BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap6. Berdasarkan paradigma laswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu7. Komunikasi bisa terjalin dengan beberapa cara yaitu komunikasi antara orang-orang secara tatap muka maupun komunikasi tanpa tatap muka dengan bantuan media. Dalam komunikasi langsung secara tatap muka, komunikator maupun komunikan bisa menerima pesan secara langsung baik verbal maupun non verbal. Selain itu, komunikasi juga bisa dilakukan tanpa adanya tatap muka. Dalam komunikasi jenis ini, pengiriman pesan dilakukan dengan menggunakan media. Media yang biasa digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi sangat bervariasi, mulai dengan menggunakan media massa seperti surat kabar, majalah, dan poster, sampai menggunakan media elektronik seperti televisi, radio, dan lain sebagainya. 6 7 Effendy, Onong Uchjana, Komunikasi Massa, , Bandung, PT. Remaja Rosdakara, 2006, hal. 10 Ibid 12 Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain, agar terjadi komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio, televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Dalam proses komunikasi terdapat pertukaran informasi. Media massa yang dianggap paling mempengaruhi khalayaknya dalam hal penyampaian informasi adalah televisi. Kehadiran televisi dalam kehidupan manusia memunculkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan penyebaran informasi yang bersifat massal dan menghasilkan suatu efek sosial yang berpengaruh terhadap nilainilai sosial dan budaya manusia. Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukkan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan sosiologis8. 2.2 Iklan Iklan adalah segala bentuk presentasi non pribadi dan promosi gagasan, barang dan jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Iklan dapat merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk membangun preferensi merk atau untuk mendidik orang9. 8 Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media Televisi, Jakarta Rhineka Cipta, 1996, hal.16. 9 Philip Kotler & Kevin Lane keller, Marketing Management, New Jersey, Pearson education, Inc. 2006, hal. 247. 13 iklan yang efektif biasanya kreatif. yakni bisa membedakan dirinya dan iklan-iklan massa yang sedang-sedang saja; iklan yang tidak biasa dan berbeda iklan yang sama dengan sebagian besar iklan lainnya tidak akan mampu menerobos krumunan iklan kompetitif dan tidak akan dapat menarik perhatian konsumen10. 2.3 Periklanan Periklanan adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu, yakni si pemasang iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran iklannya, misalnya, melalui program siaran televisi11. Periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Bagi para produsen untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka yang harus di lakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan harus bisa membujuk khalayak ramai agar mencapai target yang sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan. Periklanan harus mampu mengarahkan konsumen membeli produkproduk yang oleh departemen pemasaran telah di rancang sedemikian rupa, sehingga diyakini dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen. Tepatnya, periklanan harus dapat mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli. 10 Shim, Terence, Periklanan Promosi, Erlangga, Jakarta, 2003, hal. 416 Suhandang, Kustandi, Periklanan : Manajemen, kiat dan strategi, Bandung, Penerbit Nuansa, 2005, hal. 13. 11 14 Periklanan merupakan salah satu tahapan dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam kegiatan periklanan. Tanpa adanya periklanan, berbagai produk tidak akan dapat mengalir secara lancar ke para distributor atau penjual, bahkan sampai ke tangan konsumen atau pemakainya. Pengambilan keputusan periklanan merupakan proses yang terdiri dari penetapan tujuan, keputusan tentang anggaran, keputusan pesan, penetapan media dan evaluasi mengenai kampanye. Pemasangan iklan harus menyusun sasaran yang jelas sesuai dengan tujuan iklan, yakni untuk member informasi, persuasi, mengingatkan para pembeli, menambah nilai atau membantu usaha promosi lainnya. 