Modul Pendidikan Agama Islam [TM12]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
KESEHATAN DAN
LINGKUNGAN
Modul ini mengupas tentang Kesehatan dan
Lingkungan
‘15
Fakultas
Program Studi
OL
Kode MK
Disusun Oleh
Ilmu Komunikasi
Hubungan
Masyarakat
11
D11423EL (DC115)
H. U. ADIL, SS., SHI., MH.
1
Abstract
Kompetensi
Modul ini akan mengelaborasi tentang
Kesehatan dan Lingkungan
Diharapkan mahasiswa mengerti
tentang Kesehatan dan Lingkungan
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kesehatan dan Lingkungan
I. PENDAHULUAN
Kota merupakan beban dari sumber-sumber alam dan mengotori udara dan air,
menimbulkan polusi lingkungan, baik di tingkat daerah, kota, nasional, maupun global.
Sanitasi lingkungan merupakan unsur mendasar dalam menjaga kesehatan yang
dimaksud sanitasi lingkungan adalah menciptakan lingkungan yang sehat bebas dari
penyakit.
Dalam hal ini sebelum kita mempelajari lingkungan, kita harus lebih dahulu
mengetahui sejarah perkembangan kota dan lingkungan. Mengingat kota tentu kita
juga mengingat lingkungan merupakan masalah yang harus dihadapi manusia dalam
melakukan aktivitas, kota juga merupakan pusat kreativitas, budaya, dan perjuangan
keras manusia dan kota merupakan mikrokosmil masalah.
Kesehatan lingkungan dan agama tentunya satu sama lain sangat erat kaitannya.
Pembahasan tentang lingkungan tentu bukan hal baru dalam agama Islam. Islam
mengajurkan umatnya agar ramah terhadap alam dan lungkungan sekitanya serta
memeliharanya agar tidak mengalami kerusakan atau tercemar oleh sampah dan
menimbulkan penyakit dan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. tentunya
hal demikian itu akan mempengaruhhi kesehatan.
II. PEMBAHASAN
Bagaimana sebetulnya Islam memandang kebersihan dan kesehatan serta
lingkungan? Terkait dengan hal ini, Rosulullah SAW bersabda :
ِ
َّ
)‫ال(رواه مسلم‬
َ ‫ب اجلَ َم‬
ُّ ‫يل حُِي‬
ٌ ‫إن هللاَ ََج‬
“Sesungguhnya Allah Maha Indah dan Allah menyukai yang indah.”(HR. Muslim)
Dari hadist di atas terlihat bahwa Allah sangat menyukai keindahan dan
kebersihan. Apabila Allah sangat menyukai keindahan dan kebersihan, sudah
sewajarnya apabila umat Islam menyukai dan menjaga keindahan dan kebersihan.
‘15
2
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam menjaga keindahan dan kebersihan, Allah juga suka kepada sifat pemurah,
maka hal ini sebenarnya petunjuk bagi manusia, bahwa Allah suka kepada orang yang
dengan senang hati dan ringan tangan dalam menjaga kebersihan dan keindahan.
Bekerja keras dan bergotong royong dalam menjaga kebersihan sangat dianjurkan
dimulai dihadapan Allah SWT.
Terkait dengan bab kesehatan dan lingkungan, maka pada bab ini akan dibahas
mengenai masalah kesehatan yang menyangkut kesehatan jasmani dan mental umat
Islam, serta faktor lingkungan yang meliputi bagaimana memelihara kesehatan dan
kelestarian lingkungan.
