UNIVERSITAS GADJAH MADA RPKPS FISIOLOGI HEWAN Drs. SUHARNO, S.U. Drs. ALI USODO MULYO, S.U. Dra. MULYATI SARTO, M.Si. SLAMET WIDIYANTO, M.Sc. FAKULTAS BIOLOGI RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATERI PEMBELAJARAN Nama Matakuliah : Fisiologi Hewan Kode/SKS : Bio 3131/3-1 Prasyarat :1. Biokimia 2. Biologi Sel Status Matakuliah : Wajib Diskripsi singkat Matakuliah : Mata kuliah ini merupakan salah satu dasar dalam biologi yang posisinya sentral. Kajiannya luas tetapi relative dangkal. Untuk mencapai tujuan akhir, menggunakan pendekatan analisis kausal dan pendekatan molekuler terbatas. Kajian yang lebih khusus dan mendalam akan disampaikan pada matakuliah Fisiologi Hewan lanjut dan mata kuliah pilihan yang lain sesuai dengan topiknya. Tujuan Pembelajaran: Setelah selesai menempuh mata kuliah ini dengan baik dan Iengkap, mahasiswa akan dapat memahami dan menganalisis fungsi dan interaksi sistem-sistem dalam tubuh organisme hewan. RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJAR SEMESTER (RPKPS) MATERI PEMBELAJARAN No. Materi Pembelajaran Sub Pokok Bahasan 1 1 2 Aktivitas membran sel 2 Aktivitas neuron dan Koordinasi saraf 3 Komunikasi Hormonal 4 Peredaran 5 6 Ujian Tengah Semester Respirasi 3 1. 1 Homeostasis sel 1.2 Translokasi materi melintasi membran sel. 2.1 Potensial membran rehat 2.2 Potensial aksi dan Penghantarannya 2.3 Pemindahan pusa dan Penghambatan pusa 2.4 Neurotransmitter dan reseptomya 2.5 Konsep-konsep dasar hub.antar neuron 2.6 Organisasi sistem saraf. 3.1 Tinjauan umum 3.2 Poros hipotalamo-hipofiseous dan kendali umpan balik. 3.3 Neuroendokrin 3.4 Hormon-hormon perifer dan jaringan. 3.5 Hormon-hormon pada udang dan serangga 3.6 Feromon dan zat-zat Bioaktif lainnya 4.1 Pusat Peredaran 4.2 Jalan peredaran 4.3 Benda yang diedarkan 4.4 Peredaran getah bening 7 Pencemaan 8 Regulasi Lingkungan Dalam 6.1 Alat -alat respirasi dan fungsinya. 6.2 Mekanisme respirasi. 6.3 Pertukaran gas 6.4 Pengaturan pemafasan 7.1 Alat-alat pencemaan 7.2 Materi-materi yang dicerna 7.3 Mekanisme pencernaan 7.4 Mekanisme penyerapan dan peredaran 8.1 Ekskresi 8.2 lono - Osmoregulasi Est. wkt. 4 3 6 6 6 6 4 9 10 8.3 Regulasi pH 8.4 Termoregulasi Penerimaan informasi dan 9.1 Reseptor. sensasi yang timbul 9.2 Indera mekanis dan Indera Optis 9.3 Indera kimia, suhu, elektrik dan waktu Uiian Akhir Semester 4 Outcome Pembejaran 1. Menjelaskan proses homeostasis sel dan mekanisme dan fungsi homeostasis untuk menunjang kelangsungan hidup. Menjelaskan mekanisme translokasi materi melintasi membrane sel. 2. Menjelaskan potensial membrane sehat, potensial aksi dan penghambatan pusa. Menjelaskan pemindahan dan penghantaran pusa serta neurotransmitter dan reseptornya. 3. Menjelaskan Sistem Hipotalamo-Hipofiseous, hormon-hormon perifer dan jaringan serta Neuroendokrin. Menjelaskan macam dan fungsi hormon-hormon pada udang, serangga serta feromon dan zat-zat bioaktifnya 4. Memjelaskan Pusat Peredaran, jalan peredaran, benda yang diedarkan serta peredaran getah bening 5. Memberikan penjelasan alat-alat respirasi dan fungsinya. Mejelaskan mekanisme respirasi , sistem pertukaran gas serta system pengaturan pemafasan. 