerintah daerah disini adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah3.
Selaku lembaga, DPRD provinsi/kabupaten/kota mempunyai hak interpelasi, angket,
dan menyatakan pendapat4. Hak interpelasi adalah hak lembaga perwakilan untuk meminta
keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang penting, strategis, dan
berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara5. Hak angket
adalah hak lembaga perwakilan untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu
undang-undang dan/atau kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis,
dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan6. Sedangkan hak menyatakan pendapat
adalah hak DPRD provinsi/kabupaten/kota untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan
kepala daerah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah disertai dengan
rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak
angket7.
Selain selaku lembaga, DPRD provinsi/kabupaten/kota mempunyai hak-hak yang
melekat pada setiap anggotanya. Salah satu hak anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota
adalah mengikuti orientasi dan pendalaman tugas8. Kegiatan orientasi pelaksanaan tugas oleh
anggota DPRD dilaksanakan pada permulaan masa jabatannya, sedangkan pelaksanaan
pendalaman tugas oleh anggota DPRD dilaksanakan pada masa jabatan anggota DPRD9.
Dalam pelaksanaan kegiatan orientasi dan pendalaman tugas oleh anggota DPRD
terdapat beberapa permasalahan yang terjadi antara lain diselenggarakan oleh event organizer
(EO) swasta yang tidak memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) yang dikeluarkan
Depdagri maupun dari segi teknis penyelenggaaraan bimbingan teknis, sehingga oleh
Kementerian Dalam Negeri telah dibuat beberapa peraturan sebagai payung hukum yaitu
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 57 Tahun 2011 tanggal 23 November
2
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 1 angka 2.
3
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 1 angka 3
4
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, Pasal 298 dan Pasal 349
5
M. Abari, Lengkap, Lembaga Tinggi Negara Indonesia Pascaamandemen UUD 1945, Jakarta: Lima Adi
Sekawan, 2011, halaman 77.
6
Ibid, halaman 77-78.
7
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, Pasal 298 ayat (4) dan
Pasal 349 ayat (4)
8
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD jo. Peraturan Pemerintah
Nomor16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD, Pasal 299
huruf g, Pasal 350 huruf g dan Pasal 10 huruf g
9
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata
Tertib DPRD, Pasal 28
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
2
2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota, yang kemudian dijabarkan lebih lanjut dalan Surat Edaran (SE) Menteri
Dalam Negeri Nomor 160/1967/SJ tanggal 23 Mei 2012 tentang Petunjuk Teknis Orientasi
dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota dan Surat
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan No.895.3/7330/Diklat tanggal 27 November 2012
tentang Penyelenggaraan Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD. Peraturan
tersebut kemudian mengalami perubahan dalam Permendagri Nomor 34 Tahun 2013 tanggal
10 Juni 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011
tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota, yang kemudian dijabarkan kembali dalam SE Menteri Dalam Negeri
Nomor 160/3559/SJ tanggal 9 Juli 2013 tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Tulisan hukum mengenai orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota ini dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan, sebagai
berikut :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
3.
4.
5.
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Neger Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan
Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan
Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tanggal 9 Juli 2013 tentang
Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota.
II. PERMASALAHAN
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam
tulisan hukum ini yaitu:
1. Siapa yang bisa menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD?
2. Bagaimana prosedur penyelenggaraan kegiatan orientasi dan pendalaman tugas anggota
DPRD?
3. Bagaimana pola penyelenggaraan kegiatan orientasi dan pendalaman tugas anggota
DPRD?
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
3
III. PEMBAHASAN
1. Orientasi dan Pendalaman Tugas bagi Anggota DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota
Orientasi pelaksanaan tugas bagi anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota atau
orientasi adalah suatu proses pengenalan mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi anggota
