01 COVER

advertisement
ABSTRAK
FENOMENA FASHION EMO SEBAGAI
EKSPRESI IDENTITAS DIRI
Indonesia merupakan sebuah negara terbuka dengan kebudayaan asing
yang datang diantaranya melalui arus informasi. Kebijakan-kebijakan politik yang
diambil oleh pemerintah semenjak orde baru pun ikut andil dalam
keterpengaruhan masyarakat terhadap budaya asing. Di antara budaya-budaya
asing, fashion dan musik menjadi salah satu budaya asing yang tidak pernah surut
keberadaannya. Selalu saja ada hal yang baru dari tiap dekadenya. Ada dekade
pola fashion Rock and Roll, Rock Metal, Punk Rock, R n B, Hip-Hop, Ska dan
sampai fashion emo yang saat ini sedang digemari para remaja.
Fashion anak emo merupakan campuran antara gothic, punk dan genre
musik lainnya. Berpakaian ala punk, atau memakai kaos yang bertuliskan nama
band, piercing, rambut spiffy dengan mata bermaskara, dan memakai eye liner
hitam yang tebal. Potongan rambut lurus dan jatuh menyamping, sebelah belakang
pendek. Busana jeans, memakai pin dipasang di pinggang, sepatu sneakers.
Dalam kajian komunikasi pola fashion bisa jadi merupakan komunikasi
nonverbal dalam fungsinya sebagai ekspresi komunikasi. Artinya ada sebuah
pesan yang ingin disampaikan tentang perasaan-perasaan (emosi) melalui fashion
yang ingin digunakan. Lalu perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan
melalui fashion emo dengan ekspresi identitas diri.
Maka dari itu penulis meneliti “Bagaimana Fenomena Fashion Emo
Sebagai Ekspresi Identitas Diri”, dengan pendekatan fenomenologi dimana semua
hasil penelitian merupakan sebuah pemaknaan yang diperoleh langsung melalui
narasumber. Dimana narasumbernya adalah para individu-individu Aloners yang
merupakan para fans Alone at last sebagai sebuah band yang telah ter-stereotip
sebagi band emo di kota Bandung. Peneliti dalam hal ini, membaginya ke dalam
tiga unit identifikasi yaitu makna subjektif atau berdasarkan pengalaman, makna
timbal balik psikososial dan makna status eksistensial.
Berdasarkan hasil pengamatan, makna subjektif dari ekspresi identitas diri
para individu Aloners adalah makna identitas baru, makna penikmat musik emo,
dan makna mempertahankan identitas. Makna timbal balik psikososial dari
ekspresi identitas diri para Aloners merupakan makna proses imitasi, makna
proses identifikasi, dimana keduanya memengaruhi makna proses dalam
mendapatkan penghargaan sosial. Makna status eksitensial merupakan induk dari
segala makna dimana makna-makna sebelumnya adalah sebuah usaha untuk
mendapatkan eksistensi.
i
Download