survei persepsi pasar

advertisement
SURVEI
PERSEPSI PASAR
1
Triwulan I – 2010
•
Inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 diperkirakan berada
pada kisaran 5,1-5,5%. Mayoritas responden (58,8%) optimis bahwa
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 akan lebih tinggi dibandingkan
tahun 2009, dan berada pada kisaran 5,1-5,5%. Disisi lain, tekanan terhadap
harga umum diperkirakan oleh sebanyak 17,6% responden akan berada
pada kisaran 5,1-5,5%. Perkiraan inflasi tersebut berada pada kisaran
perkiraan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%±1%
•
Perekonomian Indonesia pada triwulan II-2010 diperkirakan akan berada
pada kisaran 5,1-5,5%. Inflasi tahunan diperkirakan masih relatif rendah dan
stabil, sebanyak 48,5% responden memperkirakan inflasi akan berada pada
range 2,1-3,5%. Disisi lain, semakin membaiknya kinerja ekspor
memberikan pengaruh positif terhadap kondisi nilai tukar rupiah terhadap
dollar dimana sebanyak 80,6% responden optimis bahwa nilai tukar pada
triwulan II-2010 diperkirakan akan berada pada kisaran Rp9.001-9.500/USD
•
Responden optimis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 akan semakin
meningkat dan berada pada kisaran 5,6-6,0%. Laju inflasi satu tahun ke
depan diperkirakan oleh sebanyak 22,1% responden akan berada pada
kisaran 4,1-4,5%, atau sedikit lebih rendah dibandingkan perkiraan inflasi
pada tahun 2010 (5,1-5,5%). Namun demikian, sebanyak 19,1% responden
memperkirakan inflasi tahun 2011 dalam range yang lebih tinggi yaitu pada
kisaran 5,1-5,5% dan 5,6-6,0%. Disisi lain, penguatan nilai tukar terhadap
dollar akan relatif stabil pada kisaran Rp9.001-9.500/USD
•
Mayoritas responden menyatakan bahwa pemberlakuan ACFTA akan
memberikan pengaruh terhadap kinerja beberapa indikator makro ekonomi
di Indonesia baik dari sisi inflasi, konsumsi, investasi, ekspor, dan impor.
Inflasi diperkirakan akan mengalami penurunan, terutama disebabkan
karena supply akan lebih besar daripada demand dimana diperkirakan akan
terjadi lonjakan produk impor terutama dari China yang masuk ke
Indonesia dengan harga yang relatif murah. Disisi lain, banyaknya produk
dengan harga yang relatif murah dan dengan ragam yang cukup banyak
tersebut akan mendorong konsumsi masyarakat. Investasi diperkirakan
juga meningkat seiring dengan perluasan pasar oleh investor di Indonesia
•
Beberapa kebijakan yang seyogyanya dilakukan oleh pemerintah dan Bank
Indonesia untuk mengantisipasi dampak ACFTA, antara lain peningkatan
pembiayaan oleh perbankan dengan menerapkan suku bunga yang
terjangkau, adanya kemudahan prosedur/perijinan untuk melakukan
ekspor, pemberian stimulus pemerintah dalam bentuk kemudahan perijinan
serta penurunan pajak, dan stimulus pemerintah dalam bentuk subsidi
untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri
Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro Triwulan II-2010
Pertumbuhan ekonomi
pada triwulan II-2010
diperkirakan sebesar
5,1-5,5%
Perekonomian Indonesia pada triwulan II-2010 diperkirakan akan
mengalami peningkatan dan tumbuh pada kisaran 5,1-5,5%. Berdasarkan hasil
Survei Persepsi Pasar triwulan I-2010 dengan jumlah responden sebanyak 68 orang dari
rata-rata total responden aktif sebanyak 75 responden memperkirakan bahwa kondisi
ekonomi makro pada triwulan II-2010 akan lebih baik dibandingkan triwulan I-2010.
Metodologi
Survei Persepsi Pasar merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak Triwulan IV-2001 terhadap responden yang terdiri dari para ekonom,
pengamat/peneliti ekonomi, analis pasar uang/modal serta akademisi. Responden dipilih berdasarkan metode purposive sampling. Saat ini responden survei
berjumlah sekitar 100 orang yang tersebar di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Bandar Lampung, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Padang, Palembang, Denpasar,
Banjarmasin, Makasar, Manado dan Kendari. Pengumpulan data dilakukan melalui mail, faksimili maupun e-mail. Response rate setiap periode survei berkisar
antara 65%-80%. Hasil survei disajikan dengan metode pooling (persentase responden yang menjawab paling banyak).
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
1
Mayoritas responden (39,7%) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II2010 akan berada pada kisaran 5,1-5,5%, atau lebih tinggi dibandingkan perkiraan
pertumbuhan
ekonomi
pada
triwulan
I-2010
sebesar
4,1-4,5%.
Peningkatan
pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2010 tersebut seiring dengan meningkatnya
ekspektasi perkembangan kinerja ekspor dimana tercemin dari surplus transaksi berjalan
yang diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I-2010.