DPRD provinsi dan kabupaten/kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah10.
Sedangkan pendalaman tugas adalah peningkatan kemampuan pelaksanaan tugas anggota
DPRD provinsi dan kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan
politik dalam negeri11.
Secara umum, tujuan orientasi dan pendalaman tugas adalah untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, keterampilan, sikap dan semangat pengabdian dalam
melaksanakan tugas pemerintahan daerah di dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia12. Dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tanggal 9
Juli 2013, tujuan pelaksanaan orientasi dan pendalaman tugas kemudian dijabarkan
sebagai berikut13:
a. Tujuan orientasi:
1) Mengenalkan tugas pokok dan fungsi anggota DPRD sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah;
2) Meningkatkan semangat pengabdian kepada bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia; dan
3) Meningkatkan pemahaman tentang ideologi negara, konstitusi, semangat
pratiotisme dan wawasan kebangsaan.
b. Tujuan pendalaman tugas:
1) Meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi anggota
DPRD; dan
2) Meningkatkan sikap dan semangat pengabdian dalam melaksanakan tugas dan
fungsi sebagai anggota DPRD.
Dari tujuan kegiatan orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD seperti yang
telah disebutkan di atas, sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan ini adalah sebagai
berikut14:
a. Meningkatnya pemahaman peran dan fungsi anggota DPRD provinsi, kabupaten/kota.
10
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 1 angka 5.
11
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 1 angka 6.
12
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 2.
13
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan
Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf A Tujuan dan
Sasaran.
14
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 3.
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
4
b. Mendorong anggota DPRD provinsi, kabupaten/kota untuk berperan aktif dalam
perumusan kebijakan, pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di daerah.
Dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tanggal 9 Juli 2013,
sasaran pelaksanaan orientasi dan pendalaman tugas kemudian dijabarkan sebagai
berikut15:
a. Sasaran orientasi yaitu terwujudnya sinergi dalam pelaksanaan tugas pemerintahan
daerah antara DPRD dengan pemerintah daerah.
b. Sasaran pendalaman tugas yaitu meningkatnya kualitas produk hukum, kualitas proses
penganggaran dan kualitas pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Bentuk pelaksanaan orientasi dan pendalaman tugas diuraikan sebagai berikut16:
a. Orientasi dilakukan dalam bentuk orientasi.
b. Pendalaman tugas dilakukan dalam bentuk:
1) Pendidikan dan pelatihan (Diklat);
2) Bimbingan Teknis (Bimtek);
3) Workshop (lokakarya)/seminar/sosialisasi/semiloka.
Untuk masing-masing kegiatan, durasi kegiatan dan jumlah peserta telah diatur
sebagai berikut17:
Jumlah
No.
Bentuk Kegiatan
Durasi
Peserta/Kelas
Keterangan
(Orang)
1
Orientasi
2
Pendalaman Tugas
30 jam pelajaran
20 s.d. 80
Apabila jumlah peserta
a. Diklat
≥ 30 jam pelajaran
20 s.d. 60
lebih 1 dari jumlah
maksimal, maka peserta
b. Bimtek
20 s.d. 30 jam pelajaran
20 s.d. 60
dibagi menjadi 2 (dua)
20 s.d. 60
kelas/lebih.
c. Workshop (lokakarya)/ ≤ 20 jam pelajaran
seminar/sosialisasi/
semiloka
2. Penyelenggara Kegiatan Orientasi dan Pendalaman Tugas
Pihak Penyelenggara orientasi dan pendalaman tugas telah diatur dalam
Permendagri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
15
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf A Tujuan dan Sasaran.
16
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf B Bentuk Kegiatan.
17
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf C Durasi Kegiatan dan Jumlah
Peserta.
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
5
Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, yaitu18:
1. Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Dalam Negeri bekerjasama dengan
Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik melakukan orientasi dan pendalaman
tugas anggota DPRD Provinsi dan kabupaten/kota.
2. Pemerintah daerah provinsi dapat menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas
kepada anggota DPRD kabupaten/kota yang berada diwilayahnya.
3. Sekretariat DPRD provinsi;
4. Sekretariat DPRD kabupaten/kota;
5. Partai politik dalam hal ini Pengurus Partai Politik Tingkat Pusat atau Pengurus Partai
Politik Tingkat Provinsi
6. Perguruan tinggi dalam hal ini Lembaga Pengabdian Masyarakat atau sebutan lainnya
yang secara struktural berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
rektor/ketua/pimpinan tertinggi perguruan tinggi yang bersangkutan.
