MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) MATERI 1 KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN TUJUAN INSTURSIONAL UMUM Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan konsep konsep dasar asuhan kehamilan. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan philosofi asuhan kehamilan, lingkup asuhan kehamilan, prinsip pokok asuhan kehamilan, sejarah asuhan kehamilan, tujuan asuhan kehamilan, hak hak wanita hamil, standar asuhan kehamilan,peran dan tanggung jawab bidan, issue terkini dan evidence beased dalam kehamilan. PENDAHULUAN Asuhan kehamilan bertujuan utama untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi – komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normak selama kehamilan.Kehamilan dapat menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara umum sudah diterima bahwa setiap saat kehamilan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15 % dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. 1|Page MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) URAIAN MATERI 1. Philosofi asuhan kehamilan Asuhan Kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya kriteria terhadap penyimpangan yang ditemukan.Perawatan kehamilan adalah memberikan pengawasan atau pemeliharaan bumil sampai melahirkan bayinya, dengan tujuan menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada ibu-ibu hamil, melahirkan serta nifas serta menurunkan angka kematian bayi sampai umur sekitar 1 tahun serta anak-anak pra sekolah. Perawatan wanita hamil dan inklusi perawatannya memberikan suatu tantangan.Untuk berbagi dan memfasilitasi pertumbuhan pasangan atau wanita sebaiknya membuka diri mereka untuk mendapatkan perasaan baru yang diharapkan dapat menjadi bagian dari salah satu pengalaman hidup.Tiap wanita atau pasangan suami istri, mampu memberikan pengalaman yang unik.Manajemen kehamilan dan penyesuaian bagaimana wanita dan pasangannya mengalami kondisi ini, harus disesuaikan dengan keunikan pengalaman mereka. 2. Lingkup asuhan kehamilan Asuhan kehamilan meliputi komponen dibawah ini : a. Diagnosa dan manajemen awal dari kehamilan. b. Penilaian dan evaluasi kesejahteraan dan kesehatan wanita. c. Penilaian dan evaluasi kesejahteraan / kesehatan janin. d. Keringanan tindakan untuk kegelisahan kehamilan yang umum. e. Mengantisipasi bimbingan dan instruksi. f. Skrining komplikasi maternal dan janin. 2|Page MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 3. Prinsip pokok asuhan kehamilan Yang seharusnya dilakukan oleh bidan selama melakukan asuhan kehamilan : a. Mendengarkan dan berbicara kepada ibu serta keluarganya untuk membina hubungan saling percaya. b. Membantu setiap wanita hamil dan keluarganya untuk membuat rencana persalinan ( siapa yang akan mendampingi selama persalinan, tempat melahirkan, peralatan yang diperlukan oleh ibu dan bayi baru lahir ) c. Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya untuk persiapan menghadapi komplikasi ( transportasi, keuangan, donor darah, pengambilan keputusan ) pada setiap kunjungan d. Melakukan penapisan untuk kondisi yang mengharuskan melahirkan di Rumah Sakit ( misalnya : mengalami seksio sesaria sebelumnya ) e. Mendeteksi dan mengobati komplikasi – komplikasi yang dapat mengancam jiwa ( preeclampsia, anemia, penyakit – penyakit hubungan seksual ) f. Mendeteksi adanya kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu dan adanya kelainan letak setelah usia kehamilan 36 minggu. g. Memberikan konseling pada ibu sesuai usia kehamilannya, mengenai nutrisi, istirahat, tanda – tanda bahaya, KB, pemberian ASI, ketidaknyamanan yang normal selama kehamilan dan sebagainya. h. Memberikan suntikan imunisasi Tetanus Toxoid bila diperlukan. i. Memberikan suplemen mikronutrisi, termasuk zat besi dan folate secara rutin, serta vitamin A bila perlu. 4. Sejarah asuhan kehamilan Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan kesulitan dalam persalinan mengakibatkan ancaman, baik jiwa ibu maupun bayi yang dilahirkan. Keadaan demikian mendorong keluarga 3|Page MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) atau ibu meminta pertolongan pada orang lain yang dianggap mampu. Orang tersebut pada umumnya adalah seorang wanita setengah baya yang dinamakan dukun bersalin. Peran dukun di desa, didalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil cukup besar. Jumlah persalinan yang ditolong oleh dukun lebih banyak bila dibandingkan dengan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh bidan dan dokter. Kehadiran bidan di indonesia dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu para dokter membutuhkan wanita yang mampu menolong persalinan. Wanita Indonesia dilatih di rumah sakit untuk berfungsi sebagai bidan. Tugas utama bidan pada awalnya mulanya adalah memberikan pertolongan bagi ibu yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan. Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa fisiologi dan alami. Kematian ibu dan bayi didalam persalinan terbanyak sebagai akibat infeksi dan kelainan patologis. Pelayanan kebidanan pada awalnya adalah mempersiapkan bumil agar dapat melahirkan secara alamiah, untuk melaksanakan pelayanan kebidanan. Banyaknya kasus – kasus resiko tinggi yang tidak dapat ditangani terutama daerah yang jauh dari faktor kesehatan, mendorong pemberian kewenangan bagi Bidan untuk melaksanakan tindakan terhadap kasus – kasus pathologis terbatas. Misalnya : bidan diberikan kewenangan melakukan tindakan manual plasenta, forceps kepala letak rendah, pemberian infus dan pengobatan sederhana. 5. Tujuan asuhan kehamilan Perawatan asuhan kehamilan mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan berakhir dengan: - Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa trauma fisik maupun mental yang merugikan. - Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental. 4|Page MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) - Ibu sanggup merawat dan memberi ASI kepada bayinya. - Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga berencana setelah kelahiran bayinya. 6. Refocusing asuhan kehamilan Sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai penelitian di seluruh dunia, untuk lebih bisa efektif dalam meningkatkan keselamatan ibu dan bayi baru lahir, maka asuhan antenatal harus difokuskan pada intervensi yang telah terbukti bermanfaat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Asuhan kehamilan yang mungkin tidak bermanfaat : - Menimbang berat badan secara rutin Berdasarkan hasil penelitian di luar negeri menimbang BB secara rutin tidak efektif karena : 1. Untuk memantau pertumbuhan janin lebih efektif dengan langsung memeriksa fundus uteri ibu tidak lagi melihat dari kenaikan BB ibu. 2. Untuk memantau komplikasi sedini mungkin terjadinya PEB lebih efektif langsung memeriksa protein urinenya. - Penilaian letak janin sebelum minggu ke 36 Kepala janin mulai masuk Pintu atas panggul pada usia 37 minggu, sehingga jika kita melakukan penilaian letak janin sebelum minggu ke 36, tidak akan efektif karena kepala masih bisa berputar. - Membatasi kegiatan seksual selamam hamil ( memakai kondom ). Untuk mencegah kontraksi dini karena rangsangan prostaglandin dari sperma jika usia kehamilan belum aterm dan dianjurkan memakai kondom. 5|Page MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 7. Standar asuhan kehamilan Terdapat enam standar dalam standar pelayanan asuhan antenatal.Standar tersebut merupakan bagian dari lingkup standar pelayanan kebidanan : Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur. Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal Bidan memberikan sesdikitnya 4 x pelayanan antenatal.Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal.Bidan juga harus mengenal kehamilan risti, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS / infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya. Standar 5 : Palpasi Abdominal Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu. Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/ atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6|Page MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya. Standar 8 : Persiapan persalinan Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba – tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini. EVALUASI 1. Apa yang seharusnya dilakukan oleh bidan selama melakukan asuhan kehamilan ? 2. Perawatan asuhan kehamilan mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan berakhir dengan ? 3. Asuhan kehamilan yang mungkin tidak bermanfaat meliputi apa saja ? 4. Terdapat 6 standar dalam asuhan kehamilan, sebutkan ! 5. Jelaskan sejarah dari asuhan kehamilan ! DAFTAR PUSTAKA 1. Rochjati, Poedji, 2003, Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Surabaya : Airlangga University Press. Hal 41 2. Depkes RI, 2001, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta : Depkes RI, Hal 4, 13 – 25 3. Pusdinakes, WHO, JHPIEGO, 2003, Asuhan Antenatal, Jakarta : Depkes RI.Hal 3 – 5 4. Varney, H, 2004, Ilmu Kebidanan, Bandung : Sekeloa Publisher.Hal 7|Page MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) MATERI 2 PROSES ADAPTASI FISIOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN TUJUAN INSTURSIONAL UMUM Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan proses adaptasi psikologis dan fisiologis dalam masa kehamilan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan anatomi fisiologi organ reproduksi wanita, konsepsi, pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi, perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester I, II, III A. ANATOMI & FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI 1. Genetalia Interna dan Eksterna Genitalia interna adalah : alat reproduksi wanita yang terletak di dalam rongga pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis Bagian – bagian genitalia Interna 1. Vagina Merupakan saluran muskulo membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan didinding bagian belakangnya sekitar 11cm Pada puncak (ujung) vagina yang menonjol pada bagian dalam disebut dengan porsio 8|Page MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH 4,5 2. Uterus Merupakan jaringan bangian otot yang kuat, terletak di pelvis diantara kandung kemih dan rectum Dinding depan dan belakang dan bagian atas tertutup peritoneum,sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih Bentuk uterus seperti bola lampu Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas Ukuran anak – anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm Uterus terdiri dari 2 bagian : a. Servik uteri Bagian servik di bawah istmus uteri Berdasarkan perlekatan dengan vagina terbagi 2 yaitu : porsio dan bagian supravagina b. Korpus uteri Korpus uteri terdiri dari beberapa bagian Istmus uteri : tempat dimana kanalis endoserviks membuka ke kavum uteri Kornu : tempat bermuara kedua tuba fallopi yaitu dibagian superior dan lateral Fundus : bagian atas uterus yang berbentuk konveks diantara kedua kornu 9|Page MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 3. Tuba Fallopi Merupakan organ tubulo muskuler,dengan panjang sekitar 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm. Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian Pars interstitialis, terletak diantara otot rahim, mulai dari ostium internum tubae Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada diluar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit Pars ampularis tubae, bagian yang paling luas dan berbentuk S Pars infundibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut fimbriae tubae 4. Ovarium Ovarium terdapat 2 buah yaitu kanan dan kiri. Ovarium terdiri dari 2 bagian : a. Korteks ovarii Mengandung folikel primordial Berbagi fase pertumbuhan folikel menuju folikel degraf Terdapat korpus luteum dan albikan b. Medulla ovarii Terdapat pembuluh darah dan limfe 10 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Terdapat serat syaraf Dari uraian diatas: Apa yang dapat disimpulkan dari organ genetalia interna ? Mengacu dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan : Bagian – bagian genitalia interna adalah vagina, uterus,tuba fallopi dan ovarium. Vagina terletak diantara kandung kemih dan rectum, dinding depan 9 cm, dinding belakang 11 cm Uterus terbagi atas 2 bagian yaitu : servik uteri dan corpus uteri Tuba fallopi terbagi atas 4 bagian yaitu : pars interstialis, pars ismika tubae, pars ampula tubae dan pars infundibulo tubae Ovarium terbagi 2 bagian yaitu : korteks ovarii dan medulla ovarii Genetalia Eksterna adalah : alat reproduksi wanita yang terletak di perineum Bagian – bagian genitalia eksterna 1. Mons Veneris Bagian yang menonjol diatas simpisis yang ditutupi oleh rambut kemaluan pada wanita dewasa. 11 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 2. Labia Mayora atau Bibir Besar Terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong yang mengecil kearah bawah terdiri dari jaringan lemak. Kebawah dan kedepan bertemu dan membentuk kommisura posterior. 3. Labia Minora (Bibir-bibir kecil) Suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar. Kedepan kedua bibir kecil bertemu dan membentuk diatas klitoris preputium klitoridis. 4. Klitoris Merupakan organ reproduksi yang besarnya sebesar kacang ijo sangat peka karena banyak mengandung syaraf, ini merupakan bagian yang paling sensitive dalam meneriman rangsangan seksual. 5. Vestibulum Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh Kedua bibir kecil Bagian atas klitoris Bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil Pada vestibulum juga terdapat beberapa muara, yaitu : Urethra Dua lubang saluran kelenjar bartholoni Dua lubang saluran kelenjar skene 6. Kelenjar Bartholini Kelenjar yang penting yang berada pada daerah vagina dan vulva, karena dapat mengeluarkan lendir. 12 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks 7. Himen (Selaput dara) Merupakan jaringan yang menutupi bagian vagina, bersifat rapuh dan mudah robek Himen ini berlubang yang berfungsi sebagai saluran dari lendir yang dikeluarkan oleh uterus dan darah saat menstruasi Bentuk himen seperti bulan sabit dan berlubang-lubang 13 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 2. Panggul Panggul ( pelvis ) terdiri atas : Bagian keras yang dibentuk tulang Bagian lunak yang dibentuk otot-otot dan ligamento a. Tulang Panggul Terdiri dari 4 buah tulang : 2 tulang pangkal paha ( ossa coxae ) 1 tulang kelangkang ( os sacrum ) 1 tulang tungging ( os coccygeus ) Ossa Coxae Tdd 3 buah tulang yg berhubungan satu sama lain pada acetabulum 3 tulang tersebut yaitu : Tulang usus ( os ilium ) - Batas atas Crista Iliaca - Ujung depan dan belakang menonjol dari crista iliaca Spina iliaca anterior superior (SIAS) dan Spina iliaca posterior superior ( SIPS) - Dibawah SIAS Spina iliaca anterior inferior - Dibawah SIPS Spina iliaca posterior inferior dibawahnya terdapat tekik Insicura ischiadica mayor - Terdapat Linea Inominata / Linea Terminalis batas panggul besar & panggul kecil 14 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Tulang duduk ( os ischium ) - Spina Ischiadica dibawahnya terdapat insicura ischiadica minor - Tuber ischiadicum Tulang kemaluan ( os pubis ) - Foramen obturatorium - Ramus superior ossis pubis - Ramus inferior ossis pubis kanan kiri membentuk arcus pubis Os Sacrum Berbentuk segitiga melebar diatas dan meruncing ke bawah Kiri kanan garis tengah ada lobang Foramen sacralia anterior yang dilalui syaraf membentuk plexos sacralis & pembuluh darah Cecil Digaris tengah ada cuat-cuat duri crista sacralis Promontorium Os Cocygeus Berbentuk segitiga tdd 3-5 ruas yg bersatu Pada persalinan dapat ditolak sedikit kebelakang Untuk lebih memahami bentuk panggul dan untuk menentukan tempat bagian depan anak dalam panggul, ditentukan 4 bidang : Pintu Atas Panggul Bidang Luas Panggul Bidang Sempit Panggul Pintu Bawah Panggul 15 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) b. Bagian Lunak dari Panggul Tdd otot-otot dan ligamento yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan sebelah bawah membentuk dasar panggul Diafragma pelvis 3. Siklus Hormonal Siklus Menstruasi Normal Rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di endometrium, kelenjar Hipotalamus – Hipofisis dan Ovarium. Proses menstruasi merupakan interaksi poros Hipotalamus – Hipofisis – Ovarium terhadap endometrium Menstruasi Perdarahan periodic pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi Lama menstruasi 5 hari ( renrtang 3 – 6 hari ) Jumlah darah haid 50 ml ( rentang 20 – 80 ml ) Darah menstruasi tidak membeku ( 50 % wanita ) karena adanya zat Fermen SIKLUS MENSTRUASI NORMAL MERUPAKAN GABUNGAN / INTERAKSI POROS HIPOTALAMUS – HIPOFISIS – OVARIUM – ENDOMETRIUM 1. Siklus Hipotalamus – Hipofisis Menjelang akhir siklus menstruasi kadar estrogen dan progesterone menurun Kadar hormone ovarium yang rendah dalam darah menstimulasi Hipotalamus dan menskresi GnRH ( Gonadotropin Releasing Hormon ) GnRH sebaliknya menstimulasi sekresi Hipofisis Anterior mengeluarkan FSH ( Folicle Stimulating Hormon ) FSH menstimulasi perkembangan Folikel de Graff ovarium dan memproduksi estrogen 16 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Saat kadar estrogen menurun, menyebabkan Hipotalamus memicu Hipofisis Anterior untuk mengeluarkan LH ( Luteinizing Hormon ) Lonjakan LH yang menyolok ( hari ke 12 ) mengawali ekspulsi ovum/ovarium dari folikel de Graff ( 24 – 36 jam ) LH mencapai puncak hari ke 13 / ke 14 pada siklus 28 hari Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi pada waktu ini maka Corpus Luteum menyusut, menyebabkan progesterone dan estrogen menurun, terjadi menstruasi dan Hipofisis sekali lagi distimulasi untuk menskresi GnRH 2. Siklus Ovarium Terdiri 2 fase yaitu : - Fase Folikuler / Fase Pre Ovulasi - Fase Luteal / Fase Pasca Ovulasi Fase Folikuler : - Sebelum ovulasi, 1 – 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah pengaruh FSH dan estrogen - Lonjakan LH sebelum terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang terpilih - Dalam folikel yang terpilih, oosit matur, terjadi ovulasi dan folikel yang kosong memulai transformasinya menjadi Corpus Luteum Fase Luteal - Waktu puncak luteal, telur yang dibuahi bernidasi di endometrium - Apabila tidak terjadi implantasi, Corpus Dimulai segera setelah ovulasi, berakhir pada awal menstruasi - Lama 14 hari ( rentang 13 – 15 hari ) - Corpus Luteum mencapai puncak aktivitas fungsional 8 hari setelah ovulasi untuk menskresi hormone estrogen dan progesterone 17 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 3. Luteum menurun dan hormone estrogen dan progesterone menurun Siklus Endometrium Terdiri dari 4 fase : 1) Fase Menstruasi : - Endometrium dilepaskan dari stratum basale - Kadar hormone – hormone yang rendah terutama estrogen dan progesterone memulai perubahan pada endometrium maka terjadi Menstruasi 2 ) Fase Proliferasi - Periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sekitar hari ke 5 sampai ovulasi - Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal sekitar 4 hari / menjelang perdarahan berhenti - Terjadi penebalan 8 – 10 x lipat yang berakhir saat ovulasi - Bergantung pada stimulasi estrogen yang berakhir dari Folikel de Graff 3 ) Fase Sekresi - Mulai sejak ovulasi sampai dengan 3 hari sebelum periode menstruasi berikutnya - Setelah ovulasi diproduksi lebih banyak progesterone - Terlihat endometrium yang edematosa, vascular dan fungsional - Endometrium kaya akan darah dan sekresi kelanjar sehingga menjadi tempat yang sesuai untuk melindungi dan memberi nutrisi ovum yang dibuahi 4) Fase Iskemia - Suplai darah ke endometrium fungsional berhenti dan terjadi nekrosis - Lapisan fungsional berpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai lagi 18 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) SIKLUS MENSTRUASI ; HIPOFISIS – HIPOTALAMUS – OVARIUM – ENDOMETRIUM Akhir siklus haid, estrogen & progesteron stimulasi hipotalamus sekresi GnRh GnRh stimulasi hipofisis anterior FSH Folikel Primer LH Folikel De Graff Folikel De Graff Ovum/Ovulasi Estrogen Corpus luteum Endometrium proliferasi Progesteron Corpus luteum menurun Corpus albicans Endometrium iskemia Menstruasi 19 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) B. KONSEPSI 1. Ovum dan Sperma Konsepsi secara formal didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma yang menandai awal suatu kehamilan. Ovum saat ovulasi keluar dari folikel ovarium yang pecah. Kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tuba tsb dapat menangka ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menunju rongga rahim. Ovum tidak dapat berjalan sendiri. Ovum subur dalam 24 jam setelah ovulasi Ada 2 lapisan jaringan pelindung ovum : Zona pelucida lapisan pertama, berupa membran tidak berbentuk Korona radiata lingkaran luar, tdd sel-sel oval yang dipersatukan asam hialuronat Sperma berenang dengan gerakan flagela pada ekornya, waktu yang dibutuhkan untuk sampai tempat fertilisasi 4-6 jam. Sperma akan tetap hidup dalam sistem reproduksi wanita ± 2-3 hari. Sewaktu sperma berjalan melalui tuba uterina, enzim-enzim yg dihasilkan disana akan membantu kapasitasi sperma. Kapasitasi perubahan fisiologis yg membuat lapisan pelindung lepas dari kepala sperma (akrosom) sehingga terbentuk lubang kecil yang memungkinkan enzim hialuronidase keluar supaya dapat menembus lapisan pelindung ovum sebelum fertilisasi. 