1. Memelihara Kesehatan Fisik Dan Mental
a. Perintah Menjaga Kebersihan dan Kesehatan
Allah menyukai hal-hal yang bersih, sehingga manusia tampak bersih dan harum
dan dapat beribadah dengan tenang dan khusus. Menjaga kesehatan ini penting, karena
kalau sakit maka akan menghambat ibadah dengan sempurna. Orang yang sakit baik
yang ringan seperti flu, batuk maupun yang berat seperti kanker dan hati, sedikit
banyak akan mengganggu aktivitas baik untuk ibadah, muamalah atau kegiatan
lainnya. Begitupula dengan kebersihan, orang yang berpakaian bersih dan harum akan
tenang ibadahnya. Coba anda bandingkan, apabila anda sholat dengan orang yang
bajunya kotor dan bau, tentu akan mengganggu konsentrasi dalam ibadah. Kebersihan
dan kesehatan merupakan kunci mencapai badan yang sehat, dan dengan badan yang
sehat maka manusia dapat optimal dalam menjalankan fungsi sebagai pemimpin baik
bagi dirinya, keluarga dan masyarakatnya.
Terkait dengan kebersihan, Allah berfirman :
)5-4 :74/‫)(املدثر‬5( ‫الر ْجَز فَ ْاه حج ْر‬
ُّ ‫) َو‬4( ‫ك فَطَ ِه ْر‬
َ َ‫َوثِيَاب‬
“dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah” (QS Al-Muddatstsir(74):4-5)
Salah satu ayat diatas menunjukan benar-benar Allah sangat menyukai
kebersihan bagi pribadi umat Islam. Dari penampilan, Allah memerintahkan kita
‘15
3
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
membersihkan pakaian. Memang pakaian tidak harus baru, tetapi pakaian itu bersih
sehingga terbebas dari penyakit yang dibawa seperti kuman, lalat, dan lain-lain.
Selain Allah senang pada penampilan, Allah juga menyukai kebersihan fisik
badan. QS Al-Maidah ayat 6, menunjukan bahwa apabila kita akan sholat, diminta
untuk wudhu. Dalam wudhu kita persyaratkan membasuh dengan air bersih untuk
muka, tangan, kaki dan kepala. Dapat kita bayangkan, setiap umat Islam badannya
dibasuh dengan air, paling tidak 5 kali dalam sehari. Dan apabila ditambahkan dengan
mandi yang paling tidak 2 kali sehari, maka tubuh kita dibasuh air sebanyak 7 kali
sehari.
Kebersihan badan, dan pakaian sudah dilakukan, dan tertinggal satu hal yaitu
kebersihan mulut. Mulut yang tidak bersih menimbulkan penyakit gigi, dan bau yang
tidak mengenakan, karena dimulut terjadi proses pengolahan makanan, dan apabila
ada makanan yang tertinggal akan menyebabkan bau. Oleh sebab itu, kebersihan mulut
sangat diutamakan. Dalam hal ini, Rosul bersabda :
ِ ِ ِ
)‫ص ََلةٍ (رواه البخاري ومسلم‬
‫لَ ْوالَ أَ ْن أ ح‬
َ ‫َش َّق َعلَى أ َّحم ِِت أل ََم ْرتح حه ْم ِِبلس َواك عْن َد حك ِل‬
“Apabila aku tidak membuat kesukaran terhadap umatku, mereka akan aku perintahkan untuk
membersihkan giginya dengan siwak setiap hendak sholat” (Al hadist).(HR. Bukhari Muslim)
b. Mengetahui Sumber Penyakit
Sumber penyakit yang pertama menurut Allah adalah dari makan dan minuman
yang berlebih-lebihan. Firman Allah sebagai berikut :
ِ
)31 : 7//‫َني(األعرا‬
ُّ ‫آد َم حخ حذوا ِزينَ تَ حك ْم ِعْن َد حك ِل َم ْس ِج ٍد َوحكلحوا َوا ْشَربحوا َوَال تح ْس ِرفحوا إِنَّهح َال حُِي‬
َ ‫ََي بَِِن‬
َ ‫ب الْ حم ْس ِرف‬
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap memasuki masjid, makan dan
minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan”(QS. Al-A’raf(7): 31)
Allah sudah ribuan tahun yang lalu menyadarkan kita untuk tidak makan yang
berlebih-lebihan, karena ini merupakan sumber utama panyakit. Makan yang
berlebihan dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan. Akibat dari kegemukan akan
berdampak banyak ke penyakit turunannya seperti, penyakit jantung, diabetes yang