Sementara itu, terdapat sebanyak 22,1% responden memperkirakan pertumbuhan
ekonomi berada pada 4,6-5,0%, dan sebesar 20,6% responden memprediksikan
pertumbuhan ekonomi hanya tumbuh pada kisaran 4,1-4,5%.
Tekanan terhadap harga umum pada triwulan II-2010 relatif rendah dan
stabil. Membaiknya pasokan tanaman pangan dan adanya panen raya pada triwulan I2010 ditengarai masih memberikan pengaruh untuk meredam tekanan inflasi tahunan
pada triwulan II-2010. Disisi lain, tekanan eksternal yang berasal dari imported inflation
masih minimal dimana kondisi nilai tukar yang relatif stabil. Inflasi tahunan pada
triwulan II-2010 diperkirakan oleh mayoritas responden (48,5%) akan berada pada
kisaran 2,1-3,5%. Sementara itu, sebagian responden (26,5%) memprediksikan inflasi
akan berada pada 3,6-4,0% (yoy), bahkan terdapat sebanyak 13,2% responden
memperkirakan inflasi pada kisaran 4,6-5,0% (yoy).
Tabel 1
Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi Triwulanan
Realisasi
No.
Perkiraan Hasil Survei
Indikator Ekonomi
Tw. IV-2009
Tw. III-2009
Tw. IV-2009
4,55%***
4,1-4,5%
2,78%
≤ 6,5%, rata-rata 5,4%
Rp 9.459
3. Transaksi Berjalan (% surplus/defisit dari PDB)
4. Pertumbuhan Ekspor Barang (y-o-y)
5. Pertumbuhan Impor Barang (y-o-y)
(4,39%)*
1. Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y)
2. Inflasi (y-o-y)
2. Nilai Tukar Rp/USD
Tw. I-2010
Tw. II-2010
4,1-4,5%
4,1-4,5%
5,1-5,5%
n/a
<6,1%, rata-rata 4,0%
2,1-3,5%
Rp 10.001-10.500
Rp10.001 - 10.500
Rp 9.501 - 10.000
Rp 9.001 - 9.500
2,22***
0,1-1,5%
0,1-1,5%
0,1-1,5%
1,6-3,0%
20,70%*
0,1-0,5%
0,1-5,0%
0,1-5,0%
0,1-5,0%
0,1-0,5%
0,1-5,0%
0,1-5,0%
0,1-5,0%
Keterangan :
*)
: angka sementara
***) : angka sangat sangat sementara
Kondisi nilai tukar pada triwulan II-2010 masih relatif stabil. Semakin
membaiknya kinerja ekspor memberikan pengaruh positif terhadap kondisi nilai tukar
rupiah terhadap dollar dimana sebanyak 80,6% responden optimis bahwa nilai tukar
pada triwulan II-2010 diperkirakan akan berada pada kisaran Rp9.001-9.500/USD,
sementara itu sebanyak 17,9% responden memperkirakan nilai tukar pada Rp9.50110.000/USD.
Surplus transaksi berjalan pada triwulan II-2010 diperkirakan semakin
besar dibandingkan triwulan I-2010. Kegiatan ekspor dan impor barang pada
triwulan II-2010 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 0,1-5,0%. Secara
rinci pertumbuhan ekspor barang diperkirakan oleh sebesar 28,4% responden akan
tumbuh sebesar 0,1-5,0% (yoy), sebesar 25,4% responden memperkirakan tumbuh
sekitar 5,1-10,0%, bahkan terdapat 23,9% responden memperkirakan ekspor barang
akan tumbuh sebesar 10,1-15,0%. Kegiatan impor barang diperkirakan oleh 38,8%
responden akan tumbuh sebesar 0,1-5,0%. Sementara itu, terdapat 23,9% responden
optimis bahwa pertumbuhan impor barang akan tumbuh pada kisaran 10,1-15,0%, dan
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
2
sebesar 19,4% memprediksi impor barang tumbuh sebesar 5,1-10,0%. Membaiknya
kinerja ekspor ditengarai menyebabkan rasio transaksi berjalan akan mengalami surplus
sebesar 1,6-1,5% terhadap PDB. Perkiraan tersebut diprediksikan oleh sebanyak 48,5%
responden. Sementara itu, terdapat sebanyak 36,8% responden memperkirakan surplus
transaksi berjalan terhadap PDB pada kisaran 0,1-1,5%.
Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2010
Pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2010
diperkirakan lebih tinggi
dibandingkan tahun 2009,
tekanan harga pada kisaran
5,1-5,5%
Kondisi ekonomi makro selama tahun 2010 diperkirakan akan lebih baik
dibandingkan tahun 2009. Sejalan dengan pemulihan ekonomi dunia dan fundamental
perekonomian domestik yang semakin kuat dan relatif stabil ditengarai mempengaruhi
persepsi responden akan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada tahun 2010.
Sama seperti hasil survei sebelumnya, sebagian besar responden (58,8%) masih optimis
bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 akan lebih tinggi dibandingkan tahun
2009, berada pada kisaran 5,1-5,5%. Perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut relatif
sama dengan perkiraan APBN 2010 maupun nota keuangan RAPBN-P 2010 yang
masing-masing memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 sebesar 5,5%.