2. Fertilisasi dan Implantasi Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani / sperma dengan sel telur di tuba falopii. 20 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Fertilisasi terjadi pada saat masa subur seorang wanita. Patokan menentukan masa subur: a. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang b. Sperma dapat hidup & membuahi dalam 48 jam setelah ejakulasi c. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi Proses fertilisasi Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii. Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 5–10 µm, yang disebut zona pelusida. Proses fertilisasi dimulai dengan masuknya sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina. Sperma tersebut bergerak masuk ke dalam kavum uteri dan tuba sampai akhirnya bertemu dengan ovum di ampula / infundibulum. Selama perjalanan, sperma mengalami reaksi kapasitasi dan reaksi akrosom. Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi : 1. Reaksi zona / reaksi kortikal 2. Oosit menjadi pronukleus wanita 3. Inti sperma membentuk pronukleus pria. 4. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi. 5. Pronukleus pria dan wanita bersatu dan membentuk zygot yang memiliki jumlah DNA genap / diploid. Hasil utama pembuahan : 1. Penggenapan kembali jumlah kromosom 2. Penentuan jenis kelamin 21 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 3. Permulaan embriogenesis GAMBAR FERTILISASI Sumber : Miracle of man’s creation GAMBAR PEMBUAHAN OVUM Sumber : Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi (2002) Keterangan : A, B, C dan D : Ovum dengan korona radiata E : Ovum dimasuki F dan G : Pembentukan benda kutub kedua dan akan bersatunya kedua pronukleus spermatozoa yang haploid untuk menjadi zigot 22 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Pembelahan Zygot mengalami proses pembelahan mitosis beberapa kali, sampai terbentuk 16 sel yang akan menjadi morula pada hari ke 3 – 4 setelah fertilisasi dan berlanjut terus sampai terbentuk trofoblast. Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel – sel di sebelah dalam, yang akan tumbuh menjadi jaringan – jaringan embrio sampai janin) dan outer cell mass (lapisan sel di sebelah luar, yang akan tumbuh menjadi trofoblast sampai plasenta). GAMBAR PEMBELAHAN SEL 1 SEL 16 SEL 2 SEL 4 SEL MORULA (Sumber :Miracle of Man’s Creation ) 23 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Implantasi Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, terjadi implantasi zigot dalam cavum uteri. Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel – sel trofoblast zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus ( terjadi implantasi). GAMBAR PERKEMBANGAN DAN PERJALANAN OVUM Sumber : Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi (2002) DAFTAR PUSTAKA 1. Cunningham, et all, Obstetri William, Edisi 21, Jakarta, EGC, hal 2. Llewellyn, 2002, Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi, Jakarta, Hipokrates, hal 17 - 20. 24 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 3. Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta, EGC, , hal 18–20. 4. Prawirohadjo, S, 1999, Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Balai Pustaka Sarwono Prawirohadjo, hal 57 – 60. 5. Harun Yahya, Miracle of Man’s Creation, The Indonesian Institute of Science and Society. 6. Bobak, Lowdermilk, Jensen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC, 2004. hal 7. Sastrawinata, S. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung, Bagian Obstetri Ginekologi FK Universitas Padjadjaran, hal 11 - 27 EVALUASI 1. Apa yang dapat disimpulkan dari organ genetalia interna ? 2. Apa yang dapat disimpulkan dari organ genetalia eksterna ? 3. Apa yang dapat disimpulkan dari anatomi panggul ? 4. Apa yang dapat disimpulkan dari siklus menstruasi ? 5. Apa yang dapat disimpulkan dari uraian ovum dan sperma ? 6. Apa yang dapat disimpulkan dari fertilisasi ? 7. Apa yang dapat disimpulkan dari pembelahan ? 8. Apa yang dapat disimpulkan dari implantasi ? 25 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) MATERI 3 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI 3.1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO 3.2 STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION 3.3 STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI TALI PUSAT 3.4 STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA 3.5 SIRKULASI DARAH FETUS MATERI 4 PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III 4.1 SISTEM REPRODUKSI 4.2 PAYUDARA 4.3 SISTEM ENDOKRIN 4.4 SISTEM KEKEBALAN 4.5 SISTEM PERKEMIHAN 4.6 SISTEM PENCERNAAN 4.7 SISTEM MUSKULOSKELETAL 4.8 SISTEM KARDIOVASKULER 4.9 SISTEM INTEGUMEN 4.10 METABOLISME 26 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 4.11 BERAT BADAN DAN INDEKS MAS TUBUH (IMT) 4.12 DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH 4.13 SISTEM PERNAFASAN 4.14 SISTEM PERSYARAFAN MATERI 5 PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN TUJUAN INSTRUKDIONAL UMUM Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan proses adaptasi psikologis dan fisiologis dalam masa kehamilan TUJUAN ISTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan perubahan dan adaptasi psikologis pada masa kehamilan. PENDAHULUAN Kehamilan adalah sebuah masa perubahan dari keadaan sebelum hamil. Kehamilan umumnya dikaitkan dengan masa krisis dan berakhir ketika bayi dilahirkan. Titik akhir ini merupakan pemecahan krisis tersebut, tetapi apakah wanita siap menjalani titik akhir ini tergantung pada apakah dia melalui perubahan psikologis selama kehamilan atau tidak. Perubahan psikologis ini sering terlihat berhubungan dengan perubahan fisik yang berperan pada tiap tahapan kehamilan. 27 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Wanita hamil tidak hanya mengalami perubahan fisik, akan tetapi mereka juga mengalami perubahan psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu yang siap mengurus bayinya mulai dari saat lahir, balita, remaja hingga beranjak dewasa sampai sang anak mampu hidup mandiri dan bahwa dia sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang kita juga menghadapi wanita hamil yang merasa khawatir jika terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya atau ada kemungkinan bayi yang dikandungnya tidak normal. Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahan-perubahan tersebut pada wanita hamil agar dapat memberikan dukungan dan perhatian terhadap keprihatinan yang dialami ibu hamil, kekhawatiran, ketakutan dan bidan dapat menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin timbul dari ibu, sehingga ibu merasa nyaman dengan perubahan psikologis yang dialaminya. Hand out ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang perubahan psikologis pada wanita hamil dan bagaimana peran bidan dalam memberikan asuhan terhadap wanita hamil tersebut. URAIAN MATERI TRIMESTER I Trimester pertama disebut sebagai masa penentuan dan sering merupakan masa kekhawatiran. Segera setelah tejadi perubahan, hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulnya rasa mual-mual pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak hamil. 28 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Pada trimester pertama seorang ibu akan mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya. Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada wanita hamil trimester pertama ini berbeda-beda. Walaupun beberapa wanita mengalami kegairahan seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa kebutuhan untuk dicinta dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama. Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui dirinya akan menjadi ayah adalah timbulnya kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksnya terhadap 29 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) wanita hamil relatif lebih besar. Disamping respon yang diperhatikannya, seorang ayah perlu dapat memahami keadaan ini dan menerimanya. Perubahan psikologis pada trimester I disebabkan karena adaptasi tubuh terhadap peningkatan hormon progesteron dan estrogen. TRIMESTER II Trimester II sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil pun sudah berkurang. Perut ibupun belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan nafsu makan ibusudah kembali seperti biasa. Kebanyakan wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, hampir 80% wanita hamil mengalami peningkatan dalam hubungan seks dibandingkan pada trimester pertama dan sebelum kehamilan. Pada trimester kedua relatif lebih bebas dari ketidaknyamanan fisik, ukuran perut belum menjadi suatu masalah, lubrikasi vagina lebih banyak dan hal yang menyebabkan kebingungan sudah surut, dia telah berganti dari mencari perhatian ibunya menjadi mencari perhatian pasangannya, semua faktor ini berperan pada meningkatnya libido dan kepuasan seks. 30 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Ibu merasa bahwa bayi yang dikandungnya sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya, kesadaran yang baru ini menimbulkan perubahan dalam memusatkan dirinya ke bayinya. Pada saat ini jenis kelamin bayi tidak begitu penting, perhatian ditujukan pada kesehatan bayi dan kehadirannya dalam keluarga. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu dan ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran baru. Tubuh ibu sudah beradaptasi dengan kadar hormon yang lebih tinggi, sehingga merasa lebih sehat dibandingkan dengan trimester I. TRIMESTER III Trimester ketiga seringkali disebut periode penantian/menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu mengingatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan. Ibu juga merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu. 31 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang dilahirkannya tidak normal. Ibu bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya, ibu lebih sering bermimpi tentang bayinya, anak-anak, persalinan, kehilangan bayi atau terjebak di suatu tempat kecil dan tidak bisa keluar. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan dan merasa khawatir akan keselamatannya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek, sehingga memerlukan perhatian lebih besar dari pasangannya. disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil, terdapat perasaan mudah terluka (sensitif). Hasrat seksual tidak setinggi pada trimester kedua karena abdomen merupakan sebuah penghalang. Posisi alternatif untuk hubungan seksual dan metode alternatif yang memberikan kepuasan seksual mungkin membantu atau malah menimbulkan perasaan bersalah jika ada ketidaknyamanan dalam berhubungan seksual. Bersikap terbuka dengan pasangan atau konsultasi dengan bidan atau tenaga kesehatan lain adalah hal yang penting. 32 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua, bahkan mereka juga memilih sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkan. Keluarga mulai menduga-duga apakah bayinya laki-laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Trimester III merupakan periode penantian/menunggu dan merupakan saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. PERAN BIDAN Peran bidan dalam membantu ibu menghadapi perubahan psikologis pada masa kehamilan: Menjelaskan bahwa apa yang dirasakan ibu adalah sesuatu yang normal Mengungkapkan bahwa setiap pengalaman kehamilan adalah unik Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda-tanda kelahiran, tanda-tanda bahaya kehamilan Mendiskusikan tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu dan cara mengatasinya Mendiskusikan tentang rencana persalinan 33 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Peran bidan merupakan hal yang penting dalam membantu ibu menghadapi perubahan psikologis pada masa kehamilan. DAFTAR PUSTAKA Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2001, Asuhan Antenatal, Jakarta, Depkes RI, Bab 4, Hal 26-31 Sweet, BR, 2000, Mayes Midwifery 12th edition, London, Bailliere Tindall, Bab 5 Hal 151-159 Varney, 1997, Varney’s Midwifery, Bab 17 Hal 202-204 EVALUASI PETUNJUK: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari pertanyaan di bawah ini! PERTANYAAN: 1. Perubahan psikologis ibu hamil pada trimester I sering disebut............ a. Periode penantian b. Masa penentuan dan kekhawatiran c. Perubahan drastis dan emosional d. Pancaran kesehatan 2. Hal di bawah ini merupakan kondisi psikologis ibu hamil pada trimester II..... a. Libido menurun b. Penolakan c. Merasa takut d. Menerima kehamilan 3. Pada trimester III kehamilan, terjadi perubahan psikologis di bawah ini, kecuali: a. Merasa sedih karena akan terpisah dengan bayinya 34 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) b. Libido menurun c. Berharap tidak hamil d. Sensitif 4. Peran bidan dalam membantu ibu menghadapi perubahan psikologis pada masa kehamilan..................... a. Mendiskusikan tentang rencana persalinan b. Mengungkapkan bahwa setiap pengalaman kehamilan adalah unik c. Mendiskusikan tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu dan cara mengatasinya d. Semua benar 5. Rasa tidak nyaman timbul kembali, ibu merasa dirinya jelek dan aneh merupakan salah satu perubahan adaptasi psikologi dalam kehamilan pada ........ a. Trimester I b. Trimester II c. Trimester III d. Benar semua MATERI 6 MENDIAGNOSA KEHAMILAN 35 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan cara mendiagnosa kehamilan dan mengetahui tanda tanda kehamilan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengetahui menjelaskan apa saja tanda tanda dari kehamilan dan mampu membuat diagnosa pada kehamilan PENDAHULUAN Seperti yang sudah dijadwalkan pada silabus, pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai tanda-tanda kehamilan, karena tanda-tanda kehamilan ini muncul sebagai akibat perubahan fisiologi dan psikologi yang terjadi dalam kehamilan. Selama 100 menit kedepan akan disampaikan berdasarkan tahapan–tahapan sebagai berikut : pertama akan dijelaskan tentang pengertian tanda–tanda kehamilan, kedua menjelaskan klasifikasi/ macam-macam tanda-tanda kehamilan dan pada tahap akhir akan ada evaluasi untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah disampaikan . Tujuan kita mempelajari materi ini supaya setelah kita menyelesaikan pembelajaran ini kita mampu menjelaskan tanda-tanda kehamilan dan macam-macam tanda–tanda kehamilan dengan benar. Maka dari itu materi ini sangat penting untuk kita nantinya sebagai bidan dalam melakukan praktek pelayanan kebidanan pada ibu hamil dan harus mampu menegakkan diagnosa pada kehamilan , sebagai kompetensi mandiri yang harus dikuasai. URAIAN MATERI 36 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi samapai terjadinya persalinan adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) , dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian yaitu : 1. Kehamilan trimester I (0 sampai 12 minggu) 2. Kehamilan trimester II (12 sampai 28 minggu) 3. Kehamilan trimester III (28 sampai 40 minggu) I. PENGERTIAN TANDA – TANDA KEHAMILAN Tanda – tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan. II. MACAM – MACAM TANDA – TANDA KEHAMILAN Tanda – tanda kehamilan ada 3 yaitu A. TANDA PRESUMTIF / TANDA TIDAK PASTI Tanda presumtif / tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan yang dirasakan oleh ibu ( subyektif ) yang timbul selama kehamilan. Yang termasuk tanda presumtif / tanda tidak pasti : a. AMENORHOE ( TIDAK DAPAT HAID) Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele. 37 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Kadang-kadang amenorhoe disebabkan oleh hal-hal lain diantaranya penyakit berat seperti TBC, Typhus, Anemia atau karena pengaruh psychis misalnya karena perubahan lingkungan (dari desa ke asrama) juga dalam masa perang sering timbul amenorhoe pada wanita. b. NAUSEA ( ENEK ) DAN EMESIS ( MUNTAH ) Enek terjadi umumnya pada bulan –bulan pertama kehamilan sampai akhir triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini masih fisiologis, namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut dengan hiperemesis gravidarum. c. MENGIDAM ( MENGINGINKAN MAKANAN ATAU MINUMAN TERTENTU ) Sering terjadi pada bulan pertama & menghilang dengan makin tuanya kehamilan. d. SINKOPE ATAU PINGSAN e. MAMAE MENJADI TEGANG DAN MEMBESAR Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen, progesteron dan somamotropin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara yang merangsang duktus dan alveoli pada mamae, sehingga glandula Montglomery tampak lebih jelas. Payudara membesar dan tegang, ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama. f. ANOREKSIA ( TIDAK ADA NAFSU MAKAN ) 38 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Terjadi pada bulan –bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk “ dua orang “, sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan. g. SERING KENCING Terjadi karena kandung kencing pada bulan –bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul . Pada akhir triwulan III gejala bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kencing. h. OBSTIPASI Terjadi karena peristaltik usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon progesteron sehingga menyebabkan kesulitan BAB. i. PIGMENTASI KULIT Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi , hidung dan dahi , kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan. - Sekitar pipi dikenal sebagai kloasma gravidarum ( topeng kehamilan ) disebabkan karena keluarnya Melanophore Stimulating Hormone (MSH) hifofisis anterior yang menyebabkan pigmentasi pada kulit. - Sekitar payudara Pada areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebihan (Hiperpigmentasi), puting susu makin menonjol, Kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah manifes sekitar payudara 39 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) - Dinding perut terjadi linea alba dan nigra, juga striae livide dan albican. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon kortiko steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. j. EPULIS Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi). Sering terjadi pada triwulan pertama. k. VARISES ( PENEKANAN VENA-VENA ) Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Karena pengaruh dari estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar daerah genetalia eksterna, kaki, betis dan payudara dan menghilang setelah persalinan. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu, kemudian timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang–kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama kehamilan muda. B. TANDA KEMUNGKINAN HAMIL Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan–perubahan yang diobservasi oleh pemeriksa ( bersifat obyektif ), namun berupa dugaan kehamilan saja. Makin banyak tanda – tanda mungkin kita dapati, makin besar kemungkinan kehamilan. Yang termasuk tanda kemungkinan hamil yaitu : 1. PEMBESARAN UTERUS Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim.Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar bentuknya. 