2.3.1 Tujuan Periklanan Tujuan periklanan yang utama adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang, jasa, atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Tujuan periklanan menurut kotler (1997: 236)12 sebagai berikut: 1) Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”informasi”. Biasanya dilakukan secara besar besaran pada tahap awal suatu jenis produk, tujuannya untuk membentuk permintaan pertama. 2) Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”Persuasif” 12 Kotler, Philip. (1997), Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Implementasi Dan Kontrol, Jilid 1, Jakarta, PT. Prehalindo, hal : 236. 15 Penting dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya untuk membentuk permintaan selektif untuk suatu merk tertentu. 3) Periklanan menjalankan sebuah fungsi ”Pengingat” Iklan pengingat sangat penting bagi produk yang sudah mapan. Bentuk iklan yang berhubungan dengan iklan ini adalah iklan penguat (Inforcement advertising) yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar. Tujuan iklan yang utama adalah pembentukan citra dari konsumen. Citra diri ini tidak dibentuk secara mandiri oleh konsumen itu sendiri, melainkan diarahkan sesuai dengan maksud produsen. Dengan demikian iklan akan membentuk pola konsumsi yang berpangkal pada kemauan produsen dan berujung pada gaya hidup tertentu, dan konsumtif. Tujuan iklan harus mengalir dari keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, pemosisian pasar, dan program pemasaran. Tujuan (sasaran iklan) iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus diperoleh pada audiens tertentu dalam kurun waktu tertentu. Tujuan iklan dapat digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan atau memperkuat. Tujuantujuan tersebut dimaksudkan untuk tahap-tahap yang berbeda dalam hirarki efek. Iklan televisi pada umumnya diakui sebagai media iklan paling berpengaruh dan menjangkau spectrum konsumen. Jangkauan yang luar berarti biaya rendah perpaparan. Dari persfektif pembangunan merk, iklan 16 televisi memiliki dua kekuatan sangat penting. Pertama, ia dapat menjadi sarana efektif yang menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk dan menjelaskan secara persuasif manfaat-manfaat produk yang berhubungan dengan konsumen. Kedua, iklan tv dapat menjadi sarana yang mendorong untuk secara dramatis memotret pengguna dan gambaran penggunaan, kepribadian merek, dan hal-hal tak berwujud lainnya dari merek tersebut. 2.3.2 Fungsi Perilkanan Investasi besar-besaran ini menunjukan bahwa banyak perusahaan yang memiliki keyakinan akan efektifitas periklanan. Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai pelaksana beragam fungsi komunikasi, fungsinya antara lain: 1. Memberikan informasi Advertising dapat menambah manfaat suatu barang atau jasa dengan memberikan informasi kepada konsumen. Nilai yang diciptakan oleh advertising tersebut dinamakan kegunaan informasi. Tanpa adanya informasi seperti itu, orang segan atau tidak akan mengetahui banyak tentang suatu barang. Advertising merupakan suatu alat bagi penjual untuk memberitahukan kepada pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut dapat dipenuhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan. 17 2. Membujuk dan mempengaruhi. Aktivitas periklanan berfungsi untuk membujuk pembeli potensial untuk membentuk permintaan selektif merek tertentu. Untuk bisa membujuk dan mempengaruhi biasanya iklan dilakukan dengan melakukan perbandingan dengan merek atau produk lain. Informasi dalam iklan menunjukan bahwa merek atau produk yang kita tawarkan lebih unggul dibanding merek atau produk lain. Dengan informasi yang menimbulkan perasaan mempengaruhi pikiran dikemas sedemikian menyenangkan orang untuk rupa sehingga melakukan akan bisa tindakan pembelian. 3. Menciptakan kesan Dengan sebuah advertising, orang akan mempunyai kesan tertentu tentang sesuatu yang diiklankan. Dalam hal ini pemasang iklan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk, dan lay out yang menarik minat. 