Berdasarkan hasil survei, terdapat sebanyak 16,2% responden memperkirakan
pertumbuhan ekonomi akan tumbuh lebih rendah yaitu sebesar 4,6-5,0%, bahkan
terdapat 11,8% responden optimis pertumbuhan ekonomi mencapai level diatas 5,5%.
Menurut mayoritas responden, faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2010 untuk tumbuh lebih tinggi lebih dipengaruhi faktor internal dan eksternal
antara lain korupsi, lemahnya penegakan hukum, tingkat pengangguran, dan kurangnya
Sumber Daya Manusia yang bersih & profesional (tabel 3).
Sejalan dengan meningkatnya perekonomian di tahun 2010, tekanan harga
diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2009, yaitu pada kisaran 5,15,5%. Perkiraan inflasi tersebut berada pada kisaran perkiraan Bank Indonesia yaitu
sebesar 5%±1%, namun diatas asumsi makro APBN 2010 sebesar 5,0% dan RAPBN-P
2010 sebesar 5,7%. Secara rinci, sebanyak 17,6% responden memperkirakan inflasi
pada tahun 2010 akan berada pada range 5,1-5,5%, sebanyak 16,2% responden
memperkirakan inflasi dalam range 6,1-6,5% dan 3,1-4,%, sebanyak 14,7% responden
memperkirakan inflasi akan berada pada range 5,6-6,0% dan 4,6-5,0%, dan sebanyak
11,8% responden memperkirakan inflasi akan berada pada 4,1-4,5%. Menurut
mayoritas responden faktor penyebab inflasi pada tahun 2010 terutama disebabkan oleh
kebijakan pemerintah dibidang harga & pendapatan, ekspektasi kenaikan harga, dan
faktor musiman. Disisi lain, pergerakan nilai tukar terhadap dollar yang mengalami
penguatan akan relatif stabil pada kisaran Rp9.001-9.500/USD. Kisaran tersebut
diperkirakan oleh mayoritas responden yaitu sebesar 76,1%. Sementara itu, sebanyak
20,9% responden masih memprediksikan nilai tukar hanya menguat pada kisaran
Rp9.501-10.000/USD.
Pemulihan perekonomian global ditengarai memberikan dampak positif
terhadap Neraca Pembayaran Indonesia. Kegiatan ekspor dan impor barang
diperkirakan tumbuh 0,1-5,0%, rasio transaksi berjalan akan surplus 1,6-3,0% dari PDB.
Menurut sebagian responden (33,8%) kegiatan ekspor barang pada tahun 2010
diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sebesar 0,1-5,0%. Sementara itu, sebanyak
20,0% responden memperkirakan ekspor barang akan tumbuh pada kisaran 5,1-10,0%,
bahkan terdapat sebesar 24,6% responden yang memperkirakan kegiatan ekspor barang
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
3
tumbuh mencapai kisaran 10,1-15,0%. Disisi lain, sebanyak 40,0% responden
memperkirakan kegiatan impor tumbuh sebesar 0,1-5,0%, sebanyak 18,5% responden
memprediksikan tumbuh sebesar 5,1-10,0%, bahkan sebesar 21,5% responden optimis
kegiatan impor barang akan tumbuh mencapai kisaran 10,1-15,0%. Sejalan dengan
kegiatan ekspor impor barang yang tercatat positif, transaksi berjalan diperkirakan
mengalami
surplus
terhadap
PDB.
Mayoritas
responden
(53,0%)
responden
memperkirakan transaksi berjalan pada tahun 2010 akan tumbuh pada kisaran 1,6-3,0%
dari PDB. Sementara itu, sebanyak 37,9% responden memperkirakan surplus transaksi
berjalan hanya mencapai kisaran 0,1-1,5% terhadap PDB.
Tabel 2
Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi 2009, Perkiraan Tahun 2010,
dan Asumsi Makro APBN 2010
Perkiraan 2009
Realisasi
Indikator Ekonomi
No.
2009
1.
Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y)
2.
Inflasi (y-o-y)
3.
Nilai Tukar Rp/USD
4.
Transaksi Berjalan (% surplus/defisit dari PDB)
5.
Asumsi Makro
Perkiraan 2010
Hasil Survei
Hasil Survei
Hasil Survei
Hasil Survei
akhir tw II-2009
akhir tw III-2009
akhir tw IV-2009
akhir tw I-2010
APBN-P 20101
R APBN-P 20102
4,55%***
4,1-4,5%
4,1-4,5%
5,1-5,5%
5,1-5,5%
5,5%
5,5%
2,78%
6,1-6,5%
5,1-5,5%
5,1-5,5%
5,1-5,5%
5,0%
5,7%
Rp 10.374
Rp 10.001-10.500
Rp10.001-10.500
Rp 9.501-10.000
Rp 9.001-9.500
Rp 10.000
Rp 9.500
1,77%
0,1-1,5%
0,1-1,5%
1,6-3,0%
1,6-3,0%
n/a
n/a
Pertumbuhan Ekspor Barang (y-o-y)
(14,39%)*
0,1-0,5%
0,1-5,0%
0,1-5,0%
0,1-5,0%
n/a
n/a
6.