40 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 2.. PADA PEMERIKSAAN DALAM DIJUMPAI : a. TANDA HEGAR Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus .Pada minggu –minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Sehingga kalau kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis , maka ismus ini tidak teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus. b. TANDA CHADWICK Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan ( livide ). Warna porsiopun tampak livide, hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen. c. TANDA PISCASECK Uterus mengalami pembesaran, kadang – kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan pembesaran tersebut. 41 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) d. TANDA BRAXTON HICKS Bila uterus dirangsang akan mudah berkontraksi. Waktu palpasi atau pemeriksaan dalam uterus yang tadinya lunak akan menjadi keras karena berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus dalam masa kehamilan. e. GOODELL SIGN Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita merasa ujung hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak bibir atau ujung bawah daun telinga. 3. TERABA BALOTEMENT Adalah gerakan janin yang belum engaged, teraba pada minggu ke 16 dan 18. Balotement adalah tehnik mempalpasi suatu struktur terapung dengan menekan perlahan struktur tersebut dan merasakan pantulannya. Jari pemeriksa pemeriksa dalam vagina mendorong dengan lembut keatas kemudian janin turun kembali dan jari merasakan benturan lunak. 42 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 4. PEMERIKSAAN TES BIOLOGIS KEHAMILAN POSITIF Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin. C. TANDA PASTI Tanda pasti adalah tanda – tanda obyektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa pada kehamilan. Yang termasuk tanda pasti kehamilan yaitu : a. TERASA GERAKAN JANIN Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu, karena telah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Pada bulan ke- IV dan V janin itu kecil jika dibandingkan dengan banyaknya air ketuban, maka kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka anak melenting di dalam rahim.Ballottement ini dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun dengan jari yang melakukan pemeriksaan dalam.Ballottement di luar rahim dapat ditimbulkan oleh tumor – tumor bertangkai dalam ascites seperti fibroma ovarii. Karena seluruh badan janin yang melenting maka ballotement semacam ini disebut ballottement in toto untuk membedakan dengan ballottement yang ditimbulkan oleh kepala saja pada kehamilan yang lebih tua . b. TERABA BAGIAN – BAGIAN JANIN Bagian –bagian janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan cara palpasi menurut leopold pada akhir trimester kedua. 43 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) c. DENYUT JANTUNG JANIN Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan menggunakan : - Fetal Elektrocardiograph pada kehamilan 12 minggu. - Sistem doppler pada kehamilan 12 minggu. - Stetoskop Laenec pada kehamilan 18 – 20 minggu. d. Terlihat KERANGKA JANIN pada pemeriksaan SINAR RONTGEN. e. Dengan menggunakan USG dapat terlihat GAMBARAN JANIN BERUPA UKURAN KANTONG JANIN, PANJANGNYA JANIN, DAN DIAMETER BIPARETALIS HINGGA DAPAT DIPERKIRAKAN TUANYA KEHAMILAN. DAFTAR PUSTAKA 1. Winjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan, Edisi III, Cetakan Keenam, Bag II, Jakarta : YBPSP . 2002. Hal 125-131. 2. Mochtar R.Sinopsis Obstetri , Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi, Cetakan III, Bab II , Jakarta : EGC.1998;Hal 45-49 3. Bobak, Lowdermilk, Jensen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.2004 ; Hal 104-123 4. Bagian Obstetri & Ginekologi FKUP. Obstetri Fisiologi . Bandung : Eleman . Hal 176-185 44 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) EVALUASI 1. Perubahan – perubahan yang dirasakan oleh ibu ( subyektif ) yang timbul selama kehamilan disebut dengan : a. Tanda pasti kehamilan b. Tanda kemungkinan hamil c. Tanda presumtif kehamilan d. Tanda obyektif kehamilan e. Tanda kemungkinan tidak hamil 2. Konsistensi serviks yang lunak pada perabaan selunak vivir atau ujung bawah daun telinga disebut dengan : a. Tanda piscaseck b. Tanda hegar c. Tanda ballotement d. Tanda chadwick e. Tanda goodell 3. Dibawah ini yang bukan termasuk tanda pasti kehamilan adalah : a. Teraba gerakan janin b. Terdengar bunyi denyut jantung janin c. Teraba bagian – bagian janin d. Reaksi kehamilan positif 45 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) e. Terlihat rangka janin dalam foto Rontgen 4. Obstipasi yang terjadi pada kehamilan terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon : a. Hormon steroid b. Hormon estrogen c. Hormon progesteron d. Hormon HCG e. Hormon Androgen 5. Salah satu tanda pasti kehamilan adalah adanya gerakan janin. Gerakan janin pada primigravida mulai dirasakan oleh ibunya pada kehamilan berapa minggu : a. 12 minggu b. 14 minggu c. 16 minggu d. 18 minggu e. 20 minggu 46 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) MATERI 7 PEMERIKSAAN LEOPOLD MATERI 8 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan faktor faktor yang dapat mempengaruhi kehamilan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis, dan faktor lingkungan, sosial, budaya, ekonomi PENDAHULUAN Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman serta keadaan emosi yang memuaskan baik bagi ibu maupun janin adalah tujuan yang diharpkan dari asuhan kebidanan pada ibu hamil. Namun masih belum banyak ibu-ibu hamil yang mengetahui bagaimana cara agar kehamilannya dapat berjalan dengan baik dan factor-faktor apa saja yang dapat memepengaruhi kehamilannya. Untuk itu sebagai seorang bidan professional yang memiliki pengetahuan, dapat membantu ibu hamil dalam mengenali hubungan antara factor-faktor tersebut dan memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu hamil. Memberikan berbagai informasi tentang factor yang mempengaruhi kehamilan 47 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) dapat membangkitkan motivasi ibu dalam merawat kehamilannya dan menjawab segala kekhawatiran ibu selama menjalani kehamilannya. URAIAN MATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN 1. FAKTOR FISIK A. Status Kesehatan Kondisi kesehatan sangat penting dalam kehamilan, baik kondisi kesehatan sebelum atau selama kehamilan. Kehamilan dapat lebih berbahaya lagi jika wanita tersebut sedang sakit. Serangan penyakit sebelum dan selama kehamilan yang dapat membahayakan janin terbagi atas dua kategori utama yaitu penyakit umum seperti diabetes, anemia berat , penyakit ginjal kronik. Dan Penyakit menular antara lain rubella dan sipilis. Jika seorang wanita hamil memiliki status kesehatan yang tidak baik atau sedang menderita suatu penyakit maka ia perlu mendaptkan pertolongan medis untuk merencanakan apa saja yang diperlukan dan memutuskan apakah ia sebaiknya melahirkan di RS atau tidak. Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya menderita suatu penyakit seperti Hepatitis, Infeksi kandung kemih, penyakit ginjal, TBC dan lain-lain, maka bidan perlu mengkaji kembali kondisi wanita tersebut untuk mengetahui apakah ia masih menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Hal ini sangat penting karena beberapa penyakit yang dibawa ibu dapat berdampak pada bayi yang dikandungnya seperti sipilis atau campak Jerman yang dapat menyebabkan cacat bawaan. 48 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) B. Status Gizi Selama masa kehamilan ibu merupakan sumber nutrisi bagi bayi yang dikandungnya. Apa yang ibu makan akan mempengaruhi kondisi bayi. Apabila wanita hamil memiliki status gizi kurang selama kehamilannya maka ia berisiko memiliki bayi dengan kondisi kesehatan yang buruk. Dan wanita dengan status gizi baik akan melahirkan bayi yang sehat. Wanita hamil dengan status gizi kurang memiliki kategori risiko tinggi keguguran, kematian bayi dalam kandungan, kematian bayi baru lahir, cacat dan Berat Lahir Rendah. Selain itu umumnya pada ibu dengan status gizi kurang tersebut dapat terjadi 2 komplikasi yang cukup berat selama kehamilan yaitu anemia (kekurangan sel darah merah) dan pre eklampsia/eklampsia. Untuk menilai status gizi pada ibu hamil umumnya dilakukan pada awal asuhan prenatal, diikuti tindak lanjut yang kontinu selama masa kehamilan. Pengkajian yang dilakukan untuk menilai status gizi ibu dapat dilakukan melalui wawancra meliputi kebiasaan atau pola makan, asupan makanan yang dikonsumsi, masalah yang berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi termasuk adanya pantangan terhdap makanan tertentu atau mengidam makanan tertentu (pika). Pengkajian status gizi ini dapat pula dilakukan melalui pemeriksaan fisik yaitu penimbangan berat badan untuk mengetahui peningkatan berat badan selama kehamilan, uji laboratorium seperti menentukan Hemoglabin dan hematokrit karena biasanya data laboratorium ini dapat memeberikan informasi dasar yang vital untuk mengkaji status gizi ibu pada awal kehamiln dan memantau status gizinya selama kehamian. C. Gaya Hidup 1. Perokok, mengkonsumsi obat-obatan, alkohol 49 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Rokok, minuman beralkohol dan obat-obatan adalah hal yang sangat berbahaya bagi ibu dan bayinya. Semua benda tersebut dapat terserap dalam darah ibu kemudian terserap dalam darah bayi melalui system sirkulasi plasenta selama kehamilan. Sangat dianjurkan pada ibu hamil terutama selama trimester I untuk menghindari rokok, minuman beralkohol dan obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter atau bidan. Jika wanita hamil merokok selama kehamilan maka ia sudah terpapar tiga zat yang dapat memebahayakan janinnya yaitu karbon monoksida,sianida dan nikotin. Karbon monoksida yang bercampur dengan haemoglobin dalam darah dapat mengakibatkan jumlah oksigen yang tersedia bagi bayi berkurang. Sianida adalah zat beracun, dan jika bercampur dengan makanan bias mengurangi jumlah gizi bagi janin. Untuk mlepaskan sianida, tubuh membutuhkan banyak vitamin B-12. Nikotin mengurangi gerakan pernafasan fetus dan juga menyebabkan kontraksi pembuluh arteri pad plasenta dan tali pusat sehingga mengurangi jumlah oksigen yang sampai ke janin. Kekurangan oksigen dan nutrisi inilah yang menyebabkan cacat, Apnea (lumpuhnya pernafasan), BBLR sampai kematian pada bayi. Wanita perokok juga dapat mengalami komplikasi kehamilan seperti perdarahan pervaginam, keguguran, tertanamnya plasenta pada tempat yang tidak normal, pecah ketuban dini persalinan premature. Disamping itu, rokok bukan hanya berbahaya bagi ibu hamil yang merokok aktif. Ibu hamil yang merupakan perokok pasif juga dapat membahyakan kehamilannya. Sehingga dianjurkan pada ibu hamil menjauhi ruangan atau lingkungan yang dipenuhi asap rokok. Bila seorang wanita merupakan peminum berat terutama saat hamil (5-6 gelas sehari), maka besar kemungkinan akan mengalami yang disebut Sindrom Alkohol pada janin (FAS). Dimana bayi lahir dengan mental terbelakang dan kelainan bentuk tubuh (terutama pada kepala, wajah, tangan dan kaki, jantung dan susunan saraf pusat). Bayi semacm ini bias 50 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) mengalami kesulitan pernafasan, control suhu tubuh yang buruk, daya tahan tubuh melawan infeksi rendah dan kurangnya nafsu makan. Wanita hamil yang mengkonsumsi alcohol juga tidak dapat makan dengan baik sehingga dapat beresiko mengalami keguguran, lahir premature atau lahir mati. Sampai saat ini memang tidak ada batas aman alcohol bagi kandungan, jadi dianjurkan bagi ibu hamil sebaiknya menghindari alcohol selama kehamilan. Bila tidak memungkinkan cukupkan 2 atau 3 gelas seminggu dan diimbangi dengan makanan yang sehat. Jika wanita hamil pernah atau masih menggunakan obat-obat bius seperti opium, heroin, kokain, jenis obat tidur atau penenang dan berbagai obat-obtan yang dijual bebas tanpa melalui resep dokter dengan dosis yang berlebihan dapat membahayakan kehamilannya. Bayi yang dilahirkan wanita pengguna obat-obatan dapat menunjukkan gejala kecanduan obat bius dan sangat menderita setelah kelahirannya atau bayi dapat lahir mati atau cacat. Obat-obat yang dibeli bebas tanpa rekomendasi dari dokter atau petugas kesehatan lainnya seperti aspirin yang dipakai untuk penyembuhan terhadap penyakit juga memberi efek samping yang berbahaya terhadap janin. Efek samping obt-obatan pada ibu hamil tergantung dari factor genetic,keturunan dan lingkungan. Paling sering ditemukan adalah tercadinya cacat bada janin akibat konsumsi obat-obatan tersebut. 2. Terpapar zat kimia berbahaya Diketahui bahwa beberapa zat cukup berbahaya bagi wanita hamil. Zat tersebut sering berkaitan dengan kerusakan pada janin. Golongan zat tersebut antara lain zat fisik misalnya radiasi,vibrasi, pana dan kebisingan. Zat kimia seperti toluene ( bahan perekat) dan timah. Untuk itu ibu hamil perlu melindungi dirinya dan bayinya dari zat berbahaya dengan menghindari lingkungan kerja yang terpapar polusi ataupun tidak menggunakan bahan kimiawi berbahaya dirumah 3. Hamil diluar nikah dan kehamilan yang tidak diharapkan 51 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Dibeberapa golongan masyarakat ada orang-oarang yang tidak menghargai ibu-ibu yang tidak bersuami atau hamil diluar nikah. Sehingga akan mempengaruhi kejiwaan ibu tersebut selama kehamilan dan menyebabkan ibu tidk mengharapkan kehadiran bayinya dan menolak kehamilannya. Pada kehamilan yang tidak diharapkan dengan berbagai alasan dapat menimbulkan berbagai masalah klinis yang dapat memberatkan kehamilan. Misalnya “morning sickness” berlebihan yang dapat menjadi hiperemisis gravidarum yang memerlukan perawatan khusus hingga melahirkan bayi BBLR. Selain itu usaha untuk menggugurkan kandungannya akan membahayakan diri dan dpt menyebabkan infeksi, cacat yang akhirnya justru akan menjadi beban keluarga. Sebagai seorang bidan harus percaya bahwa ibu dan anak berhak mendapat perhatian dan dihormati siapapun juga. Bahkan mereka yang termasuk dalam kondisi seperti ini harus lebih banyak memerlukan hak-hak tersebut. Seorang bidan tidak berhak menyalahkan atau menghakimi kondisi tersebut atau membuat wanita tersebut merasa bersalah dan malu. Sebaliknya bidan dapat memberikan dukungan, motivasi dan perhatian atas kehamilannya sehingga keselamatan ibu dan bayinya dapat terjamin. 2. FAKTOR PSIKOLOGIS A. Stessor Internal & External Factor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri ibu hamil (internal) dan dapat juga berasal dari factor luar diri ibu hamil. Faktor prikologis yang mempengaruhi kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. 52 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Ibu hamil yang memiliki kepribadian immature (kurang matang) biasanya dijumpai pada calon ibu dengan usia yang masih sangat muda, introvert (tidak mau berbagi dengan orang lain) atau tidak seimbang antara prilaku dan perasaannya, cenderung menunjukkan emosi yang tidak stabil dalam menghadapi kehamilannya dibandingkan dengan ibu hamil yang memiliki kepribadian yang mantap dan dewasa. Ibu hamil dengan kepribadian seperti ini biasanya menunjukkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan terhadap dirinya dan bayi yang dikandungnya selama kehamilan. Sehingga ibu tersebut lebih mudah mengalami depresi selama kehamilannya. Ia merasa kehamilannya merupakan beban yang sangat berat dan tidak menyenangkan. Demikian pula dengan pengaruh perubahan hormone yang berlangsung selama kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi, membuat perasaan jadi tidak menentu, kosentrasi berkurang dan sering pusing. Hal ini menyebabkan ibu merasa tidak nyaman selama kehamilan dan memicu timbulnya stess yang ditandai ibu sering murung. Sedangkan factor psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat berupa pengalaman ibu misalnya ibu mengalami masa anak-anak yang bahagia dan mendapatkan cukup cinta kasih,berasal dari keluarga yang bahagia sehingga mempunyai anak dianggap sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan maka ia pun akan terdorong secara psikologis untuk mampu memberikan kasih sayang kepada anaknya. Selain itu pengalaman ibu yang buruk tentang proses kehamilan atau persalinan yang meninggalkan trauma berat bagi ibu dapat juga menimbulkan gangguan emosi yang mempengaruhi kehamilannya. Gangguan emosi baik berupa stess atau depresi yang dialami pada trimester pertama kehamilan akan berpengaruh pada janin, karena pada saat itu janin sedang dalam masa pembentukan. Akan mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau BBLR. 53 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Bukan hanya itu, pada pertumbuhan anaknya nanti anak dapat mengalami kesulitan belajar, sering ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karena bila dalam kehamilan ibu merasa gelisah maka terjadi perubahan neorotransmiter diotaknya dan mempengaruhi sisitem neorotransmiter janin melalui plasenta. Selain itu dapt meningkatkan produksi neural adrenalin,serotonin dan gotamin yang bias masuk ke peredaran darah janin sehingga mempengaruhi system sarafnya. Untuk itu dalam membeikan asuhan antenatal, bidan harus mampu memberikan pendidikan parent education sejak kehamilan trimester I sehingga orang tua mendapat banyak pengetahuan terutama tentang perubahan yang tejadi selama kehamilan dan diharapkan bias beradaptasi pda perubahan-perubahan psikologis tersebut. B. Dukungan Keluarga Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga. Bagi psangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan dianggap suati krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh stress dan kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka mengkibatkan timbulnya tingkah laku maladatif dalam anggota keluarga dan kemungkinan trjadi perpecahan antara anggota keluarga. Kemampuan untuk memecahkan krisis dengan sukes adalah kekuatan bagi keluarga untuk menciptakan hubungan yang baik. Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang diakibatkan oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan : - Merencanakan dan memepersiapkan kehadiran anak - Mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan menjadi ibu atau ayah bagi bayi 54 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan lancar antara lain : - Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya - Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan memepersiapkan peran sebagai ibu - Memberi dukungan pada ibu untuk menghilangkan ras takut dan cemas terhadap persalinan - Memberi dukungan pada ibu utuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak yang dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang baik - Menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru. C. Dukungan Suami Orang yang paling penting bagi seorang waita hamil adalah suaminya. Banyak bukti yang ditunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya selama kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih mudah melakukan penyesuaian diri selama kehmilan dan sedikit resiko komplikasi persalinan. Hal ini diykini karena ada dua kebutuhan utama yang ditunjukan wanita selama hamil yaitu menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya terhadap anaknya. Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi anaknya antar lain : 1. Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil. 2. Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya. 55 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 3. Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalm memberikan informasi yang diperolehnya mengenai kehamilan. 4. Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan istrinya. 