4. Memuaskan keinginan Sebelum memilih sebuah produk atau jasa kadang-kadang orang ingin diberitahukan lebih dulu. Periklanan merupkan suatu alat yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan. Tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan. 5. Sebagai alat komunikasi. 18 Periklanan adalah alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli sehingga keinginan keduanya dapat terpenuhi. 2.4 Televisi Sebagai Media Periklanan Iklan di media televisi merupakan pesan komunikasi yang bertujuan untuk memperkenalkan produk barang atau jasa. Tujuan selanjutnya adalah memotivasi dan mempersuasi para pemirsa atau audience untuk mencari, pembeli dan menjadi pelanggan tetap. Selanjutnya dari pihak media televisi sendiri menggunakan iklan sebagai sumber income untuk kelangsungan hidup perusahaan media. Sebagai media komunikasi, iklan dibentuk dari unsur visual atau nonverbal maupun visual atau verbal. Unsur visual iklan dapat berupa gambar serta tanda-tanda yang digunakan dalam iklan dan unsur nonvisual iklan berupa bahasa. Beberapa kelebihan televisi sebagai media iklan menurut Jeffkins adalah sebagai berikut: 1. Kesan Realistik. Karena sifatnya yang visual dan merupakan kombinasi warna-warna, suara dan gerakan, maka iklan-iklan televisi tampak begitu hidup dan nyata. Dengan fasilitas ini para pengiklan dapat dengan mudah menunjukkan kelebihan produknya secara detail. 2. Masyarakat lebih tanggap. Karena iklan televisi disiarkan dirumah-rumah dalam suasana yang serba santai dan rekreatif, masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian. 19 3. Repetisi/ Pengulangan. Iklan televisi biasanya ditayangkan atau diputar dalam waktu dan durasi yang telah diatur dan ditetapkan hingga beberapa kali dalam sehari Sampai dipandang cukup bermanfaat yang memungkinkan sejumlah masyarakat untuk menyaksikannya, dan dalam frekuensi yang cukup sehingga pengaruh iklan tersebut bangkit. 4. Adanya pemilihan area siaran dan jaringan kerja. Pengiklan dapat menggunakan kombinasi banyak stasiun televisi sekaligus untuk memuat iklannya. 5. Positioning Sebagai akibat perkembangan ekonomi dan teknologi informasi, konsumen atau calon konsumen dipaksa menerima informasi di luar batas kemampuan untuk menyimpan dan mengingatnya. Kita dipaksa menyimpan jutaan nama perusahaan, produk, merek, tempat, nama orang, konsep dan sebagainya.Hal ini tidak mudah, sebab menyangkut opini bagaimana meyakinkan calon pembeli bahwa produk tersebut berada di tangan pertama. Posisi ini dicapai melalui suatu Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa terlepas dari yang namanya televisi. Televisi adalah salah satu alat elektronik yang sekarang sudah seperti kebutuhan primer bagi manusia. Tidak melihat televisi sehari saja kita mungkin sudah ketinggalan banyak informasi. Televisi merupakan salah satu bentuk media elektronik yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas, televisi merupakan media komunikasi dalam 20 bentuk audio visual yang memiliki ciri massal yaitu ditujukan kepada sejumlah orang yang relatif banyak dan menyiarkan informasi secara cepat dan serempak ke semua khalayak yang bisa mengaksesnya. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Dengan televisi kita bisa mendapatkan banyak informasi baik politik, sosial, budaya, agama, ekonomi dan lain sebagainya. Dengan begitu, televisi setiap hari telah mengajak kita untuk berkomunikasi secara searah. Kita mendapatkan informasi dari televisi, artinya televisi bertindak sebagai komunikator, informasi sebagai pesannya, dan pemirsanya adalah komunikan. Maka dengan demikian televisi ini telah berfungsi sebagai media komunikasi. Karena ternyata komunikannya bukan hanya terdiri dari sekelompok atau organisasi saja melainkan dilihat oleh khalayak maka televisi digolongkan masuk ke dalam media yang memerantai antara nara sumber dengan massa yang disebut dengan media komunikasi massa. Dari sekian banyak media komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan film, ternyata televisilah yang menduduki tingkat teratas yang diminati banyak khalayak. Karena kelebihan televisi yang menampilkan informasi secara menarik melalui audio visual hal inilah yang memudahkan khalayak untuk menerima informasi secara cepat dan mudah. Televisi sebagai media massa menurut Harold Lasswell memiliki tiga fungsi yaitu: 21 1. The surveillance of the environment, yang berarti bahwa televisi bertindak sebagai pengamat lingkungan dan akan selalu memberikan berbagai informasi atas yang hal-hal yang tidak dapat dijangkau khalayak. 