Self-Attribution Bias dan Faktor Demografi dalam Pengambilan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
5.1
Kesimpulan
Hipotesis pertama pada penelitian ini diterima.
Hal
ini
menunjukan
bahwa
dalam
pengambilan
keputusan trading valuta asing, nasabah atau trader
pada
PT
Fasting
Futures
Semarang
cenderung
mengalami self-attribution bias. Ini berarti bahwa dalam
pengambilan keputusan trading valuta asing, nasabah
atau trader PT Fasting Futures memiliki kecenderungan
untuk menganggap bahwa ketika keputusan trading
yang diambil mendatangkan keuntungan maka itu
merupakan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan
mereka sendiri. Sementara jika keputusan trading yang
diambil
ternyata
mendatangkan
kerugian,
maka
kerugian itu dianggap sebagai faktor eskternal atau
ketidakberuntungan
yang
berada
di
luar
kendali
mereka.
Hipotesis kedua sampai kelima ingin menganalisis
dan mengetahui keterkaitan faktor demografi dengan
self-attribution bias. Hasil menunjukan bahwa tidak
terdapat keterkaitan untuk gender, usia, pengalaman,
tingkat pendidikan dengan self-attribution bias dalam
pengambilan keputusan trading valuta asing. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa faktor demografi
67 yakni gender, usia, pengalaman dan tingkat pendidikan
bukan merupakan faktor penentu terhadap terjadinya
self-attribution bias dalam
pengambilan
keputusan
trading valuta asing.
5.2
Implikasi
5.2.1 Implikasi Teoritis
Self-attribution bias merupakan sumber penting
dan menjadi pemicu munculnya overconfidence investor
terhadap kemampuan dalam melakukan trading yang
akan
mengarah
pada
terjadinya
kerugian
dalam
bertransaksi (Kahneman et al: 2000; Baker et al: 2006;
Hirsleifer:
2001).
menunjukan
Penelitian-penelitian
bahwa
terdapat
sebelumnya
kecenderungan
mengalami self-attribution bias dalam pengambilan
keputusan keuangan. Hasil dari penelitian ini turut
mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Garveis dan Odean (2001); Manish (2011); Jana dan
Meher (2012); dll bahwa pada umumnya terdapat
kecenderungan mengalami self-attribution bias dalam
pengambilan keputusan keuangan dan menyebabkan
munculnya overconfidence yang dapat pula mengarah
pada kerugian dalam bertransaksi.
Terkait dengan faktor demografi (gender, usia,
pengalaman
sejalan
dan
dengan
pendidikan),
penelitian
hasil
yang
penelitian
dilakukan
ini
oleh
dilakukan oleh Manish dan Vyas (2009) bahwa tidak
68 ada keterkaitan antara gender, usia, pengalaman dan
pendidikan
dengan
self-attribution
bias
dalam
pengambilan keputusan trading valuta asing. Dengan
demikian hasil penelitian ini memantapkan dugaan
adanya kecenderungan mengalami self-attribution bias
dalam pengambilan keputusan keuangan, namun tidak
terkait dengan faktor demografi.
5.2.2 Implikasi Terapan
Berdasarkan
kesimpulan
penelitian
yang
diperoleh dan implikasi teoritis yang dimuculkan, maka
selanjutnya perlu dikembangkan implikasi terapan
yang
diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
kepada pihak-pihak yang terkait dalam pengambilan
keputusan keuangan. Implikasi terapan dari penelitian
ini yang dapat dijadikan sumbangan bagi nasabah atau
trader dalam pengambilan keputusan trading valuta
asing antara lain:
1.
Hendaknya
sehingga
menjadi
kerugian
menghindari
ketika
self-attribution
bias
keuntungan
tidak
mengalami
overconfidence dan
dapat
melakukan
ketika
mengalami
evaluasi
atau
pembenahan untuk mencapai hasil yang lebih baik
dan menjadi “the winner trader”. Cara yang dapat
dilakukan untuk mengurangi dan menghindari
self-attribution bias antara lain :
69 a. Ketika ingin membuat keputusan keuangan,
jangan
overestimate
pengetahuan
dan
terhadap
kemampuan,
pengalaman
tetapi
juga
mempertimbangkan informasi dan faktor-faktor
lain yang turut berpengaruh.
b. Dalam pengambilan keputusan keuangan, perlu
berupaya memahami dampak yang akan terjadi,
bukan
hanya
dampak
positif
(keuntungan)
tetapi juga dampak negatif (kerugian). Dengan
demikian
ketika
mengalami
kerugian,
tidak
serta merta menyalahkan kondisi eksternal atau
orang lain tetapi juga perlu melakukan evaluasi
terhadap diri sendiri.
2.
Lebih meningkatkan peran serta dalam training
atau simulasi yang dilakukan pihak perusahaan
sehingga
dapat
menambah
pengalaman
dan
pengetahuan terkait dengan trading valuta asing,
mengingat
sebagian
responden
memiliki
pengalaman trading yang belum terlalu lama yakni
pada tahun 2009-2012.
5.3
Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian
Mendatang
Penulis
menyadari
bahwa
masih
terdapat
keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :
1.
Untuk melihat kecenderungan mengalami selfattribution bias dalam pengambilan keputusan
70 trading valuta asing hanya menggunakan metode
survey dengan teknik kuisioner atau pertanyaan
tertulis
dan
wawancara
tidak
atau
dilengkapi
pertanyaan
dengan
lisan.
teknik
Sehingga
persepsi atau jawaban responden belum tentu
mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan
mungkin saja akan berbeda jika menggunakan
teknik wawancara. Sebab metode survey adalah
metode pengumpulan data yang tidak hanya
menggunakan
pertanyaan
tertulis
tetapi
juga
pertanyaan lisan (Indriantoro dan Supomo : 2002).
2.
Penelitian ini hanya menggunakan variabel faktor
demografi terkait dengan self-attribution bias dalam
pengambilan
keputusan
trading
valuta
asing.
Diduga masih terdapat variabel lain yang memiliki
kaitan
dengan
self-attribution
bias
dalam
pengambilan keputusan trading valuta asing.
Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah
dikemukakan di atas, maka terdapat beberapa hal yang
dapat dijadikan agenda penelitian mendatang antara
lain :
1.
Data
yang
menggunakan
dikumpulkan
teknik
kuisioner
tidak
tetapi
hanya
juga
menggunakan teknik wawancara sehingga dapat
mengetahui informasi mengenai kondisi riil, dan
71 tidak hanya terbatas pada jawaban responden
dalam kuisioner.
2.
Penelitian
ini
hanya
menguji
variabel
faktor
demografi dalam kaitan dengan self-attribution
bias. Mengingat penelitian dengan topik selfattribution bias dalam pengambilan keputusan
trading
valuta
diharapkan
meneliti
pada
asing
masih
penelitian
self-attribution
bias
jarang,
mendatang
dikaitkan
maka
dapat
dengan
faktor demografi lain seperti pekerjaan dan/atau
variabel lain seperti personality type.
72 
Download