Pertumbuhan Impor Barang (y-o-y)
(27,74%)*
0,1-0,5%
0,1-5,0%
0,1-5,0%
0,1-5,0%
n/a
n/a
7.
Anggaran Pemerintah (% surplus/defisit dari PDB)
(1,55%)
(2,1% - 2,5%)
(0,1-0,5%)
(1,6-2,5%)
(1,6-2,0%)
(1,6%)
(2,1%)
8.
Tingkat Pengangguran
7,87%
9,1-10,0%
8,1-9,0%
8,1-9,0%
8,1-9,0%
n/a
n/a
Keterangan :
***) : angka sangat sementara
n/a
: data belum tersedia
1)
: Disyahkannya RUU APBN 2010 menjadi UU APBN 2010 pada 30 September 2009
2)
: Sesuai Nota Keuangan RAPBN-P 2010
Defisit keuangan pemerintah tahun 2010 diperkirakan sedikit lebih tinggi
dibandingkan defisit tahun 2009. Sebagian besar responden (33,8%) memperkirakan
keuangan pemerintah akan mengalami defisit dan berada pada kisaran 1,6-2,0% dari
PDB. Perkiraan tersebut sedikit diatas angka realisasi defisit pada tahun 2009 sebesar
1,55%. Disisi lain, perkiraan tingkat pengangguran relatif sama dengan perkiraan survei
sebelumnya yaitu sebesar 8,1-9,0% dimana hal tersebut diperkirakan oleh sebanyak
50,0% responden.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
4
Tabel 3
Faktor Penghambat Pertumbuhan Ekonomi dan Faktor Risiko 2010
FAKTOR PENGHAMBAT PERTUMBUHAN EKONOMI
Pengaruh faktor-faktor internal/ekstenal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010
(% Responden)
A.FAKTOR INTERNAL
1. Laju Inflasi
2. Tingkat suku bunga dalam negeri
3. Volatilitas nilai tukar Rupiah
4. Kondisi stimulus fiskal yang masih terbatas
5. Penurunan kapasitas produksi terpakai
6. Tingkat keyakinan konsumen
7. Tingkat pengangguran
8. Situasi perburuhan yang belum kondusif
9. Tingkat upah
10. Tingkat kemiskinan
11. Prosedur/perizinan untuk melakukan investasi
12. Prosedur melakukan repatriasi keuntungan
13. Kerusuhan sosial (misal : penjarahan)
14. Unjuk rasa yang bersifat anarkis
15. Ancaman disintegrasi
16. Korupsi
17. Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang bersih & profesional
18. Konflik SARA
19. Lemahnya penegakan hukum
20. Lainnya
Pengaruh faktor-faktor internal tersebut secara umum menghambat
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010*
B.
1.
2.
3.
4.
5.
FAKTOR EKSTERNAL
Perekonomian dunia yang lesu
Politik dunia yang tidak stabil dan ancaman perang
Tingkat suku bunga internasional
Wabah Penyakit
Lainnya
Pengaruh faktor-faktor eksternal tersebut secara umum menghambat
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010*
Tidak
Menghambat
Kurang
Menghambat
Cukup
Menghambat
Menghambat
Sangat
Menghambat
5,88
2,94
0,00
1,47
1,47
5,97
1,47
0,00
1,47
0,00
1,47
2,99
6,15
5,88
12,12
0,00
2,94
5,97
0,00
0,00
48,53
20,59
35,29
19,12
17,65
25,37
7,35
7,58
17,65
5,88
8,82
37,31
43,08
33,82
42,42
4,55
8,82
41,79
4,48
8,33
27,94
44,12
42,65
41,18
39,71
37,31
35,29
54,55
47,06
35,29
36,76
44,78
21,54
22,06
16,67
16,67
20,59
22,39
22,39
16,67
11,76
25,00
19,12
30,88
33,82
25,37
39,71
30,30
32,35
39,71
36,76
13,43
20,00
29,41
19,70
43,94
33,82
20,90
37,31
16,67
5,88
7,35
2,94
7,35
7,35
5,97
16,18
7,58
1,47
19,12
16,18
1,49
9,23
8,82
9,09
34,85
33,82
8,96
35,82
58,33
0,00
10,34
51,72
32,76
5,17
1,54
7,58
4,55
13,64
10,00
20,00
37,88
46,97
54,55
0,00
44,62
40,91
24,24
27,27
60,00
29,23
13,64
24,24
4,55
20,00
4,62
0,00
0,00
0,00
10,00
3,45
27,59
43,10
25,86
0,00
Tidak
Beresiko
Kurang
Beresiko
Cukup
Beresiko
Beresiko
Sangat
Beresiko
1,47
0,00
2,99
16,67
1,52
2,99
6,06
2,99
17,91
9,09
19,40
0,00
14,71