‘15
4
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menyebabkan tubuhnya kalau luka sukar disembuhkan bahkan dapat diamputasi dan
dapat mengakibatkan kebutaan. Penyakit diabetes bagi laki-laki juga dapat berakibat
impotensi yang dapat berganggu hubungan suami istri. Penyakit asam urat juga berasal
dari makanan yaitu apabila seseorang banyak makanan kacang-kacang secara
berlebihan. Penyakit kanker diantaranya disebabkan oleh faktor makanan seperti
makanan junk food, dan makanan yang digoreng dengan minyak bekas. Sedangkan
minum-minuman keras dapat mengakibatkan turunnya daya kesadaran otak dan
gangguan fungsi hati. Demikian banyaknya penyakit yang dapat berasal dari makanan
dan minuman. Tidak ada makanan yang jahat dan menimbulkan penyakit, sepanjang
makanan tersebut dimakan tidak berlebihan dan berhenti makan seelum kenyang. Dan
untuk kondisi badan yang sehat, usahakan dalam perut terdiri dari ½ dari bagian perut
adalah air, ¼ bagian makanan dan ¼ bagian ruang kosong. Dengan komposisi tersebut
diharapkan kondisi badan kita akan sehat.
Sumber penyakit lain adalah penyakit jiwa. Penyakit yang berasal dari
ketidaktenangan hati, hati yang gelisah, hati yang sombong dan lain-lain. Penyakit
yang demikian berasal dari perilaku seperti pemabok sehingga otaknya tidak berfikir
dengan kesadaran penuh, berjudi yang disebabkan angan-angan kosong, menyembah
berhala yang disebabkan kekafiran dan musyrik dan segala macam bentuk peraturan
lainnya. Penyakit yang demikian dinamakan Qolbun Mayyiti atau hati yang mati. Ciri
dari penyakit ini adalah menolak kebenaran dari Allah dan sealu gemar berlaku zhalim
terhadap sesama.
c. Menyembuhkan Penyakit
Firman Allah dalam Asy-syu’ara ayat 80, menyatakan bahwa apabila kita sakit,
maka kita minta kepada Allah untuk menyembuhkan. Kenapa demikian? Karena pada
dasarnya Allah yang menciptakan, memelihara dan mematikan kita. Apabila kita
mengalami sakit maka yang pertama kita akukan adalah berdoa dan meminta
kesembuhan kepada Allah.
ِ ‫ت فَ حهو يَ ْش ِف‬
)80 :26/‫َني (الشعراء‬
ْ ‫َوإِ َذا َم ِر‬
َ ‫ضح‬
‘15
5
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
“dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku” (QS Asy-syu’ara:80)
Setelah kita berdoa memohon kesembuhan kepada Allah, maka selanjutnya kita
berusaha untuk mendapatkan pengobatan sebagai usaha fisik.
Terhadap penyakit yang mungkin kita derita, kita harus mendapatkan obat.
Dalam Al-Qur’an, madu yang dihasilkan oleh lebah dapat menjadi penawar bagi
penyakit. Namun dalam ayat ini, Allah juga menyerukan agar manusia memikirkan
proses penyembuhan, dimana madu sebagai sarana obat. Obat inilah sebagai sarana
penyembuhan. Dan dalam konteks modern sudah banyak obat yang dihasilkan dari
laboratorium, dan madu merupakan salah satu sumber obat. Dan dalam konteks
modern pula, penyembuhan dengan menggunakan obat harus dilakukan orang yang
ahli yaitu dokter. Oleh sebab itu apabila kita sakit, maka kita perlu pergi ke dokter
untuk berobat dan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan kesembuhan.
2. Memelihara Lingkungan
Banyak kejadian yang harus umat Islam perhatikan terhadap lingkungan dimana
mereka tinggal. Manusia harus berhubungan baik dengan lingkungan alam, karena
kehidupan manusia banyak tergantung pada alam. Manusia setiap hari harus makan,
dan makanan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan baik berupa tanaman pangan
seperti padi, buah-buahan dan sayuran.