2. The correlation of the part of society in responding to the environment, yaitu televisi lebih menekankan kepada pemilihan, penilaian, penafsiran apa yang patut disampaikan kepada khalayak. Dengan demikian media massa khususnya televisi dapat dinilai sebagai “Gatekeeper” dari arus informasi 3. The transimission of the social heritage from generation to the generation, hal ini menunjukan bahwa televisi berfungsi sebagai jembatan tata nilai dan budaya dari generasi satu ke genarasi berikutnya. Atau dengan kata lain media massa sebagai berfungsi pula sebagai media pendidikan13. Televisi media yang paling baru dan berkembang paling banyak diantara media-media terpenting lainnya, dan mungkin sekali yang paling serbaguna. Himbauannya datang lewat penglihatan maupun pendengaran; produk-produk dapat didemonstrasikan dan diterangkan. Televisi sangat fleksibel dalam hal meliputi pasaran geografis serta mengenai waktu penyajian pesannya. Karena pesan sebagian datang lewat pendengaran, televisi dapat memanfaatkan pengaruh personal dramatis dari ucapan kata-kata pesan itu. Adapun keunggulan yang dimiliki oleh media televisi adalah sebagai berikut: 13 Harold D. Laswell., The Structure and Function of the Communication in Society, the Comunication Ideas, New York, Harper & Raw Publisher Inc, 1948, hal 38. 22 a. Efisien biaya, banyak pengiklanan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran sangat luas. b. Dampak yang kuat, keunggulan lainnya adalah kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada sekaligus dua indera: penglihatan dan pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan humor. 2.4.1 Efek Iklan Televisi Sebagaimana kita ketahui, anak-anak mulai mengenal televisi ketika mereka berumur dua tahun, jauh sebelum mereka bisa membaca. Pada umumnya anak di bawah empat dan lima tahun sulit membedakan antara isi acara dan iklan. Mereka awalnya bisa mengenali bahwa tayangan iklan lebih pendek daripada acara, atau tayangan iklan lebih lucu daripada program. Atau anak-anak mulai memperhatikan cara televisi membedakan program dengan menyimak kata-kata: “kita akan kembali setelah acara yang satu ini.” Tapi seringkali kedua hal di atas tidak terlalu membantu anak-anak untuk bisa membedakan program acara dengan iklan karena tampilan keduanya terasa serupa bagi anak-anak. Karena ada kalanya iklan menggunakan karakter yang serupa atau sama dengan karakter dalam film kartun atau acara yang mereka tonton. Kedua, mereka harus bisa 23 memahami tujuan persuasi adalah mempengaruhi sikap dan perilaku penonton. Bagi orang dewasa, memahami sebuah pesan adalah iklan melalui cognitive filter seperti: (1) sumber dari pesan punya perspektif atau ketertarikan yang berbeda dengan penonton. (2) sumber mencoba untuk mempersuasi, (3) pesan persuasi selalu bias, (4) pesan yang bias menuntut strategi interpretasi yang berbeda dari pesan yang tidak biasa. Efek iklan bisa dikategorikan dalam dua hal: sesuai dengan yang diharapkan (intended) dan tidak sesuai dengan yang diharapkan (unintended). Seperti kita ketahui bahwa anak-anak yang lebih sering menonton televisi cenderung untuk membeli produk yang mereka lihat di televisi ketika mereka berbelanja dengan keluarga dan riset juga menunjukkan bahwa usaha untuk mempengaruhi anak-anak cukup efektif untuk mendorong anak-anak membeli produk yang diiklankan. Iklan adalah bagian dari strategi komunikasi massa yang bertujuan mempengaruhi pikiran dan pendapat publik mengenai sesuatu. Iklan dipandang berhasil bila dapat memberi pengaruh ke publik secara permanen. Efek yang ditimbulkan melalui iklan kebanyakan merupakan perubahan tingkah laku yang berjangka pendek (konsumsi). Meskipun bisa juga berupa pembentukan citra produk, cap, lambang perusahaan yang berjangka waktu panjang dan berperan sebagai penunjang kebiasaan yang berjangka waktu panjang. Efek samping yang