a. Kehamilan ektopik

advertisement
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
MATERI 1
KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
TUJUAN INSTURSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan konsep konsep dasar
asuhan kehamilan.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan philosofi asuhan kehamilan,
lingkup asuhan kehamilan, prinsip pokok asuhan kehamilan, sejarah asuhan kehamilan, tujuan
asuhan kehamilan, hak hak wanita hamil, standar asuhan kehamilan,peran dan tanggung jawab
bidan, issue terkini dan evidence beased dalam kehamilan.
PENDAHULUAN
Asuhan kehamilan bertujuan utama untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu
maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi
– komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan
pendidikan.Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normak
selama kehamilan.Kehamilan dapat menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara
umum sudah diterima bahwa setiap saat kehamilan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan
bahwa sekitar 15 % dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang
berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya.
1|Page
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
URAIAN MATERI
1. Philosofi asuhan kehamilan
Asuhan Kehamilan adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan
janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya kriteria terhadap penyimpangan yang
ditemukan.Perawatan kehamilan adalah memberikan pengawasan atau pemeliharaan bumil sampai
melahirkan bayinya, dengan tujuan menurunkan angka kesakitan dan angka kematian pada ibu-ibu
hamil, melahirkan serta nifas serta menurunkan angka kematian bayi sampai umur sekitar 1 tahun
serta anak-anak pra sekolah.
Perawatan wanita hamil dan inklusi perawatannya memberikan suatu tantangan.Untuk
berbagi dan memfasilitasi pertumbuhan pasangan atau wanita sebaiknya membuka diri mereka
untuk mendapatkan perasaan baru yang diharapkan dapat menjadi bagian dari salah satu
pengalaman hidup.Tiap wanita atau pasangan suami istri, mampu memberikan pengalaman yang
unik.Manajemen kehamilan dan penyesuaian bagaimana wanita dan pasangannya mengalami
kondisi ini, harus disesuaikan dengan keunikan pengalaman mereka.
2. Lingkup asuhan kehamilan
Asuhan kehamilan meliputi komponen dibawah ini :
a. Diagnosa dan manajemen awal dari kehamilan.
b. Penilaian dan evaluasi kesejahteraan dan kesehatan wanita.
c. Penilaian dan evaluasi kesejahteraan / kesehatan janin.
d. Keringanan tindakan untuk kegelisahan kehamilan yang umum.
e. Mengantisipasi bimbingan dan instruksi.
f.
Skrining komplikasi maternal dan janin.
2|Page
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
3. Prinsip pokok asuhan kehamilan
Yang seharusnya dilakukan oleh bidan selama melakukan asuhan kehamilan :
a. Mendengarkan dan berbicara kepada ibu serta keluarganya untuk membina hubungan saling
percaya.
b. Membantu setiap wanita hamil dan keluarganya untuk membuat rencana persalinan ( siapa
yang akan mendampingi selama persalinan, tempat melahirkan, peralatan yang diperlukan
oleh ibu dan bayi baru lahir )
c. Membantu setiap ibu hamil dan keluarganya untuk persiapan menghadapi komplikasi (
transportasi, keuangan, donor darah, pengambilan keputusan ) pada setiap kunjungan
d. Melakukan penapisan untuk kondisi yang mengharuskan melahirkan di Rumah Sakit (
misalnya : mengalami seksio sesaria sebelumnya )
e. Mendeteksi dan mengobati komplikasi – komplikasi yang dapat mengancam jiwa (
preeclampsia, anemia, penyakit – penyakit hubungan seksual )
f.
Mendeteksi adanya kehamilan ganda setelah usia kehamilan 28 minggu dan adanya kelainan
letak setelah usia kehamilan 36 minggu.
g. Memberikan konseling pada ibu sesuai usia kehamilannya, mengenai nutrisi, istirahat, tanda
– tanda bahaya, KB, pemberian ASI, ketidaknyamanan yang normal selama kehamilan dan
sebagainya.
h. Memberikan suntikan imunisasi Tetanus Toxoid bila diperlukan.
i.
Memberikan suplemen mikronutrisi, termasuk zat besi dan folate secara rutin, serta vitamin
A bila perlu.
4. Sejarah asuhan kehamilan
Gangguan kesehatan dalam masa kehamilan dan kesulitan dalam persalinan mengakibatkan
ancaman, baik jiwa ibu maupun bayi yang dilahirkan. Keadaan demikian mendorong keluarga
3|Page
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
atau ibu meminta pertolongan pada orang lain yang dianggap mampu. Orang tersebut pada
umumnya adalah seorang wanita setengah baya yang dinamakan dukun bersalin.
Peran dukun di desa, didalam pemeliharaan kesehatan ibu hamil cukup besar. Jumlah
persalinan yang ditolong oleh dukun lebih banyak bila dibandingkan dengan pertolongan
persalinan yang dilakukan oleh bidan dan dokter.
Kehadiran bidan di indonesia dimulai sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu para
dokter membutuhkan wanita yang mampu menolong persalinan. Wanita Indonesia dilatih di
rumah sakit untuk berfungsi sebagai bidan. Tugas utama bidan pada awalnya mulanya adalah
memberikan pertolongan bagi ibu yang melahirkan dan bayi yang dilahirkan.
Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa fisiologi dan alami. Kematian ibu dan bayi didalam
persalinan terbanyak sebagai akibat infeksi dan kelainan patologis.
Pelayanan kebidanan pada awalnya adalah mempersiapkan bumil agar dapat melahirkan secara
alamiah, untuk melaksanakan pelayanan kebidanan.
Banyaknya kasus – kasus resiko tinggi yang tidak dapat ditangani terutama daerah yang jauh
dari faktor kesehatan, mendorong pemberian kewenangan bagi Bidan untuk melaksanakan
tindakan terhadap kasus – kasus pathologis terbatas. Misalnya : bidan diberikan kewenangan
melakukan tindakan manual plasenta, forceps kepala letak rendah, pemberian infus dan
pengobatan sederhana.
5. Tujuan asuhan kehamilan
Perawatan asuhan kehamilan mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan berakhir dengan:
-
Ibu dalam kondisi selamat selama kehamilan, persalinan dan nifas tanpa trauma fisik
maupun mental yang merugikan.
-
Bayi dilahirkan sehat, baik fisik maupun mental.
4|Page
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
-
Ibu sanggup merawat dan memberi ASI kepada bayinya.
-
Suami istri telah ada kesiapan dan kesanggupan untuk mengikuti keluarga berencana
setelah kelahiran bayinya.
6. Refocusing asuhan kehamilan
Sebagaimana ditunjukkan oleh berbagai penelitian di seluruh dunia, untuk lebih bisa efektif
dalam meningkatkan keselamatan ibu dan bayi baru lahir, maka asuhan antenatal harus
difokuskan pada intervensi yang telah terbukti bermanfaat menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu dan bayi baru lahir.
Asuhan kehamilan yang mungkin tidak bermanfaat :
-
Menimbang berat badan secara rutin
Berdasarkan hasil penelitian di luar negeri menimbang BB secara rutin tidak efektif karena :
1. Untuk memantau pertumbuhan janin lebih efektif dengan langsung memeriksa fundus
uteri ibu tidak lagi melihat dari kenaikan BB ibu.
2. Untuk memantau komplikasi sedini mungkin terjadinya PEB lebih efektif langsung
memeriksa protein urinenya.
-
Penilaian letak janin sebelum minggu ke 36
Kepala janin mulai masuk Pintu atas panggul pada usia 37 minggu, sehingga jika kita melakukan
penilaian letak janin sebelum minggu ke 36, tidak akan efektif karena kepala masih bisa
berputar.
-
Membatasi kegiatan seksual selamam hamil ( memakai kondom ).
Untuk mencegah kontraksi dini karena rangsangan prostaglandin dari sperma jika usia
kehamilan belum aterm dan dianjurkan memakai kondom.
5|Page
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
7. Standar asuhan kehamilan
Terdapat enam standar dalam standar pelayanan asuhan antenatal.Standar tersebut merupakan
bagian dari lingkup standar pelayanan kebidanan :
Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong
ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini secara teratur.
Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan memberikan sesdikitnya 4 x pelayanan antenatal.Pemeriksaan meliputi anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung
normal.Bidan juga harus mengenal kehamilan risti, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi,
PMS / infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta
tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas. Mereka harus mencatat data yang tepat
pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu mengambil tindakan yang
diperlukan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5 : Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan
serta melakukan rujukan tepat waktu.
Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/ atau rujukan semua kasus
anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
6|Page
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda serta gejala preeklampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
Standar 8 : Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester
ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya
untuk merujuk, bila tiba – tiba terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan
kunjungan rumah untuk hal ini.
EVALUASI
1. Apa yang seharusnya dilakukan oleh bidan selama melakukan asuhan kehamilan ?
2. Perawatan asuhan kehamilan mempunyai tujuan agar kehamilan dan persalinan berakhir
dengan ?
3. Asuhan kehamilan yang mungkin tidak bermanfaat meliputi apa saja ?
4. Terdapat 6 standar dalam asuhan kehamilan, sebutkan !
5. Jelaskan sejarah dari asuhan kehamilan !
DAFTAR PUSTAKA
1. Rochjati, Poedji, 2003, Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Surabaya : Airlangga University Press.
Hal 41
2. Depkes RI, 2001, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta : Depkes RI, Hal 4, 13 – 25
3. Pusdinakes, WHO, JHPIEGO, 2003, Asuhan Antenatal, Jakarta : Depkes RI.Hal 3 – 5
4. Varney, H, 2004, Ilmu Kebidanan, Bandung : Sekeloa Publisher.Hal
7|Page
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
MATERI 2
PROSES ADAPTASI FISIOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN
TUJUAN INSTURSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan proses adaptasi psikologis
dan fisiologis dalam masa kehamilan
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan anatomi fisiologi organ
reproduksi wanita, konsepsi, pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi, perubahan
anatomi dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil trimester I, II, III
A. ANATOMI & FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI
1. Genetalia Interna dan Eksterna
Genitalia interna adalah : alat reproduksi wanita yang terletak di dalam rongga pelvis dan
ditopang oleh lantai pelvis
 Bagian – bagian genitalia Interna
1. Vagina
 Merupakan saluran muskulo membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva
 Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum
 Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan didinding bagian belakangnya sekitar 11cm
 Pada puncak (ujung) vagina yang menonjol pada bagian dalam disebut dengan porsio
8|Page
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
 Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan pH
4,5
2. Uterus

Merupakan jaringan bangian otot yang kuat, terletak di pelvis diantara kandung kemih
dan rectum

Dinding depan dan belakang dan bagian atas tertutup peritoneum,sedangkan bagian
bawahnya berhubungan dengan kandung kemih

Bentuk uterus seperti bola lampu

Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas

Ukuran anak – anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm
Uterus terdiri dari 2 bagian :
a. Servik uteri
 Bagian servik di bawah istmus uteri
 Berdasarkan perlekatan dengan vagina terbagi 2 yaitu : porsio dan bagian supravagina
b. Korpus uteri
Korpus uteri terdiri dari beberapa bagian
 Istmus uteri : tempat dimana kanalis endoserviks membuka ke kavum uteri
 Kornu : tempat bermuara kedua tuba fallopi yaitu dibagian superior dan lateral
 Fundus : bagian atas uterus yang berbentuk konveks diantara kedua kornu
9|Page
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
3. Tuba Fallopi
Merupakan organ tubulo muskuler,dengan panjang sekitar 12 cm dan diameternya antara 3
sampai 8 mm.
Tuba fallopi terbagi menjadi 4 bagian

Pars interstitialis, terletak diantara otot rahim, mulai dari ostium internum tubae

Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada diluar uterus dan merupakan bagian yang
paling sempit

Pars ampularis tubae, bagian yang paling luas dan berbentuk S

Pars infundibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut fimbriae
tubae
4. Ovarium
Ovarium terdapat 2 buah yaitu kanan dan kiri.
Ovarium terdiri dari 2 bagian :
a. Korteks ovarii

Mengandung folikel primordial

Berbagi fase pertumbuhan folikel menuju folikel degraf

Terdapat korpus luteum dan albikan
b. Medulla ovarii

Terdapat pembuluh darah dan limfe
10 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)

Terdapat serat syaraf
Dari uraian diatas:

Apa yang dapat disimpulkan dari organ genetalia interna ?
Mengacu dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan :

Bagian – bagian genitalia interna adalah vagina, uterus,tuba fallopi dan ovarium.

Vagina terletak diantara kandung kemih dan rectum, dinding depan 9 cm, dinding belakang
11 cm

Uterus terbagi atas 2 bagian yaitu : servik uteri dan corpus uteri

Tuba fallopi terbagi atas 4 bagian yaitu : pars interstialis, pars ismika tubae, pars ampula
tubae dan pars infundibulo tubae

Ovarium terbagi 2 bagian yaitu : korteks ovarii dan medulla ovarii
Genetalia Eksterna adalah : alat reproduksi wanita yang terletak di perineum
Bagian – bagian genitalia eksterna
1. Mons Veneris
Bagian yang menonjol diatas simpisis yang ditutupi oleh rambut kemaluan pada wanita
dewasa.
11 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
2. Labia Mayora atau Bibir Besar
Terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong yang mengecil kearah bawah terdiri dari jaringan
lemak. Kebawah dan kedepan bertemu dan membentuk kommisura posterior.
3. Labia Minora (Bibir-bibir kecil)
Suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir besar. Kedepan kedua bibir kecil bertemu
dan membentuk diatas klitoris preputium klitoridis.
4. Klitoris
Merupakan organ reproduksi yang besarnya sebesar kacang ijo sangat peka karena banyak
mengandung syaraf, ini merupakan bagian yang paling sensitive dalam meneriman
rangsangan seksual.
5. Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh

Kedua bibir kecil

Bagian atas klitoris

Bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil
Pada vestibulum juga terdapat beberapa muara, yaitu :

Urethra

Dua lubang saluran kelenjar bartholoni

Dua lubang saluran kelenjar skene
6. Kelenjar Bartholini

Kelenjar yang penting yang berada pada daerah vagina dan vulva, karena dapat
mengeluarkan lendir.
12 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)

Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks
7. Himen (Selaput dara)

Merupakan jaringan yang menutupi bagian vagina, bersifat rapuh dan mudah robek

Himen ini berlubang yang berfungsi sebagai saluran dari lendir yang dikeluarkan oleh
uterus dan darah saat menstruasi

Bentuk himen seperti bulan sabit dan berlubang-lubang
13 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
2. Panggul
Panggul ( pelvis ) terdiri atas :

Bagian keras yang dibentuk tulang

Bagian lunak yang dibentuk otot-otot dan ligamento
a. Tulang Panggul
Terdiri dari 4 buah tulang :

2 tulang pangkal paha ( ossa coxae )

1 tulang kelangkang ( os sacrum )

1 tulang tungging ( os coccygeus )
Ossa Coxae
 Tdd 3 buah tulang yg berhubungan satu sama lain pada acetabulum
 3 tulang tersebut yaitu :
 Tulang usus ( os ilium )
- Batas atas  Crista Iliaca
- Ujung depan dan belakang menonjol dari crista iliaca  Spina iliaca anterior
superior (SIAS) dan Spina iliaca posterior superior ( SIPS)
- Dibawah SIAS  Spina iliaca anterior inferior
- Dibawah SIPS  Spina iliaca posterior inferior  dibawahnya terdapat tekik 
Insicura ischiadica mayor
- Terdapat Linea Inominata / Linea Terminalis  batas panggul besar & panggul kecil
14 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
 Tulang duduk ( os ischium )
-
Spina Ischiadica  dibawahnya terdapat insicura ischiadica minor
-
Tuber ischiadicum
 Tulang kemaluan ( os pubis )
-
Foramen obturatorium
-
Ramus superior ossis pubis
-
Ramus inferior ossis pubis  kanan kiri membentuk arcus pubis
Os Sacrum
 Berbentuk segitiga melebar diatas dan meruncing ke bawah
 Kiri kanan garis tengah ada lobang  Foramen sacralia anterior
yang dilalui syaraf
membentuk plexos sacralis & pembuluh darah Cecil
 Digaris tengah ada cuat-cuat duri  crista sacralis
 Promontorium
Os Cocygeus
 Berbentuk segitiga tdd 3-5 ruas yg bersatu
 Pada persalinan dapat ditolak sedikit kebelakang
Untuk lebih memahami bentuk panggul dan untuk menentukan tempat bagian depan anak
dalam panggul, ditentukan 4 bidang :

Pintu Atas Panggul

Bidang Luas Panggul

Bidang Sempit Panggul

Pintu Bawah Panggul
15 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
b. Bagian Lunak dari Panggul
Tdd otot-otot dan ligamento yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan sebelah bawah
membentuk dasar panggul  Diafragma pelvis
3. Siklus Hormonal
Siklus Menstruasi Normal

Rangkaian peristiwa yang secara kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di
endometrium, kelenjar Hipotalamus – Hipofisis dan Ovarium.

Proses menstruasi merupakan interaksi poros Hipotalamus – Hipofisis – Ovarium terhadap
endometrium
Menstruasi

Perdarahan periodic pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi

Lama menstruasi  5 hari ( renrtang 3 – 6 hari )

Jumlah darah haid  50 ml ( rentang 20 – 80 ml )

Darah menstruasi tidak membeku ( 50 % wanita ) karena adanya zat Fermen
SIKLUS MENSTRUASI NORMAL MERUPAKAN GABUNGAN / INTERAKSI POROS HIPOTALAMUS –
HIPOFISIS – OVARIUM – ENDOMETRIUM
1.
Siklus Hipotalamus – Hipofisis

Menjelang akhir siklus menstruasi kadar estrogen dan progesterone menurun

Kadar hormone ovarium yang rendah dalam darah menstimulasi Hipotalamus dan
menskresi GnRH ( Gonadotropin Releasing Hormon )

GnRH sebaliknya menstimulasi sekresi Hipofisis Anterior mengeluarkan FSH
( Folicle
Stimulating Hormon )

FSH menstimulasi perkembangan Folikel de Graff ovarium dan memproduksi estrogen
16 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)

Saat kadar estrogen menurun, menyebabkan Hipotalamus memicu Hipofisis Anterior
untuk mengeluarkan LH ( Luteinizing Hormon )

Lonjakan LH yang menyolok ( hari ke 12 ) mengawali ekspulsi ovum/ovarium dari folikel de
Graff ( 24 – 36 jam )

LH mencapai puncak hari ke 13 / ke 14 pada siklus 28 hari

Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi pada waktu ini maka Corpus Luteum
menyusut, menyebabkan progesterone dan estrogen menurun, terjadi menstruasi dan
Hipofisis sekali lagi distimulasi untuk menskresi GnRH
2.
Siklus Ovarium


Terdiri 2 fase yaitu :
-
Fase Folikuler / Fase Pre Ovulasi
-
Fase Luteal / Fase Pasca Ovulasi
Fase Folikuler :
-
Sebelum ovulasi, 1 – 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah pengaruh FSH
dan estrogen
-
Lonjakan LH sebelum terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang terpilih
-
Dalam folikel yang terpilih, oosit matur, terjadi ovulasi dan folikel yang kosong
memulai transformasinya menjadi Corpus Luteum

Fase Luteal
-
Waktu puncak luteal, telur yang dibuahi bernidasi di endometrium
-
Apabila tidak terjadi implantasi, Corpus Dimulai segera setelah ovulasi, berakhir pada
awal menstruasi
-
Lama 14 hari ( rentang 13 – 15 hari )
-
Corpus Luteum mencapai puncak aktivitas fungsional 8 hari setelah ovulasi untuk
menskresi hormone estrogen dan progesterone
17 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
3.
Luteum menurun dan hormone estrogen dan progesterone menurun
Siklus Endometrium

Terdiri dari 4 fase :
1)
Fase Menstruasi :
-
Endometrium dilepaskan dari stratum basale
-
Kadar hormone – hormone yang rendah terutama estrogen dan progesterone
memulai perubahan pada endometrium maka terjadi Menstruasi
2 ) Fase Proliferasi
-
Periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sekitar hari ke 5 sampai ovulasi
-
Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal sekitar 4 hari /
menjelang perdarahan berhenti
-
Terjadi penebalan 8 – 10 x lipat yang berakhir saat ovulasi
-
Bergantung pada stimulasi estrogen yang berakhir dari Folikel de Graff
3 ) Fase Sekresi
-
Mulai sejak ovulasi sampai dengan  3 hari sebelum periode menstruasi
berikutnya
-
Setelah ovulasi diproduksi lebih banyak progesterone
-
Terlihat endometrium yang edematosa, vascular dan fungsional
-
Endometrium kaya akan darah dan sekresi kelanjar sehingga menjadi tempat
yang sesuai untuk melindungi dan memberi nutrisi ovum yang dibuahi
4)
Fase Iskemia
-
Suplai darah ke endometrium fungsional berhenti dan terjadi nekrosis
-
Lapisan fungsional berpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi
dimulai lagi
18 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
SIKLUS MENSTRUASI ;
HIPOFISIS – HIPOTALAMUS – OVARIUM – ENDOMETRIUM
Akhir siklus haid, estrogen & progesteron 
stimulasi hipotalamus
sekresi GnRh
GnRh stimulasi hipofisis anterior
FSH
Folikel Primer
LH
Folikel De Graff
Folikel De Graff
Ovum/Ovulasi
Estrogen
Corpus luteum
Endometrium proliferasi
Progesteron
Corpus luteum menurun
Corpus albicans
Endometrium iskemia
Menstruasi
19 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
B. KONSEPSI
1. Ovum dan Sperma
Konsepsi secara formal didefinisikan sebagai persatuan antara sebuah telur dan sebuah sperma
yang menandai awal suatu kehamilan.
Ovum saat ovulasi keluar dari folikel ovarium yang pecah. Kadar estrogen yang tinggi
meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tuba tsb dapat menangka ovum dan
menggerakkannya sepanjang tuba menunju rongga rahim. Ovum tidak dapat berjalan sendiri.
Ovum subur dalam 24 jam setelah ovulasi
Ada 2 lapisan jaringan pelindung ovum :

Zona pelucida  lapisan pertama, berupa membran tidak berbentuk

Korona radiata  lingkaran luar, tdd sel-sel oval yang dipersatukan asam hialuronat
Sperma berenang dengan gerakan flagela pada ekornya, waktu yang dibutuhkan untuk sampai
tempat fertilisasi 4-6 jam. Sperma akan tetap hidup dalam sistem reproduksi wanita ± 2-3 hari.
Sewaktu sperma berjalan melalui tuba uterina, enzim-enzim yg dihasilkan disana akan membantu
kapasitasi sperma.
Kapasitasi  perubahan fisiologis yg membuat lapisan pelindung lepas dari kepala sperma
(akrosom) sehingga terbentuk lubang kecil yang memungkinkan enzim hialuronidase keluar
supaya dapat menembus lapisan pelindung ovum sebelum fertilisasi.
2. Fertilisasi dan Implantasi
Fertilisasi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani / sperma dengan sel telur di tuba
falopii.
20 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Fertilisasi terjadi pada saat masa subur seorang wanita.
Patokan menentukan masa subur:
a. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
b. Sperma dapat hidup & membuahi dalam 48 jam setelah ejakulasi
c. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Proses fertilisasi

Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae dengan umbai pada ujung
proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii.

Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 5–10 µm, yang
disebut zona pelusida.

Proses fertilisasi dimulai dengan masuknya sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina.
Sperma tersebut bergerak masuk ke dalam kavum uteri dan tuba sampai akhirnya bertemu
dengan ovum di ampula / infundibulum. Selama perjalanan, sperma mengalami reaksi
kapasitasi dan reaksi akrosom.

Pada saat sperma mencapai oosit, terjadi :
1. Reaksi zona / reaksi kortikal
2. Oosit menjadi pronukleus wanita
3. Inti sperma membentuk pronukleus pria.
4. Ekor sel sperma terlepas dan berdegenerasi.
5. Pronukleus pria dan wanita bersatu dan membentuk zygot yang memiliki jumlah DNA
genap / diploid.

Hasil utama pembuahan :
1. Penggenapan kembali jumlah kromosom
2. Penentuan jenis kelamin
21 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
3. Permulaan embriogenesis
GAMBAR FERTILISASI
Sumber : Miracle of man’s creation
GAMBAR PEMBUAHAN OVUM
Sumber : Dasar – Dasar Obstetri dan Ginekologi (2002)
Keterangan :
A, B, C dan D
: Ovum dengan korona radiata
E
: Ovum dimasuki
F dan G
: Pembentukan benda kutub kedua dan akan bersatunya kedua pronukleus
spermatozoa
yang haploid untuk menjadi zigot
22 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Pembelahan
Zygot mengalami proses pembelahan mitosis beberapa kali, sampai terbentuk 16 sel yang
akan menjadi morula pada hari ke 3 – 4 setelah fertilisasi dan berlanjut terus sampai terbentuk
trofoblast.
Morula terdiri dari inner cell mass (kumpulan sel – sel di sebelah dalam, yang akan tumbuh
menjadi jaringan – jaringan embrio sampai janin) dan outer cell mass (lapisan sel di sebelah luar,
yang akan tumbuh menjadi trofoblast sampai plasenta).
GAMBAR PEMBELAHAN SEL
1 SEL
16 SEL
2 SEL
4 SEL
MORULA (Sumber :Miracle of Man’s Creation )
23 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Implantasi
Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
Kira – kira pada hari ke 5 sampai ke 6, terjadi implantasi zigot dalam cavum uteri.
Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh progesteron
dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dinding rahim menjadi kaya
pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir rahim yang terbuka dan aktif.
Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dinding rahim pada keadaan tersebut akan
mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehingga sel – sel trofoblast zigot tersebut akan menempel
dan mengadakan infiltrasi pada lapisan epitel endometrium uterus ( terjadi implantasi).
GAMBAR PERKEMBANGAN DAN PERJALANAN OVUM
Sumber : Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi (2002)
DAFTAR PUSTAKA
1.
Cunningham, et all, Obstetri William, Edisi 21, Jakarta, EGC, hal
2.
Llewellyn, 2002, Dasar – Dasar Obstetri Ginekologi, Jakarta, Hipokrates, hal 17 - 20.
24 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
3.
Mochtar, R, 1998, Sinopsis Obstetri, Jakarta, EGC, , hal 18–20.
4.
Prawirohadjo, S, 1999, Ilmu Kebidanan. Jakarta, Yayasan Balai Pustaka Sarwono Prawirohadjo,
hal 57 – 60.
5.
Harun Yahya, Miracle of Man’s Creation, The Indonesian Institute of Science and Society.
6.
Bobak, Lowdermilk, Jensen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC, 2004.
hal
7.
Sastrawinata, S. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung, Bagian Obstetri Ginekologi FK Universitas
Padjadjaran, hal 11 - 27
EVALUASI
1. Apa yang dapat disimpulkan dari organ genetalia interna ?
2. Apa yang dapat disimpulkan dari organ genetalia eksterna ?
3. Apa yang dapat disimpulkan dari anatomi panggul ?
4. Apa yang dapat disimpulkan dari siklus menstruasi ?
5. Apa yang dapat disimpulkan dari uraian ovum dan sperma ?
6. Apa yang dapat disimpulkan dari fertilisasi ?
7. Apa yang dapat disimpulkan dari pembelahan ?
8. Apa yang dapat disimpulkan dari implantasi ?
25 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
MATERI 3
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
3.1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO
3.2 STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION
3.3 STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI TALI PUSAT
3.4 STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA
3.5 SIRKULASI DARAH FETUS
MATERI 4
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III
4.1 SISTEM REPRODUKSI
4.2 PAYUDARA
4.3 SISTEM ENDOKRIN
4.4 SISTEM KEKEBALAN
4.5 SISTEM PERKEMIHAN
4.6 SISTEM PENCERNAAN
4.7 SISTEM MUSKULOSKELETAL
4.8 SISTEM KARDIOVASKULER
4.9 SISTEM INTEGUMEN
4.10
METABOLISME
26 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
4.11
BERAT BADAN DAN INDEKS MAS TUBUH (IMT)
4.12
DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
4.13
SISTEM PERNAFASAN
4.14
SISTEM PERSYARAFAN
MATERI 5
PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN
TUJUAN INSTRUKDIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan proses adaptasi psikologis
dan fisiologis dalam masa kehamilan
TUJUAN ISTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan perubahan dan adaptasi
psikologis pada masa kehamilan.
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah sebuah masa perubahan dari keadaan sebelum hamil. Kehamilan umumnya
dikaitkan dengan masa krisis dan berakhir ketika bayi dilahirkan. Titik akhir ini merupakan
pemecahan krisis tersebut, tetapi apakah wanita siap menjalani titik akhir ini tergantung pada
apakah dia melalui perubahan psikologis selama kehamilan atau tidak. Perubahan psikologis ini
sering terlihat berhubungan dengan perubahan fisik yang berperan pada tiap tahapan kehamilan.
27 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Wanita hamil tidak hanya mengalami perubahan fisik, akan tetapi mereka juga mengalami
perubahan psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu yang siap mengurus bayinya mulai dari saat lahir,
balita, remaja hingga beranjak dewasa sampai sang anak mampu hidup mandiri dan bahwa dia
sudah memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang kita juga
menghadapi wanita hamil yang merasa khawatir jika terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir
kalau ada kemungkinan dia kehilangan kecantikannya atau ada kemungkinan bayi yang
dikandungnya tidak normal.
Sebagai seorang bidan kita harus menyadari adanya perubahan-perubahan tersebut pada
wanita hamil agar dapat memberikan dukungan dan perhatian terhadap keprihatinan yang dialami
ibu hamil, kekhawatiran, ketakutan dan bidan dapat menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang
mungkin timbul dari ibu, sehingga ibu merasa nyaman dengan perubahan psikologis yang
dialaminya.
Hand out ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang perubahan
psikologis pada wanita hamil dan bagaimana peran bidan dalam memberikan asuhan terhadap
wanita hamil tersebut.
URAIAN MATERI
TRIMESTER I
Trimester pertama disebut sebagai masa penentuan dan sering merupakan masa kekhawatiran.
Segera setelah tejadi perubahan, hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat
dan ini menyebabkan timbulnya rasa mual-mual pada pagi hari, lemah, lelah dan membesarnya
payudara. Ibu merasa tidak sehat dan seringkali membenci kehamilannya. Banyak ibu yang
merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan. Seringkali pada awal kehamilannya
ibu berharap untuk tidak hamil.
28 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Pada trimester pertama seorang ibu akan mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa
dirinya memang hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan
dengan seksama. Karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang
mungkin diberitahukannya kepada orang lain atau dirahasiakannya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada wanita hamil trimester pertama ini berbeda-beda.
Walaupun beberapa wanita mengalami kegairahan seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka
mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk
berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa kebutuhan untuk
dicinta dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa seks. Libido sangat dipengaruhi oleh
kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan
bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.
Reaksi pertama seorang pria ketika mengetahui dirinya akan menjadi ayah adalah timbulnya
kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur dengan keprihatinan akan
kesiapannya untuk menjadi seorang ayah dan pencari nafkah untuk keluarganya. Seorang calon ayah
mungkin akan sangat memperhatikan keadaan ibu yang sedang mulai hamil dan menghindari
hubungan seks karena takut akan mencederai bayinya. Ada pula pria yang hasrat seksnya terhadap
29 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
wanita hamil relatif lebih besar. Disamping respon yang diperhatikannya, seorang ayah perlu dapat
memahami keadaan ini dan menerimanya.
Perubahan psikologis pada trimester I disebabkan karena adaptasi tubuh terhadap peningkatan
hormon progesteron dan estrogen.
TRIMESTER II
Trimester II sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil pun sudah berkurang. Perut
ibupun belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.
Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan bayinya. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan nafsu
makan ibusudah kembali seperti biasa. Kebanyakan wanita merasa lebih erotis selama trimester
kedua, hampir 80% wanita hamil mengalami peningkatan dalam hubungan seks dibandingkan pada
trimester pertama dan sebelum kehamilan. Pada trimester kedua relatif lebih bebas dari
ketidaknyamanan fisik, ukuran perut belum menjadi suatu masalah, lubrikasi vagina lebih banyak
dan hal yang menyebabkan kebingungan sudah surut, dia telah berganti dari mencari perhatian
ibunya menjadi mencari perhatian pasangannya, semua faktor ini berperan pada meningkatnya
libido dan kepuasan seks.
30 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Ibu merasa bahwa bayi yang dikandungnya sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya,
kesadaran yang baru ini menimbulkan perubahan dalam memusatkan dirinya ke bayinya. Pada saat
ini jenis kelamin bayi tidak begitu penting, perhatian ditujukan pada kesehatan bayi dan
kehadirannya dalam keluarga.
Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu dan
ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan untuk peran baru.
Tubuh ibu sudah beradaptasi dengan kadar hormon yang lebih tinggi, sehingga merasa lebih
sehat dibandingkan dengan trimester I.
TRIMESTER III
Trimester ketiga seringkali disebut periode penantian/menunggu dan waspada sebab pada saat itu
ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir
bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu mengingatkan kewaspadaan akan
timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan. Ibu juga merasa tidak menyenangkan ketika bayi
tidak lahir tepat waktu.
31 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Ibu seringkali merasa khawatir atau takut kalau-kalau bayi yang dilahirkannya tidak normal. Ibu
bermimpi yang mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya, ibu lebih sering bermimpi tentang
bayinya, anak-anak, persalinan, kehilangan bayi atau terjebak di suatu tempat kecil dan tidak bisa
keluar. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau
benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut
akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan dan merasa khawatir akan
keselamatannya.
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang
merasa dirinya aneh dan jelek, sehingga memerlukan perhatian lebih besar dari pasangannya.
disamping itu ibu mulai merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian
khusus yang diterima selama hamil, terdapat perasaan mudah terluka (sensitif). Hasrat seksual tidak
setinggi pada trimester kedua karena abdomen merupakan sebuah penghalang. Posisi alternatif
untuk hubungan seksual dan metode alternatif yang memberikan kepuasan seksual mungkin
membantu atau malah menimbulkan perasaan bersalah jika ada ketidaknyamanan dalam
berhubungan seksual. Bersikap terbuka dengan pasangan atau konsultasi dengan bidan atau tenaga
kesehatan lain adalah hal yang penting.
32 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua, bahkan
mereka juga memilih sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkan.
Keluarga mulai menduga-duga apakah bayinya laki-laki atau perempuan dan akan mirip siapa.
Trimester III merupakan periode penantian/menunggu dan merupakan saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayi dan menjadi orang tua.
PERAN BIDAN
Peran bidan dalam membantu ibu menghadapi perubahan psikologis pada masa kehamilan:
 Menjelaskan bahwa apa yang dirasakan ibu adalah sesuatu yang normal
 Mengungkapkan bahwa setiap pengalaman kehamilan adalah unik
 Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi, pertumbuhan bayi, tanda-tanda kelahiran, tanda-tanda
bahaya kehamilan
 Mendiskusikan tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu dan cara mengatasinya
 Mendiskusikan tentang rencana persalinan
33 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Peran bidan merupakan hal yang penting dalam membantu ibu menghadapi perubahan psikologis
pada masa kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO, 2001, Asuhan Antenatal, Jakarta, Depkes RI, Bab 4, Hal 26-31

Sweet, BR, 2000, Mayes Midwifery 12th edition, London, Bailliere Tindall, Bab 5 Hal 151-159