3. FAKTOR LINGKUNGAN Banyak alasan mengapa ibu mengalami kesulitan untuk menjadi sehat terutama ibu hamil, beberapa alasan antara lain karena kemiskinan, kurangnya pelayanan medik, kurang pendidikan dan pengetahuan, termasuk pengaruh social budaya berupa kepercayaan yang merugikan atau membahayakan. Seorang bidan biasanya mencoba bekerja memberikan asuhan kepada ibu hamil secara pribadi untuk menyelesaikan masalah-masalahnya. Namun seringkali masalah-masalah tersebut merupakan masalah yang terdapat pada masyarakat yang tidak mudah dipecahkan. Sehingga bidan perlu melibatkan keluarga dan masyarakat agar memperhatikan kebutuhan dan kesehamatan ibu hamil. A. Kebiasaan adat istiadat Bidan harus dapat mengkaji apakah ibu hamil menganut atau mempunyai kepercayaan atau adat kebiasaan tabu setempat yang berpengaruh terhadap kehamilan. Kemudian menilai apakah hal tersebut bermanfaat, netral (tidak berpengaruh pada keamanan atau kesehatan), tidak jelas ( efek tidak diketahui/tidak dipahami) atau membahayakan. Terutama bila factor budaya tersebut dapat menghambat pemberian asuhan yng optimal bgi ibu hamil. Bidan harus mampu mencari jalan untuk menolongnya atau meyakinkan ibu untuk merubah 56 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) kebiasaannya dengan memberikan penjelasan yang benar. Tentu saja hal ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak yang berperan dalam keluarga dan masyarakat. Berikut contoh dari kebiasaan yang ditemukan dalam masyarakat : No KEBIASAAN Bermanfaat 1. Menghindari makan telur dan ikan Netral Tidak jelas Berbahaya √ laut 2. Menghindari makan makanan sisa √ kemarin 3. Duduk dengan kaki bersila 4. Minum jamu-jamuan √ untuk √ mengontrol perdarahan,mengobati dan mencegah demam dan kondisi lainnya 5. Memasukkan ramuan tradisional ke √ dalam vagina B. Fasilitas kesehatan 57 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Fasilitas kesehatan berhubungan dengan tempat ibu mendapatkan pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya sampai ibu dapat melahirkan dengan aman. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai dengan jarak yang mudah terjangkau akan memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk sering memeriksakan kehmilannya dan untuk mendapatkan penanganan dalam keadaan darurat. Bidan dapat memeberikan imformasi atau petunjuk kepada ibu dan kluarga tntang pemanfaatan sarana keshatan seperti rumah bersalin, polindes, PKM dan fasilitas kesehatan lainnya yang sangat penting dan aman bagi kehamilan dan persalinannya. C. Sosial Ekonomi Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan ibu karena berhubungan dngan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ibu selama kehamilan antara lain makanan sehat, bahan persiapan kelahiran,obat-obatan, tenaga kesehatan dan transportasi/sarana angkutan Masalah keuangan sering timbul didalam kehidupan keluarga. Memang dalam hal ini bidan tidak bertanggung jawab atas pemecahan masalh keluarg tetapi hendaknya menunjukan impatinya serta mencoba memberikan pemahaman akan manfaat financial yang tersedia untuk kepentingan ibu dan bayi. Sehingga bidan harus dapat memeperoleh informasi mengenai kondisi ekonomi klien apakah ibu dan keluarga tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya semala kehamilan. EVALUASI 1. Sebutkan faktor faktor apa saja yang mempengaruhi kehamilan ! 2. Berikan contoh kebiasaan kebiasaan masyarakat yang dapat mempengaruhi terhadap kehamilan ! 58 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) MATERI 9 KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangannya TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan kebutuhan fisik ibu hamil baik pada trimester I, trimester II maupun trimester III URAIAN MATERI KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III 1. NUTRISI : Makanan ibu hamil perlu ditambah baik kalori, protein maupun mineral namun pada trimester I belum terlalu banyak membutuhkan penambahan nutrizi sehingga, bahkan sering ibu mengalami kekurangan nutrisi karena mengalami mual dan muntah yang berlebihan karena adanya perubahahn hormonal. Sehingga kebutuhan nutisi hampir sama dengan sebelum hamil. 59 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Kalori dan Zat Tidak Hamil Hamil Menyusui Kalori 2200 2300 3000 Protein 55 g 65 g 80 g Kalsium (Ca) 800 mg 1g 1g Fosfor 800 mg 17 g 17 g Zat besi (Fe) 15 g 6000 IU 7000 IU Seng 12 mg 600 IU Yodium 150 1 mg Vit A 5000 IU 1,3 mg Vit D 400 IU 15 mg Tiamin (B1) 0,8 mg 90 mg Riboflavin 1,2 mg Niasin 13 mg Vit C 60 mg makanan 800 IU 1,2 mg 1,5 mg 18 mg 90 mg 60 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 2. PERSONAL HYGIENE Kebersihan harus selalu dijaga pada masa hamil. Mandi diperlukan untuk kebersihan terutama untuk perawatan kulit karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun mandi, douch dan mandi berendam tidak dianjurkan. Kebersihan payudara harus dipelihara dan dibersihkan dengan menggunakan minyak kemudian dibilas dengan air bersih. Pada trimester I wanita hamil mengalami neg dan muntah ( morning sickness) keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik sehingga timbul caries, gingivitis dan sebgainyatindakan penjabutan dan penambalan gigi jarang merupakan kontra indikasi. Bila kerusakan gigi tidak diperhatikan dengan baik maka dapat mengakibatkan komplikasi seperti nefritis, sepsis puerperalis oleh karena infeksi di rongga mulut. Maka Sikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari bila perlu gigi diperiksa untuk mengetahui adanya sumber infeksi seperti caries dentis sehingga perlu segera diobati. 3. PAKAIAN Pada trismeter I pakaian ibu hamil biasanya belum mengalami perubahan. Sedangkan pada trimester II dan III Pakaian ibu hamil sebaiknya longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Pakailah Bh/Bra yang dapat menyokong payudara, pakaian dalam harus selalu bersih, dengan mengganti bila sudah basah menggunakan alas kaki atau sepatu dengan tumit datar/rendah. Walaupun kebanyakan kelompok budaya tidak menetapkan penggunaan pakaian tertentu selama masa hamil, banyak individu diharapkan berpakaian yang sopan (Clark. 1970;Meleis, Sorrell, 1981). Pakaian longgar yang nyaman adalah yang terbaik. Bahan kain yang dapat dicuci misalnya katun sering menjadi pilihan. 61 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Hindari pakaian ketat, bra dan ikat pinggang ketat, celana pendek ketat, ikat kaos kaki, pelindung lutut yang ketat, korset. Penggunaan pakaian ketat pada perineum mempermudah timbulnya vaginitis dan miliaria (ruam panas). Kerusakan sirkulasi diekstremitas bawah mempermudah terjadinya varises.Bra yang baik dapat membantu untuk mencegah nyeri leher dan nyeri punggung. Kaos kaki penyokong dapat sangat membantu memberi kenyamanan pada wanita yang mengalami varises atau pembengkakan tungkai bawah. Sepatu dengan tumit yang sangat tinggi tidak dianjurkan karena pusat gravitasi wanita berubah dan cenderung kehilangan keseimbangan . 4. SEKSUAL Libido biasanya menurun. Konseling seksual meliputi penjelasan tentang informasi yang salah di masyarakat, memberi rasa tenang dan perasaan bahwa semua ini adalah kejadian yang normal dan menganjurkan perilaku alternatif. Keunikan setiap pasangan harus dihargai dalam rangka kerja biopsikososial. Tindakan alternatif misalnya masturbasi bersama, memijat kaki, bercumbu. Posisi alternatif misalnya wanita diatas, berbaring pada sisi tubuh saat melakukan hubungan seksual Melakukan hubungan seksual adalah aman selama hal itu tidak menimbulkan rasa tidak nyaman. Tidak ada korelasi antara melakukan hubungan seksual dengan abortus spontan. Peringatan: 62 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) - Jangan melakukan hubungan seksual, jika ibu mengalami kram perut atau perdarahan melalui vagina. - Jangan melakukan hubungan seksual atau aktivitas lain yang bisa menimbulkan orgasme pada ibu dengan inkompentesia serviks Teruskan melakukan tindakan “seks yang aman” bagi wanita yang memiliki resiko tinggi untuk mengidap atau menularkan penyakit hubungan seksual. 5. EXERCISE/SENAM HAMIL Seorang bidan harus mampu dan memahami tentang melakukan keterampilan senam hamil dengan benar Senam hamil yang termasuk pelayanan prenatal sangat penting untuk mempersiapkan kelahiran seorang bayi. Ini sangat dianjurkan untuk diikuti oleh semua ibu yang sedang hamil. Latihan senam hamil selama kehamilan dapat memberikan keuntungan kesehatan yang sangat besar manfaatnya, meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan, menikmati kehamilannya dengan senang dan menanti persalinan dengan positif. (Adiyono, hal: 35) Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi klien hamil. Oleh karena itu, senam hamil memiliki prinsip – prinsip gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi klien hamil. Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan atau masa prenatal care (Viscera,1995). Senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau outcome persalinan yang lebih baik, dibandingkan pada klien-klien hamil yang tidak melakukan senam hamil. Kegunaan senam hamil di dalam prenatal care dilaporkan akan menaikkan dan mengurangi terjadinya berat badan bayi lahir rendah, mengurangi terjadinya persalinan prematur. Secara keseluruhan senam hamil akan berdampak sebagai suatu kenaikan kesehatan wanita hamil itu sendiri menjadi lebih baik Lakukan senam hamil sejak usia kehamilan 22 minggu atau 6 bulan, sebaiknya pada kehamilan normal dengan rekomendasi dokter/bidan. 63 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Klien yang pertama kali hamil, serta klien yang pernah mengalami kesulitan dalam persalinan atau melahirkan anak prematur dianjurkan mengikuti senam hamil. Senam sebaiknya dilakukan secara teratur dan dalam suasana tenang dengan menggunakan pakaian yang cukup longgar. Senam bisa dilakukan sambil melakukan kegiatan sehari-hari seperti nonton TV, menjahit, dll. Posisi ideal untuk melakukan senam adalah duduk bersila. Jika klien tidak sempat atau tidak memiliki akses ke tempat senam, klien dapat pula melakukan senam hamil sendiri di rumah. Senam sebaiknya dilakukan secara teratur dan dalam suasana tenang dengan menggunakan pakaian yang cukup longgar. Beberapa kondisi dimana ibu hamil tidak dianjurkan melakukan senam hamil: 1. Pernah mengalami incompeten serviks 7. Sesak nafas 2. Tekanan darah tinggi di awal kehamilan 8. Nyeri pinggang 3. Janin multiple 9. Nyeri pubus 4. Penyakit jantung 10. Nyeri dada 5. Pre-eklampsia 11. Tidak tahan berada di tempat 6. Pernah mengalami perdarahan dari panans/ lembab vagina 64 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 6. KETIDAKNYAMANAN DAN CARA MENGATASI KETIDAK NYAMANAN YANG UMUM DALAM MASA KEHAMILAN PENGOBATAN KETIDAKNYAMANAN SECARA CARA Waktu terjadinya DASAR ANATOMIS FARMAKOLOGIS/ TANDA-TANDA PENGOBATAN BAHAYA MERINGANKAN/ dalan masa DAN FISIOLOGIS MENCEGAH kehamilan UNTUK MENGHINDARI Chloasma/perubahan Kecenderungan Hindari warna areola genetis matahari penggunaan peningkatan berlebihan hydroquinone kadar estrogen selama dan kehamilan. keberhasilan progesteron (8 Gunakan bahan tetapi banyak progesterone: pelindung efek perangsang alergis sampingnya Cairan pengganti Secara umum, Dehidrasi rehidrasi oral hindari Demam, Hindari makanan intervensi darah dalam makanan berserat tinggi- obat-obatan tinja malaise Efek samping sereal kasar, Hindari opiate, umum, dari infeksi bismuth (bakteri atau Trimester kedua mungkin sinar masa non- Hindari s-sedikit melanogenik) Diarrhea Mungkin dari hormon Mungkin Trimester pertama, kedua dan ketiga dari buah-buahan, 65 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) virus saryur-sayuran, subsalicy late, laktosa Kaopectate yang mengandung Adsorbent makanan tidak terbukti Makan sedikit parasit) efektif tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi Edema Dependen Peningkatan Hindari kadar berbaring penyangga dikarenakan terlentang tersedia) pengaruh Hindari posisi (pre- hormonal. berdiri untuk eklamsia) Trimester kedua dan Kongesti waktu yang lama Jika ketiga sirkulasi istirahat dengan dan muncul extremitas berbaring miring bahkan bawah. ke kiri, dengan setelah Peningkatan kaki semalaman permeabilitas ditinggikan. kapiler. Tinggikan Tekanan sodium pada agak kaki Jika muncul (jika pada muka dan tangan piting berbaring kaki pada posisi jika dapat miring kekiri pembesaran Jika perlu sering kaki uterus melatih ditinggikan vena dari posisi Kaos pada pelvik untuk kaki ditekuk kiri Jika disertai 66 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) ketika duduk ketika duduk atau pada vena atau berdiri cava Angkat inferior dengan gejala kaki anemia atau ketika ketika duduk disertai berbaring atau istirahat dengan, Hindari kaos kaki proteinuria yang ketat atau dan tali/pita hypertensi yang ketak pada kaki Tanda-tanda Lakukan senam varises dan (latihan) secara komplikasi teratur tromboemb olic Sering buang air kecil Tekanan uterus Penjelasan Tidak N.B. Wanita / nocturia pada mengenai sebab memerlukan hamil kemih terjadinya pengobatan menghadapi Nocturia akibat Kosongkan farmakologis resiko yang ekskresi sodium terasa dorongan lebih besar yang meningkat untuk itu kencing untuk bersamaan Perbanyak terjadinya terjadinya minum dengan siang hari pengeluaran air Jangan Air dan sodium minum dimalam Trimester dan ketiga pertama kantung saat pada infeksi saluran kurangi kemih (UTI) dan 67 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) tertahan hari didalam tungkai mengurangi is bawah selama cocturia ginjal siang jika hari untuk kecuali nocturia karena stasis mengganggu vena, pada tidur malam hari pyelonephrit karena dan kantung kemih dan mengalami menyebabkan perubahan terdapat aliran keletihan Dysuria balik vena yang Batasi minum meningkat bahan diuretiks dengan alamiah-kopi, Asysmptom peningkatan teh, cola dengan atic dalam caffeine bacteriuria Jelaskan tentang biasa terjadi tanda-tanda UTI pada (infeksi saluran kehamilan kemih) posisi akibat jumlah output air seni (UTI) Oliguria berbaring miring kekiri kaki dengan ditinggikan pada malam hari untuk meningkatkan diuresis 68 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Garis-garis di perut Terdiri (striae arteriole tengah emollien topikal tampak jelas pada yang atau antipruritic bulan ke 6 - 7 yang datar atau jika sedikit indikasinya meningkat Gunakan/kenaka dengan radiasi n pakaian yang cabang kapiler menopang yang menyebar, payudara paling abdomen gravidarum) dari terbuka jelas Gunakan ada dan didaerahdaerah kulit yang dialiri darah dari vena cava superior (sekitar mata, leher, kerongkongan dan lengan). Pnyebab tdk jelas Ngidam makanan Mungkin Tidak seharusnya Mendiskusika Pertambaha 69 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) berkaitan menimbulkan n dengan kekhawatiran makanan yang badan yang persepsi asalkan cukup dapat diterima tidak tapi bisa berlangsung individu wanita bergizi dan yang meliputi memadai, sepanjang tersebut makanan makanan kehilangan Biasanya pada trimester pertama masa kehamilan yang rencana berat mengenai apa diidamkan bukan bergizi yang bisa makanan memuaskan Tanda-tanda ngidam kurang mengurangi yang tidak sehat rasa mual dan dan n atau kesukaan berat badan gizi (malnutrisi) muntah Inda pengecap Menjelaskan menjadi tentang tumpul, jadi memakan makanan yang makanan lebih tidak baik tradisional bahaya yang merangang dicari-cari Insomnia (Sulit Tidur) Mulai pertengahan masa kehamilan Pola tidur Gunakan teknik Gunakan Keletihan antihistamine yang untuk berlebihan berubah-Tidur relaksasi nyenyak (REM) Gunakan meningkat relaksasi peringanan Tanda-tanda mulai progresif jangka pendek depresi minggu teknik 70 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) ke 25, Mandi air berpuncak pada hangat, minggu ke 33- minum minuman menggunakan 36, hangat (susu, teh vistaril dengan susu) seconal tingkat sebelum sebelum pergi Secara hamil pada saat tidur umumnya cukup bulan (A Melakukan hindari obat- term). aktifitas obat tidur Bangun tidak (menekan ditengah menstimulasi tidur REM dan malam, sebelum tidur NREM tahap 3 kemudian menurun ke minum saja yang Boleh dan ketidaknyaman dan 4, dapat an karena melintasi uterus hamil, sawar nocturia, placenta). dyspnea, heartburn, kongesti hidung, sakit otot, stress dan cemas Kelelahan/Fatique Penyebab tidak Yakinkan bahwa Tidak diketahui hal memberikan ini normal perlu Tanda gejala 71 | P a g e / MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Selama trimester pertama Mungkin terjadi berhubungan dalam obat-obatan anemia kehamilan Suplemen Ketidakmam dengan Dorong ibu untuk vitamin penurunan laju sering zat besi, dapat melakukan metabolisme beristirahat membantu kegiatan/akt basal pada awal Hindari istirahat untuk ifitas sehari- kehamilan yang berlebihan kesehatan ibu hari secara umum Tanda dan puan untuk dan gejala depresi Tanda dan gejala adanya infeksi atau penyakit kronis Kemerahan di Kecenderungan Yakinkan Jika keluarga bahwa pada keturunan sebagian trimester Muncul selama dua Kadar estrogen besar trimester yang meningkat hilang setelah dapat Peningkatan kehamilan mengindikas aliran darah ke berakhir ikan telapak tangan hilang pertama dalam minggu melahirkan 1 setelah kulit / akan terjadi pertama, hepatitis 72 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Keputihan Trimester pertama kedua dan ketiga Hiperplasia Tingkatkan Hindari Jika mukosa vagina kebersihan pencucian banyak atau Peningkatan dengan vagina baunya produksi lendir setiap hari (douching) menyengat dan Memakai Gunakan atau kelenjar mandi endoservikal pakaian dalam bedak sebagai yang terbuat dari untuk kuning/abu- dari katun lebih kuat (polider) abu peningkatan daya serapnya. mengeringkan (beberapa kadar retrogen Hindari pakaian , tetapi jangan penyakit akibat tabur sangat dalam dan pantyhose berwarna kelamin yang terlalu terbuat dari nilon banyak/berlebihan cervicitis, vaginitis) Pengeluaran cairan (selaput ketuban pecah) Perdarahan pervagina (abruptio 73 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) placentae, placenta previa, lesi pada servik atau vagina, lendir campur darah bloody show) Keringat bertambah Aktifitas Pakaianlah (peningkatan kelenjar pakaian perspirasi) apocrine tipis dan longgar meningkat Tingkatkan kemungkinan intake cairan akibat Mandi/rendam perubahan secara teratur Secara terus perlahan meningkat selama kehamilan yang hormonal Kegiatan kelenjar eccerine meningkat oleh karena aktifitas 74 | P a g e / MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) kelenjar thyroid yang meningkat, peningkatan berat dan badan aktifitas metabolik Telapak tangan berkeringat 9 karena 9 aktifitas adrenocorticol Aktifitas kelenjar sebaceous 8 Konstipasi (Sembelit) Peningkatan Tingkatkan Intake Gunakan kadar cairan serat didalam pembentuk bahan hebat Trimester kedua dan progesteron diet abdomen, ketiga yang Buah prem atau atau emollients tidak menyebabkan juice prem Hindari mengeluark peristatik usus Minum minyak an menjadi lambat dingin atau mineral, (obstruksi) Penurunan panas (terutama lubrikan, Rasa padat (bongkahan) cairan Rasa 75 | P a g e nyeri di gas nyeri MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) motilitas ketika perangsang dikuadran kosong) (stimulan) kanan Istirahat cukup saline, bawah otot-otot halus Senam / exercise hiperosmotis, (apendicitis) Penyerapan air Membersihkan diphenylmeth dari buang air secara ane, castor oil sebagai dari akibat relaksasi colon meningkat teratur Tekanan dari uterus perut yang membesar pada Buang air besar segera setelah ada dorongan usus Suplemen zat besi Diet, kurang senam/exercise penurunan kadar cairan Kram pada kaki Setelah Tdk usia kehamilan 24 minggu jls Kurangi susu Suplementasi Tanda-tanda dengan garam thrombophl ebitis pnybbnya konsumsi Bisa jadi karena (kandungan kalsium : fostornya tinggi) tidak superfisial Ketidak berlatih dorsiflesi mengandung atau seimbangan pada kaki untuk fosfor thrombosis yang 76 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) rasio meregangkan Gunakan vena kalsium/fosfor otot-otot antacid dalam Kadar kalsium terkena alumunium yang rendah Gunakan hidroksida serta alkalosis penghangat untuk untuk otot meningkatkan ringan yang yang disebabkan pembentukan oleh perubahan fosfor dalam tidak malarut sistem yang yang pernafasan Tekanan uterus meningkat pada syarat Keletihan Sirkulasi darah yang kurang ketungkai bagian bawah, menunjuk ke jari-jari kaki. Mati rasa & rasa Perubahan perih pada jari-jari dalam tangan dan kaki pusat BJelaskan Jika disertai titik kemungkinan dengan gaya penyebabnya tanda/gejala- tanda- 77 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) berat akibat Trimester kedua dan uterus yang ketiga, bertambah terus sejalan dengan usia kehamilan Perhatian yang gejala cermat terhadap kekurangan gizi bertambah postur (defisiensi besar dan berat yang benar bisa Dapat dikurangi membuat tubuh nutrisi) wanita tersebut dengan cara mengambil tiduran/berbarin sikap/postur g miring yang membuat penekanan pada syarat ulnar, median, dan sciatik Hypervetilasi juga bisa membuat tangan jari terasa perih dan mati rasa (jarang) Mengidam (Pica) Biasanya trimester pertama tetapi bisa Sering dikaitkan Tidak dengan anemia dikhawatirkanka yang dimakan pertambaha akibat