Tempat pelaksanaan kegiatan orientasi dapat dilaksanakan di Jakarta atau ibukota
provinsi19. Sedangkan pendalaman tugas dapat dilaksanakan di ibukota provinsi atau kota
lain sesuai dengan kebutuhan20. Sedangkan tempat penyelenggaraan yang diadakan oleh
Sekretariat DPRD yang bekerja sama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat Perguruan
Tinggi, pelaksanaan orientasi dan pendalaman tugas dapat dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut21:
1. Di kota dimana Perguruan Tinggi tersebut berdomisili;
2. Di kota lain dalam satu provinsi dimana Perguruan Tinggi itu berdomisili; atau
3. Di kota dimana sekretariat DPRD itu berdomisili.
Bagi Sekretariat DPRD provinsi, partai politik atau perguruan tinggi yang
menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas bagi anggota DPRD kabupaten/kota
harus berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui
Gubernur22. Koordinasi dengan Kemendagri oleh penyelenggara orientasi dan pendalaman
tugas dilakukan untuk membahas mengenai materi pembelajaran, modul dan tenaga
pengajar23.
18
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 5.
19
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf G Tempat Kegiatan.
20
Ibid.
21
Ibid.
22
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 6 ayat (1).
23
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 6 ayat (2).
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
6
Bagi penyelenggara kegiatan orientasi dan pendalaman tugas, narasumber yang akan
memberikan materi harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu24:
a. pejabat struktural dan pejabat fungsional sesuai dengan keahlian dibidangnya;
b. pakar/praktisi sesuai dengan keahlian dibidangnya; dan
c. akademisi sesuai dengan keahlian dibidangnya.
Metode pembelajaran orientasi dan pendalaman tugas, antara lain melalui ceramah
dan diskusi25
3. Prosedur Penyelenggaraan Kegiatan Orientasi dan Pendalaman Tugas
Prosedur penyelenggaraan orientasi dan pendalaman tugas dibagi menjadi 5 (lima)
26
yaitu :
a. Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badan Diklat) Provinsi atau sebutan lainnya dalam
menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas harus melakukan koordinasi
dengan Badan Diklat Kemendagri dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Prosedur:
a) Menyampaikan surat kepada Kepala Badan Diklat Kemendagri, yang
ditandatangani oleh Sekretaris Daerah atas nama Gubernur;
b) Surat dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari
kalender diterima di Badan Diklat Kemendagri, dengan melampirkan berkas
lengkap:
 Proposal Kegiatan;
 Laporan kegiatan sebelumnya (apabila belum dilaporkan).
c) Apabila berkas lengkap, Badan Diklat Kemendagri memberikan tanggapan
atas surat dimaksud selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum kegiatan
dimulai/dibuka;
d) Badan Diklat Kemendagri tidak memproses lebih lanjut surat yang tidak
lengkap berkasnya.
2) Asal peserta:
Anggota DPRD Provinsi dan/atau DPRD Kabupaten/Kota diwilayahnya.
b.
Sekretariat DPRD Provinsi dalam menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas
harus melakukan koordinasi dengan Badan Diklat Kemendagri melalui Gubernur,
dengan ketentuan sebagai berikut:
24
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota jo. Lampiran huruf F Narasumber dan Metode
Pembelajaran, Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan
Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 10.
25
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 11.
26
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf H Prosedur Penyelenggaraan dan
Asal Peserta.
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
7
c.
d.
1) Prosedur:
a) Menyampaikan surat kepada Kepala Badan Diklat Kemendagri ditandatangani
oleh Sekretaris DPRD Provinsi atas nama Gubernur;
b) Surat dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari
kalender diterima di Badan Diklat Kemendagri, dengan melampirkan berkas
lengkap:
 Proposal Kegiatan;
 Laporan kegiatan sebelumnya (apabila belum dilaporkan).
c) Apabila berkas lengkap Badan Diklat Kemendagri memberikan tanggapan atas
surat dimaksud selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum kegiatan
dimulai/dibuka;
d) Badan Diklat Kemendagri tidak memproses lebih lanjut surat yang tidak
lengkap berkasnya.
2) Peserta:
Anggota DPRD Provinsi yang bersangkutan.
Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota dalam menyelenggarakan orientasi dan
pendalaman tugas harus melakukan koordinasi dengan Badan Diklat Kemendagri
melalui Gubernur, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Prosedur:
a) Menyampaikan surat kepada Kepala Badan Diklat Kemendagri yang
ditandatangani oleh Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota atas nama
Bupati/Walikota;
