PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam industri penetasan DOC akan mulai dipasarkan selama 24 sampai 36 jam setelah menetas. Selama periode ini, DOC tidak diberikan pakan dan minum yang dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi. Pada minggu pertama setelah menetas adalah periode kritis dalam kehidupan ayam. Sistem kekebalan tubuh ayam pada saat itu belum siap menghadapi lingkungan luar dan juga saluran pencernaan yang masih belum berkembang sempurna. Biasanya pada hari pertama ayam menetas, tidak diberi makan dengan asumsi bahwa di dalam usus masih terdapat sisa kuning telur yang dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber pakan. Inti kuning telur beserta yolk sac akan diserap dan masuk ke dalam rongga tubuh embrio yang sedang berkembang, sehari sebelum telur menetas atau pada hari ke-20 penetasan. Bahan ini akan menjadi cadangan makanan bagi anak ayam yang baru menetas. Yolk Sac (kantong kuning telur) merupakan membran yang membungkus kuning telur selama proses perkembangan embrio berlangsung. Widjaja (1999) melaporkan bahwa sisa kuning telur (yolk) yang mengandung maternal antibodi 7% dan lipid 20%, hanya cukup untuk mempertahankan kehidupan anak ayam. Pada hari pertama sisa kuning telur hanya dapat memenuhi 50% dari kebutuhan energi dan 43% dari 1 kebutuhan protein. Protein yang ada dimanfaatkan dalam bentuk maternal antibodi, sedangkan lemak sebagian besar digunakan untuk membentuk membran sel jaringan tubuh. Sisa kuning telur cukup untuk berlangsungnya hidup anak ayam selama umur 3 sampai 4 hari tanpa diberikan pakan, tetapi tidak dapat mendukung perkembangan saluran pencernaan, sistem kekebalan dan pertambahan berat badan. Pemberian pakan secara dini pada ayam kampung dapat memberikan efek yang baik terhadap pertumbuhan ayam yang baru menetas karena menghasilkan dapat bobot mempercepat badan yang lebih penyerapan tinggi saat kuning telur, panen serta mempercepat perkembangan saluran pencernaan (Vestweb, 2009). Pemberian pakan yang lebih cepat pada anak ayam akan meningkatkan persentase daging dada yang dihasilkan hingga 7 sampai 9% jika dibandingkan dengan anak ayam yang dipuasakan 72 jam setelah menetas (Bigot et al., 2003). Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian tentang sejauh mana efek perbedaan awal pemberian pakan dan minum terhadap kinerja pertumbuhan ayam kampung. 2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu awal pemberian pakan dan minum setelah menetas terhadap kinerja pertumbuhan ayam kampung. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapan waktu mulai pemberian pakan dan minum setelah menetas yang paling tepat untuk memperoleh kinerja pertumbuhan ayam kampung dengan indikator bobot badan panen lebih tinggi dan konversi pakan paling rendah. 3