BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klasifikasi multispektral adalah salah satu bagian dari pengelohan citra penginderaan jauh yang paling sering dibahas, digunakan, dan dalam praktik dipandang mapan. Hasil utama dari klasifikasi multispektral adalah peta tematik yang ada pada umumnya merupakan peta penutup lahan atau penggunaan lahan, yang kemudian biasanya dijadikan masukan dalam pemodelan spasial dalam lingkungan sistem informasi geografi (SIG). Meskipun demikian, metode klasifikasi ini masih mengandung kelemahan yang disebabkan oleh asumsiasumsi awalnya, khususnya apabila diterapkan untuk pemetaan penggunaan lahan di lingkungan Indonesia dan negara tropis basah lainnya. Seperti halnya klasifikasi manual yang menggunakan foto udara, klasifikasi multispektral merupakan metode yang dirancang untuk menurunkan informasin tematik dengan cara mengelompokkan fenomena berdasarkan kriteria tertentu. Pada klasifikasi manual berbagai kriteria digunakan, antara lain kesamaan rona/warna, tekstur, bentuk, pola, relief, dan sebagainya yang digunakan secara serentak. Pada sebagian besar metode klasifikasi multispektral hanya ada satu kriteria yang digunakan, yaitu nilai spektral (nilai kecerahan) pada beberapa saluran sekaligus. Perkembangan mutakhir menunjukan bahwa klasifikasi multispektral juga dapat dilakukan dengan melibatkan unsur interpretasi lain disamping warna atau nilai spektral, seperti tekstur dan bentuk, misalnua dengan segementasi citra berbasis obyek (object-based image segmentation) (Baatz dan Schappe, 2000; Danoedoro et al., 2008). Asumsi paling awal dalam klasifikasi multispektral ialah bahwa tiap obyek dapat dibedakan dari yang lain berdasarkan nilai spektralnya. Disamping itu, Phinn (2002) menyebutkan bahwa klasifikasi multispektral mengamsusikan: (a) resolusi spasial tinggi, dimana setiap piksel merupakan piksel murni yang tersusun atas satu macam obyek pentutup lahan, (b) piksel-piksel yang 1 menyusun satu jenis penutup lahan mempunyai kesamaan spektral, (c) setiap penutup lahan berbeda juga mempunyai perbedaan spektral yang signifikan. 1.2 Perumusan Masalah Teknik penginderaan jauh sangat berperan penting dalam perolehan informasi yang dapat disadap oleh citra satelit penginderaan jauh. Klasifikasi multispektral dapat memanfaatkan teknik penginderaan jauh. Ekstraksi informasi secara otomatis berupa klasifikasi multispektral merupakan salah satu metode untuk mengetahui jenis penutup lahan. Klasifikasi multispektral yang digunakan yaitu klasifikasi supervised (terselia) dengan metode algortitma maximum likelihood. Daerah objek kajian yang akan diambil sampel penutup lahan yaitu Kabupaten Bantul dimana penutup lahan di Kabupaten Bantul masih didominasi oleh vegetasi dibandingkan dengan non-vegetasi. Data yang digunakan adalah citra Landsat-8 Kabupaten Bantul dengan tanggal perekaman 24 juni 2013 path/row 120/065. Objek penutup lahan yang akan dikaji lebih umum. Klasifikasi penutup lahan yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan identifikasi objek penutup lahan yang nampak dalam citra adalah sistem klasifikasi penutup lahan dari Badan Standardisasi Nasional Indonesia (BSNI) atau Bakosurtanal skala 1 : 250.000. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat keakuratan hasil klasifikasi multispektral algoritma maximum likelihood pada pemetaan penutup lahan menggunakan citra Landsat 8 Kabupaten Bantul tahun 2013 ? 2. Ada berapa macam jenis penutup lahan yang ada di Kabupaten Bantul berdasarkan klasifikasi multispektral algoritma maximum likelihood ? 3. Bagaimana kemampuan software ILWIS dalam melakukan proses ekstraksi citra secara digital ? 2 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui tingkat keakuratan hasil klasifikasi multispektral algoritma maximum likelihood pada penutup lahan menggunakan citra Landsat 8 Kabupaten Bantul tahun 2013 2. Mengetahui jenis pentup lahan yang ada di Kabupaten Bantul berdasarkan klasifikasi multispektral algoritma maximum likelihood dengan menggunakan sistem klasifikasi penutup lahan BSNI skala 1 : 250.000 3. Mengetahui kemampuan software ILWIS dalam melakukan proses ekstraksi citra secara digital 4. Melakukan pemetaan penutup lahan klasifikasi multispektral algoritma maximum likelihood Kabupaten Bantul tahun 2013 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini yaitu meningkatkan kemampuan dalam melakukan klasifikasi multispektral algoritma maximum likelihood berdasarkan citra Landsat 8 tahun 2013 dengan menggunakan software ILWIS 3.3 untuk pemetaan penutup lahan (landcover) di Kabupaten Bantul. Serta mampu menyajikan informasi penutup lahan yang tercakup dalam peta tematik penutup lahan di Kabupaten Bantul tahun 2013. 3