VII. KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar Dunia, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekspor karet alam Indonesia ke negara importir : a. Amerika Serikat memperlihatkan bahwa sejak tahun 1980 sampai dengan tahun 2013 trend volume ekspor karet alam Indonesia memiliki slope yang positif yakni 0,01% artinya bahwa dari tahun ke tahun volume ekspor karet alam Indonesia ke negara Amerika Serikat mengalami peningkatan. Nilai AR yakni sebesar 0,2359 yang menunjukkan bahwa negara tersebut belum memiliki keunggulan komparatif. b. China memperlihatkan bahwa sejak tahun 1980 sampai dengan tahun 2013 trend volume ekspor karet alam Indonesia memiliki slope yang positif yakni 0,12% artinya bahwa dari tahun ke tahun volume ekspor karet alam Indonesia ke negara China mengalami peningkatan. Nilai AR yakni sebesar 0,0224 yang menunjukkan bahwa negara tersebut belum memiliki keunggulan komparatif. c. Jepang memperlihatkan bahwa sejak tahun 1980 sampai dengan tahun 2013 trend volume ekspor karet alam Indonesia memiliki slope yang positif yakni 0,10% artinya bahwa dari tahun ke tahun volume ekspor karet alam Indonesia ke negara Jepang mengalami peningkatan. Nilai AR yakni 166 sebesar 0,1613 yang menunjukkan bahwa negara tersebut belum memiliki keunggulan komparatif. d. Singapura memperlihatkan bahwa sejak tahun 1980 sampai dengan tahun 2013 trend volume ekspor karet alam Indonesia memiliki slope yang negatif yakni -0,05% artinya bahwa dari tahun ke tahun volume ekspor karet alam Indonesia ke negara Singapura mengalami penurunan. Nilai AR yakni sebesar 0,4834 yang menunjukkan bahwa negara tersebut belum memiliki keunggulan komparatif. e. Korea Selatan memperlihatkan bahwa sejak tahun 1980 sampai dengan tahun 2013 trend volume ekspor karet alam Indonesia memiliki slope yang positif yakni 0,08% artinya bahwa dari tahun tahun volume ekspor karet alam Indonesia ke negara Korea Selatan mengalami peningkatan. Nilai AR yakni sebesar 0,5286 yang menunjukkan bahwa negara tersebut belum memiliki keunggulan komparatif. Pangsa pasar (RCA) komoditas Karet alam Indonesia selama periode tahun 1980 sampai dengan tahun 2013 yakni sebesar 1,8601. Hal ini menunjukkan bahwa pangsa pasar karet alam Indonesia lebih besar dari pangsa rata-rata ekspor karet alam dunia. 2. Permintaan volume ekspor karet alam Indonesia ke negara: a. Amerika Serikat dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu ke Amerika Serikat, pendapatan per Amerika Serikat, dan jumlah penduduk Amerika Serikat serta dipengaruhi secara negatif oleh harga riil 167 karet alam dipasar internasional, dan pemberlakuan kebijakan kuota ekspor. b. China dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu ke Negara China, pendapatan per Negara China, dan jumlah penduduk Negara China serta dipengaruhi secara negatif oleh harga riil karet alam dalam negeri, Nilai tukar Yuan terhadap US$, dan pemberlakuan kebijakan kuota ekspor. c. Jepang dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu ke Negara Jepang, pendapatan per Negara Jepang, harga riil karet sintetis di pasar internasional, dan jumlah penduduk Negara Jepang serta dipengaruhi secara negatif oleh harga riil karet alam di pasar internasional dan pemberlakuan kebijakan kuota ekspor. d. Singapura dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu ke Negara Singapura, dan jumlah penduduk Negara Singapura serta dipengaruhi secara negatif oleh harga riil karet alam di pasar internasional dan pemberlakuan kebijakan kuota ekspor. e. Korea Selatan dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu ke Negara Korea Selatan, pendapatan per kapita Negara Korea Selatan dan jumlah penduduk Negara Korea Selatan serta dipengaruhi secara negatif oleh harga riil karet alam di pasar internasional, nilai tukar mata uang Korea Selatan terhadap US$ dan pemberlakuan kebijakan kuota ekspor. 3. Harga karet alam Indonesia di pasar internasional terhadap pasar : a. Negara China tidak terpadu dalam jangka pendek namun terpadu dalam jangka panjang. 168 b. Negara Jepang tidak terpadu dalam jangka pendek namun terpadu dalam jangka panjang. c. Negara Singapura terpadu baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. d. Negara Korea Selatan tidak terpadu dalam jangka pendek namun terpadu dalam jangka panjang. B. Saran-saran Berdasarkan pada kesimpulan tersebut diatas terhadap Permintaan Karet Alam Indonesia di Pasar Dunia, maka disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Daya saing komoditas karet alam Indonesia di pasar internasional perlu terus ditingkatkan dengan cara peningkatan volume ekspor. Peningkatan volume ekspor tersebut dapat diawali dari upaya peningkatan produksi karet alam dalam negeri, seperti perluasan areal perkebunan karet alam, peremajaan perkebunan karet dan peningkatan produktivitas kebun karet alam utamanya perkebunan rakyat dengan penggunaan tanaman unggul serta teknis budidaya yang sesuai anjuran. 2. Untuk meningkatkan volume ekspor karet alam Indonesia dengan memanfaatkan momentum peningkatan permintaan karet alam dunia yang terus meningkat utamanya pada lima Negara tujuan ekspor yakni Negara Amerika Serikat, Negara China, Negara Jepang, Negara Singapura, dan Negara Korea Selatan perlu memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh baik secara positif maupun secara negatif pada masing-masing Negara. 169 3. Untuk mempertahankan kondisi pasar yang terpadu, informasi merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dan diikuti baik yang diperoleh lewat media elektronik maupun lembaga-lembaga terkait serta pasar karet alam masing-masing Negara tujuan ekspor agar pelaku pasar selalu mengikuti perkembangan harga yang terjadi. 170