4,48
19,40
46,97
22,73
20,90
25,76
17,91
56,72
60,61
59,70
36,36
42,65
34,33
38,81
25,76
37,88
41,79
39,39
58,21
17,91
25,76
14,93
27,27
32,35
38,81
34,33
10,61
25,76
26,87
19,70
19,40
7,46
1,52
5,97
27,27
8,82
22,39
4,48
0,00
12,12
7,46
9,09
1,49
0,00
3,03
0,00
9,09
1,64
22,95
47,54
24,59
3,28
FAKTOR RISIKO
Pengaruh faktor-faktor risiko politik selama 2010
(% Responden)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Koordinasi dalam kabinet
Hubungan Eksekutif dan Legislatif
Dukungan publik terhadap kebijakan pemerintah
Dukungan militer terhadap pemerintah
Inkonsistensi kebijakan pemerintah
Transparansi dalam pelaksanaan kebijakan
Efek Desentralisasi (Masalah yang terkait dengan Otonomi Daerah)
Situasi keamanan dan politik yang belum stabil
Gangguan hubungan diplomatik
Tekanan Internasional
Ancaman Perang (misal : Konflik Perbatasan)
Lainnya
Kondisi faktor-faktor risiko politik tersebut secara umum pada 2010*
* dihitung dengan metode rata-rata setiap kolom
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
5
Perkiraan Kondisi Ekonomi Makro 2011
Pertumbuhan ekonomi pada
2011 diperkirakan semakin
meningkat yaitu berada
pada kisaran 5,6-6,0%
Responden optimis pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 akan semakin
meningkat dan berada pada kisaran 5,6-6,0%. Prospek perekonomian ke depan
diperkirakan akan semakin meningkat dibandingkan tahun 2009 dan 2010, sebagaimana
tercermin dari prediksi mayoritas responden (48,5%) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 akan semakin meningkat dan berada pada
kisaran 5,6-6,0%. Sebanyak 16,2% memperkirakan pertumbuhan ekonomi tumbuh
pada kisaran 5,1-5,5%, sedangkan sebanyak 19,1% responden sangat optimis
pertumbuhan ekonomi mencapai kisaran 6,1-6,5%. Perbaikan pemulihan ekonomi
global yang relatif cepat dan perkiraan akan kondisi fundamental domestik yang relatif
stabil dan laju konsumsi yang relatif kuat menopang pertumbuhan ekonomi ditengarai
mempengaruhi optimisme responden akan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yang
relatif tinggi.
Tabel 4
Perkembangan Perkiraan Beberapa Indikator Ekonomi 2011
Perkiraan 2010
No.
Indikator Ekonomi
Perkiraan 2011
Hasil Survei
Hasil Survei
Hasil Survei
Hasil Survei
Hasil Survei
Triwulan I-2009
Triwulan II-2009
Triwulan III-2009
Triwulan IV-2009
Triwulan I-2010
1.
Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y)
5,6-6,0%
5,1-6,0%
5,1-5,5%
5,6-6,0%
5,6-6,0%
2.
Inflasi (y-o-y)
7,6-8,0%
6,1-6,5%
6,1-6,5%
6,1-6,5%
4,1-4,5%
Rp 10.501 - 12.000
Rp 9.501 - 10.500
Rp 9.501-10.000
Rp 9.001-9.500
Rp 9.001-9.500
8,1-10,0%
8,1-9,0%
8,1-9,0%
8,1-9,0%
8,1-9,0%
3.
Nilai Tukar Rp/USD
4.
Tingkat Pengangguran
Inflasi tahunan diperkirakan lebih rendah dibandingkan perkiraan tahun
2010 yaitu sebesar 4,1-4,5%. Laju inflasi satu tahun ke depan diperkirakan oleh
sebanyak 22,1% responden akan berada pada kisaran 4,1-4,5%, atau sedikit lebih
rendah dibandingkan perkiraan inflasi pada tahun 2010 (5,1-5,5%). Namun demikian,
sebanyak 19,1% responden memperkirakan inflasi tahun 2011 dalam range yang lebih
tinggi yaitu pada kisaran 5,1-5,5% dan 5,6-6,0%. Sementara itu, tingkat pengangguran
masih diperkirakan oleh 43,9% responden akan berada pada level 8,1-9,0%. Disisi lain,
nilai tukar diperkirakan oleh 55,2% responden akan berada pada kisaran Rp9.0019.500/USD.
