Pertemuan kuliah ke 4

advertisement
FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP
PERKECAMBAHAN
Faktor Internal
1. Tingkat Kemasakan Benih
Benih Belum Masak
•
•
•
•
Embryo masih muda
Cad. Makanan belum cukup
Persentase daya kecambah rendah
Waktu berkecambah lama
Masak/matang
• Embryo sudah sempurna
• Cad. makanan sudah cukup
• Kondisi masak fisiologis
Lewat Masak
•
•
•
•
Terjadi metabolisme cadangan makanan
Perubahan/penurunan kadar air
Waktu berkecambah lama
Terjadi proses kemunduran benih
2. Ukuran Benih
Ukuran benih menentukan jumlah cadangan makanan
(karbohidrat, lemak, protein, dan mineral) dalam jaringan
penyimpanan cadangan makanan benih sumber energi bagi embryo
saat berkecambah. Ukuran benih besar/berat cadangan dari benih
yang ukuran kecil. Ukuran benih mempunyai korelasimakanan positif
terhadap kandungan cadangan makanan benih. Berat benih
berpengaruh terhadap kecepatan berkecambah dan produksi. Berat
benih menentukan besarnya kecambah dan berat tanaman.
3. Dormansi
Benih viabel (hidup) tetapi tidak mau berkecambah
walaupun ditempatkan pada lingkungan yang memenuhi
syarat bagi perkecambahan. Periode dorman musiman
tahun tergantung jenis benih dan tipe dormansi.
Penyebab Dormansi
Impermeabilitas kulit benih terhadap air dan gas resistensi kulit benih terhadap
pengaruh mekanis Embryo yang rudimenter atau after ripening. Bahan-bahan
penghambat perkecambahan.
4. Zat-zat penghambat perkecambahan benih :
a. Larutan dengan tingkat osmotik tinggi (Mannitol, NaCL)
b. Bahan pengganggu lintasan metabolisme respirasi (Sianida, Azide, Flvorida)
c. Herbisida
d. Coumarin
e. Auzin
Faktor Eksternal
1. Penyerapan air oleh benih dipengaruhi :
a. Sifat dari benih atau kondisi kulit benih
b. Jumlah air yang tersedia pada media.
c. Keperluan air bergantung kepada jenis benih, secara umum diperlukan dua atau
tiga kali dari berat kering benih. Benih berkecambah pada kondisi air tanah dari
kapasitas lapangan sampai titik layu permanen.
d. Untuk tanaman Holtikultura sayuran :
• Golongan 1 : Benih berkecambah kondisi air titik layu permanen sampai
kapasitas Lapang (Kubis, Jagung, Timun, Tomat, Bawang)
• Golongan 2 : Benih berkecambah pada kondisi air tanah sedang sampai di
atas kapasitas Lapang (Selada, Kacangan)
• Golongan 3 : Benih berkecambah dengan baik pada kondisi kandungan
air tanah dekat kapasitas Lapang (Celery)
• Golongan 4 : Benih berkecambah dengan baik pada kondisi
kandungan air tanah di bawah kapasitas
Lapang (Bayam).
2. Temperatur
Temperatur optimum adalah temperatur yang terbaik untuk benih berkecambah.
Temperatur optimum untuk kebanyakan benih tanaman 26,5 °C – 35°C. Dibawah temperatur
minimum dan diatas temperatur optimum kebanyakan benih gagal untuk berkecambah.
Temperatur minimum benih gagal berkecambah 0°C – 5 °C, temperatur maksimum 45°C - 48°C
akan terjadi kerusakan benih dan jaringan kecambah tanaman.
3. Oksigen
Selama benih berkecambah akan terjadi proses respirasi benih saat berkecambah respirasi
meningkatkan pengambilan oksigen dan pelepasan karbondioksida, air dan energi berupa
panas. Terbatasnya ketersediaan oksigen akan terhambatnya proses perkecambahan benih.
4. Cahaya
Kebutuhan benih terhadap cahaya untuk berkecambah berbeda tergantung jenis tanaman
pengaruh cahaya dan perkecambahan benih dikontrol sistem pigmen “Phytochram”. Yang
tersusun dari chromophore dan protein. Benih yang dikecambahkan pada keadaan kurang
cahaya akan menghasilkan kecambah yang mengalami etiolasi yang pemanjangan yang
tidak normal dari hipokotil atau epikotil, dan warna kecambah yang pucat.
5. Medium
Medium yang terbaik untuk perkecambahan benih mempunyai sifat fisik
baik, gembur, kemampuan menyimpan air, bebas dari organisme penyebab
Penyakit. Medium tanah, kedalaman tanam akan mempengaruhi
perkecambahan benih.
Download