b) Surat dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender
diterima di Badan Diklat Kemendagri, dengan melampirkan berkas lengkap:
 Proposal Kegiatan;
 Laporan kegiatan sebelumnya (apabila belum dilaporkan).
c) Apabila berkas lengkap, Badan Diklat Kemendagri memberikan tanggapan
atas surat dimaksud selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum kegiatan
dimulai/dibuka;
d) Badan Diklat Kemendagri tidak memproses lebih lanjut surat yang tidak
lengkap berkasnya.
2) Peserta:
Anggota DPRD Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
Lembaga Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi dapat menyelenggarakan
orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota
harus melakukan koordinasi ke Badan Diklat Kemendagri dengan ketentuan sebagai
berikut :
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
8
1) Prosedur:
a) Menyampaikan surat kepada Kepala Badan Diklat Kemendagri yang
ditandatangani oleh Rektor/Ketua/Pimpinan tertinggi dengan tanda tangan asli
berwarna selain hitam dan berstempel basah;
b) Surat dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari
kalender diterima di Badan Diklat Kemendagri, dengan melampirkan berkas
lengkap:
 Proposal Kegiatan;
 Sertifikat Akreditasi yang masih berlaku;
 Surat perjanjian kerjasama antara Sekretaris DPRD dengan
Rektor/Ketua/Pimpinan tertinggi perguruan tinggi;
 Laporan kegiatan sebelumnya (apabila belum dilaporkan).
c) Apabila berkas lengkap Badan Diklat Kemendagri memberikan tanggapan atas
surat dimaksud selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum kegiatan
dimulai/dibuka;
d) Badan Diklat Kemendagri tidak memproses lebih lanjut surat yang tidak
lengkap berkasnya.
2) Peserta:
a) Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten dan/ Kota.
b) Dalam 1 (satu) kali penyelenggaraan maksimal berasal dari 3 (tiga)
kabupaten/kota.
3) Program Studi dan Akreditasi:
a) Program studi:
Ilmu Pemerintahan, Ilmu Sosial Politik, Hukum, Administrasi Negara,
Administrasi Keuangan, Komunikasi, Administrasi Pembangunan dan
Manajemen.
b) Akreditasi:
 B untuk lembaga perguruan tinggi; atau
 A dan B untuk program studi perguruan tinggi yang berdomisili di pulau
Jawa;
 B dan B untuk program studi perguruan tinggi yang berdomisili di luar
pulau Jawa.
e.
Partai Politik Tingkat Pusat atau Partai Politik Tingkat Provinsi dalam
menyelenggarakan orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota harus melakukan koordinasi dengan Badan Diklat
Kemendagri dengan ketentuan sebagai berikut:
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
9
1) Prosedur:
a) Partai Politik Tingkat Pusat menyampaikan surat kepada Kepala Badan Diklat
Kemendagri yang ditandatangani oleh Sekjen, sedangkan Partai Politik
Tingkat Provinsi ditandatangani oleh Ketua Partai Politik Tingkat Provinsi;
b) Surat dimaksud disampaikan selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari
kalender diterima di Badan Diklat Kemendagri, dengan melampirkan berkas
lengkap:
 Proposal Kegiatan;
 Laporan kegiatan sebelumnya (apabila belum dilaporkan).
c) Apabila berkas lengkap, Badan Diklat Kemendagri memberikan tanggapan
atas surat dimaksud selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum kegiatan
dimulai/dibuka;
d) Badan Diklat Kemendagri tidak memproses lebih lanjut surat yang tidak
lengkap berkasnya.
2) Peserta:
a) Penyelenggara Partai Politik Tingkat Pusat: anggota DPRD dari Partai Politik
yang bersangkutan;
b) Penyelenggara Partai Politik Tingkat Provinsi: anggota DPRD dari Partai
Politik yang bersangkutan yang berasal dari maksimal 3 (tiga) Provinsi.
Pada setiap penyelenggaraan orientasi atau pendalaman tugas yang telah diuraikan di
atas, dapat diketahui bahwa setiap surat yang disampaikan kepada Badan Diklat
Kemendagri tentang penyelenggaraan orientasi atau pendalaman tugas harus dilengkapi
dengan proposal27. Proposal yang diajukan dalam rencana kegiatan orientasi atau
pendalaman tugas harus mendeskripsikan mengenai28:
a. Jenis dan nama kegiatan;
b. Tujuan kegiatan;
c. Jadual Kegiatan, waktu dan tempat penyelenggaraan;
d. Pembiayaan; dan
e. Jumlah dan asal peserta.
27
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf I Proposal Penyelenggaraan.
28
Ibid.
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
10
4. Pola Penyelenggaraan Kegiatan Orientasi dan Pendalaman Tugas
Dalam penyelenggaraan kegiatan orientasi dan pendalaman tugas terdapat dua pola
yang dapat dilaksanakan, yaitu29:
a. Swakelola
Dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Penyelenggara adalah Sekretariat DPRD;
2) Pengelolaan akademis dan pertanggungjawaban anggaran/keuangan oleh
Sekretariat DPRD.
b. Kerja sama
Dilaksanakan dengan pola sebagai berikut:
No.
1
Pola Kerja
Pihak Pertama
sama
Maksimal
Pihak Kedua
Sekretariat DPRD bertanggung
Bertanggung jawab dalam
jawab:
hal:


