166 VII. KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN A

advertisement
VII. KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Permintaan Karet Alam Indonesia di
Pasar Dunia, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pertumbuhan ekspor karet alam Indonesia ke negara importir :
a. Amerika Serikat memperlihatkan bahwa sejak tahun 1980 sampai dengan
tahun 2013 trend volume ekspor karet alam Indonesia memiliki slope yang
positif yakni 0,01% artinya bahwa dari tahun ke tahun volume ekspor karet
alam Indonesia ke negara Amerika Serikat mengalami peningkatan. Nilai
AR yakni sebesar 0,2359 yang menunjukkan bahwa negara tersebut belum
memiliki keunggulan komparatif.
b. China memperlihatkan bahwa sejak tahun 1980 sampai dengan tahun 2013
trend volume ekspor karet alam Indonesia memiliki slope yang positif
yakni 0,12% artinya bahwa dari tahun ke tahun volume ekspor karet alam
Indonesia ke negara China mengalami peningkatan. Nilai AR yakni sebesar
0,0224 yang menunjukkan bahwa negara tersebut belum memiliki
keunggulan komparatif.
c. Jepang memperlihatkan bahwa sejak tahun 1980 sampai dengan tahun 2013
trend volume ekspor karet alam Indonesia memiliki slope yang positif
yakni 0,10% artinya bahwa dari tahun ke tahun volume ekspor karet alam
Indonesia ke negara Jepang mengalami peningkatan. Nilai AR yakni
166 sebesar 0,1613 yang menunjukkan bahwa negara tersebut belum memiliki
keunggulan komparatif.
d. Singapura memperlihatkan bahwa sejak tahun 1980 sampai dengan tahun
2013 trend volume ekspor karet alam Indonesia memiliki slope yang
negatif yakni -0,05% artinya bahwa dari tahun ke tahun volume ekspor
karet alam Indonesia ke negara Singapura mengalami penurunan. Nilai AR
yakni sebesar 0,4834 yang menunjukkan bahwa negara tersebut belum
memiliki keunggulan komparatif.
e. Korea Selatan memperlihatkan bahwa sejak tahun 1980 sampai dengan
tahun 2013 trend volume ekspor karet alam Indonesia memiliki slope yang
positif yakni 0,08% artinya bahwa dari tahun tahun volume ekspor karet
alam Indonesia ke negara Korea Selatan mengalami peningkatan. Nilai AR
yakni sebesar 0,5286 yang menunjukkan bahwa negara tersebut belum
memiliki keunggulan komparatif.
Pangsa pasar (RCA) komoditas Karet alam Indonesia selama periode tahun
1980 sampai dengan tahun 2013 yakni sebesar 1,8601. Hal ini menunjukkan
bahwa pangsa pasar karet alam Indonesia lebih besar dari pangsa rata-rata
ekspor karet alam dunia.
2. Permintaan volume ekspor karet alam Indonesia ke negara:
a. Amerika Serikat dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu
ke Amerika Serikat, pendapatan per Amerika Serikat, dan jumlah
penduduk Amerika Serikat serta dipengaruhi secara negatif oleh harga riil
167 karet alam dipasar internasional, dan pemberlakuan kebijakan kuota
ekspor.
b. China dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu ke Negara
China, pendapatan per Negara China, dan jumlah penduduk Negara China
serta dipengaruhi secara negatif oleh harga riil karet alam dalam negeri,
Nilai tukar Yuan terhadap US$, dan pemberlakuan kebijakan kuota ekspor.
c. Jepang dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu ke Negara
Jepang, pendapatan per Negara Jepang, harga riil karet sintetis di pasar
internasional, dan jumlah penduduk Negara Jepang serta dipengaruhi
secara negatif oleh harga riil karet alam di pasar internasional dan
pemberlakuan kebijakan kuota ekspor.
d. Singapura dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu ke
Negara Singapura, dan jumlah penduduk Negara Singapura serta
dipengaruhi secara negatif oleh harga riil karet alam di pasar internasional dan pemberlakuan kebijakan kuota ekspor.
e. Korea Selatan dipengaruhi secara positif oleh volume ekspor tahun lalu ke
Negara Korea Selatan, pendapatan per kapita Negara Korea Selatan dan
jumlah penduduk Negara Korea Selatan serta dipengaruhi secara negatif
oleh harga riil karet alam di pasar internasional, nilai tukar mata uang
Korea Selatan terhadap US$ dan pemberlakuan kebijakan kuota ekspor.
3. Harga karet alam Indonesia di pasar internasional terhadap pasar :
a. Negara China tidak terpadu dalam jangka pendek namun terpadu dalam
jangka panjang.
168 b. Negara Jepang tidak terpadu dalam jangka pendek namun terpadu dalam
jangka panjang.
c. Negara Singapura terpadu baik dalam jangka pendek maupun dalam
jangka panjang.
d. Negara Korea Selatan tidak terpadu dalam jangka pendek namun terpadu
dalam jangka panjang.
B. Saran-saran
Berdasarkan pada kesimpulan tersebut diatas terhadap Permintaan Karet
Alam Indonesia di Pasar Dunia, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:
1.
Daya saing komoditas karet alam Indonesia di pasar internasional perlu terus
ditingkatkan dengan cara peningkatan volume ekspor. Peningkatan volume
ekspor tersebut dapat diawali dari upaya peningkatan produksi karet alam
dalam negeri, seperti perluasan areal perkebunan karet alam, peremajaan
perkebunan karet dan peningkatan produktivitas kebun karet alam utamanya
perkebunan rakyat dengan penggunaan tanaman unggul serta teknis budidaya
yang sesuai anjuran.
2.
Untuk meningkatkan volume ekspor karet alam Indonesia dengan
memanfaatkan momentum peningkatan permintaan karet alam dunia yang
terus meningkat utamanya pada lima Negara tujuan ekspor yakni Negara
Amerika Serikat, Negara China, Negara Jepang, Negara Singapura, dan
Negara Korea Selatan perlu memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh
baik secara positif maupun secara negatif pada masing-masing Negara.
169 3.
Untuk mempertahankan kondisi pasar yang terpadu, informasi merupakan
salah satu hal penting yang harus diperhatikan dan diikuti baik yang diperoleh
lewat media elektronik maupun lembaga-lembaga terkait serta pasar karet
alam masing-masing Negara tujuan ekspor agar pelaku pasar selalu mengikuti
perkembangan harga yang terjadi.
170 
Download