6. Menjelaskan pengertian system dan alat-alat pencemaan, materi-materi yang dicerna, mekanisme pencernaan dan mekanisme penyerapan dan peredaran. 7. Menjelaskan system ekskresi. Menjelaskan mekanisme Osmoregulasi dan ionoserta menjelaskan mengenai system regulasi nilai pH dan termoregulasi. 8. Menjelaskan fungsi dan struktur reseptor dan Indera mekanis Menjelaskan indera optik dan kimia serta menjelaskan indera suhu dan elektrik Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan [RKPM] Minggu ke Topik [Pokok Bahasan] Metode Pembelajaran 1 1.1. Homeostasis sel • Ceramah 1.2. Translokasi materi melintasi • Menggunakan membran sel 2 media OHP, papan tulis. Aktivitas Neuron • Ceramah 2.1. Potensial membran rehat. • Menggunakan 2.2. Potensial aksi dan Penghantarannya 2.3. Pemindahan pusa media OHP, papan tulis dan Penghambatan pusa 2.4. Neurotransmitter dan reseptornya 3 Koordinasi Syaraf 3.1. Konsep-konsep • Ceramah dasar hubungan • Menggunakan antar neuron media OHP, papan tulis 3.2. Organisasi sistem saraf 3.3. Saraf simpatik dan parasimpatik 4 Komunikasi Hormonal 1 • Ceramah 4.1. Tinjauan umum . • Menggunakan 4.2. Poros hipotalamo-hipofiseous dan media OHP, papan tulis kendaliumpan balik. 4.3. Neuroendokrin 4.4. Macam-macam hormor dan struktur hormon 5 Komunikasi hormonal 2 5.1. Hormon-hormon • Ceramah perifer dan • Menggunakan jaringan. media OHP, papan tulis 5.2. Hormon-hormon pada udang dan serangga 5.3. Feromon dan zat-zat bioaktiflainnya 6 System Peredaran • Ceramah 6.1. Pusat Peredaran • Menggunakan 6.2. Jalan peredaran 6.3. Benda yang diedarkan 6.4. Peredaran getah bening 7 Ujian Tengah Semester OHP, papan tulis media 8 Respirasi • Ceramah 8.1 Alat -alat respirasi dan fungsinya. • Menggunakan 8.2 Perbandingan system respirasi pada media OHP, papan tulis beberapa hewan 8.3 Mekanisme respirasi 9 Respirasi lanjutan 9.3 Pertukaran gas • Ceramah Menggunakan media OHP, papan tulis 9.4 Pengaturan pemafasan 10 Sistem Pencernaan • Ceramah 10.1 Alat-alat pencemaan • Menggunakan 10.2 Materi-materi yang dicerna media OHP, papan tulis 10.3 Hormon pencernaan tulis 11 Sistem Pencernaan lanjutan • Ceramah 11.3 Mekanisme pencernaan • Menggunakan 11.4 Mekanisme penyerapan dan media OHP, papan tulis peredaran 12 Regulasi Lingkungan dalam • Ceramah 12.1 Ekskresi • Menggunakan 12.2 lono - Osmoregulasi media OHP, papan tulis 12.3 Regulasi pH 13 Regulasi lingkungan dalam lanjutan • Ceramah 13.1 Termoregulasi • Menggunakan media OHP, papan tulis Penerimaan informasi dan sensasi yang timbul 13.2 Reseptor 13.2 Indera mekanis dan indera optis 14 Penerimaan Informasi dan sensasi yang • Ceramah timbul lanjutan 14.1 Indera kimia, suhu, elektrik dan • Menggunakan OHP, papan tulis media waktu 14.2 Review keseluruhan 15 Ujian akhir Semester Penjabaran RKPM 1. Kuliah Minggu I • Menayangkan TIKr /cakupan materi dalam pertemuan ke 1. • Menjelaskan manfaat mempelajari aktivitas membran sel untuk digunakan dalam menjelaskan aktivitas neuron dan hormon • Menjelaskan pengertian • Homeostasis dan 3 contohnya. • Menyimpulkan pengertian homeostasis pada neuron • Menunjukkan komponen ion utama dalam ZLS dan ZDS • Mengingatkan kembali membran sel dan implikasinya. • Menjelaskan protein fungsiona pada membran sel. • Menjelaskan