Kebanyakan memang manusia seringkali lupa, atau sediit serakah dalam rangka
mencari nafkah. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta meningkatnya
kebutunan hidup seringkali membuat manusia berpikir pendek. Sebagai contoh, untuk
meningkatkan produksi pangan, banyak petani menggunakan pupuk kimia dan
pestisida yang pada akhirnya banyak merusak tanah. Kebutuhan kayu untuk
perumahan dan kertas, telah mendorong manusia untuk menebang hutan. Dan banyak
comtoh lain, dari perbuatan manusia yang merusak alam, padahal kehidupan manusia
sangat tergantung pada kelestarian alam.
a. Manusia Membutuhkan Kesenangan dan Keindahan
‘15
6
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pada dasarnya manusia sangat menyenangi akan kesenangan dalam hidup dan
keindahan. Pada saat liburan, banyak sekali manusia pergi ketempat-tempat yang
indah untuk memberi kesenangan. Alam-alam yang indah dan sering didatangi saat
liburan seperti Puncak di Bogor, Tangkuban Prahu di Jawa Barat, Dieng di Jawa
Tengah, Bromo di Jawa Timur, Malino dan Bunaken di Sulawesi dan banyak lagi
tempat lainnya di Indonesia. Memang salah satu tujuan dari penciptaan alam oleh
Allah adalah untuk memberikan keindahan alam. Allah berfirman tentang keindahan
alam :
ِ
‫اسا‬
ْ ‫) َو‬6( ‫ض ِم َه ًادا‬
َ َ‫اجلِب‬
ً َ‫) َو َج َع ْلنَا نَ ْوَم حك ْم حسب‬8( ‫اجا‬
َ ‫أَََلْ ََْن َع ِل ْاأل َْر‬
ً ‫) َو َخلَ ْقنَا حك ْم أ َْزَو‬7( ‫ال أ َْو ََت ًدا‬
ً َ‫) َو َج َع ْلنَا اللَّْي َل لب‬9( ‫اَت‬
ِ
ِ
‫) َوأَنْ َزلْنَا ِم َن‬13( ‫اجا‬
ً ‫َّه َار َم َع‬
َ ‫) َو َج َع ْلنَا الن‬10(
ً ‫اجا َوَّه‬
ً ‫) َو َج َع ْلنَا سَر‬12( ‫) َوبَنَ ْي نَا فَ ْوقَ حك ْم َسْب ًعا ش َد ًادا‬11( ‫اشا‬
ِ
ٍ ‫) وجن‬15( ‫اَت‬
ِ ِ
)16-6 :78/‫)(النبأ‬16( ‫َّات أَلْ َفافًا‬
ً َ‫) لنح ْخر َِج بِِه َحبًّا َونَب‬14( ‫اجا‬
ََ
ً ‫الْ حم ْعصَرات َماءً ثَ َّج‬
“Bukanlah kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan, dan kami jadikan gunung sebagai
pasak, dan kami jadikan kamu berpasang-pasangan, dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
dan kami jadikan malam sebagai pakaian, dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,
dan kami bangun di atas kamu tujuh buah langit yang kokoh, dan kami jadikan matahari pelita
yang amat terang, dan kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya kami
tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan dan kebun-kebun yang lebat” (QS
An-Naba:6-16).
b. Tujuan Allah Menciptakan Alam Semesta
Allah menciptakan alam seisinya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
dan menunjukkan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. Allah menciptakan bumi
lengkap dengan isinya, tanah yang terhampar, gunung dan bukit, dihidupkan tumbuhtumbuhan dan hewan, diciptakan laut dan langit serta alam semesta. Allah
menciptakan langit dan bumi sebagai rahmat bagi manusia. Manusia dapat
memanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Namun demikian, Allah
meminta manusia untuk berpikir atas penciptaan Allah tersebut, betapa besar dan
pemurahnya Allah terhadap manusia. Oleh sebab itu, manusia tidak pantas untuk
‘15
7
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sombong kepada Allah dan sudah semestinya untuk taat dan bersyukur kepada Allah
atas rahmatnya itu.