tidak 24 direncanakan dan telah diterima sebagai suatu hal yang wajar adalah sosialisasi kebiasaan konsumtif. sikap konsumen terhadap iklan merupakan sikap suka atau tidak suka konsumen terhadap stimulus iklan tertentu pada saat penayangan iklan. sikap konsumen terhadap iklan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi isi pesan iklan, pengaruh suatu iklan terhadap suasana hati dan emosi konsumen. faktor-faktor tersebut sudah terbukti dapat mempengaruhi sikap konsumen. Para peneiti telah menemukan adanya hubungan antara sikap konsumen terhadap iklan, emosi konsumen terhadap merek suatu produk dan kepercayaan konsumen terhadap atribut produk. penemuan itu adalah sebagai berikut14 : a. Pembentukan sikap konsumen terhadap iklan dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap merek. b. Emosi yang ditimbulkan oleh pengaruh iklan ditelevisi baik perasaan positif atau negatif c. Isi pesan iklan dapat mempengaruhi emosi para konsumen d. Komponen-komponen iklan baik secara verbal maupun visual dapat secara tidak langsung terhadap atribut produk dan penayangan iklan 14 Simamora, Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000, hal. 174 25 2.5 Pesan Iklan Pesan tidak hanya disampaikan dalam komunikasi, tetapi pesan juga disampaikan lewat iklan, baik melalui media massa seperti : Televisi, Radio, Internet dan lewat media cetak seperti : Surat kabar, koran, dan majalah. Iklan sebagai bentuk dari kegiatan promosi atau informasi dari perusahaan. Seorang Public Relations harus bisa merancang pesan iklan yang bagus agar dapat diterima oleh publik sasarannya. Dalam dunia periklanan pesan yang disampaikan dalam iklan sangatlah penting dalam pencapaian tujuan iklan yang dimaksud, pemasang iklan harus memperhitungkan apa yang harus disampaikan agar mendapat tanggapan sesuai dengan yang diinginkan. Menurut Bovee, pesan iklan adalah ide atau berita yang dikomunikasikan atau yang disampaikan kepada audiens melalui media iklan. Adapun yang harus diperhatikan dalam penyusunan pesan iklan adalah:15 1. Isi pesan: Komunikator harus memperhitungkan apa yang harus disampaikan kepada khalayak sasaran supaya mendapat tanggapan yang diinginkan. Dalam menentukan isi pesan yang baik, perlu adanya daya tarik yang unik, yaitu: a) Daya tarik rasional untuk membangkitkan kepentingan diri audiens yang menunjukkan bahwa produk tersebut akan menghasilkan manfaat yang dikatakan. 15 Bovee, Courtland L. dan John V. Thill, Komunikasi Bisnis, Buku Pertama, Edisi Keenam, Alih Bahasa: Alexander Sindoro, PT INDEKS Kelompok GRAMEDIA, Jakarta, 2003, hal. 141. 26 b) Daya tarik emosional untuk membangkitkan emosi positif atau negative yang akan memotivasi audiens. Daya tarik emosional yang positif seperti humor, cinta, dan kebahagiaan. Daya tarik emosional negative seperti rasa takut, rasa bersalah, dan malu. c) Daya tarik moral lebih diarahkan pada perasaan audiens tentang apa yang benar dan apa yang baik. Daya tarik moral sering dipakai untuk mendukung masalah-masalah sosial. 2. Struktur pesan: Kefektifan suatu pesan tergantung pada struktur dan isinya. Struktur iklan yang baik adalah dapat memberi pernyataan dan membiarkan pembaca dan pemirsa menarik kesimpulan sendiri. 3. Format pesan: Format pesan yang dibuat komunikator harus menyolok. Bila, disiarkan melalui televisi maka semua elemen tersebut ditambahdengan bahasa tubuh (isyarat non verbal) yang direncanakan. 4. Sumber pesan: Dampak pesan yang dirasakan oleh khalayak juga dipengaruhi oleh penerimaan khalayak terhadap pengirim pesan. Pesanpesan yang berasal dari sumber terpercaya, lebih persuasif sifatnya. Adapun tiga faktor yang mempengaruhi kredibilitas sumber pesan, yaitu: a) Keahlian: merupakan suatu pengetahuan khusus yang nampak dimiliki oleh komunikator yang mendukung pesan yangdisampaikan. b) Sifat terpercaya, dihubungkan khalayak dengan seberapa objektif dan jujurnya sumber tersebut menurut khalayak. c) Sifat disukai merupakan daya tarik sumber pesan di mata khalayak. 