translokasi materi materi via membran neuron: mekanisme dan macamnya 2. Kuliah Minggu ke 2 • Menayangkan TIKr /cakupan materi dalam pertemuan ke 2 dan 3. • Mengingatkan kembali mengenai kesetimbangan ion antara ZDS dan ZLS serta struktur neuron. • Menjelaskan hubungan antara pemeliharaan kesetimbangan ion tersebut dengan terselenggaranya potensial pada kedua sisi membran neuron. • Menjelaskan pengertian potensial membran rehat serta perannya dalam aktivitas neuron. • Menjelaskan pengertian tentang stimulus.Menjelaskan mekanisme pencetusan potensial aksi (PA). • Menjelaskan hubungan pencetusan P A dengan perilaku elektrolit. • Menunjukkan istilah - istilah yang hams difahami sungguh-sungguh depolarisasi, repolarisasi, hiper-polarisasi, periode refrakter mutlak dan nisbi dan kaidah 3. Kuliah Minggu ke 3 • Menjelaskan mekanisme penghantaran P A. • Menunjukkan peran selubung myelin • Menjelaskan penghantaran Saltatoris • Menunjukkan satu contoh kiasifikasi serabut saraf • Menjelaskan struktur motor end plate dan smapsts. • Menjelaskan mekanisme pemindahan P A anta neuron dan neuron-sel otot. • Membandingkan potensial eksitatoris dengan P A • Menjelaskan kerawanan sinapsis terhadap obat dengan 3 - 8 contoh • Menjelaskan mekanisme integrasi • Menjelaskan fungsi sumsum tulang belakang • Menjelaskan fungsi-fungsi otak (sebagian) • Menganalisis refleks spinal dan menunjukkan peran pentingnya bagi vertebrata. • Menunjukkan 3 contoh aktivitas refleks 4. Kuliah Minggu ke 4 • Memberikan TIKr / cakupan materi perkuliahan pada pertemuan ini • Menjelaskan sistem komunikasi hormonal dan saling tindak sesama hormon dan saling tindak dengan komunikasi neural. • Menjelaskan pengertian hormon dan hubungannya dengan mekanisme keljanya. • Menjelaskan sistem umpan balik. • Menjelaskan anatomi dan faal poroshipotalamo-hipofiseous. • Menampilkan hormon-hormon PIIIi1. Menjelaskan pengertian hormon perifer. • Menampilkan kiasifikasi efek hormone 5. Kuliah Minggu ke 5 • Menjelaskan pengaruh beberapa hormon yang terlibat dalam metabolisme. • Menjelaskan aspek kehormonan pada sistem reproduksi hewan. • Menjelaskan keterlibatan hormon dalam pencernaan makanan. • Menjelaskan neuroendokrin dan kedudukannya dalam rangkaian komunikasi. • Menampilkan satu contoh integrasi • Menjelaskan tata letak sistem endokrin pada udang dan serangga. • Menguraikan keterlibatan hormon dalam ekdisis, reproduksi, perkembangan udangmaupun serangga. • Menjelaskan pengertian feromon. • Menjelaskan penyebaran feromon dan peranannya. • Memperkenalkan zat-zat bioaktif yang serupa hormon dalam aktivitasnva. dan 6. Kuliah Minggu ke 6 • Mengingatkan kembali anatomi jantung hewan-hewan bertulang punggung serta mikrianatomi miokardium • Menjelaskan aktivitas mekanik jantung. • Menjelaskan aktivitas elektrik dan automasi jantung. • Faktor-faktor yang berpengaruh pada jantung. • Mengingatkan kembali makro dan mikroanatomi pembuiuh-pembuluh darah. • Menjelaskan mekanisme teljadinya pulsus arteriosus • Menjelaskan hakekat desakan darah. • Menjelaskan fungsi pembuluh kapiler 7. Kuliah Minggu ke 7 • Menjelaskan komposisi darah dan fungsi masing-masing komponennya. • Menjelaskan homeostasis • Menjelaskan golongan darah • Menjelaskan komponen-komponen darah yang berperan dalam imunitas • Menjelaskan perbedaan sistem peredasran darah dengan sistem peredaran getah bening. • Menjelaskan fungsi peredaran getah bening. 