Dampak
Pemberlakuan Asean
China
Free
Trade
Agreement
(ACFTA)
Adanya ACFTA
memberikan dampak
terhadap kinerja indikator
makro ekonomi, inflasi
diperkirakan turun,
konsumsi meningkat,disisi
lain impor akan
mengalami kenaikan
Pemberlakuan ACFTA akan memberikan pengaruh terhadap kinerja
beberapa indikator makro ekonomi di Indonesia baik dari sisi inflasi, konsumsi,
investasi, ekspor, dan impor. Menurut sebagian besar responden, pemberlakuan
Asean China Free Trade Agreement/ACFTA yang secara efektif diberlakukan sejak 1
Januari 2010 akan memberikan dampak terhadap kinerja beberapa indikator makro
ekonomi di Indonesia. Sebanyak 94,1% responden menyatakan bahwa pemberlakuan
ACFTA akan berpengaruh terhadap kinerja beberapa indikator makro ekonomi di
Indonesia baik dari sisi inflasi, konsumsi, investasi, ekspor, dan impor. Sebagian besar
responden menyatakan bahwa inflasi diperkirakan akan mengalami penurunan, terutama
disebabkan karena supply akan lebih besar daripada demand dimana diperkirakan akan
terjadi lonjakan produk impor terutama dari China yang masuk ke Indonesia dengan
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
6
harga yang relatif murah. Banyaknya produk dengan harga yang relatif murah dan
dengan ragam yang cukup banyak tersebut akan mendorong konsumsi masyarakat.
Disisi lain, investasi juga diperkirakan akan mengalami peningkatan seiring dengan
semakin banyaknya investor asing yang memperluas pasarnya di Indonesia. Secara rinci
inflasi diperkirakan oleh sebanyak 71,8% responden akan mengalami penurunan,
konsumsi diperkirakan meningkat oleh sebanyak 95,0%, investasi diperkirakan oleh
53,2% responden akan meningkat, ekspor diperkirakan oleh sebanyak 56,0% masih
akan mengalami peningkatan, dan sebesar 98,3% responden menyatakan bahwa impor
akan mengalami kenaikan seiring dengan pemberlakuan ACFTA tersebut.
Pemerintah dan Bank Indonesia seyogyanya menerapkan beberapa
kebijakan untuk mengantisipasi dampak pemberlakuan ACFTA. Beberapa
kebijakan yang seyogyanya dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia untuk
mengantisipasi dampak ACFTA tersebut menurut responden antara lain peningkatan
pembiayaan oleh perbankan dengan menerapkan suku bunga yang terjangkau, adanya
kemudahan prosedur/perijinan untuk melakukan ekspor, pemberian stimulus pemerintah
dalam bentuk kemudahan perijinan serta penurunan pajak, dan stimulus pemerintah
dalam bentuk subsidi untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
7
PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI TRIWULANAN
Grafik 1
Grafik 2
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan (yoy)
Perkiraan Inflasi Triwulanan (yoy)
13.2%
5,6-6,0%
5,1% - 5,5%
6.3%
2.9%
11.8%
39.7%
5,1-5,5%
4,6% - 5,0%
14.3%
13.2%
7.9%
22.1%
4,6-5,0%
4,1% - 4,5%
33.3%
7.4%
10.5%
3,6% - 4,0%
20.6%
4,1-4,5%
26.5%
39.7%
43.4%
2,1% - 3,5%
2.9%
4.8%
3,6-4,0%
26.3%
0%
10%
20%
48.5%
<2,1%
30%
40%
1.5%
50%
0%
Tw II-2010
Tw I-2010
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Tw IV-2009
Tw. II-2010
Pertumbuhan ekonomi (y-o-y) pada triwulan II-
Inflasi tahunan pada triwulan II-2010 diperkirakan
2010 diperkirakan sebesar 5,1-5,5% oleh 39,7%
sebesar 2,1-3,5% oleh 48,5% responden.
responden.
Grafik 3
Grafik 4
Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD Triwulanan
Perkiraan Transaksi Berjalan Triwulanan
(% dari PDB)
5.9%
7.9%
1.5%
>3,0%
9.5%
Rp 10.001-10.500
1.4%
47.4%
48.5%
1,6-3,0%
17.9%
33.3%
21.9%
66.7%
Rp 9.501-10.000
36.8%
32.9%
0,1-1,5%
55.6%
54.8%
22.2%
<Rp 9.501
7.4%
(0,1-1,5%)
5.3%
21.9%
80.6%
Rp 9.001 - 9.500
(1,6-3,0%)
0%
20%
40%
Tw. II-2010
Nilai
1.5%
3.2%
tukar
Tw. I-2010
Rp/USD
60%
80%
0%
100%
Tw. IV-2009
pada
10%
20%
Tw. II-2010
triwulan
II-2010
Transaksi
30%
Tw. I-2010
berjalan
40%
50%
60%
Tw. IV-2009
pada
triwulan
II-2010
diperkirakan oleh 80,6% responden pada kisaran
diperkirakan mengalami surplus sebesar 1,6-3,0%
Rp9.001- 9.500.
terhadap PDB oleh 48,5% responden.