defisiensi n tidak sehat n berat tidak zat besi memenuhi atau dapat memadai selama perlu diet SJika bahan Jika 78 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) berlangsung terus Dapat kebutuhan gizi menghambat atau bahkan selama masa merupakan Jelaskan tentang penyerapan terjadi tradisi bahaya zat-zat kehilangan kehamilan makan yang tidak gizi yang penting, berat badan. benar/salah maka Disertai Bahaslah dibuat dengan rencana rencana untuk tanda-tanga menghentikan gejala diterima makanan anemia yang mencakup tersebut. defisiensi gizi Mencari zat diperlukan serta alternatif infeksi memuaskan rasa kegiatan atau Tanda-tanda mengidam atau bahan kurang kesukaan alternatif (malnutrisi) makanan bisa yang yang harus besi, gizi Jika (substansi) pica bersifat menurut kultur jika dirasakan ada toksik atau jika dorongan. nutrisi dikonsumsi jumlahnya 79 | P a g e yang MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) berlebihan Nafas HYPERVENTILAS Jelaskan Jika disertai sesak/hyperventilasi I penyebab dengan Peningkatan fisiologisnya demam, Hyperventilasi : kadar Dorong awal progesteron secara berpengaruh mengatur secara langsung dan pada pernafasan pada (infeksi). pernapasan kecepatan Pernafasan untuk normal menurunkan terjadi demam kadar CO2 serta hyperventilasi (embolus) trimester kedua SOB : selama trimester ketiga pusat agar sengaja laju dalamnya ketika batuk, pernafasan cepat, malaise cepat tanpa meningkatkan Exacerbasi kadar O2* (memburuk nya) asthama meningkatkan Secara periodik aktifitas berdiri dan metabolik merentangkan menyebabkan lengan diatas 80 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) peningkatan kepala serta kadar menarik nafas CO2, hiperventilasi panjang yang Mendorong lebih ringan ini postur tubuh adalah SOB yang Uterus melakukan membesar dan pernapasan menekan pada interkostal baik diafragma Nyeri ligamentum Hypertrophy Penjelasan Selalu dan peregangan mengenai asesmen/diagno ligament penebab Trimester kedua dan selama nyeri ketiga kehamilan Tekuk rotundum Tekanan uterus rasa lakukan sis untuk mengenyamping lutut kan dari kearah abdomen kemungkinan pada Mandi air hangat appendicitis Gunakan peradangan bantalan kantung ligamentum pemanas pada area yang terasa empedu, ulserasi peptik sakit hanya jika diagnosa lain tidak melarang 81 | P a g e : MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Topang uterus dengan bantal dibawahnya dan sebuah bantal diantara lutut pada waktu berbaring miring Palpitasi Jantung Mulai pada akhir trimester pertama Pembesaran Jelaskan bahwa Palpitasi dalam hal normal yang ukuran ini jantung terjadi pada Peningkatan kehamilan sifatnya terus kardiak output menerus, Gangguan pada parah, sistem (berat) atau syaraf sympati yang mendahului pingsan atau jatuh Murmur diastolic Panas perut (Heart Aliran balik Makan sedikit- Burn) esophagus rasa sedikit tapi panas Mulai terasa selama seperti terbakar di area Digunakan Kehilangan antacid berat badan sering dengan atau Hindari makanan kandungan keletihan 82 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) trimester kedua dan dengan berlemak terlalu sodium redah yang makin retrosternal banyak, makanan (kombinasi berat yang berbumbu hiroxida merangsang aluminum dan bertambah bersamaan dengan timbul dari tambahnya usia aliran balik kehamilan, hilang asam gastrik pada waktu kedalam cairan esophagus menetralkan bagian asam persalinan amat magnesium) – bawah faktor-faktor lebih dari pada tablet penyebab Produksi Hindari rokok, Hindari Nyeri progesterone kopi, alkohol, calsium epigastrium yang meningkat cokelat (minimbulkan disertai Relaksasi (mengiritasi hiperaciditas) dengan sakit sphincter gastrik) hindari Hindari kepala esophagus berbaring setelah sodium hebat, bagian makan dan bikarbonat, tekanan (LES) makan segera bismuth darah tinggi, bersamaan sebelum tidur. salicylate dan edema perubahan Hindari minuman pathologis dalam selain air putih pada tekanan saat makan trimester sepanjang Kunyah permen ketiga bawah gradien 83 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) sphincter karet Kemampuan Tidur gerak kaki serta (preeclamsia dengan ) nyeri perut ditinggikan yang hebat tonus GI yang postur/sikap (abruptiopla menurun, tubuh yang baik centae, dan relaksasi persalinan sphincter kurang kargiak yang bulan, meningkat appendicitis) Pergeseran Darah (PUD) lambung karena pembesaran uterus Perut Kembung Pemotilitas Hindari Simethicone (? gastrointestinal makanan- Egektifitasnya) Trimester kedua dan menurun yang makanan ketiga menyebabkan mengandung gas terjadinya Mengunyah perlambatan makanan secara waktu sempurna pengosongan (8 Lakukan progesterone/9 secara teratur motilin) Pertahankan saat yang senam 84 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Penekanan dari kebiasaan buang uterus air besar yang yang membesar normal terhadap usus besar Masuk angina Ptyalism (sekresi air Pathogenesisny Gunakan ludah yang lebihan) a pencuci mulut tidak diketahui Dimulai sejak astringent, 2-3 permen karet minggu usia atau permen kehamilan dan yang keras berhenti saat persalinan Pusing / Syncope Hipertensi postural Bangun yang perlahan secara dari Jika kehilangan Trimester kedua dan berhubungan posisi istirahat kesadaran ketiga dengan Hindari atau perubahan- terlalu perubahan dalam Jika disertai hemodynamis lingkungan yang dengan berdiri lama terjatuh 85 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) hangat atau sesak tandatanda/gejala anemia Penggumpalan Hindari berbaring darah didalam dalam pembuluh terlentang tungkai, posisi yang mengurangi aliran balik vena dan menurunkan output kardiak serta tekanan darah dengan tegangan orthostatis yang meningkat Mungkin dihubungkan dengan hypoglycemia hRambut Rontok Peningkatan Jelaskan tentang kadar estrogen terjadinya 86 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Laju kerontokan pertumbuhan rambut dan rambut, yakinkan ibu melambat dan bahwa rambut fase akan kembali anagen diperpanjang dengan tumbuh setelah 8 persalinan jumlah rambut Menjaga anagen dan 9 kebersihan rambut telogen rambut Pada akhir kehamilan beberapa wanita mengalami kerontokan rambut dengan resesi frontoparietal dari garis rambut Rasa Mual / Muntah Penyebab yang Hindari bau atau Gunakan obat- Pertambaha muntah tidak faktor-faktor obatan hanya n pasti 87 | P a g e berat MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) diketahui. Mungkin penebabnya bila Antara minggu 5 – 12 disebabkan : Makan secara bisa Peningkatan kering atau roti farmakologis memadai, awal 2 – 3 minggu kadar bakar gagal dan juga kehilangan setelah hari pertama oestrogen/prog bangun hanya untuk berat badan haid terakhir (LMP) esterone tempat tidur pagi jangka pendek Tanda-tanda hari Jika kurang terjadi lebih cCG Rekalsasi & otot-otot halus Metabolik : biskuit sebelum dari Makan sedikit- sedikit tetapi tindakan badan yang non- berat tidak : gizi terapi dengan (malnutrisi) vitamin B6 Hiperemesis Antihistamine gravidarum : perubahan sering dalam Duduk tegak :dimenhydrina perubahan metabolisme setiap kali selesai te, doxylamine dalam status karbohidrat makan gizi, keletihan Hindari makanan dehydrasi, yang berminyak Mekanis : kongesti, dan (inflamasi) berbumbu succinate merangsang ketidak Metoclorpram seimbangan peradangan, ide elektrolit, distensi pergeseran hydrochloride kehilangan berat (displacement) badan yang signifikan/berma kna ketosis, acetonuria Alergis : sekresi Makan makanan Phenothiazine Pastikan 88 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) corpus luteum, kering antigen minum diantara promethazine appen ayah, waktu makan /prochloperazi dicitis, isoagglutinin, Minum minuman ne/chlorprom cholecystitis “keracunan” berkabonat azine – hindari , histamin Bangunan pada trimester pancreatitis dari dengan dari tidur secara perlahan, dan s Hindari buclizine, melakukan meclizine secara obat-obat ini tiba-tiba telah terbukti Hindari menyebabkan menggosok segera tidak ada : ketiga hindari gerakan : gigi teratogenik setelah pada hewan makan Minum teh herbal Istirahat sesuai kebutuhandenga n mengangkat kaki dan kepala agak ditinggikan. Hirup udara segar, jalan-jalan, 89 | P a g e – dan MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) tidur dengan jendela terbuka, pastikan udara cukup didalam rumah Sakit Kepala Trimester Kontraksi pertama, kedua dan ketiga otot Biofeedback Penggunaan Bila ketegangan Teknik relaksasi yang bijaksana bertambah spasme Memassase leher dari berat keletihan. dan otot bahu tylenol/parace terus Pengaruh Penggunaan tanol berlanjut hormon, kompres panas Hindari Jika disertai tegangan mata atau pada aspirin, dengan sekuader leher ibuprofen, tekanan terhadap Istirahat semua darah tinggi, perubahan Mandi air hangat anti dan okuler, kongesti peradangan proteinuria hidung, yang (pre- dinamika cairan steroidal eklampsia) syaraf (NSAID), Jika berubah, narcotics, migran alkalosis ringan sedatif pada hipnotik. n berkurang pernapasan Jangan atau kabur. otot, yang es obat non- atau atau ada Pengelihata gunakan ergot 90 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) alkaloids jika migrant Sakit Punggung Atas Kurvatur dan Bawah Gunakan body Jika vertebra mekanik yang parah, kelembutan umbosacral baik gunakan pojok costo- Trimester kedua dan yang meningkat mengangkat penopang vertebral ketiga saat benda 1) abdomen (CVAT), terus berjongkok, dan eksternal persalinan membesar bukan kurang membungkuk, bulan, untuk persalinan Spasme dari uterus otot untuk Berbeda dari mengangkat karena tekanan setiap terhadap agar supaya kaki akar terlalu benda syaraf (paha), dan Penambahan bukan punggung ukuran yang payudara menahan beban Kadar hormon dan tegangan, 2) yang meningkat lebarkan menyebabkan dan akan kaki letakkan 91 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) cartilage satu kaki sedikit didalam sendi- didepan sendi yang lain paha besar kaki menjadi lembek waktu Keletihan membungkuk Mekanisme agar tubuh yang dasar yang luas kurang baik, untuk terdapat yakni keseimbangan menempatkan pada beban tegangan bangkit pada punggung, posisi jongkok dan bukan pada Gunakan paha, yang menopang pada waktu dari BH waktu dan mengangkat ukuran barang dengan tepat membungkuk, Berlatihlah dan dengan bukan dengan yang cara dengan mengangkat berjongkok. panggul, hindari ketidaknyamana n karena pekerjaan sepatu dengan hak 92 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) tinggi, mengangkat beban berat, dan keletihan Gunakan kasur yang keras untuk tidur Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung Spider Nevi Peningkatan Yakinkan ibu hal Gunakan krim Jika disertai oestrogen itu akan segera kosmetik dengan kehamilan antara 2-5 Peningkatan hilang untuk penyaki bulan aliran darah ke kehamilan menutupinya kuning kulit berakhir Muncul pada bertambah usia Bisa ukuran setelah (hepatitis dan jumlahnya saat atau penyaki kehamilan hati) terus berlanjut Varises pada kaki/vulva Kongesti vena Tinggikan dalam vena sewaktu bagian bawah berbaring Trimester kedua dan yang meningkat duduk ketiga sejalan dengan Berbaring kaki atau dg Kenakan kaus Tanda-tanda kaki thrombo yang menopang phlebitis (jika ada) superfisial Sediakan atau 93 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) kehamilan posisi karena tekanan kaki penopang fisik thrombosis ditinggikan + 900 untuk vena dari uterus yang beberapa varikositis dalam hamil sehari vulva dengan Kerapuhan Jaga agar kaki bantalan karet jaringan elastis jangan busa yang bersilangan ditahan diakibatkan Hindari berdiri ditempat oleh estrogen atau duduk dengan Kecenderingan terlalu lama pinggang bawaan Istirahat sanitary keluarga posisi berbaring kali dalam yang ikat miring ke kiri Senam (exercise) hindari pakaian dan korset yang ketat jaga postur tubuh yang baik 7. TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN Ibu tidak mau makan dan muntah terus. Berat badan ibu tidak naik Perdarahan Bengkak tangan/wajah,pusing, dan dapat diikuti kejang. Gerakan janin tidak ada 94 | P a g e yang MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Kelainan letak janin dalam rahim KPD Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan. Kehamilan yang perlu diwaspadai. Usia IBU TIDAK MAU MAKAN DAN MUNTAH TERUS Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan kadangkadang muntah. Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan. Tetapi bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus menerus sampai lemah dan tidak dapat bangun maka keadaan ini berbahaya bagi keadaan janin dan kesejahteraan ibu dan keluarga segera minta pertolongan ke puskesmas atau rumah sakit agar kehamilannya bisa selamat. BERAT BADAN WANITA HAMIL Selama kehamilan peningkatan 9-16 kg karena adanya pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu karena kehamilan. Kenaikan terlihat pada kehamilan berumur 4 bulan sampai menjelang persalinan. Bila berat badan naik pada akhir bulan keempat kurang dari 45 kg pada akhir bulan keenam, pertumbuhan mungkin terganggu kehidupan janin terancam ibu mungkin kekurangan gizi (kurang energi kronis), batuk menahun, malaria dan lain-lain yang perlu segera diobati. Wanita dan keluarga segara meminta pertolongan bidan terdekat untuk ke puskesmas atau rumah sakit agar dapat diperiksa dan diberi pertolongan yang diperlukan. 95 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) PENDARAHAN Pendarahan melalui jalan lahir sebelum 3 bulan disebabkan keguguran / keguguran mengancam segera minta pertolongan, janin mungkin masih bisa diselamatkan bila tidak ibu perlu mendapat pertolongan agar kesehatannya terjaga. Nyeri perut bagian bawah yang hebat pada kehamilan 1-2 bulan ini merupakan hal yang berbahaya segera minta pertolongan. Pendarahan 7-9 bulan meskipun hanya sedikit merupakan ancaman bagi ibu dan janin minta pertolongan ke rumah sakit. BENGKAK TANGAN, WAJAH, PUSING-PUSING Bengkak tangan, wajah, pusing-pusing dapat diikuti kejang sedikit bengkak pada kaki / tungkai bawah pada umur kehamilan 6 bulan keatas mungkin masih dikatakan normal Bengkak pada tangan dan wajah apalagi disertai tekanan darah tinggi, sakit kepala dan pusing sangat berbahaya bila diabaikan bisa terjadi kejang-kejang dan disebut keracunan kehamilan atau eklampsia. Keadaan ini bisa menyebabkan kematian ibu hamil dan bayi. KELAINAN LETAK DIDALAM RAHIM. Dalam keadaan normal kepala janin ada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke punggung ibu menjelang persalinan kepala turun dan masuk ke rongga panggul ibu hamil, kelainan letak janin antara lain : Letak SU : kepala janin berada di bagian atas rahim Letak LI : letak janin melintang didalam rahim Jika menjelang persalinan terlihat bagian tubuh dijalan lahir misalnya : kaki, tangan atau tali pusat, maka ibu perlu segera dirujuk 96 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) KPD Bila ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda persalinan, janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila terjadi hal tersebut. PENYAKIT-PENYAKIT IBU Kesehatan dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh kesehatan ibu, bila ibu mempunyai penyakit yang berlangsung lama / merugikan kehamilan, maka kesehatan dan kehidupan janin pun terancam. Beberapa penyakit yang merugikan : Penyakit jantung harus Anemia TBC Malaria Infeksi saluran kelamin Segera Lakukan : Dirujuk ke RS Pemeriksaan kehamilan lebih sering Lahir di rumah sakit oleh dokter 97 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) KEHAMILAN YANG PERLU DI WASPADAI Umur ibu kurang dari 20 thn dan lebih dari 35 thn Jumlah anak 4 orang atau lebih Jarak dengan anak sebelumnya kirang dari 2 thn Tinggi badan kurang dari 145 cm Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm USIA Umur ibu kurang dari 20 thn dan lebih dari 35 thn Resiko tinggi terjadinya komplikasi co/ Perdarahan DAFTAR PUSTAKA Saifuddin, A Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo dan JHPIEGO2002 Bobak, Irene M. Lowdermilk, Deitra Leonard dan Jensen, Margaret Duncan. Buku ajar Keperawtan Maternitas. EGC: Jakarta. 2004. Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP. 1999 Bennett,V.Ruth and Brown, Linda K. Myles Textbook for Midwives. New York, Churchill Livingstone. 1989 EVALUASI - Jelaskan kebutuhan apa saja yang diperlukan pada ibu hamil ! - Bagaimana cara mengatasi jika terjadi masalah dalam kehamilan sesuai dengan trimester ! 98 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) MATERI 9 KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahap perkembangannya TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan kebutuhan dasar ibu hamil dari faktor psikologis baik pada trimester I, trimester II maupun trimester III URAIAN MATERI 1. PERSIAPAN LAKTASI Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. Untuk itu ibu hamil sebaiknya masuk dalam kelas “ Bimbingan persiapan Menyusui “ (BPM). Suatu pusat pelayanan kesehatan (RS, RB, Puskesmas) harus mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan pelayanan ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui. Pelayanan pada BPM terdiri dari : Penyuluhan - Keunggulan ASI 99 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) - Manfaat rawatgabung - Perawatan putting susu - Perawatan bayi - Gizi ibu hamil dan menyusui - Keluarga berencana Dukungan Psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam keberhasilan dalam menyusui Pelayanan pemeriksaan payudara, perawatan putting susu dan senam hamil a. Persiapan Psikologis Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat kehamilan atau bahkan jauh sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah, oleh karenanya bidan harus dapat membuat ibu tertarik dan simpati. Langkah-langkah yang harus diambil dalam mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah : a. Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya b. Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula c. Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui d. Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan e. Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya. b. Pemeriksaan Payudara Tujuan pemerikasan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan, sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan payudara dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi. 100 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) c. Pemeriksaan Putting Susu Untuk menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan putting susu ibu perlu diperiksa kelenturannya dengan cara : a. Sebelum dipegang periksa dulu bentuk putting susu b. Cubit areola disisi putting susu dengan ibu jari dan telunjuk. c. Dengan perlahan putting susu dan areola ditarik, untuk memebentuk “dot”, bila putting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit berarti kurang lentur. Masuk kedalam, berarti putting susu terbenam. Puting Susu dapat dikoreksi dengan : a. Gerakan Hofman ( sekarang tidak dianjurkan lagi) b. Penggunaan pompa putting. Bila pompa putting susu tidak tersedia, dapat dibuat dari modifikasi jarum suntik 10 cc, bagian ujung jarum dipotong dan kemudian pendorong dimasukan dari arah potongan tersebut. Kemudian tarik putting perlahan sehingga ada tahanan dan dipertahankan selama 30 detik sampai 1 menit. Lakukan dalam beberapa kali sehari. Tehnik Menyusui Ada berbagai macam menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca SC, bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara memegang bola, dimana kedua bayi disusui bersamaan kiri dan kanan. Pada ASI yang 101 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) memancar penuh , bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak akan tersedak. Langkah-Langkah Menyusui Yang Benar a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan areola sekitarnya. Cara ini sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan putting susu. b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara. Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan yang rendah. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku(kepala tidak boleh tengadah, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan Satu tangan diletakan badan ibu yang satu didepan Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus Ibu menatap bayi dengan kasih sayang Payudara dipegang dengan jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah, jangan menekan putting susu atau areolanya saja Beri rangsangan untuk membuka mulut, bayi disusui hingga terasa kosong, bergantian. Melepas isapan bayi dengan jari kelingking dimasukan melalui sudut mulut atau dagu ditekan kebawah Setelah selesai, oleskan asi pada putting Menyendawakan bayi Pengeluaran Asi : 1. pengeluaran dengan tangan 2. pengeluaran dengan pompa 102 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Penyimpanan Asi Asi yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat : a. Diudara terbuka atau bebas b. Dilemari Es (4 C) c. Dilemari pendingin/ beku : 6 – 8 jam : 24 jam : 6 bulan Pemberian Asi Perasan Jangan diberikan dengan botol atau dot, berikan dengan sendok . 2. PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN BAYI Sangatlah penting bekerja sama dengan ibu, keluarga dan masyarakat dalam mempersiapkan persalinan serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi komplikasikomplikasi. Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis, dan biasanya memang tidak tertulis. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima asuhan yang sesuai serta tepat waktu. Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan : Langkah 1 : Membuat rencana persalinan Idealnya setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan. Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut : 103 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Tempat persalinan Memilih tenaga kesehatan terlatih Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut. Bagaimana transportasi ketempat persalinan Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut. Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada. Langkah 2 : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan pada saat pengambil keputusan tidak ada. Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan : Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ? Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan ? Langkah 3 : Mempersiapkan sistim transportasi jika terjadi kegawatdaruratan. Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu, jika ia mengalami komplikasi dan perlu segera dirujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi. Rencana ini perlu disiapkan lebih dini dalam kehamilan, dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini : Dimana ibu akan bersalin ( Desa ,fasilitas kesehatan, rumah sakit) Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan. Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial. Langkah 4 : Membuat rencana / pola menabung Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang diperlukan. 104 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Langkah 5 : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan. Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya dapat mengumpulkan barang-barang, seperti pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan menyimpannya untuk persiapan persalinan. 3. Kebutuhan Oxygen Perubahan pernapasan mayor dalam kehamilan diakibatkan oleh tiga faktor yaitu efek mekanik dari pembesaran rahim, peningkatan keseluruhan konsumsi oksigen tubuh, dan efek perangsang pernapasan dari progesteron. Sementara kehamilan berkembang, pembesaran rahim menaikkan posisi istirahat diafragma, ini mengakibatkan tekanan intratoraks yang tidak begitu negatif dan penurunan volume paru istirahat yaitu suatu penurunan kapasitas sisa fungsional (FRC). Konsumsi keseluruhan oksigen tubuh meningkat sekitar 15-20 % dalam kehamilan.Sekitar setengah dari peningkatan ini disebabkan oleh rahim dan isinya. Sisanya disebabkan terutama oleh peningkatan kerja ginjal dan jantung ibu, penambahan yang lebih kecil adalah akibat kerja otot pernapasan dan payudara. Hampir 75 % wanita hamil mengalami peningkatan kesulitan pernapasan. Pada awal kehamilan ¼ wanita hamil terserang, pada minggu ke-20 kira-kira separuh wanita mengalami kesulitan pernapasan, dan pada minggu ke-30 jumlah itu meningkat menjadi 75 %. Kesulitan ini mungkin mengganggu, namun tidak disebabkan penyakit dan tidak membahayakan ibu atau bayi. Untuk menyeimbangkan kebutuhan oxigen ibu hamil, perlunya suasana lingkungan yang selalu mendukung ibu dapat bernafas dengan lega, lingkungan atau tempat yang pengap, sesak dan tempat keramaian sangatlah perlu dihindari, karena suplay oksigen ibu tidak efektif lagi. 105 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) . 4. Kebutuhan Istirahat Adanya aktivitas yang dilakukan setiap hari otomatis ibu hamil akan sering merasa lelah daripada sebelum waktu hamil. Ini salah satunya disebabkan oleh faktor beban dari berat janin yang semakin terasa oleh sang ibu, oleh karena itu pengaturan aktivitas yang tidak terlalu berlebihan sangatlah perlu diterapkan oleh setiap ibu hamil. Banyak wanita menjadi lebih mudah letih atau tertidur lebih lama dalam separuh masa kehamilannya. Rasa letih meningkat ketika mendekati akhir kehamilan. Setiap wanita hamil menemukan cara yang berbeda mengatasi keletihannya, salah satunya adalah dengan cara beristirahat atau tidur sebentar disiang hari. 5. Memantau Kesejahteraan Janin Memantau kesejahteraan janin dapt dilakukan ibu hamil dengan cara menghitung gerakan janin dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu setiap Trimesternya apakah mengalami peningkatan atau tidak 6. Kunjungan Ulang Memantau pertumbuhan bayi merupakan salah satu aspek penting dari perawatan rutin selama kehamilan. Setelah ibu hamil melakukan pemeriksaan atau kunjungan awal, maka selanjutnya ibu hamil harus pula sering malakukan kunjungan ulang diantaranya trimester dua dan tiga. 106 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Pemeriksaan umum selama kunjungan ulang ini biasanya mencakup : a. Memeriksa tekanan darah dan berat badan bayi. b. Memeriksa pergerakan bayi c. Menentukan pertumbuhan bayi melalui ketinggian rahim d. Memeriksa posisi bayi didalam rahim 7. Pekerjaan Sebagian besar wanita tetap bekerja selama kehamilan. Apakah ini berbahaya atau tidaknya bagi bayi anda bergantung pada gejala-gejala selama kehamilan, sifat pekerjaan dan masalah. Jika ada selama kehamilan-kehamilan sebelumnya. Dokter kandungan adalah orang terbaik untuk memberikan nasehat apakah ibu hamil dapat terus bekerja selama kehamilan atau tidak. Jika kehamilan normal, ibu dapat terus bekerja bahkan sampai tahap terakhir kehamilan. Hindari bekerja atau gantilah tangguang jawab pekerjan jika pkerjaan ibu menuntut untuk mengangkat atau memindahkan beban berat, atau ada resiko terkena zat kimia. DAFTAR PUSTAKA Saifuddin, A Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo dan JHPIEGO2002 Bobak, Irene M. Lowdermilk, Deitra Leonard dan Jensen, Margaret Duncan. Buku ajar Keperawtan Maternitas. EGC: Jakarta. 2004. Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP. 1999 Bennett,V.Ruth and Brown, Linda K. Myles Textbook for Midwives. New York, Churchill Livingstone. 1989 107 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) EVALUASI 1. Jelaskan bagaimana langkah langkah menyusui yang benar ! 2. Apa saja yang harus dipersiapkan dalam menghadapi kelahiran bayi ! 3. Apa saja yang perlu disapkan pada ibu hamil ! MATERI 10 KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita. Dimana dengan adanya proses ini akan menyebabkan adanya perubahan pada ibu tersebut. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Ada banyak kebutuhan yang diperlukan ibu selama kehamilannya diantaranya kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis. Kebutuhan psikologis yang diperlukan ibu selama kehamilannya meliputi support dari keluarganya baik dari pasangan, anak maupun orang tuanya. Selain itu peranan petugas kesehatan dalam memantau kehamilannya baik secara fisik maupun psikologis juga diperlukan supaya kehamilan dapat berlangsung dengan baik. Selama hamil ibu juga harus menjaga perasaan nyaman dan aman dan perlu persiapan untuk menjadi orang tua dan membantu anaknya menerima kehamilan tersebut agar tidak terjadi kecemburuan di kemudian hari. Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi kebutuhan oksigen, kebutuhan nutrisi, personal hygiene, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi, body mekanik, senam hamil, istirahat, imunisasi, travelling, persiapan laktasi, persiapan persalinan dan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan janin, kunjungan ulang, pekerjaan dan Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Ketidaknyamanan dan cara mengatasinya juga merupakan kebutuhan dasar ibu hamil yang perlu dibahas. 108 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 1. Problem psikologis selama kehamilan. Penilaian secara obyektif terhadap keadaan psikologis dilakukan selama kehamilan, dan setiap penyimpangan. dari sikap atau prilaku sebelumnya perlu dicatat. Berbeda dengan permasalahan sosial dan emosional, masalah psikologis jarang dijumpai pada masa kehamilan, walaupun demikian kelainan psikologis yang sudah ada sebelumnya dapat membuat atau bertambah parah. Dalam anamnese riwayat pasien, kita harus menanyakan pula riwayat psikologisnya disamping riwayat medis yang berhubungan dengan jasmani ibu. Bantuan yang sesuai diberikan setelah pasien dirujuk kepada dokter ahli. 2. Problem psikologis terhadap kehamilan. Kehamilan merupakan interprestasi penting dalam kehidupan. seorang perempuan. dan. keluarganya. Kehamilan juga merupakan saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan identitas dan peran bagi setiap orang (ibu, bapa dan anggota keluarga). Efek-efek pada masa kehamilan akan. dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang teori krisis. Dimana krisis adalah suatu ketidak seimbangan psikologis yang mungkin disebabkan oleh situasi atau tahap perkembangan, yaitu perasaan gembira yang bergantian dengan perasaan sedih atau kadang-kadang campuran kedua perasaan tersebut. 3. Penyesuaian lanjut pada kehamilan. Trimester pertama (1 sampai 3 bulan). Sekali krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran terjadinya kehamilan teratasi, sebagian perempuan mengalami kegembiraan tertentu karena mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru. Karena tubuh dan emosi seluruhnya berhubungan,maka perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi. Segera setelah konsepsi, progesterone dan estrogen dalam tubuh mulai meningkat, terjadi 109 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) morning sicknes, kelemahan, keletihan dan perasaan mual. Calon ibu tidak merasa sehat benar dan umumnya mengalami depresi. Calon bapak mungkin memondang perempuan yang baru mengalami kehamilan dengan rasa kagum dan menghindari hubungan seksual karena takut menciderai bayinya. Trismester kedua (4 sampai 6 bulan). Pada trismester ke 2 ini biasanya lebih menyenangkan, tubuh wanita telah terbiasa dengan tingkat hormon yang tinggi. Morningsickness telah hilang, ia telah menerima kehamilannya dan ia menggunakan pikirannya dan emosinya lebih konstruktif Janin masih kecil dan belum menyebabkan ketidak nyamanan dengan ukurannya ini. Selama trismester ini terjadi queekening ketika ibu pertama kali merasakan gerakan bayinya. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta perasaan bahwa dalam tubuhnya telah hadir mahluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu memiliki dorongan psikologis yang besar. Trismester ketiga (7 sampai 9 bulan). Pada trismester ketiga ini ditandai dengan klimak kegembiraan emosi, karena menunggu kelahiran bayi. Sekitar bulan ke 8 mungkin terdapat periode tidak tenang dan depresi, ini disebabkan ketika bayi membesar ketidak nyamanan bertambah. Calon ibu marasa lelah dan menunggu nampaknya terlalu lama. Sekitar dua minggu sebelum melahirkan, sebagian besar wanita mulai mengalami perasaan senang,kegembiraan ini terbawa sampai proses persalinan, kecuali bila berkembang masalah, maka akan timbul sutu periode dengan stress yang tinggi. 4. Support keluarga. Tujuannya adalah : menjelaskan perubahan-perubahan fisik dalam berbagai sistem tubuh yang disebabkan kehamilan pada ibu, bapak dan anggota keluarga Bahwa : 110 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Pasangan tersebut akan merasakan bahwa mereka sebenarnya dikelifingn oleh orang-orang yang mendukung dan memperhatikan mereka dan mereka diberi kesempatan Untuk beradaptasi dengan status mereka yang berubah ini. Keluarga dapat mempengaruhi psikis pasangan suami istri yang masih muda dengan pengalaman-pengalaman mereka. Model peran seorang gravida akan menint secara spontan dalam membangun identifikasi yang baru sebagai scorang ibu. Dukungan sosial dari keluarga, suami, dan orang tuanya sangat berpengaruh pada kehidupan seorang perempuan yang sedang hamil. Pengaruh kehamilan pada kehidupan sehari-hari seorang wanita sangat bergantung pada dukungan social dari dirinya sendiri, suami, orang tua dan keluarganya serta lingkungannya. Keluarga dapat mempengaruhi psikis pasangan suami istri yang masih muda dengan pengalaman mereka yang relevan, namun perbedaan pendapat tentang perawatan kehamilan atau perencanaan anak dapat menimbulkan ketegangan dan stress. Kecuali jika pasangan muda ini diberi kesempatan untuk beradaptasi dengan status mereka yang berubah ini, maka pada akhir kehamilan mayoritas pasangan tersebut akan merasakan bahwa mereka sebenarnya dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung dan memperhatikan mereka. 5. Support dari tenaga kesehatan. Penyuluhan dan perawatan antenatal direncanakan untuk membantu seorang wanita hamil guna mempersiapkan dirinya secara jasmani dan rohani, dalam menjalani kejadian yang normal sampai persalinan tiba. 111 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Dalam masa ini suami juga terlibat dalam program antenatal sehingga sebagai pendamping harus sudah memperoleh informasi yang baik dan dapat turut terlibat pula dalam pembentukan ikatan awal yang kokoh. Wanita, hamil mungkin juga menjalani rasa kawatir dan ketakutan, ini bisa disebabkan oleh penyampaian informasi dari keluarga atau teman berdasarkan pengalaman mereka yang maksudnya baik tetapi malah sering membingungkan. Cara yang terbaik untuk wanita hamil dalam mengurangi ketakutan dan kekhawatirannya adalah dengan menaruh kepercayaan pada kemampuan tubuhnya untuk berfungsi secara normal dan pada kemampuan dokter serta bidan yang professional dan rumah sakit yang dipilihnya sebagai tempat yang tepat untuk melahirkan bayinya. Dengan kepercayaan ini pasangan tersebut akan lebih tenang dan memberikan kesempatan bagi calon ibu dan tubuhnya untuk mengalami proses persalinannya dengan baik. 6. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan. • Masalah-masalah dan ketidaknyamanan yang umunmya ditemukan pada kehamilan seperti mual.konstipasi, insomnia dan nyeri punggung biasanya te~jadi akibat perubahan fisiologis.Namun pengaruhnya tidak sama bagi semua wanita j ika tidak ditangani permasalahan ini dapat menimbulkan penderitaan (nyaman). • Pubahan pada ukuran tubuh dan bentuk payu dara serta abdomen, penimbunan lemak, pigmentasi kulit keseluruhan membuat tubuh wanita menjadi jelek, mungkin wanita tersebut merasa khawatir kalau-kalau dirinya sudah tidak menarik lagi bagi suaminya (aman). 112 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) • Aspek finansial juga dapat menjadi masalah ketidak amanan dan ketidak nyamanan selama kehamilan terjadi, bahwa mereka mampu membeli makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan calon ibu serta bayi mereka, bahwa rumah untuk mereka tinggal telah siap untuk menerima tambahan anggota keluarga baru. 7. Persiapan menjadi orang tua. Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya hamil, ia mungkin merasa syok dan menyangkal, walaupun kehamilan ketidakyakinan ialah hal yang umum tersebut direncanakan, periode awal terjadi. Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikirannya sendiri tentang seperti apa hamil dan jadi seorang ibu.la membentuk bayangan ini dari ibunya sendiri, pengalaman hidupnya dan kebudayaan. tempat ia dibesarkan. Persepsi ini mempengaruhi bagaimana ia tanggap terhadap kehamilan. Wanita berfikir kehamilan sebagai cara untuk melestarikan alam, suatu penghargaan, atau emansipasi dari kontrol mental atau mereka memandang kehamilan sebagai suatu periode kreatifitas dan pemenuhan tugas. Reaksi pertama pria ketika mengetahui dirinya akan menjadi seorang bapak adalah kebingungan. Antara kebanggaan tentang kemampuannya memberikan keturunan dan perhatiannya tentang kesiapan 'Untuk menerima peran sebagai bapak dan memberi nafkah keluarganya. Bayangan pria tentang kehamilan adalah bagaimana. menjadi bapak dan seperti apa seorang bapa itu. Ia membentuk bayangan ini dari ayahnya, pengalaman hidupnya dan kebudayaan dimana ia dibesarkan. Persepsinya mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dan anakanaknya. Banyak pria menjadi sangat khawatir terhadap ibu darl anaknya dan mengambil peran yang aktif dalarn memberikan perawatan medis untuknya. Beberapa pria mengalarni gejala- 113 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) gejala sepertl wanita hamil misainya: ngidarn, agak malas, sakit, fenomena ini oleh ahli sejarah madis disebut menderita bersarna (mitleider). Kehamilan dapat merupakan pengabdian garis keluarga, oleh karenanya nama dan jenis kelamin bayi menjadi suatu yang amat penting, sehingga setiap anggota keluarga mempunyai pandangan yang berlainan tentang kehamilan. 8. Persiapan sibling. Adalah persiapan untuk sang kakak. Sebagaimana ibu dan bayl kernbali dari rumah sakit atau klinik bersalin, mereka dan keluarganya memulai kehidupan baru. Setiap anggota keluarga harus membuat penyesuaian yang besar tennasuk bagi si kakaknya. Bila terdapat anak yang lebih tua, kedatangan bayi baru mungkin akan sangat mengganggu terutarna bagi si kakak yang usianya masih kecil. Anak-anak seperti ini biasanya akan kelihatan seperti malu dan akan menjaga jarak. Ini akibat dari perasaan dia yang merasa diabaikan oleh ibunya. Ketika ibu dan bayinya tiba di rumah sebaiknya yang menggendong bayinya adalah bapaknya atau keluarga lain agar ibu bisa merneluk anaknya yang lain. Karena anak melihat banyak waktu yang dihabiskan ibu dan adik barunya, biasanya mereka merasa cernburu dan merasa dinomor duakan. Hal ini akan berkernbang menjadi permusuhan terbuka. Untuk mencegah hal ini terjadi ibu dapat memberikan kasih sayang yang tulus dengan cara memberikan perhatian secara individual. Misalnya dengan memberikan boneka yang diberi nama sama dengan adiknya. Bila ibu melihat dia memperlakukan boneka dengan tidak sernestinya maka ibu harus mencegahnya dengan cara menanyakan secara halus dan hati-hati (apakah dia menyakitimu ?). Hal dernikian juga merupakan sebagal jalan untuk ibu meyakinkan ke anak yang; 114 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) lebih tua bahwa ibunya mengerti dan terus menyayanginya saerta memperhatikannya. Dalam hal ini peran ayah juga sangat membantu, dengan cara memberikan perhatian yang lebih misainya : ketika ayahnya pulang kerja langsung memberikan perhatian kepada anak yang lebih tua sebelum keadik bayinya. Ketika pengunjung datang menjenguk adiknya, kakaknya mungkin merasa dilupakan dan dia akan menjaga jarak untuk mencari perhatian. Untuk mencegah hal ini terjadi orang tua harus mancari jalan agar mengenali anak yang lebih tua dengan cara yang sangat berarti, yang dapat meningkatkan self esteem. Dalam hal ini orang tua harus lebih berhati-hati selalu memberikan kasih sayang dan perhatian yang tulus. MATERI 11 FARMAKOLOGI DALAM KEHAMILAN 115 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) MATERI 12 ASUHAN KEHAMILAN PADA KUNJUNGAN AWAL TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan asuhan kehamilan sesuai dengan kompetensi bidan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan oleh seorang bidan dalam memerikan asuhan kehamilan pada pasien. PENDAHULUAN Asuhan kehamilan bertujuan utama untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi – komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan.Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal selama kehamilan.Kehamilan dapat menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara umum sudah diterima bahwa setiap saat kehamilan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan bahwa sekitar 15 % dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. 