8. Kuliah Minggu ke 8 • Menjelaskan anatomi dan mikroanatomi pulmo, termasuk alveoli dan membran respirasi. • Menjelaskan fungsi bagian-bagian lalat-alat pemafasan seeara sistematik. • Menjelaskan bagian-bagian saluran respirasi beserta gambamya seeara berurutan. • Menjelaskan mekanisme penecetusan potensial Reseptor • Menjelaskan dengan gambar tentang mekanisme respirasi pada mamalia. • Menjelaskan Faktor-faktor fisik yang terlibat pada respirasi. • Menjelaskan eara mengukur volume-volume pulmo dengan alat spirometer. • Menjelaskan materi-materi yang dieema • Membedakan antara respirasi ekstema, interna, dan seluler serta antara ekspirasi dan inspirasi. 9. Kuliah Minggu ke 9 • Menunjukkan posisi retina pada bola mata dan posisi reseptor pada retina. • Menjelaskan diagram pertukaran gas 02 dan CO2 dalam pulmo dan jaringanjaringan serta. membehas faktor yang mempengaruhi pertukaran itu. • Menjelaskan gambar tentang regulasi saraf dan respirasi • Menjelaskan peranan kemoreseptor dan baroreseptor pada laju respirasi. 10. Kuliah minggu ke 10 • Menjelaskan gambar struktur umum sistem peneemaan. • Menyebutkan alat-alat pencernaan secara sistematis dan oral ke anal • Menyebutkan dan menjelaskan organ peneemaan tambahan dan fungsinya. • Menjelaskan materi-materi yang dieema secara riel • Menjelaskan komponen makanan dan fungsinya. • Menjelaskan hasil akhir pencemaan yang erupa senyawa-senyawa yang dapat diserap. 11. Kuliah Minggu ke 11 • Menjelaskan mekanisme pencemaan pada setiap bagian saluran pencemaan. • Menjelaskan peran 4 hormon gastrointestinal dan efeknya terhadap pencemaan. • Menjelaskan dengan gambar macam dan fungsi sel-sel penyusun glandula fund ika. • Menjelaskan pencemaan pada lambung kompleks (pada Ruminansia) • Menjelaskan mekanisme penyerapan nutrient Spesifik dalam segmensegmen saluran pencemaan. • Menjelaskan aktivitas enzyme-enzym peneemaan. • Menjelaskan peredaran nutrient setelah diabsorbsi. 12. Kuliah Minggu ke 12 • Menayangkan cakupan materi dalam pertemuan 8 ini. • Menjelaskan manfaat pempelajari sistem-sistem regulasi dan hubungannya dengan metabolisme, kesetimbanl 1;an air dan kesetimbangan solutus. • Menjelaskan tentang : Zat-zat yang disingkirkan ke luar tubuh, mengingatkan kembali makro dan mikroanatomi ginjal dan • Menjelaskan pembentukan kemih. • Menjelaskan: a). Regulasi pad a hewan-hewan air laut, b). Regulasi pada hewan-hewan air tawar c).Regulasi pada hewan-hewan darat 13. Kuliah Minggu ke 13 • Menjelaskan : a) Regulasi fisikokimia, b). Regulasi Biologi • Memperkenalkan istilah-istilah khas termoregulasi • Menjelaskan termoregulasi kimiawi • Menjelaskan termoregulasi fisika • T ermoregulasi neural • Kulit dan termoregulasi • Torpor dan hibernasi 14. Kuliah Minggu ke 14 • Menjelaskan 3 contoh indera mekanis dalam kulit dan otot • Menjelaskan indera mekanis dalam hewan menyusu ; anatomi dan reseptor reseptomya. • Menjelaskan transmisi getaran bunyi menuju ke telinga dalam. • Menjelaskan mekanisme pencetusan potensiaf reseptor • Melacak penghantaran impuls ke pusat pendengaran dalam otak. • Menjelaskan pemeliharaan kesetimbangan. • Menjelaskan susunan dan faal alat Weber pada ikan. • Menjelaskan susunan dan faal gurat sisi.pada ikan. • Menjelaskan mekanisme penentuan lokasi pada kelelawar. • Menunjukkan posisi retina pada bola mata dan posisi reseptor pada retina. • Menielaskan mekanisme penglihatan warna. 