Varney, 1997, Varney’s Midwifery, Bab 17 Hal 202-204
EVALUASI
PETUNJUK:
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dari pertanyaan di bawah ini!
PERTANYAAN:
1. Perubahan psikologis ibu hamil pada trimester I sering disebut............
a. Periode penantian
b. Masa penentuan dan kekhawatiran
c. Perubahan drastis dan emosional
d. Pancaran kesehatan
2. Hal di bawah ini merupakan kondisi psikologis ibu hamil pada trimester II.....
a. Libido menurun
b. Penolakan
c. Merasa takut
d. Menerima kehamilan
3. Pada trimester III kehamilan, terjadi perubahan psikologis di bawah ini, kecuali:
a. Merasa sedih karena akan terpisah dengan bayinya
34 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
b. Libido menurun
c. Berharap tidak hamil
d. Sensitif
4. Peran bidan dalam membantu ibu menghadapi perubahan psikologis pada masa
kehamilan.....................
a. Mendiskusikan tentang rencana persalinan
b. Mengungkapkan bahwa setiap pengalaman kehamilan adalah unik
c. Mendiskusikan tentang ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu dan cara mengatasinya
d. Semua benar
5. Rasa tidak nyaman timbul kembali,
ibu merasa dirinya jelek dan aneh merupakan salah satu
perubahan adaptasi psikologi dalam kehamilan pada ........
a. Trimester I
b. Trimester II
c. Trimester III
d. Benar semua
MATERI 6
MENDIAGNOSA KEHAMILAN
35 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan cara mendiagnosa
kehamilan dan mengetahui tanda tanda kehamilan
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat mengetahui menjelaskan apa saja tanda tanda
dari kehamilan dan mampu membuat diagnosa pada kehamilan
PENDAHULUAN
Seperti yang sudah dijadwalkan pada silabus, pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai
tanda-tanda kehamilan, karena tanda-tanda kehamilan ini muncul sebagai akibat perubahan fisiologi
dan psikologi yang terjadi dalam kehamilan.
Selama 100 menit kedepan akan disampaikan berdasarkan tahapan–tahapan sebagai berikut :
pertama akan dijelaskan tentang pengertian tanda–tanda kehamilan, kedua menjelaskan klasifikasi/
macam-macam tanda-tanda kehamilan dan pada tahap akhir akan ada evaluasi untuk mengukur
tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi yang telah disampaikan .
Tujuan kita mempelajari materi ini supaya setelah kita menyelesaikan pembelajaran ini kita mampu
menjelaskan tanda-tanda kehamilan dan macam-macam tanda–tanda kehamilan dengan benar.
Maka dari itu materi ini sangat penting untuk kita nantinya sebagai bidan dalam melakukan praktek
pelayanan kebidanan pada ibu hamil dan harus mampu menegakkan diagnosa pada kehamilan ,
sebagai kompetensi mandiri yang harus dikuasai.
URAIAN MATERI
36 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi samapai terjadinya persalinan adalah kira-kira 280 hari (40
minggu) , dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi
dalam 3 bagian yaitu :
1. Kehamilan trimester I (0 sampai 12 minggu)
2. Kehamilan trimester II (12 sampai 28 minggu)
3. Kehamilan trimester III (28 sampai 40 minggu)
I. PENGERTIAN TANDA – TANDA KEHAMILAN
Tanda – tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada wanita hamil
dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan psikologi pada masa kehamilan.
II. MACAM – MACAM TANDA – TANDA KEHAMILAN
Tanda – tanda kehamilan ada 3 yaitu
A. TANDA PRESUMTIF / TANDA TIDAK PASTI
Tanda presumtif / tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan yang dirasakan oleh
ibu ( subyektif ) yang timbul selama kehamilan.
Yang termasuk tanda presumtif / tanda tidak pasti :
a. AMENORHOE ( TIDAK DAPAT HAID)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan kemungkinan
kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan
tuanya kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan dengan memakai rumus dari
Naegele.
37 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Kadang-kadang amenorhoe disebabkan oleh hal-hal lain diantaranya penyakit berat
seperti TBC, Typhus, Anemia atau karena pengaruh psychis misalnya karena
perubahan lingkungan (dari desa ke asrama) juga dalam masa perang sering timbul
amenorhoe pada wanita.
b. NAUSEA ( ENEK ) DAN EMESIS ( MUNTAH )
Enek terjadi umumnya pada bulan –bulan pertama kehamilan sampai akhir triwulan
pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi
tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas tertentu
keadaan ini masih fisiologis, namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan dan disebut dengan hiperemesis gravidarum.
c. MENGIDAM ( MENGINGINKAN MAKANAN ATAU MINUMAN TERTENTU )
Sering terjadi pada bulan pertama & menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. SINKOPE ATAU PINGSAN
e. MAMAE MENJADI TEGANG DAN MEMBESAR
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen, progesteron dan somamotropin
menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara yang merangsang duktus
dan alveoli pada mamae, sehingga glandula Montglomery tampak lebih jelas.
Payudara membesar dan tegang, ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit
terutama pada hamil pertama.
f.
ANOREKSIA ( TIDAK ADA NAFSU MAKAN )
38 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Terjadi pada bulan –bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk “ dua orang “,
sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
g. SERING KENCING
Terjadi karena kandung kencing pada bulan –bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh
karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul . Pada akhir triwulan III
gejala bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan
kembali kandung kencing.
h. OBSTIPASI
Terjadi karena peristaltik usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon
progesteron sehingga menyebabkan kesulitan BAB.
i.
PIGMENTASI KULIT
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi , hidung dan dahi , kadang-kadang
tampak deposit pigmen yang berlebihan.
-
Sekitar pipi dikenal sebagai kloasma gravidarum ( topeng kehamilan ) disebabkan
karena keluarnya Melanophore Stimulating Hormone (MSH) hifofisis anterior yang
menyebabkan pigmentasi pada kulit.
-
Sekitar payudara
Pada areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen
yang berlebihan (Hiperpigmentasi), puting susu makin menonjol, Kelenjar
montgomery menonjol, pembuluh darah manifes sekitar payudara
39 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
-
Dinding perut terjadi linea alba dan nigra, juga striae livide dan albican. Hal ini
terjadi karena pengaruh hormon kortiko steroid plasenta yang merangsang
melanofor dan kulit.
j.
EPULIS
Suatu hipertrofi papilla ginggivae (gusi). Sering terjadi pada triwulan pertama.
k. VARISES ( PENEKANAN VENA-VENA )
Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Karena pengaruh dari estrogen dan
progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar daerah genetalia
eksterna, kaki, betis dan payudara dan menghilang setelah persalinan. Pada
multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan yang terdahulu,
kemudian timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang–kadang timbulnya varises
merupakan gejala pertama kehamilan muda.
B. TANDA KEMUNGKINAN HAMIL
Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan–perubahan yang diobservasi oleh pemeriksa
( bersifat obyektif ), namun berupa dugaan kehamilan saja. Makin banyak tanda – tanda
mungkin kita dapati, makin besar kemungkinan kehamilan.
Yang termasuk tanda kemungkinan hamil yaitu :
1. PEMBESARAN UTERUS
Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim.Pada pemeriksaan dalam dapat
diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar bentuknya.
40 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
2.. PADA PEMERIKSAAN DALAM DIJUMPAI :
a. TANDA HEGAR
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus
.Pada minggu –minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri.
Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan
lebih lunak. Sehingga kalau kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan
satunya pada dinding perut di atas simpisis , maka ismus ini tidak teraba seolah-olah
korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus.
b. TANDA CHADWICK
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak
kebiru-biruan ( livide ). Warna porsiopun tampak livide, hal ini disebabkan oleh
pengaruh hormon estrogen.
c. TANDA PISCASECK
Uterus mengalami pembesaran, kadang – kadang pembesaran tidak rata tetapi di
daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar
ke salah satu jurusan pembesaran tersebut.
41 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
d. TANDA BRAXTON HICKS
Bila uterus dirangsang akan mudah berkontraksi. Waktu palpasi atau pemeriksaan
dalam uterus yang tadinya lunak akan menjadi keras karena berkontraksi. Tanda ini
khas untuk uterus dalam masa kehamilan.
e. GOODELL SIGN
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita merasa ujung hidung,
dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak bibir atau ujung bawah
daun telinga.
3. TERABA BALOTEMENT
Adalah gerakan janin yang belum engaged, teraba pada minggu ke 16 dan 18.
Balotement adalah tehnik mempalpasi suatu struktur terapung dengan menekan perlahan
struktur tersebut dan merasakan pantulannya. Jari pemeriksa pemeriksa dalam vagina
mendorong dengan lembut keatas kemudian janin turun kembali dan jari merasakan
benturan lunak.
42 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
4. PEMERIKSAAN TES BIOLOGIS KEHAMILAN POSITIF
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada
kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat
membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
C. TANDA PASTI
Tanda pasti adalah tanda – tanda obyektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosa pada kehamilan.
Yang termasuk tanda pasti kehamilan yaitu :
a. TERASA GERAKAN JANIN
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu,
sedangkan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu, karena telah berpengalaman
dari kehamilan terdahulu. Pada bulan ke- IV dan V janin itu kecil jika dibandingkan dengan
banyaknya air ketuban, maka kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka anak
melenting di dalam rahim.Ballottement ini dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar
maupun dengan jari yang melakukan pemeriksaan dalam.Ballottement di luar rahim dapat
ditimbulkan oleh tumor – tumor bertangkai dalam ascites seperti fibroma ovarii. Karena
seluruh badan janin yang melenting maka ballotement semacam ini disebut ballottement
in toto untuk membedakan dengan ballottement yang ditimbulkan oleh kepala saja pada
kehamilan yang lebih tua .
b. TERABA BAGIAN – BAGIAN JANIN
Bagian –bagian janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan cara palpasi
menurut leopold pada akhir trimester kedua.
43 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
c. DENYUT JANTUNG JANIN
Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
menggunakan :
-
Fetal Elektrocardiograph pada kehamilan 12 minggu.
-
Sistem doppler pada kehamilan 12 minggu.
-
Stetoskop Laenec pada kehamilan 18 – 20 minggu.
d. Terlihat KERANGKA JANIN pada pemeriksaan SINAR RONTGEN.
e. Dengan menggunakan USG dapat terlihat GAMBARAN JANIN BERUPA UKURAN
KANTONG JANIN, PANJANGNYA JANIN, DAN DIAMETER BIPARETALIS HINGGA DAPAT
DIPERKIRAKAN TUANYA KEHAMILAN.
DAFTAR PUSTAKA
1. Winjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan, Edisi III, Cetakan Keenam, Bag II, Jakarta : YBPSP . 2002. Hal
125-131.
2. Mochtar R.Sinopsis Obstetri , Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi, Cetakan III, Bab II , Jakarta :
EGC.1998;Hal 45-49
3. Bobak, Lowdermilk, Jensen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.2004 ; Hal 104-123
4. Bagian Obstetri & Ginekologi FKUP. Obstetri Fisiologi . Bandung : Eleman . Hal 176-185
44 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
EVALUASI
1.
Perubahan – perubahan yang dirasakan oleh ibu ( subyektif ) yang timbul selama kehamilan
disebut dengan :
a. Tanda pasti kehamilan
b. Tanda kemungkinan hamil
c. Tanda presumtif kehamilan
d. Tanda obyektif kehamilan
e. Tanda kemungkinan tidak hamil
2.
Konsistensi serviks yang lunak pada perabaan selunak vivir atau ujung bawah daun telinga
disebut dengan :
a. Tanda piscaseck
b. Tanda hegar
c. Tanda ballotement
d. Tanda chadwick
e. Tanda goodell
3.
Dibawah ini yang bukan termasuk tanda pasti kehamilan adalah :
a. Teraba gerakan janin
b. Terdengar bunyi denyut jantung janin
c. Teraba bagian – bagian janin
d. Reaksi kehamilan positif
45 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
e. Terlihat rangka janin dalam foto Rontgen
4.
Obstipasi yang terjadi pada kehamilan terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan
oleh pengaruh hormon :
a. Hormon steroid
b. Hormon estrogen
c. Hormon progesteron
d. Hormon HCG
e. Hormon Androgen
5.
Salah satu tanda pasti kehamilan adalah adanya gerakan janin. Gerakan janin pada
primigravida mulai dirasakan oleh ibunya pada kehamilan berapa minggu :
a. 12 minggu
b. 14 minggu
c. 16 minggu
d. 18 minggu
e. 20 minggu
46 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
MATERI 7
PEMERIKSAAN LEOPOLD
MATERI 8
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan faktor faktor yang dapat
mempengaruhi kehamilan
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan faktor faktor yang
mempengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, faktor psikologis, dan faktor lingkungan, sosial,
budaya, ekonomi
PENDAHULUAN
Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman serta keadaan emosi yang memuaskan baik bagi
ibu maupun janin adalah tujuan yang diharpkan dari asuhan kebidanan pada ibu hamil. Namun
masih belum banyak ibu-ibu hamil yang mengetahui bagaimana cara agar kehamilannya dapat
berjalan dengan baik dan factor-faktor apa saja yang dapat memepengaruhi kehamilannya. Untuk itu
sebagai seorang bidan professional yang memiliki pengetahuan, dapat membantu ibu hamil dalam
mengenali hubungan antara factor-faktor tersebut dan memberikan asuhan sesuai dengan
kebutuhan ibu hamil. Memberikan berbagai informasi tentang factor yang mempengaruhi kehamilan
47 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
dapat membangkitkan motivasi ibu dalam merawat kehamilannya dan menjawab segala
kekhawatiran ibu selama menjalani kehamilannya.
URAIAN MATERI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN
1. FAKTOR FISIK
A. Status Kesehatan
Kondisi kesehatan sangat penting dalam kehamilan, baik kondisi kesehatan sebelum atau
selama kehamilan. Kehamilan dapat lebih berbahaya lagi jika wanita tersebut sedang sakit.
Serangan penyakit sebelum dan selama kehamilan yang dapat membahayakan janin terbagi
atas dua kategori utama yaitu penyakit umum seperti diabetes, anemia berat , penyakit ginjal
kronik. Dan Penyakit menular antara lain rubella dan sipilis.
Jika seorang wanita hamil memiliki status kesehatan yang tidak baik atau sedang menderita
suatu penyakit maka ia perlu mendaptkan pertolongan medis untuk merencanakan apa saja
yang diperlukan dan memutuskan apakah ia sebaiknya melahirkan di RS atau tidak.
Dan jika seorang wanita yang sedang hamil pernah sebelumnya menderita suatu penyakit
seperti Hepatitis, Infeksi kandung kemih, penyakit ginjal, TBC dan lain-lain, maka bidan perlu
mengkaji kembali kondisi wanita tersebut untuk mengetahui apakah ia masih menghadapi
masalah yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Hal ini sangat penting karena beberapa
penyakit yang dibawa ibu dapat berdampak pada bayi yang dikandungnya seperti sipilis atau
campak Jerman yang dapat menyebabkan cacat bawaan.
48 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
B. Status Gizi
Selama masa kehamilan ibu merupakan sumber nutrisi bagi bayi yang dikandungnya. Apa yang
ibu makan akan mempengaruhi kondisi bayi. Apabila wanita hamil memiliki status gizi kurang
selama kehamilannya maka ia berisiko memiliki bayi dengan kondisi kesehatan yang buruk.
Dan wanita dengan status gizi baik akan melahirkan bayi yang sehat.
Wanita hamil dengan status gizi kurang memiliki kategori risiko tinggi keguguran, kematian
bayi dalam kandungan, kematian bayi baru lahir, cacat dan Berat Lahir Rendah. Selain itu
umumnya pada ibu dengan status gizi kurang tersebut dapat terjadi 2 komplikasi yang cukup
berat selama kehamilan yaitu anemia (kekurangan sel darah merah) dan pre
eklampsia/eklampsia.
Untuk menilai status gizi pada ibu hamil umumnya dilakukan pada awal asuhan prenatal,
diikuti tindak lanjut yang kontinu selama masa kehamilan. Pengkajian yang dilakukan untuk
menilai status gizi ibu dapat dilakukan melalui wawancra meliputi kebiasaan atau pola makan,
asupan makanan yang dikonsumsi, masalah yang berkaitan dengan makanan yang dikonsumsi
termasuk adanya pantangan terhdap makanan tertentu atau mengidam makanan tertentu
(pika). Pengkajian status gizi ini dapat pula dilakukan melalui pemeriksaan fisik yaitu
penimbangan berat badan untuk mengetahui peningkatan berat badan selama kehamilan, uji
laboratorium seperti menentukan Hemoglabin dan hematokrit karena biasanya data
laboratorium ini dapat memeberikan informasi dasar yang vital untuk mengkaji status gizi ibu
pada awal kehamiln dan memantau status gizinya selama kehamian.
C. Gaya Hidup
1. Perokok, mengkonsumsi obat-obatan, alkohol
49 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Rokok, minuman beralkohol dan obat-obatan adalah hal yang sangat berbahaya bagi ibu
dan bayinya. Semua benda tersebut dapat terserap dalam darah ibu kemudian terserap
dalam darah bayi melalui system sirkulasi plasenta selama kehamilan.
Sangat dianjurkan pada ibu hamil terutama selama trimester I untuk menghindari rokok,
minuman beralkohol dan obat-obatan yang tidak dianjurkan oleh dokter atau bidan.
Jika wanita hamil merokok selama kehamilan maka ia sudah terpapar tiga zat yang dapat
memebahayakan janinnya yaitu karbon monoksida,sianida dan nikotin. Karbon monoksida
yang bercampur dengan haemoglobin dalam darah dapat mengakibatkan jumlah oksigen
yang tersedia bagi bayi berkurang. Sianida adalah zat beracun, dan jika bercampur dengan
makanan bias mengurangi jumlah gizi bagi janin.
Untuk mlepaskan sianida, tubuh
membutuhkan banyak vitamin B-12. Nikotin mengurangi gerakan pernafasan fetus dan
juga menyebabkan kontraksi pembuluh arteri pad plasenta dan tali pusat sehingga
mengurangi jumlah oksigen yang sampai ke janin. Kekurangan oksigen dan nutrisi inilah
yang menyebabkan cacat, Apnea (lumpuhnya pernafasan), BBLR sampai kematian pada
bayi. Wanita perokok juga dapat mengalami komplikasi kehamilan seperti perdarahan
pervaginam, keguguran, tertanamnya plasenta pada tempat yang tidak normal, pecah
ketuban dini persalinan premature.
Disamping itu, rokok bukan hanya berbahaya bagi ibu hamil yang merokok aktif. Ibu hamil
yang merupakan perokok pasif juga dapat membahyakan kehamilannya. Sehingga
dianjurkan pada ibu hamil menjauhi ruangan atau lingkungan yang dipenuhi asap rokok.
Bila seorang wanita merupakan peminum berat terutama saat hamil (5-6 gelas sehari),
maka besar kemungkinan akan mengalami yang disebut Sindrom Alkohol pada janin (FAS).
Dimana bayi lahir dengan mental terbelakang dan kelainan bentuk tubuh (terutama pada
kepala, wajah, tangan dan kaki, jantung dan susunan saraf pusat). Bayi semacm ini bias
50 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
mengalami kesulitan pernafasan, control suhu tubuh yang buruk, daya tahan tubuh
melawan infeksi rendah dan kurangnya nafsu makan. Wanita hamil yang mengkonsumsi
alcohol juga tidak dapat makan dengan baik sehingga dapat beresiko mengalami
keguguran, lahir premature atau lahir mati. Sampai saat ini memang tidak ada batas aman
alcohol bagi kandungan, jadi dianjurkan bagi ibu hamil sebaiknya menghindari alcohol
selama kehamilan. Bila tidak memungkinkan cukupkan 2 atau 3 gelas seminggu dan
diimbangi dengan makanan yang sehat.
Jika wanita hamil pernah atau masih menggunakan obat-obat bius seperti opium, heroin,
kokain, jenis obat tidur atau penenang dan berbagai obat-obtan yang dijual bebas tanpa
melalui resep dokter dengan dosis yang berlebihan dapat membahayakan kehamilannya.
Bayi yang dilahirkan wanita pengguna obat-obatan dapat menunjukkan gejala kecanduan
obat bius dan sangat menderita setelah kelahirannya atau bayi dapat lahir mati atau cacat.
Obat-obat yang dibeli bebas tanpa rekomendasi dari dokter atau petugas kesehatan
lainnya seperti aspirin yang dipakai untuk penyembuhan terhadap penyakit juga memberi
efek samping yang berbahaya terhadap janin. Efek samping obt-obatan pada ibu hamil
tergantung dari factor genetic,keturunan dan lingkungan. Paling sering ditemukan adalah
tercadinya cacat bada janin akibat konsumsi obat-obatan tersebut.
2. Terpapar zat kimia berbahaya
Diketahui bahwa beberapa zat cukup berbahaya bagi wanita hamil. Zat tersebut sering
berkaitan dengan kerusakan pada janin. Golongan zat tersebut antara lain
zat fisik
misalnya radiasi,vibrasi, pana dan kebisingan. Zat kimia seperti toluene ( bahan perekat)
dan timah. Untuk itu ibu hamil perlu melindungi dirinya dan bayinya dari zat berbahaya
dengan menghindari lingkungan kerja yang terpapar polusi ataupun tidak menggunakan
bahan kimiawi berbahaya dirumah
3. Hamil diluar nikah dan kehamilan yang tidak diharapkan
51 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Dibeberapa golongan masyarakat ada orang-oarang yang tidak menghargai ibu-ibu yang
tidak bersuami atau hamil diluar nikah. Sehingga akan mempengaruhi kejiwaan ibu
tersebut selama kehamilan dan menyebabkan ibu tidk mengharapkan kehadiran bayinya
dan menolak kehamilannya.
Pada kehamilan yang tidak diharapkan dengan berbagai alasan dapat menimbulkan
berbagai masalah klinis yang dapat memberatkan kehamilan. Misalnya “morning sickness”
berlebihan yang dapat menjadi hiperemisis gravidarum yang memerlukan perawatan
khusus hingga melahirkan bayi BBLR. Selain itu usaha untuk menggugurkan kandungannya
akan membahayakan diri dan dpt menyebabkan infeksi, cacat yang akhirnya justru akan
menjadi beban keluarga.
Sebagai seorang bidan harus percaya bahwa ibu dan anak berhak mendapat perhatian dan
dihormati siapapun juga. Bahkan mereka yang termasuk dalam kondisi seperti ini harus
lebih banyak memerlukan hak-hak tersebut. Seorang bidan tidak berhak menyalahkan
atau menghakimi kondisi tersebut atau membuat wanita tersebut merasa bersalah dan
malu. Sebaliknya bidan dapat memberikan dukungan, motivasi dan perhatian atas
kehamilannya sehingga keselamatan ibu dan bayinya dapat terjamin.
2. FAKTOR PSIKOLOGIS
A. Stessor Internal & External
Factor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri ibu hamil
(internal) dan dapat juga berasal dari factor luar diri ibu hamil.
Faktor prikologis yang mempengaruhi kehamilan berasal dari dalam diri ibu dapat berupa
latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan hormonal yang terjadi selama
kehamilan.
52 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Ibu hamil yang memiliki kepribadian immature (kurang matang) biasanya dijumpai pada
calon ibu dengan usia yang masih sangat muda, introvert (tidak mau berbagi dengan orang
lain) atau tidak seimbang antara prilaku dan perasaannya, cenderung menunjukkan emosi
yang tidak stabil dalam menghadapi kehamilannya dibandingkan dengan ibu hamil yang
memiliki kepribadian yang mantap dan dewasa. Ibu hamil dengan kepribadian seperti ini
biasanya menunjukkan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan terhadap dirinya dan
bayi yang dikandungnya selama kehamilan. Sehingga ibu tersebut lebih mudah mengalami
depresi selama kehamilannya. Ia merasa kehamilannya merupakan beban yang sangat berat
dan tidak menyenangkan.
Demikian pula dengan pengaruh perubahan hormone yang berlangsung selama kehamilan
juga berperan dalam perubahan emosi, membuat perasaan jadi tidak menentu, kosentrasi
berkurang dan sering pusing. Hal ini menyebabkan ibu merasa tidak nyaman selama
kehamilan dan memicu timbulnya stess yang ditandai ibu sering murung.
Sedangkan factor psikologis yang berasal dari luar diri ibu dapat berupa pengalaman ibu
misalnya ibu mengalami masa anak-anak yang bahagia dan mendapatkan cukup cinta
kasih,berasal dari keluarga yang bahagia sehingga mempunyai anak dianggap sesuatu yang
diinginkan dan menyenangkan maka ia pun akan terdorong secara psikologis untuk mampu
memberikan kasih sayang kepada anaknya. Selain itu pengalaman ibu yang buruk tentang
proses kehamilan atau persalinan yang meninggalkan trauma berat bagi ibu dapat juga
menimbulkan gangguan emosi yang mempengaruhi kehamilannya.
Gangguan emosi baik berupa stess atau depresi yang dialami pada trimester pertama
kehamilan akan berpengaruh pada janin, karena pada saat itu janin sedang dalam masa
pembentukan. Akan mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau BBLR.
53 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Bukan hanya itu, pada pertumbuhan anaknya nanti anak dapat mengalami kesulitan belajar,
sering ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karena bila dalam kehamilan ibu merasa
gelisah maka terjadi perubahan neorotransmiter diotaknya dan mempengaruhi sisitem
neorotransmiter janin melalui plasenta. Selain itu dapt meningkatkan produksi neural
adrenalin,serotonin dan gotamin yang bias masuk ke peredaran darah janin sehingga
mempengaruhi system sarafnya.
Untuk itu dalam membeikan asuhan antenatal, bidan harus mampu memberikan pendidikan
parent education sejak kehamilan trimester I sehingga orang tua mendapat banyak
pengetahuan terutama tentang perubahan yang tejadi selama kehamilan dan diharapkan
bias beradaptasi pda perubahan-perubahan psikologis tersebut.
B. Dukungan Keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan
apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarga.
Bagi psangan baru, kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua
sehingga kehamilan dianggap suati krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat diikuti oleh
stress dan kecemasan. Jika krisis tersebut tidak dapat dipecahkan maka mengkibatkan
timbulnya tingkah laku maladatif dalam anggota keluarga dan kemungkinan trjadi
perpecahan antara anggota keluarga. Kemampuan untuk memecahkan krisis dengan sukes
adalah kekuatan bagi keluarga untuk menciptakan hubungan yang baik.
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang diakibatkan
oleh kehamilan dapat ditempuh dengan jalan :
-
Merencanakan dan memepersiapkan kehadiran anak
-
Mengumpulkan dan memberikan informasi bagaimana merawat dan menjadi ibu atau
ayah bagi bayi
54 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Sedangkan dukungan keluarga yang dapat diberikan agar kehamilan dapat berjalan lancar
antara lain :
-
Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya
-
Memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan memepersiapkan peran sebagai ibu
-
Memberi dukungan pada ibu untuk menghilangkan ras takut dan cemas terhadap
persalinan
-
Memberi dukungan pada ibu utuk menciptakan ikatan yang kuat antara ibu dan anak
yang dikandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang baik
-
Menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru.
C. Dukungan Suami
Orang yang paling penting bagi seorang waita hamil adalah suaminya. Banyak bukti yang
ditunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangannya selama
kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih mudah melakukan
penyesuaian diri selama kehmilan dan sedikit resiko komplikasi persalinan. Hal ini diykini
karena ada dua kebutuhan utama yang ditunjukan wanita selama hamil yaitu menerima
tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya
terhadap anaknya.
Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah bagi anaknya
antar lain :
1. Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara psikologis kepada
istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian kepada kehamilannya serta
peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi ibu hamil.
2. Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk memenuhi
kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya.
55 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
3. Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalm memberikan informasi yang
diperolehnya mengenai kehamilan.
4. Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan
kehamilan istrinya.
3. FAKTOR LINGKUNGAN
Banyak alasan mengapa ibu mengalami kesulitan untuk menjadi sehat terutama ibu hamil,
beberapa alasan antara lain karena kemiskinan, kurangnya pelayanan medik, kurang pendidikan
dan pengetahuan, termasuk pengaruh social budaya berupa kepercayaan yang merugikan atau
membahayakan.
Seorang bidan biasanya mencoba bekerja memberikan asuhan kepada ibu hamil secara pribadi
untuk menyelesaikan masalah-masalahnya. Namun seringkali masalah-masalah tersebut
merupakan masalah yang terdapat pada masyarakat yang tidak mudah dipecahkan. Sehingga
bidan perlu melibatkan
keluarga dan masyarakat agar memperhatikan kebutuhan dan
kesehamatan ibu hamil.
A. Kebiasaan adat istiadat
Bidan harus dapat mengkaji apakah ibu hamil menganut atau mempunyai kepercayaan atau
adat kebiasaan tabu setempat yang berpengaruh terhadap kehamilan. Kemudian menilai
apakah hal tersebut bermanfaat, netral (tidak berpengaruh pada keamanan atau kesehatan),
tidak jelas ( efek tidak diketahui/tidak dipahami) atau membahayakan. Terutama bila factor
budaya tersebut dapat menghambat pemberian asuhan yng optimal bgi ibu hamil. Bidan
harus mampu mencari jalan untuk menolongnya atau meyakinkan ibu untuk merubah
56 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
kebiasaannya dengan memberikan penjelasan yang benar. Tentu saja hal ini memerlukan
dukungan dari berbagai pihak yang berperan dalam keluarga dan masyarakat.
Berikut contoh dari kebiasaan yang ditemukan dalam masyarakat :
No
KEBIASAAN
Bermanfaat
1.
Menghindari makan telur dan ikan
Netral
Tidak jelas
Berbahaya
√
laut
2.
Menghindari makan makanan sisa √
kemarin
3.
Duduk dengan kaki bersila
4.
Minum
jamu-jamuan
√
untuk
√
mengontrol perdarahan,mengobati
dan mencegah demam dan kondisi
lainnya
5.
Memasukkan ramuan tradisional ke
√
dalam vagina
B. Fasilitas kesehatan
57 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Fasilitas kesehatan berhubungan dengan tempat ibu mendapatkan pelayanan kesehatan
untuk memeriksakan kehamilannya sampai ibu dapat melahirkan dengan aman.
Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai dengan jarak yang mudah terjangkau akan
memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk sering memeriksakan kehmilannya dan untuk
mendapatkan penanganan dalam keadaan darurat. Bidan dapat memeberikan imformasi
atau petunjuk kepada ibu dan kluarga tntang pemanfaatan sarana keshatan seperti rumah
bersalin, polindes, PKM dan fasilitas kesehatan lainnya yang sangat penting dan aman bagi
kehamilan dan persalinannya.
C. Sosial Ekonomi
Keadaan ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan ibu karena berhubungan dngan
pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ibu selama kehamilan antara lain makanan sehat,
bahan persiapan kelahiran,obat-obatan, tenaga kesehatan dan transportasi/sarana
angkutan
Masalah keuangan sering timbul didalam kehidupan keluarga. Memang dalam hal ini bidan
tidak bertanggung jawab atas pemecahan masalh keluarg tetapi hendaknya menunjukan
impatinya serta mencoba memberikan pemahaman akan manfaat financial yang tersedia
untuk kepentingan ibu dan bayi. Sehingga bidan harus dapat memeperoleh informasi
mengenai kondisi ekonomi klien apakah ibu dan keluarga tidak mengalami kesulitan untuk
memenuhi kebutuhannya semala kehamilan.
EVALUASI
1. Sebutkan faktor faktor apa saja yang mempengaruhi kehamilan !
2. Berikan contoh kebiasaan kebiasaan masyarakat yang dapat mempengaruhi terhadap kehamilan
!
58 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
MATERI 9
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan kebutuhan dasar ibu hamil
sesuai dengan tahap perkembangannya
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan kebutuhan fisik ibu hamil baik pada
trimester I, trimester II maupun trimester III
URAIAN MATERI
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III
1. NUTRISI :
Makanan ibu hamil perlu ditambah baik kalori, protein maupun mineral namun pada trimester
I belum terlalu banyak membutuhkan penambahan nutrizi sehingga, bahkan sering ibu
mengalami kekurangan nutrisi karena mengalami mual dan muntah yang berlebihan karena
adanya perubahahn hormonal. Sehingga kebutuhan nutisi hampir sama dengan sebelum
hamil.
59 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Kalori
dan
Zat Tidak Hamil
Hamil
Menyusui
Kalori
2200
2300
3000
Protein
55 g
65 g
80 g
Kalsium (Ca)
800 mg
1g
1g
Fosfor
800 mg
17 g
17 g
Zat besi (Fe)
15 g
6000 IU
7000 IU
Seng
12 mg
600 IU
Yodium
150
1 mg
Vit A
5000 IU
1,3 mg
Vit D
400 IU
15 mg
Tiamin (B1)
0,8 mg
90 mg
Riboflavin
1,2 mg
Niasin
13 mg
Vit C
60 mg
makanan
800 IU
1,2 mg
1,5 mg
18 mg
90 mg
60 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
2. PERSONAL HYGIENE
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa hamil. Mandi diperlukan untuk kebersihan terutama
untuk perawatan kulit karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan
menggunakan sabun mandi, douch dan mandi berendam tidak dianjurkan.
Kebersihan payudara harus dipelihara dan dibersihkan dengan
menggunakan
minyak
kemudian dibilas dengan air bersih. Pada trimester I wanita hamil mengalami neg dan muntah
( morning sickness) keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik
sehingga timbul caries, gingivitis dan sebgainyatindakan penjabutan dan penambalan gigi
jarang merupakan kontra indikasi. Bila kerusakan gigi tidak diperhatikan dengan baik maka
dapat mengakibatkan komplikasi seperti nefritis, sepsis puerperalis oleh karena infeksi di
rongga mulut. Maka Sikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari bila perlu gigi diperiksa
untuk mengetahui adanya sumber infeksi seperti caries dentis sehingga perlu segera diobati.
3. PAKAIAN
Pada trismeter I pakaian ibu hamil biasanya belum mengalami perubahan. Sedangkan pada
trimester II dan III Pakaian ibu hamil sebaiknya longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat
pada daerah perut. Pakailah Bh/Bra yang dapat menyokong payudara, pakaian dalam harus
selalu bersih, dengan mengganti bila sudah basah menggunakan alas kaki atau sepatu dengan
tumit datar/rendah.
Walaupun kebanyakan kelompok budaya tidak menetapkan penggunaan pakaian tertentu
selama masa hamil, banyak individu diharapkan berpakaian yang sopan (Clark. 1970;Meleis,
Sorrell, 1981).
Pakaian longgar yang nyaman adalah yang terbaik. Bahan kain yang dapat dicuci misalnya
katun sering menjadi pilihan.
61 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Hindari pakaian ketat, bra dan ikat pinggang ketat, celana pendek ketat, ikat kaos kaki,
pelindung lutut yang ketat, korset.
Penggunaan pakaian ketat pada perineum mempermudah timbulnya vaginitis dan miliaria
(ruam panas). Kerusakan sirkulasi diekstremitas bawah mempermudah terjadinya varises.Bra
yang baik dapat membantu untuk mencegah nyeri leher dan nyeri punggung.
Kaos kaki penyokong dapat sangat membantu memberi kenyamanan pada wanita yang
mengalami varises atau pembengkakan tungkai bawah.
Sepatu dengan tumit yang sangat tinggi tidak dianjurkan karena pusat gravitasi wanita
berubah dan cenderung kehilangan keseimbangan .
4. SEKSUAL
Libido biasanya menurun.
Konseling seksual meliputi penjelasan tentang informasi yang salah di masyarakat, memberi
rasa tenang dan perasaan bahwa semua ini adalah kejadian yang normal dan menganjurkan
perilaku alternatif. Keunikan setiap pasangan harus dihargai dalam rangka kerja
biopsikososial.
Tindakan alternatif misalnya masturbasi bersama, memijat kaki, bercumbu.
Posisi alternatif misalnya wanita diatas, berbaring pada sisi tubuh saat melakukan hubungan
seksual
Melakukan hubungan seksual adalah aman selama hal itu tidak menimbulkan rasa tidak
nyaman.
Tidak ada korelasi antara melakukan hubungan seksual dengan abortus spontan.
Peringatan:
62 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
-
Jangan melakukan hubungan seksual, jika ibu mengalami kram perut atau perdarahan
melalui vagina.
-
Jangan melakukan hubungan seksual atau aktivitas lain yang bisa menimbulkan orgasme
pada ibu dengan inkompentesia serviks
Teruskan melakukan tindakan “seks yang aman” bagi wanita yang memiliki resiko tinggi untuk
mengidap atau menularkan penyakit hubungan seksual.
5. EXERCISE/SENAM HAMIL
Seorang bidan harus mampu dan memahami tentang melakukan keterampilan senam hamil
dengan benar Senam hamil yang termasuk pelayanan prenatal sangat penting untuk
mempersiapkan kelahiran seorang bayi. Ini sangat dianjurkan untuk diikuti oleh semua ibu
yang sedang hamil. Latihan senam hamil selama kehamilan dapat memberikan keuntungan
kesehatan yang sangat besar manfaatnya, meningkatkan rasa percaya diri, kebahagiaan,
menikmati kehamilannya dengan senang dan menanti persalinan dengan positif. (Adiyono,
hal: 35)
Senam hamil adalah program kebugaran yang diperuntukkan bagi klien hamil. Oleh karena
itu, senam hamil memiliki prinsip – prinsip gerakan khusus yang disesuaikan dengan kondisi
klien hamil. Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan selama kehamilan
atau masa prenatal care (Viscera,1995). Senam hamil akan memberikan suatu hasil produk
kehamilan atau outcome persalinan yang lebih baik, dibandingkan pada klien-klien hamil yang
tidak melakukan senam hamil. Kegunaan senam hamil di dalam prenatal care dilaporkan akan
menaikkan dan mengurangi terjadinya berat badan bayi lahir rendah, mengurangi terjadinya
persalinan prematur. Secara keseluruhan senam hamil akan berdampak sebagai suatu
kenaikan kesehatan wanita hamil itu sendiri menjadi lebih baik