Grafik 5
Grafik 6
Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang Tahunan
Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang Tahunan
10,1 - 15,0%
23.9%
15.9%
6.7%
5,1-10,0%
22.2%
16.0%
10,1 - 15,0%
25.4%
5,1-10,0%
30.7%
(5,1-10,0%)
12.0%
9.5%
9.3%
7.5%
7.9%
(10,1-15,0%)
0%
5%
Tw. II-2010
Mayoritas
bahwa
0
1.6%
1.3%
1.5%
(0,1-5,0%)
4.5%
4.8%
(0,1-5,0%)
38.8%
35.5%
38.1%
1.5%
1.6%
1.3%
0
15%
20%
Tw. I-2010
responden
pertumbuhan
1.5%
<(15,0%)
13.3%
25%
30%
35%
40%
0%
Tw. IV-2009
(28,4%)
ekspor
6.3%
4.8%
berpendapat
secara
tahunan (y-o-y) pada triwulan II-2010 sebesar 0,1-
Mayoritas
16%
10.5%
10%
Tw. II-2010
barang
44.4%
13.2%
6.0%
4.8%
5.3%
3.0%
7.9%
(5,1-10,0%)
(10,1-15,0%)
10%
15.9%
9.2%
19.4%
0,1-5,0%
28.4%
0,1-5,0%
23.9%
14.3%
9.2%
20%
Tw. I-2010
responden
30%
40%
50%
Tw. IV-2009
(38,8%)
memperkirakan
pertumbuhan impor barang secara tahunan (y-o-y)
pada triwulan II-2010 sebesar 0,1-5,0%.
5,0%.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
8
Grafik 7
Perkiraan Kegiatan Investasi
26.9%
Tidak
24.2%
29.7%
73.1%
Ya
75.8%
70.3%
0%
10%
20%
Tw. II-2010
30%
Tw. I-2010
40%
50%
60%
70%
80%
Tw. IV-2009
Sebanyak 73,1% responden menyatakan bahwa
triwulan II-2010 merupakan saat yang tepat untuk
melakukan investasi di Indonesia.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
9
PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2010
Grafik 8
Grafik 9
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2010
Perkiraan Inflasi 2010
58.8%
5,1-5,5%
7.4%
>6,5
56.7%
10.0%
11.7%
16.9%
16.2%
16.2%
16.7%
4.6 - 5,0%
6.1-6.5%
8.3%
14.3%
22.1%
4,1-4,5%
14.7%
5.6-6.0%
7.4%
10.0%
18.3%
11.7%
17.6%
48.1%
5.1-5.5%
30.0%
1.5%
22.1%
3,5 -4,0%
14.7%
4.6-5.0%
10.4%
21.7%
18.2%
4.4%
3,1-3,5%
0%
11.8%
10.0%
9.1%
4.1-4.5%
1.3%
10%
20%
Survei Tw I-2010
30%
40%
Survei Tw IV-2009
Pertumbuhan ekonomi
50%
0%
60%
10%
Survei Tw. I-2010
Survei Tw III-2009
Indonesia tahun 2010
diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,1-5,5% (y-o-y)
20%
Survei Tw. IV-2009
30%
Survei Tw. III-2009
Laju inflasi tahun 2010 diperkirakan akan berada
pada range 5,1-5,5% oleh 17,6% responden.
oleh 58,8% responden.
Grafik 10
Grafik 11
Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2010
Perkiraan Transaksi Berjalan 2010
(% dari PDB)
1.5%
6.5%
3,1% - 4,5%
3.2%
Rp 10.501 - 11.000
11.7%
1.5%
9.7%
Rp 10.001 - 10.500
28.0%
58.1%
Rp 9.501 - 10.000
37.9%
38.7%
0,1-1,5%
22.1%
48.0%
1.5%
29.0%
< Rp 9.501
53.0%
48.4%
1,6-3,0%
61.0%
20.9%
0
3.9%
2.7%
76.1%
Rp 9.001- 9.500
4.5%
3.2%
(0,1-1,5%)
13.3%
1.5%
< Rp 9.001
1.5%
3.2%
(1,6-3,0%)
8.0%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
0%
Survei Tw. I-2010
Survei Tw. IV-2009
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Survei Tw. III-2009
Survei Tw. I-2010
Survei Tw. IV-2009
Survei Tw. III-2009
Nilai tukar Rp/USD tahun 2010 diperkirakan pada
Transaksi berjalan tahun 2010 diperkirakan akan
kisaran Rp9.001- 9.500 oleh 76,1% responden.
surplus sebesar 1,6-3,0% dari PDB oleh 53,0%
responden.
Grafik 12
Grafik 13
Perkiraan Pertumbuhan Ekspor Barang 2010
Perkiraan Pertumbuhan Impor Barang 2010
10,1 - 15,0%
19.7%
11.8%
5,1-10,0%
14.5%
24.6%
10,1 - 15,0%
20.0%
23.0%
5,1-10,0%
33.8%
0,1-5,0%
44.3%
26.3%
0
(0,1-5,0%)
13.2%
4.9%
3.9%
1.5%
4.9%
(10,1-15,0%)
0%
5%
1.3%
3.1%
3.3%
15.8%
15%
20%
30%
35%
40%
13.2%
9.8%
7.9%
1.5%
<(15,0%)
25%
10.5%
1.5%
1.6%
(5,1-10,0%)
(10,1-15,0%)
10%
40.0%
41.0%
26.3%
(0,1-5,0%)
1.5%
(5,1-10,0%)
14.5%
18.5%
21.3%
0,1-5,0%
0
1.6%
3.1%
1.6%
21.5%
23.0%
7.9%
18.4%
45%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Survei Tw. I-2010 Survei Tw. IV-2009 Survei Tw. III-2009
Survei Tw. I-2010
Survei Tw. IV-2009
Survei Tw. III-2009
Ekspor barang tahun 2010 diperkirakan hanya
Impor barang tahun 2010 diperkirakan juga tumbuh
tumbuh sebesar 0,1-5,0% oleh 33,8% responden.