15. Kuliah Minggu ke 15 • Ujian Akhir Buku Acuan Campbell, N.A., Reece, J.B., and Mitchell, L.G., 1999, Biology, Fifth Edition, Addison Wesley, New York. Fregly MJ., and Blatteis CM., 1996, Handbook of Physiology: Environmental Physiology, Oxford University Press, New York. Fried, G.H. 8{ G.1. Hademenos. 1999. The Outlines of Biology. Second Edition. McGraw-Hill Companies Inc. New York. Ganong, W.F. 1995. Review of medical physiology. Prentice-Hall International mc, London. pp. 22 - 52 Ian Kay, 1998. Introduction to Animal Physiology. Bios Scientific publisher, Guildford. Pp. 9-32. Marshall, P.T., and G.M. Hughes. 1980. Physiology of Mammal and Other Vertebrates. Cambridge University Press. Cambridge. 225 - 234. Prosser, CL. (Edit). 1991. Comparative animal physiology. John Wiley & Sons, New York. Stephenson, WK. 1980. Concepts in neurophysiology. John Wiley & Sons, New York. BUKU AJAR Fisiologi Hewan BlO 3131 PENYUSUN Drs. SUHARNO, S.U. Drs. ALl USODO MULYO, S.U. Dra. MULYATI SARTO, M.Si. SLAMET WIDIYANTO, M.Sc. LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN FAKULTAS BIOLOGI UGM UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2004 PENDAHULUAN Kita semua memahami bahwa makhluk hidup berbeda dengan benda tidak hidup berhubung dengan sifat-sifat masing-masing. Seperti aktivitas yang ditampilkan oleh makhluk hidup. misalnya tumbuh, pertukaran zat, reproduksi, dan bereaksi terhadap rangsang, tidak dijumpai pada benda tidak hidup. Aktivitas-aktivitas yang merupakan ciri makhluk hidup itulah yang menjadi sasaran untuk dipelajari dalam fisiologi hewan. Bagi seorang fisiologiwan tidak harus dipuaskan dengan hanya megetahui atau menemukan bahwa suatu aktivitas tertentu berlangsung atau berguna dalam tubuh makhluk hidup ia seharusnya berusaha memperoleh informasi dengan menelusuri pustaka atau meneliti lebih dalam. mengenai kejelasan pengendaliannya. mekanisme Selanjutnya yang dilengkapi menggerakkan dengan suatu penelusuran aktivitas dalam serta tataran molekuler. Permasalahan dalam fisiologi hewan pada sisi lain berkembang berlandaskan pada keanekaragaman lingkungan hidup hewan. Jalur perkembangan ml kemungkinan juga mencapai tingkat molekuler. Perkembangan yang pesat dalam bidang instrumentasi telah menunjang dan akan selalu demikian perkembangan penelitian dalam fisiologi hewan. Berbagai aktivitas yang sebelumnya berupa misteri telah berhasil dipecahkan balk proses maupun pengendaliannya. Meskipunn demikian masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan bahkan akan muncul masalahmasalah baru yang lebih banyak. Dalam usaha memecahkan masalahmasalahnya. fisiologi hewan tidak berdiri sendiri melainkan dibantu oleh berbagai bidang ilmu lain. terutama yaitu ilmu ilmu kimia, fisika, matematika, dan tentu saja bidang-bidang lain dalam lingkup