Lakukan senam hamil sejak usia kehamilan 22 minggu atau 6 bulan, sebaiknya pada
kehamilan normal dengan rekomendasi dokter/bidan.
63 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)

Klien yang pertama kali hamil, serta klien yang pernah mengalami kesulitan dalam
persalinan atau melahirkan anak prematur dianjurkan mengikuti senam hamil.

Senam sebaiknya dilakukan secara teratur dan dalam suasana tenang dengan
menggunakan pakaian yang cukup longgar. Senam bisa dilakukan sambil melakukan
kegiatan sehari-hari seperti nonton TV, menjahit, dll. Posisi ideal untuk melakukan senam
adalah duduk bersila.

Jika klien tidak sempat atau tidak memiliki akses ke tempat senam, klien dapat pula
melakukan senam hamil sendiri di rumah. Senam sebaiknya dilakukan secara teratur dan
dalam suasana tenang dengan menggunakan pakaian yang cukup longgar.

Beberapa kondisi dimana ibu hamil tidak dianjurkan melakukan senam hamil:
1.
Pernah mengalami incompeten serviks
7. Sesak nafas
2.
Tekanan darah tinggi di awal kehamilan
8. Nyeri pinggang
3.
Janin multiple
9. Nyeri pubus
4.
Penyakit jantung
10. Nyeri dada
5.
Pre-eklampsia
11. Tidak tahan berada di tempat
6.
Pernah
mengalami
perdarahan
dari
panans/ lembab
vagina
64 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
6. KETIDAKNYAMANAN DAN CARA MENGATASI
KETIDAK NYAMANAN YANG UMUM DALAM MASA KEHAMILAN
PENGOBATAN
KETIDAKNYAMANAN
SECARA
CARA
Waktu
terjadinya DASAR ANATOMIS
FARMAKOLOGIS/
TANDA-TANDA
PENGOBATAN
BAHAYA
MERINGANKAN/
dalan
masa DAN FISIOLOGIS
MENCEGAH
kehamilan
UNTUK
MENGHINDARI
Chloasma/perubahan
Kecenderungan
Hindari
warna areola
genetis
matahari
penggunaan
peningkatan
berlebihan
hydroquinone
kadar estrogen
selama
dan
kehamilan.
keberhasilan
progesteron (8
Gunakan bahan
tetapi banyak
progesterone:
pelindung
efek
perangsang
alergis
sampingnya
Cairan pengganti
Secara umum,
Dehidrasi
rehidrasi oral
hindari
Demam,
Hindari makanan
intervensi
darah dalam
makanan
berserat
tinggi-
obat-obatan
tinja malaise
Efek
samping
sereal
kasar,
Hindari opiate,
umum,
dari
infeksi
bismuth
(bakteri atau
Trimester kedua
mungkin
sinar
masa
non-
Hindari
s-sedikit
melanogenik)
Diarrhea
Mungkin
dari
hormon
Mungkin
Trimester
pertama,
kedua dan ketiga
dari
buah-buahan,
65 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
virus
saryur-sayuran,
subsalicy late,
laktosa
Kaopectate
yang
mengandung
Adsorbent
makanan
tidak terbukti
Makan
sedikit
parasit)
efektif
tapi sering untuk
memastikan
kecukupan gizi
Edema Dependen
Peningkatan
Hindari
kadar
berbaring
penyangga
dikarenakan
terlentang
tersedia)
pengaruh
Hindari
posisi
(pre-
hormonal.
berdiri
untuk
eklamsia)
Trimester kedua dan
Kongesti
waktu yang lama
Jika
ketiga
sirkulasi
istirahat dengan
dan muncul
extremitas
berbaring miring
bahkan
bawah.
ke kiri, dengan
setelah
Peningkatan
kaki
semalaman
permeabilitas
ditinggikan.
kapiler.
Tinggikan
Tekanan
sodium
pada
agak
kaki
Jika muncul
(jika
pada muka
dan tangan
piting
berbaring
kaki
pada posisi
jika dapat
miring kekiri
pembesaran
Jika perlu sering
kaki
uterus
melatih
ditinggikan
vena
dari
posisi Kaos
pada
pelvik
untuk
kaki
ditekuk
kiri
Jika disertai
66 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
ketika
duduk
ketika
duduk
atau pada vena
atau berdiri
cava
Angkat
inferior
dengan
gejala
kaki
anemia atau
ketika
ketika
duduk
disertai
berbaring
atau istirahat
dengan,
Hindari kaos kaki
proteinuria
yang ketat atau
dan
tali/pita
hypertensi
yang
ketak pada kaki
Tanda-tanda
Lakukan
senam
varises dan
(latihan)
secara
komplikasi
teratur
tromboemb
olic
Sering buang air kecil
Tekanan uterus
Penjelasan
Tidak
N.B. Wanita
/ nocturia
pada
mengenai sebab
memerlukan
hamil
kemih
terjadinya
pengobatan
menghadapi
Nocturia akibat
Kosongkan
farmakologis
resiko yang
ekskresi sodium
terasa dorongan
lebih besar
yang meningkat
untuk itu kencing
untuk
bersamaan
Perbanyak
terjadinya
terjadinya
minum
dengan
siang hari
pengeluaran air
Jangan
Air dan sodium
minum dimalam
Trimester
dan ketiga
pertama
kantung
saat
pada
infeksi
saluran
kurangi
kemih (UTI)
dan
67 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
tertahan
hari
didalam tungkai
mengurangi
is
bawah selama
cocturia
ginjal
siang
jika
hari
untuk
kecuali
nocturia
karena
stasis
mengganggu
vena,
pada
tidur
malam
hari
pyelonephrit
karena
dan
kantung
kemih
dan
mengalami
menyebabkan
perubahan
terdapat aliran
keletihan
Dysuria
balik vena yang
Batasi
minum
meningkat
bahan
diuretiks
dengan
alamiah-kopi,
Asysmptom
peningkatan
teh, cola dengan
atic
dalam
caffeine
bacteriuria
Jelaskan tentang
biasa terjadi
tanda-tanda UTI
pada
(infeksi
saluran
kehamilan
kemih)
posisi
akibat
jumlah
output air seni
(UTI)
Oliguria
berbaring miring
kekiri
kaki
dengan
ditinggikan
pada malam hari
untuk
meningkatkan
diuresis
68 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Garis-garis di perut
Terdiri
(striae
arteriole tengah
emollien topikal
tampak jelas pada
yang
atau antipruritic
bulan ke 6 - 7
yang datar atau
jika
sedikit
indikasinya
meningkat
Gunakan/kenaka
dengan radiasi
n pakaian yang
cabang kapiler
menopang
yang menyebar,
payudara
paling
abdomen
gravidarum)
dari
terbuka
jelas
Gunakan
ada
dan
didaerahdaerah
kulit
yang
dialiri
darah dari vena
cava
superior
(sekitar
mata,
leher,
kerongkongan
dan lengan).
Pnyebab
tdk
jelas
Ngidam makanan
Mungkin
Tidak seharusnya
Mendiskusika
Pertambaha
69 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
berkaitan
menimbulkan
n
dengan
kekhawatiran
makanan yang
badan yang
persepsi
asalkan
cukup
dapat diterima
tidak
tapi bisa berlangsung
individu wanita
bergizi
dan
yang meliputi
memadai,
sepanjang
tersebut
makanan
makanan
kehilangan
Biasanya
pada
trimester
pertama
masa
kehamilan
yang
rencana
berat
mengenai
apa
diidamkan bukan
bergizi
yang
bisa
makanan
memuaskan
Tanda-tanda
ngidam
kurang
mengurangi
yang
tidak sehat
rasa mual dan
dan
n
atau
kesukaan
berat badan
gizi
(malnutrisi)
muntah
Inda pengecap
Menjelaskan
menjadi
tentang
tumpul,
jadi
memakan
makanan yang
makanan
lebih
tidak baik
tradisional
bahaya
yang
merangang
dicari-cari
Insomnia
(Sulit
Tidur)
Mulai
pertengahan
masa kehamilan
Pola
tidur
Gunakan
teknik
Gunakan
Keletihan
antihistamine
yang
untuk
berlebihan
berubah-Tidur
relaksasi
nyenyak (REM)
Gunakan
meningkat
relaksasi
peringanan
Tanda-tanda
mulai
progresif
jangka pendek
depresi
minggu
teknik
70 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
ke
25,
Mandi
air
berpuncak pada
hangat,
minggu ke 33-
minum minuman
menggunakan
36,
hangat (susu, teh
vistaril
dengan
susu)
seconal
tingkat sebelum
sebelum
pergi
Secara
hamil pada saat
tidur
umumnya
cukup bulan (A
Melakukan
hindari
obat-
term).
aktifitas
obat
tidur
Bangun
tidak
(menekan
ditengah
menstimulasi
tidur REM dan
malam,
sebelum tidur
NREM tahap 3
kemudian
menurun
ke
minum
saja
yang
Boleh
dan
ketidaknyaman
dan 4, dapat
an
karena
melintasi
uterus
hamil,
sawar
nocturia,
placenta).
dyspnea,
heartburn,
kongesti
hidung,
sakit
otot, stress dan
cemas
Kelelahan/Fatique
Penyebab tidak
Yakinkan bahwa
Tidak
diketahui
hal
memberikan
ini
normal
perlu
Tanda
gejala
71 | P a g e
/
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Selama
trimester
pertama
Mungkin
terjadi
berhubungan
dalam
obat-obatan
anemia
kehamilan
Suplemen
Ketidakmam
dengan
Dorong ibu untuk
vitamin
penurunan laju
sering
zat besi, dapat
melakukan
metabolisme
beristirahat
membantu
kegiatan/akt
basal pada awal
Hindari istirahat
untuk
ifitas sehari-
kehamilan
yang berlebihan
kesehatan ibu
hari
secara umum
Tanda
dan
puan untuk
dan
gejala
depresi
Tanda
dan
gejala
adanya
infeksi atau
penyakit
kronis
Kemerahan
di
Kecenderungan
Yakinkan
Jika
keluarga
bahwa
pada
keturunan
sebagian
trimester
Muncul selama dua
Kadar estrogen
besar
trimester
yang meningkat
hilang setelah
dapat
Peningkatan
kehamilan
mengindikas
aliran darah ke
berakhir
ikan
telapak tangan
hilang
pertama
dalam
minggu
melahirkan
1
setelah
kulit
/
akan
terjadi
pertama,
hepatitis
72 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Keputihan
Trimester
pertama
kedua dan ketiga
Hiperplasia
Tingkatkan
Hindari
Jika
mukosa vagina
kebersihan
pencucian
banyak atau
Peningkatan
dengan
vagina
baunya
produksi lendir
setiap hari
(douching)
menyengat
dan
Memakai
Gunakan
atau
kelenjar
mandi
endoservikal
pakaian
dalam
bedak
sebagai
yang terbuat dari
untuk
kuning/abu-
dari
katun lebih kuat
(polider)
abu
peningkatan
daya
serapnya.
mengeringkan
(beberapa
kadar retrogen
Hindari
pakaian
, tetapi jangan
penyakit
akibat
tabur
sangat
dalam dan
pantyhose
berwarna
kelamin
yang terlalu
terbuat dari nilon
banyak/berlebihan
cervicitis,
vaginitis)
Pengeluaran
cairan
(selaput
ketuban
pecah)
Perdarahan
pervagina
(abruptio
73 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
placentae,
placenta
previa,
lesi
pada servik
atau vagina,
lendir
campur
darah
bloody
show)
Keringat bertambah
Aktifitas
Pakaianlah
(peningkatan
kelenjar
pakaian
perspirasi)
apocrine
tipis dan longgar
meningkat
Tingkatkan
kemungkinan
intake cairan
akibat
Mandi/rendam
perubahan
secara teratur
Secara
terus
perlahan
meningkat
selama kehamilan
yang
hormonal
Kegiatan
kelenjar
eccerine
meningkat oleh
karena aktifitas
74 | P a g e
/
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
kelenjar thyroid
yang
meningkat,
peningkatan
berat
dan
badan
aktifitas
metabolik
Telapak tangan
berkeringat
9
karena
9
aktifitas
adrenocorticol
Aktifitas
kelenjar
sebaceous 8
Konstipasi (Sembelit)
Peningkatan
Tingkatkan
Intake Gunakan
kadar
cairan serat didalam pembentuk bahan
hebat
Trimester kedua dan
progesteron
diet
abdomen,
ketiga
yang
Buah prem atau atau emollients
tidak
menyebabkan
juice prem
Hindari
mengeluark
peristatik usus
Minum
minyak
an
menjadi lambat
dingin
atau
mineral,
(obstruksi)
Penurunan
panas (terutama
lubrikan,
Rasa
padat (bongkahan)
cairan
Rasa
75 | P a g e
nyeri
di
gas
nyeri
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
motilitas
ketika
perangsang
dikuadran
kosong)
(stimulan)
kanan
Istirahat cukup
saline,
bawah
otot-otot halus
Senam / exercise
hiperosmotis,
(apendicitis)
Penyerapan air
Membersihkan
diphenylmeth
dari
buang air secara
ane, castor oil
sebagai
dari
akibat
relaksasi
colon
meningkat
teratur
Tekanan
dari
uterus
perut
yang
membesar pada
Buang air besar
segera
setelah
ada dorongan
usus
Suplemen
zat
besi
Diet,
kurang
senam/exercise
penurunan
kadar cairan
Kram pada kaki
Setelah
Tdk
usia
kehamilan 24 minggu
jls
Kurangi
susu
Suplementasi
Tanda-tanda
dengan garam
thrombophl
ebitis
pnybbnya
konsumsi
Bisa jadi karena
(kandungan
kalsium
:
fostornya tinggi)
tidak
superfisial
Ketidak
berlatih dorsiflesi
mengandung
atau
seimbangan
pada kaki untuk
fosfor
thrombosis
yang
76 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
rasio
meregangkan
Gunakan
vena
kalsium/fosfor
otot-otot
antacid
dalam
Kadar
kalsium
terkena
alumunium
yang
rendah
Gunakan
hidroksida
serta
alkalosis
penghangat
untuk
untuk otot
meningkatkan
ringan
yang
yang
disebabkan
pembentukan
oleh perubahan
fosfor
dalam
tidak malarut
sistem
yang
yang
pernafasan
Tekanan uterus
meningkat pada
syarat
Keletihan
Sirkulasi darah
yang
kurang
ketungkai
bagian bawah,
menunjuk
ke
jari-jari kaki.
Mati rasa & rasa
Perubahan
perih pada jari-jari
dalam
tangan dan kaki
pusat
BJelaskan
Jika
disertai
titik
kemungkinan
dengan
gaya
penyebabnya
tanda/gejala-
tanda-
77 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
berat
akibat
Trimester kedua dan
uterus
yang
ketiga,
bertambah
terus
sejalan
dengan
usia
kehamilan
Perhatian
yang
gejala
cermat terhadap
kekurangan gizi
bertambah
postur
(defisiensi
besar dan berat
yang benar
bisa
Dapat dikurangi
membuat
tubuh
nutrisi)
wanita tersebut
dengan
cara
mengambil
tiduran/berbarin
sikap/postur
g miring
yang membuat
penekanan
pada
syarat
ulnar, median,
dan sciatik
Hypervetilasi
juga
bisa
membuat
tangan
jari
terasa
perih dan mati
rasa (jarang)
Mengidam (Pica)
Biasanya
trimester
pertama tetapi bisa
Sering dikaitkan
Tidak
dengan anemia
dikhawatirkanka
yang dimakan
pertambaha
akibat defisiensi
n
tidak
sehat
n berat tidak
zat besi
memenuhi
atau
dapat
memadai
selama
perlu
diet
SJika
bahan
Jika
78 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
berlangsung
terus
Dapat
kebutuhan gizi
menghambat
atau bahkan
selama
masa
merupakan
Jelaskan tentang
penyerapan
terjadi
tradisi
bahaya
zat-zat
kehilangan
kehamilan
makan
yang
tidak
gizi
yang penting,
berat badan.
benar/salah
maka
Disertai
Bahaslah
dibuat
dengan
rencana
rencana untuk
tanda-tanga
menghentikan
gejala
diterima
makanan
anemia
yang mencakup
tersebut.
defisiensi
gizi
Mencari
zat
diperlukan serta
alternatif
infeksi
memuaskan rasa
kegiatan atau
Tanda-tanda
mengidam atau
bahan
kurang
kesukaan
alternatif
(malnutrisi)
makanan
bisa
yang
yang
harus
besi,
gizi
Jika
(substansi)
pica bersifat
menurut kultur
jika dirasakan ada toksik atau jika
dorongan.
nutrisi
dikonsumsi
jumlahnya
79 | P a g e
yang
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
berlebihan
Nafas
HYPERVENTILAS
Jelaskan
Jika disertai
sesak/hyperventilasi
I
penyebab
dengan
Peningkatan
fisiologisnya
demam,
Hyperventilasi :
kadar
Dorong
awal
progesteron
secara
berpengaruh
mengatur
secara langsung
dan
pada
pernafasan pada
(infeksi).
pernapasan
kecepatan
Pernafasan
untuk
normal
menurunkan
terjadi
demam
kadar CO2 serta
hyperventilasi
(embolus)
trimester
kedua
SOB
:
selama
trimester ketiga
pusat
agar
sengaja
laju
dalamnya
ketika
batuk,
pernafasan
cepat,
malaise
cepat tanpa
meningkatkan
Exacerbasi
kadar O2*
(memburuk
nya)
asthama
meningkatkan
Secara
periodik
aktifitas
berdiri
dan
metabolik
merentangkan
menyebabkan
lengan
diatas
80 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
peningkatan
kepala
serta
kadar
menarik
nafas
CO2,
hiperventilasi
panjang
yang
Mendorong
lebih
ringan
ini
postur
tubuh
adalah SOB
yang
Uterus
melakukan
membesar dan
pernapasan
menekan pada
interkostal
baik
diafragma
Nyeri
ligamentum
Hypertrophy
Penjelasan
Selalu
dan peregangan
mengenai
asesmen/diagno
ligament
penebab
Trimester kedua dan
selama
nyeri
ketiga
kehamilan
Tekuk
rotundum
Tekanan
uterus
rasa
lakukan
sis
untuk
mengenyamping
lutut
kan
dari
kearah abdomen
kemungkinan
pada
Mandi air hangat
appendicitis
Gunakan
peradangan
bantalan
kantung
ligamentum
pemanas
pada
area yang terasa
empedu,
ulserasi peptik
sakit hanya jika
diagnosa
lain
tidak melarang
81 | P a g e
:
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Topang
uterus
dengan
bantal
dibawahnya dan
sebuah
bantal
diantara
lutut
pada
waktu
berbaring miring
Palpitasi Jantung
Mulai
pada
akhir
trimester pertama
Pembesaran
Jelaskan
bahwa
Palpitasi
dalam
hal
normal
yang
ukuran
ini
jantung
terjadi
pada
Peningkatan
kehamilan
sifatnya
terus
kardiak output
menerus,
Gangguan pada
parah,
sistem
(berat) atau
syaraf
sympati
yang
mendahului
pingsan atau
jatuh
Murmur
diastolic
Panas perut (Heart
Aliran
balik
Makan
sedikit-
Burn)
esophagus rasa
sedikit
tapi
panas
Mulai terasa selama
seperti
terbakar di area
Digunakan
Kehilangan
antacid
berat badan
sering
dengan
atau
Hindari makanan
kandungan
keletihan
82 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
trimester kedua dan
dengan
berlemak terlalu
sodium redah
yang
makin
retrosternal
banyak, makanan
(kombinasi
berat
yang berbumbu
hiroxida
merangsang
aluminum dan
bertambah
bersamaan
dengan
timbul
dari
tambahnya
usia
aliran
balik
kehamilan,
hilang
asam
gastrik
pada
waktu
kedalam
cairan
esophagus
menetralkan
bagian
asam
persalinan
amat
magnesium) –
bawah
faktor-faktor
lebih
dari
pada tablet
penyebab
Produksi
Hindari
rokok,
Hindari
Nyeri
progesterone
kopi,
alkohol,
calsium
epigastrium
yang meningkat
cokelat
(minimbulkan
disertai
Relaksasi
(mengiritasi
hiperaciditas)
dengan sakit
sphincter
gastrik)
hindari
Hindari
kepala
esophagus
berbaring setelah
sodium
hebat,
bagian
makan
dan
bikarbonat,
tekanan
(LES)
makan
segera
bismuth
darah tinggi,
bersamaan
sebelum
tidur.
salicylate
dan edema
perubahan
Hindari minuman
pathologis
dalam
selain air putih
pada
tekanan
saat makan
trimester
sepanjang
Kunyah permen
ketiga
bawah
gradien
83 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
sphincter
karet
Kemampuan
Tidur
gerak
kaki
serta
(preeclamsia
dengan
) nyeri perut
ditinggikan
yang hebat
tonus GI yang
postur/sikap
(abruptiopla
menurun,
tubuh yang baik
centae,
dan
relaksasi
persalinan
sphincter
kurang
kargiak
yang
bulan,
meningkat
appendicitis)
Pergeseran
Darah (PUD)
lambung karena
pembesaran
uterus
Perut Kembung
Pemotilitas
Hindari
Simethicone (?
gastrointestinal
makanan-
Egektifitasnya)
Trimester kedua dan
menurun yang
makanan
ketiga
menyebabkan
mengandung gas
terjadinya
Mengunyah
perlambatan
makanan secara
waktu
sempurna
pengosongan (8
Lakukan
progesterone/9
secara teratur
motilin)
Pertahankan saat
yang
senam
84 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Penekanan dari
kebiasaan buang
uterus
air besar yang
yang
membesar
normal
terhadap
usus
besar
Masuk angina
Ptyalism (sekresi air
Pathogenesisny
Gunakan
ludah yang lebihan)
a
pencuci mulut
tidak
diketahui
Dimulai
sejak
astringent,
2-3
permen karet
minggu
usia
atau
permen
kehamilan
dan
yang keras
berhenti
saat
persalinan
Pusing / Syncope
Hipertensi
postural
Bangun
yang
perlahan
secara
dari
Jika
kehilangan
Trimester kedua dan
berhubungan
posisi istirahat
kesadaran
ketiga
dengan
Hindari
atau
perubahan-
terlalu
perubahan
dalam
Jika disertai
hemodynamis
lingkungan yang
dengan
berdiri
lama
terjatuh
85 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
hangat
atau
sesak
tandatanda/gejala
anemia
Penggumpalan
Hindari berbaring
darah didalam
dalam
pembuluh
terlentang
tungkai,
posisi
yang
mengurangi
aliran
balik
vena
dan
menurunkan
output kardiak
serta
tekanan
darah
dengan
tegangan
orthostatis yang
meningkat
Mungkin
dihubungkan
dengan
hypoglycemia
hRambut Rontok
Peningkatan
Jelaskan tentang
kadar estrogen
terjadinya
86 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Laju
kerontokan
pertumbuhan
rambut
dan
rambut,
yakinkan
ibu
melambat dan
bahwa
rambut
fase
akan
kembali
anagen
diperpanjang
dengan
tumbuh setelah
8
persalinan
jumlah rambut
Menjaga
anagen dan 9
kebersihan
rambut telogen
rambut
Pada
akhir
kehamilan
beberapa
wanita
mengalami
kerontokan
rambut dengan
resesi
frontoparietal
dari
garis
rambut
Rasa Mual / Muntah Penyebab
yang
Hindari bau atau
Gunakan obat-
Pertambaha
muntah
tidak
faktor-faktor
obatan hanya
n
pasti
87 | P a g e
berat
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
diketahui. Mungkin
penebabnya
bila
Antara minggu 5 – 12 disebabkan :
Makan
secara
bisa
Peningkatan
kering atau roti
farmakologis
memadai,
awal 2 – 3 minggu
kadar
bakar
gagal dan juga
kehilangan
setelah hari pertama
oestrogen/prog
bangun
hanya
untuk
berat badan
haid terakhir (LMP)
esterone
tempat tidur pagi
jangka pendek
Tanda-tanda
hari
Jika
kurang
terjadi
lebih
cCG
Rekalsasi
&
otot-otot halus
Metabolik
:
biskuit
sebelum
dari
Makan
sedikit-
sedikit
tetapi
tindakan
badan yang
non-
berat
tidak
:
gizi
terapi dengan
(malnutrisi)
vitamin B6
Hiperemesis
Antihistamine
gravidarum :
perubahan
sering
dalam
Duduk
tegak
:dimenhydrina
perubahan
metabolisme
setiap kali selesai
te, doxylamine
dalam status
karbohidrat
makan
gizi,
keletihan
Hindari makanan
dehydrasi,
yang berminyak
Mekanis : kongesti, dan
(inflamasi)
berbumbu succinate
merangsang
ketidak
Metoclorpram
seimbangan
peradangan,
ide
elektrolit,
distensi pergeseran
hydrochloride
kehilangan berat
(displacement)
badan
yang
signifikan/berma
kna
ketosis,
acetonuria
Alergis : sekresi
Makan makanan
Phenothiazine
Pastikan
88 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
corpus luteum,
kering
antigen
minum diantara
promethazine
appen
ayah,
waktu makan
/prochloperazi
dicitis,
isoagglutinin,
Minum minuman
ne/chlorprom
cholecystitis
“keracunan”
berkabonat
azine – hindari
,
histamin
Bangunan
pada trimester
pancreatitis
dari
dengan
dari
tidur
secara
perlahan,
dan
s
Hindari
buclizine,
melakukan
meclizine
secara
obat-obat
ini
tiba-tiba
telah terbukti
Hindari
menyebabkan
menggosok
segera
tidak ada :
ketiga
hindari
gerakan
:
gigi
teratogenik
setelah
pada hewan
makan
Minum
teh
herbal
Istirahat
sesuai
kebutuhandenga
n
mengangkat
kaki dan kepala
agak ditinggikan.
Hirup
udara
segar, jalan-jalan,
89 | P a g e
–
dan
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
tidur
dengan
jendela terbuka,
pastikan
udara
cukup
didalam
rumah
Sakit Kepala
Trimester
Kontraksi
pertama,
kedua dan ketiga
otot
Biofeedback
Penggunaan
Bila
ketegangan
Teknik relaksasi
yang bijaksana
bertambah
spasme
Memassase leher
dari
berat
keletihan.
dan otot bahu
tylenol/parace
terus
Pengaruh
Penggunaan
tanol
berlanjut
hormon,
kompres
panas
Hindari
Jika disertai
tegangan mata
atau
pada
aspirin,
dengan
sekuader
leher
ibuprofen,
tekanan
terhadap
Istirahat
semua
darah tinggi,
perubahan
Mandi air hangat
anti
dan
okuler, kongesti
peradangan
proteinuria
hidung,
yang
(pre-
dinamika cairan
steroidal
eklampsia)
syaraf
(NSAID),
Jika
berubah,
narcotics,
migran
alkalosis ringan
sedatif
pada
hipnotik.
n berkurang
pernapasan
Jangan
atau kabur.
otot,
yang
es
obat
non-
atau
atau
ada
Pengelihata
gunakan ergot
90 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
alkaloids
jika
migrant
Sakit Punggung Atas
Kurvatur
dan Bawah
Gunakan
body
Jika
vertebra
mekanik
yang
parah,
kelembutan
umbosacral
baik
gunakan
pojok costo-
Trimester kedua dan
yang meningkat
mengangkat
penopang
vertebral
ketiga
saat
benda
1)
abdomen
(CVAT),
terus
berjongkok, dan
eksternal
persalinan
membesar
bukan
kurang
membungkuk,
bulan,
untuk
persalinan
Spasme
dari
uterus
otot
untuk
Berbeda dari
mengangkat
karena tekanan
setiap
terhadap
agar supaya kaki
akar
terlalu
benda
syaraf
(paha),
dan
Penambahan
bukan punggung
ukuran
yang
payudara
menahan beban
Kadar hormon
dan tegangan, 2)
yang meningkat
lebarkan
menyebabkan
dan
akan
kaki
letakkan
91 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
cartilage
satu kaki sedikit
didalam sendi-
didepan
sendi
yang lain paha
besar
kaki
menjadi lembek
waktu
Keletihan
membungkuk
Mekanisme
agar
tubuh
yang
dasar yang luas
kurang
baik,
untuk
terdapat
yakni
keseimbangan
menempatkan
pada
beban tegangan
bangkit
pada punggung,
posisi jongkok
dan bukan pada
Gunakan
paha,
yang menopang
pada
waktu
dari
BH
waktu
dan
mengangkat
ukuran
barang dengan
tepat
membungkuk,
Berlatihlah
dan
dengan
bukan
dengan
yang
cara
dengan
mengangkat
berjongkok.
panggul, hindari
ketidaknyamana
n
karena
pekerjaan sepatu
dengan
hak
92 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
tinggi,
mengangkat
beban berat, dan
keletihan
Gunakan
kasur
yang keras untuk
tidur
Gunakan bantal
waktu
tidur
untuk
meluruskan
punggung
Spider Nevi
Peningkatan
Yakinkan ibu hal
Gunakan krim
Jika disertai
oestrogen
itu akan segera
kosmetik
dengan
kehamilan antara 2-5
Peningkatan
hilang
untuk
penyaki
bulan
aliran darah ke
kehamilan
menutupinya
kuning
kulit
berakhir
Muncul
pada
bertambah
usia
Bisa
ukuran
setelah
(hepatitis
dan jumlahnya saat
atau penyaki
kehamilan
hati)
terus
berlanjut
Varises
pada
kaki/vulva
Kongesti
vena
Tinggikan
dalam
vena
sewaktu
bagian
bawah
berbaring
Trimester kedua dan
yang meningkat
duduk
ketiga
sejalan dengan
Berbaring
kaki
atau
dg
Kenakan kaus
Tanda-tanda
kaki
thrombo
yang
menopang
phlebitis
(jika ada)
superfisial
Sediakan
atau
93 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
kehamilan
posisi
karena tekanan
kaki
penopang fisik
thrombosis
ditinggikan + 900
untuk
vena
dari uterus yang
beberapa
varikositis
dalam
hamil
sehari
vulva dengan
Kerapuhan
Jaga agar kaki
bantalan karet
jaringan elastis
jangan
busa
yang
bersilangan
ditahan
diakibatkan
Hindari
berdiri
ditempat
oleh estrogen
atau
duduk
dengan
Kecenderingan
terlalu lama
pinggang
bawaan
Istirahat
sanitary
keluarga
posisi berbaring
kali
dalam
yang
ikat
miring ke kiri
Senam (exercise)
hindari
pakaian
dan korset yang
ketat jaga postur
tubuh yang baik
7. TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
Ibu tidak mau makan dan muntah terus.