Menyerahkan biaya
a. Dituangkan
dalam bentuk
perjanjian
penyelenggaraan dan
menyurat ke Badan
kerjasama.
seluruh aspek pelaksanaan
orientasi dan pendalaman
Diklat Kemendagri.
b. Bagi Perguruan
Tinggi Negeri
tugas kepada pihak kedua
selaku penyelenggara.

Koordinasi surat
Keterangan

Proses pembelajaran.

Pengelolaan keuangan

Penyediaan bahan ajar,
Menandatangani halaman
belakang sertifikat.
tenaga
pengajar/moderator/
pendamping tenaga
pengajar.

Penyediaan akomodasi
dan konsumsi.

Penyediaan Seminar kit

Menerbitkan dan
Menandatangani
sertifikat.

Evaluasi dan pelaporan.
(PTN) biaya
dikelola melalui
Mekanisme
Badan Layanan
Umum PTN
yang
bersangkutan.
c. Bagi Perguruan
Tinggi Swasta
(PTS) biaya
dikelola melalui
Rekening
Rektor/
Pimpinan PTS
yang
bersangkutan.
2
Quasi
a. Sekretariat DPRD:
(1) Menyerahkan
pengelolaan seluruh
aspek akademis kepada
pihak kedua.
(2) Bertanggung jawab
untuk koordinasi surat
menyurat ke Badan
Bertanggung jawab dalam
Dituangkan dalam
hal:
bentuk perjanjian
kerjasama.

Proses pembelajaran.