116 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) URAIAN MATERI Menetapkan Diagnosa Normalitas Kehamilan Diagnosa kehamilan pada trimester I dan awal trimester II biasanya ditandai dengan gejala presumtif hamil dan kemungkinan hamil. Untuk mengetahui diagnosa kehamilan, pada dasarnya terdapat 2 jenis tes kehamilan yaitu tes urine serta tes darah. Ketidaknyamanan Saat Kehamilan Rasa ketidaknyamanan yang sering dirasakan oleh ibu, antara lain : 1. Amenore 2. Mual muntah 3. mengidam 4. Tidak tahan bau – bauan 5. Pingsan 6. Fatique 7. Sering kencing 8. Keputihan 9. Nyeri ligamentum rotundum 10. Nafas sesak 11. Pusing 12. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri Namun yang sangat ditakutkan oleh bidan adalah tidak jarang ketidaknyaman yang dirasakan oleh sang ibu dapat merupakan tanda – tanda bahwa kemungkinan mengalami komplikasi pada kehamilannya, misalnya saja : 117 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 1. Mual dan muntah Antara minggu 5 – 12. Bisa terjadi lebih awal 2 – 3 minggu setelah hari pertama haid terakhir. Pada dasarnya jika ibu hamil sering mual dan muntah apalagi pada trimester I itu wajar.Hanya saja jika sudah terlalu berlebihan maka akan dapat menyebabkan Hyperemesis Gravidarum 2. Fatique / kelelahan Pada dasarnya ibu hamil sering merasa lelah tidak mengherankan, namun ditakutkan apabila rasa lelah yang berlebihan tersebut merupakan tanda dari anemia. Penyebab tidak diketahui, mungkin berhubungan dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan. 3. Mengidam Mengidam adalah hal yang wajar saat hamil, namun harus diperhatikan jangan sampai karena ibu hamil mengidam menjadi kekurangan gizi ( malnutrisi ) atau berat badan ibu hamil menjadi tidak terkontrol.Misalnya ibu hamil yang menginginkan makanan tertentu. 4. Keputihan Hal ini biasa terjadi pada trimester pertama, kedua dan ketiga.Hal ini terjadi dikarenakan hiperplasia mukosa vagina dan peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai akibat dari peningkatan kadar setrogen Keputihan yang berlebihan ditakutkan ibu hamil menderita beberapa penyakit kelamin, servisitis dan vaginitis. 5. Sering kencing Pada trimester pertama dan ketiga. Hal ini dikarenakan tekanan uterus pada kantung kemih. Ibu hamil sering kencing ditakutkan menderita infeksi saluran kemih. 118 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Hal ini tidak memerlukan pengobatan farmakologis, tetapi dapat diringankan dengan berikan penjelasan pada ibu hamil tentang terjadinya, kosongkan saat terasa dorongan untuk kencing, perbanyak minum pada siang hari, jangan kurangi minum pada malam hari, batasi minum bahan diuretiks alamiah – kopi, teh, cola, cafeine 6. Nyeri ligamentum rotundum Apabila ibu hamil sering merasakan nyeri pada ligamentum rotundum sebaikanya memeriksakan hal ini.Karena ditakutkan kemungkinan mengalami apendiks.hal ini terjadi karena penekanan uterus pada ligamentum. 7. Pusing Hal ini dikarenakan karena penggumpalan darah didalam pembuluh tungkai, yang mengurangi aliran balik vena dan menurunkan out put kardiak / jantung serta tekanan darah dengan tegangan orthostatis yang meningkat. Jika ibu hamil sering merasa pusing bahkan sering jatuh pingsan, kemungkinan mengalami anemia. Tanda dan Gejala Tanda – tanda kehamilan 1. Tanda perkiraan Kehamilan Tanda ini merupakan indikasi paling kecil, individual dirasakan oleh wanita dan dengan mudah mengacu pada kemungkinan yang lain. Meliputi : a. Amenore b. Mual dan muntah c. Sering berkemih 119 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) d. Payudara terasa penuh e. Lelah berlebihan f. Merasa ada sesuatu yang bergerak untuk pertama kalinya g. Uterus membesar h. Garis regangan pada kehamilan 2. Tanda Kemungkinan Hamil Tanda ini lebih nyata daripada tanda perkiraan kehamilan. a. Tanda Chadwick b. Tanda godell c. Tanda Hegar d. Balotemen e. Bentuk janin teraba f. Kontraksi Braxton-Hicks g. Tanda ladin h. Tanda McDonald i. Tanda Braun von Fernwald j. Tanda Piscasek k. Uterin souffle l. Hasil pemeriksaan USG akan adanya kantung gestasi positif 3. Tanda pasti kehamilan Tanda positif kehamilan mengacu pada temuan objektif yang merupakan indikasi kehamilan. a. Gambaran janin positif pada Ultrasonografi 120 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) b. Terdengar bunyi jantung janin c. Gerakan janin teraba oleh pemeriksa Kebutuhan dalam asuhan kehamilan Pelayanan atau asuhan ibu hamil standar : 1. Menimbang berat badan 2. Mengukur tekanan darah 3. Mengukur tinggi fundus uteri 4. Pemberian imunisasi TT lengkap 5. Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan 6. Tes terhadap penyakit menular seksual 7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan 8. Tes Hb. 9. Peragaan tentang perawatan payudara dan pijat tekan payudara. 10. Peragaan tentang cara peningkatan kesegaran jasmani bumil/senam ibu hamil. 11. Pemeriksaan protein urin (atas indikasi). 12. Pemeriksaan reduksi urin (atas indikasi). 13. Pemberian kapsul iodium pada daerah endemik gondok. 14. Pemberian terapi anti malaria pada daerah endemik malaria. Kebutuhan Tes Laboratorium Uji laboratorium dilakukan bervariasi tergantung pada kebijakan klinik.Beberapa uji dan penelitian juga bervariasi dengan usia gestasi fetus pada saat pengujian dan dengan riwayat 121 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) wanita.Persisnya uji mana yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang sama juga bervariasi dari tiap – tiap penentuan .Daftar berikut merupakan variasi umum yaitu a. Pap smear b. Gonococcal c. Tipe darah d. Faktor Rh e. Uji ”Coomb” tidak langsung / titer antibodi f. Sel sabit atau elektroforesis hemoglobin g. Uji tubercolin h. VDRL, RPR atau serologi lain untuk sifilis i. Antigen permukaan Hepatitis B j. Titer rubela k. Antibodi Varicella l. Hemoglobin dan hematokrit m. Urinalisa protein, glukosa n. Skrining diabetes o. Uji HIV p. Serum maternal alphafetoprotein Dibanyak tempat di Indonesia wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein dan glukosanya, diperiksa darahnya untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan rubelanya. Jenis tes dalam daftar berikut yang dicetak tebal adalah tes yang paling penting yang dapat dipakai untuk menilai adanya masalah pada ibu hamil.Dan jika tertangani maka akan mencegah kematian dan kesakitan pada ibu dan anak.Tes yang lain berguna hanya jika ada indikasi perlunya tes tersebut. 122 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Tes lab Nilai Normal Nilai tidak normal Diagnosis / Masalah yang terkait Hgb. Hemaglobin 10,5 – 14,0 < 10,5 Anemia Protein urin Terlacak / negatif > atau = 2 + Protein urin Dipstick Bening / negatif Keruh ( positif ) ( mungkin ada infeksi ( PIH ) HPT Merebus Glukosa dalam Diabetes urin Benedicts VDRL / RPR Negatif Positif Syphilis Faktor Rhesus RH + RH - RH sensitization Gol. darah A B O AB - Ketidak cocokan ABO + AIDS Negatif Anomali pada janin jika ibu Tes pemeriksaan Syphilis pertama HIV Rubela Positif mengalami infeksi Tinja untuk ( ova Negatif Positif / telur cacing ) dan parasit Kebutuhan Belajar Ibu hamil yang sudah melakukan pemeriksaan dan sudah dapat dibuat diagnosa, kemudian diberikan penanganan dan pengobatan. Jangan lupa pada ibu hamil diberikan nasehat – nasehat untuk memelihara kesehatan selama hamil.adapun hal – hal yang harus dipelajari atau diperhatikan oleh ibu hamil selama masa kehamilan adalah : 123 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) a. makanan ( diet ) ibu hamil wanita hamil harus betul – betul mendapat perhatian khusus tentang susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.Kekurangan nutrisi pada masa hamil dapat menyebabkan anemia, abortus dan lain – lain.Sedangkan kelebihan makanan dapat menyebabkan kegemukan dan lain – lain. b. Obat – obatan Jika mungkin hindari meminum obat – obatan kecuali sudah saran dokter c. Gerak badan / olahraga Berguna untuk membantu sirkulasi darah, menambah nafsu makan dan membuat nyenyak pada waktu tidur. d. Pakaian Pakaian harus longgar, pakai BH yang menyokong payudara ibu, jangan memakai sepatu dengan hak yang terlalu tinggi, memakai pakaian dalam yang bersih. e. Istirahat dan rekreasi Sebaiknya wanita pekerja harus sering istirahat, karena tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Mencari tempat hiburan jangan pada tempat yang sesak dan ramai. f. Mandi Mandi diperlukan untuk kebersihan terutama perawatan kulit. g. Kesehatan jiwa Kesehatan jiwa diberikan pada waktu hamil bertujuan agar menghilangkan ketidaktahuan dan latihan – latihan fisik. h. Perawatan payudara 124 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang merupakan makanan utama bagi bayi.Oleh karena itu harus dirawat dari jauh – jauh hari. Kebutuhan untuk Pengobatan Komplikasi ringan Cukup banyak jenis obat yang tidak boleh diberikan pada ibu hamil.Namun pada dasarnya obat – obatan tersebut memang obat – obatan yang pemakaiannya pun tidak boleh sembarangan dan seharusnya tak boleh dibeli tanpa resep dokter.Contoh obat yang tidak boleh diminum wanita hamil adalah : Tetrasiklin, fenitoin, carbamazepin, lithium, obat – obatan hormonal, dll. Daftar obat yang cukup aman dipakai saat hamil : a. Obat influenza Yang mengandung guanifenisin, dextrometorfan, klorfeniramin (CTM), Pseudoefedrin, difenhidramin dan obat gosok. b. Penghilang nyeri Yang aman adalah parasetamol. c. Anti kembung Yang mengandung simetikon, antasid, simetidin dan ranitidine. d. Anti diare Yang mengandung kaolin, pektin dan disertai oralit e. Mengatasi sembelit Yang mengandung bisakodil dan laktulosa. 125 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Kebutuhan konsultasi atau rujukan pada tenaga profesional lainnya Dalam penurunan kematian ibu dan kematian bayi baru lahir dibutuhkan inovasi dalam pelayanan kesehatan ibu di semua tingkat pelayanan melalui upaya proaktif. Upaya rujukan terencana dimulai dengan kegiatan skrining antenatal untuk memperoleh SOPP a. S = Subyektif = wawncara mengenai umur, nomor / usia kehamilan dan masalah b. O = Obyektif = Pemeriksaan sederhana melalui periksa pandang, misalnya muka / bibir pucat, tungkai bengkak , tinggi badan rendah, perut ibu sangat besar, dll c. P = Penilaian = Terhadap masalah dan faktor resiko. d. P = Penyuluhan = Persiapan / perencanaan mengenai tempat / penolong persalinan sesuai kondisi ibu dan janin. Kebutuhan konseling spesifik atau anticipatory guidance Konseling pada ibu sesuai usia kehamilannya, mengenai nutrisi, istirahat, tanda – tanda bahaya, KB, pemberian ASI, ketidaknyamanan yang normal selama kehamilan, dsb. Kebutuhan konseling HIV / PMS Wanita hamil secara etis bertanggung jawab untuk mencari perawatan yang layak selama ia hamil dan harus menghindari hal – hal yang membahayakan janinnya. Petugas harus mengutamakan keadaan bayi, tetapi tidak dengan mengorbankan kondisi ibu.Skrining HIV yang diwajibkan melibatkan masalah – masalah etika, yang terkait dengan masalah privasi, diskriminasi, stigma sosial, dan risiko bereproduksi pada wanita hamil. Insiden tranmisi perinatal dari seorang ibu HIV positif ke janinnya bervariasi dari 25 % sampai 35 %.Metode untuk mencegah tranmisi ibu – janin dan pengobatan janin sampai saat ini belum ada.Sebelum ada perubahan teknologi yang mengubah diagnosis dan pengobatan pada janin, tes pada wanita hamil harus dilakukan atas kemauan wanita itu sendiri.Tenaga kesehatan 126 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) memiliki kewajiban memastikan calon ibu memperoleh informasi yang cukup tentang gejala dan tes HIV. Jadwal kunjungan sesuai dengan perkembangan kehamilan WHO Rustam Mochtar (1998) Manuaba (1998) (JHPIEGO.200 3) 1) 1 kali 1) Pemeriksaan Trimester I dan II selama pertama kali yang Trimester I ideal adalah sedini (< mungkin 14 minggu) 2) 1 kali haidnya ketika terlambat 1) Satu bulan sekali 2) Diambil data tentang laboratorium 3) Pemeriksaan ultrasonografi bulan. 4) Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna, selama 2) Periksa Trimester II (14 - 28 sebulan ulang 1x sampai 5) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan 7 bulan kehamilan, komplikasi kehamilan. minggu) 3) 2 kali selama Trimester tambahan protein ½ gr/kg BB = satu telur /hari. 3) Periksa ulang 2x 6) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari sebulan sampai terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I. kehamilan 9 bulan. Trimester III III 4) Periksa setiap 1) Setiap dua minggu sekali sampai ada (minggu minggu sesudah tanda persalinan. 28 – 36 kehamilan 9 bulan. dan sesudah minggu ke 2) Evaluasi data laboratorium untuk melihat 5) Periksa khusus bila pengobatan. ada keluhan- 127 | P a g e hasil MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 36). keluhan. 3) Diet empat sehat lima sempurna. 4) Pemeriksaan ultrasonografi. 5) Imunisasi tetanus II. 6) Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi hamil trinester ketiga. 7) Rencana pengobatan. 8) Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus datang untuk melahirkan. DAFTAR PUSTAKA 1. Rochjati, Poedji, 2003, Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Surabaya : Airlangga University Press. Hal 41 2. Depkes RI, 2001, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta : Depkes RI, Hal 4, 13 – 25 3. Pusdinakes, WHO, JHPIEGO, 2003, Asuhan Antenatal, Jakarta : Depkes RI.Hal 3 – 5 4. Varney, H, 2004, Ilmu Kebidanan, Bandung : Sekeloa Publisher. 5. Nakita, 2004. Mempersiapkan Kehamilan, Jakarta : PT Sarana Kinasih Satya Sejati Hal 48 - 50 EVALUASI 1. Meliputi apa saja rasa ketidak nyamanan yang sering dirasakan ole ibu hamil? 2. Sebut serta bedakan tanda – tanda dari kehamilan ? 3. Tes laboratorium apa yang paling penting dibutuhkan oleh ibu hamil untuk menilai masalah ibu hamil? 4. Sebelum melakukan rujukan terencana kegiatan apa yang perlu dilakukan? 5. Sebutkan kunjungan antenatal menurut Roestam Mochtar ? 128 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) MATERI 13 ASUHAN KEHAMILAN PADA KUNJUNGAN ULANG MATERI 14 PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA KEHAMILAN 13.1 PEMERIKSAAN DARAH 13.2 PEMERIKSAAN URIN (PROTEIN DAN GLUKOSA) 13.3 PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH MATERI 15 DETEKSI DINI TERHADAP KOMPLIKASI IBU DAN JANIN TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan asuhan kehamilan sesuai dengan kompetensi bidan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan oleh seorang bidan dalam memberikan asuhan pada kehamilan PENDAHULUAN Untuk dapat menurunkan angka kematian ibu di Indonesia, Departemen Kesehatan melakukan strategi agar semua asuhan antenatal dan sekitar 60 % dari keseluruhan persalinan dilayani oleh 129 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) tenaga kesehatan yang terlatih. Strategi ini dilaksanakan untuk dapat mengenali dan menanggulangi gangguan kehamilan dan persalinan sedini mungkin. Tingginya Angka Kematian Ibu ( AKI ) di Indonesia yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup ( SDKI, 1994 ) tertinggi di Asean, menempatkan upaya penurunan aki sebagai program prioritas. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan pre eklampsi. Dan untuk mencegah adanya komplikasi obstetric,serta memastikan bahwa komplikasi terdeteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai maka bidan harus kompeten dalam mengidentifikasi adanya tanda-tanda bahaya terutama pada kehamilan. Oleh karena itu, pada materi pembelajaran ini akan membahas tentang tanda bahaya pada kehamilan antara lain:perdarahan pervaginam, Mual muntah terus menerus yang mengarah kepada hiperemesis gravidarum, sakit kepala hebat dan gangguan penglihatan serta bengkak pada wajah kaki dan tangan yang mengarah kepada preeklampsi, keluar cairan ketuban sebelum waktunya dan gerak janin berkurang. Hal ini penting diketahui untuk praktisi bidan dalam memberikan asuhan kebidanannya didalam mengidentifikasi tanda bahaya ini pada setiap kunjungan. Jika bidan bidan menemukan suatu tanda bahaya maka akan mempermudah bidan mendeteksi dini komplikasi-komplikasi pada kehamilan sehingga mempermudah bidan dalam mrencanakan penatalaksanaan asuhan yang sesuai, yang pada akhirnya akan dapat mencegah resiko kematian ibu dan janin. URAIAN MATERI A. TANDA – TANDA DINI BAHAYA DAN KOMPLIKASI IBU DAN JANIN PADA MASA KEHAMILAN MUDA PERDARAHAN PERVAGINAM Perdarahan pada masa kehamilan muda yaitu perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. 130 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan, dapat berupa: abortus kehamilan mola kehamilan ektopik HIPEREMESIS GRAVIDARUM Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada hamil trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Perasaan mual disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik belum jelas, mungkin karena system saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. ETIOLOGI Penyebab hipremesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh factor toksik; juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahanperubahan anatomic pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi. Beberapa factor predisposisi dan factor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut: 1. faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatisoda dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan. 131 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 2. masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik. 3. alergi. Sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut juga sebagai salah satu faktor organik. 4. faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilandan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau pelarian kesuksesan hidup. PATOFISIOLOGI Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mula adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh fisiologi hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Hipremesis gravidarum terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hipremesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan makanan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan kalium sebagai akibat yang dari muntah dan bertambah banyaknya ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati, dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. GEJALA DAN TANDA Hipremesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam tiga tingkatan. 132 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Tingkatan I. Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium, Nadi meningkat sekitar 100/ menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung. Tingkatan II. Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing. Tingkatan III. Keadaan umumnya lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menuru dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat; suhu meningkat dan tensi menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wernicke, dengan gejala: nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukan adanya payah hati. PENGELOLAAN Pencegahan perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. 1. obat-obatan Sedativa yang sering digunakan adalah phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Anti histamin juga dianjurkan, seperti dramamin, avomin. Pada keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin. 133 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 2. isolasi 3. terapi psikologik 4. cairan parentral Berikan cairan parentral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5 % dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium, dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino secara intravena. 5. penghentian kehamilan PROGNOSIS Dengan penanganan yang baik prognosis hipremesis gravidrum sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin. NYERI PERUT BAGIAN BAWAH Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yng berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubung dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu. Pada setiap wanita dalam masa reproduksi dengan gangguan atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah, perlu dipikirkan kehamilan ektopik terganggu. DEFINISI Kehamilan ektopik terjadi apabila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri. Kehamilan ekstrauterin tidak sinonim dengan kehamilan dengan kehamilan ektopik karena kehamilan pada pars interstisialis uba dan kanalis servikalis masih termasuk dalam uterus, tetapi jelas besifat ektopik. 