Berat badan ibu tidak naik

Perdarahan

Bengkak tangan/wajah,pusing, dan dapat diikuti kejang.

Gerakan janin tidak ada
94 | P a g e
yang
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)

Kelainan letak janin dalam rahim

KPD

Penyakit ibu yang berpengaruh terhadap kehamilan.

Kehamilan yang perlu diwaspadai.

Usia
IBU TIDAK MAU MAKAN DAN MUNTAH TERUS

Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering merasa mual dan kadangkadang muntah.

Keadaan ini normal dan akan hilang dengan sendirinya pada kehamilan lebih dari 3 bulan.

Tetapi bila ibu tetap tidak mau makan, muntah terus menerus sampai lemah dan tidak
dapat bangun maka keadaan ini berbahaya bagi keadaan janin dan kesejahteraan ibu dan
keluarga segera minta pertolongan ke puskesmas atau rumah sakit agar kehamilannya bisa
selamat.
BERAT BADAN WANITA HAMIL

Selama kehamilan peningkatan  9-16 kg karena adanya pertumbuhan janin dan
bertambahnya jaringan tubuh ibu karena kehamilan.

Kenaikan terlihat pada kehamilan berumur 4 bulan sampai menjelang persalinan.

Bila berat badan naik pada akhir bulan keempat kurang dari 45 kg pada akhir bulan
keenam, pertumbuhan mungkin terganggu kehidupan janin terancam ibu mungkin

kekurangan gizi (kurang energi kronis), batuk menahun, malaria dan lain-lain yang perlu
segera diobati. Wanita dan keluarga segara meminta pertolongan bidan terdekat untuk ke
puskesmas atau rumah sakit agar dapat diperiksa dan diberi pertolongan yang diperlukan.
95 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
PENDARAHAN

Pendarahan melalui jalan lahir sebelum 3 bulan disebabkan keguguran / keguguran
mengancam segera minta pertolongan, janin mungkin masih bisa diselamatkan bila tidak
ibu perlu mendapat pertolongan agar kesehatannya terjaga.

Nyeri perut bagian bawah yang hebat pada kehamilan 1-2 bulan ini merupakan hal yang
berbahaya segera minta pertolongan.

Pendarahan 7-9 bulan meskipun hanya sedikit merupakan ancaman bagi ibu dan janin
minta pertolongan ke rumah sakit.
BENGKAK TANGAN, WAJAH, PUSING-PUSING

Bengkak tangan, wajah, pusing-pusing dapat diikuti kejang

sedikit bengkak pada kaki / tungkai bawah pada umur kehamilan 6 bulan keatas mungkin
masih dikatakan normal

Bengkak pada tangan dan wajah apalagi disertai tekanan darah tinggi, sakit kepala dan
pusing sangat berbahaya bila diabaikan bisa terjadi kejang-kejang dan disebut keracunan
kehamilan atau eklampsia. Keadaan ini bisa menyebabkan kematian ibu hamil dan bayi.
KELAINAN LETAK DIDALAM RAHIM.

Dalam keadaan normal kepala janin ada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke
punggung ibu menjelang persalinan kepala turun dan masuk ke rongga panggul ibu hamil,
kelainan letak janin antara lain :

Letak SU : kepala janin berada di bagian atas rahim

Letak LI : letak janin melintang didalam rahim

Jika menjelang persalinan terlihat bagian tubuh dijalan lahir misalnya : kaki, tangan atau
tali pusat, maka ibu perlu segera dirujuk
96 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
KPD

Bila ketuban telah pecah dan cairan ketuban keluar sebelum ibu mengalami tanda-tanda
persalinan, janin dan ibu akan mudah terinfeksi.

Anjurkan ibu untuk datang ke tenaga kesehatan apabila terjadi hal tersebut.
PENYAKIT-PENYAKIT IBU
Kesehatan dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh kesehatan ibu, bila ibu mempunyai
penyakit yang berlangsung lama / merugikan kehamilan, maka kesehatan dan kehidupan janin
pun terancam.
Beberapa penyakit yang merugikan :
Penyakit jantung harus
Anemia
TBC
Malaria
Infeksi saluran kelamin
Segera Lakukan :
Dirujuk ke RS
Pemeriksaan kehamilan lebih sering
Lahir di rumah sakit oleh dokter
97 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
KEHAMILAN YANG PERLU DI WASPADAI

Umur ibu kurang dari 20 thn dan lebih dari 35 thn

Jumlah anak 4 orang atau lebih

Jarak dengan anak sebelumnya kirang dari 2 thn

Tinggi badan kurang dari 145 cm

Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm
USIA

Umur ibu kurang dari 20 thn dan lebih dari 35 thn

Resiko tinggi terjadinya komplikasi co/ Perdarahan
DAFTAR PUSTAKA
 Saifuddin, A Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo dan JHPIEGO2002
 Bobak, Irene M. Lowdermilk, Deitra Leonard dan Jensen, Margaret Duncan. Buku ajar
Keperawtan Maternitas. EGC: Jakarta. 2004.
 Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP. 1999
 Bennett,V.Ruth and Brown, Linda K. Myles Textbook for Midwives. New York, Churchill
Livingstone. 1989
EVALUASI
-
Jelaskan kebutuhan apa saja yang diperlukan pada ibu hamil !
-
Bagaimana cara mengatasi jika terjadi masalah dalam kehamilan sesuai dengan trimester !
98 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
MATERI 9
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TRIMESTER I, II, III
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan kebutuhan dasar ibu hamil
sesuai dengan tahap perkembangannya
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan kebutuhan dasar ibu hamil dari
faktor psikologis baik pada trimester I, trimester II maupun trimester III
URAIAN MATERI
1. PERSIAPAN LAKTASI
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan
persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya. Untuk itu ibu hamil
sebaiknya masuk dalam kelas “ Bimbingan persiapan Menyusui “ (BPM). Suatu pusat pelayanan
kesehatan (RS, RB, Puskesmas) harus mempunyai kebijakan yang berkenaan dengan pelayanan
ibu hamil yang menunjang keberhasilan menyusui.
Pelayanan pada BPM terdiri dari :
 Penyuluhan
-
Keunggulan ASI
99 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)

-
Manfaat rawatgabung
-
Perawatan putting susu
-
Perawatan bayi
-
Gizi ibu hamil dan menyusui
-
Keluarga berencana
Dukungan Psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan dan keyakinan dalam
keberhasilan dalam menyusui

Pelayanan pemeriksaan payudara, perawatan putting susu dan senam hamil
a. Persiapan Psikologis
Persiapan psikologis ibu untuk menyusui pada saat kehamilan sangat berarti, karena
keputusan atau sikap yang positif harus sudah terjadi pada saat kehamilan atau bahkan jauh
sebelumnya. Banyak ibu yang memiliki masalah, oleh karenanya bidan harus dapat
membuat ibu tertarik dan simpati. Langkah-langkah yang harus diambil dalam
mempersiapkan ibu secara kejiwaan untuk menyusui adalah :
a. Setiap ibu untuk percaya dan yakin bahwa ibu akan sukses dalam menyusui bayinya
b. Meyakinkan ibu akan keuntungan ASI dan kerugian susu buatan/formula
c. Memecahkan masalah yang timbul dalam menyusui
d. Mengikutsertakan suami atau anggota keluarga lain yang berperan
e. Memberikan kesempatan ibu untuk bertanya.
b. Pemeriksaan Payudara
Tujuan pemerikasan payudara adalah untuk mengetahui lebih dini adanya kelainan,
sehingga diharapkan dapat dikoreksi sebelum persalinan. Pemeriksaan payudara
dilaksanakan pada kunjungan pertama ibu, dimulai dari inspeksi, palpasi.
100 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
c. Pemeriksaan Putting Susu
Untuk menunjang keberhasilan menyusui maka pada saat kehamilan putting susu ibu perlu
diperiksa kelenturannya dengan cara :
a. Sebelum dipegang periksa dulu bentuk putting susu
b. Cubit areola disisi putting susu dengan ibu jari dan telunjuk.
c. Dengan perlahan putting susu dan areola ditarik, untuk memebentuk “dot”, bila
putting susu mudah ditarik, berarti lentur. Tertarik sedikit berarti kurang lentur.
Masuk kedalam, berarti putting susu terbenam.
Puting Susu dapat dikoreksi dengan :
a. Gerakan Hofman ( sekarang tidak dianjurkan lagi)
b. Penggunaan pompa putting.
Bila pompa putting susu tidak tersedia, dapat dibuat dari modifikasi jarum suntik 10 cc, bagian
ujung jarum dipotong dan kemudian pendorong dimasukan dari arah potongan tersebut.
Kemudian tarik putting perlahan sehingga ada tahanan dan dipertahankan selama 30 detik
sampai 1 menit. Lakukan dalam beberapa kali sehari.
Tehnik Menyusui
Ada berbagai macam menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau
berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca SC, bayi
diletakkan disamping kepala ibu dengan kaki diatas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan
cara memegang bola, dimana kedua bayi disusui bersamaan kiri dan kanan. Pada ASI yang
101 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
memancar penuh , bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan sedikit menahan kepala bayi,
dengan posisi ini bayi tidak akan tersedak.
Langkah-Langkah Menyusui Yang Benar
a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting susu dan areola
sekitarnya. Cara ini sebagai desinfektan dan menjaga kelembapan putting susu.
b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara.

Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan yang
rendah.

Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku(kepala tidak boleh tengadah, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan

Satu tangan diletakan badan ibu yang satu didepan

Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara.

Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

Ibu menatap bayi dengan kasih sayang

Payudara dipegang dengan jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah, jangan
menekan putting susu atau areolanya saja

Beri rangsangan untuk membuka mulut, bayi disusui hingga terasa kosong, bergantian.

Melepas isapan bayi dengan jari kelingking dimasukan melalui sudut mulut atau dagu
ditekan kebawah

Setelah selesai, oleskan asi pada putting

Menyendawakan bayi
Pengeluaran Asi :
1. pengeluaran dengan tangan
2. pengeluaran dengan pompa
102 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Penyimpanan Asi
Asi yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat dengan syarat :
a. Diudara terbuka atau bebas
b. Dilemari Es (4 C)
c. Dilemari pendingin/ beku
: 6 – 8 jam
: 24 jam
: 6 bulan
Pemberian Asi Perasan
Jangan diberikan dengan botol atau dot, berikan dengan sendok .
2. PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN BAYI
Sangatlah penting bekerja sama dengan ibu, keluarga dan masyarakat dalam
mempersiapkan persalinan serta membuat rencana tindakan sekiranya terjadi komplikasikomplikasi.
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan
bidan. Rencana ini tidak harus dalam bentuk tertulis, dan biasanya memang tidak tertulis.
Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan bahwa ibu dapat menerima asuhan
yang ia perlukan. Dengan adanya rencana persalinan akan mengurangi kebingungan dan
kekacauan pada saat persalinan dan meningkatkan kemungkinan bahwa ibu akan menerima
asuhan yang sesuai serta tepat waktu.
Ada 5 komponen penting dalam rencana persalinan :
Langkah 1 : Membuat rencana persalinan
Idealnya setiap keluarga mempunyai kesempatan untuk membuat suatu rencana persalinan.
Hal-hal di bawah ini haruslah digali dan diputuskan dalam membuat rencana persalinan tersebut
:
103 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)

Tempat persalinan

Memilih tenaga kesehatan terlatih

Bagaimana menghubungi tenaga kesehatan tersebut.

Bagaimana transportasi ketempat persalinan

Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut.

Siapa yang akan menjaga keluarganya jika ibu tidak ada.
Langkah 2 : Membuat rencana untuk pengambilan keputusan jika terjadi kegawatdaruratan
pada saat pengambil keputusan tidak ada.
Penting bagi bidan dan keluarga untuk mendiskusikan :

Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga ?

Siapa yang akan membuat keputusan jika pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi
kegawatdaruratan ?
Langkah 3 : Mempersiapkan sistim transportasi jika terjadi kegawatdaruratan.
Setiap keluarga seharusnya mempunyai rencana transportasi untuk ibu, jika ia mengalami
komplikasi dan perlu segera dirujuk ke tingkat asuhan yang lebih tinggi. Rencana ini perlu
disiapkan lebih dini dalam kehamilan, dan harus terdiri dari elemen-elemen di bawah ini :

Dimana ibu akan bersalin ( Desa ,fasilitas kesehatan, rumah sakit)

Bagaimana cara menjangkau tingkat asuhan yang lebih lanjut jika terjadi kegawatdaruratan.