Penyediaan bahan ajar,
tenaga pengajar/
moderator/ pendamping
tenaga pengajar.
29
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf J Pola Penyelenggaraan.
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
11
No.
Pola Kerja
Pihak Pertama
sama
Pihak Kedua
Keterangan
Diklat Kemendagri.
(3) Menerbitkan dan
menandatangani
sertifikat.
(4) Pengelolaan keuangan.
(5) Evaluasi dan
pelaporan.
b. Partai Politik:
(1) Menyerahkan
pengelolaan seluruh
aspek akademis
kepada pihak kedua.
(2) Bertanggung jawab
untuk koordinasi surat
menyurat ke Badan
Diklat Kemendagri.
(3) Menerbitkan dan
menandatangani
sertifikat.
(4) Pengelolaan
keuangan.
(5) Evaluasi dan
pelaporan.
3
Minimal
Sekretariat DPRD bertanggung
jawab untuk:
Bertanggung jawab
terhadap:
a. Bertanggung jawab untuk

Pengajar; dan/atau
koordinasi surat menyurat
ke Badan Diklat

Bahan ajar.
Disampaikan
dengan surat resmi.
Kemendagri.
b. Memohon fasiltasi 1 (satu)
atau beberapa aspek
penyelenggaraan orientasi
atau pendalaman tugas
kepada pihak kedua:
 Pengajar; dan/atau
 Bahan ajar.
c. Pengelolaan keuangan.
d. Menerbitkan dan
menandatangani sertifikat.
e. Evaluasi dan pelaporan.
Pasal 12 ayat (1) Permendagri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
12
Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota menyatakan
bahwa Peserta orientasi pendalaman tugas anggota DPRD yang telah mengikuti
pembelajaran dengan baik diberikan sertifikat. Pihak yang akan menandatangani sertifikat
yaitu30:
a. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan atas nama Menteri Dalam Negeri pada
halaman depan dan oleh Direktur Politik Dalam Negeri Direktorat Jenderal Kesatuan
Bangsa dan Politik pada halaman belakang untuk orientasi;
b. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan atas nama Menteri Dalam Negeri pada
halaman depan dan oleh Kepala Pusat Diklat terkait pada halaman belakang untuk
pendalaman tugas yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri;
c. Sekretaris Daerah Provinsi atas nama Gubernur pada halaman depan dan oleh Kepala
Badan Diklat Provinsi atau sebutan lainnya pada halaman belakang untuk pendalaman
tugas yang diselenggarakan Pemerintah Daerah Provinsi;
d. Sekretaris Daerah Provinsi pada halaman depan dan oleh Sekretaris DPRD Provinsi
pada halaman belakang untuk pendalaman tugas yang diselenggarakan Sekretariat
DPRD Provinsi;
e. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota pada halaman depan dan
oleh Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota pada halaman belakang untuk pendalaman
tugas yang diselenggarakan Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota;
f. Ketua Umum/Pimpinan tertinggi Partai Politik pada halaman depan dan oleh ketua
penyelenggara pada halaman belakang untuk pendalaman tugas yang diselenggarakan
oleh Dewan pengurus pusat/tingkat pusat;
g. Ketua Dewan Pengurus Daerah/Tingkat Provinsi Partai Politik pada halaman depan dan
oleh ketua penyelenggara pada halaman belakang untuk pendalaman tugas yang
diselenggarakan oleh Dewan pengurus daerah/tingkat provinsi; dan
h. Rektor atau pimpinan tertinggi perguruan tinggi yang bersangkutan pada halaman
depan dan oleh Sekretaris DPRD serta Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat atau
sebutan lainnya pada halaman belakang untuk pendalaman tugas diselenggarakan oleh
1 (satu) Sekretariat DPRD yang bekerjasama dengan perguruan tinggi.
Pelaporan atas kegiatan orientasi dan pendalaman tugas dilakukan oleh
penyelenggara kepada Menteri Dalam Negeri melalui Kepala Badan Diklat Kemendagri.
Laporan mendeskripsikan seluruh proses pembelajaran, antara lain partisipasi peserta,
metode pembelajaran dan kualitas pemberi materi/tenaga pengajar/narasumber yang
dilampiri
fotocopy
Surat
Tanda
Tamat
Pendidikan
dan
Pelatihan
(STTPP)/sertifikat/piagam penghargaan, fotocopy surat jawaban dari Badan Diklat
30
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 12 ayat (2).
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
13
Kemendagri atas usulan penyelenggaraan kegiatan, biodata peserta, daftar hadir peserta,
jadwal kegiatan dan evaluasi penyelenggaraan yang berbentuk hardcopy selambatlambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah kegiatan ditutup.31. Untuk pelaksanaan