Bagaimana bentuk syukur manusia kepada Allah atas rahmat alam semesta?
Bentuk syukur itu dapat diwujudkan dengan berpikir bagaimana memanfaatkan alam
tanpa harus merusaknnya. Manusia harus belajar keras dari proses penciptan alam,
emudian menjadikan ilmu yang bermanfaat bagi pemanfaatan alam. Allah member
contoh, menurunkan hujan dan menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan. Apabila kita
memikirkan ayat Allah ini, sebenarnya Allah mengajarkan bagaimana proses
memanfaatkan alam dengan cara bercocok tanam. Apabila manusia ingin memakan
buah-buahan, maka tanamlah biji, siramilah dengan air, sehingga tanaman tersebut
besar dan dapat berbuah untuk kepentingan manusia. Pada saat ini ilmu tanaman
tesebut berkembang menjadi budi daya pertanian. Proses budidaya ini mengajarkan
manusia untuk menanam,membudidaya, dan tidak hanya mengambil atau mengektrasi
dari alam. Kemalasan manusia untuk belajar dan keengganan untuk menanam dan
hanya senang mengambil untuk kesenangan inilah menjadikan kerusakan alam.
Bagi umat Islam Indonesia hal ini harus dipikirkan, karena Indonesia masih
sangat jauh tertinggal dalam hal pemanfaatan laut dibandingkan dengan Thailand dan
Taiwan. Kita harus bekerja keras menguasai teknologi kelautan, sehingga tujuan Allah
memberikan rahmat berupa laut dapat kita peroleh dan untuk kesejahteaan umat.
c. Jangan Merusak dan Menghancurkan Alam
Allah dalam QS Al-Araaf ayat 56, sangat melarang manusia membuat kerusakan
dibumi :
ِِ
ِ ‫اَّللِ قَ ِر‬
ِ ِ‫ض ب ع َد إ‬
ِ
)56 :7//‫َني(األعرا‬
َ ‫يب م َن الْ حم ْحسن‬
َ َ‫ص ََلح َها َو ْادعحوهح َخ ْوفًا َوطَ َم ًعا إِ َّن َر ْْح‬
ْ ْ َ ِ ‫َوَال تح ْفس حدوا ِِف ْاأل َْر‬
ٌ َّ ‫ت‬
“dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah Allah memperbaikinya dan
berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
dengan orang-orang yang berbuat baik” (QS Al-Araaf:56)
Ayat di atas dengan tegas melarang manusia membuat kerusakan dimuka bumi,
dan Allah sangat menyukai orang yang berbuat baik. Seringkali kita melihat di tama
‘15
8
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
nada Tulsan “dilarang menginjak rumput”, rumput-rumput tersebut kalau diinjakinjak
tentu
akan
mati.
Namun
demikian
Allah
dengan
mekanisme
alam,
menghidupkan kembali rumput tersebut dengan menurunkan hujan dan menyemai.
Namun kenapa manusia merusak kembali. Manusia diperbolehkan menebang pohon
untuk kehidupan hidupnya. Dan secara alamiah, Allah menumbuhkan kembali hutan
dalam bentuk hutan skunder, sehingga hutan yang sudah ditebang akan tumbuh hutan
kembali.
d. Memelihara Alam
Umat Islam mulai saat ini dan seterusnya sudah mencukupkan kerusakan yang terjadi.
Cukup sudah kerusakan yang ada. Kedepan kita harus mulai memelihara alam, dan
memanfaatkan dengan benar, sehingga bencana dapat dihindari dan geneasi
mendatang masih dapat menikmati keindahan alam yang diciptakan Allah SWT. Allah
memerintahkan kita umat Islam untuk memelihara alam.