Bagaimana cara mencari donor darah yang potensial.
Langkah 4 : Membuat rencana / pola menabung
Keluarga seharusnya dianjurkan untuk menabung sejumlah uang sehingga dana akan tersedia
untuk asuhan selama kehamilan dan jika terjadi kegawatdaruratan. Banyak sekali kasus, dimana
ibu tidak mencari asuhan atau mendapatkan asuhan karena mereka tidak mempunyai dana yang
diperlukan.
104 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Langkah 5 : Mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk persalinan.
Seorang ibu dapat mempersiapkan segala sesuatunya untuk persalinan. Ia dan keluarganya
dapat mengumpulkan barang-barang, seperti pembalut wanita atau kain, sabun, seprai dan
menyimpannya untuk persiapan persalinan.
3. Kebutuhan Oxygen
Perubahan pernapasan mayor dalam kehamilan diakibatkan oleh tiga faktor yaitu efek mekanik
dari pembesaran rahim, peningkatan keseluruhan konsumsi oksigen tubuh, dan efek perangsang
pernapasan dari progesteron. Sementara kehamilan berkembang, pembesaran rahim menaikkan
posisi istirahat diafragma, ini mengakibatkan tekanan intratoraks yang tidak begitu negatif dan
penurunan volume paru istirahat yaitu suatu penurunan kapasitas sisa fungsional (FRC). Konsumsi
keseluruhan oksigen tubuh meningkat sekitar 15-20 % dalam kehamilan.Sekitar setengah dari
peningkatan ini disebabkan oleh rahim dan isinya. Sisanya disebabkan terutama oleh peningkatan
kerja ginjal dan jantung ibu, penambahan yang lebih kecil adalah akibat kerja otot pernapasan
dan payudara.
Hampir 75 % wanita hamil mengalami peningkatan kesulitan pernapasan. Pada awal kehamilan ¼
wanita hamil terserang, pada minggu ke-20 kira-kira separuh wanita mengalami kesulitan
pernapasan, dan pada minggu ke-30 jumlah itu meningkat menjadi 75 %. Kesulitan ini mungkin
mengganggu, namun tidak disebabkan penyakit dan tidak membahayakan ibu atau bayi. Untuk
menyeimbangkan kebutuhan oxigen ibu hamil, perlunya suasana lingkungan yang selalu
mendukung ibu dapat bernafas dengan lega, lingkungan atau tempat yang pengap, sesak dan
tempat keramaian sangatlah perlu dihindari, karena suplay oksigen ibu tidak efektif lagi.
105 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
. 4. Kebutuhan Istirahat
Adanya aktivitas yang dilakukan setiap hari otomatis ibu hamil akan sering merasa lelah daripada
sebelum waktu hamil. Ini salah satunya disebabkan oleh faktor beban dari berat janin yang
semakin terasa oleh sang ibu, oleh karena itu pengaturan aktivitas yang tidak terlalu berlebihan
sangatlah perlu diterapkan oleh setiap ibu hamil.
Banyak wanita menjadi lebih mudah letih atau tertidur lebih lama dalam separuh masa
kehamilannya. Rasa letih meningkat ketika mendekati akhir kehamilan. Setiap wanita hamil
menemukan cara yang berbeda mengatasi keletihannya, salah satunya adalah dengan cara
beristirahat atau tidur sebentar disiang hari.
5. Memantau Kesejahteraan Janin
Memantau kesejahteraan janin dapt dilakukan ibu hamil dengan cara menghitung gerakan janin
dan menimbang pertumbuhan berat badan ibu setiap Trimesternya apakah mengalami
peningkatan atau tidak
6. Kunjungan Ulang
Memantau pertumbuhan bayi merupakan salah satu aspek penting dari perawatan rutin selama
kehamilan. Setelah ibu hamil melakukan pemeriksaan atau kunjungan awal, maka selanjutnya
ibu hamil harus pula sering malakukan kunjungan ulang diantaranya trimester dua dan tiga.
106 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Pemeriksaan umum selama kunjungan ulang ini biasanya mencakup :
a.
Memeriksa tekanan darah dan berat badan bayi.
b.
Memeriksa pergerakan bayi
c.
Menentukan pertumbuhan bayi melalui ketinggian rahim
d.
Memeriksa posisi bayi didalam rahim
7. Pekerjaan
Sebagian besar wanita tetap bekerja selama kehamilan. Apakah ini berbahaya atau tidaknya
bagi bayi anda bergantung pada gejala-gejala selama kehamilan, sifat pekerjaan dan masalah.
Jika ada selama kehamilan-kehamilan sebelumnya. Dokter kandungan adalah orang terbaik
untuk memberikan nasehat apakah ibu hamil dapat terus bekerja selama kehamilan atau tidak.
Jika kehamilan normal, ibu dapat terus bekerja bahkan sampai tahap terakhir kehamilan. Hindari
bekerja atau gantilah tangguang jawab pekerjan jika pkerjaan ibu menuntut untuk mengangkat
atau memindahkan beban berat, atau ada resiko terkena zat kimia.
DAFTAR PUSTAKA
 Saifuddin, A Bari. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo dan JHPIEGO2002
 Bobak, Irene M. Lowdermilk, Deitra Leonard dan Jensen, Margaret Duncan. Buku ajar
Keperawtan Maternitas. EGC: Jakarta. 2004.
 Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP. 1999
 Bennett,V.Ruth and Brown, Linda K. Myles Textbook for Midwives. New York, Churchill
Livingstone. 1989
107 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
EVALUASI
1.
Jelaskan bagaimana langkah langkah menyusui yang benar !
2.
Apa saja yang harus dipersiapkan dalam menghadapi kelahiran bayi !
3.
Apa saja yang perlu disapkan pada ibu hamil !
MATERI 10
KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III
Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita. Dimana dengan
adanya proses ini akan menyebabkan adanya perubahan pada ibu tersebut. Perubahan
tersebut meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Ada banyak kebutuhan yang diperlukan
ibu selama kehamilannya diantaranya kebutuhan fisik dan kebutuhan psikologis.
Kebutuhan psikologis yang diperlukan ibu selama kehamilannya meliputi support dari
keluarganya baik dari pasangan, anak maupun orang tuanya. Selain itu peranan petugas
kesehatan dalam memantau kehamilannya baik secara fisik maupun psikologis juga
diperlukan supaya kehamilan dapat berlangsung dengan baik. Selama hamil ibu juga harus
menjaga perasaan nyaman dan aman dan perlu persiapan untuk menjadi orang tua dan
membantu anaknya menerima kehamilan tersebut agar tidak terjadi kecemburuan di
kemudian hari.
Selain kebutuhan psikologis, kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan
dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama
hamil meliputi kebutuhan oksigen, kebutuhan nutrisi, personal hygiene, pakaian, eliminasi,
seksual, mobilisasi, body mekanik, senam hamil, istirahat, imunisasi, travelling, persiapan
laktasi, persiapan persalinan dan kelahiran bayi, memantau kesejahteraan janin, kunjungan
ulang, pekerjaan dan Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan. Ketidaknyamanan dan cara
mengatasinya juga merupakan kebutuhan dasar ibu hamil yang perlu dibahas.
108 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
1. Problem psikologis selama kehamilan.
Penilaian secara obyektif terhadap keadaan psikologis dilakukan selama kehamilan, dan
setiap penyimpangan. dari sikap atau prilaku sebelumnya perlu dicatat. Berbeda dengan
permasalahan sosial dan emosional, masalah psikologis jarang dijumpai pada masa
kehamilan, walaupun demikian kelainan psikologis yang sudah ada sebelumnya dapat
membuat atau bertambah parah. Dalam anamnese riwayat pasien, kita harus
menanyakan pula riwayat psikologisnya disamping riwayat medis yang berhubungan
dengan jasmani ibu. Bantuan yang sesuai diberikan setelah pasien dirujuk kepada dokter
ahli.
2. Problem psikologis terhadap kehamilan.
Kehamilan merupakan interprestasi penting dalam kehidupan. seorang perempuan. dan.
keluarganya. Kehamilan juga merupakan saat krisis, saat terjadinya gangguan, perubahan
identitas dan peran bagi setiap orang (ibu, bapa dan anggota keluarga). Efek-efek pada
masa kehamilan akan. dapat dipahami dengan baik bila kita mengerti tentang teori krisis.
Dimana krisis adalah suatu ketidak seimbangan psikologis yang mungkin disebabkan oleh
situasi atau tahap perkembangan, yaitu perasaan gembira yang bergantian dengan
perasaan sedih atau kadang-kadang campuran kedua perasaan tersebut.
3. Penyesuaian lanjut pada kehamilan.
 Trimester pertama (1 sampai 3 bulan).
Sekali krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran terjadinya kehamilan teratasi,
sebagian perempuan mengalami kegembiraan tertentu karena mereka telah dapat
menyesuaikan diri dengan rencana membentuk hidup baru. Karena tubuh dan emosi
seluruhnya berhubungan,maka perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi. Segera
setelah konsepsi, progesterone dan estrogen dalam tubuh mulai meningkat, terjadi
109 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
morning sicknes, kelemahan, keletihan dan perasaan mual. Calon ibu tidak merasa
sehat benar dan umumnya mengalami depresi. Calon bapak mungkin memondang
perempuan yang baru mengalami kehamilan dengan rasa kagum dan menghindari
hubungan seksual karena takut menciderai bayinya.
 Trismester kedua (4 sampai 6 bulan).
Pada trismester ke 2 ini biasanya lebih menyenangkan, tubuh wanita telah terbiasa
dengan tingkat hormon yang tinggi. Morningsickness telah hilang, ia telah menerima
kehamilannya dan ia menggunakan pikirannya dan emosinya lebih konstruktif Janin
masih kecil dan belum menyebabkan ketidak nyamanan dengan ukurannya ini.
Selama trismester ini terjadi queekening ketika ibu pertama kali merasakan gerakan
bayinya. Pengalaman tersebut menandakan pertumbuhan serta perasaan bahwa
dalam tubuhnya telah hadir mahluk baru, dan hal ini sering menyebabkan calon ibu
memiliki dorongan psikologis yang besar.
 Trismester ketiga (7 sampai 9 bulan).
Pada trismester ketiga ini ditandai dengan klimak kegembiraan emosi, karena
menunggu kelahiran bayi. Sekitar bulan ke 8 mungkin terdapat periode tidak tenang
dan depresi, ini disebabkan ketika bayi membesar ketidak nyamanan bertambah.
Calon ibu marasa lelah dan menunggu nampaknya terlalu lama. Sekitar dua minggu
sebelum
melahirkan,
sebagian
besar
wanita
mulai
mengalami
perasaan
senang,kegembiraan ini terbawa sampai proses persalinan, kecuali bila berkembang
masalah, maka akan timbul sutu periode dengan stress yang tinggi.
4. Support keluarga.
Tujuannya adalah : menjelaskan perubahan-perubahan fisik dalam berbagai sistem tubuh
yang disebabkan kehamilan pada ibu, bapak dan anggota keluarga Bahwa :
110 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
 Pasangan tersebut akan merasakan bahwa mereka sebenarnya dikelifingn oleh
orang-orang yang mendukung dan memperhatikan mereka dan mereka diberi
kesempatan Untuk beradaptasi dengan status mereka yang berubah ini.
 Keluarga dapat mempengaruhi psikis pasangan suami istri yang masih muda dengan
pengalaman-pengalaman mereka. Model peran seorang gravida akan menint secara
spontan dalam membangun identifikasi yang baru sebagai scorang ibu.
 Dukungan sosial dari keluarga, suami, dan orang tuanya sangat berpengaruh pada
kehidupan seorang perempuan yang sedang hamil.
Pengaruh kehamilan pada kehidupan sehari-hari seorang wanita sangat
bergantung pada dukungan social dari dirinya sendiri, suami, orang tua dan
keluarganya serta lingkungannya.
Keluarga dapat mempengaruhi psikis pasangan suami istri yang masih muda dengan
pengalaman mereka yang relevan, namun perbedaan pendapat tentang perawatan
kehamilan atau perencanaan anak dapat menimbulkan ketegangan dan stress.
Kecuali jika pasangan muda ini diberi kesempatan untuk beradaptasi dengan status
mereka yang berubah ini, maka pada akhir kehamilan mayoritas pasangan tersebut akan
merasakan bahwa mereka sebenarnya dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung dan
memperhatikan mereka.
5. Support dari tenaga kesehatan.
Penyuluhan dan perawatan antenatal direncanakan untuk membantu seorang wanita
hamil guna mempersiapkan dirinya secara jasmani dan rohani, dalam menjalani kejadian
yang normal sampai persalinan tiba.
111 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Dalam masa ini suami juga terlibat dalam program antenatal sehingga sebagai
pendamping harus sudah memperoleh informasi yang baik dan dapat turut terlibat pula
dalam pembentukan ikatan awal yang kokoh.
Wanita, hamil mungkin juga menjalani rasa kawatir dan ketakutan, ini bisa disebabkan
oleh penyampaian informasi dari keluarga atau teman berdasarkan pengalaman mereka
yang maksudnya baik tetapi malah sering membingungkan.
Cara yang terbaik untuk wanita hamil dalam mengurangi ketakutan dan kekhawatirannya
adalah dengan menaruh kepercayaan pada kemampuan tubuhnya untuk berfungsi
secara normal dan pada kemampuan dokter serta bidan yang professional dan rumah
sakit yang dipilihnya sebagai tempat yang tepat untuk melahirkan bayinya.
Dengan kepercayaan ini pasangan tersebut akan lebih tenang dan memberikan
kesempatan bagi calon ibu dan tubuhnya untuk mengalami proses persalinannya dengan
baik.
6. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan.
•
Masalah-masalah dan ketidaknyamanan yang umunmya ditemukan pada kehamilan
seperti mual.konstipasi, insomnia dan nyeri punggung biasanya te~jadi akibat
perubahan fisiologis.Namun pengaruhnya tidak sama bagi semua wanita j ika tidak
ditangani permasalahan ini dapat menimbulkan penderitaan (nyaman).
•
Pubahan pada ukuran tubuh dan bentuk payu dara serta abdomen, penimbunan
lemak, pigmentasi kulit keseluruhan membuat tubuh wanita menjadi jelek, mungkin
wanita tersebut merasa khawatir kalau-kalau dirinya sudah tidak menarik lagi bagi
suaminya (aman).
112 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
•
Aspek finansial juga dapat menjadi masalah ketidak amanan dan ketidak nyamanan
selama kehamilan terjadi, bahwa mereka mampu membeli makanan yang baik untuk
memenuhi kebutuhan calon ibu serta bayi mereka, bahwa rumah untuk mereka
tinggal telah siap untuk menerima tambahan anggota keluarga baru.
7. Persiapan menjadi orang tua.
 Ketika wanita pertama kali mengetahui dirinya hamil, ia mungkin merasa syok dan
menyangkal,
walaupun
kehamilan
ketidakyakinan ialah hal yang umum
tersebut
direncanakan,
periode
awal
terjadi.
 Setiap wanita membayangkan tentang kehamilan dalam pikirannya sendiri tentang
seperti apa hamil dan jadi seorang ibu.la membentuk bayangan ini dari ibunya
sendiri, pengalaman hidupnya dan kebudayaan. tempat ia dibesarkan. Persepsi ini
mempengaruhi bagaimana ia tanggap terhadap kehamilan. Wanita berfikir kehamilan
sebagai cara untuk melestarikan alam, suatu penghargaan, atau emansipasi dari
kontrol mental atau mereka memandang kehamilan sebagai suatu periode kreatifitas
dan pemenuhan tugas.
 Reaksi pertama pria ketika mengetahui dirinya akan menjadi seorang bapak adalah
kebingungan. Antara kebanggaan tentang kemampuannya memberikan keturunan
dan perhatiannya tentang kesiapan 'Untuk menerima peran sebagai bapak dan
memberi nafkah keluarganya. Bayangan pria tentang kehamilan adalah bagaimana.
menjadi bapak dan seperti apa seorang bapa itu. Ia membentuk bayangan ini dari
ayahnya, pengalaman hidupnya dan kebudayaan dimana ia dibesarkan. Persepsinya
mempengaruhi bagaimana ia memperhatikan ibu dan anakanaknya. Banyak pria
menjadi sangat khawatir terhadap ibu darl anaknya dan mengambil peran yang aktif
dalarn memberikan perawatan medis untuknya. Beberapa pria mengalarni gejala-
113 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
gejala sepertl wanita hamil misainya: ngidarn, agak malas, sakit, fenomena ini oleh
ahli sejarah madis disebut menderita bersarna (mitleider).
 Kehamilan dapat merupakan pengabdian garis keluarga, oleh karenanya nama dan
jenis kelamin bayi menjadi suatu yang amat penting, sehingga setiap anggota
keluarga mempunyai pandangan yang berlainan tentang kehamilan.
8. Persiapan sibling.
Adalah persiapan untuk sang kakak. Sebagaimana ibu dan bayl kernbali dari rumah sakit
atau klinik bersalin, mereka dan keluarganya memulai kehidupan baru. Setiap anggota
keluarga harus membuat penyesuaian yang besar tennasuk bagi si kakaknya.
Bila terdapat anak yang lebih tua, kedatangan bayi baru mungkin akan sangat
mengganggu terutarna bagi si kakak yang usianya masih kecil. Anak-anak seperti ini
biasanya akan kelihatan seperti malu dan akan menjaga jarak. Ini akibat dari perasaan
dia yang merasa diabaikan oleh ibunya.
Ketika ibu dan bayinya tiba di rumah sebaiknya yang menggendong bayinya
adalah bapaknya atau keluarga lain agar ibu bisa merneluk anaknya yang lain.
Karena anak melihat banyak waktu yang dihabiskan ibu dan adik barunya,
biasanya mereka merasa cernburu dan merasa dinomor duakan. Hal ini akan
berkernbang menjadi permusuhan terbuka. Untuk mencegah hal ini terjadi ibu
dapat memberikan kasih sayang yang tulus dengan cara memberikan
perhatian secara individual. Misalnya dengan memberikan boneka yang diberi
nama sama dengan adiknya. Bila ibu melihat dia memperlakukan boneka
dengan tidak sernestinya maka ibu harus mencegahnya dengan cara
menanyakan secara halus dan hati-hati (apakah dia menyakitimu ?). Hal
dernikian juga merupakan sebagal jalan untuk ibu meyakinkan ke anak yang;
114 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
lebih
tua
bahwa
ibunya
mengerti
dan
terus
menyayanginya
saerta
memperhatikannya.
Dalam hal ini peran ayah juga sangat membantu, dengan cara memberikan perhatian
yang lebih misainya : ketika ayahnya pulang kerja langsung memberikan perhatian
kepada anak yang lebih tua sebelum keadik bayinya.
Ketika pengunjung datang menjenguk adiknya, kakaknya mungkin merasa
dilupakan dan dia akan menjaga jarak untuk mencari perhatian. Untuk
mencegah hal ini terjadi orang tua harus mancari jalan agar mengenali anak
yang lebih tua dengan cara yang sangat berarti, yang dapat meningkatkan self
esteem. Dalam hal ini orang tua harus lebih berhati-hati selalu memberikan
kasih sayang dan perhatian yang tulus.
MATERI 11
FARMAKOLOGI DALAM KEHAMILAN
115 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
MATERI 12
ASUHAN KEHAMILAN PADA KUNJUNGAN AWAL
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan asuhan kehamilan sesuai
dengan kompetensi bidan
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan
oleh seorang bidan dalam memerikan asuhan kehamilan pada pasien.
PENDAHULUAN
Asuhan kehamilan bertujuan utama untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun
bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya dengan ibu, mendeteksi komplikasi –
komplikasi
yang
dapat
mengancam
jiwa,
mempersiapkan
kelahiran
dan
memberikan
pendidikan.Asuhan antenatal penting untuk menjamin agar proses alamiah tetap berjalan normal
selama kehamilan.Kehamilan dapat menjadi masalah atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara
umum sudah diterima bahwa setiap saat kehamilan membawa resiko bagi ibu. WHO memperkirakan
bahwa sekitar 15 % dari seluruh wanita yang hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang
berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya.
116 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
URAIAN MATERI
Menetapkan Diagnosa Normalitas Kehamilan
Diagnosa kehamilan pada trimester I dan awal trimester II biasanya ditandai dengan gejala presumtif
hamil dan kemungkinan hamil.
Untuk mengetahui diagnosa kehamilan, pada dasarnya terdapat 2 jenis tes kehamilan yaitu tes urine
serta tes darah.
Ketidaknyamanan Saat Kehamilan
Rasa ketidaknyamanan yang sering dirasakan oleh ibu, antara lain :
1. Amenore
2. Mual muntah
3. mengidam
4. Tidak tahan bau – bauan
5. Pingsan
6. Fatique
7. Sering kencing
8. Keputihan
9. Nyeri ligamentum rotundum
10. Nafas sesak
11. Pusing
12. Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
Namun yang sangat ditakutkan oleh bidan adalah tidak jarang ketidaknyaman yang dirasakan
oleh sang ibu dapat merupakan tanda – tanda bahwa kemungkinan mengalami komplikasi pada
kehamilannya, misalnya saja :
117 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
1. Mual dan muntah
Antara minggu 5 – 12. Bisa terjadi lebih awal 2 – 3 minggu setelah hari pertama haid terakhir.
Pada dasarnya jika ibu hamil sering mual dan muntah apalagi pada trimester I itu wajar.Hanya
saja jika sudah terlalu berlebihan maka akan dapat menyebabkan Hyperemesis Gravidarum
2. Fatique / kelelahan
Pada dasarnya ibu hamil sering merasa lelah tidak mengherankan, namun ditakutkan apabila
rasa lelah yang berlebihan tersebut merupakan tanda dari anemia.
Penyebab tidak diketahui, mungkin berhubungan dengan penurunan laju metabolisme basal
pada awal kehamilan.
3. Mengidam
Mengidam adalah hal yang wajar saat hamil, namun harus diperhatikan jangan sampai karena
ibu hamil mengidam menjadi kekurangan gizi ( malnutrisi ) atau berat badan ibu hamil menjadi
tidak terkontrol.Misalnya ibu hamil yang menginginkan makanan tertentu.
4. Keputihan
Hal ini biasa terjadi pada trimester pertama, kedua dan ketiga.Hal ini terjadi dikarenakan
hiperplasia mukosa vagina dan peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai
akibat dari peningkatan kadar setrogen
Keputihan yang berlebihan ditakutkan ibu hamil menderita beberapa penyakit kelamin,
servisitis dan vaginitis.
5. Sering kencing
Pada trimester pertama dan ketiga.
Hal ini dikarenakan tekanan uterus pada kantung kemih.
Ibu hamil sering kencing ditakutkan menderita infeksi saluran kemih.
118 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Hal ini tidak memerlukan pengobatan farmakologis, tetapi dapat diringankan dengan berikan
penjelasan pada ibu hamil tentang terjadinya, kosongkan saat terasa dorongan untuk kencing,
perbanyak minum pada siang hari, jangan kurangi minum pada malam hari, batasi minum
bahan diuretiks alamiah – kopi, teh, cola, cafeine
6. Nyeri ligamentum rotundum
Apabila ibu hamil sering merasakan nyeri pada ligamentum rotundum sebaikanya
memeriksakan hal ini.Karena ditakutkan kemungkinan mengalami apendiks.hal ini terjadi
karena penekanan uterus pada ligamentum.
7. Pusing
Hal ini dikarenakan karena penggumpalan darah didalam pembuluh tungkai, yang mengurangi
aliran balik vena dan menurunkan out put kardiak / jantung serta tekanan darah dengan
tegangan orthostatis yang meningkat.
Jika ibu hamil sering merasa pusing bahkan sering jatuh pingsan, kemungkinan mengalami
anemia.
Tanda dan Gejala
Tanda – tanda kehamilan
1. Tanda perkiraan Kehamilan
Tanda ini merupakan indikasi paling kecil, individual dirasakan oleh wanita dan dengan
mudah mengacu pada kemungkinan yang lain.
Meliputi :
a. Amenore
b. Mual dan muntah
c. Sering berkemih
119 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
d. Payudara terasa penuh
e. Lelah berlebihan
f. Merasa ada sesuatu yang bergerak untuk pertama kalinya
g. Uterus membesar
h. Garis regangan pada kehamilan
2. Tanda Kemungkinan Hamil
Tanda ini lebih nyata daripada tanda perkiraan kehamilan.
a.
Tanda Chadwick
b.
Tanda godell
c.
Tanda Hegar
d.
Balotemen
e.
Bentuk janin teraba
f.
Kontraksi Braxton-Hicks
g.
Tanda ladin
h.
Tanda McDonald
i.
Tanda Braun von Fernwald
j.
Tanda Piscasek
k.
Uterin souffle
l.
Hasil pemeriksaan USG akan adanya kantung gestasi positif
3. Tanda pasti kehamilan
Tanda positif kehamilan mengacu pada temuan objektif yang merupakan indikasi kehamilan.
a. Gambaran janin positif pada Ultrasonografi
120 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
b. Terdengar bunyi jantung janin
c. Gerakan janin teraba oleh pemeriksa
Kebutuhan dalam asuhan kehamilan
Pelayanan atau asuhan ibu hamil standar :
1. Menimbang berat badan
2. Mengukur tekanan darah
3. Mengukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT lengkap
5. Pemberian tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan
6. Tes terhadap penyakit menular seksual
7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
8. Tes Hb.
9. Peragaan tentang perawatan payudara dan pijat tekan payudara.
10. Peragaan tentang cara peningkatan kesegaran jasmani bumil/senam ibu hamil.
11. Pemeriksaan protein urin (atas indikasi).
12. Pemeriksaan reduksi urin (atas indikasi).
13. Pemberian kapsul iodium pada daerah endemik gondok.
14. Pemberian terapi anti malaria pada daerah endemik malaria.
Kebutuhan Tes Laboratorium
Uji laboratorium dilakukan bervariasi tergantung pada kebijakan klinik.Beberapa uji dan
penelitian juga bervariasi dengan usia gestasi fetus pada saat pengujian dan dengan riwayat
121 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
wanita.Persisnya uji mana yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang sama juga
bervariasi dari tiap – tiap penentuan .Daftar berikut merupakan variasi umum yaitu
a. Pap smear
b. Gonococcal
c. Tipe darah
d. Faktor Rh
e. Uji ”Coomb” tidak langsung / titer antibodi
f.
Sel sabit atau elektroforesis hemoglobin
g. Uji tubercolin
h. VDRL, RPR atau serologi lain untuk sifilis
i.
Antigen permukaan Hepatitis B
j.
Titer rubela
k. Antibodi Varicella
l.
Hemoglobin dan hematokrit
m. Urinalisa protein, glukosa
n. Skrining diabetes
o. Uji HIV
p. Serum maternal alphafetoprotein
Dibanyak tempat di Indonesia wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
dan glukosanya, diperiksa darahnya untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan
rubelanya. Jenis tes dalam daftar berikut yang dicetak tebal adalah tes yang paling penting yang
dapat dipakai untuk menilai adanya masalah pada ibu hamil.Dan jika tertangani maka akan
mencegah kematian dan kesakitan pada ibu dan anak.Tes yang lain berguna hanya jika ada
indikasi perlunya tes tersebut.
122 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Tes lab
Nilai Normal
Nilai tidak normal
Diagnosis
/
Masalah
yang
terkait
Hgb. Hemaglobin
10,5 – 14,0
< 10,5
Anemia
Protein urin
Terlacak / negatif
> atau = 2 +
Protein urin
Dipstick
Bening / negatif
Keruh ( positif )
( mungkin ada infeksi ( PIH ) HPT
Merebus
Glukosa
dalam
Diabetes
urin Benedicts
VDRL / RPR
Negatif
Positif
Syphilis
Faktor Rhesus
RH +
RH -
RH sensitization
Gol. darah
A B O AB
-
Ketidak cocokan ABO
+
AIDS
Negatif
Anomali pada janin jika ibu
Tes pemeriksaan
Syphilis pertama
HIV
Rubela
Positif
mengalami infeksi
Tinja untuk ( ova Negatif
Positif
/ telur cacing )
dan parasit
Kebutuhan Belajar
Ibu hamil yang sudah melakukan pemeriksaan dan sudah dapat dibuat diagnosa, kemudian diberikan
penanganan dan pengobatan. Jangan lupa pada ibu hamil diberikan nasehat – nasehat untuk
memelihara kesehatan selama hamil.adapun hal – hal yang harus dipelajari atau diperhatikan oleh
ibu hamil selama masa kehamilan adalah :
123 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
a. makanan ( diet ) ibu hamil
wanita hamil harus betul – betul mendapat perhatian khusus tentang susunan dietnya,
terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan
kesehatan ibu.Kekurangan nutrisi pada masa hamil dapat menyebabkan anemia, abortus
dan lain – lain.Sedangkan kelebihan makanan dapat menyebabkan kegemukan dan lain –
lain.
b. Obat – obatan
Jika mungkin hindari meminum obat – obatan kecuali sudah saran dokter
c. Gerak badan / olahraga
Berguna untuk membantu sirkulasi darah, menambah nafsu makan dan membuat nyenyak
pada waktu tidur.
d. Pakaian
Pakaian harus longgar, pakai BH yang menyokong payudara ibu, jangan memakai sepatu
dengan hak yang terlalu tinggi, memakai pakaian dalam yang bersih.
e. Istirahat dan rekreasi
Sebaiknya wanita pekerja harus sering istirahat, karena tidur siang menguntungkan dan baik
untuk kesehatan. Mencari tempat hiburan jangan pada tempat yang sesak dan ramai.
f.
Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan terutama perawatan kulit.
g. Kesehatan jiwa
Kesehatan jiwa diberikan pada waktu hamil bertujuan agar menghilangkan ketidaktahuan
dan latihan – latihan fisik.
h. Perawatan payudara
124 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang merupakan makanan utama bagi bayi.Oleh
karena itu harus dirawat dari jauh – jauh hari.
Kebutuhan untuk Pengobatan Komplikasi ringan
Cukup banyak jenis obat yang tidak boleh diberikan pada ibu hamil.Namun pada dasarnya obat –
obatan tersebut memang obat – obatan yang pemakaiannya pun tidak boleh sembarangan dan
seharusnya tak boleh dibeli tanpa resep dokter.Contoh obat yang tidak boleh diminum wanita hamil
adalah : Tetrasiklin, fenitoin, carbamazepin, lithium, obat – obatan hormonal, dll.
Daftar obat yang cukup aman dipakai saat hamil :
a. Obat influenza
Yang mengandung guanifenisin, dextrometorfan, klorfeniramin (CTM), Pseudoefedrin,
difenhidramin dan obat gosok.
b. Penghilang nyeri
Yang aman adalah parasetamol.
c. Anti kembung
Yang mengandung simetikon, antasid, simetidin dan ranitidine.
d. Anti diare
Yang mengandung kaolin, pektin dan disertai oralit
e. Mengatasi sembelit
Yang mengandung bisakodil dan laktulosa.
125 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Kebutuhan konsultasi atau rujukan pada tenaga profesional lainnya
Dalam penurunan kematian ibu dan kematian bayi baru lahir dibutuhkan inovasi dalam
pelayanan kesehatan ibu di semua tingkat pelayanan melalui upaya proaktif.
Upaya rujukan terencana dimulai dengan kegiatan skrining antenatal untuk memperoleh SOPP
a. S = Subyektif = wawncara mengenai umur, nomor / usia kehamilan dan masalah
b. O = Obyektif = Pemeriksaan sederhana melalui periksa pandang, misalnya muka / bibir
pucat, tungkai bengkak , tinggi badan rendah, perut ibu sangat besar, dll
c. P = Penilaian = Terhadap masalah dan faktor resiko.
d. P = Penyuluhan = Persiapan / perencanaan mengenai tempat / penolong persalinan sesuai
kondisi ibu dan janin.
Kebutuhan konseling spesifik atau anticipatory guidance
Konseling pada ibu sesuai usia kehamilannya, mengenai nutrisi, istirahat, tanda – tanda bahaya,
KB, pemberian ASI, ketidaknyamanan yang normal selama kehamilan, dsb.
Kebutuhan konseling HIV / PMS
Wanita hamil secara etis bertanggung jawab untuk mencari perawatan yang layak selama
ia hamil dan harus menghindari hal – hal yang membahayakan janinnya.
Petugas harus mengutamakan keadaan bayi, tetapi tidak dengan mengorbankan kondisi
ibu.Skrining HIV yang diwajibkan melibatkan masalah – masalah etika, yang terkait dengan
masalah privasi, diskriminasi, stigma sosial, dan risiko bereproduksi pada wanita hamil. Insiden
tranmisi perinatal dari seorang ibu HIV positif ke janinnya bervariasi dari 25 % sampai 35
%.Metode untuk mencegah tranmisi ibu – janin dan pengobatan janin sampai saat ini belum
ada.Sebelum ada perubahan teknologi yang mengubah diagnosis dan pengobatan pada janin,
tes pada wanita hamil harus dilakukan atas kemauan wanita itu sendiri.Tenaga kesehatan
126 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
memiliki kewajiban memastikan calon ibu memperoleh informasi yang cukup tentang gejala
dan tes HIV.
Jadwal kunjungan sesuai dengan perkembangan kehamilan
WHO
Rustam Mochtar (1998)
Manuaba (1998)
(JHPIEGO.200
3)
1) 1
kali 1) Pemeriksaan
Trimester I dan II
selama
pertama kali yang
Trimester I
ideal adalah sedini
(<
mungkin
14
minggu)
2) 1
kali
haidnya
ketika
terlambat
1) Satu bulan sekali
2) Diambil data tentang laboratorium
3) Pemeriksaan ultrasonografi
bulan.
4) Nasehat diet tentang empat sehat lima sempurna,
selama
2) Periksa
Trimester
II (14 - 28
sebulan
ulang
1x
sampai
5) Observasi adanya penyakit yang dapat mempengaruhi
kehamilan 7 bulan
kehamilan, komplikasi kehamilan.
minggu)
3) 2
kali
selama
Trimester
tambahan protein ½ gr/kg BB = satu telur /hari.
3) Periksa
ulang
2x
6) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari
sebulan sampai
terjadinya komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I.
kehamilan 9 bulan.
Trimester III
III
4) Periksa
setiap
1) Setiap dua minggu sekali sampai ada
(minggu
minggu
sesudah
tanda persalinan.
28 – 36
kehamilan 9 bulan.
dan
sesudah
minggu ke
2) Evaluasi
data
laboratorium
untuk
melihat
5) Periksa khusus bila
pengobatan.
ada
keluhan-
127 | P a g e
hasil
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
36).
keluhan.
3) Diet empat sehat lima sempurna.
4) Pemeriksaan ultrasonografi.
5) Imunisasi tetanus II.
6) Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan,
komplikasi hamil trinester ketiga.
7) Rencana pengobatan.
8) Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana harus
datang untuk melahirkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Rochjati, Poedji, 2003, Skrining Antenatal Pada Ibu Hamil, Surabaya : Airlangga University Press.
Hal 41
2. Depkes RI, 2001, Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta : Depkes RI, Hal 4, 13 – 25
3. Pusdinakes, WHO, JHPIEGO, 2003, Asuhan Antenatal, Jakarta : Depkes RI.Hal 3 – 5
4. Varney, H, 2004, Ilmu Kebidanan, Bandung : Sekeloa Publisher.
5. Nakita, 2004. Mempersiapkan Kehamilan, Jakarta : PT Sarana Kinasih Satya Sejati Hal 48 - 50
EVALUASI
1. Meliputi apa saja rasa ketidak nyamanan yang sering dirasakan ole ibu hamil?
2. Sebut serta bedakan tanda – tanda dari kehamilan ?
3. Tes laboratorium apa yang paling penting dibutuhkan oleh ibu hamil untuk menilai masalah ibu
hamil?
4. Sebelum melakukan rujukan terencana kegiatan apa yang perlu dilakukan?
5. Sebutkan kunjungan antenatal menurut Roestam Mochtar ?
128 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
MATERI 13
ASUHAN KEHAMILAN PADA KUNJUNGAN ULANG
MATERI 14
PEMERIKSAAN PENUNJANG PADA KEHAMILAN
13.1 PEMERIKSAAN DARAH
13.2 PEMERIKSAAN URIN (PROTEIN DAN GLUKOSA)
13.3 PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
MATERI 15
DETEKSI DINI TERHADAP KOMPLIKASI IBU DAN JANIN
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan asuhan kehamilan sesuai
dengan kompetensi bidan
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan oleh
seorang bidan dalam memberikan asuhan pada kehamilan
PENDAHULUAN
Untuk dapat menurunkan angka kematian ibu di Indonesia, Departemen Kesehatan melakukan
strategi agar semua asuhan antenatal dan sekitar 60 % dari keseluruhan persalinan dilayani oleh
129 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
tenaga kesehatan yang terlatih. Strategi ini dilaksanakan untuk dapat mengenali dan menanggulangi
gangguan kehamilan dan persalinan sedini mungkin.
Tingginya Angka Kematian Ibu ( AKI ) di Indonesia yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup ( SDKI, 1994
) tertinggi di Asean, menempatkan upaya penurunan aki sebagai program prioritas. Penyebab
langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan pre eklampsi. Dan untuk
mencegah adanya komplikasi obstetric,serta memastikan bahwa komplikasi terdeteksi sedini
mungkin serta ditangani secara memadai maka bidan harus kompeten dalam mengidentifikasi
adanya tanda-tanda bahaya terutama pada kehamilan. Oleh karena itu, pada materi pembelajaran
ini akan membahas tentang tanda bahaya pada kehamilan antara lain:perdarahan pervaginam, Mual
muntah terus menerus yang mengarah kepada hiperemesis gravidarum, sakit kepala hebat dan
gangguan penglihatan serta bengkak pada wajah kaki dan tangan yang mengarah kepada
preeklampsi, keluar cairan ketuban sebelum waktunya dan gerak janin berkurang.
Hal ini penting diketahui untuk praktisi bidan dalam memberikan asuhan kebidanannya didalam
mengidentifikasi tanda bahaya ini pada setiap kunjungan. Jika bidan bidan menemukan suatu tanda
bahaya maka akan mempermudah bidan mendeteksi dini komplikasi-komplikasi pada kehamilan
sehingga mempermudah bidan dalam mrencanakan penatalaksanaan asuhan yang sesuai, yang pada
akhirnya akan dapat mencegah resiko kematian ibu dan janin.
URAIAN MATERI
A.
TANDA – TANDA DINI BAHAYA DAN KOMPLIKASI IBU DAN JANIN PADA MASA KEHAMILAN
MUDA
PERDARAHAN PERVAGINAM
Perdarahan pada masa kehamilan muda yaitu perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan
kurang dari 22 minggu.
130 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan,
dapat berupa:
 abortus
 kehamilan mola
 kehamilan ektopik
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada hamil trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula
timbul setiap saat dan malam hari. Perasaan mual disebabkan oleh karena meningkatnya
kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik belum jelas, mungkin
karena system saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.
ETIOLOGI
Penyebab hipremesis Gravidarum belum diketahui secara pasti. Tidak ada bukti bahwa
penyakit ini disebabkan oleh factor toksik; juga tidak ditemukan kelainan biokimia. Perubahanperubahan anatomic pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan
vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi. Beberapa factor predisposisi dan factor lain yang telah
ditemukan oleh beberapa penulis sebagai berikut:
1. faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan
kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatisoda dan kehamilan ganda
menimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua
keadaan tersebut hormon khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.
131 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
2. masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil
serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor
organik.
3. alergi. Sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut juga
sebagai salah satu faktor organik.
4. faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini, rumah tangga yang
retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilandan persalinan, takut terhadap
tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau
pelarian kesuksesan hidup.
PATOFISIOLOGI
Ada yang menyatakan bahwa, perasaan mula adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen,
oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama. Pengaruh fisiologi hormon estrogen ini
tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan
lambung. Hipremesis gravidarum terus menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak
imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Hipremesis gravidarum ini dapat
mengakibatkan cadangan makanan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan
energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya
asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan kalium sebagai
akibat yang dari muntah dan bertambah banyaknya ekskresi lewat ginjal, menambah frekuensi
muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati, dan terjadilah lingkaran setan yang
sulit dipatahkan.
GEJALA DAN TANDA
Hipremesis gravidarum, menurut berat ringannya gejala dapat dibagi kedalam tiga tingkatan.
132 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Tingkatan I. Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada
epigastrium, Nadi meningkat sekitar 100/ menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit
mengurang, lidah mengering dan mata cekung.
Tingkatan II. Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah
mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit
ikteris. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria
dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma
yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing.
Tingkatan III. Keadaan umumnya lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menuru dari
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat; suhu meningkat dan tensi menurun. Komplikasi
fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wernicke, dengan gejala:
nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat
makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukan adanya payah hati.
PENGELOLAAN
Pencegahan perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan
persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan
kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan
hilang setelah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan
makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering.
1. obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah phenobarbital. Vitamin yang dianjurkan adalah vitamin
B1 dan B6. Anti histamin juga dianjurkan, seperti dramamin, avomin. Pada keadaan lebih berat
diberikan antiemetik seperti disiklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.
133 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
2. isolasi
3. terapi psikologik
4. cairan parentral
Berikan cairan parentral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5 %
dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium, dan
vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat
diberikan pula asam amino secara intravena.
5. penghentian kehamilan
PROGNOSIS
Dengan penanganan yang baik prognosis hipremesis gravidrum sangat memuaskan. Penyakit
ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada tingkatan yang berat, penyakit ini
dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
NYERI PERUT BAGIAN BAWAH
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yng berbahaya bagi wanita yang bersangkutan
berhubung dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat. Keadaan gawat ini
dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu. Pada setiap wanita dalam masa reproduksi
dengan gangguan atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah,
perlu dipikirkan kehamilan ektopik terganggu.
DEFINISI
Kehamilan ektopik terjadi apabila telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh di luar
endometrium kavum uteri. Kehamilan ekstrauterin tidak sinonim dengan kehamilan dengan
kehamilan ektopik karena kehamilan pada pars interstisialis uba dan kanalis servikalis masih
termasuk dalam uterus, tetapi jelas besifat ektopik.
134 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
ETIOLOGI
Etiologi kehamilan ektopik telah banyak diselidiki, tetapi sebagian besar penyebabnya tidak
diketahui. Tiap kehamilan dimulai dengan pembuahan telur di bagian ampulla tuba, dan dalam
perjalanan ke uterus telur mengalami hambatan sehingga pada saat nidasi masih di tuba, atau
nidasinya di tuba dipermudah.
Faktor-faktor yang memegang peranan dalam hal ini ialah sebagai berikut.
1. faktor dalam lumen tuba
a) endosalpignitis dapat menyebabkan perlekatan endosalping, sehingga lumen tuba
menyempit atau membentuk kantong bunu;
b) pada hipoplasia uteri lumen tuba sempit dan berkeluk-keluk dan hal ini sering
disertai gangguan fungsi silia endosalping.
c) Operasi plastik tuba dan sterilisasi yang tak sempurna dapat menjadi sebab lumen
tuba menyempit.
2. faktor pada dinding tuba;
a) endometriosis tuba dapat memudahkan implantasi telur yang dibuahi dalam tuba;
b) divertikel tuba kongenital atau ostium assesorius tube dapat menahan telur yang
dibuahi di tempat itu.
3. faktor di luar dinding tuba
a) perlekatan peritubal dengan dirtorsi atau lekukan tuba dapat menghambat
perjalanan telur;
b) tumor yang menekan dinding tuba dapat menyempitkan lumen tuba
4. faktor lain:
135 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
a) migrasi lur ovum, yaitu perjalanan dari ovarium kanan ke tuba kiri-atau sebaliknyadapat memperpanjang perjalanan telur yang dibuahi ke uterus; pertumbuhan
telur yang terlalu cepat dapat menyebabkan implantasi prematur.
b) Fertilisasi in vitro.
PATOLOGI
Mengenai nasib kehamilan dalam tuba terdapat beberapa kemungkinan. Karena tuba bukan
tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, tidak mungkin janin bertumbuh secara utuh
seperti dalam uterus. Sebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara
6 sampai 10 minggu.
1. hasil kontrasepsi mati dini dan diresorbsi
pada implantasi secara kolumner, ovem yang dibuahi cepat mati karena vaskularisasi kurang,
dan dengan mudah terjadi resorbsi total. Dalam keadaan ini penderita tidak mengeluh apaapa, hanya haidnya terlamba untuk beberapa haid.
2. abortus ke dalam lumen tuba
perdarahan yang terjadi karena pembukaan pembuluh-pembuluh darah oleh vili koralies
pada dinding tuba di tempat implantasi dapat melepaskan mudigah dan dinding tersebut
bersama-sama dengan robeknya pseudokapsularis.
3. ruptur dinding tuba
ruptur tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan biasanya pada kehamilan
muda. Sebaliknya ruptur pada pars interstisialis terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut.
Faktor utama yang menyebabkan ruptur ialah penembusan vili koriales ke dalam lapisan
muskularis tuba terus ke peritoneum.
B. TANDA BAHAYA KEHAMILAN LANJUT
1. Perdarahan Pervaginam
136 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Pada kehamilan lanjut perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak, dan kadang –
kadang, tetapi tidak selalu disertai dengan rasa nyeri.
Jika bidan menemukan ibu hamil dengan keluhan perdarahan pervaginam maka :
–
Tanyakan pada ibu karakteristik perdarahannya, kapan mulai, seberapa banyak, apa
warnanya, adakah gumpalan, dan lain – lain.
–
Tanyakan pada ibu apakah ia merasakan nyeri/ sakit ketika mengalami perdarahan tersebut
Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab dari perdarahan
tersebut.
 Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut disebut juga dengan perdarahan
antepartum/Haemorrhage Antepartum (HAP) yaitu perdarahan dari jalan lahir setelah
kehamilan 22 minggu
 Frekuensi HAP 3% dari semua persalinan
 Klasifikasi HAP:
 Plasenta previa
 Solusio plasenta
 Perdarahan yang belum jelas sumbernya (ruptura sinis marginalis, plasenta letak
rendah, vasa previa)
A. PLASENTA PREVIA
•
Suatu keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat yang abnormal yaitu pada
segmen bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian/seluruh pembukaan jalan lahir
•
Klasifikasi Plasenta Previa :
–
PP totalis : menutupi seluruh ostium uteri internum
–
PP parsialis : menutupi sebagian ostium uteri internum
–
PP marginalis : plasenta berada sekitar pinggir ostium uteri internum
Faktor-faktor yang meningkatkan kejadian PP :
137 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
1. Umur