biologi. Tetapi bukan berarti bahwa seorang fisiologiwan harus menguasai bidang-bidang tersebut secara dalam dan utuh. Dengan demikian jelas bahwa ruang lingkup fisiologi hewan mencakup aktivitas dan fungsi pada tingkat individu. sistem, organ, jaringan. sel, dan molekul, serta koordinasinya, pada semua jenis hewan dan tentu saja manusia. Bidang-bidang khusus dalam Iingkup fisiologi hewan Berdasarkan kenyataan bahwa fisiologi hewan berkembang baik ke arah horisontal maupun ke arah vertikal maka tidak dapat dihindari munculnya bidangbidang baru dalam Iingkup fisiologi hewan. Bidang-bidang ini berlandaskan satu atau beberapa aspek. Penekanan pada sistem organ tertentu atau jenis aktivitas tertentu terdapat misalnya pada endokrinologi yang berkaitan dengan kelenjar endokrin. Neurofisiologi berkenaan dengan struktur dan fungsi sistem saraf pada semua hewan. Fisiologi perilaku hewan mendapat banyak perhatian berhubung dengan .usaha manusia melestarikan sumber daya hewani. Penelitian dalam bidang ini mulai dan tingkat molekul penenimaan berbagai bentuk stimulus atau proses pengubahannya dalam gaya saraf hingga penggunaannya untuk analisis perilaku dalam masyarakat dan populasi hewan. Salah satu cabangnya ialah Etologi yang mengkhususkan dalam analisis penilaku hewan secara kuantitatif dalam kondisi alami. Salah satu bidang yang di ilhami rekayasa ialah Bionik. mengkhususkan simulasi aktivitas tatanan hidup ke dalam peralatan mekanik atau elektronik. Bidang yang hampir serupa dengan bionik yaitu Biokibernetik. dalam hal ini yang disimulasikann ialah koordinasi dan pengendalian dalam tatanan hidup. Hubungan hewan-hewan dengan lingkungan tempat hidupnya dan mekanisme ke faalan yang memungkinkan hewan-hewan tertentu mampu bertahan atau menyesuaikan terhadap habitat tertentu menjadi dasar Ekofisiologi Hewan. Bidang ini usianya masih muda dibandingkan dengan Ekofisiologi Tumbuhan. meskipun buku ajar bidang ini masih langka, tulisan-tulisan dalam bentuk monograf dan laporan penelitian telah banyak dijumpai. Konsep-konsep yang melandasi penelitian kefaalan Untuk keperluan perkembangan fisiologm pada umumnya perlu dilakukan eksperimen dan penelitian sehingga bidang ini tidak sekedar kumpulan teori. Pola berpikir yang digunakan dalam fisiologi hewan untuk mencapal pemahaman berbagai manifestasi faah yang muncul ialah anaIisis-kausal Seorang fisologiwan akan selalu berpikir bahwa suatu fenomena adalah akibat dan fenomena sebelumnya atau suatu fenomena mungkin dapat menimbulkan fenomena berikutnya. Pola berpikir demikian mi seharusnya selalu menyertai seorang eksperimentator. Pendekatan ilmiah dengan eksperimen dan penelitian memerlukan lebih dahulu sejumlah observasi yang menghasilkan satu atau lebih hipotesis. Kemudian hipotesis itu diuji kesahihannya dengan eksperimen-eksperimen. Proses ini diulang untuk menyaring informasi yang telah diperoleh sebelumnya dan membawanya sedekat mungkin kepada kenyataan. Dalam hal penyusunan hipotesis dan prosedur eksperimen, seorang eksperimentator dftuntut memiliki daya imajinasi yang tinggi. Dan sinilah kualitas suatu penelitian ditentukan. Penyampaian informasi melalui dua jalur yaitu: 1. Berdasarkan konsep konsep kebiologian dalam hal ini hipotesis atau teori dinyatakan dengan bahasa evolusi, genetika, adaptasi atau perkembangan dalam tatanan kebiologian. 