pada kisaran 0,1-5,0% oleh 40,0% responden.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
10
Grafik 14
Grafik 15
Perkiraan Defisit Anggaran Pemerintah 2010
Perkiraan Tingkat Pengangguran 2010
2.9%
(> 2,5%)
1.3%
6.5%
10,1-11,0%
1.6%
2.6%
20.6%
(2,1-2,5%)
16.2%
35.5%
13.0%
9,1-10,0%
16.4%
33.8%
35.5%
(1,6-2,0%)
23.4%
18.2%
(1,1-1,5%)
50.0%
23.5%
4.8%
8,1-9,0%
55.8%
8.8%
9.7%
(<1,1%)
59.0%
15.6%
29.4%
42.9%
< 8,1%
18.0%
10.4%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
0%
Survei Tw. I-2010
Survei Tw. IV-2009
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Survei Tw. III-2009
Survei Tw. I-2010
Survei Tw. IV-2009
Survei Tw. III-2009
Anggaran Penerimaan dan Belanja Pemerintah
Tingkat pengangguran tahun 2010 diperkirakan
(APBN) tahun 2010 diperkirakan akan mengalami
akan berada pada kisaran 8,1-9,0% oleh 50,0%
defisit antara 1,6-2,0%, dari PDB diperkirakan oleh
responden.
33,8% responden.
Grafik 16
Perkiraan Kegiatan Investasi 2010
20.9%
Tidak
19.7%
32.0%
79.1%
Ya
80.3%
68.0%
0%
10%
20%
Survei Tw. I-2010
30%
40%
Survei Tw. IV-2009
50%
60%
70%
80%
90%
Survei Tw. III-2009
Mayoritas responden (79,1%) optimis bahwa tahun
2010 merupakan saat yang tepat untuk melakukan
investasi di Indonesia.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
11
PERKIRAAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI 2011
Grafik 17
Grafik 18
Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi 2011
Perkiraan Inflasi 2011
1.5%
6,6% - 7,0%
8.1%
7.4%
7.1-7.5%
1.6%
3.9%
19.1%
17.7%
6,1% - 6,5%
1.5%
6.6-7.0%
11.8%
8.1%
7.9%
48.5%
5,6% - 6,0%
16.2%
6.1-6.5%
30.6%
26.3%
5.6-6.0%
16.2%
5,1% - 5,5%
25.8%
23.7%
19.1%
16.1%
21.1%
29.0%
39.5%
4.4%
4.6% - 5,0%
19.1%
5.1-5.5%
12.9%
9.2%
8.1%
10.5%
8.8%
4,6-5,0%
16.1%
14.5%
8.8%
4,1% - 4,5%
4.8%
0%
5%
10%
Survei Tw I-2010
22.1%
4,1-4,5%
10.5%
11.3%
6.6%
15%
20%
25%
Survei Tw IV-2009
30%
35%
40%
45%
50%
0%
5%
Survei Tw III-2009
10%
Survei Tw. I-2010
15%
Survei Tw. IV-2009
20%
25%
30%
Survei Tw. III-2009
Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 diperkirakan
Laju inflasi tahun 2011 diperkirakan akan berada
oleh 48,5% responden tumbuh pada kisaran 5,6-
pada kisaran 4,1- 4,5% oleh 22,1% responden.
6,0% (y-o-y).
Grafik 19
Grafik 20
Perkiraan Nilai Tukar Rp/USD 2011
Perkiraan Tingkat Pengangguran 2011
1.5%
4.8%
Rp 10.501-11.000
3.0%
4.8%
5.2%
11,1-12,0%
9.1%
13.6%
Rp 10.001-10.500
10,1-11,0%
8.1%
4.8%
10.4%
35.1%
7.6%
35.8%
40.3%
40.3%
Rp 9.501-10.000
9,1-10,0%
22.1%
55.2%
Rp 9.001- 9.500
17.5%
43.9%
47.6%
46.8%
8,1-9,0%
41.9%
13.0%
30.3%
< 8,1%
7.5%
< Rp 9.001
20.6%
3.2%
1.3%
11.7%
0%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
10%
Survei Tw. I-2010
Survei Tw. I-2010
Survei Tw. IV-2009
20%
30%
40%
50%
60%
Survei Tw. IV-2009
Survei Tw. III-2009
Survei Tw. III-2009
Nilai tukar Rp/USD tahun 2011 diperkirakan pada
Tingkat pengangguran tahun 2011 diperkirakan
kisaran Rp9.001-9.500 oleh 55,2% responden.
akan berada pada kisaran 8,1-9,0% oleh 43,9%
responden.
Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih
12
Download