Umur muda → endometrium masih belum sempurna

Umur tua → endometrium tumbuh kurang subur
2. Paritas
Paritas peningkatan kejadian plasenta previa makin besar karena ndometrium
belum sempat tumbuh
3. Endometrium yang cacat
•
Bekas persalinan berulang dengan jarak pendek
•
Bekas operasi, kuret/plasenta manual
•
malnutrisi
Diagnosis Plasenta Previa :
1. Anamnesa
•
Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu
•
Sifat perdarahan : tanpa rasa nyeri, terjadi tiba-tiba, tanpa sebab yang jelas,
dapat berulang
2. Inpeksi : perdarahan pervaginam segar/kehitaman, encer sampai bergumpal
3. Palpasi abdomen
•
Bagian terbawah janin belum masuk PAP (masih tinggi)
•
Sering dijumpai kelainan letak
4. Pemeriksaan inspekulo
•
Untuk mengetahui asal perdarahan (uterus, serviks, vagina, dan lain - lainl)
5. Pemeriksaan penunjang (USG)
B. SOLUSIO PLASENTA
138 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
1. Terlepasnya plasenta yang letaknya normal sebelum janin lahir
2. Frekuensi 1 dari 50 persalinan
3. Penyebab :
 Trauma langsung terhadap uterus hamil (terjatuh, tendangan anak yang sedang
digendong/trauma langsung lainnya)
 Trauma kebidanan : karena tindakan kebidanan yang dilakukan :
•
Setelah versi luar
•
Seteleh memecahkan ketuban
•
Persalinan anak kedua pada Gemelli
4. Pada kehamilan dengan tali pusat pendek
Secara klinis solusio plasenta dibagi :
1. Solusio plasenta ringan
•
Terlepasnya sebagian kecil plasenta
•
Tidak berdarah banyak
•
Tidak mempengaruhi keadaan ibu/janinnya
•
Apabila terjadi perdarahan pervaginam, warnanya kehitam-hitaman sedikit sekali
2. Solusio plasenta sedang
•
Terlepas lebih dari ¼ nya
•
Dapat timbul perlahan-lahan dari solusio plasenta ringan
•
Mendadak, sakit perut ters-menerus kemudian perdarahan pervaginam
•
Ibu syok
•
Uterus teraba tegang terus-menerus, nyeri tekan sehingga bagian janin susah teraba
3. Solusio plasenta berat
•
Terlepas lebih dari 2/3 permukannya
•
Terjadi tiba-tiba
•
Ibu syok
139 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
•
Janin telah meninggal
•
Uterus tegang seperti papan dan sangat nyeri
•
Perdarahan pervaginam tampaknya tidak sesuai dengan keadaan syok ibu kadang
perdarahan pervaginam mungkin belum sempat terjadi
Diagnosis Solusio Plasenta :
1. Anamnesa
•
Terdapat perdarahan yang disertai rasa nyeri
•
Terjadi spontan/trauma
•
Perut terasa nyeri
•
Diikuti penurunan sampai terhentinya gerakan janin
2. Pemeriksaan
•
•
•
Pemeriksaan fisik umum
•
Keadaan umum tidak sesuai dengan jumlah perdarahan
•
TD menurun, nadi danrnafasan meningkat
•
Penderita tampak anemis
Palpasi abdomen
•
Perut tegang terus-menerus
•
Terasa nyeri pada saat palpasi
•
Bagian janin sukar ditentukan
Auskultasi
•
•
DJJ bervariasi dari asfiksia ringan sampai dengan berat
Pemeriksaan dalam
•
Terdapat pembukaan
•
Ketuban tegang dan menonjol
C. Sakit Kepala yg Hebat
140 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
•
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan dan seringkali merupakan ketidaknyamanan yang
normal dalam kehamilan
•
Sakit kepala yang merupakan masalah serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan
tidak hilang dengan beristirahat
•
Jika disertai dengan penglihatan kabur/berbayang merupakan gejala pre eklampsia
•
Tanyakan pada ibu, apakah ia mengalami edema pada muka/tangan atau gangguan visual
•
Periksa TD, protein urine, refleks dan edema
•
Periksa suhu dan jika tinggi, lakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya parasit
malaria
D. Penglihatan Kabur
•
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan,
perubahan ringan adalah normal
•
Perubahan visual yang mendadak (pandangan kabur/berbayang) merupakan indikasi
keadaan yang mengancam jiwa
•
Jika disertai dengan sakit kepala yang hebat kemungkinan gejala pre eklampsia
•
Periksa TD, protein urine, refleks dan edema
E. Bengkak di Wajah dan Jari-jari Tangan
•
Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pd kaki yang biasanya
muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah beristirahat/meninggikan kakinya
•
Bengkak bisa menunjukkan masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang
setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.
•
Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau pre eklampsia
•
Tanyakan pada ibu, apakah ia mengalami sakit kepala / masalah visual
141 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
•
Ukur TD dan protein urine, periksa HB dan tanda gejala lain dari anemia
F. Keluar Cairan Pervaginam
•
Jika ibu hamil mengeluhkan cairan pervagina maka bidan harus memastikan bahwa cairan
tersebut bukan kencing melainkan air ketuban
•
Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah keluarnya cairan dari jalan lahir/vagina setelah kehamilan
berusia 22 minggu. Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan
•
Untuk menentukan betul tidaknya ketuban pecah dini bisa dilakukan dengan cara:
–
Adanya cairan yang berisi mekonium, verniks kaseosa, rambut lanugo dalam liang
sanggama
–
Pemeriksaan abdomen uterus lunak tidak nyeri tekan
–
Pemeriksaan inspekulo, lihat dan perhatikan apakah memang air ketuban keluar dari
kanalis servikalis dan bagian yang sudah pecah
–
Dilakukan uji kertas lakmus:
•
Jadi biru (basa)
•
Jadi merah (asam) : air kencing
: air ketuban
G. Gerakan Janin tidak Terasa
•
Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam
•
Gerakan bayi akan mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan
minum dengan baik.
•
Jika ibu hamil mengeluh bahwa janinnya tidak bergerak. Tanyakan pada ibu, kapan terakhir
bayinya bergerak?
•
Raba gerakan bayi dan dengarkan DJJ
142 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
H. Nyeri Abdomen yang Hebat
•
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal
•
Nyeri abdomen kemungkinan menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah yang hebat, menetap dan tidak bisa hilang setelah beristirahat
•
Hal ini berarti appendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan
preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, solusio plasenta, infeksi saluran kemih atau
infeksi lainnya
•
Tanyakan pada ibu tentang karakteristik nyeri, kapan terjadi, seberapa hebat, kapan mulai
dirasakan dan lain – lain.l
DAFTAR PUSTAKA
1. Syaifuddin, B.A, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2002: hal M-10,M-19,M-35, M-109,
M-110
2. Winkjosastro.Hanifa.dkk, Ilmu Kebidanan, YBPSP, jakarta, 1999,Hal 281-288
3. Wheeler Linda, Buku Saku Perawatan Pranatal & Pascapartum,EGC, Jakarta, 2004, Hal: 120142.
EVALUASI
1. Adanya tanda perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut, harus dicurigai
adanya...
a. Abortus
d. Kehamilan mola
b. Kehamilan ektopik
e. Plasenta previa
c. Gangguan pembekuan darah
143 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
2. Seorang ibu hamil 32 minggu datang ke BPS dengan keluhan bengkak pada muka dan tangan,
pandangan mata kabur, disertai sakit kepala yang hebat. Berdasarkan data tersebut dapat di
identifikasikan bahwa ibu hamil tersebut mengalami tanda bahaya kehamilan yang
mengarah ke.......
a.Hipertensi
d.Penyakit jantung
b.Pre-eklampsia
e.Penyakit ginjal
c.Plasenta previa
3. Seorang ibu hamil 28 minggu datang ke BPS dengan keluhan-keluhan bengkak pada muka dan
tangan, sering pandangan mata kabur, kadang-kadang disertai sakit kepala yang hebat.
Berdasarkan data tersebut dapat di identifikasikan bahwa bumil mengalami gejala-gejala
bahaya kehamilan dengan.......
a.Hipertensi
d.Penyakit jantung
b.Pre-eklampsia
e.Penyakit ginjal
c.Plasenta previa
4. Saran apa yang akan saudara berikan jika seorang ibu hamil aterm merasakan gerak
janinnya berkurang?
a. segera memeriksakan kehamilannya ke klinik bersalin / bidan terdekat
b. Tidak perlukontrol karena pada kehamilan aterm gerak janin memang akan berkurang
c. Segera memeriksakan diri ke dukun terlatih
d. Ditunggu sampai ibu merasakan adanya mules-mules pertanda mau melahirkan
5.Yang bukan tanda dan gejala nyeri perut hebat pada kehamilan adalah:
144 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
a. Kehamilan ektopik
b. solution plasenta
c. Ketuban pecah dini
d. Ruptura uteri imminens
e. Abortus
MATERI 16
GRAVIDOGRAM
MATERI 17
PENDOKUMENTASIAN PADA KEHAMILAN
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
145 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini, mahasiswa mampu menerapkan cara pendokumentasian
dalam asuhan pada kehamilan
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan pendokumentasian asuhan paa
kehamilan
URAIAN MATERI
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL (ANTE NATAL )
No Register / Rekam Medik
:
Tanggal masuk / tanggal kunjungan
:
Tanggal / Jam pengkajian
:
Pengkaji
:
Tempat
:
BIODATA
Nama Ibu
:
Nama Suami
:
Umur
:
Umur
:
Agama
:
Agama
:
Pendidikan
:
Pendidikan
:
146 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Pekerjaan
:
Pekerjaan
:
Golongan Darah
:
Golongan Darah
:
Alamat
:
Alamat
:
DATA SUBJEKTIF
ALASAN PERIKSA
Keluhan Utama......... Sejak pukul ............................
RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche usia........siklus.........hari, teratur/tidak teratur,lamanya.........., konsistensi darah.............,
ganti pembalut.........sehari, Dysmenorhoe..... (ya/tidak), keluhan lain........
RIWAYAT PERNIKAHAN
Menikah.........kali, usia pertama nikah........tahun, lamanya pernikahan.......tahun
RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG
G.......P........A......... HPHT: ................. TP:.....................
Ibu merasa hamil...............bulan, pemeriksaan kehamilan di.............berapa...........kali
TT 1: kapan/dimana, TT2 : kapan/dimana
Obat-obatan yang dikonsumsi...............( Fe, B6, B12, Vit A dll)..............(keterangan)
Pergerakan janin dirasakan pertama kali pada umur kehamilan................bulan
Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir...........kali
Penyulit dalam kehamilan ini (bila ada jelaskan ) :
Pergerakan janin tidak dirasakan..............................................................................................
147 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Oedema pada wajah dan tangan.........................................................................................
Sakit kepala lebih dari biasa...............................................................................................
Gangguan penglihatan........................................................................................................
Rasa lelah............................................................................................................................
Mual dan muntah yang berlebihan......................................................................................
Nyeri perut..........................................................................................................................
Perdarahan pervaginam............................banyaknya................................lamanya............
Panas...................................................................................................................................
Lain-lain..............................................................................................................................
Keluhan utama :
Mules :.........................Sejak.....................frekuensi...........................
Lamanya..........................Kekuatannya......................Pengeluaran pervaginam........... ,
air ketuban/darah dan lendir............jumlah:....................warna dan bau.......................
RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS LALU
N Anak
Persalinan
Anak
Nifa
148 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Penyulit
O ke
Tgl/
Usia
Tempa
tahu
kehamila
Jeni
Penolon
s
g
kehamila
t
n
s
J
B
P
Keadaa
K
B
B
n
n&
persalina
n
n
RIWAYAT GINEKOLOGI
Pernah
menderita
penyakit
yang
berhubungan
dengan
organ
reproduksi.................(ya/tidak) misal : kista ovarium, Ca Cerviks, mioma, mola dll
RIWAYAT PENYAKIT
Mempunyai penyakit yang dapat memperberat dan diperberat oleh kehamilan misal : DM,
Asma, hipertensi, jantung dll
RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Keluarga menderita penyakit keturunan........................Penyakit menular....................
Bila ada jelaskan...............
RIWAYAT SEKSUAL
Frekuensi.........................
Posisi.............keluhan
dalam
hubungan
sexsual
selama
hamil...................
149 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
RIWAYAT KONTRASEPSI
Jenis KB yang dipakai sebelum hamil..............sejak kapan..............lamanya............tahun
Alasan ganti KB....................alasan berhenti........................rencana KB yang akan digunakan
setelah melahirkan......................
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Respon ibu thdp kehamilan..............Ibu tinggal dengan.....................dukungan keluarga thdp
kehamilan......................pengambilan keputusan dlm keluarga...............adat istiadat dlm
keluarga selama kehamilan............rencana persalinan dimana/ditolong siapa...........
RIWAYAT NUTRISI
Pola makan..................jenis makanan yang dikonsumsi.....................makanan yg dipantang
perubahan pola makan..................alergi terhadap makanan....................maanan yang terakhir
dimakan...................jam..........................
RIWAYAT AKTIFITAS
Aktifitas sehari-hari..................................beban kerja...................................................
Pola istirahat.......................(teratur/tidak teratur), Tidur siang....................tidur malam....
Terakhir istirahat (cukup/kurang)............................
RIWAYAT ELIMINASI
BAB: Frekwensi...................konsistensi...................keluhan..............terakhir BAB ...jam
BAK: Frekwensi....................warna.................bau................jumlah............keluhan.........
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT-OBATAN DAN BAHAN LAIN KEBIASAAN HIDUP SEHAT:
Merokok, minum-minuman keras, mengkonsumsi obat-obatan terlarang...........ya/tidak
150 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Minum jamu-jamuan selama hamil............................ Suami perokok, minum-minuman keras
dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang (ya/tidak)....................
DATA OBJEKTIF
A. KEADAAN UMUM
:
B. KESADARAN
: (sebutkan tingkat kesadaran dan tanda-tandanya)
C. TANDA-TANDA VITAL : TD
D. BB:
TB:
:
Pulse/nadi
:
Respirasi
:
Suhu
:
LILA:
E. PEMERIKSAAN FISIK

Kepala
:
Rambut : warna, kebersihan, benjolan, lesi.
Muka
: Oedema
Mata
: konjungtiva (anemis/tidak), Sklera (ikterus/tidak)
Hidung : Polip, nyeri tekan, pengeluaran
Telinga : Benjolan, , nyeri tekan, pengeluaran, kebersihan, Fungsi pendengaran
Mulut
: Bibir kering/lembab, warna, stomatitis
Gigi karies, berlubang, gigi palsu
151 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
Leher
: Pembesaran kel. Lymfe, pembesaran vena jugularis, pembesaran kel.
Thyroid, refleks menelan

Dada
:
Paru-paru
: Pergerakan nafas, bunyi pernafasan vesikuler, ronchi, wheezing
Jantung
: Redup, mur-mur, galop
Irama jantung, frekuensi
Payudara
: Bentuk, ukuran simetris/tidak, puting susu menonjol/tidak, colostrum,
benjolan, nyeri tekan, pembesaran kelenjar axiler, retraksi/dimpling
Abdomen
: Luka bekas operasi / SC, striae gravidarum, linea alba, linea nigra, lesi,
benjolan abnormal, nyeri tekan
Leopold I
: TFU: .......cm , teraba................
Leopold II
: PUKA / PUKI
Leopold III
: Bagian terendah janin
Leopold IV
: Konvergen/divergen, perlimaan ( Skala penurunan
janin)
DJJ

AnoGenital
: ( -/+ )...............x/m, reguler/tidak
: Pengeluaran pervaginam, warna, jumlah, konsistensi, bau
Vulva
: Lesi, varises
Anus
: Haaemorhoid, Varises
152 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)

Extremitas
:
Extremitas atas
: Oedem, kepucatan pd kuku, turgor, refleks
Extremitas bawah : Oedema, kepucatan pada kuku, turgor, varices, Refleks
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. LABORATORIUM
:
a. Darah : HB ...........gr %
b. Urine : Protein
Glukosa
c. Lain-lain
:
2. USG
ASSESMENT
Diagnosa :
Masalah Potensial :
Kebutuhan segera :
PLANNING : ....................................................................................
EVALUASI
Buat salah satu kasus pada kehamilan, kemudian dimasukan kedalam pendokumentasian secara
SOAP !
153 | P a g e
MODUL ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN (ASKEB I)
MATERI 18
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL
MATERI 19
KEBUTUHAN PSIKOLOGI IBU HAMIL
154 | P a g e
Download