27 2.5.1 Menyesuaikan Pesan dengan Tujuan Banyak tipe pesan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Jika problemnya kredibilitas, misalnya, anda mungkin perlu iklan dengan testimonial, menunjukkan bukti, atau penyebab, atau bahkan dengan press release dengan berita yang kredibel16. a. Pesan yang menarik perhatian. Agar efektif, iklan perlu diekspos di media dan menarik perhatian. Menarik perhatian konsumen membutuhkan kekuatan tersendiri. Iklan kreatif mebongkar pola using dari melihat dan berkata – ide-ide yang keluar dari pola lama (seperti Geico manusia gua) memiliki kekuatan untuk membetot perhatian. Iklan yang dapat membuat orang berhenti untuk melihatnya atau mampu menonjol diantara berjubelnya iklan juga akan memiliki relevansi personal. Intrusivitas adalah penting dalam pasar yang telah berjejal. Banyak iklan sukses intrusive, menggunakan efek yang tegas ataus suara keras untuk menarik perhatian – seperti menggunakan orang yang berteriak-teriak. Yang lainnya menggunakan ide yang memikat, menimbulkan rasa ingin tahu, atau visual yang mempesona. b. Pesan yang menciptakan minat. Menarik perhatian mencerminkan daya tarik iklan; menjaga agar perhatian tidak beralih merefleksikan daya pikat. Pemikiran yang menarik akan membuat audiensi tertarik dan memikat mereka sampai akhir 16 Moriarty, Sandra, Mitchell, Nancy, dan Wells, William, ADVERTISING, Edisi Kedelapan, Cetakan ke-1, Prenada Media Group, Jakarta, 2009, hal. 449 28 pesan. Salah satu cara untuk memperbesar minat adalah dengan menciptakan rasa ingin tahu, seperti menggunakan iklan penggoda dimana pesannya dimunculkan satu per satu. Iklan yang diawali dengan pertanyaan atau pernyataan yang samar adalah iklan untuk membangkitkan rasa ingin tahu. c. Pesan yang beresonansi. Iklan yang memperbesar dampak emosional karena menciptakan koneksi personal dengan brand adalah iklan yang beresonansi dengan audiensi sasaran. Kampanye produk wanita dari Nike, misalnya, membicarakan wanita dengan menyentuh prestasi personal mereka, bukan dengan tema kompetitif yang biasanya muncul dalam iklan untuk lelaki. Jika wanita mengidentifikasi diri dengan pesan, maka dikatakan iklan ini cocok untuknya. d. Pesan yang menciptakan rasa percaya. Advertising terkadang menggunakan strategi kredibilitas. Menggunakan data untuk mendukung klaim adalah penting. Penggunaan karakter brand sperti Kolonel Sanders untuk KFC, yang merupakan sosok nyata dan pencipta resep yang enak ini (“11 herbal dan bumbu’) dirancang untuk memberi konsumen alasan untuk percaya pada brand. e. Pesan yang dikenang. Advertising bukan hanya harus mampu memikat (menarik perhatian) dan menarik (menciptakan minat), tetapi juga harus tertanam (di ingatan). Ini adalah bagian penting 29 dari proses persepsi. Repetisi digunakan di media dan di strategi pesan agar iklan selalu diingat. Jingle berguna untuk menanamkan iklan diingatan karena musik memungkinkan pengiklan mengulang frasa atau nama produk tanpa membuat audiensi bosan. Esther Thorson mengatakan, meminta konsumen untuk member penilaian nilai atau moral juga dapat membantu menanamkan produk dalam ingatan. Frasa yang cerdas bukan hanya berguna karena menarik perhatian, tetapi juga karena dapat diulang untuk mengintensifkan memorabilitasnya. Selain perangkat verbal, banyak iklan cetak dan interaktif dan banyak iklan televisi menampilkan visual utama. Visual ini berupa gambar yang hidup yang diharapkan akan diingat oleh pemirsanya. f. Pesan yang menyentuh emosi. Daya tarik emosional menciptakan respons perasaan seperti cinta, takut, cemas, daya tarik seksual, kesenagan dan kegembiraan, sedih, rasa aman dan nyaman, bangga, bahagia, malu dan nostalgia. Daya tarik selera menggunakan gambar makanan di mulut untuk menciptakan rasa lapar, seperti foto iklan Quaker Trail Mix Bar. Hallmark menggunakan daya tarik emosional selama bertahun-tahun dalam iklannya unutk menunjukkan perasaan dalam kartu ucapan. Home Depot membidik wanita dengan menyajikan cerita tentang apa yang dilakukan oleh perempuan untuk membantu diri mereka 30 sendiri. Iklan kadang menampilan adegan konsumen meneteskan air mata sambil memeluk karyawan dari toko karena telah ditolong dengan ikhlas. Tujuan yang lebih umum dari daya tarik emosional adalah menyampaikan pesan yang disukai orang untuk menciptakan