monitoring dan evaluasi (monev) dilakukan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan
Kementerian Dalam Negeri (Badan Diklat Kemendagri) dan atau Direktorat Jenderal
Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri32.
Badan Diklat Kemendagri dan atau Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik
Kemendagri melakukan monev terhadap33:
a. penyelenggaraan orientasi dan pendalaman tugas yang diselenggarakan Badan Diklat
Provinsi atau sebutan lainnya;
b. pendalaman tugas yang diselenggarakan Sekretariat DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota
yang dilaksanakan di luar wilayah provinsi yang bersangkutan;
c. pendalaman tugas yang diselenggarakan partai politik; dan
d. perguruan tinggi.
Badan Diklat Provinsi atau sebutan lainnya melakukan monev terhadap pendalaman
tugas yang diselenggarakan oleh sekretariat DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota di
wilayahnya dan hasilnya dilaporkan ke Kepala Badan Diklat Kemendagri selambatlambatnya 2 (dua) hari kerja setelah pelaksanaan monev34. Untuk Biaya monitoring dan
evaluasi melekat pada kegiatan masing-masing penyelenggara35.
IV. PENUTUP
Orientasi pelaksanaan tugas bagi anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota adalah
suatu proses pengenalan mengenai pelaksanaan tugas dan fungsi anggota DPRD provinsi dan
kabupaten/kota sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah, sedangkan pendalaman
tugas adalah peningkatan kemampuan pelaksanaan tugas anggota DPRD provinsi dan
kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan politik dalam negeri.
Pihak yang dapat menyelenggarakan kegiatan orientasi dan pendalaman tugas yaitu
Badan Diklat Kemendagri dengan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kesatuan Bangsa
31
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf N Pelaporan.
32
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan Pendalaman Tugas
Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Pasal 13.
33
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf M, Monitoring dan Evaluasi,
angka 1.
34
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf M, Monitoring dan Evaluasi,
angka 2.
35
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman
Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Lampiran huruf M, Monitoring dan Evaluasi,
angka 3.
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
14
dan Politik Kemendagri. Pemerintah daerah provinsi dapat menyelenggarakan orientasi dan
pendalaman tugas kepada anggota DPRD kabupaten/kota yang berada diwilayahnya, atau
Sekretariat DPRD provinsi, Sekretariat DPRD kabupaten/kota, partai politik, atau perguruan
tinggi. Pihak-pihak yang akan menyelenggarakan kegiatan orientasi dan pendalaman tugas
anggota DPRD harus melaksanakan prosedur penyelenggaraan orientasi dan pendalaman
tugas dengan mempedomani pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ
tanggal 9 Juli 2013 tentang Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota
DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Untuk pola penyelenggaraan kegiatan orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD
dapat dilakukan dengan memilih salah satu cara yang ada yaitu dengan swakelola atau kerja
sama dengan pihak lain. Walaupun pola yang dilaksanakan berbeda, setiap penyelenggara
wajib memberikan sertifikat kepada peserta yang telah mengikuti pembelajaran dengan baik.
Dengan adanya pengaturan yang telah ditetapkan terkait pelaksanaan kegiatan
orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD, diharapkan tidak akan terjadi lagi
penyalahgunaan dari pelaksanaan kegiatan ini, baik dari persiapan, pelaksanaan, pelaporan
maupun evaluasi.
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
15
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
M. Abari, Lengkap, Lembaga Tinggi Negara Indonesia Pascaamandemen UUD 1945,
Jakarta: Lima Adi Sekawan, 2011.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2011 tentang Pedoman Orientasi dan
Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 160/3559/SJ tanggal 9 Juli 2013 tentang
Petunjuk Teknis Orientasi dan Pendalaman Tugas Anggota DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota.
Tulisan Hukum – Seksi Informasi Hukum
16
Download