2. Untuk menjelaskan struktur atau fungsi tertentu menggunakan cara kimia dan fisika. atau model matematika. Semua informasi berlandaskan Pada sudut pandang bahwa kehidupan bertumpu pada materi dan kaidahkaidah yang nyata-nyata tidak berbeda dengan yang berlaku dalam dunia non-biotik. Pandangan seperti mtu disebut gagasan mekanisme, yang telah menggeser teori yang berlaku sebelumya yaitu vitalisme. Doktrin vitalisme menganggap bahwa kehidupan berasal dan vis vitalis, tenaga vital yang berasal dan supernatural. Doktrin ini tertutup bagi studi eksperimental. Hewan pada semua tingkat perkembangan tidak hanya bereaksi terhadap perubahanperubahan lingkungannya, tetapi lebih dan itu, mereka mengatur dan mengendalikan reaksi-reaksi seperti itu. Manifestasinya ialah penyelenggaraan mekanisme faal yang bertanggung jawab terhadap keajekan lingkungan internal yang diringkas dalam satu istilah yaitu homeostasis. Lingkungan internal dapat berubah karena aktivitas sel dan perubahan lingkungan eksternal organisme. Hewan yang mampu memelihara keajekan lingkungan internalnya secara nisbi disebut regulator. Hewan lain tidak mampu berbuat dernikan sehingga lingkungan internal berubah sejalan dengan perubahan lingkungan ekstemal, yang demikian mi disebut konformer. Selain mekanisme homeostasis, ada cara lain untuk mempertahankan keajekann lingkungan internal dengan menghindar dan lingkunngan ekstemal yang tidak sesual, ini disebut homeokinesis. Tanggapan hewan terhadap perubahan lingkungan merupakan usaha untuk mempertahankan hidupnya, orang sering menyebutnya adaptasi. Oleh karena adaptasi dalam biologi rnempunyai banyak arti maka lebih tepat jika disebut kompensasi. Untuk keperluan eksperirnen perlu dilakukan semacarn kompensasi terhadap hewan percobaan yaitu rnenyesuaikannya terhadap kondisi kondisi lingkungan laboratorium yang terkendali, kecuali hanya satu atau dua faktor yang berubah. Penyesuaian seperti itu disebut aklirnasi. Penyesuaian yang jauh lebih rumit ialah aklirnatisasi, berlangsung dalam kondisi lingkungan alami dengan multivariabel. Cara penyesuaian terakhir ini lebih sulit analisisnya. Kemampuan organisme rnelakukan regulasi dan konformasi terbatas pada suatu kisaran tertentu yang disebut toleransi. Di luar batas toleransi hewan mernpertaruhkan beberapa kernampuannya untuk bertahan terhadap lingkungan ekstrem. Pada kedua ujung kisaran toleransi sebenarnya terdapat dua titik kematian, karena meskipun hewan mampu bertahan tetapi pada hakekatnya hewan menderita kerusakan yang akhirnya akan kalah. Aklimasi dan aklimatisasi ber langsung dalam beberapa hari sampai beberapa pekan, sedang adaptasi memerlukan periode waktu yang lebih lama dan dapat rnenghasilkan suatu spesies. Secara teori dikenal tiga cara melaksanakan homeostasis. 1) Jika perubahan lingkungan dapat diramalkan, suatu cara penjadwalan dapat memberi imbangan internal secara periodik kepada fluktuasi yang telah diketahui. 2) Kondisi-kondisi eksternal dapat dinilai dan bersama-sama dengan pengetahuan sifat-sifat reaksi, suatu perkiraan dapat dibuat untuk sejumlah perubahan yang diketahui lebih dahulu. Kemudian suatu tanggapan yang layak dapat dimulai untuk mengatasi perubahan yang diharapkan. 