rasa suka pada brand. g. Pesan yang memberi informasi. Perusahaan sering menggunakan pengumuman untuk memberi informasi produk baru, formula produk baru, atau untuk menginformasikan cara penggunaan baru untuk produk lama. Sudut pandang baru, yang biasanya disampaikan melalu publisitas, berisi informasi. Terkadang ini berarti menggunakan tulisan panjang di media cetak atau iklan panjang (infomercial) di televisi. Iklan informatif yang focus pada ciri dan atribut dimaksudkan untuk menciptakan pemahaman tentang keunggulan produk. h. Pesan yang mengajarkan. Orang belajar melalui instruksi. Karenanya beberapa iklan didesain untuk mengajar, seperti menunjukkan cara bekerjanya produk atau cara memecahkan masalah. Pesan edukasional terkadang dirancang untuk menjelaskan sesuatu, seperti mengapa perlu gosok gigi atau perlu mencoblos dalam pemilu lokal. Belajar juga diperkuat melalui repetisi, seperti dalam eksperimen Pavlovian di mana anjing belajar mengasosiasikan makanan dengan suara bel. Itulah mengapa repetisi adalah penting. 31 i. Pesan yang membujuk. Advertising persuasif dirancang untuk mempengaruhi sikap dan menciptakan kepercayaan. Strategi yang bagus adalah testimonial dan pesan yang menimbulkan word of mouth. Endorsemen (pujian) oleh selebritis (iklan Seinfeld) atau pakar (iklan “Machine Shop” dari HP) digunakan untuk memperkuat keyakinan. Premis penjualan yang fokus pada bagaimana produk akan member manfaat kepada konsumen, mengemukakan alas an, atau menerangkan unique selling proposition (USP) adalah iklan persuasif terutama karena memberikan bukti pendukung. Pengujian, perbandingan, dan demostrasi sebelum dan setelah pengujian, juga digunakan untuk membuktikan klaim. Keyakinan sering dibangun berdasarkan argument yang kuat dan rasional yang menggunakan teknik seperti pengujian, gambar sebelum dan setelah pengujian, testimonial ahli, dan menunjukkan bukti. Selebritis, penempatan produk, dan teknik kredibilitas lain digunakan untuk memberi konsumen “permission to believe” atau percaya pada klaim atau premis penjualan. j. Pesan yang menciptakan asosiasi brand. Kekuatan transformative dari branding, di mana brand memiliki karakter yang berbeda dan memberikan makna, adalah suatu fungsi penting dari iklan. Image advertising digunakan untuk menciptakan representasi brand, citra dalam benak konsumen. Peran advertising adalah memberi petunjuk yang menjadikan makna dan pengalaman 32 berpadu di dalam citra brand. Iklan Sunkist mengasosiasikan jeruk dengan permen untuk menyampaikan rasa manis. Strategi pesan asosiasi memberikan informasi dan perasaan secara simbolis, dengan cara menghubungkan brand dengan tipe orang atau gaya hidup tertentu. Hubungan ini sering diciptakan melalui visual. Konsumen mendapatkan semacam perasaan tentang produk, siapa yang menggunakannya dan bagaimana, dan dimana digunakan melalui petunjuk simbolis. Beberapa strategi advertising mengajak anda mengidentifikasi diri anda dengan pengguna produk, atau mengajak anda melihat sendiri dalam situasi nyata. Produk fashion dan kosmetik mengajak anda memproyeksikan diri anda ke iklan dan memuat pernyataan fashion tentang produk. k. Pesan yang memicu tindakan. Yang lebih sulit dicapai ketimbang meyakinkan adalah mengubah perilaku. Seringkali orang percaya satu hal tetapi melakukan hal yang lain. Iklan Road Crew dirancang untuk mengatasi kesenjangan antara sikap dan perilaku. Terkadang pesan iklan dapat memicu orang untuk bertindak, dengan menawarkan sesuatu yang gratis atau potongan harga. Promo penjualan, misalnya, bekerja bersama advertising untuk menstimulasi tindakan dengan menggunakan sampel, kupon diskon, hadiah, dan sebagai insentif untuk bertindak. Pada akhirnya, pengiklan ingin pelanggan yang loyal membeli dan terus membeli produknya sebagai pilihan atau 33 preferensi mereka. Iklan pengingat, dan kupon diskon atau program pengenalan (seperti penyebaran flyer dan selebaran) dirancang untuk membuat nama brand selalu hadir di depan konsumen dan membuat mereka melakukan pembelian. Kampanye “Got Milk?” berisi pertanyaan yang mengingatkan konsumen untuk membeli susu. 2.6 Perilaku Perilaku merupakan