Perbaiki dengan cara menanam biji-bijian dan tumbuhan. Pada saat ini dapat kita
lakukan dengan reboisasi atau penanaman hutan kembali pada hutan yang rusak,
menanam tanaman mangroe untuk menahan abrasi laut. Dan pada lahan subur, kita
belaku adil terhadap alam, mulai belajar membudidayakan tanaman, membuat
tanaman organik, mengumpulkan sampah dan membuat pupuk organik. Terhadap
pegunungan yang indah, mari kita nikmati dan pelihara.
ِ
ِ
َِّ
:7//‫ ْال ََي ِت لَِق ْوٍم يَ ْش حك حرو َن (األعرا‬/
‫ص ِر ح‬
َ ‫ب ََيْحر حج نَبَاتحهح ِبِِ ْذ ِن َربِِه َوالَّذي َخبح‬
َ ‫ث َال ََيْحر حج إَِّال نَ ِك ًدا َك َذل‬
َ ‫ك نح‬
‫َوالْبَ لَ حد الطي ح‬
)58
“Tanah yang baik akan mengeluarkan tumbuhan-tumbuhannya (yang baik) dengan izin
Tuhannya. Dan tanah yang jelek tidak akan mengeluarkan kecuali yang jelek. Seperti itulah
kami jelaskan ayat-ayat kami bagi kaum yang bersyukur” (QS. Al-A’raaf(7):58)
Allah sangat sayang terhadap umat Islam, Allah tidak hanya mengajarkan
tentang bagaimana memelihara alam, tetapi juga bagaimana memanfaatkan hasil alam.
Bagaimana seharusnya kita memulai memelihara alam? Prtama, kita mengambil
secukupnya, tidak berlebih-lebihan. Kedua, kita memilih tumbuhan dan hewan yang
‘15
9
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
layak dimakan, tidak terlalu muda, tua dan sedang mengandung anak, dan Ketiga,
apabila kita mengambil dari alam seharusnya kita juga mengembalikan. Kita
mengambil 1 pohon, maka kita menanam 1 pohon. Demikian banyak hal dapat umat
Islam lakukan untuk memelihara dan memanfaatkan alam, dan janganlah kita
termasuk orang yang zhalim. Mari bersama-sama kita menjadi umat Islam yang
mencintai alam, memanfaatkan dengan baik untuk kebahagiaan umat dalam ridho
Allah SWT.
III. PENUTUP
Berdasarkan uraian dalam makalah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
dalam sejarah manusia, belum pernah terjadi baik agama Samawi hingga undangundang karya manusia yang menggunakan kesehatan lingkungan semacam ini, sebagai
suatu ajaran yang vital sebagaimana Islam.
‘15
10
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Hatim, Dr. Muhammad Abd al-Qadir. 2002. Al-I’lam fi al-Qur’an al-Karim. Kairo: alHai’ah al-Masriyyah al-‘Ammah lil-Kitab.
Wahyuddin, Achmad, dan M. Ilyas dkk, Pendidkan Agama Islam untuk Perguruan
Tinggi , Grasindo: Jakarta 2009.
Departemen Agama Republik Indonesia. 2006. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta:
CV. Naladana.
Dewan Redaksi. 2010. Ensiklopedi Metodologi Al-Quran. Jakarta: Kalam Publika.
Agustian A.g. 2001. ESQ Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan
Spiritual. Arga. Jakarta.
Al-Hufiy, A.M. 2000. Keteladanan Akhlak Nabi Muhammad SAW. Pustaka Setia.
Bandung.
Al-Sya'rani, A A. 2004. 99 Akhlak Sufi: Meniti jalan surga bersama orang-orang
Suci.
Mizan Media Utama. Bandung.
Departemen Agama. 1971. Al-Quran dan terjemahannya. Departemen
Jakarta.
Sanusi A. 2006. Jalan Kebahagiaan. Gema Insani Press. Jakarta.
‘15
11
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Agama.
‘15
12
Pendidikan Agama Islam
U. Adil SS., SHI.,MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download