3) Kondisi internal dapat dipantau, penyimpangan apapun yang tidak semestinya keluar dan norma yang berlaku dapat digunakan sebagai suatu isyarat untuk memulai satu tanggapan yang akan berhenti hanya bila norma itu telah dipulihkan kembali. Dari ketiga kemungkinan sistem itu hanya yang pertama dan ketiga yang benlaku dalam tatanan kebiologian. Cara pertama tercermin dalam ritme-riitme sirkadian yang disinkronkan dengan satu periode 24 jam oleh suatu isyarat dan Iingkungan eksternal seperti waktu matahari terbit dan tenggelam. Sistem pengendalian jenis ketiga tidak memerlukan jam internal atau ingatan dan bekerja tanpa informasi tentang kondisi-kondisi eksternal yang berlaku. Situasi aktual dalam sistem dibandingkan dengan kondisi yang diinginkan dan tindakan yang layak dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan yang timbul. Tipe ini disebut sistem umpan balik atau dikenal dalam fisika sebagai mekanisme servo, rupa-rupanya sistem ini menjadi rakitan paling penting dalam mengatasi lingkungan yang sedang berubah. Pustaka kefaalan Siapa saja sebagai peminat kefaalan tentu berkeinginan mendapatkan informasi-informasi kefaalan yang aktual. Pada waktu sekarang kita tidak sulit untuk mendapatkan media apa saja yang memuat informasi kefaalan, namun yang paling mudah adalah media cetak. Jika informasi yang diperlukan adalah hal-hal yang sudah dibakukan cukup dan buku-buku ajar terbitan terbaru, tentu saja buku-buku semacam mi kebanyakan masih berbahasa asing. Jika yang dminginkan informasm-informasi aktual yang belum masuk buku ajar tersedia banyak monograf, berkala ilmiah, dan prosiding. Informasi-informasi mengenai topik tertentu yang mendalam dapat diperoleh dan monograf. Banyak monograf diterbitkan dalam seri suatu bidang ilmu, misalnya dan Springer-Verlag menerbitkan seri Zoofisiologi, juga dan Academic Press mengenai fisiologi ikan, fisiologi udang, dll. Informasi-informasi mengenai perkembangan dalam penelitian kita peroleh dan berkala iimiah yang memuat laporan penelitian, juga dapat memperoiehnya dan prosiding yang memuat hasil-hasil penelitian yang teiah dipresentasikan dalam suatu forum. Berkala ilmiah fisiologi ada yang umum dan ada yang meng khususkan pada topik tertentu, misalnya memuat khusus penelitian faal saraf, penelitian ekofisiologi, penelitian metabolisme, dll. Beberapa contoh berkala ilmia kefaalan: Physiological Zoology Penelitian cenderung kearah hubungan kefaaian dengan lingkungan hidup hewan. Journal of Physiology Paris Khusus mengenai neurofisiologi. Hormone and Metabolic Research Penelitian mengenai faal hormon dan metabolisme. Journal of Mechanochemistry & Cell Motility Penelitian mengenai gerak pada tingkat sel dan molekul. Quarterly Journal of Experimental Physiology Peneltian kefaalan umum pada hewan dan manusia. Biogenic Amines Faal neurotransmiter dan zat-zat yang benkaitan. Journal of Comparative Physiology. A Faal indera, saraf, dan Peniiaku. Jurnal of Comparative Physiology B Faal peredaran dan pernapasan, Metabolisme dan Ekofisiologi American Journal of Physiologi Faal hewan dan manusia