fungsi dari sikap. Sikap akan sesuai dengan perilaku jika dalam kondisi tertentu, seperti sikap yang kuat, spesifik, dan tanpa tekanan emosi yang bertentangan. Sikap dapat menentukan perilaku jika dapat muncul dipengaruhi oleh bagaimana caranya sikap itu masuk kedalam kesadaran. Hubungan sikap dan perilaku juga dipengaruhi oleh pengalaman langsung terhadap suatu objek serta adanya kepentingan tetap atau kepentingan diri sendiri terhadap suatu objek. Menurut definisi klasik mengenai sikap menurut Gordon Allport disebutkan bahwa sikap adalah learned predisposition to respond to an object (kecendrungan yang dipelajari untuk merespons suatu objek). Pandangan yang lebih baru menyatakan sikap sebagai gabungan ide yang menunjuk keseluruhan perasaan atau evaluasi individu terhadap suatu objek. Definisi lain menyatakan sikap adalah evaluasi, perasaan emosional dan 34 kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek suatu gagasan17. Sikap merupakan hal penting bagi pemasar karena sikap menyimpulkan evaluasi konsumen terhadap suatu objek (merek, perusahaan dan lain-lain) dan menunjukkan perasaan positif dan negatif serta kecenderungan perilaku. Ketertarikan pemasar pada sikap didasarkan atas asumsi bahwa sikap memiliki hubungan dengan perilaku pembelian konsumen. Berbagai penelitian mendukung asusmi dasar mengenai adanya hubungan antara sikap dan perilaku. Namun demikian, sikap bukanlah satu-satunya faktor yang mendorong terjadinya perilaku, banyak faktor lain yang mempengaruhi perilaku. Namun demikian, pemasar memandangan sikap sebagai hal penting. Pemasar menggunakan iklan dan promosi untuk menciptakan sikap positif terhadap suatu merek atau mengubah sikap negatif menjadi postif. Jadi, sebuah perusahaan sebaiknya menyesuaikan produknya dengan sikap yang telah ada daripada berusaha untuk mengubah sikap orang. Tentu saja terdapat beberapa pengecualian, dimana biaya besar untuk mengubah sikap orangorang akan memberikan hasil. Suatu pendeketan yang digunakan dalam mempelajari dan mengukur sikap yang relevan dengan periklanan adalah apa yang disebut dengan „model sikap banyakâ dan selanjutnya kita perlu memahami bagaimana sikap dapat diubah atau strategi perubahan sikap. Sikap itu merupakan organisasi pendapatan, keyakinan, seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg yang disertai adanya perasaan 17 Morissan, M.A, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta, Kencana, 2010, hal. 105 35 tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya. Mengikuti struktur triadik, struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen konatif. Para ahli dalam membahas masalah sikap mengemukakan sesuai dengan penekanannya masing masing bimo walgito, menyimpulkan bahwa dalam sikap terkandung adanya tiga komponen pokok, yaitu :18 1. Komponen kognitif, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap. 2. Komponen afektif, yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal negatif. 3. Komponen konatif, kecenderungan yaitu bertindak komponen terhadap yang objek berhubungan sikap. dengan Komponen ini menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak seseorang terhadap objek sikap. Khusus dalam konteks periaku konsumen, sikap adalah suatu keadaan pada diri seseorang untuk berperilaku suka atau tidak suka ketika dihadapkan kepada satu situasi19. 18 Paulus Lilik, kristanto, Psikologi Pemasaran, CAPS, Yogyakarta, 2011, hal. 136 Limakrisna, Nandan, J. Supranto,Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Jakarta, Mitra Wacana Media, , 2011, hal. 80 19 36 Pengaruh sikap terhadap perilaku konsumen sangat jelas, misalnya produk yang bermanfaat akan disukai pembeli, produk yang berkualitas akan menarik banyak peminat dan menyebabkan tindakan membeli. Pengaruh unsur sikap konsumen terhadap produk harus diarahkan kepada peilaku menyukai. Dengan perilaku menyukai paling tidak konsumen tidak membenci produk barang atau jasa yang ditawarkan. Perilaku konsumen suka atau tidak suka bisa diakibatkan oleh bermacam sebab, antara lain tidak mengetahui, tidak mengerti, tidak memahami, atau bahkan tidak memahami tentang manfaat suatu produk atau jasa. 37