134 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) ETIOLOGI Etiologi kehamilan ektopik telah banyak diselidiki, tetapi sebagian besar penyebabnya tidak diketahui. Tiap kehamilan dimulai dengan pembuahan telur di bagian ampulla tuba, dan dalam perjalanan ke uterus telur mengalami hambatan sehingga pada saat nidasi masih di tuba, atau nidasinya di tuba dipermudah. Faktor-faktor yang memegang peranan dalam hal ini ialah sebagai berikut. 1. faktor dalam lumen tuba a) endosalpignitis dapat menyebabkan perlekatan endosalping, sehingga lumen tuba menyempit atau membentuk kantong bunu; b) pada hipoplasia uteri lumen tuba sempit dan berkeluk-keluk dan hal ini sering disertai gangguan fungsi silia endosalping. c) Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat menjadi sebab lumen tuba menyempit. 2. faktor pada dinding tuba; a) endometriosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang dibuahi dalam tuba; b) divertikel tuba kongenital atau ostium assesorius tube dapat menahan telur yang dibuahi di tempat itu. 3. faktor di luar dinding tuba a) perlekatan peritubal dengan dirtorsi atau lekukan tuba dapat menghambat perjalanan telur; b) tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba 4. faktor lain: 135 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) a) migrasi lur ovum, yaitu perjalanan dari ovarium kanan ke tuba kiri-atau sebaliknyadapat memperpanjang perjalanan telur yang dibuahi ke uterus; pertumbuhan telur yang terlalu cepat dapat menyebabkan implantasi prematur. b) Fertilisasi in vitro. PATOLOGI Mengenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan. Karena tuba bukan tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin bertumbuh secara utuh seperti dalam uterus. Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara 6 sampai 10 minggu. 1. hasil kontrasepsi mati dini dan diresorbsi pada implantasi secara kolumner, ovem yang dibuahi cepat mati karena vaskularisasi kurang, dan dengan mudah terjadi resorbsi total. Dalam keadaan ini penderita tidak mengeluh apaapa, hanya haidnya terlamba untuk beberapa haid. 2. abortus ke dalam lumen tuba perdarahan yang terjadi karena pembukaan pembuluh-pembuluh darah oleh vili koralies pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dan dinding tersebut bersama-sama dengan robeknya pseudokapsularis. 3. ruptur dinding tuba ruptur tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan biasanya pada kehamilan muda. Sebaliknya ruptur pada pars interstisialis terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut. Faktor utama yang menyebabkan ruptur ialah penembusan vili koriales ke dalam lapisan muskularis tuba terus ke peritoneum. B. TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT 1. Perdarahan Pervaginam 136 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Pada kehamilan lanjut perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang – kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri. Jika bidan menemukan ibu hamil dengan keluhan perdarahan pervaginam maka : – Tanyakan pada ibu karakteristik perdarahannya, kapan mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan, dan lain – lain. – Tanyakan pada ibu apakah ia merasakan nyeri/ sakit ketika mengalami perdarahan tersebut Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab dari perdarahan tersebut. Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut disebut juga dengan perdarahan antepartum/Haemorrhage Antepartum (HAP) yaitu perdarahan dari jalan lahir setelah kehamilan 22 minggu Frekuensi HAP 3% dari semua persalinan Klasifikasi HAP: Plasenta previa Solusio plasenta Perdarahan yang belum jelas sumbernya (ruptura sinis marginalis, plasenta letak rendah, vasa previa) A. PLASENTA PREVIA • Suatu keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian/seluruh pembukaan jalan lahir • Klasifikasi Plasenta Previa : – PP totalis : menutupi seluruh ostium uteri internum – PP parsialis : menutupi sebagian ostium uteri internum – PP marginalis : plasenta berada sekitar pinggir ostium uteri internum Faktor-faktor yang meningkatkan kejadian PP : 137 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 1. Umur Umur muda → endometrium masih belum sempurna Umur tua → endometrium tumbuh kurang subur 2. Paritas Paritas peningkatan kejadian plasenta previa makin besar karena ndometrium belum sempat tumbuh 3. Endometrium yang cacat • Bekas persalinan berulang dengan jarak pendek • Bekas operasi, kuret/plasenta manual • malnutrisi Diagnosis Plasenta Previa : 1. Anamnesa • Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu • Sifat perdarahan : tanpa rasa nyeri, terjadi tiba-tiba, tanpa sebab yang jelas, dapat berulang 2. Inpeksi : perdarahan pervaginam segar/kehitaman, encer sampai bergumpal 3. Palpasi abdomen • Bagian terbawah janin belum masuk PAP (masih tinggi) • Sering dijumpai kelainan letak 4. Pemeriksaan inspekulo • Untuk mengetahui asal perdarahan (uterus, serviks, vagina, dan lain - lainl) 5. Pemeriksaan penunjang (USG) B. SOLUSIO PLASENTA 138 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 1. Terlepasnya plasenta yang letaknya normal sebelum janin lahir 2. Frekuensi 1 dari 50 persalinan 3. Penyebab : Trauma langsung terhadap uterus hamil (terjatuh, tendangan anak yang sedang digendong/trauma langsung lainnya) Trauma kebidanan : karena tindakan kebidanan yang dilakukan : • Setelah versi luar • Seteleh memecahkan ketuban • Persalinan anak kedua pada Gemelli 4. Pada kehamilan dengan tali pusat pendek Secara klinis solusio plasenta dibagi : 1. Solusio plasenta ringan • Terlepasnya sebagian kecil plasenta • Tidak berdarah banyak • Tidak mempengaruhi keadaan ibu/janinnya • Apabila terjadi perdarahan pervaginam, warnanya kehitam-hitaman sedikit sekali 2. Solusio plasenta sedang • Terlepas lebih dari ¼ nya • Dapat timbul perlahan-lahan dari solusio plasenta ringan • Mendadak, sakit perut ters-menerus kemudian perdarahan pervaginam • Ibu syok • Uterus teraba tegang terus-menerus, nyeri tekan sehingga bagian janin susah teraba 3. Solusio plasenta berat • Terlepas lebih dari 2/3 permukannya • Terjadi tiba-tiba • Ibu syok 139 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) • Janin telah meninggal • Uterus tegang seperti papan dan sangat nyeri • Perdarahan pervaginam tampaknya tidak sesuai dengan keadaan syok ibu kadang perdarahan pervaginam mungkin belum sempat terjadi Diagnosis Solusio Plasenta : 1. Anamnesa • Terdapat perdarahan yang disertai rasa nyeri • Terjadi spontan/trauma • Perut terasa nyeri • Diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin 2. Pemeriksaan • • • Pemeriksaan fisik umum • Keadaan umum tidak sesuai dengan jumlah perdarahan • TD menurun, nadi danrnafasan meningkat • Penderita tampak anemis Palpasi abdomen • Perut tegang terus-menerus • Terasa nyeri pada saat palpasi • Bagian janin sukar ditentukan Auskultasi • • DJJ bervariasi dari asfiksia ringan sampai dengan berat Pemeriksaan dalam • Terdapat pembukaan • Ketuban tegang dan menonjol C. Sakit Kepala yg Hebat 140 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) • Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan • Sakit kepala yang merupakan masalah serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat • Jika disertai dengan penglihatan kabur/berbayang merupakan gejala pre eklampsia • Tanyakan pada ibu, apakah ia mengalami edema pada muka/tangan atau gangguan visual • Periksa TD, protein urine, refleks dan edema • Periksa suhu dan jika tinggi, lakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya parasit malaria D. Penglihatan Kabur • Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan, perubahan ringan adalah normal • Perubahan visual yang mendadak (pandangan kabur/berbayang) merupakan indikasi keadaan yang mengancam jiwa • Jika disertai dengan sakit kepala yang hebat kemungkinan gejala pre eklampsia • Periksa TD, protein urine, refleks dan edema E. Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan • Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pd kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat/meninggikan kakinya • Bengkak bisa menunjukkan masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain. • Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklampsia • Tanyakan pada ibu, apakah ia mengalami sakit kepala / masalah visual 141 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) • Ukur TD dan protein urine, periksa HB dan tanda gejala lain dari anemia F. Keluar Cairan Pervaginam • Jika ibu hamil mengeluhkan cairan pervagina maka bidan harus memastikan bahwa cairan tersebut bukan kencing melainkan air ketuban • Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keluarnya cairan dari jalan lahir/vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan • Untuk menentukan betul tidaknya ketuban pecah dini bisa dilakukan dengan cara: – Adanya cairan yang berisi mekonium, verniks kaseosa, rambut lanugo dalam liang sanggama – Pemeriksaan abdomen uterus lunak tidak nyeri tekan – Pemeriksaan inspekulo, lihat dan perhatikan apakah memang air ketuban keluar dari kanalis servikalis dan bagian yang sudah pecah – Dilakukan uji kertas lakmus: • Jadi biru (basa) • Jadi merah (asam) : air kencing : air ketuban G. Gerakan Janin tidak Terasa • Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam • Gerakan bayi akan mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. • Jika ibu hamil mengeluh bahwa janinnya tidak bergerak. Tanyakan pada ibu, kapan terakhir bayinya bergerak? • Raba gerakan bayi dan dengarkan DJJ 142 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) H. Nyeri Abdomen yang Hebat • Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal • Nyeri abdomen kemungkinan menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak bisa hilang setelah beristirahat • Hal ini berarti appendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, solusio plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya • Tanyakan pada ibu tentang karakteristik nyeri, kapan terjadi, seberapa hebat, kapan mulai dirasakan dan lain – lain.l DAFTAR PUSTAKA 1. Syaifuddin, B.A, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2002: hal M-10,M-19,M-35, M-109, M-110 2. Winkjosastro.Hanifa.dkk, Ilmu Kebidanan, YBPSP, jakarta, 1999,Hal 281-288 3. Wheeler Linda, Buku Saku Perawatan Pranatal & Pascapartum,EGC, Jakarta, 2004, Hal: 120142. EVALUASI 1. Adanya tanda perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut, harus dicurigai adanya... a. Abortus d. Kehamilan mola b. Kehamilan ektopik e. Plasenta previa c. Gangguan pembekuan darah 143 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) 2. Seorang ibu hamil 32 minggu datang ke BPS dengan keluhan bengkak pada muka dan tangan, pandangan mata kabur, disertai sakit kepala yang hebat. Berdasarkan data tersebut dapat di identifikasikan bahwa ibu hamil tersebut mengalami tanda bahaya kehamilan yang mengarah ke....... a.Hipertensi d.Penyakit jantung b.Pre-eklampsia e.Penyakit ginjal c.Plasenta previa 3. Seorang ibu hamil 28 minggu datang ke BPS dengan keluhan-keluhan bengkak pada muka dan tangan, sering pandangan mata kabur, kadang-kadang disertai sakit kepala yang hebat. Berdasarkan data tersebut dapat di identifikasikan bahwa bumil mengalami gejala-gejala bahaya kehamilan dengan....... a.Hipertensi d.Penyakit jantung b.Pre-eklampsia e.Penyakit ginjal c.Plasenta previa 4. Saran apa yang akan saudara berikan jika seorang ibu hamil aterm merasakan gerak janinnya berkurang? a. segera memeriksakan kehamilannya ke klinik bersalin / bidan terdekat b. Tidak perlukontrol karena pada kehamilan aterm gerak janin memang akan berkurang c. Segera memeriksakan diri ke dukun terlatih d. Ditunggu sampai ibu merasakan adanya mules-mules pertanda mau melahirkan 5.Yang bukan tanda dan gejala nyeri perut hebat pada kehamilan adalah: 144 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) a. Kehamilan ektopik b. solution plasenta c. Ketuban pecah dini d. Ruptura uteri imminens e. Abortus MATERI 16 GRAVIDOGRAM MATERI 17 PENDOKUMENTASIAN PADA KEHAMILAN TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM 145 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan cara pendokumentasian dalam asuhan pada kehamilan TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan pendokumentasian asuhan paa kehamilan URAIAN MATERI FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL (ANTE NATAL ) No Register / Rekam Medik : Tanggal masuk / tanggal kunjungan : Tanggal / Jam pengkajian : Pengkaji : Tempat : BIODATA Nama Ibu : Nama Suami : Umur : Umur : Agama : Agama : Pendidikan : Pendidikan : 146 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Pekerjaan : Pekerjaan : Golongan Darah : Golongan Darah : Alamat : Alamat : DATA SUBJEKTIF ALASAN PERIKSA Keluhan Utama......... Sejak pukul ............................ RIWAYAT MENSTRUASI Menarche usia........siklus.........hari, teratur/tidak teratur,lamanya.........., konsistensi darah............., ganti pembalut.........sehari, Dysmenorhoe..... (ya/tidak), keluhan lain........ RIWAYAT PERNIKAHAN Menikah.........kali, usia pertama nikah........tahun, lamanya pernikahan.......tahun RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG G.......P........A......... HPHT: ................. TP:..................... Ibu merasa hamil...............bulan, pemeriksaan kehamilan di.............berapa...........kali TT 1: kapan/dimana, TT2 : kapan/dimana Obat-obatan yang dikonsumsi...............( Fe, B6, B12, Vit A dll)..............(keterangan) Pergerakan janin dirasakan pertama kali pada umur kehamilan................bulan Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir...........kali Penyulit dalam kehamilan ini (bila ada jelaskan ) : Pergerakan janin tidak dirasakan.............................................................................................. 147 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Oedema pada wajah dan tangan......................................................................................... Sakit kepala lebih dari biasa............................................................................................... Gangguan penglihatan........................................................................................................ Rasa lelah............................................................................................................................ Mual dan muntah yang berlebihan...................................................................................... Nyeri perut.......................................................................................................................... Perdarahan pervaginam............................banyaknya................................lamanya............ Panas................................................................................................................................... Lain-lain.............................................................................................................................. Keluhan utama : Mules :.........................Sejak.....................frekuensi........................... Lamanya..........................Kekuatannya......................Pengeluaran pervaginam........... , air ketuban/darah dan lendir............jumlah:....................warna dan bau....................... RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS LALU N Anak Persalinan Anak Nifa 148 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Penyulit O ke Tgl/ Usia Tempa tahu kehamila Jeni Penolon s g kehamila t n s J B P Keadaa K B B n n& persalina n n RIWAYAT GINEKOLOGI Pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi.................(ya/tidak) misal : kista ovarium, Ca Cerviks, mioma, mola dll RIWAYAT PENYAKIT Mempunyai penyakit yang dapat memperberat dan diperberat oleh kehamilan misal : DM, Asma, hipertensi, jantung dll RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Keluarga menderita penyakit keturunan........................Penyakit menular.................... Bila ada jelaskan............... RIWAYAT SEKSUAL Frekuensi......................... Posisi.............keluhan dalam hubungan sexsual selama hamil................... 149 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) RIWAYAT KONTRASEPSI Jenis KB yang dipakai sebelum hamil..............sejak kapan..............lamanya............tahun Alasan ganti KB....................alasan berhenti........................rencana KB yang akan digunakan setelah melahirkan...................... RIWAYAT PSIKOSOSIAL Respon ibu thdp kehamilan..............Ibu tinggal dengan.....................dukungan keluarga thdp kehamilan......................pengambilan keputusan dlm keluarga...............adat istiadat dlm keluarga selama kehamilan............rencana persalinan dimana/ditolong siapa........... RIWAYAT NUTRISI Pola makan..................jenis makanan yang dikonsumsi.....................makanan yg dipantang perubahan pola makan..................alergi terhadap makanan....................maanan yang terakhir dimakan...................jam.......................... RIWAYAT AKTIFITAS Aktifitas sehari-hari..................................beban kerja................................................... Pola istirahat.......................(teratur/tidak teratur), Tidur siang....................tidur malam.... Terakhir istirahat (cukup/kurang)............................ RIWAYAT ELIMINASI BAB: Frekwensi...................konsistensi...................keluhan..............terakhir BAB ...jam BAK: Frekwensi....................warna.................bau................jumlah............keluhan......... RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT-OBATAN DAN BAHAN LAIN KEBIASAAN HIDUP SEHAT: Merokok, minum-minuman keras, mengkonsumsi obat-obatan terlarang...........ya/tidak 150 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Minum jamu-jamuan selama hamil............................ Suami perokok, minum-minuman keras dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang (ya/tidak).................... DATA OBJEKTIF A. KEADAAN UMUM : B. KESADARAN : (sebutkan tingkat kesadaran dan tanda-tandanya) C. TANDA-TANDA VITAL : TD D. BB: TB: : Pulse/nadi : Respirasi : Suhu : LILA: E. PEMERIKSAAN FISIK Kepala : Rambut : warna, kebersihan, benjolan, lesi. Muka : Oedema Mata : konjungtiva (anemis/tidak), Sklera (ikterus/tidak) Hidung : Polip, nyeri tekan, pengeluaran Telinga : Benjolan, , nyeri tekan, pengeluaran, kebersihan, Fungsi pendengaran Mulut : Bibir kering/lembab, warna, stomatitis Gigi karies, berlubang, gigi palsu 151 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Leher : Pembesaran kel. Lymfe, pembesaran vena jugularis, pembesaran kel. Thyroid, refleks menelan Dada : Paru-paru : Pergerakan nafas, bunyi pernafasan vesikuler, ronchi, wheezing Jantung : Redup, mur-mur, galop Irama jantung, frekuensi Payudara : Bentuk, ukuran simetris/tidak, puting susu menonjol/tidak, colostrum, benjolan, nyeri tekan, pembesaran kelenjar axiler, retraksi/dimpling Abdomen : Luka bekas operasi / SC, striae gravidarum, linea alba, linea nigra, lesi, benjolan abnormal, nyeri tekan Leopold I : TFU: .......cm , teraba................ Leopold II : PUKA / PUKI Leopold III : Bagian terendah janin Leopold IV : Konvergen/divergen, perlimaan ( Skala penurunan janin) DJJ AnoGenital : ( -/+ )...............x/m, reguler/tidak : Pengeluaran pervaginam, warna, jumlah, konsistensi, bau Vulva : Lesi, varises Anus : Haaemorhoid, Varises 152 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) Extremitas : Extremitas atas : Oedem, kepucatan pd kuku, turgor, refleks Extremitas bawah : Oedema, kepucatan pada kuku, turgor, varices, Refleks F. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. LABORATORIUM : a. Darah : HB ...........gr % b. Urine : Protein Glukosa c. Lain-lain : 2. USG ASSESMENT Diagnosa : Masalah Potensial : Kebutuhan segera : PLANNING : .................................................................................... EVALUASI Buat salah satu kasus pada kehamilan, kemudian dimasukan kedalam pendokumentasian secara SOAP ! 153 | P a g e MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I) MATERI 18 KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL MATERI 19 KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL 154 | P a g e